PENGARUH KOMUNIKASI PRAMUWISATA TERHADAP PERILAKU WISATAWAN DI MUSEUM LA GALIGO

  

PENGARUH KOMUNIKASI PRAMUWISATA

TERHADAP PERILAKU WISATAWAN

DI MUSEUM LA GALIGO

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

  Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom) pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

  UIN Alauddin Makassar Oleh:

  

MUCHLISA RISKA UTAMI

NIM: 50700113050

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  

2017

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Muchlisa Riska Utami NIM : 50700113050 Tempat/Tgl. Lahir : Bantaeng, 09 September 1995 Jur/Prodi/Konsentrasi : Ilmu Komunikasi Fakultas/Program : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Jln. Mustafa Dg. Bunga, Gowa Judul :Pengaruh Komunikasi Pramuwisata Terhadap Perilaku Wisatawan di Museum La Galigo.

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Makassar, 07 Desember 2017 Penyusun, Muchlisa Riska Utami NIM: 50700113050

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji hanya milik Allah swt atas rahmat

  dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai. Salam dan shalawat senantiasa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam sebagai satu-satunya uswatun hasanah dalam menjalankan aktivitas keseharian kita.

  Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada orang tua tercinta, Ibunda Hawatia Hatma dan Abdul Muthalib kepada wali Siti Marwani dan Muhammad Kaddas serta segenap keluarga besar yang telah mengasuh, membimbing dan membiayai penulis selama dalam pendidikan, sampai selesainya skripsi ini, kepada beliau penulis senantiasa memanjatkan doa semoga Allah swt mengasihi, melimpahkan rezki-Nya dan mengampuni dosanya. Amin.

  Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rektor Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., sebagai Rektor Universitas Islam

  Negeri Alauddin Makassar, Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II Bidang Administrasi UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Lomba Sultan MA., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hj. Siti Aisyah Kara, MA. PhD., Wakil Rektor IV Prof. Hamdan Juhannis, MA,.PhD serta seluruh staff UIN Alauddin Makassar.

2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Abd.

  Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd., M.Si., M.M., Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr.

H. Misbahuddin, M.Ag., Wakil Dekan II Bidang Administrasi Dr. H.

  Mahmuddin, M.Ag, dan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Nur Syamsiah, M.Pd.I.

  3. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Ramsiah Tasruddin, S.Ag., M.Si., dan Haidir Fitra Siagian,S.Sos., M.Si., Ph.D selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

  4. Dr. Muh. Ansar Akil, ST., M.Si selaku pembimbing I, dan Harmin Hatta S.Sos., M.I.Kom selaku pembimbing II, yang senantiasa meluangkan waktu, memberikan arahan serta petunjuk pada setiap proses penulisan skripsi ini sampai akhir hingga dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis.

  5. Dr. Hj. Radhiah AP., M.Si selaku penguji I dan Dra. Audah Mannan, M.Ag., selaku penguji II.

  6. Dosen dan staf dalam lingkup Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan.

  7. Terima kasih ditujukan kepada pimpinan maupun staf serta semua pihak dari lembaga/Instansi Museum La Galigo yang telah memberikan fasilitas waktu, tempat dan rekomendasi bagi pelaksanaan penelitian ini.

  8. Kepada rekan-rekan seperjuanganku di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terkhusus Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2013, Kepada kelas Ikom B, yang telah menjadi keluarga dan rekan seperjuangan selama 4 tahun, serta senior Jurusan Ilmu Komunikasi dan semua junior yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

  9. Kepada sahabat terbaik Ummul Khaerani, Joni Ramadan, Dewi Sartika, dan Fitria Nurul Fatnisa, yang selalu memberi dukungan serta semangat yang membangun untuk diri saya pribadi, terima kasih dan sukses untuk kita semua, Amin.

  10. Ucapan terima kasih kepada saudariku “Sistbel” Sri Wahyuni, Hijrawati dan Yulastri S.Farm yang selalu memberikan motivasi dan semangat.

  11. Ucapan terima kasih kepada rekan-rekan KKN Angkatan 51 kecamatan Bonto Atu, Kabupaten Bantaeng. Indah Rachmayani, Nurhidaya, Sarfiah, Reni Resnita S.Pd., Jupatus Tania, Julkifli, Muhajirin, Ardiansyah dan Chaerul Iman.

  Terkhusus bapak dan Ibu beserta keluarga posko Bonto Atu.

  12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan sumbangsih kepada penulis selama kuliah hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.

  Akhirnya hanya kepada Allah jualah penyusun serahkan segalanya, semoga semua pihak yang membantu penyusun mendapat pahala di sisi Allah swt, serta semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi penyusun sendiri.

  Makassar, 7 Desember 2017 Penulis,

  Muchlisa Riska Utami NIM: 50700113050

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ ii

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iii

ERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ xiv

ABSTRAK ........................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

  31 G. Kerangka Pikir......................................................................................

  50 B. Pembahasan ..........................................................................................

  50 A. Hasil Penelitian.....................................................................................

  47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................

  44 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data..................................................

  43 E. Instrumen Penelitian .............................................................................

  41 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................

  40 C. Populasi dan Sampel.............................................................................

  40 B. Pendekatan Penelitian...........................................................................

  40 A. Jenis dan Lokasi Penelitian...................................................................

  39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................

  26 F. Persfektif Islam Tentang Komunikasi Pramuwisata ............................

  1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

  22 E. Museum La Galigo ...............................................................................

  17 D. Teori Behaviorisme ..............................................................................

  14 C. Perilaku Wisatawan ..............................................................................

  12 B. Komunikasi Pramuwisata .....................................................................

  12 A. Komunikasi Publik ...............................................................................

  10 BAB II TINJAUAN TEORETIS .......................................................................

  7 F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..........................................................

  5 E. Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu....................................................

  4 D. Defenisi Oprasional dan Ruang Lingkup Penelitian ............................

  4 C. Hipotesis Penelitian ..............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................................

  54

  BAB V PENUTUP...............................................................................................

  82 G. Kesimpulan...........................................................................................

  82 H. Implikasi Penelitian ..............................................................................

  83 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Defenisi Oprasional Tabel .............................................................

  54 Tabel 4.7 Sistem Informasi Tentang Museum Dapat Diakses Melalui Website atau Sosial Media ..........................................................................

  62 Tabel 4.15 Wisatawan Merasa Puas Setelah Mengunjungi Museum La Galigo .......................................................................................

  61 Tabel 4.14 Museum La Galigo Merupakan Destinasi Wisata Menyenangkan ..............................................................................

  60 Tabel 4.13 Saya Merasa Senang Dapat Mengunjungi Objek Wisata Sejarah dan Budaya Museum La Galigo...........................................................

  59 Tabel 4.12 Pengadaan Pameran Maupun Event Lainnya Pada Kawasan Museum Dapat Menimbulkan Daya Tarik Bagi Pengunjung ......................

  58 Tabel 4.11 Museum La Galigo Telah Memenuhi Fungsinya Sebagai Sarana Informatif, Edukasi dan Rekreasi ..................................................

  57 Tabel 4.10 Museum La Galigo Memiliki Dampak Terhadap Proses Pembelajaran Tentang Sejarah dan Budaya .........................................................

  56 Tabel 4.8 Koleksi, Tata Pameran dan Museum, Serta Alat-Alat Pendukung Lainnya Sangat Membantu Dalam Proses Pengenalan Museum ..

  55 Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana yang Terdapat di Museum Telah Terstruktur Dengan Baik ..................................................................................

  53 Tabel 4.6 Terdapat Keterangan Mengenai Informasi Data, & Benda Koleksi di Museum La Galigo ....................................................................

  6 Tabel 1.2 Perbandingan Penelitian yang Relevan .........................................

  52 Tabel 4.5 Informasi yang Disampaikan Sesuai Dengan Kondisi yang Terdapat Pada Museum ................................................................................

  51 Tabel 4.4 Informasi yang Diperoleh Berupa Pengetahuan Tentang Sejarah dan Budaya ...........................................................................................

  50 Tabel 4.3 Pelafalan Kalimat yang Disampaikan Pramuwisata Jelas dan Dapat Dimengerti .....................................................................................

  49 Tabel 4.2 Cara Berkomunikasi Pramuwisata Membuat Wisatawan Tertarik Untuk Mengetahui Tentang Benda-Benda Sejarah & Budaya ......

  43 Tabel 4.1 Pramuwisata Memiliki Penguasaan Materi Tentang Kawasan Objek Wisata Museum La Galigo .................................................

  42 Tabel 3.3 Variabel Penelitian ........................................................................

  39 Tabel 3.2 Skor Alternatif Setiap Jawaban Setiap Butir .................................

  9 Tabel 3.1 Data Pengunjung UPTD Museum La Galigo ................................

  63 Tabel 4.16 Pramuwisata yang Ada di Kawasan Objek Wisata Tersebut

  Ramah............................................................................................

  64 Tabel 4.17 Museum La Galigo Memiliki Banyak Koleksi Tentang Sejarah dan Budaya ...........................................................................................

  65 Tabel 4.18 Banyak Informasi yang Dapat Diperoleh Setelah Mengunjungi Museum La Galigo ........................................................................

  66 Tabel 4.19 Banyak Hal-Hal Baru yang Dapat diperoleh dari Museum La Galigo .......................................................................................

  67 Tabel 4.20 Wisatawan Mengerti Tentang Sejarah dan Budaya Setelah Mengunjungi Museum La Galigo .................................................

  68 Tabel 4.21 Wisatawan Akan Kembali Mengunjungi Museum La Galigo Dilain Waktu .................................................................................

  69 Tabel 4.22 Wisatawan Akan Bercerita Mengenai Pengalamannya Saat Mengunjungi Museum La Galigo .................................................

  70 Tabel 4.23 Wisatawan Akan Merekomendasikan Tempat Wisata Museum La Galigo Sebagai Destinasi Wisata yang Menyenangkan ...........

  71 Tabel 4.24 Wisatawan Akan Mempublikasikan Tentang Objek Wisata Museum La Galigo ........................................................................

  72 Tabel 4.25 Koefisien Determinasi ...................................................................

  73 Tabel 4.25 Koefisien Regresi ..........................................................................

  76 Tabel 4.27 Uji Hipotesis ..................................................................................

  77

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Struktur Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Museum La Galigo .......................................................................................

  30 Gambar 2.2 Kerangka Pikir...............................................................................

  36

  

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Responden Berdasarkan Jumlah Jenis Kelamin ..................................

  47 Grafik 4.2 Responden Berdasarkan Pekerjaan......................................................

  48 Grafik 4.3 Responden Berdasarkan Alamat/Daerah Asal.....................................

  48

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Transliterasi

  1. Konsonan

  Huruf-huruf bahasa Arab ditransliterasikan ke dalam huruf latin sebagai berikut: b : ب z : ز f : ف t : ت s : س q : ق s \ : ث sy : ش k : ك j : ج s} : ص l : ل h} : ح d} : ض m : م kh : خ t} : ط n : ن d : د z} : ظ w : و z\ : ذ ‘ : ع h : ه r : ر g : غ y : ي Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (‘).

  2. Vokal dan diftong

  a. Vokal atau atau bunyi (a), (i) dan (untuk) ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

VOKAL PENDEK PANJANG

  Fath}ah A a> Kasrah

  I i> U u>

  D}amah b. Diftong yang sering dijumpai dalam transliterasi ialah (ai) dan (u) misalnya kata :

  Baina dan qaul ( ﻦﯿﺑ ) ( لﻮﻗ )

3. Tasdi>d dilambangkan dengan konsonan ganda

  4. Kata sandang al- (alif la>m ma’rifah) ditulis dengan huruf kecil, kecuali jika terletak di awal kalimat. Dalam hal ini kata tersebut ditulis dengan huruf besar ( al-). Contohnya : Menurut al-Bukha>ri>, hadis ini….

  Al-Bukha>ri> berpendapat bahwa hadis ini….

  5. Ta> Marbuta>t}ah (ة) ditransliterasi dengan t. tetapi jika terletak di akhir kalimat, ditransliterasi dengan huruf “h”. Contohnya :

  Al-risa>lat li al-mudarrisah ﺔﺳرﺪﻤﻠﻟ ﺔﻟﺎﺳﺮﻟا

  6. Kata atau kalimat Arab yang ditransliterasikan adalah istilah Arab yang belum menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia. Adapun istilah yang sudah menjadi bagian dari pebendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, tidak ditulis lagi menurut cara transliterasi di atas, misalnya perkataan sunnah, khusus dan umum, kecuali bila istilah itu menjadi bagian yang harus ditransliterasi secara utuh, misalnya :

  Fi> Z}ila>l al-Qur’a>n ( نآﺮﻘﻟا لﻼظ ﻲﻓ )

  Al-Sunnah qabl al-Tadwi>n ( ﻦﯾوﺪﺘﻟا ﻞﺒﻗ ﺔﻨﺴﻟا )

  Inna al-‘Ibrah bi ‘Umu>m al-Lafz} la> bi Khus}u>s} al-Sabab ﺐﺒﺴﻟا صﻮﺼﺨﺑ ﻻ ﻆﻔﻠﻟا مﻮﻤﻌﺑ ةﺮﺒﻌﻟا نإ

7. Lafz} al-Jala>lah yang didahului partikel seperti hurud jar dan huruf

  ( ﷲ )

  lainnya atau berkedudukan sebagai mud{a>f ilaihi (frasa nomina), ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contohnya :

  ﷲ ﻦﯾد = di>nullah ﺎﺑ = billa>h ﺢﻠﻟا ﺔﻤﺣر ﻲﻓ ﻢھ = hum fi> rah}matilla>h

8. Lafal yang diakhiri dengan ya’ nisbah, maka akan ditulis dengan “i”.

  Contohnya :

  ﻲﺒطﺎﺸﻟا = al-Sya>t}ibi> ﻲﻓاﺮﻘﻟا = al-Qara>fi>

B. Singkatan

  Beberapa singkatan yang dibakukan adalah : 1. swt. = Subh}a>na wa ta’a>la 2. saw. = S{allalla>h ‘alaihi wa sallam 3. a.s. = ‘Alaih al-sala>m

  4. H = Hijriyah

  5. M = Masehi 6. w. = wafat 7. QS. …/….: 4 = Qur’an Surah …/ no. surah: ayat 4.

  ABSTRAK Nama : Muchlisa Riska Utami Nim : 50700113050 Fakultas : Dakwah dan Komunikasi, Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi :Pengaruh Komunikasi Pramuwisata Terhadap Perilaku

Wisatawan di MuseumLa Galigo

  Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo, dan tingkat pengaruh komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Museum La Galigo kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke kawasan objek wisata Museum La Galigo dengan menggunakan teknik non

  

probability sampling. Pengumpulan data menggunakan metode angket/kuesioner.

  Sedangkan untuk mengetahui pengaruh dilakukan uji validitas, uji reabilitas, uji regresi dan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS for windows release

10.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh

  komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan yaitu berhubungan dengan aspek afektif, kognitif dan konatif yang dimiliki oleh wisatawan yaitu perasaan senang dan puas yang diperoleh wisatwan sehingga wisatwan akan kembali mengunjungi objek wisata Museum La Galigo, menceritakan pengalamannya dan merekomendasikan serta mempublikasikan objek wisata Museum La Galigo. Kedua, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan di Museum La Galigo, dengan hasil koefisien regresi sebesar 48,6% dari hasil uji regresi linier sederhana. Tingkat pengaruh komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan sebesar 48,6%. Hal ini berarti bahwa semakin baik komunikasi pramuwisata akan mempengaruhi perilaku wisatawan untuk datang berkunjung ke Museum La Galigo.

  Implikasi dalam penelitian ini yaitu diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi Museum La Galigo dalam menciptakan inovasi dalam proses perkembangan Museum, maka perlu disediakan sistem penyediaan informasi secara audio visual untuk menghindari kesan monoton pada Museum, sehingga hal tersebut dapat menjadi daya tarik yang unik untuk meningkatkan kunjungan. Seperti penyediaan film pendek tentang sejarah kemerdekaan ataupun lagu-lagu kebangsaan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Makassar memiliki sektor wilayah yang kaya akan potensi wisata di Sulawesi Selatan. Posisi strategis sebagai pintu masuk kawasan Indonesia timur dan

  ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan menjadi keuntungan terbesar bagi industri pariwisata kota Makassar. Kota ini menjadi titik hubung lokasi transit menuju berbagai destinasi wisata di Indonesia timur. Dampaknya, arus pengunjung ke kota

  1 ini setiap tahun tergolong tinggi.

  Berdasarkan data tahun 2015, arus pengunjung mencapai 3,5 juta orang, dua kali lipat dari jumlah penduduk kota Makassar. Bahkan, jika dibandingkan dengan total kunjungan wisata ke seluruh Sulawesi Selatan. Arus kunjungan wisatawan pada tahun 2016 pun terjadi peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada awal tahun 2016 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Makassar sudah mencapai 2,1 juta orang atau naik 22 % dibandingkan dengan periode yang sama

  2 pada tahun sebelumnya.

  Seiring dengan jumlah wisatawan yang mengalami peningkatan, sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke berbagai jenis kawasan objek wisata yang ada di wilayah kota Makassar.

  Sebagai salah satu kawasan objek wisata di wilayah Makassar, Museum La Galigo merupakan situs peninggalan sejarah dan budaya yang menjadi destinasi wisata pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung. Berdasarkan tingkat kunjungan

  1 Bima Baskara, “Wisata Transit Kota Makassar”, Kompas.com. 8 Agustus 2016. http://print.kompas.com/baca/regional/nusantara/2016/08/08/Wisata-Transit-Kota- Makassar,(14Januari 2017).

  2 Kantor Statistik Kota Makassar. Indikator PariwisataKota Makassar. (Makassar: wisatawan yang terus mengalami peningkatan, sehingga pelayanan pramuwisata pun menjadi prioritas di kawasan tersebut dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Salah satu bentuk pelayanan yang dimaksud adalah komunikasi pramuwisata terhadap wisatawan yang berinteraksi secara langsung atau tatap muka.

  Pramuwisata merupakan sebuah profesi yang bertugas di bidang jasa yang wajib disediakan oleh sebuah lembaga ataupun objek wisata dalam hal memberikan informasi dan bimbingan serta saran kepada wisatawan dalam melakukan aktivitas wisata. Pramuwisata adalah seseorang yang memegang peranan penting dalam kegiatan pariwisata, oleh karena itu selain memiliki pengalaman dan pengetahuan tertentu mengenai objek wisata, seorang pramuwisata dituntut agar mampu berkomunikasi dengan baik, sehingga pesan atau informasi yang disampaikan kepada wisatawan dapat dipahami, kemudian dari hal tersebut akan memberikan dampak bagi wisatawan yang empiris melalui perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo.

  Komunikasi yang diterapkan oleh seorang pramuwisata dapat menjadi penentu terhadap tingkat kepuasan wisatawan yang datang berkunjung ke sebuah kawasan objek wisata. Oleh karna itu, dalam meningkatkan pelayanan Museum La Galigo dibutuhkan fungsi komunikasi. Tindakan ini menyediakan informasi bagi wisatawan kemana mereka bisa pergi, bagaimana bisa sampai kesana, apa yang bisa dilihat, dan apa yang harus dilakukan untuk menikmati itu semua. Tindakan ini juga meliputi keramahtamahan, berpengetahuan luas, dan peduli pada wisatawan sebagai bagian dari seluruh kegiatan melayani wisatawan, sehingga hal tersebut akan membuat wisatawan terus berdatangan lagi ke kawasan objek wisata tersebut. Apabila wisatawan yang telah berkunjung ke suatu kawasan objek wisata dan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, sehingga wisatawan tersebut kemudian akan bercerita mengenai pengalaman yang pernah mereka alami kepada orang lain untuk datang ke tempat yang sama serta merasakan kepuasan yang sama seperti yang pernah mereka alami.

  Salah satu kendala yang dihadapi oleh pramuwisata yaitu ketika berkomunikasi dengan wisatawan domestik maupun wisatawan asing yakni, seringkali dihadapkan dengan bahasa, aturan, maupun nilai-nilai yang berbeda. Maka dari itu perlu untuk mengoptimalkan peran komunikasi pramuwisata, yang terpenting dalam penerapan komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu terhadap komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan berdasarkan kadarnya yaitu dampak kognitif merupakan hal yang berhubungan dengan pengetahuan faktual yang empiris, dampak afektif yakni berkenaan dengan perasaan, sedangkan dampak behavioral yaitu berkenaan dengan perilaku.

  Selama ini pihak pengelola Museum La Galigo telah menerapkan strategi khusus dalam mengkomunikasikan tentang kawasan objek wisata untuk menarik pengunjung. Perlu diperhatikan bahwa sebuah strategi yang matang tanpa pelaksanaan yang efektif, maka strategi tersebut akan percuma. Sebuah strategi harusnya selaras dengan praktiknya. Oleh karena itu, kemudian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan permasalahan tersebut. Sebagai usaha untuk memperoleh alternatif bagi Museum La Galigo dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan wisatawan dari segi praktis.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo?

  2. Apakah komunikasi pramuwisata berpengaruh terhadap perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo ?

C. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoretis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris

  3 dengan data.

  Disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara atau pernyataan sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka penulis akan mengemukakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian ini yaitu: “Ha: Ada pengaruh antara komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo.”

3 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

  (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014), h. 96.

D. Defenisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

  Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati, dan variabel penelitian adalah atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian

  4 ditarik kesimpulannya.

  Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka dalam penelitian ini ditetapkan menjadi dua variabel sebagai berikut:

  1. Variabel Independen Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi pramuwisata, variabel ini dilambangkan “X”.

  Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila menimbulkan dampak, salah satunya dampak behavior atau perubahan perilaku yang nampak pada wisatawan.

  2. Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku wisatawan, variabel ini dilambangkan“Y”.

  Berdasarkan fungsinya komunikasi dapat menjadi penyebab terjadinya perilaku. Melalui perilaku wisatwan kemudian dapat diketahui pengaruh dari komunikasi pramuwisata. Berikut adalah tabel definisi operasional variabel penelitian:

4 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel Jenis Variabel Definisi Variabel Skala Pengukuran

  Variabel Independen (X) Informasi atau pesan Likert

  Komunikasi Pramuwisata yang disampaikan oleh pramuwisata kepada wisatawan yang berkunjung ke museum

  La Galigo

  Variabel Dependen (Y) Perilaku Wisatawan yang Likert

  Perilaku Wisatawan dimaksud adalah tanggapan atau respon serta persepsi wisatawan terhadap informasi yang diperoleh dari pramuwisata.

  Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

  Pada penelitian ini peneliti menguraikan makna dari setiap kata kunci yang berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu:

  1. Komunikasi, yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah salah satu bentuk jasa yang diterapkan pramuwisata dalam menyampaikan informasi terhadap wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo.

  2. Pramuwisata, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh pemandu wisata (guide) yang terlibat sebagai pengelola Museum La Galigo dan ikut serta berperan dalam memberikan informasi terhadap wisatawan.

3. Wisatawan, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berwisata, pelancong atau turis yang berkunjung ke Museum La Galigo.

  Wisatawan terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Wisatawan asing, yaitu wisatawan yang berasal dari luar negeri/wisatawan mancanegara.

  b. Wisatawan domestik, merupakan wisatawan nusantara yang berasal dari negeri sendiri/wisatawan dalam negeri. Wisatawan inilah yang menjadi fokus untuk dijadikan sampel penelitian.

4. Objek Wisata, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Museum La

  Galigo sebagai situs peninggalan sejarah dan budaya yang memiliki koleksi sebanyak kurang lebih 4999 buah yang terdiri atas koleksi prasejarah, numismatik, keramik asing, sejarah, naskah, dan etnografi serta benda lain yang dibuat dan digunakan oleh suku Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.

E. Kajian Pustaka / Penelitian Terdahulu

  Sebelum peneliti melakukan penelitian ini, sebelumnya telah ada penelitian serupa terkait bidang pariwisata yaitu sebagai berikut:

  1. Ratih Melatisiwi Purwaningsih di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2013 berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata Terhadap

  Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan Tinjauan Khusus Pada Kemampuan Berbahasa Verbal” di daerah Yogyakarta. Jenis penelitian yang

  dilakukan menggunakan kualitatif. Adapun hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa wisatawan merasa puas dengan pelayanan pemandu

  5 wisata dan terpengaruh untuk datang kembali ke candi prambanan.

  2. Murniati Yunus di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada tahun 2014 yang berjudul “Strategi Promosi Pengelolah Taman Wisata Alam

  Lembah Hijau Rumbia (LHR) di Jeneponto Dalam Meningkatkan Minat

5 Ratih Melatisiwi Purwaningsih. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan Tinjauan Khusus Pada Kemampuan Berbahasa Verbal.

  Pengunjung” di daerah Jeneponto. Jenis penelitian yang dilakukan

  menggunakan kualitatif. Adapun hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa strategi promosi pengelola tersebut terbukti cukup efektif dan mampu menarik minat pengunjung, hal ini terbukti dari umpan balik (feedback) yang

  6 diberikan pengunjung.

  3. Rusdi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar pada tahun 2015 yang berjudul “Hubungan Kontribusi Sektor Pariwisata Pantai Bira Terhadap

  Pendapatan Masyarakat Desa Bira” di daerah Bulukumba. Jenis penelitian

  yang dilakukan menggunkan kuantitatif. Adapun hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa keberadaan objek wisata pantai Bira terhadap pendapatan masyarakat yang bermata pencaharian di dalam kawasan tersebut menunjukkan nilai positif yakni memberikan keuntungan terhadap

  7 masyarakat desa Bira.

  6 Murniati Yunus. Strategi Promosi Pengelolah Taman Wisata Alam Lembah Hijau Rumbia

(LHR) di Jeneponto Dalam Meningkatkan Minat Pengunjung (Makassar: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Universitas Islam Negri Alauddin Makassar, 2014). Skripsi.

  7 Rusdi. Hubungan Kontribusi Sektor Pariwisata Pantai Bira Terhadap Pendapatan

Masyarakat Desa Bira. (Makassar: Fakultas dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri

Tabel 1.2 Perbandingan Penelitian yang Relevan

  

Penelitian Terdahulu

  Judul Penelitian 1: Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata Terhadap Kepuasan Wisatawan di Candi Prambanan Tinjauan Khusus Pada Kemampuan

  Berbahasa Verbal Oleh: Ratih Melatisiwi Purwaningsih Magister Kajian Pariwisata

  Pascasarjana Universitas Gadjah Mada 2013 Lokasi Candi PrambananYogyakarta Objek Penelitian Pemandu wisata di kawasan Candi Prambanan Jenis Penelitian Kualitatif Pendekatan Penelitian Deskriptif Kualitatif Teknik Pengumpulan

  1. Observasi Data

  2. In-depth Interview

  3. Wawancara Terstruktur Teknik Analisis Data Adapun teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan metode rasionalistik dengan analisis data kualitatif

  Judul Penelitian 2: Strategi Promosi Pengelola Taman Wisata Alam Lembah Hijau Rumbia (LHR) di Jeneponto Dalam Meningkatkan Minat Pengunjung

  Oleh: Murniati Yunus dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2014

  Lokasi Taman wisata alam lembah hijau rumbia jeneponto Objek Penelitian Pengelola Taman Wisata Alam Lembah Hijau

  Rumbia dan pengunjung Jenis Penelitian Kualitatif Pendekatan Penelitian Deskriptif kualitatif TeknikPengumpulanData

  1. Observasi

  2. Wawancara 3. Dokumentasi. Teknik Analisis Data Adapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan

  Huberman serta Spradley, dimana setiap tahapan yang dilakukan yaitu melalui tahap reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Judul Penelitian 3: Hubungan Kontribusi Sektor Pariwisata Pantai Bira Terhadap Pendapatan Masyarakat Desa Bira.

  Oleh: Rusdi dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2015

  Lokasi Sektor Pariwisata Pantai Bira di Bulukumba Objek Penelitian Objek wisata alam pantai Bira dan masyarakat desa

  Bira yang berada dalam kawasan objek wisata pantai Bira

  Jenis Penelitian Survei Pendekatan Penelitian Kuantitatif Teknik Pengumpulan Data

  1. Observasi

  2. Quesioner Teknik Analisis Data Menggunakan teknik analisa statistik

  Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2017

  F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini:

  1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo.

  b. Untuk mengetahui pengaruh antara komunikasi pramuwisata dan perilaku wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo.

  2. Kegunaan Penelitian

  a. Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya pembelajaran ini untuk diimplementasikan dalam bidang pariwisata, terkhusus pada peran pramuwisata dalam berkomunikasi dengan wisatawan yang berkunjung ke Museum La Galigo

  .

b. Praktis

  1) Bagi Pramuwisata Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pengelola objek wisata terkhusus pada pramuwisata dalam berkomunikasi kepada wisatawan. 2) Bagi Wisatawan

  Dapat membantu wisatawan dalam memperoleh informasi mengenai objek wisata yang akan dikunjungi dalam hal ini mencakup seluruh informasi mengenai Museum La Galigo melalui peran pramuwisata saat berkomunikasi sebagai bentuk pelayanan yang diterapkan bagi wisatawan. 3) Bagi Lembaga/Instansi

  Hasil penelitian ini dapat terapkan lembaga atau instansi khususnya Museum La Galigo dalam upaya menangani dan memajukan objek wisata melalui komunikasi pramuwisata sebagai bentuk pelayanan terhadap wisatawan yang datang berkunjung. 4) Bagi Peneliti

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam hal mengembangkan disiplin ilmu komunikasi, serta dapat memberi dorongan kepada peneliti lain untuk memperoleh informasi dan pemahaman dalam melaksanakan penelitian sejenis.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Komunikasi Publik Istilah publik bersal dari bahasa Inggris yaitu public yang berarti umum,

  masyarakat atau negara. Publik dapat diartikan sebagai sejumlah manusia yang memiliki kesamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai dan norma yang mereka miliki. Pengertian publik dalam ilmu komunikasi, publik adalah sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian yang sama terhadap suatu hal. Istilah publik berbeda dengan masyarakat, istilah masyarakat terlalu luas, sedangkan publik

  1 hanyalah bagian dari masyarakat yang luas itu.

  Publik memiliki ciri sebagai berikut:

  1. Mempunyai kepentingan atau perhatian yang sama terhadap suatu isu atau objek tertentu. Kepentingan atau perhatian ini yang mengikat anggota publik secara emosional.

2. Tidak harus berada dalam satu wilayah geografis.

  Menurut Blumer adalah salah satu bentuk kolektifitas sosial (kelompok, publik, kerumunan, massa). Bentuk ini cenderung memiliki anggota dalam jumlah sangat besar. Para anggotanya tersebar dan bertahan lama. Publik cenderung terbentuk karena adanya suatu masalah atau sasaran tertentu dalam kehidupan publik. Tujuannya ialah untuk memenangkan suatu kepentingan dan untuk mengadakan

  2 suatu perubahan.

  1 Muhammad Ansar Akil. Ilmu Komunikasi Konstruksi, Proses, & Level Komunikasi Kontenporer. (Makassar: Alauddin University Press, 2012), h.139.

  2 Muhammad Ansar Akil. Ilmu Komunikasi Konstruksi, Proses, & Level Komunikasi

  Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Publik adalah sekumpulan orang yang memiliki nilai-nilai dan perhatian yang sama terhadap suatu isu sesuai dengan kepentingan mereka. Dalam penelitian ini wisatawan dapat dikategorikan sebagai publik yang menjadi subjek penelitian yaitu sekumpulan orang yang memiliki perhatian terhadap informasi mengenai objek wisata sejarah dan budaya Museum La Galigo sesuai dengan kepentingan mereka dalam memperoleh ataupun menikmati sebuah kawasan objek wisata.

  Komunikasi publik dapat diberi pengertian berdasarkan tiga tinjauan. Pertama, komunikasi yang dilakukan oleh publik. Setiap bentuk komunikasi yang dilakukan oleh anggota publik berkaitan dengan aktivitas mereka, adalah komunikasi publik. Kedua, komunikasi yang ditunjukan kepada publik. dimana pesan-pesan yang ditujukan kepada anggota publik, untuk kepentingan publik, adalah komunikasi publik. Ketiga, komunikasi yang memiliki ciri-ciri publik, yaitu pesan-pesan yang yang mengandung kesamaan nilai-nilai dan kepentingan bagi sekelompok orang, adalah komunikasi publik.

  Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking, dan komunikasi khalayak (audience

  

communication). komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi dimana

  pesan-pesan yang disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.

  Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi interpersonal (pribadi), karena berlangsung secara tatap muka, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang cukup

  3 mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing.

3 Muhammad Ansar Akil. Ilmu Komunikasi Konstruksi, Proses, & Level Komunikasi

  Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontiniu. Dapat diidentifikasi siapa yang berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas.

  Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah khalayak relatif besar. Sumber sering kali tidak dapat diidentifikasi satu per satu pendengarnya.

  Ciri lain yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah baik secara langsung maupun

  4 melalui media massa.

  Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila dilihat pesannya yang terbuka. Tetapi, terdapat beberapa kasus tertentu dimana pesan yang disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu, misalnya pengarahan, sentiaji, diskusi panel, seminar dan rapat anggota. Oleh karena itu, komunikasi publik bisa juga disebut komunikasi kelompok bila

  5 dilihat dari segi tempat dan situasi.

B. Komunikasi Pramuwisata

  Komunikasi pramuwisata dapat diartikan usaha yang dilakukan petugas pariwisata yang berkewajiban memberi petunjuk atau informasi yang diperlukan oleh wisatawan. Pramuwisata dalam penelitian ini bertindak sebagai komunikator dalam menyampaikan informasi maupun pesan dapat pula dikatakan sebagai penutur yaitu

  4 Muhammad Ansar Akil. Ilmu Komunikasi Konstruksi, Proses, & Level Komunikasi Kontenporer. h.144-145.

  5 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),h.38-39 . subyek yang melakukan tutur atau percakapan, sedangkan wisatawan yang

  6 merupakan komunikan dapat dikatakan sebagai mitra tuturnya.

  Setiap penutur ingin mitra tuturnya memahami apa yang disampaikannya, tetapi tentu saja tidak semudah yang diduga apalagi dalam situasi percakapan bahasa asing, dalam proses komunikasi, setiap penutur akan mencoba menyelaraskan cara bertuturnya sesuai dengan situasi yang melingkupinya, tujuan yang memotivasinya untuk berbincang, dan hubungan antara dirinya dengan mitra tuturnya. Situasi pertuturan semacam ini diidentifikasikan dalam kerangka lokasi, partisipan, topik dan tujuan.

  Penutur secara sadar harus menggunakan strategi tertentu untuk memahami dan dipahami. Strategi yang digunakan dalam proses saling memahami ini disebut strategi komunikasi. Dalam komunikasi, strategi komunikasi digunakan oleh penutur ketika menghadapi masalah, untuk mencapai tujuan komunikatifnya. Pelajar bahasa akan menggunakan strategi komunikasi sehingga komunikasi dapat berlangsung. Kesulitan yang dihadapi penutur merujuk pada tidak memadainya kemampuan

  7 berbahasa dalam berinteraksi.