PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH DI KECAMATAN TELUKNAGA KABUPATEN TANGERANG

  

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PROGRAM PENGEMBANGAN DESA PESISIR

TANGGUH DI KECAMATAN TELUKNAGA

KABUPATEN TANGERANG

  SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  ABDULAH SAPEI NIM 6661090633

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

Serang 2015

  ABSTRAK

Abdulah Sapei. 2015. 666100633. Partisipasi Masyarakat Dalam Program

Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) Di Kecamatan Teluknaga

Kabupaten Tangerang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dosen Pembimbing I: Oman Supriyadi, M.Si.

Dosen Pembimbing II: Kandung Sapto Nugroho, M.Si

  Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) merupakan satu bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan. Partisipasi masyarakat di Kawasan Pesisir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang pada program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan pemanfaatan masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) di 3 Desa Pesisir Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang 2012-2013. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori partisipasi dari Cohen dan Uphoff (Ulifah, 2003:23). Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis data Prasetya Irawan. Hasil penelitian bahwa Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh masih rendah karena beberapa faktor, pekerjaan, pendidikan dan leadership. Terutama dalam perencanaan, pengawasan dan pemeliharaan, masyarakat masih kurang berperan serta didalamnya. Saran dalam penelitian yaitu Leadership dari seorang Kepala Desa harus bisa membangkitkan semangat keaktifan masyarakat dalam proses pembangunan dengan mengkoordinasikan serta mengoptimalkan kelembagaan desa, seperti Lembaga Pemberdayaan Desa (LPM), Karang Taruna, dan PKK. Masyarakat harus turut bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan dengan cara masyarakat menegur pelaksana kegiatan jika mendapati masalah pelaksanaan tidak berjalan sesuai rencana. Mengoptimalkan kelembagaan pada Kelompok Masyarakat Pesisir Pengadaan Air Bersih, guna pemanfaatannya bisa dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

  

Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pembangunan, Program

Pengembangan Desa Pesisir Tangguh.

  ABSTRACT

Abdulah Sapei. 2015. 666100633. The Community Participation In Coastal Village

Development Program In Teluknaga Sub-District Of Tangerang Regency. Public

st

  

Administration Departement. Sultan Ageng Tirtayasa University. 1 Advisor :

nd

  Oman Supriyadi, M.Si. 2 Advisor : Kandung Sapto Nugroho, M.Si

The Coastal Village Development Program Is one part of the program independent

national community empowerment maritime affairs and fisheries. The purpose of

research to know The Community Participation In Coastal Village Development

Program in the three coastal village Teluknaga Sub-District Of Tangerang Regency

2012-2014. A theory that used in research is the theory participation of Cohen and

Uphoff (Ulifah, 2003:23). Research method used is qualitative by observation

techniques and in-depth interviews. Data analysis technique the research uses of the

data analysis Prasetya Irawan. The results of research that the Community

Participation In Coastal Village Development Program is still low because a several

factors including employment, education and leadership. Especially in monitoring

and maintenance, the community have low participate inside of them. Advice in

research that is leadership of a village head should be able to stimulate the spirit of

liveliness the community in the development process by coordinating institutional and

also improve the village, as The empowerment of the village, Youth groups and

others. The community must also responsible for overseeing development activities.

Supervision can be done by means of the community directly supervise the

implementation of activities in the process that has been planned earlier .Reprove

implementation if found the problem of implementation does not run according to

plan that has been determined. Optimize institutional on kmp procurement of clean

water , to its use can be developed into a business owned by village. Strengthen the

role of the community overall , by making rules in the form of regulation village or

the decision of the village head who set about community involvement in the

development process

Key Words : Community Participation, development, The Coastal Village

Development Program

  

Tidaklah cukup kawan belajar di dalam negeri atau

di satu negeri saja, tapi pergilah belajar di luar

negeri. Disana banyak teman-teman baru, pengganti

teman sejawat lama, jangan takut sengsara, jangan

takut menderita, kenikmatan hidup dapat dirasakan

setelah menderita.

  

(Maqolah Imam Syafi’i Rohimahullah)

YAKIN USAHA SAMPAI

  Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua Orang Tuaku, semua Kakak dan Kakak Iparku, dan untuk orang-orang yang kusayangi dan untuk mereka yang selalu mendukungku

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

  Dengan mengucapkan syukur

  Alhamdulillahirobbil’alamin peneliti

  panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya yang melimpah sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang. Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian berbagai pihak. Pada kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada : 1.

  Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan I sekaligus Pembimbing II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atas kebaikannya dan waktu yang telah diberikan kepada peneliti dalam memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Mia Dwiana, M.Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Gandung Ismanto, MM., Wakil Dekan Bidang III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik atas kebaikannya dan waktu yang telah diberikan.

  6. Rahmawati, S.Sos, M.Si., Plt. Ketua Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ipah Ema Jumiati, S.Sos, M.Si., Plt. Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Drs. H. Oman Supriadi, M.Si., Pembimbing I atas kebaikannya dan waktu yang telah diberikan kepada peneliti dalam memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  9. Ayahanda dan Ibunda, atas cinta kasih yang tulus tak terhingga dan sekaligus merupakan motivator terbesar dalam menyelesaikan skripsi kepada peneliti.

  10. Semua kakak beserta keponakan yang selalu memberi hiburan dan motivasi kepada peneliti. Terima kasih atas pengertian dan kasih sayang kalian.

  11. Seluruh pegawai Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Tangerang.

  Terima kasih atas waktu, ilmu dan bimbingannya.

  12. Para Kepala Desa dan Sekretaris Desa Kecamatan Teluknaga. Terima kasih atas waktu dan ilmunya.

  13. Keluarga Tri Tunggal Jati, Bapak, Ibu dan yang lainnya. Terima kasih atas kerelaan dan budi baik kalian.

  14. Keluarga Bapak Tanro dan Keluarga. Terima Kasih atas saran-saran dan kebaikan kalian.

  15. Teman-teman satu kelas ANE B 2009, Komunitas J17 Arief, Tunggal, Anto, Rizki, Ikram, Ria, Septian, Adnan, Nasrullah, Jaya, Prila Adam, Mufrodi, Fauzi, Bagus, Monika, Zaqia, Imron, Nanda, Deni Firmansyah, Deni Dewo, Bewok, Dede F.H, Nining, Nurul, Dwi, Nendi, Tomi, Sagita, Adit, Johan, Rendi, Miftahul, Ari, Christyan, Fani dan teman-teman yang lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namanya. Terima kasih atas semangat kekeluargaannya.

  16. Kawan-kawan seperjuangan Kanda Ikmal, Sughron, Adi Fajar, Reni Banda, Hijriatul, Suandhi, Agryan, Kanda Uwok, Kanda Rahmat, Kanda Tomi, Kanda Messy dan Yunda Ova. Terima kasih telah berbagi pengetahuan.

  17. Sahabat-sahabat peneliti Jagis, Jaka, Rahmat, Busaheri, Alvian, Uwes dan Ayudi. Terima kasih atas kebersamaannya.

  18. Teman-teman Civil Society atas kebersamaan dan saling memotivator dalam mengerjakan skripsi ini.

  19. Serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Peneliti menyadari masih banyak terjadi kekurangan dan masih jauh dari sempurna baik teknik penyusunan penulisan maupun isi dari materi yang disajikan. Hal ini disebabkan tiada lain oleh keterbatasan juga kemampuan yang peneliti miliki. Oleh karena itu sebagai peneliti mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun guna untuk lebih baik lagi di masa depan.

  Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

  Serang, Februari 2015 Peneliti

  Abdulah Sapei

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

  ABSTRAK ........................................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ v DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

  1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 11

  1.3 Batasan Masalah ......................................................................... 12

  1.4 Rumusan Masalah ....................................................................... 12

  1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................ 12

  1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... 13

  1.7 Sistematika Penulisan ................................................................. 14

  BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA BERPIKIR

  2.1 Pengertian Partisipasi .................................................................. 17

  2.2 Pengertian Masyarakat ................................................................ 21

  2.3 Konsep Partisipasi Masyarakat ................................................... 23

  3.4.1 Definisi Konseptual ........................................................... 42

  3.9.1 Validitas ....................................................................... 56

  3.9 Pengujian Keabsahan Data ......................................................... 56

  3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 54

  3.7.2 Sumber Data Sekunder ...................................................... 52

  3.7.1 Sumber Data Primer .......................................................... 48

  3.7 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 48

  3.6 Informan Penelitian ..................................................................... 46

  3.5 Instrumen Penelitian ................................................................... 43

  3.4.2 Definisi Operasional .......................................................... 42

  3.4 Variable Penelitian ...................................................................... 42

  2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi .......................... 28

  3.3 Lokasi Penelitian ......................................................................... 41

  3.2 Ruang Lingkup/Fokus Penelitian ................................................ 41

  3.1 Metode Penelitian ....................................................................... 39

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  2.10 Asumsi Dasar Penelitian ............................................................ 38

  2.9 Kerangka Berpikir ....................................................................... 36

  2.8 Penelitian Terdahulu ................................................................... 34

  2.7 Program PDPT ............................................................................ 33

  2.6 Konsep Pembangunan ................................................................. 31

  2.5 Wilayah dan Masyarakat Pesisir ................................................. 30

  3.9.2 Reliabelitas ................................................................... 57

  3.10 Jadwal Penelitian....................................................................... 58

  4.2.2 Informan Penelitian .................................................... 76

  5.2 Saran ........................................................................................... 107 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

  5.1 Kesimpulan ................................................................................. 106

  BAB V PENUTUP

  4.3.4 Pemanfaatan dan Pemeliharaan ......................................... 97

  4.3.3 Pengawasan ....................................................................... 92

  4.3.2 Pelaksanaan....................................................................... 85

  4.3.1 Perencanaan ....................................................................... 78

  4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 78

  4.2.1 Deskripsi Data Penelitian .......................................... 73

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.2 Deskripsi Data ............................................................................. 73

  4.1.2.5 Sosial Budaya........................................................ 71

  4.1.2.4 Pendidikan............................................................. 70

  4.1.2.3 Mata Pencaharian.................................................. 69

  4.1.2.2 Kependudukan........................................................68

  4.1.2.1 Letak Geografis dan Administrasi Desa.................61

  4.1.2 Gambaran Umum Desa Pesisir Kecamatan Teluknaga ..... 61

  4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Teluknaga ......................... 60

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian.......................................................... 60

  LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 1.1 Jumlah KMP (Kelompok Masyarakat Pesisir) dalam Program PDPT di

  Kec. Teluknaga ..................................................................................................... 7

Tabel 3.1 Informan Penelitian............................................................................... 47Tabel 3.2 Pedoman Wawancara............................................................................ 51Tabel 3.3 Jadwal Penelitian .................................................................................. 59Tabel 4.1 Letak Geografis Desa Klaster Prioritas ................................................ 62Tabel 4.2 Jarak Tempuh Masing-Masing Desa dari Pusat Pemerintahan Desa dengan Pemerintah di atasnya .............................................................................. 64Tabel 4.3 Luas Desa pada Desa Klaster Prioritas ................................................ 65Tabel 4.4 Jumlah dan Kepadatan Penduduk ........................................................ 68Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Pokok ......................... 70Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .................................. 71Tabel 4.7 Kondisi Sosial Kependudukan ............................................................. 72Tabel 4.8 Keterangan Informan .......................................................................... .76Tabel 4.9 Rekapitulasi Temuan Lapangan.......................................................... 105

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir .................................................................... 37Gambar 3.1 Proses Analisis Data ........................................................................ 55Gambar 4.1 Peta Citra Desa Tanjung Burung, Desa Tanjung Pasir dan Desa

  Muara.................................................................................................................... 63

Gambar 4.2 Letak Geografis dan Batas administrasi wilayah perencanaan Desa

  Pesisir Terpadu dan Mandiri ................................................................................ 64

Gambar 4.3 Persentase Luas Wilayah Klaster ..................................................... 65Gambar 4.4 Desa Muara, BPS 2010 .................................................................... 66Gambar 4.5 Desa Tanjung Pasir, BPS 2010 ........................................................ 67Gambar 4.6 Desa Tanjung Burung, BPS 2010 .................................................... 68Gambar 4.7 Alur Kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan desa Pesisir tangguh (RPDP) ................................................................................................... 80

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Pedoman Wawancara Lampiran Surat Ijin Penelitian Lampiran Transkip Data dan Koding Lampiran Peraturan Direktur Lenderal Kelautan, Pesisir, Dan Pulau-Pulau Kecil Nomor Per.04/Kp3k/2012 Tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Lampiran Keputusan Bupati Tangerang Nomor: 523/Kep.276-Huk/2012 Tentang Penetapan Lokasi Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (Pdpt) Lampiran Hasil Skoring Hanlon PDPT Teluknaga Tangerang Lampiran Member Check Lampiran Absen Bimbingan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Melalui Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membuka peluang yang begitu besar bagi masyarakat untuk ikut andil atau berpatisipasi aktif dalam pembangunan. Adanya Undang-undang tersebut pembangunan daerah di Indonesia lebih mendapatkan angin segar, pasalnya dalam Undang-undang tersebut, setiap daerah mendapatkan keluasan dalam mengelola daerahnya masing-masing. Dalam pasal 10 ayat 2 Undang-undang nomor 32 tahun 2004 yang mengatur tentang Pemerintahan Daerah menyatakan pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Otonomi Daerah dengan sistem desentralisasi lebih diarahkan kepada kemandirian daerah.

  Setiap daerah dapat mengoptimalkan potensi lokal dan sumberdaya yang ada untuk pembangunan daerah. Sehingga nantinya daerah dapat mencukupi kebutuhan masyarakat dan melakukan pembangunan daerahnnya sendiri. Kemudian pemerintah daerah yang menjadi fasilitator harus mampu menjadi wadah yang baik dalam memfasilitasi pembangunan daerah. Fungsi fasilitator dalam arti pemerintah daerah dapat memfasilitasi segala hal dalam upaya memandirikan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dan pembangunan daerahnya sendiri.

  Indonesia merupakan negara kepulauan (Archipelagic State) terbesar di dunia dengan ± 17.500 pulau, 81.000 km garis pantai (terpanjang kedua setelah Kanada), dan sekitar 70% (5,8 juta km2) wilayahnya termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) berupa laut. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdapat 17.504 pulau yang bernama dan belum bernama 12/28). Ini artinya Indonesia merupakan negara yang memliki banyak kawasan pesisir. Menjadi negara kepulauan tentunya Indonesia memiliki potensi kelautan yang begitu besar. Seperti diketahui, banyak potensi yang dimiliki dari kelautan diantaranya penangkapan ikan, tambak ikan, mangrove dan pemanfaatan tanaman laut dan masih banyak lainnya. Masyarakat dapat memperoleh manfaat dari aspek kelautan, khususnya bagi para nelayan.

  Nelayan merupakan sebuah kelompok yang sangat erat kaitannya dengan aspek kelautan. Kelompok ini sangat menggantungkan kehidupannya kepada aspek kelautan, banyak aktivitas yang dilakukannya, seperti penangkapan ikan, membuat tambak ikan sebagai tempat untuk usaha perikanan dengan jenis tawar, distribusi (menjadikan kelautan sebagai aktivitas transportasi) dan lain sebagainya.

  Sumberdaya alam yang melimpah di kawasan pesisir harusnya berirama baik dengan kesejahteraan masyarakat pesisir. Akan tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang menyelimuti masyarakat di kawasan pesisir diantaranya kemiskinan, pendidikan, kesehatan, fasilitas umum yang tidak memadai dan permasalahan kondisi alam yang semakin tak menentu.

  Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: 1. tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS, 2010);

  2. tingginya kerusakan sumber daya pesisir; 3. rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan

  4. minim dan rendahnya kualitas infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. (Peraturan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, Dan Pulau-

  Pulau Kecil Nomor Per.04/Kp3k/2012 Tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Tahun 2012) Berlandaskan permasalahan diatas Kementerian Kelautan dan Perikanan meginisiasi suatu kegiatan yang mampu memberikan daya dorong bagi kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang selanjutnya disingkat PDPT adalah bagian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri KP (Kelautan dan Perikanan) melalui bantuan pengembangan manusia, sumberdaya, infrastruktur/lingkungan, usaha, dan siaga bencana dan perubahan iklim.

  Adapun Tujuan dari Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim di desa pesisir dan pulau-pulau kecil;

  2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di desa pesisir dan pulau-pulau kecil;

  3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan secara partisipatif di desa pesisir dan pulau-pulau kecil; dan 4. Memfasilitasi kegiatan pembangunan dan/atau pengembangan sarana dan/atau prasarana sosial ekonomi di desa pesisir dan pulau-pulau kecil.

  Program PDPT dilaksanakan di 16 kawasan pesisir kabupaten/kota yang ada di Indonesia, yang dibagi menjadi 4 (empat) regional. Regional I: 1.

  Kabupaten Asahan 2. Kabupaten Pesisir Selatan 3. Kabupaten Kaur 4. Kabupaten Pontianak

  Regional II: 1.

  Kabupaten Kota Waringin Barat 2. Kabupaten Banjar 3. Kabupaten Pinrang 4. Kabupaten Parigi Moutong

  Regional III: 1.

  Kota Bau-Bau 2. Kabupaten Seram Bagian Barat 3. Kabupaten Teluk Wondama 4. Kabupaten Pacitan

  Regional IV: 1.

  Kabupaten Kulon Progo 2. Kabupaten Kendal 3. Kabupaten Sukabumi 4. Kabupaten Tangerang

  Salah satunya yakni daerah pesisir Kabupaten Tangerang. Kabupaten Tangerang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten. Ibukotanya adalah Tigaraksa. Kabupaten ini terletak tepat di sebelah barat Jakarta; berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Provinsi DKI Jakarta di timur, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak di selatan, serta Kabupaten Serang di barat. Kabupaten Tangerang terdiri atas 29 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 251 desa dan 28 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Tigaraksa. Dari 29 Kecamatan tersebut, hanya 7 Kecamatan yang berada diwilayah pesisir, yaitu:

1. Kecamatan Kronjo, 2.

  Kecamatan Kemiri, 3. Kecamatan Mauk, 4. Kecamatan Pakuhaji, 5. Kecamatan Sukadiri, 6. Kecamatan Teluk Naga, 7. Kecamatan Kosambi.

  Dari ketujuh kecamatan pesisir ini, hanya satu yang akan diambil sebagai lokus studi program PDPT Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu dalam rangka penentuan Kecamatan terpilih ini digunakan metode HANLON, sebagai analisis skoring untuk memilih Kecamatan pesisir yang akan menjadi lokus studi program PDPT Kabupaten Tangerang.

  Metode Hanlon merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah dengan menggunakan 4 kelompok kriteria, yakni: a.

  Besarnya masalah (magnitude) b. Kegawatan masalah (emergency).

  c.

  Kemudahan penanggulangan masalah (causability).

  d.

  Faktor yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan (PEARL factor ). PEARL factor sendiri terdiri atas variabel-variabel berikut ini, yaitu: a.

  Kesesuaian (Approproatness = P), b.

  Murah secara ekonomi (Economic Feasibility = E), c. Dapat diterima (Acceptability = A), d. legalitas (Legality = L).

  Uji setiap masalah dengan fa ctor PEARL hanya 2 jawaban “Ya=1” “tidak =0” Dari setiap kelompok kriteria diperoleh nilai dengan cara melakukan formula untuk memperoleh hasil akhir. Makin tinggi nilainya, semakin penting masalah yang bersangkutan.

  Kecamatan Teluknaga adalah kecamatan yang menjadi lokus program PDPT. Dan yang menjadi skala prioritas adalah 3 (tiga) desa yakni, Desa Tanjung Burung, Desa Tanjung Pasir, dan Desa Muara. Kawasan Pesisir Teluknaga merupakan daerah pesisir yang rawan bencana, diantaranya meluapnya kali Cisadane di Desa Tanjung Burung, banjir rob di Desa Muara dan Tanjung Pasir, selengkapnya mengenai hasil skoring HANLON akan disampaikan dalam Lampiran. Kemudian penentuan desa pesisir dengan skala prioritas ini disahkan dengan Keputusan Bupati Tangerang Nomor: 523/Kep.276-Huk/2012.

  Program PDPT ditujukkan untuk masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP). KMP adalah kumpulan masyarakat terorganisir yang mendiami wilayah pesisir dan melakukan kegiatan usaha penunjang kelautan dan perikanan ataupun usaha lainnya serta terkait dengan pelestarian lingkungan.

  Program PDPT di Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang sudah dalam tahap 2 periode. Periode pertama dilaksanakan pada tahun 2012, dan periode kedua tahun 2013. Tahapan periode dengan jumah KMP (Kelompok Masyarakat Pesisir) dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah KMP ( Kelompok Masyarakat Pesisir ) dalam Program PDPT

  

di Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang

  Jumlah KMP Desa pesisir PDPT

  Periode I Periode II Tanjung Pasir

  10 KMP

  5 KMP Tanjung Burung

  10 KMP

  9 KMP Muara

  10 KMP

  6 KMP Sumber : (Peneliti, 2013) Dari keseluruhan KMP yang terdapat di 3 desa pesisir KMP melakukan pembangunan fisik dan non fisik dalam program PDPT ini. Pembangunan fisik yang dilakukan diantaranya, paving blok, spal, sanitasi air bersih dan MCK.

  Sedangkan pembangunan non fisik diantaranya melakukan meningkatkan keterampilan masyarakat dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di wilayah pesisir, seperti kerajinan dan panganan yang berbahan hasil laut.

  Dengan sudah berjalannya program PDPT tentunya ada permasalahan yang muncul meskipun pembangunan sudah terlaksana, berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di 3 Desa Pesisir Teluknaga (Tanjung Burung, Tanjung Pasir, Muara) diantaranya partisipasi masyarakat untuk berperan aktif dalam program masih jauh diharapkan, dilihat dari mulai proses perencanaan hingga pemanfaatan hasil pembangunan.

  Mengamati hasil program 2 periode (2012 dan 2013) ada beberapa masalah. Berdasarkan peraturan Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil tentang pedoman teknis pengembangan desa pesisir tangguh tahun 2012. Peneliti mencermati masalah dari hasil observasi awal di lapangan tentang proses berjalannya kegiatan dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. yang menjadi masalah diantaranya kurang terlaksananya fasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat di desa pesisir. Di lapangan yang ditemui terkait peningkatan kapasitas masyarakat kurang dari penilaian keberhasilan dari apa yang menjadi target dari program PDPT ini. Kurang berfungsi secara efektifnya fungsi koordinasi dan kerja sama dalam kegiatan yang dilaksanakan diantara lembaga-lembaga yang ada di pemerintahan desa pesisir Kecamatan Teluknaga seperti Pemerintah Desa, BPD, PKK, Karang Taruna, KMP (Kelompok Masyarakat Pesisir) dan lembaga-lembaga lainnya. Padahal fokus dari kegiatan dari Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh ini adalah Bina manusia, Bina Usaha, Bina Sumber Daya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur, dan Bina Siaga Bencana atau perubahan Iklim sangat tergantung oleh peran aktif kelembagaan desa sehingga penguatan kelembagaan sangat perlu di tingkatkan.

  Menurut Hari, ketua karang taruna yang ada di Desa Tanjung Pasir, bahwasanya koordinasi dan kerjasama dalam hal kegiatan pembangunan kurang efektif. Terkait program PDPT Hari menambahkan bahwa kurang adanya komunikasi antara pemerintah desa dengan organisasi karang taruna. (Hasil wawancara pada tanggal 23 Oktober 2013. Pukul 16:24 WIB di desa Tanjung Pasir).

  Demikian pula dengan Desa Tanjung Burung, menurut Bapak Guntur Burung, menyatakan bahwa komunikasi dalam pembangunan khususnya dalam program PDPT ini kurang efektif, yang dimana bisa di buktikan dengan kurang berhasilnya pencapaian dalam beberapa kegiatan yang di lakukan oleh KMP di Desa Tanjung Burung. Adanya pembiaran permasalahan tanah longsor di pinggir sungai Cisadane, komunikasi antara KMP dengan pemerintahan desa (Hasil wawancara pada tanggal 16 September 2013, pukul 15:30 WIB di kediamannya desa Tanjung Burung).

  Selanjutnya di Desa Muara, menurut Bapak Buang salah satu warga menuturkan bahwasanya dalam proses PDPT ini koordinasi kurang efektif, dikarenakan pada periode II program PDPT berjalan Desa Muara melaksanakan

  

event pemilihan kepala desa dan itu mempengaruhi kurangnya keberhasilan

  kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan karena adanya muatan politis di Desa Muara. (Hasil wawancara pada 01 Oktober 2013. Pukul 11:13 WIB di Kantor Desa Muara).

  Selanjutnya, kurang efektifnya proses pembentukan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP), Sumber Daya Manusia yang masuk kedalam Kelompok Masyarakat Pesisir masih kurang memahami betul apa permasalahan yang ada di Desa Pesisir masing

  • – masing. Hal ini dikarenakan tidak melibatkan secara menyeluruh masyarakat pesisir dalam proses perencanaan. Sehingga Kelompok Masyarakat Pesisir yang sudah terbentuk dalam program PDPT melahirkan suatu perencanaan pembangunan yang berkesan bagaimana cara menghabiskan anggaran. Dan bila mengacu pada peraturan Dirjen Kelautan,
Pesisir Tangguh Tahun 2012, dijelaskan bahwa salah satu kriteria calon penerima dana bantuan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) PDPT adalah pengurus dan anggota bukan perangkat desa/kelurahan, PNS, TNI/POLRI, dan PPTK. Pada kenyataan dilapangan ditemukan bahwa KMP diketuai oleh beberapa perangkat desa seperti BPD, RT/RW, dan PKK.

  Kemudian dalam pelaksanaan, menurut ibu Eliyah, ketua KMP ikan cue di Desa Tanjung Pasir, menuturkan tentang kurangnya peran aktif masyarakat dalam program PDPT masyarakat khususnya anggota yang ada di KMP-KMP yang ada di Desa Tanjung Pasir bahwasanya masyarakat disibukkan dengan aktivitas kegiatan masing-masing. (hasil wawancara pada tanggal 02 Oktober 2013 di Desa Tanjung Pasir). Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, secara umum pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh KMP di 3 desa pesisir kurang optimal, baik yang dilakukan pada periode I maupun periode II, bahkan beberapa kegiatan KMP tidak berjalan dengan baik, seperti KMP pembuatan sampah, pupuk, dan kerajinan tangan.

  Dengan kurang efektifnya peran masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan membuat masyarakat kurang memanfaatkan hasil dari beberapa pembangunan dengan seutuhnya. Minimnya kesadaran akan pembangunan menjadikan keterlibatan dalam berpartisipasi masyarakat di kawasan pesisir rendah. Seperti yang terjadi di salah satu kelompok masyarakat pesisir yang pembangunannya membuat pengadaan air bersih, yakni KMP Ikan Kakap. Ibu Saadah sebagai ketua KMP Ikan Kakap, menuturkan bahwa setelah iuran yang dilakukan oleh kelompok untuk digunakan sebagai modal perawatan. (hasil wawancara dengan ibu Saadah pada 01 oktober 2013 di Desa Tanjung Pasir).

  Berdasarkan permasalahan identifikasi masalah yang ada maka peneliti memiliki ketertarikan melakukan penelitian dengan judul

  “Partisipasi

Masyarakat Kawasan Pesisir dalam Pembangunan Kawasan Pesisir di

Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang”.

1.2 Identifikasi Masalah

  Identifikasi masalah adalah suatu proses untuk mengenal dan membuat asumsi-asumsi berdasarkan observasi maupun studi kepustakaan pada fokus dan lokus penelitian yang diarahkan pada upaya untuk mengidentifikasi ruang lingkup penelitian. Berdasarkan hasil studi kepustakaan peneliti mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dalam bentuk pernyataan, yaitu sebagai berikut :

  1. Lemahnya partisipasi masyarakat di kawasan pesisir kecamatan Teluknaga dalam program PDPT (Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh).

  2. Kurang efektifnya dalam perencanaan pembentukan Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) dalam program PDPT.

  3. Masyarakat kurang mengawasi pelaksanaan program PDPT.

  4. Minimnya kesadaran dalam hal pemanfaatan dan pemeliharaan terhadap hasil program PDPT.

  1.3 Pembatasan Masalah

  Untuk memudahkan penelitian, peneliti akan membatasi ruang lingkup permasalahan, hal ini dikarenakan dengan adanya fokus penelitian maka akan memberikan batasan studi yang akan dilakukan. Karena, apabila penelitian dilakukan tanpa adanya batasan masalah peneliti akan terjebak dengan banyaknya data yang melimpah di lapangan. oleh karena itu, fokus penelitian sangat penting dalam peranannya dalam memandang dan mengarahkan.

  Dalam penelitian ini peneliti hanya akan memfokuskan pada permasalahan terkait Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Desa Tanjung Pasir, Tanjung Burung dan Muara Kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang. Dengan rujukan salah satu tujuan dari program PDPT yakni, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan secara partisipatif di desa pesisir dan pulau-pulau kecil.

  1.4 Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah yang di ajukan adalah Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam Program Pengembangan Desa Pesisir di Desa Tanjung Pasir, Tanjung Burung dan Muara Tangguh Kecamatan Teluknaga?

  1.5 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat pesisir dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh di Desa Tanjung Pasir, Tanjung Burung dan Muara Kecamatan Teluknaga.

1.6 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat secara teoritis dan praktis dalam penelitian ini, adalah:

  1.6.1 Secara Teoritis

  Menambah ilmu pengetahuan melalui penelitian yang dilaksanakan sehingga dapat memperluas pengetahuan Ilmu Administrasi Negara, terutama kajian tentang Partisipasi Masyarakat dan Pembangunan Kawasan Pesisir.

  Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi peneliti maupun mahasiswa yang lainnya untuk melakukan penelitian-penelitian secara lebih mendalam terutama kajian tentang Partisipasi Masyarakat dan Pembangunan Kawasan Pesisir.

  1.6.2 Secara Praktis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam mengetahui perkembangan kebijakan yang di laksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten Tangerang dalam Program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti-peneliti lain yang menjadikan Partisipasi Masyarakat sebagai objek kajiannya.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari: A. Latar Belakang masalah, yatu menggambarkan ruang lingkup dan

  kedudukan masalah yang akan di teliti dalam bentuk uraian secara deduktif.

  B.

  Identifikasi Masalah, yaitu mengidentifikasi dikaitkan dengan tema/topic/judul dan fonomena yang akan diteliti.

  C.

  Pembatasan Masalah, yaitu lebih difokuskan pada masalah-masalah yang akan di ajukan dalam rumusan masalah yang akan di teliti, dapat di ajukan dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan.

  D.

  Perumusan Masalah, yaitu mendfinisikan permasalahan yang telah di tetapkan dalam bentuk definisi konsep dan definisi oprasional.

  E.

  Tujuan Penelitian.

  Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian, terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi dan rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah penelitian.

  F.

  Manfaat Penelitian, yaitu menjelaskan mafaat teoritis dan praktis temuan penelitian G.

  Sistematika Penelitian, berisi sistematika penulisan.

  BAB II DESKRIPSI TEORI Terdiri dari: A. Deskripsi Teori, mengkaji berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan

  dengan permasalahan dan variable penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan untuk merumuskan hipotesis.

  B.

  Kerangka Berfikir, menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian mencakup: A. Metode penelitian, menjelaskan metode yang di gunakan dalam penelitian. B. Informan penelitian, menjelaskan wilayah generalisasi atau proposal

  penelitian, penetapan populasi, dengan teknik pengambilan informan penelitian.

  C.

  Instrumen penelitian, menjelaskan tentang proses pentusunan dan jenis alat pengumpul data yang digunakan, proses pengumpulan data dan teknik penentuan instrumen.

  D.

  Teknik pengumpulan dan analisis data, menjelaskan teknik analisis dan disertai rasionalitasnya.

  BAB IV HASIL PENELITIAN Terdiri dari A. Deskripsi objek penelitian, menjelaskan tentang objek penelitian yang

  meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi/sample.

  B.

  Deskripsi data, menjelaskan hasil penelitian yang telah di olah dari data mentah dengan mempergunakan teknik analisis data yang relevan.

  C.

  Informan penelitian, menjelaskan mengenai siapa saja yang menjadi sumber informasi dalam penelitian D.

  Deskripsi hasil penelitian, yaitu melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap analisis data.

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan, menyimpulkan hasil penelitian yang di ungapkan secara

  singkat B. saran-saran, berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang di teliti baik secara teoritis maupun praktis.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI PENELITIAN

2.1 Pengertian Partisipasi

  Partisipasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan. Kemudian Partisipasi menurut Bhattachryya Ndraha dalam Wahyu MS (2005:224) adalah pengambilan bagian dalam kegiatan bersama. Dilanjutkan menurut Mubyarto masih dalam Wahyu MS (2005:225) partisipasi adalah sebagai kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.

  Sedangkan Nelson dalam Tangkilisan (2005:323-324) menyebutkan terdapat dua macam partisipasi. Pertama Partisipasi Horizontal yaitu partisipasi di antara sesama warga atau anggota masyarakat, di mana masyarakat mempunyai kemampuan berprakarsa dalam menyelesaikan secara bersama suatu kegiatan pembangunan. Kedua Partisipasi Vertikal yaitu partisipasi antara masyarakat sebagai suatu keseluruhan dengan pemerintah, dalam hubungan dimana masyarakat berada pada posisi sebagai pengikut atau klien.

  Menurut Daryono SH dalam Hamidjojo (1988:19) mengemukakan bahwa partisipasi dalam pembangunan desa menunjukkan bahwa masyarakat desa sampai saat ini belum terlibat sepenuhnya. Partisipasi berarti keterlibatan dalam hal: a.

  Proses pengambilan keputusan b. Menentukan kebutuhan c. Menunjukkan tujuan dan prioritas. Kemudian ilmuan Keith Davis dalam Hamidjojo (1988:13) mengemukakan:

  “Partisipasi yaitu sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha ya ng bersangkutan”. Keith Davis dalam Hamidjojo (1988:14) melanjutkan bahwa ada tiga buah unsur penting yang dimaksud dan memerlukan perhatian khusus yaitu:

  1. Bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih dari pada semata-mata hanya keterlibatan secara jasmaniah.

  2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan untuk usaha mencapai tujuan kelompok.

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN DESA (MASRENBANGDES) DI DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

1 21 30

MAKNA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN JALAN DI DESA SAMBIREJO KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN

0 6 9

KAJIAN SOSIAL EKONOMI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PELESTARIAN HUTAN BAKAU DI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO

0 7 22

PERANAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) DAN PARTISIPASI MASYARAKAT PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM-MP) DI KECAMATAN WONOSOBO KABUPATEN TANGGAMUS

0 17 83

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DESA SILO BARU MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN DESA PESISIR TANGGUH (PDPT)

1 4 22

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN PEMBANGUNAN SWADAYA MASYARAKAT (GERBANG SWARA) DI DESA MELATI II KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Skripsi

0 1 14

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PROGRAM ALOKASI DANA DESA (ADD) DI DESA PANJUNAN, KECAMATAN SUKODONO, KABUPATEN SIDOARJO Noerma Alifahrani Bahtiar

1 5 14

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA KEDUNGCANGKRING KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO

0 0 18

SKRIPSI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TRANSMIGRAN DAN MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH PEDESAAN DI KABUPATEN LUWU TIMUR (STUDI KASUS: DESA BAWALIPU KECAMATAN WOTU)

0 0 102

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DESA MLOPOHARJO KECAMATAN WURYANTORO KABUPATEN WONOGIRI - UNS Institutional Repository

0 0 14