Dokumen Akademik – Fakultas Agama Islam Kebijakan Mutu FAI

(1)

K E B I J A K A N M U T U A K A D E M I K

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

TENGGARONG


(2)

PENGESAHAN

Nama Dokumen:

KEBIJAKAN MUTU

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA

No Dokumen:

01000 02000

No Revisi:

00

Dikaji Ulang Oleh:

H. Mubarak, S.Pd.I., M.Pd.I

Wakil Dekan I

Dikendalikan Oleh:

H. Muh. Tang. S, S.Pd.I., M.Pd.I

Ketua UPM

Disahkan Oleh:

Misran, S.Ag., M.Pd.I

Dekan


(3)

DAFTAR ISI

I.

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan ...

1

1.2. Pengertian ...

1

II.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1. Visi ...

2

2.2. Misi ...

2

2.3. Tujuan ...

2

2.4. Sasaran ...

2

III.

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

3.1. Rincian Kebijakan Mutu ...

3

3.2. Pihak Yang Terkena Kebijakan ...

4

3.3. Model Manajemen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal ...

4


(4)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 1 I. PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Tujuan dokumen kebijakan mutu akademik ini adalah:

1) Memberikan pemahaman untuk berbagai pihak mengenai kebijakan mutu akademik Fakultas Agama Islam

2) Memberikan pedoman bagi semua elemen pimpinan dan pelaksana di Fakultas Agama Islam terkait pelaksanaan sistem penjaminan mutu akademik fakultas.

3) Menjadi landasan dan arah dalam menentukan standar mutu, standar operasional prosedur, pelaksanaan, pengendalian dan peningkatan mutu akademik fakultas.

1.2. Pengertian

Beberapa pengertian yang terdapat dalam dokumen kebijakan mutu akademik fakultas ini antara lain :

1) Kebijakan mutu akademik adalah suatu arah bertindak dalam bentuk proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh kepuasan.

2) Fakultas, atau namalain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut jurusan yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dan lain-lain dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau olahraga.

3) Kebijakan mutu akademik fakultas adalah suatu arah bertindak dalam proses penetapan standar mutu di tingkat fakultas secara konsisten dan berkelanjutan sehingga pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh kepuasan.


(5)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 2 II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 VISI

Unggul dalam pengembangan pendidikan Islam yang berorientasi pada jiwa kemandirian.

2.2. MISI

Untuk mewujudkan visi Fakultas Agama Islam, maka ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Mengembangkan pendidikan Islam melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

2. Membina mahasiswa yang dapat mengaktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.

3. Mengembangkan citra akademik sebagai perguruan tinggi agama Islam berorientasi kemandirian.

2.3 TUJUAN

Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara bertujuan untuk mencetak sarjana yang berkualifikasi:

1. Bertakwa, berakhlak mulia dan berpengetahuanagama Islam

2. Profesional dan peka terhadap perubahan ilmu pengetahuan serta teknologi.

3. Mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkembang dalam masyarakat berdasarkan kajian Islam.

4. Memiliki jiwa kemandirian.

2.4 SASARAN

Berdasarkan Visi dan Misi Fakultas Agama Islam diperlukan sasaran untuk mendukung aspek relevansi yang menjawab kebutuhan Sumber Daya Manusia, maka sasaran dan strategi pencapaiannya diupayakan dapat diproyeksikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, sebagai berikut:

1. Mencetak sarjana yang bertakwa, berakhlak mulia dan profesional dengan

menyelenggarakan pembelajaran yang berwawasan spiritual serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Membangun institusi akademik yang bermutu dengan mendorong peningkatan kajian dan penelitian ilmiah.

3. Mewujudkan insan terdidik yang berpotensi sebagai inisiator, pelopor dan motivator yang peka terhadap situasi sosial masyarakat.

4. Meningkatkan kerjasama antar lembaga yang berorientasi pada pengembangan keterampilan dan penanaman jiwa kemandirian.


(6)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 3 III. KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

Kebijakan mutu Fakultas Agama Islam meliputi seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan, baik akademik maupun non akademik dan diterapkan mulai dari masukan, proses

sampai keluaran/ outcome. Kebijakan mutu akademik Fakultas Agama Islam Unikarta pada

prinsipnya mengacu pada kebijakan mutu Universitas Kutai Kartanegara yaitu:

1) Kebijakan mutu input (dosen, mahasiswa, tenaga penunjang akademik, sarana prasarana

dan sumber daya pendukung lainnya).

2) Kebijakan mutu proses pembelajaran dan kegiatanTri Dharma Perguruan Tinggi.

3) Kebijakan mutu output dan hasil kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4) Kebijakan mutu outcome yang bisa memberikan manfaat bagi pembangunan masyarakat

dan pendidikan di daerah dan nasional.

3.1 Rincian Kebijakan Mutu

1) Kebijakan mutu diarahkan pada penyelenggaraan pendiidikan untuk menghaslkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan nasional dan tuntutan profesi.

2) Kebijakan mutu mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan dengan menjaga terpeliharanya siklus mutu pendidikan tinggi.

3) Pelaksanaan kebijakan mutu bidang akademik dirancang berbasis kompetensi dan praktik

dengan fokus pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning).

4) Pelaksanaan kebijakan mutu bidang non akademik dirancang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi pengelolaan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, administrasi dan keuangan.

5) Pengendalian atau evaluasi mutu terhadap penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan bidang akademik dan non akademik dilakukan secara periodik dan berkesinambungan dalam rangka percepatan pencapaian visi Fakultas Agama Islam Unikarta.

6) Pengembangan atau peningkatan mutu pendidikan didasarkan pada empat aspek kebijakan pengembangan yang mengacu pada Rencana Strategis Universitas dan Fakultas, yaitu:

6.1) Pengembangan mutu pendidikan disertai inovasi yang sesuai dengan metode dan substansi proses pembelajaran, serta peningkatan infrastuktur (perangkat lunak dan keras), dan sumber daya manusia.

6.2) Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan ketersediaan perangkat informasi dan komunikasi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pangkalan data seluruh aktivitas akademik maupun non akademik.


(7)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 4

6.3) Pengembangan mutu diarahkan pada peningkatan pelayanan administrasi baik akademik maupun non akademik dari seluruh tingkatan unit kerja fakultas.

6.4) Pengembangan mutu diarahkan pada partisipasi/ peran aktif civitas akademika dan seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas Agama Islam terhadap kebijakan mutu, standar mutu, prosedur mutu, Instruksi Kerja dan formulir (borang) yang telah ditetapkan.

3.2 Pihak yang Terkena Kebijakan

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini dilaksanakan oleh seluruh pengelola organisasi fakultas di seluruh unit kerja.

3.3 Model Manajemen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik dapat berjalan efektif dan bermanfaat serta untuk menjamin terlaksananya penyelenggaraan pendidikan yang sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas, maka dalam aktivitas manajemen atau pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas Agama Islam Unikarta dirancang, dilaksanakan, dikendalikan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan

menggunakan model manajemen kendali mutu PDCA (Plan, Do, Check dan Action).

Model PDCA memuat 4 (empat) langkah proses kendali mutu meliputi (1) perencanaan

(Plan), (2) pelaksanaan (do), (3) evaluasi (check) dan (4) tindakan penyempurnaan (action)

yang akan menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continious improvement).

Model manajemen kendali mutu PDCA dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Manajemen PDCA

Kaizen/ Continous improvment

Do

Pelaksanaan Standar Mutu

Audit

Pelaksanaan Standar Mutu Check

Pengendalian Standar Mutu

Kaji Ulang

Pemenuhan Standar Mutu Peningkatan Standar Mutu

Action

Identifikasi Pemenuhan Standar Mutu Plan

Penetapan Standar Mutu (Dokumen Mutu)


(8)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 5

Implementasi model PDCA dalampengelolaan penjaminan mutu di Fakultas Agama Islam Unikarta tersebut diatur dalam empat tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan.

Dalam tahap ini pimpinan fakultas menetapkan perencanaan (plan) berupa tujuan yang

akan dicapai melaluistrategi yang dituangkan dalam kebijakan mutu dengan berbagai standar mutu serta serangkaian aktivitas dalam rangka penyusunan system penjaminan mutu internal Fakultas Agama Islam Undana.

2. Pelaksanaan

Dalam tahap ini mengharuskan seluruh tingkatan unit kerja baik akademik maupun non

akademik yang meliputi tingkatan fakultas, dan jurusan melaksanakan (do) aktivitas sesuai

dengan standar mutu, standar operasional prosedur (SOP) danformulir (Borang/ Proforma) yang ditetapkan.

3. Pengendalian

Dalam tahap ini seluruh unit kerja harus melakukan evaluasi (check) untuk menilai

kinerja unitnya setiap akhir semester dengan menggunakan prosedur yang ditetapkan dan selanjutnya dilakukan audit internal. Pada tahap ini seluruh unit kerja harus bersikap terbuka, kooperatif dan siap diperiksa oleh tim auditor internal universitas. Audit internal dilakukan minimal satu kali setahun, direkam, kemudian berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi tim auditor dilaporkan kepada pimpinan unit dan Rektor.

4. Pengembangan

Dalam tahap ini, terhadap hasil evaluasi dan audit serta temuan dan rekomendasi dari tim auditor, pimpinan unit terkait dan Rektor membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan. Bila hasil audit ternyata standar mutu yang ditetapkan belum atau tidak tercapai, maka harus segera dilakukan atau action dengan melakukan kaji ulang untuk diintegrasikan pada standar mutu berikutnya. Bila hasil audit telah mencapai standar, maka proses perencanaan pada siklus berikutnya harus ditingkatkan sehingga menghasilkan kaizen

atau peningkatan mutu berkelanjutan (continuosus improvement).

Keempat tahapan tersebut dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap aktivitas penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Agama Islam Unikarta terjamin mutunya dan setiap unit kerja selalu melaksanakan evaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Dalam proses penjaminan mutu, model PDCA digunakan sebagai pengendalian kualitas penjaminan mutu yang pada prinsipnya seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas harus melandasi pola pikir dan pola tindak dengan memprioritaskan mutu yang bertujuan memberikan

kepuasan pada stakeholder serta digunakan pula dalam kesiapan jurusan untuk proses


(9)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 6

Sedangkan strategi yang diterapkan Fakultas Agama Islam Unikarta dalam pelaksanaan SPMI di seluruh tingkatan fakultas sampai saat ini adalah sebagai berikut :

1. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkatan fakultas, jurusan dalam seluruh tahapan implementasi SPMI mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, sampai dengan tahap pengembangan.

2. Mengikutsertakan seluruh pejabat struktural dan staf administasi dalam pelatihan, lokakarya, seminar secara terstruktur dan terencana untuk bidang akademik dan non akademik dan secara khusus melaukukan untuk melakukan pelatihan auditor internal. 3. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dantujuan SPMI, standar-standar mutu, standar

operasional prosedur, dan formulir (borang/p roforma) kepada para pemangku kepentingan baik pejabat struktural akademik maupun non akademik, staf adminstrasi dan mahasiswa ssecara periodik.

3.4 Siklus Manajemen Pelaksanaan SPMI

Pelaksanaan SPMI dengan model PDCA di Fakultas Agama Islam Unikarta diawali dengan satu siklus kegiatan penjaminan mutu dalam waktu satu tahun atau satu kalender akademik dan dikuti oleh siklus yang sama pada tahun-tahun berikutnya dengan model manajemen kendali mutu PDCA.

Implementasi “Satu Siklus” Penjaminan Mutu dikendalikan dan dikoordinasikan secara konsisten dan terus menerus di seluruh tingkatan fakultas.

Gambar 2. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal 1. Standar Mutu

Standar mutu digunakan sebagai pedoman pencapaian sasaran mutu di tingkat fakultas, jurusan/ program studi yang dilengkapi dengan standar operational prosedur dan formulir SPMI.

2. Pelaksanaan

Merupakan implementasi sisitem penjaminan mutu internal (SPMI) di seluruh tingkatan fakultas dengan mengacu pada standar mutu, SOP dan formulir yang telah ditetapkan.

Standar Mutu Pelaksanaan Evaluasi

Monitoring

PeningkatanMutu

Audit Internal

Benchmarking Kaji Ulang


(10)

Unit Penjaminan Mutu | Fai Unikarta

Kebijakan Mutu 7

3. Monitoring

Merupakan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan SPMI, yang dilakukan oleh unit kerja setingkat diatasnya, dengan tujuan agar pelaksanaan SPMI tidak menyimpang dari standar mutu yang ditetapkan. Monitoring dilakukan secara pararel dan bersamaan dengan standar mutu.

4. Evaluasi

Merupakan kegiatan penilaian hasil pelaksanaan yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja sendiri,untuk mengukur ketercapaian dan kesesuaian hasil pelaksanaan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilaporkan pimpinan fakultas kepada Rektor.

5. Audit Internal

Merupakan kegiatan pemeriksaan di seluruh tingkatan unit kerja untuk verifikasi kessuaan hasil evaluasi dengan pelaksaanaan SPMI, yang dilakukan ssetiap akhir tahun akademik oleh auditor Internal dari univesitas. Hasil temuan dan rekomendasi Tim Audit Internal dilaporkan kepada Rektor untuk kemudian dikeluarkan Permintaan Tindakan Koreksi kepada Dekan.

6. Kaji Ulang

Merupakan kegiatan analisis temuan audit internal, yang hasilnya merupakan dasar tindakan koreksi untuk perbaikan standar mutu dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous Quality Improvement). Bila dalam siklus, standar yang ditentukan sebelumnya belum tercapai, maka siklus selanjutnya tetap mengacu pada standar sebelumnya.

7. Benchmarking

Benchmarking dilaksanakan secara terus menerus mengukur dan membandingkan produk barang dan jasa, dan proses-proses dan praktik-praktiknya terhadap standar mutu yang

ditetapkan. Benchmarking dilaksanakan setelah tercapainya standar mutu yang telah


(1)

II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

2.1 VISI

Unggul dalam pengembangan pendidikan Islam yang berorientasi pada jiwa kemandirian.

2.2. MISI

Untuk mewujudkan visi Fakultas Agama Islam, maka ditetapkan misi sebagai berikut: 1. Mengembangkan pendidikan Islam melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

2. Membina mahasiswa yang dapat mengaktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat.

3. Mengembangkan citra akademik sebagai perguruan tinggi agama Islam berorientasi kemandirian.

2.3 TUJUAN

Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara bertujuan untuk mencetak sarjana yang berkualifikasi:

1. Bertakwa, berakhlak mulia dan berpengetahuanagama Islam

2. Profesional dan peka terhadap perubahan ilmu pengetahuan serta teknologi.

3. Mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkembang dalam masyarakat berdasarkan kajian Islam.

4. Memiliki jiwa kemandirian.

2.4 SASARAN

Berdasarkan Visi dan Misi Fakultas Agama Islam diperlukan sasaran untuk mendukung aspek relevansi yang menjawab kebutuhan Sumber Daya Manusia, maka sasaran dan strategi pencapaiannya diupayakan dapat diproyeksikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, sebagai berikut:

1. Mencetak sarjana yang bertakwa, berakhlak mulia dan profesional dengan menyelenggarakan pembelajaran yang berwawasan spiritual serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Membangun institusi akademik yang bermutu dengan mendorong peningkatan kajian dan penelitian ilmiah.

3. Mewujudkan insan terdidik yang berpotensi sebagai inisiator, pelopor dan motivator yang peka terhadap situasi sosial masyarakat.

4. Meningkatkan kerjasama antar lembaga yang berorientasi pada pengembangan keterampilan dan penanaman jiwa kemandirian.


(2)

III. KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

Kebijakan mutu Fakultas Agama Islam meliputi seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan, baik akademik maupun non akademik dan diterapkan mulai dari masukan, proses sampai keluaran/ outcome. Kebijakan mutu akademik Fakultas Agama Islam Unikarta pada prinsipnya mengacu pada kebijakan mutu Universitas Kutai Kartanegara yaitu:

1) Kebijakan mutu input (dosen, mahasiswa, tenaga penunjang akademik, sarana prasarana dan sumber daya pendukung lainnya).

2) Kebijakan mutu proses pembelajaran dan kegiatanTri Dharma Perguruan Tinggi. 3) Kebijakan mutu output dan hasil kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

4) Kebijakan mutu outcome yang bisa memberikan manfaat bagi pembangunan masyarakat dan pendidikan di daerah dan nasional.

3.1 Rincian Kebijakan Mutu

1) Kebijakan mutu diarahkan pada penyelenggaraan pendiidikan untuk menghaslkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan nasional dan tuntutan profesi.

2) Kebijakan mutu mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa melakukan peningkatan mutu secara berkelanjutan dengan menjaga terpeliharanya siklus mutu pendidikan tinggi.

3) Pelaksanaan kebijakan mutu bidang akademik dirancang berbasis kompetensi dan praktik dengan fokus pembelajaran berpusat pada mahasiswa (student centered learning).

4) Pelaksanaan kebijakan mutu bidang non akademik dirancang berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi pengelolaan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, administrasi dan keuangan.

5) Pengendalian atau evaluasi mutu terhadap penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan bidang akademik dan non akademik dilakukan secara periodik dan berkesinambungan dalam rangka percepatan pencapaian visi Fakultas Agama Islam Unikarta.

6) Pengembangan atau peningkatan mutu pendidikan didasarkan pada empat aspek kebijakan pengembangan yang mengacu pada Rencana Strategis Universitas dan Fakultas, yaitu:

6.1) Pengembangan mutu pendidikan disertai inovasi yang sesuai dengan metode dan substansi proses pembelajaran, serta peningkatan infrastuktur (perangkat lunak dan keras), dan sumber daya manusia.

6.2) Pengembangan mutu pendidikan disertai dengan ketersediaan perangkat informasi dan komunikasi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pangkalan data seluruh aktivitas akademik maupun non akademik.


(3)

6.3) Pengembangan mutu diarahkan pada peningkatan pelayanan administrasi baik akademik maupun non akademik dari seluruh tingkatan unit kerja fakultas.

6.4) Pengembangan mutu diarahkan pada partisipasi/ peran aktif civitas akademika dan seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas Agama Islam terhadap kebijakan mutu, standar mutu, prosedur mutu, Instruksi Kerja dan formulir (borang) yang telah ditetapkan.

3.2 Pihak yang Terkena Kebijakan

Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal ini dilaksanakan oleh seluruh pengelola organisasi fakultas di seluruh unit kerja.

3.3 Model Manajemen Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik dapat berjalan efektif dan bermanfaat serta untuk menjamin terlaksananya penyelenggaraan pendidikan yang sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran Fakultas, maka dalam aktivitas manajemen atau pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas Agama Islam Unikarta dirancang, dilaksanakan, dikendalikan dan ditingkatkan mutunya secara berkelanjutan dengan menggunakan model manajemen kendali mutu PDCA (Plan, Do, Check dan Action).

Model PDCA memuat 4 (empat) langkah proses kendali mutu meliputi (1) perencanaan (Plan), (2) pelaksanaan (do), (3) evaluasi (check) dan (4) tindakan penyempurnaan (action) yang akan menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continious improvement). Model manajemen kendali mutu PDCA dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Manajemen PDCA Kaizen/

Continous improvment

Do

Pelaksanaan Standar Mutu

Audit

Pelaksanaan Standar Mutu Check

Pengendalian Standar Mutu

Kaji Ulang

Pemenuhan Standar Mutu Peningkatan Standar Mutu

Action

Identifikasi Pemenuhan Standar Mutu

Plan

Penetapan Standar Mutu (Dokumen Mutu)


(4)

Implementasi model PDCA dalampengelolaan penjaminan mutu di Fakultas Agama Islam Unikarta tersebut diatur dalam empat tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan.

Dalam tahap ini pimpinan fakultas menetapkan perencanaan (plan) berupa tujuan yang akan dicapai melaluistrategi yang dituangkan dalam kebijakan mutu dengan berbagai standar mutu serta serangkaian aktivitas dalam rangka penyusunan system penjaminan mutu internal Fakultas Agama Islam Undana.

2. Pelaksanaan

Dalam tahap ini mengharuskan seluruh tingkatan unit kerja baik akademik maupun non akademik yang meliputi tingkatan fakultas, dan jurusan melaksanakan (do) aktivitas sesuai dengan standar mutu, standar operasional prosedur (SOP) danformulir (Borang/ Proforma) yang ditetapkan.

3. Pengendalian

Dalam tahap ini seluruh unit kerja harus melakukan evaluasi (check) untuk menilai kinerja unitnya setiap akhir semester dengan menggunakan prosedur yang ditetapkan dan selanjutnya dilakukan audit internal. Pada tahap ini seluruh unit kerja harus bersikap terbuka, kooperatif dan siap diperiksa oleh tim auditor internal universitas. Audit internal dilakukan minimal satu kali setahun, direkam, kemudian berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi tim auditor dilaporkan kepada pimpinan unit dan Rektor.

4. Pengembangan

Dalam tahap ini, terhadap hasil evaluasi dan audit serta temuan dan rekomendasi dari tim auditor, pimpinan unit terkait dan Rektor membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan. Bila hasil audit ternyata standar mutu yang ditetapkan belum atau tidak tercapai, maka harus segera dilakukan atau action dengan melakukan kaji ulang untuk diintegrasikan pada standar mutu berikutnya. Bila hasil audit telah mencapai standar, maka proses perencanaan pada siklus berikutnya harus ditingkatkan sehingga menghasilkan kaizen atau peningkatan mutu berkelanjutan (continuosus improvement).

Keempat tahapan tersebut dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap aktivitas penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Agama Islam Unikarta terjamin mutunya dan setiap unit kerja selalu melaksanakan evaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Dalam proses penjaminan mutu, model PDCA digunakan sebagai pengendalian kualitas penjaminan mutu yang pada prinsipnya seluruh unit kerja di lingkungan Fakultas harus melandasi pola pikir dan pola tindak dengan memprioritaskan mutu yang bertujuan memberikan kepuasan pada stakeholder serta digunakan pula dalam kesiapan jurusan untuk proses akreditasi oleh BAN-PT.


(5)

Sedangkan strategi yang diterapkan Fakultas Agama Islam Unikarta dalam pelaksanaan SPMI di seluruh tingkatan fakultas sampai saat ini adalah sebagai berikut :

1. Melibatkan secara aktif seluruh unit kerja di tingkatan fakultas, jurusan dalam seluruh tahapan implementasi SPMI mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, sampai dengan tahap pengembangan.

2. Mengikutsertakan seluruh pejabat struktural dan staf administasi dalam pelatihan, lokakarya, seminar secara terstruktur dan terencana untuk bidang akademik dan non akademik dan secara khusus melaukukan untuk melakukan pelatihan auditor internal. 3. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dantujuan SPMI, standar-standar mutu, standar

operasional prosedur, dan formulir (borang/p roforma) kepada para pemangku kepentingan baik pejabat struktural akademik maupun non akademik, staf adminstrasi dan mahasiswa ssecara periodik.

3.4 Siklus Manajemen Pelaksanaan SPMI

Pelaksanaan SPMI dengan model PDCA di Fakultas Agama Islam Unikarta diawali dengan satu siklus kegiatan penjaminan mutu dalam waktu satu tahun atau satu kalender akademik dan dikuti oleh siklus yang sama pada tahun-tahun berikutnya dengan model manajemen kendali mutu PDCA.

Implementasi “Satu Siklus” Penjaminan Mutu dikendalikan dan dikoordinasikan secara konsisten dan terus menerus di seluruh tingkatan fakultas.

Gambar 2. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal 1. Standar Mutu

Standar mutu digunakan sebagai pedoman pencapaian sasaran mutu di tingkat fakultas, jurusan/ program studi yang dilengkapi dengan standar operational prosedur dan formulir SPMI.

2. Pelaksanaan

Merupakan implementasi sisitem penjaminan mutu internal (SPMI) di seluruh tingkatan fakultas dengan mengacu pada standar mutu, SOP dan formulir yang telah ditetapkan.

Standar Mutu Pelaksanaan Evaluasi

Monitoring

PeningkatanMutu

Audit Internal

Benchmarking Kaji Ulang


(6)

3. Monitoring

Merupakan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan SPMI, yang dilakukan oleh unit kerja setingkat diatasnya, dengan tujuan agar pelaksanaan SPMI tidak menyimpang dari standar mutu yang ditetapkan. Monitoring dilakukan secara pararel dan bersamaan dengan standar mutu.

4. Evaluasi

Merupakan kegiatan penilaian hasil pelaksanaan yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja sendiri,untuk mengukur ketercapaian dan kesesuaian hasil pelaksanaan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Selanjutnya dilaporkan pimpinan fakultas kepada Rektor.

5. Audit Internal

Merupakan kegiatan pemeriksaan di seluruh tingkatan unit kerja untuk verifikasi kessuaan hasil evaluasi dengan pelaksaanaan SPMI, yang dilakukan ssetiap akhir tahun akademik oleh auditor Internal dari univesitas. Hasil temuan dan rekomendasi Tim Audit Internal dilaporkan kepada Rektor untuk kemudian dikeluarkan Permintaan Tindakan Koreksi kepada Dekan.

6. Kaji Ulang

Merupakan kegiatan analisis temuan audit internal, yang hasilnya merupakan dasar tindakan koreksi untuk perbaikan standar mutu dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous Quality Improvement). Bila dalam siklus, standar yang ditentukan sebelumnya belum tercapai, maka siklus selanjutnya tetap mengacu pada standar sebelumnya.

7. Benchmarking

Benchmarking dilaksanakan secara terus menerus mengukur dan membandingkan produk barang dan jasa, dan proses-proses dan praktik-praktiknya terhadap standar mutu yang ditetapkan. Benchmarking dilaksanakan setelah tercapainya standar mutu yang telah ditetapkan.