ProdukHukum BankIndonesia

(1)

KAJI AN EKON OM I REGI ON AL

Pr ov in si N u sa Te n gga r a Ba r a t


(2)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Triw ulan III-2008


(3)

Penerbit :

BANK INDONESIA M ATARAM

Kelompok Kajian St at ist ik dan Survei Jl. Pejanggik No.2 M at aram

Nusa Tenggara Barat

Telp. : 0370-623600 ext . 111

Fax : 0370-631793

E-mail : ibp_adnyana@bi.go.id

ariadi_d@bi.go.id sariani@bi.go.id


(4)

Visi Bank Indonesia

M enjadi lembaga Bank Sent ral yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional maupun int ernasional melalui penguat an nilai-nilai st rat egis yang dimiliki sert a pencapaian inf lasi yang rendah dan st abil.

M isi Bank Indonesia

M encapai dan memelihara kest abilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kest abilan monet er dan pengembangan st abilit as sist em keuangan unt uk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

Nilai -nilai St rat egis Organisasi Bank Indonesia

Nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegaw ai unt uk bert indak at au berperilaku yait u kompet ensi, int egrit as, t ransparansi, akunt abilit as dan kebersamaan.

Visi Kant or Bank Indonesia M at aram

M enjadi Kant or Bank Indonesia yang dapat dipercaya di daerah melalui peningkat an peran dalam menjalankan t ugas-t ugas Bank Indonesia yang diberikan.

M isi Kant or Bank Indonesia M at aram

Berperan akt if dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui peningkat an pelaksanaan t ugas bidang ekonomi monet er, sist em pembayaran, dan pengaw asan bank sert a memberikan saran kepada pemerint ah daerah dan lembaga t erkait lainnya.


(5)

KATA PENGANTAR

Pada t riw ulan III-2008, perekonomian Nusa Tenggara Barat mengalami kont raksi sebesar -6,59% (yoy) akibat kendala perizinan di sekt or pert ambangan yang juga berdampak pada penurunan kegiat an ekspor hasil t ambang. Di sisi permint aan Sumber pert umbuhan ekonomi masih mengandalkan kegiat an konsumsi sw ast a dan pemerint ah. Dari sisi penaw aran, sekt or-sekt or andalan di luar sekt or pert ambangan yakni sekt or pert anian, dan sekt or perdagangan, hot el dan rest oran (PHR) t umbuh st abil. Di sisi pembiayaan perbankan, penyaluran kredit unt uk pembiayaan pert umbuhan ekonomi pada t riw ulan ini t erus menunjukkan peningkat an.

Di samping ulasan di at as, buku ini juga mengupas perkembangan sist em pembayaran, perkembangan keuangan sert a prospek ekonomi ke depan yang dapat menjadikan masukan bagi Kant or Pusat Bank Indonesia maupun st akeholders di daerah.

Bank Indonesia memiliki kepedulian t inggi dalam mendorong pert umbuhan ekonomi regional yang akan berdampak t erhadap pert umbuhan ekonomi nasional, ant ara lain dengan melakukan penelit ian dan kajian sert a memberikan rekomendasi kepada pemerint ah daerah dalam mendorong t erjadinya pert umbuhan ekonomi t ermasuk pengendalian harga barang dan jasa.

Ucapan t erima kasih dan penghargaan at as kerjasamanya kepada semua pihak

terut ama jajaran Pemerint ah Daerah baik Propinsi, Kabupat en at aupun Kot a, dinas/inst ansi t erkait , perbankan, akademisi dan pihak lainnya yang t elah membant u penyediaan dat a sehingga buku ini dapat dipublikasikan.

Semoga buku ini bermanf aat dan kiranya Tuhan Yang M aha Esa senant iasa melimpahkan rahmat bagi kit a semua dalam berkarya.

M at aram, Okt ober 2008 BANK INDONESIA M ATARAM

Tri Dharma Pemimpin


(6)

ii

INDIKATOR EKONOM I DAN M ONETER Provinsi Nusa Tenggara Barat

INDIKATOR 2007

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3

M AKRO

Indeks Harga Konsumen 143.86 145.30 146.95 151.04 159.27 111.90 115.50 Laju Inf lasi Tahunan (yoy % ) 6.18 6.60 7.86 8.77 8.38 12.46 14.74 PDRB-harga konstan (miliar Rp) 3,545.31 3,907.34 4,415.15 4,150.36 3,665.38 3,676.60 4,162.11 -Pert anian 834.09 971.56 1,245.85 984.65 835.91 1,027.98 1,309.96 -Pert am bangan & Penggalian 905.66 987.89 1,095.38 1,044.10 926.31 600.52 604.44 -Indust ri Pengolahan 166.21 191.72 196.53 211.18 177.43 206.07 213.67 -Listrik, gas dan air bersih 12.73 12.56 13.32 14.52 13.20 14.05 14.33 -Bangunan 245.85 256.56 320.55 300.31 267.51 261.78 316.58 -Perdagangan, Hotel dan Restoran 507.67 595.98 616.05 655.92 544.58 618.36 661.00 -Pengangkutan dan Komunikasi 286.90 307.83 325.27 329.90 297.91 309.31 364.81 -Keuangan, Persew aan dan Jasa 188.77 191.61 200.95 210.09 197.74 218.50 231.75 -Jasa 397.44 391.63 401.24 399.69 404.79 420.03 445.57 Pert umbuhan PDRB (yoy % ) 2.73 4.00 2.45 3.52 3.39 (7.45) (6.95) Nilai Ekspor Nonmigas (USD Jut a) 247.04 255.87 261.34 195.56 173.16 81.79 44.49 Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 0.185 0.142 0.124 0.558 0.886 0.040 0.023 Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 45.19 64.51 42.19 42.58 43.38 32.23 23.03 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 0.0188 0.023 0.029 0.016 0.018 0.013 0.005

PERBANKAN Bank umum :

Total Aset (Rp triliun) 6.58 6.91 7.15 7.16 7.49 7.93 8.39 DPK (Rp triliun) 5.05 5.04 5.21 5.40 5.36 5.51 6.02 -Tabungan (% ) 46.93 47.79 49.41 60.52 54.25 57.93 56.47 -Giro (% ) 30.33 30.80 30.69 21.69 27.70 24.88 25.51 -Deposit o (% ) 22.74 21.41 19.90 17.79 18.05 17.19 18.02 Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi kantor cab 3.94 4.38 4.69 4.75 4.90 5.46 5.84 -M odal Kerja 1.54 1.70 1.77 1.74 1.73 1.93 1.98 -Investasi 0.41 0.39 0.38 0.41 0.37 0.36 0.38 -Konsumsi 1.98 2.29 2.53 2.60 2.80 3.17 3.49 -LDR 78.02 86.92 89.93 87.87 91.37 99.08 96.93 Kredit UM KM (Rp triliun) 3.88 4.27 4.57 4.63 4.81 5.31 5.70 Kredit M ikro (<Rp50 juta) (Rp triliun) 2.93 3.24 3.43 3.44 3.57 3.93 4.24 -Kredit M odal Kerja 0.80 0.85 0.88 0.84 0.83 0.89 0.92 -Kredit Investasi 0.27 0.25 0.23 0.22 0.20 0.18 0.16 -Kredit Konsumsi 1.86 2.14 2.31 2.37 2.54 2.87 3.15 Kredit Kecil (Rp 50 < x < Rp500 juta) (Rp triliun) 0.46 0.47 0.54 0.55 0.58 0.66 0.71 -Kredit M odal Kerja 0.28 0.29 0.31 0.31 0.32 0.35 0.36 -Kredit Investasi 0.07 0.07 0.06 0.06 0.06 0.07 0.07 -Kredit Konsumsi 0.11 0.12 0.17 0.18 0.20 0.25 0.28 Kredit M enengah (Rp 500 juta < x < Rp5 miliar) (Rp triliun) 0.49 0.56 0.61 0.64 0.66 0.71 0.76 -Kredit M odal Kerja 0.40 0.45 0.48 0.50 0.53 0.57 0.60 -Kredit Investasi 0.07 0.07 0.08 0.09 0.08 0.09 0.11 -Kredit Konsumsi 0.02 0.04 0.05 0.04 0.05 0.05 0.05 Total Kredit M KM (Rp triliun) 3.88 4.27 4.57 4.63 4.81 5.31 5.70 NPL M KM gross (% ) 2.37 3.65 3.65 2.91 3.34 2.94 2.79 NPL M KM net t (% ) (0.07) 0.68 0.26 0.21 0.36 (0.01) (0.19)

BPR :

Total Aset (Rp triliun) 0.36 0.38 0.39 0.42 0.43 0.46 0.48 DPK (Rp triliun) 0.20 0.20 0.21 0.22 0.24 0.26 0.26 -Tabungan (% ) 42.38 43.03 45.33 45.47 45.63 47.71 50.39

-Giro (% ) - - - - - -

--Deposit o (% ) 57.62 56.97 54.67 54.53 54.37 52.29 49.61 Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek 0.28 0.28 0.30 0.31 0.32 0.35 0.37 -M odal Kerja 0.14 0.15 0.16 0.17 0.18 0.20 0.21 -Investasi 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 -Konsumsi 0.12 0.11 0.12 0.12 0.13 0.13 0.14 Kredit UM KM (Rp triliun) 0.28 0.28 0.30 0.31 0.32 0.35 0.37 Rasio NPL Gross (% ) 10.80 11.88 10.93 10.03 11.03 10.69 10.92 Rasio NPL Net (% ) 6.88 6.52 6.13 5.37 5.76 5.51 5.68


(7)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL NTB TRIWULAN III-2008

DAFTAR ISI

Kat a Pengant ar...i

Indikat or Ekonomi dan M onet er...ii

Daf t ar Isi ...iii

Daf t ar Graf ik ... iv

Daf t ar Tabel ... vi

Ringkasan Eksekut if... vii

Bab 1 Perkembangan Ekonomi M akro Regional ...1

1. Kondisi Umum ...1

2. Sisi Permint aan ...2

3. Sisi Penaw aran ...5

4. Tenaga Kerja dan Kesejahteraan ...11

5. Keuangan Daerah ...13

Bab 2 Perkembangan Inf lasi ...15

1. Kondisi Umum ...15

2. Inf lasi Bulanan ...16

3. Inf lasi Tahunan ...16

Bab 3 Perkembangan Perbankan Daerah ...18

1. Int ermediasi Perbankan...18

2. Perkembangan Aset Bank Umum ...19

3. Penghimpunan Dana M asyarakat ...19

4. Penyaluran Kredit ...21

5. Perkembangan Kredit UM KM Bank Umum...25

6. Perkembangan Bank Syariah...26

7. Perkembangan Bank Perkredit an Rakyat ...28

Bab 4 Perkembangan Sist em Pembayaran...30

1. Transaksi Pembayaran Tunai ...30

2. Transaksi Pembayaran Non Tunai ...31

3. Akt ivit as penukaran uang pecahan kecil...34

Bab 5 Prospek Ekonomi dan Harga...36

1. Prospek Ekonomi Nusa Tenggara Barat ...36

2. Perkiraan Inf lasi Nusa Tenggara Barat ...37 Boks 1 Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya t erhadap Ekonomi NTB...14a Boks 2 Percepat an Pembangunan Ekonomi di Wilayah Timur NTB...17a Boks 3 Perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Nusa Tenggara Barat...29a


(8)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL NTB TRIWULAN III-2008

iv

DAFTAR GRAFIK

Graf ik 1.1 Perkembangan Konsumsi List rik Rumah Tangga di NTB...3

Graf ik 1.2 Perkembangan Kredit Konsumsi di NTB...3

Graf ik 1.3 Perkembangan Volume Penjualan Semen di NTB...3

Graf ik 1.4 Perkembangan Kredit Invest asi di NTB...3

Graf ik 1.5 Perkembang an PM TB di NTB...4

Graf ik 1.6 Perkembangan Impor Barang M odal NTB ...4

Graf ik 1.7 Perkembangan Nilai Ekspor Impor NTB...5

Graf ik 1.8 Perkembangan Volume Ekspor Impor NTB...5

Graf ik 1.9 Perbandingan St rukt ur Ekonomi NTB Tw .III-08 dan Tw .III-09 ...6

Graf ik 1.10Perkembangan Luas Tanam dan Panen Padi ...6

Graf ik 1.11 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Jagung ...6

Graf ik 1.12 Perkembangan Luas Tanam dan Panen Kedelai ...6

Graf ik 1.13 Perkembangan Kredit Sekt or Pert anian di NTB...6

Graf ik 1.14 Perkembangan Produksi Tembaga PT New mont Nu sa Tenggara ...7

Graf ik 1.15 Perkembangan Kredit Sekt or Pert ambangan di NTB...7

Graf ik 1.16 Perkembangan Ting kat Hunian Kamar Hot el di NTB...8

Graf ik 1.17 Perkembangan Kredit Sekt or PHR di NTB...8

Graf ik 1.18 Perkembangan Penjualan Semen di NTB...8

Graf ik 1.19 Perkembangan Kredit Sekt or Konst ruksi di NTB...8

Graf ik 1.20 Perkembangan Indikat or Perbankan NTB...9

Graf ik 1.21 Perkembangan Penumpan g Int ernasional di Selaparang ...10

Graf ik 1.22 Perkembangan Kredit Sekt or Transport asi dan Komunikasi di NTB ...10

Graf ik 1.23 Perkemban gan Konsumsi List rik Indust ri di NTB ...11

Graf ik 1.24 Perkembangan Kredit Indust ri Pengolahan di NTB...11

Graf ik 1.25 Perkembangan Kredit Sekt or List rik, Gas dan Air Bersih di NTB...11

Graf ik 1.26 Perkembangan Konsumsi List rik per Jenis Penggunaan di NTB...11

Grafik 1.27 Perkembangan Remit ansi NTB ...12

Graf ik 2.1 Perkembangan Inf lasi NTB dan Nasional ...15

Graf ik 2.2 Perkembangan Inf lasi NTB ...15

Graf ik 2.3 Perkembangan Harga Komodit as Beras di M at aram...17

Graf ik 2.4 Perkembangan Harga Komodit as M inyak Goreng di M at aram ...17

Graf ik 3.1 Perkembangan Aset Bank Umum berdasarkan kegiat an usaha ...19

Graf ik 3.2 Perkembangan DPK Bank Umum di NTB ...20

Graf ik 3.3 Pangsa DPK Bank Umum t riw ulan III-2008...20

Graf ik 3.4 Pangsa kepemilikan DPK Bank Umum Tw . III-2008 ...20

Graf ik 3.5 Pert umbuhan Kredit (yoy) ...21

Graf ik 3.6 Pangsa Kredit Bank Umum berdasarkan Sekt or Ekonomi t rw III-2008 ...24


(9)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL NTB TRIWULAN III-2008

Graf ik 3.8 Perkembangan LDR dan NPL Bank Umum...25

Graf ik 3.9 Pert umbuhan Kredit UM KM dan pangsanya t erhadap t otal kredit ...25

Graf ik 3.10 Perkembangan Indikat or Perbankan Syariah ...27

Graf ik 3.11 Perkembangan Rasio FDR dan NPF...27

Graf ik 3.12 Pangsa perbankan Syariah t erhadap perbankan NTB Tw . III-2008...27

Graf ik 3.13 Perkembangan Indikat or BPR...28

Graf ik 3.14 Pangsa penyaluran kredit BPR Tw . III-2008...29

Graf ik 3.15 Rasio NPL BPR berdasarkan lokasi kant or Tw . III-2008...29

Graf ik 4.1 Perkembangan Inf low , Out f low dan Net f low ...30

Graf ik 4.2 Rasio PTTB t erhadap Cash Inf low di NTB ...31

Graf ik 4.3 Perkembangan Nilai Transaksi Non Tunai di NTB...32

Graf ik 4.4 Perkembangan t ransaksi kliring di NTB...33

Graf ik 4.5 Perkembangan t olakan t ransaksi kliring di NTB...33

Graf ik 4.6 Perkembangan t ransaksi RTGS...33

Graf ik 4.7 Komposisi penukaran uang kert as keluar berdasarkan jenis pecahan ...34

Graf ik 5.1 Perkembangan Ut ilisasi Kapasit as Produksi ...37

Graf ik 5.2 Perkembangan Indeks Ekspekt asi Penghasilan...37

Graf ik 5.3 Perkembangan Indeks Ekspekt asi Harga 3 bulan ke depan ...37


(10)

KAJIAN EKONOM I REGIONAL NTB TRIWULAN III-2008

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pert umbuhan Sisi Permint aan NTB...2

Tabel 1.2 Sumbangan Pert umbuhan Sisi Permint aan NTB ...2

Tabel 1.3 Pert umbuhan Sisi Penaw aran NTB ...5

Tabel 1.4 Sumbangan Sisi Penaw aran NTB ...5

Tabel 1.5 Tabel Penduduk Usia Kerja dan Angkat an Kerja...12

Tabel 1.6 Tabel Penduduk M iskin ...12

Tabel 1.7 APBD Gabungan NTB Tahun 2008...14

Tabel 2.1 Komodit as Penyumbang Inf lasi Terbesar Kot a M at aram ...16

Tabel 2.2 Komodit as Penyumb ang Inf lasi Terbesar Kot a Bima ...16

Tabel 3.1 Perkembangan Indikat or Perbankan di NTB...18

Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Bank Umum di NTB...22

Tabel 3.3 Pert umbuhan Kredit Bank Umum di NTB...23

Tabel 3.4 Perkembangan kualit as kredit Bank Umum di NTB...24


(11)

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Perkem bangan Ekonom i dan Perbankan

Asesm en Ekonom i

Kinerja ekonom i Nusa Tenggara Barat sepanjang t riw ulan ket iga 2008, diprediksi m engalam i kont raksi akibat kendala di sekt or pert am bangan. Pert umbuhan ekonomi NTB pada t riw ulan in i masih bersumber dari sekt or-sekt or andalan yakni sekt or pert anian dan sekt or perdagangan, hot el dan rest oran (PHR). Sement ara sekt or andalan lainnya yakni sekt or pert ambangan diperkirakan masih mengalami kont raksi t erkait masalah perizinan hut an pinjam pakai.

Kegiat an produksi padi sebagai kom odit as ut am a di sekt or pert anian, diproyeksikan m am pu m elebihi t arget t ahun 2008, w alaupun t erdapat sedikit

t ekanan akibat berlanjut nya m usim kem arau. M usim kemarau yang

berkepanjangan t elah menyebabkan kapasit as irigasi menurun signif ikan. Hal t ersebut t elah disikapi Dinas Pert anian NTB dengan menghimbau para pet ani unt uk t idak melakukan penanaman padi, namun himbauan t ersebut t idak t erlalu ef ekt if t erbukt i dari t arget 12 ribu hekt ar lahan padi meningkat hingga 19 ribu hekt ar lahan padi. Akibat nya, pasokan air yang di baw ah normal t idak mampu memenuhi kebut uhan lahan t ersebut . Namun demikian, hasil produksi padi pada musim t anam kedua hingga Sept ember 2008 t elah sesuai t arget Dinas Pert anian NTB.

Bert am bahnya t ingk a t konsum si m asyarakat sepanjang bulan

Ram adhan hingga Idul Fit ri, berim bas pada kinerja posit if di sekt or PHR pada t riw ulan ini. Para pedagang mulai meningkat kan st ok barang dan margin keunt ungan menyikapi meningkat nya konsumsi bahan makanan di bulan Ramadhan . Hal t ersebut salah sat unya t erindikasi dari penambahan suplai pada kisaran 10% oleh para pedagang daging sapi pot ong. Selain it u, menjelang perayaan Idul Fit ri, t ren peningkat an konsumsi sandang mulai t ercermin dari peningkat an penjualan busana musl im.

M eningkat nya konsum si m asyarakat diperkirakan juga akan berim bas pada sekt or pert um buhan di sekt or t ransport asi. M enghadapi akhir t riw ulan III-2008 yang bert epat an dengan perayaan Idul Fit ri diperkirakan akan mendorong lonjakan di sekt or t ransport asi. Berdasarkan pengamat an, pada aw al Sept ember 2008 t erdapat lonjakan t ransport asi barang melalui jasa t ransport asi laut sebesar 5% dari sit uasi normal. Lonjakan arus penumpang mudik diperkirakan akan mendorong kinerja sekt or t ransport asi menjelang Idul Fit ri. Hal t ersebut t erindikasi dari kapasit as penumpang Garuda Indonesia t ujuan ke M at aram yang sudah f ully booked H-5 Idul Fit ri, sement ara unt uk t ujuan dari M at aram sudah mencapai 70% unt uk H-3.

Di sisi perm int aan, pert um buhan ekonom i pada bulan Sept em ber ut am anya bersum ber dari konsum si rum ah t angga. M eningkat nya konsumsi barang dan jasa oleh konsumen rumah t angga t erindikasi dari meningkat nya permint aan masyarakat t erhadap bahan makanan, sandang sert a jasa t ransport asi


(12)

RINGKASAN EKSEKUTIF

viii

selama bulan Sept ember 2008 hingga Idul Fit ri. Kegiat an konsumsi rumah t angga t ersebut t urut dit opang pembiayaan dari kredit pegadaian. Sebagai cat at an, hingga Juni 2008, kredit pegadaian di w ilayah M at aram sudah mencapai Rp38 miliar at au 71% dari t arget t ahun 2008 dan diperkirakan akan melebihi t arget dan mencapai Rp60 miliar hingga akhir t ahun ini.

Lebih lanjut , pert um buhan ekonom i pada t riw ulan III-2008 diperkirakan juga akan dit opang konsum si pem erint ah. Penambahan anggaran belanja modal unt uk proyek pembangunan inf rast rukt ur di M at aram akan mendorong pert umbuhan di sekt or bangunan. Dalam draf t APBD-P Tahun 2008 Kot a M at aram, yang dijadw alkan rampung pada Sept ember 2008, t erdapat t ambahan dana Rp30 miliar unt uk kelanjut an delapan proyek pembangunan f isik yakni pembangunan rumah sakit , t aman, w at erpark, gedung kant or DPRD, pendopo w alikot a, dan pembangunan 2 komplek pasar t radisional.

Asesm en Inf lasi

Laju harga barang dan jasa di w ilayah Nusa Tenggara Barat t erus m engalam i kenaikan sepanjang t riw ulan III-2008 pasca kenaikan harga BBM di t riw ulan sebelum nya. M encermat i perkembangan inf lasi agregat NTB, dampak f irst round kenaikan harga BBM t elah mendorong inf lasi t erus meningkat mencapai 14,05%

(yoy) di akhir Agust us 2008. Lonjakan inf lasi pada bulan Juli2008 ut amanya bersumber dari kenaikan harga bensin yang diikut i kenaikan harga bahan bakar rumah t angga. Dampak second round kenaikan harga bensin diikut i kenaikan harga berbagai komodit as pada bulan Agust us 2008 hingga Sept ember 2008.

Secara garis besar, det erm inan inf lasi selam a 3 bulan t erakhir diperkirakan bersum ber dari sisi penaw aran. Kenaikan harga BBM pada bulan M ei 2008 membuat kenaikan pada biaya produksi dan dist ribusi barang dan jasa, sehingga kenaikan harga komodit as secara umum t idak dapat dihindari. Namun demikian, unt uk menyikapi hal t ersebut salah sat unya diharapkan pemerint ah daerah mampu bekerjasama dengan inst ansi t erkait di daerah unt uk menghimbau produsen dan pedagang besar maupun pengecer agar dapat meredam kenaikan harga komodit as dengan sedikit mengurangi margin keunt ungan mereka.

M em asuki bulan Sept em ber 2008, t ekanan inf lasi diperkuat oleh m eningkat nya konsum si m asyarakat sepanjang bulan Ram adhan hingga Idul Fit ri. Berbagai harga bahan makanan mulai mengalami kenaikan pada minggu pert ama hingga pert engahan bulan Sept ember 2008. Di Kot a M at aram komodit as daging sapi mengalami kenaikan harga menjadi Rp60 ribu per kilogram dibandingkan H-1 puasa yakni Rp50-55 ribu per kilogram. Hal serupa dialami daging ayam yang mengalami kenaikan harga menjadi Rp24 ribu dari sebelumnya Rp22 ribu. Sement ara unt uk w ilayah Sumbaw a, kenaikan harga dialami beberapa bahan makanan sepert i daging ayam, gula pasir, cabe keri t ing, dan baw ang merah. Kenaikan harga diperkirakan akibat meningkat nya permint aan masyarakat yang direspon pedagang dengan aksi prof it t aking menaikan margin keunt ungan selain f akt or kenaikan biaya produksi dan dist ribusi .

Kebijakan konversi energi yang belum berjalan sem purna t urut m endorong inf lasi di bulan Sept em ber 2008. Sepanjang t ahun 2008, w ilayah NTB hanya memperoleh alokasi minyak t anah omprongan sebanyak 27 ribu kilo lit er yang


(13)

RINGKASAN EKSEKUTIF

kini t ersisa 500 kilo lit er sement ara luas lahan t embakau yang belum dipanen masih t erdapat sisa sebanyak 40% . Akibat nya para pet ani t embakau mulai beralih mengkonsumsi minyak t anah rumah t angga sehingga berdampak pada kenaikan harga minyak t anah rumah t angga menjadi Rp5.500 per lit er dari HET Rp2.835 per lit er. M enyikapi hal t ersebut pemerint ah provinsi NTB t elah berupaya unt uk menambah kuot a minyak t anah omprongan yang akhirnya t elah diset ujui pemerint ah pusat melalui BPH M igas dengan menambah jat ah sebanyak 7.800 kilo lit er minyak t anah. Namun demikian jumlah t ersebut masih di baw ah perkiraan kebut uhan t ambahan minyak t anah omprongan unt uk lahan t embakau t ersisa yakni sebanyak 13 ribu kilo lit er.

Diperkirakan lonjakan inf lasi akan t erus berada pada t ren peningkat an hingga akhir t ahun 2008. Kenaikan harga akan mencapai puncaknya menjelang perayaan Idul Fit ri kemudian f akt or musiman pada akhir t ahun yakni hari Nat al dan Tahun Baru diperk irakan juga akan menambah t ekanan inf lasi secara agregat pada t ahun 2008. Upaya meredam inf lasi haruslah dilaksanakan oleh segenap pihak yang t erlibat . Dari sisi permint aan, Bank Indonesia secara nasional berupaya mengurangi t ekanan inf lasi dengan menaikkan BI Rat e yang kini berada pada posisi 9,50%. Kenaikan BI Rat e t ersebut dit ujukan unt uk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat melalui t ransmisi ke sekt or perbankan dengan mengurangi kredit konsumsi seiring meningkat nya suku bunga kredit konsumsi.

Sement ara dari sisi penaw aran, diharapkan pemerint ah mampu segera memperbaiki t at a niaga barang t ermasuk jalur dist ribusi barang unt uk meminimalkan kenaikan biaya dist ribusi barang. Selain it u, masyarakat diharapkan juga dapat berpart isipasi mengurangi t ekanan inf lasi dengan menahan diri unt uk t idak meningkat kan konsumsi barang dan jasa pada periode hari -hari raya. Dan t idak kalah pent ingnya, diharapkan kalangan pengusaha dapat mengurangi sedikit margin keunt ungan mereka unt uk menyerap kenaikan biaya produksi unt uk meredam laju kenaikan harga barang dan jasa.

Asesm en Int erm ediasi Perbankan

Kinerja perbankan di Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2008 m enunjukkan t ren posit if dan berkualit as m eskipun dibayangi oleh laju inf lasi yang cukup t inggi sebaga i dam pak kenaikan harga bahan bakar m inyak. Sampai dengan Sept ember 2008 jumlah kredit yang disalurkan perbankan NTB t elah mencapai Rp6,2 t riliun at au meningkat 24,47% (yoy) dengan kualit as kredit yang cenderung membaik t ercermin dari Rasio Non Perf orming Loan (NPLs) gross yang t ercat at sebesar 3,27% . Di sisi lain, pert umbuhan dana pihak ket iga (DPK) mencapai 16,05% (yoy) dengan nominal Rp6,28 t riliun sehingga mendorong LDR perbankan NTB meningkat menjadi 105,04% . Segmen pasar kredit konsumsi t et ap menjadi primadona penyaluran kredit bank di NTB dengan pangsa mencapai 57,91% , sedangkan segmen unt uk modal kerja dan invest asi masing-masing mencapai 35,80% dan 6,29% . Berdasarkan sekt or ekonomi, penyaluran kredit masih didominasi unt uk sekt or lain-lain mencapai 58,41% , sekt or perdagangan, hot el dan rest oran sebesar 30,27% , sekt or jasa dunia usaha sebesar 4,06% dan sekt or pert anian sebesar 3,24% .


(14)

RINGKASAN EKSEKUTIF

x

Sebagian besar kredit yang disalurkan perbankan NTB unt uk sekt or UM KM . Sampai dengan t riw ulan III 2008, perkembangan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UM KM ) t erus menunjukkan peningkat an. Dengan t ingkat pert umbuhan kredit mencapai 24,71% (yoy) mampu memperluas pangsanya t erhadap t ot al kredit hingga 97,70% . Program pemerint ah unt uk meningkat kan akses usaha mikro ke perbankan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sumber dananya 100% merupakan dana murni perbankan, dan 70% risiko kredit bermasalahnya dit anggung pemerint ah melalui Askrindo dan Perusahaan Sarana Penjaminan Usaha t elah direspon realisasinya di NTB.

Dilihat dari sumber DPK, porsi t erbesar masih berasal dari dana yang relat if murah, yait u t abungan yang hingga akhir Sept ember 2008 pangsanya mencapai 55,96% . Pert umbuhan dana pihak ket iga mencapai 16,05% (yoy) lebih rendah dibandingkan t ahun sebelumnya yang t ercat at 19,31% (yoy). Perlambat an pert umbuhan DPK t ersebut dikont ribusi oleh dana milik pemerint ah baik pada giro, t abungan dan deposit o t erkait dengan t elah direalisasikannya anggaran pemerint ah unt uk pembangunan inf rast rukt ur di NTB.

2. Prospek Ekonom i Tahun 2008

Prospek Ekonom i

M em asuki t riw ulan IV-2008, perekonom ian Nusa Tenggara Barat diperkirakan m engalam i kont raksi dit engah t ekanan negat if f akt or ekst ernal dan int ernal. Pert umbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan IV-2008 diperkirakan akan melanjut kan t ren kont raksi pada kisaran -7% +1 (yoy). Fakt or ekst ernal yang berpengaruh negat if adalah krisis keuangan dan ekonomi global yang t erus berlanjut sehingga berdampak pada penurunan permint aan dan harga dunia at as berbagai komodit as di berbagai sekt or t erut ama t erkait sekt or pert anian dan pert ambangan .

Di sisi lain, belum adanya izin pinjam pakai hut an di sekt or pert ambangan (PT. New mont Nusa Tenggara) akan t erus menimbulkan t ekanan negat if pada ekspansi sekt or pert ambangan sert a menekan angka ekspor NTB. Hanya di sekt or pert anian (t abama dan perkebunan), perdagangan dan konst ruksi sert a konsist ensi ekspansi sekt or keuangan yang akan membant u pert umbuhan yang t inggi di t riw ulan ini.

Prospek Inf lasi

Prospek inf lasi jangka m enengah pada t riw ulan IV-2008 diperkirakan akan bergerak pada kisaran 13% +1 (yoy). Det erminan inf lasi dari sisi inf lasi komodit as volat ile f oods sangat dipengaruhi keberhasilan kegiat an produksi t anaman bahan pangan di paruh w akt u kedua t ahun 2008. Sement ara dari sisi inf lasi int i, diperkirakan t ekanan inf lasi akan bersumber dari kenaikan permint aan menjelang hari raya keagamaan dan t ahun baru di t riw ulan IV-2008. Unt uk mit igasi pot ensi inf lasi,


(15)

RINGKASAN EKSEKUTIF

diharapkan pihak pemda dan dinas/inst ansi t erkait dapat melakukan monit oring dan pembinaan agar kegiat an produksi t anaman bahan pangan berjalan baik.

Dari sisi inf lasi administ ered price goods, di t engah t ren penurunan m inyak dunia, diharapkan pem erint ah dapat m engam bil kebijakan energi yang t epat. Tren penurunan harga crude oil yang mengurangi subsidi APBN sebaiknya disikapi pemerint ah dengan menurunkan harga BBM sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat. Sedangkan bagi pemda NTB, perlu t erus melakukan koordinasi dan monit oring t erhadap dist ribusi BBM dan gas elpiji sert a pelaksanaan konversi minyak t anah ke energi lainnya. Apabila realisasinya masih jauh dari yang diharapkan, maka koordinasi dengan pemerint ah pusat sert a depart emen pert anian perlu diupayakan t erhadap ket ersediaan kebut uhan akan minyak t anah di daerah Lombok khususnya unt uk perkebunan t embakau.


(16)

BAB 1

M AKRO EKONOM I REGIONAL

NUSA TENGGARA BARAT

1.1 KONDISI UM UM

Pada t riw ulan III -2008, ekonom i Nusa Tenggara Barat m engalam i kont raksi yang dipicu t ekanan di sisi int ernal. Kegiat an ekspor diperkirakan mengalami penurunan yang sangat signif ikan t i dak kurang dari -50% akibat berkurangnya produksi konsent rat t embaga di sekt or pert ambangan. M inimnya produksi konsent rat t embaga t erkait belum diperolehnya izin hut an pinjam pakai oleh penambang ut ama di Nusa Tenggara Barat . Izin t ersebut diperlukan agar ekspansi kegiat an penambangan dapat dilanjut kan. Sement ara it u kegiat an konsumsi t erut ama konsumsi rumah t angga mengalami percepat an pert umbuhan. Peningkat an konsumsi rumah t angga t ersebut didukung sumber pembiayaan perbankan maupun non perbankan. Kegiat an invest asi di sisi lain cenderung t umbuh melambat . Belum adanya realisasi invest asi asing menyebabkan kegiat an invest asi di Nusa Tenggara Barat mengandalkan invest asi domest ik yang bersumber dari kredit perbankan maupun belanja pemerint ah daerah.

Di sisi penaw aran, dua sekt or andalan yakni sekt or pe rt anian dan sekt or pert am bangan m engalam i kont raksi. Kendala perizinan hut an pinjam pakai seluas 32 hekt ar unt uk kegiat an w ast e dumping yang dialami perusahaan t ambang t erbesar di Nusa Tenggara Barat berakibat pada t erhambat nya kelanjut an kegiat an penambangan. Akibat nya, kegiat an produksi konsent rat t embaga mengalami penurunan signif ikan yang berimbas pada kont raksi di sekt or pert ambangan pada kisaran -40% dibandingkan periode yang sama t ahun sebelumnya. Sedangkan di sekt or pert anian, kegiat an panen t anaman perkebunan t erut ama komodit as t embakau yang berlangsung di t riw ulan ini t erkendala ket erbat asan minyak t anah omprongan t embakau. Di lain sisi, sekt or perdagangan, hot el dan rest oran (PHR) t ercat at mengalami percepat an pert umbuhan yang didukung oleh peningkat an kinerja di sub sekt or perhot elan seiring membaiknya iklim pariw isat a di Nusa Tenggara Barat .

Kualit as pert um buhan ekonom i di Nusa Tenggara Barat m ulai m enunjukkan peningkat an. Kesinambungan pert umbuhan ekonomi pada kurun w akt u M aret 2007 hingga M aret 2008 t elah berdampak posit if pada penurunan jumlah pengangguran dan jumlah penduduk miskin. Namun demikian, t ant angan inf lasi dan dampak krisis dunia ke depan diyakini akan berdampak pada kesejaht eraan penduduk di Nusa Tenggara Barat .


(17)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

1.2 SISI PERM INTAAN

Kont raksi di kegiat an ekspor luar negeri ut amanya komodit as t embaga menyebabkan ekonomi Nusa Tenggara Barat t umbuh negat if di t riw ulan ini. Kegiat an ekspor yang didominasi komodit as konsentrat t embaga mengalami penurunan drast is akibat t erkendalanya kegiat an produksi konsent rat t embaga di Kabupat en Sumbaw a Barat .

a. Konsum si

Pert umbuhan konsumsi rumah t angga yang mendominasi pert umbuhan ekonomi di sisi permint aan diperkirakan t umbuh lebih t inggi dibandingkan periode sebelumnya. Hal t ersebut t ercermin dari berbagai indikat or konsumsi rumah t angga yang menunjukkan t ren peningkat an pada t riw ulan ini. Konsumsi list rik rumah t angga mengalami peningkat an t erut ama di bulan Sept ember 2008 bert epat an dengan jat uhnya bulan suci Ramadhan.

M embaiknya t ingkat konsumsi rumah t angga sejalan dengan hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia M at aram. Indeks keyakinan konsumen t erhadap kondisi ekonomi t ercat at mengalami perbaikan sepanjang t riw ulan ini. Hal serupa juga dit unjukkan oleh indeks ekspekt asi penghasilan yang cenderung menunjukkan peningkat an.

Dari sisi pembiayaan, selain memanf aat kan jasa pembiayaan perbankan, kelompok rumah t angga di Nusa Tenggara Barat juga mengandalkan jasa non perbankan sepert i pembiayaan koperasi maupun pegadaian. Hasil survei yang

dilakukan Bank Indonesia M at aram menunjukkan t ren peningkat an jasa

pembiayaaan koperasi dan pegadaian sepanjang t riw ulan ini. Selain it u, sepert i

Pert um buhan Sisi Perm int aan Nusa Tenggara Barat

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I Tw .II Tw .III Konsumsi Rumah Tangga 6.29 11.05 10.09 8.74 10.48 10.08 4.85 5.48 8.95 Konsumsi Lembaga Sw ast a Nirlaba 7.82 7.66 7.38 4.87 6.40 6.55 7.94 8.03 6.39 Konsumsi Pemerint ah 4.83 4.86 5.58 5.85 12.75 7.29 5.72 5.89 9.14 Pembent ukan M odal Tet ap Brut o 5.70 7.88 4.68 3.94 18.45 8.81 15.45 16.98 11.22 Perubahan St ok 38.05 (60.87) (6.49) (27.16) 83.81 (29.79) (15.63) (78.80) (28.44) Ekspor (8.16) 15.47 (0.26) 2.49 (11.79) (0.19) 2.37 (27.98) (40.06) Impor 5.24 5.65 4.64 3.34 6.78 5.12 6.45 7.90 4.99 Produk Dom est ik Brut o 2.68 5.33 5.11 3.03 6.32 4.89 5.80 (7.45) (6.59)

Sum bangan Pert um buhan Sisi Perm int aan Nusa Tenggara Barat

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I Tw .II Tw .III Konsumsi Rumah Tangga 2.87 5.65 4.82 3.77 5.03 4.77 2.61 2.74 4.07 Konsumsi Lembaga Sw ast a Nirlaba 0.08 0.08 0.08 0.05 0.07 0.07 0.09 0.08 0.06 Konsumsi Pemerint ah 0.64 0.72 0.77 0.72 1.69 0.98 0.85 0.82 1.15 Pembent ukan M odal Tet ap Brut o 1.39 1.89 1.10 1.05 4.78 2.21 3.80 3.99 3.01 Perubahan St ok 1.76 (5.54) (0.49) (2.56) 0.83 (1.85) (0.53) (5.27) (1.89) Ekspor (2.82) 4.00 (0.08) 0.74 (4.41) (0.06) 0.67 (7.95) (11.88) Impor (1.23) (1.48) (1.10) (0.74) (1.67) (1.23) (1.69) (1.86) (1.11) Produk Dom est ik Brut o 2.68 5.33 5.11 3.03 6.32 4.89 5.80 (7.45) (6.59)

Uraian 2006 2007

Uraian 2006 2007 2008

2008

Table 1.1 dan Tabel 1.2


(18)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

3

yang t ercermin dari t ren penurunan dana pihak ket iga di perbankan, kelompok rumah t angga juga mulai menggunakan dana t abungan unt uk menopang penurunan daya beli seiring meningkat nya laju inf lasi hingga akhir t riw ulan III-2008.

b. Invest asi

Kegiat an invest asi di Nusa Tenggara Barat t umbuh posit if pada t riw ulan III-2008. Invest asi t ersebut lebih didominasi oleh pembangunan inf rast rukt ur unt uk kepent ingan publik oleh pemerint ah daerah t erkait percepat an pembangunan Bandara Int ernasional Lombok di Kabupat en Lombok Tengah. Di sisi lain, invest asi di sektor sw ast a yang masih mengandalkan invest asi domest ik mulai mengalami perlambat an.

Invest asi sw ast a dalam negeri sebagian besar t erkonsent rasi unt uk pembangunan perumahan dan pert okoan . Beberapa indikat or menunjukkan perlambat an invest asi sw ast a lokal yakni kredit invest asi perbankan yang t umbuh melambat pada t riw ulan ini sert a volume penjualan semen yang mengalami perlambat an sejak Juli hingga akhir Sept ember 2008.

Dari sisi neraca perdagangan, kegiat an impor barang modal pada t riw ulan III-2008 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama t ahun sebelumnya. Hal t ersebut mencerminkan masih minimnya kegiat an invest asi padat modal di Nusa Tenggara Barat .

-5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008

Konsumsi List rik RT (ribu kw h) Linear (Konsumsi List rik RT (ribu kw h)) -500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 45.00% Kredit Konsumsi (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Volume Penjualan Semen (ton) Linear (Volume Penjualan Semen (ton))

-50 100 150 200 250 300 350 400 450

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% Kredit Investasi (Rp miliar)-Kiri)

Pertumbuhan (%)-Kanan Graf ik 1.1

Sumber: PLN

Graf ik 1.2

Sumber: BI

Graf ik 1.3

Sumber: ASI

Graf ik 1.4


(19)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

c. Ekspor Im por

Sepert i t riw ulan sebelumnya, surplus kegiat an ekspor impor luar negeri Nusa Tenggara Barat mengalami penurunan signif ikan pada t riw ulan III-2008. Kont raksi pada kegiat an ekspor menjadi penyebab ut ama penurunan pert umbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan ini. M asih belum t unt asnya masalah perizinan hut an di sekt or pert ambangan, menyebabkan ekspor komodit as ut ama yakni konsent rat t embaga mengalami kont raksi secara signif ikan.

Lebih lanjut , krisis ekonomi yang mulai melanda negara-negara di benua Amerika, Eropa dan Asia t elah berdampak pada penurunan permint aan t erhadap komodit as pert anian dari Nusa Tenggara Barat . Ekspor komodit as buah-buahan ke beberapa negara di Asia sepert i Jepang mulai mengalami penurunan. Hal serupa dialami oleh kegiat an ekspor komodit as kerajinan mut iara dan cukli ke Amerika dan beberapa negara di Eropa.

Di sisi lain, kegiat an impor luar negeri yang didominasi komodit as peralat an berat dan suku cadang unt uk kegiat an t ambang mengalami penurunan volume seiring menurunnya kegiat an di sekt or pert ambangan. Namun dari sisi nilai, kegiat an impor cen derung menunjukkan sedikit peningkat an akibat t ren pelemahan nilai rupiah pada t riw ulan ini.

-200 400 600 800 1,000 1,200 1,400

Tw1 Tw2 Tw 3 Tw 4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3

2005 2006 2007 2008

(5.00) -5.00 10.00 15.00 20.00 PMTB (Rp miliar)-Kiri

Pertumbuhan (%)-Kanan

-5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 45,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2006 2007 2008

Raw M at (USD) Cons Goods (USD) Cap Goods (USD)

0 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008

Nilai Ekspor (USD) Nilai Impor (USD)

0 100,000,000 200,000,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008

Volume Ekspor (kg) Volume Impor (kg)

Graf ik 1.5

Sumber: BPS

Graf ik 1.6

Sumber: BI

Graf ik 1.7

Sumber: BI

Graf ik 1.8


(20)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

5

1.3 SISI PENAWARAN

Sumber pert umbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat masih mengandalkan sekt or pert anian, sekt or pert ambangan dan sekt or perdangan, hot el dan rest oran (PHR). Kont raksi di sekt or pert ambangan akibat kendala perizinan hut an pinjam pakai menyebabkan pert umbuhan ekonomi di t riw ulan ini t umbuh negat if sebesar -6,59% (yoy).

a. Pert anian

Sekt or pert anian t et ap t ampil sebagai penyumbang ut ama pert umbuhan ekonomi di t riw ulan III-2008, dengan angka pert umbuhan mencapai 4,53% (yoy). Pert umbuhan di sekt or pert anian pada t riw ulan ini ut amanya bersumber dari kegiat an panen di sub sekt or t anaman perkebunan. Panen t embakau virginia, yang menjadi primadona t anaman perkebunan di Nusa Tenggara Barat, berlangsung lancar sejak aw al bulan Sept ember 2008. Namun demikian, kegiat an pasca panen

Pert um buhan Sisi Penaw aran Nusa Tenggara Barat

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I Tw .II Tw .III

Pert anian 2.90 (1.29) 8.48 (0.20) 5.37 2.90 4.77 4.50 4.53

Pert ambangan dan Penggalian (2.88) 6.10 (0.02) 3.72 1.66 2.76 5.06 (41.59) (46.97)

Indust ri Pengolahan 2.82 11.17 10.87 10.33 7.85 9.96 10.53 7.03 7.71

List rik,Gas & Air Bersih 5.78 9.75 7.10 10.48 1.34 6.97 16.79 14.76 7.02

Bangunan 6.45 25.53 0.64 (8.08) 16.37 7.59 13.58 6.38 10.40

Perdagangan, Hot el & Rest oran 7.16 6.67 7.74 6.49 10.71 7.99 7.27 3.59 7.60

Transport asi & Komunikasi 7.49 5.45 7.23 8.08 7.69 7.15 3.14 (1.49) 9.87

Keuangan, Persew aan & Jasa Perusahaan7.90 3.67 9.22 12.02 11.16 9.01 9.63 9.81 11.23

Jasa-jasa 2.90 2.84 3.73 3.35 3.38 3.32 0.05 5.09 8.81

Produk Dom est ik Brut o 2.68 5.33 5.11 3 .0 3 6.32 4.89 5.80 ( 7 .4 5 ) (6.59)

Sum bangan Pert um buhan Sisi Penaw aran Nusat Tenggara Barat

FY Tw .I Tw .II Tw .III Tw .IV FY Tw .I Tw .II Tw .III

Pert anian 0.74 (0.32) 2.03 (0.06) 1.30 0.74 1.10 1.11 1.27

Pert ambangan dan Penggalian (0.80) 1.56 (0.00) 0.94 0.44 0.72 1.30 (10.77) (12.02)

Indust ri Pengolahan 0.13 0.49 0.50 0.43 0.38 0.45 0.49 0.34 0.34

List rik,Gas & Air Bersih 0.02 0.03 0.02 0.03 0.00 0.02 0.06 0.05 0.02

Bangunan 0.43 1.69 0.04 (0.58) 1.14 0.52 1.07 0.40 0.67

Perdagangan, Hot el & Rest oran 0.97 0.92 1.14 0.87 1.60 1.13 1.01 0.54 1.05

Transport asi & Komunikasi 0.55 0.44 0.56 0.57 0.60 0.55 0.25 (0.12) 0.74

Keuangan, Persew aan & Jasa Perusahaan0.36 0.20 0.44 0.52 0.52 0.43 0.51 0.49 0.53

Jasa-jasa 0.29 0.32 0.38 0.31 0.33 0.33 0.01 0.51 0.81

Produk Dom est ik Brut o 2.68 5.33 5.11 3 .0 3 6.32 4.89 5.80 ( 7 .4 5 ) (6.59)

Uraian 2006 2007

Uraian 2006 2007 2008

2008 Tabel 1.3 dan Tabel 1.4

Sumber: BPS

Jasa-jasa, 9.19 Keuangan,

Persewaan & Jasa Perusahaan, 4.68 Transportasi & Komunikasi, 7.45

Perdagangan, Hotel & Restoran ,

13.79

Bangunan, 6.44 Listrik,Gas & Air

Bersih, 0.30 Industri Pengolahan, 4.45 Pertambangan dan Penggalian, 25.58 Pertanian, 28.13 Pertanian, 30.60 Pertambangan dan Penggalian, 15.05 Industri Pengolahan, 5.32 Listrik,Gas & Air

Bersih, 0.36 Bangunan, 7.88

Perdagangan, Hotel & Restoran

, 16.46 Transportasi & Komunikasi, 8.52 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan, 5.41 Jasa-jasa, 10.41

Graf ik 1.9


(21)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

yakni pengomprongan t embakau t erkendala pengurangan kuot a minyak t anah unt uk pet ani t erkait program konversi energi.

Di sisi lain, f akt or cuaca musim kemarau yang berkepanjangan t elah menghambat akt ivit as di sub sekt or t anaman bahan makanan. Belum kunjung t ibanya musim hujan menyebabkan kegiat an musim t anam kedua yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Sept ember 2008 terkendala. M enyikapi hal t ersebut Dinas Pert anian NTB t elah menghimbau para pet ani unt uk t idak melakukan penanaman padi, namun himbauan t ersebut t idak t erlalu ef ekt if t erbukt i dari t arget 12 ribu hekt ar lahan padi meningkat hingga 19 ribu hekt ar lahan pad i. Akibat nya, diperkirakan sekit ar 1-2 ribu lahan padi t erancam puso.

Pert umbuhan di sub sekt or lainnya pada t riw ulan ini t ercat at posit if unt uk sub sekt or perikanan dan sub sekt or pet ernakan. M usim kemarau dengan int ensit as angin dan gelombang laut sedang mendukung akt ivit as bernelayan sepanjang t riw ulan ini. Sement ara f akt or musiman, peningkat an permint aan bahan makanan daging sapi dan ayam selama bulan puasa yang jat uh di bulan Sept ember direspon posit if dengan pert umbuhan produksi di sub sekt or pet ernakan.

b. Pert am bangan

Sepert i t riw ulan sebelumnya, kinerja pert umbuhan sekt or pert ambangan pada t riw ulan III-2008 t ercat at mengalami kont raksi. Sekt or pert ambangan yang

-20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Luas lahan t anam padi (ha) Luas lahan panen padi (t on)

(2,000) -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Luas lahan t anam jagung (ha) Luas lahan panen jagung (t on)

(5,000) -5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Luas lahan t anam kedelai (ha) Luas lahan panen kedelai (t on)

-50 100 150 200 250 300

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-40.00% -20.00% 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% 140.00% 160.00% Kredit Sekt or Pert anian (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

Graf ik 1.10

Sumber: BPS

Graf ik 1.11

Sumber: BPS Graf ik 1.12

Sumber: BPS

Graf ik 1.13


(22)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

7

didominasi kegiat an produksi konsent rat t embaga t erkendala permasalahan izin hut an pinjam pakai yang belum kunjung selesai. Izin t ersebut diperlukan oleh perusahaan t ambang t erbesar di Nusa Tenggara Barat , yang menguasai 90% produksi di sekt or pert ambangan, unt uk melanjut kan kegiat an penambangan ke t ahap berikut nya. Akibat nya, kinerja sekt or pert ambangan diperkirakan t urun drast is mencapai -46,97% (yoy).

Penurunan kinerja di sekt or pert ambangan t ercermin dari indikat or kegiat an ekspor konsent rat t embaga PT New mont Nusa Tenggara yang t erus menunjukkan t ren penurunan sejak t riw ulan II-2008. Ekspor konsent rat t embaga New mont t ercat at sebesar 90,3 met ric t on pada t riw ulan ini, jauh menurun dibandingkan jumlah pada t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya sebesar 293,4 met ric t on.

Dari sisi pembiayaan, pada t riw ulan ini t erdapat t ren peningkat an kredit di sekt or pert ambangan sejak t riw ulan sebelumnya. Pert umbuhan kredit t ersebut t erkait kegiat an penambangan pasir dan bat u apung di w ilayah Kabupat en Lombok Tengah unt uk memenuhi kebut uhan bahan baku pembangunan inf rast rukt ur Bandara Int ern asional Lombok di Kecamat an Praya, Lombok Tengah.

c. Perdagangan, Hot el dan Rest oran

Pada t riw ulan III-2008, sekt or perdagangan, hot el dan rest oran t erus menunjukkan kinerja pert umbuhan yang posit if dan menjadi penyumbang pert umbuhan ekonomi t erbesar set elah sekt or Pert anian. Sekt or PHR diperkirakan t umbuh 7,60% (yoy) dengan andil 1,05% (yoy). Pert umbuhan di sub sekt or perdagangan didukung oleh peningkat an kegiat an konsumsi rumah t angga sejalan pelaksanaan kegiat an puasa di bulan Sept ember 2008.

M embaiknya iklim pariw isat a di Nusa Tenggara Barat t urut mendongkrak pert umbuhan di sub sekt or perhot elan. Peningkat an t ingkat hunian kamar hot el di M at aram mengkonf irmasi hal t ersebut . Berdasarkan hasil survei BPS, t ingkat hunian kamar pada periode Juli 2008 t ercat at sebesar 50,39% meningkat dibandingkan periode yang sama t ahun lalu sebesar 41,14% .

-50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

WMT (ton) PEB (USD t housand)

-1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-500.00% 0.00% 500.00% 1000.00% 1500.00% 2000.00% 2500.00% 3000.00% 3500.00% 4000.00% Kredit Sekt or Pert ambangan (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

Graf ik 1.14

Sumber: New mont

Graf ik 1.15


(23)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

Dari sisi pembiayaan, kredit perbankan unt uk sekt or PHR t erus menunjukkan peningkat an sepanjang t riw ulan III-2008 dengan laju pert umbuhan yang st abil. Pangsa kredit produkt if perbankan yang sebagian besar t erkonsent rasi di sekt or PHR mengkonf irmasi konsist ensi t ingginya pert umbuhan yang dit unjukkan sekt or ini dalam kurun w akt u t iga t ahun t erakhir.

d. Bangunan

Pert umbuhan di sekt or bangunan pada t riw ulan ini diperkirakan sebesar 10,40% (yoy) lebih t inggi dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang sebesar 6,38% (yoy). M araknya kegiat an pembangunan propert i di w ilayah Kot a M at aram, sepert i perumahan maupun ekspansi pusat perbelanjaan, mengkonf irmasi pert umbuhan di sekt or bangunan.

Peningkat an kinerja di sekt or bangunan t ercermin dari beberapa indikat or keuangan. Volume penjualan semen sepanjang t riw ulan III-2008 mengalami kenaikan mencapai 148,8 ribu t on dibandingkan periode yang sama t ahun sebelumnya sebesar 136,4 ribu t on. Indikat or kredit perbankan juga t erus menunjukkan perbaikan, penyaluran kredit di sekt or konst ruksi per Sept ember 2008 t ercat at sebesar Rp98 miliar, meningkat dibandingkan akhir t ahun 2007 sebesar Rp69 miliar. 0 10 20 30 40 50 60

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2005 2006 2007 2008

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Tingkat Hunian Kamar (%)-Kiri Lama Tinggal Tamu (hari)-Kanan

-200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% Kredit Sektor PHR (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

-10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

(40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Volume Penjualan Semen (ton)

Pertumbuhan (%)-Kanan -20 40 60 80 100 120 140

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-100.00% -50.00% 0.00% 50.00% 100.00% 150.00% Kredit Sekt or Konst ruksi (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

Graf ik 1.16

Sumber: BPS

Graf ik 1.17

Sumber: BPS

Graf ik 1.18

Sumber: ASI

Graf ik 1.19


(24)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

9

e. Keuangan, Persew aan dan Jasa

Sekt or keuangan, persew aan dan jasa t ercat at mengalami percepat an pert umbuhan pada t riw ulan ini. Sekt or keuangan diperkirakan mampu t umbuh 11,23% (yoy) lebih baik dibandingkan t riw ulan sebelumnya yang t ercat at sebesar 9,81% (yoy). Pert umbuhan di sekt o r keuangan t ersebut sangat dipengaruhi oleh peningkat an f ungsi pembiayaan perbankan maupun non perbankan.

M eningkat nya kebut uhan masyarakat yang dibarengi dengan penurunan daya beli t elah mendorong peningkat an penyaluran kredit konsumt if perbankan dan no n perbankan. Kredit perbankan hingga akhir t riw ulan III-2008 t umbuh 22,86% (yt d) mencapai Rp6,2 t riliun dengan pangsa t erbesar mencapai 58,41% disalurkan unt uk kegiat an konsumt if . Selain it u, pembiayaan non bank sepert i pegadaian juga t ercat at mengalami pen ingkat an sepanjang t riw ulan ini Rp38 miliar at au 71% dari t arget t ahun 2008.

M enjamurnya jasa pembiayaan di luar perbankan sepert i dari pegadaian maupun perusahaan leasing diperkirakan t urut mendorong pert umbuhan di sekt or keuangan, persew aan dan jasa. Hal t ersebut t erindikasi dari hasil survei konsumen oleh Bank Indonesia M at aram di bulan Sept ember 2008 yang menunjukkan peningkat an penggunaan jasa pembiayaan non perbankan mencapai 25,7% responden dibandingkan aw al t ahun yang hanya t ercat at sebesar 8,7% responden.

f . Transport asi dan Kom unikasi

Pert umbuhan sekt or t ransport asi dan komunikasi di t riw ulan III-2008 diperkirakan mencapai 9,87% (yoy) jauh lebih t inggi dibandingkan kinerja pada t riw ulan sebelumnya. Peningkat an kinerja sekt or t ransport asi dan komunikasi pada t riw ulan ini sangat dipengaruhi oleh f akt or musiman yakni peningkat an arus penumpang menjelang Idul Fit ri. Selain it u, penggunaan jasa komunikasi seluler sepert i sarana pesan singkat juga diperkirakan meningkat menjelang Idul Fit ri.

Di sub sekt or t ransport asi, peningkat an arus penumpang salah sat unya t ercermin oleh indikat or load f act or maskapai penerbangan BUM N dengan rut e

-1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000

Tw1 Tw 2 Tw3 Tw 4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw 2 Tw3 Tw 4 Tw 1 Tw2 Tw 3

2005 2006 2007 2008

0.0% 20.0% 40.0% 60.0% 80.0% 100.0% 120.0% Aset (Rp miliar)-Kiri DPK (Rp miliar)-Kiri

Kredit (Rp miliar)-Kiri LDR (%)-Kanan

Graf ik 1.20


(25)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

t ujuan ke M at aram yang mencapai 100% seminggu menjelang Idul Fit ri. Sement ara di sub sekt or komunikasi, pert umbuhan di t riw ulan ini diw arnai persaingan penyedia jasa t elepon seluler yang semakin ket at dengan bert ambahnya pesaing-pesaing baru.

Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit unt uk sekt or t ransport asi dan komunikasi mengalami sedikit peningkat an dibandingkan t riw ulan sebelumnya. Hal t ersebut mengindikasikan mulai berkurangnya t ekanan di sub sekt or t ransport asi akibat kenaikan harga minyak dunia.

g. Indust ri Pengolahan

Sekt or indust ri pengolahan t umbuh 7,71% (yoy), sedikit lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Pert umbuhan di sekt or indust ri pengolahan sejalan dengan peningkat an konsumsi rumah t angga unt uk produk makanan olahan pada bulan puasa hingga Idul Fit ri.

Kinerja posit if sekt or indust ri pengolahan dikonf irmasi oleh indikat or ut ilit as kapasit as produksi yang meningkat mencapai 82,73% pada t riw ulan III-2008 dibandingkan kondisi di t riw ulan sebelumnya sebesar 71,55% . M eningkat nya ut ilisasi kapasit as produksi t ersebut sejalan dengan peningkat an konsumsi list rik kelompok indust ri yang menunjukkan t ren peningkat an sepanjang t riw ulan III-2008. Pert umbuhan di sekt or indust ri pengolahan juga t ercermin pada sisi pembiayaan. Kredit perbankan yang disalurkan unt uk sekt or indust ri pengolahan t ercat at mengalami peningkat an 15,20% (yt d) mencapai Rp40 miliar di akhir t riw ulan III-2008.

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2006 2007 2008

Penumpang Int ernasional melalui Selaparang (orang)

-5 10 15 20 25 30 35 40 45

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-20.00% -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% Kredit Sekt or Transport asi dan Komunikasi (Rp miliar)-Kiri Pert umbuhan (% )-Kanan

Graf ik 1.21

Sumber: Dishub

Graf ik 1.22


(26)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

11

h. List rik, Gas dan Air Bersih

Dibandingkan t riw ulan sebelumnya, pert umbuhan sekt or list rik, gas dan air bersih diperkirakan melambat pada t riw ulan III-2008 dengan angka pert umbuhan 7,02% (yoy). Belum adanya invest asi baru menjadi f akt or penyebab perlambat an pert umbuhan di sekt or list rik, gas dan air bersih. Hal t ersebut dikonf irmasi oleh minimnya penyaluran kredit perbankan unt uk sekt or list rik, gas dan air bersih yang berada di kisaran Rp1 miliar per akhir Sept emb er 2008.

1.4 TENAGA KERJA DAN KESEJAHTERAAN

Kualit as pert umbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat pada kurun w akt u Februari 2007 hingga Februari 2008 t elah mengalami peningkat an. Hal t ersebut t ercermin dari penurunan jumlah pengangguran di Nusa Tenggara Barat dari 159.713 orang per Februari 2007 menjadi 107.795 orang per Februari 2008. Pencipt aan lapangan kerja t elah mendorong kenaikan jumlah angkat an kerja yang bekerja mencapai 1.965.602 orang dari sebelumnya 1.954.696 orang. Penyerapan t enaga kerja yang lebih baik dibandingkan laju pert umbuhan angkat an kerja menyebabkan angka pengangguran t erbuka t urun dari 7,55% per Februari 2007 menjadi 5,20% per Februari 2008.

-0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008

Konsumsi Listrik Industri (ribu kwh)

-1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-20.00% -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% Kredit Sektor Industri Pengolahan (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan

-10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

2006 2007 2008

Konsumsi Listrik RT (ribu kwh) Konsumsi Listrik Bisnis (ribu kwh) Konsumsi Listrik Industri (ribu kwh) Total (ribu kwh)

-1 1 2 2 3 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2005 2006 2007 2008

-500.00% 0.00% 500.00% 1000.00% 1500.00% 2000.00% 2500.00% Kredit Sekt or List rik, Gas dan Air (Rp miliar)-Kiri

Pert umbuhan (% )-Kanan Graf ik 1.23

Sumber: PLN

Graf ik 1.24

Sumber: BI

Graf ik 1.25

Sumber: PLN

Graf ik 1.26


(27)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

Berdasarkan jenis lapangan kerja, sepert i pola t ahun sebelumnya sebagian besar t enaga kerja di Nusa Tenggara Barat bekerja di sekt or pert anian dengan pangsa mencapai 49,58% , diikut i sekt or PHR sebanyak 14,88% dan sekt or jasa-jasa sebesar 12,51% . Hal t ersebut sesuai dengan st rukt ur ekonomi Nusa Tenggara Barat yang masih dit opang sekt or pert anian, selain sekt or andalan lainnya yakni sekt or pert ambangan dan sekt or PHR.

Dalam kurun w akt u Januari -Sept ember 2008, penempat an t enaga kerja Indonesia (TKI) asal NTB, t ercat at sebanyak 36.107 orang. Sepert i periode-periode sebelumnya, negara t ujuan ut ama TKI masih t erf okus pada M alaysia dan Arab Saudi dengan pangsa masing-masing sebesar 59,84% dan 39,75% .

Penerimaan remit ansi dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2008 masih lebih baik dibandingkan periode yang tahun sebelumnya. Remit ansi TKI asal NTB pada t riw ulan III-2008 t ercat at sebesar Rp81,6 miliar, meningkat 60% dibandingkan periode yang sama t ahun sebelumnya. Namun demikian, jika dibandingkan dengan t riw ulan sebelumnya, jumlah t ersebut mengalami sedikit penurunan dari angka remit ansi sebesar Rp88,2 miliar. Fakt or krisis ekonomi keuangan global yang berkepanjangan diperkirakan berpot ensi mengurangi jumlah remint asi ke NTB.

Dari sisi kesejaht eraan, pert umbuhan ekonomi pada kurun w akt u M aret 2007 hingga M aret 2008 juga t elah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat pada M aret 2008 mencapai 1.080.613 orang menurun dibandingkan M aret 2007 sebanyak 1.118.452 orang. Penurunan jumlah penduduk miskin tersebut sudah memperhit ungkan peningkat an garis kemiskinan pada t ahun 2008 sebesar Rp167.536,00 dibandingkan garis kemiskinan pada t ahun 2007 sebesar Rp150.026,00. Secara keseluruhan, persent ase penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat menurun dari 24,99% per M aret 2007 menjadi 23,81% per M aret 2008.

-20,000 40,000 60,000 80,000 100,000

120,000 (Rp Jut a)

Arab Saudi 34,746 37,711 38,841 45,873 43,586 38,488 44,690 80,170 91,490 67,290 59,776 M alaysia 2,443 3,132 2,468 2,362 2,208 2,435 2,597 16,734 16,429 15,576 15,720 Kuw ait 2,951 3,210 3,108 3,303 2,521 2,315 2,296 3,982 2,848 2,843 3,060 Yordania 292 292 353 416 320 292 316 450 403 390 432 Lainnya 1,351 1,471 666 824 821 416 1,124 2,368 1,842 2,106 2,688

M -06 J-0 6 S- 0 6 D-06 M -0 7 J-07 S-07 D-07 M -08 J-0 8 S- 0 8


(28)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

13

Perbaikan kondisi kesejaht eraan di Nusa Tenggara Barat juga t ercermin dari indikat or kemiskinan lainnya. Indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) pada t ahun 2008 mengalami penurunan dibandingkan t ahun 2007. Hal t ersebut mengindikasikan rat a-rat a pengeluaran penduduk miskin semakin mendekat i garis kemiskinan, dan ket impangan pengeluaran ant ar penduduk miskin semakin menyempit .

1 .5 KEUANGAN DAERAH

Realisasi pendapat an daerah Nusa Tenggara Barat pada t riw ulan III-2008 secara umum diperkirakan berjalan lancar mencapai kisaran 63,22% . Pendapat an daerah sebagian besar masih bersumber dari dana perimbangan t erut ama dana alokasi umum yang mencapai 68,5% dari t ot al anggaran pendapat an daerah. Sumber pendapat an berupa pendapat an asli daerah (PAD) diperkirakan sudah t erelisasi sesuai rencana pada kisaran 75,19% . PAD Nusa Tenggara Barat masih mengandalkan pajak daerah sepert i PKB, BBNKB dan PBB.

Indikat or Ket enagakerjaan

2007 2008

Angkat an Kerja (jiw a) 2,114,409 2,073,397 Kesempat an Kerja 1,954,696 1,965,602 M encari pekerjaan (jiw a) 159,713 107,795 Tingkat pengangguran (% ) 7.55 5.20 Jumlah pengangguran (jiw a) 159,713 107,795

Kem iskinan (Jiw a)

2007 2008

Penduduk M iskin 1,118,452 1,080,613

Tabel APBD

Provinsi NTB (Gabungan Kot a/Kabupat en) (Jut a Rupiah)

Rencana* ) Realisasi Tw

II-08* * )

Pe n d a p a t a n d a e r a h 4,326,637 1,960,511

1 Pendapat an Asli Daerah 214,143 83,387

1 Pajak Daerah 71,604 27,883 2 Ret ribusi Daerah 66,993 26,087 3 20,225 7,875 4 Lain-lain 55,321 21,542

2 Dana Perimbangan 3,974,071 1,814,958

1 Bagi hasil pajak dan bukan pajak 266,876 121,882 2 Dana alokasi umum 3,227,090 1,473,812 3 Dana alokasi khusus 460,229 210,187 4 Lain-lain 19,876 9,077

3 Lain-lain pendapat an 138,423 62,166

Belanja daerah 6,417,676 1,757,585

1 Belanja t idak langsung 4,571,359 1,644,775

1 Belanja pegaw ai 4,253,853 1,530,536 2 Belanja bant uan sosial 135,966 48,921 3 Belanja bant uan keuangan 114,833 41,317 4 Belanja bagi hasil 16,234 5,841 5 Belanja t ak t erduga 29,820 10,729 6 Belanja subsidi dan hibah 20,653 7,431

2 Belanja langsung 1,846,317 112,810

1 Belanja pegaw ai 297,064 18,151 2 Belanja barang dan jasa 599,863 36,652 3 Belanja modal 949,390 58,008

Ket erangan

* * ) Perkiraan BI M at aram

Uraian

Hasil perusahaan milik daerah

APBD 2008 Tabel 1.5 dan Tabel 1.6

Sumber: BPS

Tabel 1.7


(29)

BAB 1 M AKRO EKONOM I REGIONAL NTB

Di sisi belanja pemerint ah daerah, realisasi anggaran belanja secara agregat diperkirakan berjalan lambat baru mencapai kisaran 54,59% . Pola belanja daerah masih mengikut i pola periode sebelumnya yang t erkonsent rasi pada belanja t idak langsung yang mencapai 82,57% dari t ot al anggaran belanja. M asih minimnya realisasi belanja pemerint ah daerah t ercermin oleh rendahnya belanja langsung berupa belanja modal yang baru mencapai kisaran 30,53% .


(30)

Boks 1

Krisis Ekonomi Global dan Dampaknya

t erhadap Ekonomi Nusa Tenggara Barat

Pendahuluan

Krisis ekonomi global beraw al dari produk subprime mort gage di pasar keuangan Amerika. Ist ilah mort age ident ik dengan kredit pemilikan rumah (KPR) yang seharusnya diberikan kepada peminjam yang (1) memiliki credit hist ory bagus dan (2) memiliki repayment capacit y. Namun demikian, perbankan di Amerika t et ap menyediakan produk KPR dalam bent uk subprime mort gage unt uk nasabah yang t idak memenuhi dua syarat di at as. Hal t ersebut t erjadi dilat ar belakangi oleh kebijakan monet er bank sent ral (The Fed) yang saat it u relat if longgar (low-int erest rat e), at uran kepemilikan rumah yang relat if longgar, sert a keyakinan bahw a harga rumah akan t erus meningkat (propert y bubble).

Dari sisi nilai, jumlah subprime mort gage relat if minimal sebesar USD0,8 t riliun dibandingkan t ot al nilai kredit perumahan di Amerika yakni sebesar USD10 t riliun. Akibat proses sekurit isasi subprime mort gage di pasar modal maka nilai kapit alisasi t ersebut semakin membesar. M asalah t imbul ket ika era suku bunga rendah berakhir. Ket ika The Fed menaikkan Fed Fund Rat e maka suku bunga sub prime mort gage mengalami kenaikan yang pada gilirannya menyebabkan para nasabah gagal bayar. Implikasi lebih lanjut adalah, invest asi di sekurit as yang menggunakan subprime

mort gage sebagai kolat eral pun mengalami kerugian.

Kerugian yang t erjadi di pasar keuangan Amerika menimbulkan ef ek domino, menyeret kerugian di pasar keuangan lainnya di negara-negara benua Eropa dan Asia. Akibat nya, mulai dari likuidit as global yang semakin ket at , kemudian sekt or riil mengalami kont raksi produksi, hingga penurunan permint aan dunia.

St rukt ur Ekonom i Nusa Tenggara Barat

Dari sisi permint aan, ekonomi Nusa Tenggara Barat masih sangat mengandalkan kegiat an konsumsi, baik rumah t angga maupun pemerint ah. Pangsa kegiat an konsumsi t erhadap ekonomi NTB mencapai 64,67% sement ara pangsa kegiat an ekspor impor (net ) hanya sebesar 5,33% . Dengan demikian, imbas penurunan permint aan dunia t erhadap kegiat an ekspor impor akan relat if minim mempengaruhi perekonomian Nusa Tenggara Barat . Lebih lanjut , dengan st rukt ur ekonomi yang


(31)

didominasi kegiat an konsumsi t erut ama konsumsi rumah t angga yang mencapai 49,65% maka ekonomi NTB sangat rent an t erhadap penurunan daya beli masyarakat .

Sement ara dari sisi penaw aran, t erdapat t iga sekt or ekonomi yang mendominasi 65,28% st rukt ur ekonomi Nusa Tenggara Barat . Sekt or andalan t ersebut yakni sekt or pert anian, sekt or pert ambangan, dan sekt or perdagangan, hot el dan resto ran (PHR) yang masing-masing memiliki kont ribusi sebesar 25,09% , 25,62% , dan 14,58% t erhadap ekonomi NTB. Dampak penurunan permint aan dunia akan lebih berpengaruh pada penurunan kinerja di sekt or pert ambangan yang mayorit as berorient asi ekspor. Sement ara sekt or andalan lainnya yakni sekt or pert anian dan sekt or PHR yang berorient asi pasar domest ik diperkirakan relat if t idak t erlalu t erpengaruh.

Perkem bangan Terkini

Sampai dengan t riw ulan III-2008, ekonomi Nusa Tenggara Barat diperkirakan mengalami kont raksi sebesar -6,59% (yoy). Kont raksi t ersebut lebih disebabkan oleh penurunan t ajam di sekt or pert ambangan akibat kendala perizinan hut an pinjam pakai. Sement ara it u, sekt or-sekt or andalan lainnya t et ap t umbuh posit if di t engah

Perkembangan Pangsa PDRB NTB dari Sisi Permint aan

-20% 0% 20% 40% 60% 80% 100% T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3

2004 2005 2006 2007 2008

Net Eksim Perubahan St ok Pembent ukan M odal Tet ap Brut o

Pengeluaran Konsumsi Pemerint ah Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba (LNP) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Perkembangan Pangsa PDRB NTB dari Sisi Penaw aran

0 % 20% 40% 60% 80% 100% T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3 T w .4 T o tal T w .1 T w .2 T w .3

2004 2005 2006 2007 2008

Jasa-jasa Keuangan, Persew aan & Jasa Perusahaan Transport asi & Komunikasi Perdagangan, Hot el & Rest oran Bangunan List rik,Gas & Air Bersih Indust ri Pengolahan Pert ambangan dan Penggalian Pert anian

Struktur Ekonomi NTB, Sisi Permintaan

Sektor Ekonomi Pangsa (%)

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 49.65 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nirlaba (LNP) 1.03 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 13.80 Pembentukan Modal Tetap Bruto 26.04

Perubahan Stok 4.15

Net Ekspor Impor 5.33

Ekspor 29.42

Impor 24.09

Produk Domestik Regional Bruto 100.00

Struktur Ekonomi NTB, Sisi Penaw aran

Sektor Ekonomi Pangsa (%)

Pertanian 25.09

Pertambangan dan Penggalian 25.62

Industri Pengolahan 4.70

Listrik,Gas & Air Bersih 0.32

Bangunan 7.02

Perdagangan, Hotel & Restoran 14.58 Transportasi & Komunikasi 7.80 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 4.97

Jasa-jasa 9.92


(32)

t ekanan melemahnya daya beli masyarakat akibat lonjakan inf lasi dan f akt or risiko lainnya.

Di sisi permint aan, kegiat an ekspor t urun t ajam akibat kont raksi di sekt or pert ambangan. Kegiat an konsumsi rumah t angga sebagai pendorong ekonomi Nusa Tenggara Barat t erus t umbuh posit if w alaupun menunjukkan t ren perlambat an. Unt uk menyiasat i penurunan daya beli, masyarakat menggunakan pembiayaan dari t abungan, kredit perbankan maupun pembiayaan non perbankan.

Im plikasi ke Depan

Walaupun pot ensi risiko krisis ekonomi global secara langsung t erhadap ekonomi Nusa Tenggara Barat relat if minimal, pemerint ah daerah bersama inst ansi t erkait t et ap perlu w aspada mencermat i perkembangan ke depan. Pot ensi risiko t erbesar adalah penurunan harga komodit as global yang dapat berimbas pada harga komodit as pert anian di NTB, unt uk it u perlu disiapkan skema perlindungan pasar domest ik. Selanjut nya, pelemahan nilai rupiah yang berdampak pada import ed inf lat ion berpot ensi menurunkan daya beli masyarakat , sehingga pemerint ah perlu

Perkembangan Pangsa Ekspor Luar Negeri Nusa Tenggara Barat

0 % 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (Yt d Aug) OTHER GERM ANY C. R.R.C C. INDIA PHILIPPINES C. SOUTH KOREA C. JAPAN

Perkembangan Pangsa Impor Luar Negeri Nusa Tenggara Barat

0% 20% 40% 60% 80% 100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (Yt d

A u g )

OTHER THAILAND C. UNITED STATES OF AM ERICA C. JAPAN SINGAPORE AUSTRALIA

Kom odit as Ekspor Terbesar NTB

No Komoditas Pangsa

(% )

1 M ETALLIFEROUS ORES&M ETAL SCR 97.30 2 NON M ETALIC M INERALS M FS 1.58 3 FISH,CRUST.,M OLLUSES AND THEIR PREP 0.89 4 FRUITS AND VEGETABLES 0.12 5 ELECTRICAL M ACH., APPARATUS 0.04 6 CRD.FERTILIZERS&CRD.M INERALS 0.03 7 CRD.ANIMAL&VEGETABLE MAT,NES 0.03 8 WOOD AND CORK M ANUFACTURES 0.01 9 TEXTILE FIBRES & THEIR WASTE 0.00

10 OTHER 0.00

Total 100.00

Kom odit as Im por Terbesar NTB

No Kom odit as Pangsa

( % )

1 M ACH.SPECIAL FOR PARTIC.INDS 33.34 2 GENERAL INDUSTRIAL M ACH.&EQP 18.95 3 M ANUFACTURES OF M ETAL NES 18.06 4 RUBBER M ANUFACTURES NES 8.98 5 FERTILIZERS MANUFACTURED 7.59 6 ELECTRICAL MACH., APPARATUS 2.59 7 INORGANIC CHEM ICALS 2.56

8 ROAD VEHICLES 1.96

9 IRON AND STEEL 1.48

10 OTHER 4.50

Tot al 100.00


(33)

menyeleksi impor barang hanya sesuai keperluan, dan lebih mengut amakan konsumsi produk lokal.

M engingat besarnya peran konsumsi rumah t angga maka pemerint ah daerah perlu mengupayakan pencipt aan lapangan kerja unt uk menjaga daya beli masyarakat . Di samping it u, t ekanan inf lasi t ermasuk f akt or import ed inf lat ion perlu dimit igasi dengan melibat kan seluruh pihak t erkait .


(34)

BAB 2

PERKEM BANGAN INFLASI

NUSA TENGGARA BARAT

2.1 KONDISI UM UM

Laju inf lasi sepanjang t riw ulan III-2008 t erus m enunjukkan t ren peningkat an, pasca kenaikan harga BBM di t riw ulan sebelum nya. Kenaikan harga barang dan jasa di Nusa Tenggara Barat hingga Sept ember 2008 mencapai 14,74% (yoy) melampaui inf lasi nasional sebesar 12,14% (yoy). Tren peningkat an inf lasi sepanjang t riw ulan III-2008 diw arnai t ekanan di sisi penaw aran. Kenaikan BBM pada akhir M ei 2008 t elah mendorong kenaikan biaya produksi dan dist ribusi barang dan jasa yang dit ransmisikan pada kenaikan harga jual di t ingkat konsumen pada t riw ulan III-2008.

M em asuki akhir t riw ulan III-2008, t ekanan inf lasi diperkuat oleh peningkat an perm int aan konsum si rum ah t angga. Pelaksanaan bu lan puasa sepanjang bulan Sept ember 2008 diikut i peningkat an permint aan at as bahan makanan unt uk konsumsi rumah t angga. Akibat nya, laju inf lasi sejumlah bahan makanan yang cenderung st abil di pert engahan t riw ulan III-2008 mengalami kenaikan menjelang akhir t riw ulan III-2008.

Fakt or geograf is m enyebabkan laju inf lasi di Kot a Bim a lebih t inggi dibandingkan inf lasi Kot a M at aram . Inf lasi t ahunan di Kot a Bima hingga Sept ember 2008 mencapai 17,82% (yoy) jauh lebih t inggi dibandingkan inf lasi t ahunan Kot a M at aram yang sebesar 13,92% (yoy). Kot a Bima yang t erlet ak di Pulau Sumbaw a masih mengandalkan barang-barang yang diimpor dari Pulau Lombok sehingga kenaikan biaya dist ribusi akan sangat mempengaruhi harga jual di t ingkat konsumen.

-5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

NTB (%) Nasional (%)

(5.00) -5.00 10.00 15.00 20.00 25.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

yoy-NTB (% ) mt m-NTB (% ) yoy-Nasional (% ) mt m-Nasional (% )

Graf ik 2.1

Sumber: BPS

Graf ik 2.2


(35)

BAB 2 PERKEM BANGAN INFLASI NTB

2.2 INFLASI BULANAN

M encermat i perkembangan inf lasi Nusa Tenggara Barat secara mont h t o mont h, dampak lanjut an kenaikan harga BBM t elah mendorong inf lasi menyent uh level 1,56% (mt m) pada bulan Juli 2008. Tren inf lasi t erus menunjukkan peningkat an, w alaupun sempat melambat di bulan Agust us 2008 pada level 0,56% (mt m), t ekanan inf lasi kembali meningkat di bulan Sept ember 2008 mencapai 1,09% (mt m). Tekanan inf lasi pada bulan Juli hingga Agust us 2008 secara mont h t o mont h ut amanya bersumber dari kenaikan harga bensin yang juga diikut i kenaikan harga bahan bakar rumah t angga sert a berbagai komodit as lainnya.

Inf lasi unt uk Kot a M at aram di bulan Sept ember 2008 t ercat at sebesar 0,92% (mt m) didominasi kenaikan harga bahan makanan sepert i daging ayam ras, daging sapi, t arif sekolah dasar, t elur ayam ras dan ikan nila. Sement ara unt uk Kot a Bima, inf lasi Sept ember 2008 t ercat at sebesar 1,72% (mt m) yang didominasi kenaikan harga beras, bahan bakar rumah t angga, bandeng dan daging ayam ras.

Unt uk mengurangi t ekanan inf lasi akibat meningkatnya permint aan komodit as bahan makanan sepanjang pelaksanaan ibadah puasa di bulan Sept ember 2008, pihak pemerint ah daerah bersama dinas t erkait t elah berupaya menjaga pasokan sejumlah bahan makanan. M enurut dat a Dinas Perdagangan NTB, di t ingkat dist ributor persediaan gula pasir, t epung t erigu dan minyak goreng pada minggu ke dua Sept ember 2008 t ercat at masing-masing sebanyak 173,75 t on, 180,70 t on, dan 13,50 t on cukup unt uk kebut uhan 3 bulan ke depan. Selain it u, unt uk mengant isipasi t ingginya kebut uhan daging sapi dan daging ayam menjelang Idul Fit ri, Dinas Pet ernakan NTB menyat akan t elah menaikkan produksi daging sebesar 10% dari kebut uhan normal.

2.3 INFLASI TAHUNAN

Det erminan inf lasi sepanjang t riw ulan III-2008 diperkirakan bersumber dari sisi penaw aran. Kenaikan biaya produksi dan dist ribusi barang dan jasa pasca kenaikan BBM menjadi pendorong ut ama inf lasi di Nusa Tenggara Barat . Tekanan inf lasi diperkuat oleh kenaikan permint aan bahan makanan unt uk kegiat an konsumsi rumah

No Jenis Barang Andil

1 Daging ayam ras 0.22%

2 Daging sapi 0.15%

3 Sekolah Dasar 0.10%

4 Telur ayam ras 0.08%

5 Ikan Nila 0.07%

Komodit as Penyumbang Inf lasi Tert inggi Bulan Sept ember 2008 di Kot a M at aram

No Jenis Barang Andil

1 Beras 0.24%

2 Bahan bakar RT 0.21%

3 Ikan Bandeng 0.16%

4 Bat u bat a 0.12%

5 Daging ayam ras 0.12%

Komodit as Penyumbang Inf lasi Tert inggi Bulan Sept ember 2008 di Kot a Bima

Tabel 2.1

Sumber: BPS

Tabel 2.2


(1)

t ransaksi dengan menggunakan RTGS lebih besar dibandingkan dengan t ransaksi kliring. Hal ini sejalan dengan upaya Bank Indonesia unt uk mengarahkan sist em pembayaran di Indonesia menuju less cash societ y (LCS). Unt uk mendukung upaya t ersebut , Bank Indonesia senant iasa meningkat kan kualit as dan kecepat an pelayanan t ransaksi non t unai. Selama t riw ulan III-2008, penyelesaian t ransaksi BI-RTGS di KBI M at aram mencapai Rp1,257 miliar, sement ara melalui sist em kliring t ercat at Rp748 miliar.

Berdasarkan konf irmasi dari beberapa bank umum di NTB, kecenderungan penurunan t ransaksi baik kliring maupun RTGS disebabkan t ransaksi yang dilakukan nasabah lebih banyak menggunakan ATM dan set oran t unai unt uk dit ransf er ke rekening law an bisnis di daerah lain. Selain it u, dengan bert ambahnya jumlah bank yang beroperasi di Kot a M at aram memberikan kemudahan bagi masyarakat unt uk cenderung melakukan t ransaksi dengan bank yang sama. Kisaran t ransaksi pengiriman melalui ATM t ersebut relatif dalam jumlah yang kecil per harinya rat a-rat a dibaw ah Rp50 jut a/hari. Namun unt uk pelaku bisnis, f rekuensinya dapat dilakukan beberapa kali ke mit ra bisnisnya hingga bat as maksimal t ransf er yang dit et apkan bank. Hal ini mengindikasikan nasabah memiliki perhat ian yang besar t erhadap masalah biaya dan kecepat an t ransaksinya.

a. Transaksi Kliring

Penyelesaian t ransaksi non t unai dengan menggunakan sarana kliring pada t riw ulan III-2008 kembali menunjukkan peningkat an dibandingkan t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya. Transaksi keuangan melalui sist em kliring di KBI M at aram pada t riw ulan laporan mencapai Rp749 miliar, meningkat sebesar 25,91% (yoy). Dilihat dari volumenya, jumlah w arkat yang diproses pada t riw ulan laporan t ercat at sebanyak 25 ribu lembar, relat if st abil dibandingkan t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya. Hal ini berart i bahw a nilai t ransaksi kliring per lembarnya mengalami peningkat an.

Perkembangan Nilai Transaksi Non Tunai di NTB

1,257

1,211

994

1,218

2,319

1,993

2,010

3,982

4,142

3,844

2,482

0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2006 2007 2008

miliar Rp

RTGS Kliring Graf ik 4.3


(2)

BAB 4 SISTEM PEM BAYARAN

33

Selam a t riw ulan III-2008 Cek/BG kliring yang dit olak ka rena saldo t idak cukup, baik dari sisi jum lah w arkat m aupun nilai t ransaksi relat if kecil. Persent ase jumlah nominal dan volume cek dan BG yang dit olak periode laporan masing-masing adalah 0,37% dan 0,35%, dengan nominal sebesar Rp 5.366 jut a dan jumlahn ya 162 lembar w arkat . Unt uk meningkat kan kualit as klring, Bank Indonesia t elah memberlakukan penerbit an Daf t ar Hit am Nasional (DHN) yang berisi ident it as nasabah penarik cek dan at au bilyet giro kosong.

b. Transaksi BI-RTGS (Real Time Gross Set t lement )

Penyelesaian t ransaksi non t unai m elalui BI-RTGS m engalam i penurunan dari sisi nom inal nam un dari sisi volum e t ransaksi t erdapat peningkat an. Transaksi out going yang merupakan set oran t unai bank, selisih lebih dan t ransaksi SP2D melalui BI-RTGS sedangkan t ransaksi incoming merupakan t ransaksi pelimpahan pajak dari bank umum ke rekening Kas Negara dan ret ur kliring. Dilihat dari volume, jumlah t ransaksi BI-RTGS pada t riw ulan III-2008 sebanyak 2.581 t ransaksi, meningkat 59,81% dibandingkan t riw ulan sama t ahun sebelumnya yang

Perkembangan Transaksi Kliring di NTB

0 50 100 150 200 250 300

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Nominal (Rp milyar) Warkat (ribu lembar)

Perkembangan Tolakan Kliring

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2006 2007 2008

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Cek kosong BG kosong lbr cek lbr BG

Graf ik 4.4

Sumber : KBI M at aram

Graf ik 4.5


(3)

mencapai 1.615 t ransaksi. Sedangkan dari sisi nominal t ransaksi BI-RTGS sebesar Rp1.257 miliar, menurun dibandingkan t riw ulan yang sama t ahun sebelumnya sebesar 45,80% . Namun jika dibandin gkan dengan t riw ulan II-2008 t ransaksi RTGS baik dari sisi nominal maupun volume mengalami peningkat an masing-masing sebesar 3,80% dan 37,43% . Tren meningkat nya t ransaksi ini mengindikasikan kebut uhan masyarakat akan t ransf er dana yang cepat sert a kepercayaan mereka yang makin t inggi akan keandalan sist em pembayaran melalui perbankan.

4.3 . Akt ivit as Penukaran Uang Pecahan Kecil

M enjelang hari raya Idul Fit ri kebut uhan m asyarakat akan uang pecahan kecil m engala m i peningkat an baik dari segi jum lah pecahan yang dim int a m aupun nom inalnya. Pada t riw ulan III-2008, secara nominal t erlihat bahw a jumlah uang pecahan kecil yang dit ukarkan mencapai Rp31.411 jut a at au meningkat 53,18% dibandingkan t riw ulan II-2008. Secara keseluruhan, pecahan mat a uang kert as rupiah yang paling diminat i masyarakat adalah pecahan Rp1.000 sebanyak 5.065.000 lembar, diikut i oleh pecahan Rp5.000 sebanyak 1.953.000 lembar dan pecahan Rp10.000 sebanyak 908.200 lembar.

Kerjasama yang dilakukan ant ara Bank Indonesia M at aram dengan Kant or Wilayah Usaha Pos VIII Bali Nusra unt uk melayani penukaran uang rupiah di daerah t erpencil dan/at au perbat asan di NTB, t anpa dipungut biaya, sehingga diharapkan masyarakat akan memperoleh kemudahan dalam mendapat kan uang pecahan sesuai dengan jumlah dan jenis pecahan yang dibut uhkan. Sampai dengan t riw ulan laporan, nilai uang yang t elah dit ukarkan melalui PT. Pos Indonesia sebesar Rp2.419 jut a dan pecahan yang paling banyak dimint a adalah Rp20.000 kebaw ah dengan f ee penukaran yang t elah dit erima sebesar 3,58% dari nominal yang dit ukarkan sudah t ermasuk pajak.

Perkembangan Transaksi RTGS

0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

miliar Rp

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

lembar

RTGS (milyar) Volume (lbr)

Graf ik 4.6


(4)

BAB 4 SISTEM PEM BAYARAN

35

Komposisi penukaran Uang kertas keluar berdasarkan jenis pecahanan dan jumlah lembar

Tw.3-2008

Rp100.000, 0.86

Rp50.000, 0.16 Rp5.000,

31.09

Rp10.000, 28.91

Rp20.000, 22.03 Rp1.000,

16.12

Graf ik 4.7


(5)

PROSPEK EKONOM I DAN HARGA

5.1 PROSPEK EKONOM I NUSA TENGGARA BARAT

Pada t riw ulan IV-2008, perekonom ian Nusa Tenggara Barat diprediksi m engalam i kont raksi pada kisaran -8% +1 (yoy). Sepert i t riw ulan-t riw ulan sebelumnya, kont raksi ekonomi Nusa Tenggara Barat sangat dipengaruhi kont raksi di sekt or pert ambangan. Permasalahan izin hut an pinjam pakai yang belum selesai menjadi f akt or ut ama penurunan produksi konsent rat t embaga sebagai komodit as ut ama di sekt or pert ambangan. Di sisi lain, perlambat an pert umbuhan ekonomi global yang berimbas pada penurunan permint aan dan harga komodit as t ambang diperkirakan akan menambah t ekanan di sekt or pert ambangan.

Kinerja sekt or andalan lainnya yakni sekt or pert anian dan sekt or perdagangan, hot el da n rest oran (PHR) diperkirakan t um buh posit if. M usim t anam kedua t anaman bahan makanan padi diprediksi mengalami pergeseran pada pert engahan t riw ulan IV-2008 akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Hal t ersebut berpot ensi memperlambat pert umbuhan di sektor pert anian. Sement ara kinerja pert umbuhan di sekt or PHR akan dipengaruhi f akt or musiman t ibanya hari raya keagamaan dan t ahun baru yang ident ik dengan peningkat an kegiat an di sub sekt or perhot elan.

Di sisi perm int aan, f akt or m usim an akan m endorong pert um buhan pada kegiat an konsum si. Tibanya hari raya keagamaan dan t ahun baru di akhir t riw ulan IV-2008 akan mendorong peningkat an konsumsi rumah t angga. Selain it u, kegiat an konsumsi pemerint ah juga akan mengalami peningkat an t erkait percepat an realisasi anggaran belanja pemerint ah daerah.

Kont raksi di sekt or pert am bangan dit am bah krisis ekonom i global akan berdam pak pada pelem ahan kegiat an ekspor Nusa Tenggara Barat . Sebagian besar dari komodit as ekspor Nusa Tenggara Barat , mencapai kisaran 90% , didominasi oleh konsent rat t embaga. Kont raksi di sekt or pert ambangan pada gilirannya akan menyebabkan kont raksi di kegiat an ekspor. Selain it u, krisis ekonomi global yang berdampak pada penurunan permint aan komodit as t ambang maupun komodit as kerajinan asal Nusa Tenggara Barat akan memperburuk kont raksi pada kegiat an ekspor.


(6)

BAB 5 PROSPEK EKONOM I DAN HARGA

37

5.2 PERKIRAAN INFLASI NUSA TENGGARA BARAT

M em asuki t riw ulan IV-2008, laju inf lasi Nusa Tenggara Barat diproyeksikan sedikit m elam bat m encapai kisaran 13% +1 (yoy). Tekanan inf lasi ut amanya bersumber dari sisi penaw aran yang sangat dipengaruhi t ingginya biaya dist ribusi barang pasca kenaikan harga BBM . Andil t erbesar t erhadap inf lasi diperkirakan masih bersumber dari kelompok bahan makanan, kelompok perumahan, air, list rik, gas dan bahan bakar sert a kelompok t ransport asi, komunikasi dan keuangan.

M enjelang akhir t riw ulan IV-2008, t ekanan inf lasi berpeluang m eningkat dipengaruhi f akt or m usim an. Peningkat an permint aan bahan makanan unt uk konsumsi rumah t angga yang cenderung meningkat menjelang hari raya keagamaan sert a moment um perayaan t ahun baru akan menambah t ekanan inf lasi. Selain it u, pola realisasi anggaran belanja pemerint ah daerah yang cenderung meningkat di akhir t ahun t urut berpeluang menambah t ekanan inf lasi di sisi permint aan.

165 170 175 180 185 190 195 200

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Indeks Ekspektasi Harga Konsumen-6 bulan ke depan

155 160 165 170 175 180 185 190 195 200

1 2 3 4 56 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 78 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 89

2006 2007 2008

Indeks Ekspektasi Harga Konsumen-3 bulan ke depan

-10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3

2005 2006 2007 2008

utilitas kapasitas produksi (%)

-20 40 60 80 100 120 140 160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 bulan ke depan Graf ik 5.1

Sumber: BI

Graf ik 5.2

Sumber: BI

Graf ik 5.3

Sumber: BI

Graf ik 5.4