Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penentu Axis Z Zero Setter Menggunakan Laser dan Kamera Sebagai Sensor T1 612006028 BAB V
BAB V
KESIMPULAN
Pada bab ini diperoleh kesimpulan selama pengerjaan skripsi. Selain itu, pada bab
ini juga dipaparkan mengenai saran-saran yang berhubungan dengan pengembangan alat.
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan dari realisasi perancangan dan hasil pengujian di BAB IV dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Alat dapat mengukur ketebalan dari 1 mm hingga 60 mm.
2.
Alat dapat mengebor kedalaman dari 1 mm hingga 39 mm.
3.
Alat dapat mengkalibrasi mata bor dan titik nol laser secara otomatis.
4.
Jarak titik nol laser dipengaruhi oleh jarak mata bor dengan plat saat kalibrasi.
5.
Permukaan bahan yang akan di bor tidak harus dilapisi kertas berwarna putih, bila
cahaya yang ditangkap kamera tidak terlalu terang dan titik sinar laser masih
terdeteksi oleh kamera maka mesin masih dapat mengebor bahan.
6.
Kedalaman pengeboran dapat diatur dengan kelipatan jarak 1 mm.
7.
Noise pada kamera dan permukaan kayu yang tidak rata mempengaruhi jarak step
pada pendeteksian titik nol laser (z zero setter) sehingga menyebabkan adanya ralat
pada setiap pengukuran ketebalan bahan.
8.
Ralat maksimal kedalaman pengeboran diperkirakan 0.3 mm, hal ini disebabkan
oleh kerapatan massa jenis kayu dan permukaan kayu serta adanya noise di kamera.
9.
Perkiraan ketebalan bahan dipengaruhi oleh jarak step saat kalibrasi pertama kali
dan posisi titik nol laser pada saat pengukuran.
10. Alat dapat digunakan pada kondisi cahaya pada lingkungan kerja tidak terlalu
terang. Jika terlalu terang maka kamera tidak dapat menentukan posisi titik nol
laser.
43
5.2.
Saran Pengembangan
Sebagai saran pengembangan ada beberapa hal yang dapat diperbaiki dari skripsi
ini, antara lain:
1.
Untuk menambah ketelitian dapat digunakan motor stepper dengan resolusi gerak
yang lebih kecil dan kamera dengan resolusi yang lebih tinggi agar mendapatkan
kualitas gambar yang lebih jelas
2.
Mengembangkan alat menjadi mesin CNC 3 axis.
44
KESIMPULAN
Pada bab ini diperoleh kesimpulan selama pengerjaan skripsi. Selain itu, pada bab
ini juga dipaparkan mengenai saran-saran yang berhubungan dengan pengembangan alat.
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan dari realisasi perancangan dan hasil pengujian di BAB IV dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Alat dapat mengukur ketebalan dari 1 mm hingga 60 mm.
2.
Alat dapat mengebor kedalaman dari 1 mm hingga 39 mm.
3.
Alat dapat mengkalibrasi mata bor dan titik nol laser secara otomatis.
4.
Jarak titik nol laser dipengaruhi oleh jarak mata bor dengan plat saat kalibrasi.
5.
Permukaan bahan yang akan di bor tidak harus dilapisi kertas berwarna putih, bila
cahaya yang ditangkap kamera tidak terlalu terang dan titik sinar laser masih
terdeteksi oleh kamera maka mesin masih dapat mengebor bahan.
6.
Kedalaman pengeboran dapat diatur dengan kelipatan jarak 1 mm.
7.
Noise pada kamera dan permukaan kayu yang tidak rata mempengaruhi jarak step
pada pendeteksian titik nol laser (z zero setter) sehingga menyebabkan adanya ralat
pada setiap pengukuran ketebalan bahan.
8.
Ralat maksimal kedalaman pengeboran diperkirakan 0.3 mm, hal ini disebabkan
oleh kerapatan massa jenis kayu dan permukaan kayu serta adanya noise di kamera.
9.
Perkiraan ketebalan bahan dipengaruhi oleh jarak step saat kalibrasi pertama kali
dan posisi titik nol laser pada saat pengukuran.
10. Alat dapat digunakan pada kondisi cahaya pada lingkungan kerja tidak terlalu
terang. Jika terlalu terang maka kamera tidak dapat menentukan posisi titik nol
laser.
43
5.2.
Saran Pengembangan
Sebagai saran pengembangan ada beberapa hal yang dapat diperbaiki dari skripsi
ini, antara lain:
1.
Untuk menambah ketelitian dapat digunakan motor stepper dengan resolusi gerak
yang lebih kecil dan kamera dengan resolusi yang lebih tinggi agar mendapatkan
kualitas gambar yang lebih jelas
2.
Mengembangkan alat menjadi mesin CNC 3 axis.
44