TFT CA Pelaporan Korporat 08062015

TFT CA

PELAPORAN KORPORAT
Ikatan Akuntan Indonesia
9 Juni 2015

Agenda
Kompetensi dan Kurikulum
Metode Pembelajaran
Diskusi Permasalahan dalam Pengajaran
Materi dan Review Soal

2

Kompetensi Umum CA
1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam
mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan
laporan keuangan dan laporan lainnya yang
bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola, etika profesional, dan integritas.
2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam

pengambilan
keputusan
bisnis
dengan
mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis

3

Kompetensi CA – Pelaporan Korporat
1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan dan
mengevaluasi laporan keuangan grup entitas dan
laporan perusahaan sesuai dengan standar global
yang berlaku.
9. Mampu berfikir dan bertindak sebagai pemimpin.
10. Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat
mempertahankan kompetensi profesionalnya.
11. Mampu menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan
tulisan.
12. Mampu berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain
dalam organisasi dan antar organisasi.


4

Metode Belajar Peserta - Silabus
• Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen
terutama sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1.
2.
3.
4.

Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
dengan dipandu dosen.
Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk
kemudian di disuksikan bersama.
5. Latihan mengerjakan soal

• Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah ceramah dan diskusi kelas
• Pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi diskusi kelas

dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
• Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
• Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta
diharapkan mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan
dengan efektif maka peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum
perkuliahan.
5

Metode Belajar Peserta - Silabus
• Metode pembelajaran adalah berdasarkan active learning, dengan peran dosen
terutama sebagai fasilitator. Perkuliahan di kelas adalah dalam bentuk:
1.
2.
3.
4.

Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik pembelajaran.
Diskusi kelas dan membahas kasus: Peserta mendiskusikan kasus yang ditugaskan
dengan dipandu dosen.
Presentasi kelompok: Anggota kelompok menyampaikan hasil tugas mereka untuk

kemudian di disuksikan bersama.
5. Latihan mengerjakan soal

• Pada pertemuan pertama metode pembelajaran adalah ceramah dan diskusi kelas
• Pertemuan lainnya metode pembelajaran adalah dengan kombinasi diskusi kelas
dan membahas kasus yang diawali dengan presentasi kelompok.
• Pada bagian akhir setiap pertemuan, akan dilakukan latihan mengerjakan soal.
• Bahan bacaan untuk kasus sebagian diberikan oleh Program sedangkan peserta
diharapkan mencari bahan bacaan tambahan yang relevan. Agar diskusi berjalan
dengan efektif maka peserta harus sudah mempelajari bahan bacaan sebelum
perkuliahan.
6

Silabus
1. Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan entitas
2. komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas berlandaskan syariah ,
Perbedaan di antara conceptual framework tersebut
3. Studi kasus atas penggunaan conceptual framework dalam pelaporan
keuangan : Pelaporan keuangan ETAP dan nirlaba , Perbedaan standar
akuntansi untuk ETAP dengan IFRS , Penerapan standar akuntansi untuk ETAP

4. Transaksi berbasis syariah dan pelaporan keuangan syariah: Jenis-jenis akad ,
Konsep keuntungan dalam syariah , Transaksi yang dilarang . Kerangka
pelaporan syariah, Pelaporan keuangan syariah , Instrumen keuangan syariah ,
5. Kombinasi bisnis dan konsolidasi: Investasi pada entitas lain, entitas asosiasi,
ventura bersama, dan entitas anak, Kombinasi bisnis , Kombinasi bisnis entitas
sepengendali , Laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan
tersendiri
6. Pengaruh perubahan kurs valuta asing
7. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset
7

Silabus
8. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset
9. Imbalan kerja
10. Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan
kesalahan, dan pajak penghasilan
11. Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran,
Penyajian, Pengungkapan
12. Analisis laporan keuangan, kinerja, dan kepatuhan atas
entitas komersial, nirlaba, dan ETAP

13. Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
14. Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi

8

DISKUSI
UJIAN TIDAK
LULUS

Waktu tidak
Cukup

Kasus yang
Tepat

Latihan
Soal

Bagaimana ??
9


Pengalamaman
• Fokus mengajar masih menggunakan active lecturing dengan
tujuan agar materi pokok dalam tersampaikan dengan baik.
• Kasus – peserta diminta untuk melakukan analisis laporan
keuangan yang terkait dengan topik bahasan. Misal dengan
membandingkan ketaatan penyajian, cara penyajian yang
berbeda. Jika dimungkinkan ada kasus dalam penyajian
suatu item yang terkait dengan topik.
• Latihan soal dengan Multiple choice sebagai review materi
dan memberikan kisi-kisi soal ujian dapat berupa soal apa.

10

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN & PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN (KDP2LK)
PSAK

Tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LK
Kerangka konseptual menurut PSAK

terdiri dari:

Kerangka Konseptual Ditujukan untuk:
 Penyusun
standar
akuntansi
keuangan
dalam
pelaksanaan
tugasnya.
 Penyusun laporan keuangan untuk
menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar
akuntansi keuangan.
 Auditor dalam memberikan pendapat
mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
 Para pemakai dalam menafsirkan
informasi yang disajikan dalam

Laporan Keuangan.

Pengguna laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
Asumsi dasar
Karakteristik kualitatif
Konsep pengakuan dan pengukuran
unsur laporan keuangan
 Konsep pemeliharaan modal






12

Kerangka Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan

Keuangan PSAK

13

KDP2LK - Asumsi
PSAK
Basis akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada
saat terjadinya (bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan).
Kelangsungan usaha, mengasumsikan bahwa entitas akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
IFRS baru






Accrual
Going Concern
Entity

Monetary Unit
Periodicity

PSAK
• Accrual
• Going concern

US GAAP





Going Concern
Entity
Monetary Unit
Periodicity

14

KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Dapat dipahami, Laporan keuangan harus dapat dipahami oleh para pemakai
agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

Dapat dibandingkan, untuk dapat menganalisis trend
kinerja entitas dan melihat posisi entitas dalam lingkungan
usaha, pemakai perlu memperbandingkan laporan keuangan
entitas antar periode dan membandingkannya dengan entitas
lain

Relevan, informasi dikatakan relevan jika informasi tersebut mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan membantu mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi di masa lalu
Materialitas, Relevansi informasi berhubungan dengan
materialitas

15

KDP2LK – Karakteristik Kualitatif
Keandalan, Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan








Penyajian Jujur, Agar dapat diandalkan informasi hars menyajikan
dengan jujur dan wajar transaksi dan peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan
Substansi Mengungguli Bentuk, Transaksi dan peristiwa lain
seharusnya disajika sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan
bukan hanya bentuk hukumnya
Netralitas, Informasi digunakan untuk kebutuhan umum pemakai, dan
tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu
Pertimbangan Sehat, Pertimbangan sehat mengandung unsur
kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian, sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan
terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah
Kelengkapan,
materialitas
dan
mempertimbangkan
biaya
penyusunan
Penyajian Wajar, menggambarkan atau menyajikan dengan wajar,
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas
16

KDP2LK – Konstrain
Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


Tepat Waktu



Keseimbangan Biaya dan Manfaat, Manfaat yang dihasilkan informasi
harus melebihi biaya penyusunannya



Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif, untuk mencapai
suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai karakteristik untuk
memenuhi tujuan laporan keuangan

17

Unsur Laporan Keuangan

18

Unsur Laporan Keuangan

19

CONCEPTUAL FRAMEWORK - IFRS
Presently, the Conceptual Framework is comprises of the following.
• Chapter 1: The Objective of General Purpose Financial Reporting


Chapter 2: The Reporting Entity (not yet issued)



Chapter 3: Qualitative Characteristics of Useful Financial Information



Chapter 4: The Framework, comprised of the following:
1.

Underlying assumption—the going concern assumption;

2.

The elements of financial statements;

3.

Recognition of the elements of financial statements;

4.

Measurement of the elements of financial statements; and

5.

Concepts of capital and capital maintenance.

LO 2

ASSUMPTIONS
1. Economic entity
2. Going concern
3. Monetary unit
4. Periodicity
5. Accrual

1.
2.
3.
4.

PRINCIPLES
Measurement
Revenue recognition
Expense recognition
Full disclosure

QUALITATIVE
CHARACTERISTICS
1. Fundamental
qualities
2. Enhancing
qualities

CONSTRAINTS
1. Cost

Third level
The "how"—
implementation

ELEMENTS
1.
2.
3.
4.
5.

Assets
Liabilities
Equity
Income
Expenses

OBJECTIVE
Provide information
about the reporting
entity that is useful
to present and potential
equity investors,
lenders, and other
creditors in their
capacity as capital
providers.

Second level
Bridge between
levels 1 and 3

First level
The "why"—purpose
of accounting

SECOND LEVEL: FUNDAMENTAL CONCEPTS

ILLUSTRATION 2-2
Hierarchy of Accounting
Qualities

LO 4

Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif
maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna.
23

KERANGKA KONSEPTUAL
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL

1. Tujuan Kerangka Konseptual
2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para
Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta
Komponen Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsipprinsip serta Kendala Informasi Akuntansi
7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan
pengukurannya
25

LINGKUNGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
a. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan
 Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaaan
 Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan
antar pemerintahan
 adanya pengaruh proses poltik
 Hub. Antara pembayar pajak dgn pelayanan pemerintahan.
b. Ciri keuangan pemerintah
 Anggaran sbg pernyatan publik, target fiskal dan sebagai alat
pengendalian
 Investasi aset tidak langsung menghasilkan pendapatan
 Kemungkinan Penggunaan akuntansi dana

26

ENTITAS AKUNTANSI VS ENTITAS PELAPORAN
NO

INDIKATOR

ENTITAS AKUNTANSI

ENTITAS PELAPORAN

1

Definisi

Unit pemerintahan pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas
pelaporan

Unit pemerintahan yang terdiri dari
satu atau lebih entitas akuntansi
atau entitas pelaporan yang
menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan

2

Komponen

1. KPA-K/L yang mempunyai dokumen
anggaran tersendiri
2. Bendahara Umum Daerah (BUD)
3. Kuasa Pengguna Anggaran di
lingkungan Pemda bila mempunyai
dokumen pelaksanaan anggaran yang
terpisah

1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah
3. Kementerian Negara/lembaga
di lingkungan Pemerintah Pusat
4. Satuan organisasi di lingkungan
pusat/daerah atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan
perundang-undangan satuan
organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan

27

PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

28

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan

29

PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Asumsi


Asumsi kemandirian entitas



Asumsi kesinambungan entitas



Asumsi keterukuran dalam satuan
uang (monetary measurement)

Karakteristik Kualitatif


Relevan;



Andal;



Dapat dibandingkan; dan



Dapat dipahami

Prinsip Akuntansi
 Basis akuntansi;
 Prinsip nilai historis;
 Prinsip realisasi;
 Prinsip substansi mengungguli
bentuk formal;
 Prinsip periodisitas;
 Prinsip konsistensi;
 Prinsip pengungkapan lengkap;
dan
 Prinsip penyajian wajar.

Konstrain
Materialitas
Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif
30

PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI
 Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah entitas
adalah Basis Akrual
 Basis akrual digunakan untuk pengakuan
pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban
dan ekuitas
 Dalam hal anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis kas maka
LRA disusun berdasarkan basis kas

PRINSIP AKUNTANSI
NILAI HISTORIS
 Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset
tersebut pada saat perolehan.
 Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan
dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang.
 Nilai historis lebih dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih
obyektif dan dapat diverifikasi.
REALISASI
 Pendapatan basis kas yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran
pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membiayai
utang dan belanja yang terjadi dalam periode tersebut.
 Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti
dalam akuntansi komersial.
32

PRINSIP AKUNTANSI
SUBSTANSI MENGUNGGULI BENTUK FORMAL
• Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitas.
KONSISTENSI
 Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi
internal).
 Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat metode
yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode
yang lama.
 Pengaruh atas perubahan penerapan metode harus diungkapkan dalam
laporan keuangan.

PRINSIP AKUNTANSI
PERIODISITAS
• Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan
PENGUNGKAPAN LENGKAP
• Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna.
• Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan
atau catatan atas laporan keuangan.
PENYAJIAN WAJAR
• Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung
unsur-unsur kehati-hatian pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi
ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan tidak dinyatakan terlalu tinggi
dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah
34

PENGAKUAN ASET DAN KEWAJIBAN


Aset diakui pada saat potensi ekonomi masa depan diperoleh
dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal;



Aset dalam bentuk piutang diakui ketika hak klaim untuk
mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya
dari entitas lainnya telah atau tetap masih terpenuhi,dan nilai
klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi



Aset dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah titik
pengakuannya memerlukan pengaturan yang lebih rinci



Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada
saat kewajiban timbul
35

PENGAKUAN PENDAPATAN & BEBAN


Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas
pendapatan tersebut atau ada aliran masuk sumber daya
ekonomi



Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas
Umum Negara/Daerah



Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa



Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

36

PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN






Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan
keuangan menggunakan nilai perolehan historis
Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya
ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan
untuk memperoleh aset tersebut
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi
yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban
yang bersangkutan

37

KONSEP PERVASIVE
SAK ETAP

BAB 2

Konsep dan Prinsip Pervasif

Konsep dan
Prinsip
Pervasive





Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan
Pengukuran LK) untuk ETAP
Tujuan Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan










Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk,
pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan
antara biaya dan manfaat

Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak
ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
Dasar akrual
Saling hapus tidak diperkenankan
39

BAB 2

Konsep dan
Prinsip
Pervasive

Laporan keuangan untuk tujuan umum

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas

40

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS)

TUJUAN KERANGKA DASAR

42

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Al-Falah
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan
spiritual)

Amana
h
Alam semesta

Sarana
Pencapaia
n

Akuntabilitas
manusia:
Syariah dan
akhlaq
sebagai
indikator
baik/buruk –
benar/salah
suatu usaha

Terbentuk
integritas ->
GCG & Market
Discipline

43

ASAS TRANSAKSI SYARIAH

44

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH
Transaksi hanya dilakukan
berdasarkan prinsip saling

paham dan saling ridha

Prinsip kebebasan bertransaksi
diakui sepanjang objeknya halal
dan baik (thayib)

45

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH













Semua aktifitas bisnis terkait dengan
barang dan jasa yang diharamkan Allah
Riba
Penipuan
Perjudian
Gharar
Penimbunan Barang/Ihtikar
Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
Suap (Risywah)
Ta’alluq
Bai’ al inah
Talaqqi al-Rukban

46

Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

Sumber : Wiroso

47

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Peraturan Bank Indonesia
• SAK

– KDPPLKS
– PSAK Syariah
– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic
Financial Institutions—AAOIFI
• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah
• Peraturan perundang-undangan yang relevan
• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan
dengan prinsip syariah
48

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH





Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan
Menilai prospek arus kas
Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
• Memberikan informasi mengenai zakat
• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS

49

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

50

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Mencerminkan
Kegiatan
Komersial

• Lap Posisi Keuangan
(Neraca)
• Laporan Laba Rugi
Komprehensif
• Laporan Perubahan
Ekuitas
• Laporan Arus Kas


Mencerminkan
Kegiatan Sosial



Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana
Qardh

LKS:
Investor
Manajer Inv.

LKS:
Pengemban
Fungsi Sosial

Catatan atas Laporan Keuangan
Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
51

Soal 1
Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka konseptual
PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter

B. Jawaban Benar merupakan asumsi. A dan
C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS yang baru

52

Soal 2
Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan
estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban depresiasi
akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset. Asumsi dasar apa
yang mendasari kebijakan akuntansi tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi
C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri

53

Soal 3
Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi kriteria
sebagai
sewa
pembiayaan.
Pihak
penyewa
akan
mendepresiasikan
aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance
A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan

akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa
54

Soal 4
Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu sebagai
biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut memiliki manfaat
lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa yang mendasari
perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance

A

55

Soal 5
Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi
melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan induk
perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan akuntansi
tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity

D

56

Soal 6
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset
dan liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan
nilai wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis
tidak diperkenankan

C

57

Soal 7
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi yang
belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

B

58

Soal 8
Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)

A

59

Soal 9
Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah menurut SAP lebih
mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)

D

60

Soal 10
Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar dalam
transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan saling
ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan dilarang

C

61

CA REVIEW

PKP Pertemuan 2
Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK

METODE PEMBELAJARAN
• Analsisi atas laporan keuangan Jamsostek 2013 dan 2014
– Laporan keuangan penutupan dan pembukaan
– Jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan

• Analisis laporan keuangan rumah sakit BLU/BLUD
– Isi laporan keuangan
– Standar yan g digunakan dalam menyusun laporan keuangan

• Dosen memberikan overview perubahan laporan keuangan
Jamsostek dan Laporan keuangan BLUD.
• Latihan soal terkait dengan pelaporan keuangan Jamsostek

63

JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
• BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada Presiden
• Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
– BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
– BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja

• Perubahan Sistem Penyelenggaraan
– Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan)
– Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS

• Perubahan Program Manfaat
– Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
– Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk

• Perubahan Keuangan
– Pemisahan Aset
– Perubahan Pelaporan Keuangan

64

BPJS
• PMK 83 tahun 2013  Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
• Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
• Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
• Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
• Neraca Pembuka menggunakan
– PSAK 18 untuk Program JHT
– PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
– PSAK 1 untuk BPJS

• Perubahan yang dilakukan:
– Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada neraca
pembuka hanya fair value dan HTM.
– Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
– Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
– Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset JPK yang
akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.

65

Laporan Auditor LK BPJS 2013
• Ruang Lingkup: PT. Jamsostek (persero dan Entitas Anak) dan
Entitas Bertujuan Khusus Program Dana Peningkatan
Kesejahteraan Peserta
• Penekanan suatu hal
– PT. Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
– Pemisahan Aset BPJS Kesehatan

• Auditor juga melakukan pengujian atas kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.

66

Laporan Keuangan 2013
• PT. JAMSOSTEK per dan periode yang berakhir 31 Desember
2013
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
– Laporan Laba Rugi Kompprehensif Konsolidasian (penyajian dalam dua
laporan)
– Laporan Perubahan Ekuitas
– Laporan Arus Kas
– Catatan atas Laporan Keuangan

• Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup pada 31 Desember
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Penutup
– Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup

67

Laporan Keuangan 2013






Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan, Entitas Anak dan Entitas Bertujuan Khusus, per 1
Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Kosolidasian Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan
Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Tua (JHT), per
1 Januari 2014
– Laporan Aset Neto
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) per 1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
68

Karakteristik Industri Kesehatan
• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya
berupa jasa
• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan
farmasi.
• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan
membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan
perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya,
sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai
program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan
pemerintah.
• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal
dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.

Bapepam
69

Karakteristik BLU Rumah Sakit
• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan
produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta
tidak semata-mata mencari keuntungan.
• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.

Kemenkes
70

Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
• Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor. PT.
Siloam International Hospital Tbk.; PT. Sarana
Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).
• Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT.
Pertamedika (RS Pertamina)
• Rumah sakit milik pemerintah pusat  RSCM
(BLU)
• Rumah sakit milik pemerintah daerah  RSUD
(BLUD)
71

Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG DIGUNAKAN ??

PSAK

PSAK &
PSAK 45

SAK
ETAP

SAK
ETAP &
PSAK 45

PSAP

 Akuntabilitas publik signifikan atau tidak
 Orientasi bisnis atau layanan umum
72

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D





BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan Keuangan
Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga menggunakan SAP untuk
tujuan konsolidasi.
BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman
Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
– Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK dan
pelaporan menggunakan PSAK 45.
– Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada ketentuan yang
menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan yang standar baru
– Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi



Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada yang
mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap menggunakan
PSAK 45 untuk pelaporan.
73

Soal 1
Mengapa Jamsostek sebagai perusahaan harus dilikuidasi ?
A. Memenuhi ketentuan regulasi
B. Memenuhi keinginan pemegang saham
C. Perubahan lingkungan bisnis
D. Dalam rangka menghadapi persaingan

A. Jawaban Benar, alasan utama

pembubaran karena peran Jamsostek yang
telah beruhan

74

Soal 2
Berikut ini adalah laporan keuangan pembuka yang disajikan oleh
Jamsostek per 1 Januari 2014, kecuali:
A. Laporan Posisi Keuangan JKK
B. Laporan Posisi Keuangan JKM
C. Laporan Posisi Keuangan JHT
D. Laporan Posisi Keuangan BPJS

C. Jawaban Benar, untuk JHT bukan laporan
posisi keuangan namun Aset Bersih

75

Soal 3
Laporan posisi keuangan entitas berikut ini disusun berdasarkan
PSAK 1 Penyajian laporan keuangan, adalah:
A. Dana Jaminan Hari tua
B. Dana Jaminan Kecelakaan Kerja
C. Dana Jaminan Kematian
D. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

D. Jawaban Benar, dana jaminan pekerja

disusun dengan menggunakan PSAK 45, hari
tua tidak menyusun laporan posisi keuangan

76

Soal 4
Jika berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah, rumah sakit BLU
akan menyusun laporan keuangan berdasarkan:
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan
D. PSAK dan SAP sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan

C. Jawaban Benar, karena merujuk

ketentuan pemerintah maka rumah sakit BLU
akan menggunakan ketentuan KM Kesehatan

77

Soal 5
Standar mana yang diacu dalam ketentuan pelaporan keuangan
Rumah Sakit BLU ?
A. PSAK 1 Penyajian Lapora Keuangan
B. SAK ETAP – Penyajian Laporan Keuangan
C. PSAP 1 Penyajian Laporan Keuangan
D. PSAK 45 Organisasi Nirlaba
D. Jawaban Benar, karena misi

sosial yang
besar dari entitas Rumah Sakit BLU, maka
pelaporan akuntansi yang tepat adalah PSAK
45

78

Soal 6
Berikut ini komponen laporan keuangan Rumah Sakit BLU
kecuali :
A. Laporan Neraca (posisi keuangan)
B. Laporan Laba rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan

B. Jawaban Benar, karena dalam PSAK 45

tidak dikenal laporan laba namun digunakan
laporan aktivitas

79

Soal 7
Sesuai ketentuan BLU dan ketentuan industri standar yang akan
digunakan sebagai rujukan dalam menyusun laporan keuangan
BLU adalah :
A. PSAK atau SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP
B. PSAK 45 dan PSAP
C. PSAK, SAK ETAP dan PSAK 45
D. PSAK dan SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP
A. Jawaban Benar, karena PSA dan SAK

pilihan, ketentuan pelaporan dengan PSAK 45
dan PSAP digunakan untuk menyusun laporan
keuangan untuk tujuan konsolidasi laporan
keuangan pemerintah
80

PKP Pertemuan 3

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN (SAK ETAP)

SAK – ETAP: Why?







PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah
kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang
tidak murah.
PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50
dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun
implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50
(revisi).
PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga
membutuhkan banyak professional judgement.
PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat

• SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)

PPL - IAPI

82

Manfaat SAK ETAP
• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil,
menengah, mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk
pengembangan usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga
lebih mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian
laporan keuangan.
83

SAK ETAP
 Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai kondisi di
Indonesia dan dibuat lebih ringkas.
 SAK ETAP masih memerlukan professional judgement namun tidak sebanyak untuk
PSAK – IFRS.
 Dalam beberapa hal tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK
lama: contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal yang dimodifikasi dari
IFRS/IAS.

 IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS





Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda dengan Full IFRS, kecuali
“borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak dikapitalisasi, dan
terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”

• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan menengah ke bawah.
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)
84

ISI SAK ETAP
BAB
1
2
3
4
5
6
7
8
9

BAB
16
17
18
19
20
21
22
23
24

ISI
Aset Tidak Berwujud
Sewa
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
Ekuitas
Pendapatan
Biaya Pinjaman
Penurunan Nilai Aset
Imbalan Kerja
Pajak Penghasilan

10
11
12
13

ISI
Ruang Lingkup
Konsep dan Prinsip Pervasive
Penyajian Laporan Keuangan
Neraca
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
Investasi pada Efek Tertentu
Persediaan
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak
Investasi pada Joint Venture

25
26
27
28

14
15

Properti Investasi
Aset Tetap

29
30

Mata Uang Pelaporam
Transaksi dalam Mata Uang Asing
Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan
Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Ketentuan Transisi
Tanggal Efektif
Daftar Istilah
85

Ruang lingkup






PPL - IAPI

SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
 Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses
pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain
untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK
ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK
ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

86

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP


SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan



SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus
kas.



SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.



SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.



SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset tetap, aset tidak
berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya
atau model reavaluasi.



Beberapa pengaturan yang tidak dalam PSAK ETAP : penggabungan usaha,
derivatif, hedging

PPL - IAPI

87

Rerangka konseptual
KDPPLK

SAK ETAP

Tujuan laporan keuangan

Sama

Karakteristik kualitatif laporan keuangan

Sama

Unsur-unsur laporan keuangan

Sama – nama berbeda

Konsep pengakuan

Sama

Konsep pengukuran:
 biaya historis
 biaya kini
 nilai realisasi bersih
 nilai sekarang

Konsep pengukuran:
 biaya historis
 nilai wajar

Konsep pemeliharaan modal

Tidak ada

88

Penyajian Laporan Keuangan
SAK UMUM

SAK ETAP

Kepatuhan terhadap SAK
Pengungkapan atas PSAK “misleading”

Kepatuhan terhadap SAK ETAP

Komponen laporan keuangan:
 Lap posisi keuangan/neraca
 Lap laba rugi komprehensif
 Lap perubahan ekuitas
 Lap arus kas
 Catatan atas laporan keuangan

Komponen laporan keuangan:
 Neraca
 Lap laba rugi
 Lap perubahan ekuitas
 Lap arus kas
 Catatan atas laporan keuangan

Tanggung jawab atas lapkeu

Tidak ada

Dasar akrual & kelangsungan usaha

Sama

PPL - IAPI

89

Penyajian Laporan Keuangan (2)
SAK UMUM
Neraca
• Pos minimal yang disajikan banyak
• Urutan penyajian
• Pengungkapan banyak

SAK ETAP
Neraca
• Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
• Sama
• Pengungkapan lebih sederhana

Laporan laba rugi komprehensif
Laporan laba rugi
• Laba rugi dan pendapatan komprehensif • Laba rugi
lain
• Pos minimal
• Pos minimal lebih sedikit

PPL - IAPI

90

Penyajian Laporan Keuangan (3)
SAK UMUM

SAK ETAP

Laporan perubahan ekuitas
 Pos minimal
 Pengungkapan distribusi dividen dan
dividen per saham
 Tidak diperkenankan

Laporan perubahan ekuitas
 Pos minimal lebih sedikit
 Tidak ada

Laporan arus kas
 Arus kas operasi disajikan dengan metode
langsung atau tidak langsung
 Arus kas valas, bunga & dividen, pajak
penghasilan, investasi pada entitas anak,
ventura bersama & entitas asosiasi,
perubahan kepemilikan, dan transaksi
nonkas
 Kas yang dibatasi

Laporan arus kas
 Arus kas operasi disajikan dengan
metode tidak langsung
 Arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, dan transaksi nonkas

 Laporan perubahan ekuitas dan saldo
laba dapat menggantikan lap laba rugi
dan lap perubahan ekuitas

 Tidak ada

91

Penyajian Laporan Keuangan (4)
SAK UMUM
Catatan atas laporan keuangan
 Kebijakan akuntansi
 Sumber estimasi ketidakpastian
 Modal
 Dividen dan informasi umum
entitas

PPL - IAPI

SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan
 Kebijakan akuntansi
 Sumber estimasi ketidakpastian

92

Laporan Keuangan Konsolidasian
SAK UMUM
Laporan keuangan konsolidasian

SAK ETAP
Tidak menyusun laporan keuangan
konsolidasian

Laporan keuangan tersendiri (lampiran
dari laporan keuangan konsolidasian)
Konsolidasi entitas bertujuan khusus

PPL - IAPI

93

Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
SAK UMUM

SAK ETAP

Kebijakan akuntansi
 Pemilihan kebijakan akuntansi
 PSAK serupa
 Conceptual framework
 Other pronouncements, literatur
dan praktik
 Dampak penerapan PSAK yang
akan berlaku

Kebijakan akuntansi
 Pemilihan kebijakan akuntansi
 Bagian SAK serupa
 Conceptual framework
 SAK umum
 Other pronouncements, literatur
dan praktik
 Tidak ada

Estimasi akuntansi

Sama

Kesalahan

Sama

94

Instrumen Keuangan
SAK UMUM
Instrumen keuangan
 Diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
 Tersedia untuk dijual
 Dimiliki hingga jatuh tempo
 Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Maksud dan kemampuan

PPL - IAPI

SAK ETAP
Efek yang diperdagangkan (marketable
securities)
 Diperdagangkan
 Tersedia untuk dijual
 Dimiliki hingga jatuh tempo

Maksud

95

Persediaan
SAK UMUM

SAK ETAP

Biaya perolehan atau nilai realisasi
neto (mana lebih rendah)

Sama

FIFO dan rata-rata tertimbang

Sama

Persediaan pialang-pedagang komoditi Tidak ada
menggunakan fair value
Persediaan pemberi jasa

PPL - IAPI

Sama

96

Investasi pada Entitas Asosiasi
SAK UMUM

SAK ETAP

Pengaruh signifikan
•Faktor kuantitatif dan kualitatif
•Hak suara potensial

Pengaruh signifikan
•Faktor kuantitatif
•Tidak ada

Metode ekuitas

Metode biaya

Investasi pada entitas asosiasi yang
tersedia untuk dijual

Tidak ada

97

Investasi pada Joint Venture
SAK UMUM

SAK ETAP

Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama operasi

Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama aset

Pengendalian bersama entitas
• Metode ekuitas atau proporsional
konsolidasi

Pengendalian bersama entitas
• Metode biaya

98

Investasi pada Entitas Anak
SAK UMUM

SAK ETAP

Pengendalian, termasuk entitas
bertujuan khusus

Pengendalian, tidak mengatur entitas
bertujuan khusus

Metode ekuitas dan harus
dikonsolidasikan

Metode ekuitas dan tidak
dikonsolidasikan

Transaksi pelepasan kepemilikan tetapi Tidak ada
tidak menyebabkan hilangnya
pengendalian (transaksi ekuitas)

PPL - IAPI

99

Properti Investasi dan Aset Tetap
SAK UMUM

SAK ETAP

Properti investasi
• Model biaya
• Model nilai wajar

Properti investasi
• Model biaya

Aset tetap
• Model biaya
• Model revaluasi

Aset tetap
• Model biaya (revaluasi harus ada izin
pemerintah)

100

Aset Tidak Berwujud
SAK UMUM

SAK ETAP

Berasal dari internal dan eksternal

Berasal dari eksternal

Umur manfaat terbatas dan tidak
terbatas

Umur manfaat terbatas

Goodwill

Tidak ada

Model biaya dan model revaluasi

Model biaya

PPL - IAPI

101

Sewa
SAK UMUM

SAK ETAP

Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa

Perjanjian sewa

Klasifikasi sewa: indikator dan situasi yang
memerlukan judgment.
Sewa modal jika terjadi perpindahan
risiko dan manfaat.

Klasifikasi sewa: indikator yang tidak
perlu judgment:
 pengalihan aset
 opsi beli
 min 75% umur ekonomis
 min 90% nilai wajar
 aset bersifat khusus)

Jual dan sewa-balik (sale and leaseback)

Tidak ada

Sewa dan sewa lanjut (lease and sublease)

Tidak ada

PPL - IAPI

102

Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan

SAK UMUM

SAK ETAP

Kewajiban diestimasi (provisi), aset
kontinjensi, dan kewajiban kontinjensi

Sama

Ekuitas

Sama

Pendapatan penjualan barang dan jasa

Sama

Penggunaan istilah yang berbeda, dalam SAK ETAP masih menggunakan
Kewajiban diestimasi bukan provisi seperti dalam PSAK 57.

103

Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
SAK UMUM

Biaya pinjaman dikapitalisasi
Penurunan nilai
 Instrumen keuangan: incurred loss

SAK ETAP

Biaya pinjaman dibebankan
Penurunan nilai
 Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging
schedule)

 Goodwill dan aset tidak berwujud
 Diamortisasi
dengan umur manfaat tidak terbatas
 Persediaan
 Selisih nilai buku dan nilai realisasi
bersih
 Aset lain
 Selisih nilai buku dan nilai jual
dikurangi dengan biaya menjual

PPL - IAPI

104

Imbalan Kerja
SAK UMUM

SAK ETAP

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan pasca kerja

Imbalan pasca kerja, perhitungan lebih
sederhana

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Imbalan kerja jangka panjang lainnya

Pesangon pemutusan kerja

Pesangong pemutusan kerja

Imbalan berbasis saham

Tidak ada

PPL - IAPI

105

Pajak Penghasilan
SAK UMUM

SAK ETAP

Konsep pajak tangguhan (deferred tax Konsep pajak terutang (tax liability
concept)
concept)
Laba fiskal dan laba akuntansi

Laba fiskal

Aset dan liabilitas pajak tangguhan

Utang pajak

PPL - IAPI

106

Mata Uang Pelaporan dan Transaksi Valas
SAK UMUM

SAK ETAP

Mata uang pelaporan: rupiah atau
mata uang asing

Mata uang pelaporan: rupiah atau
mata uang asing

Transaksi valas: kurs tanggal transaksi

Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan
(mingguan)

PPL - IAPI

107

Soal 1
Standar akuntansi apa yang akan digunakan oleh Bank
Perkreditan Rakyat Sejahtera dalam menyusun laporan
keuangan?
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. PSAK Syariah
D. IFRS

B

108

Soal 2
Karakteristik kualitatif “diandalkan” dalam SAK ETAP berarti:
A. bebas dari salah saji material dan penyajian secara wajar
substansi ekonomi
B. sangat tepat – tidak terdapat ketidakpastian dalam
pengukuran
C. nilai wajar
D. biaya historis

A

Soal 3
Dalam SAK ETAP beban pajak penghasilan yang akan disajikan
dalam laporan keuangan adalah....
A. Pajak menurut perhitungan fiskal
B. Pajak tangguhan
C. Pajak kini dan pajak tangguhan
D. Utang pajak yang dihitung akhir periode

A

Soal 4
PT. Mutiara menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pada 20X3-20X4 perusahaan membangun gedung
yang didanai dengan utang bank. Pernyataan berikut yang benar
adalah....
A. Beban bunga atas utang bunga semuanya boleh dikapitalisasi
B. Beban bunga yang dapat dihindari dapat dikapitalisasi
sisanya akan menjadi beban bunga
C. Semua beban bunga atas utang bank dibebankan pada
c
periode pembangunan
D. Termasuk dalam harga perolehan gedung adalah beban
bunga

Soal 5
PT. Menurut menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Metode yang digunakan untuk menyusun laporan
arus kas adalah....
A. Boleh memilih metode langsung atau tidak langsung
B. Metode tidak langsung
C. Metode langsung
D. Tidak ada jawaban yang benar

B

Soal 6
PT. Kelud menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Entitas menyewa Mesin dari perusahaan lain selama
8 tahun. Masa manfaat mesin tersebut 10 tahun. Bagaimana
sewa tersebut akan dicatat oleh perusahaan?
A. Diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
B. Diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
C. Perusahaan harus mengumpulkan tambahan informasi lain
sebelum menentukan.
D. Perusahaan akan menggunakan metode sesuai dengan
kebijakan manajemen.

A

Soal 7
Koperasi Kantil menggunakan SAK ETAP dalam menyusun
laporan keuangan. Pernyataan berikut yang tepat dalam
menentukan basis pencatatan.
A. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi
B
menggunakan basis mencatat kas
B. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi
menggunakan basis mencatat akrual
C. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi boleh
memilih basis mencatat kas atau akrual
D. Koperasi akan menggunakan basis mencatat sesuai dengan
ketentuan dalam AD/ART.

Soal 8
CV. Mulia menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pada 20X3 entitas merubah estimasi masa manfaat
bangunan. Bagaimana perubahan tersebut dicatat dalam
akuntansi?
A. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara prospektif
B. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara retroaktif
C. Entita dapat memilih menggunakan prospektif atau retroaktif
D. Perubahan akan dicatat sesuai dengan ketentuan dalam
pedoman akuntansi perusahaan.

A

Soal 9
PT. Melati memiliki anak perusaan PT. Kenanga dengan
kepemilikan sebesar 55%. PT. Melati menggunakan SAK ETAP
dalam menyusun laporan keuangannya. Metode apa yang
digunakan oleh Melati dalam mencatat investasi di PT. Kenanga?
A. Metode ekuitas
B. Laporan keuangan dikonsolidasikan
C. Metode biaya
D. Metode nilai wajar

A

Soal 10
PT. Dahlia memiliki investasi sebesar 40% di PT. Anggrek yang
dibeli pada 2 Januari 20X3 dengan harga 200milyar. Selama
tahun 20X3 PT. Anggrek melaporkan laba 40 milyar dan
membagikan dividen sebesar 25 milyar. PT. Dahlia menggunakan
SAK ETAP. Pernyataan berikut yang benar adalah.
A. Pendapatan investasi yang diakui 25 milyar
B. Pendapatan investasi yang diakui 40 milyar
C. Pendapatan investasi yang diakui 16 milyar
D. Pendapatan investasi yang diakui 10 milyar

D

CA REVIEW

PKP Pertemuan 4
AKUNTANSI BERBASIS SYARIAH

Karakteristik Transaksi Syariah
• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sep