CA Pelaporan Korporat 10042018 1

CA
Pelaporan
Korporat

Agenda
Kompetensi dan Kurikulum
Materi
Contoh Soal
Materi dan Review Soal

Kompetensi Umum CA
• 3

1. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam
mengelola
sistem
pelaporan
yang
menghasilkan laporan keuangan dan laporan
lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kelola, etika profesional,

dan integritas.
2. CA memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam
pengambilan keputusan bisnis dengan
mempertimbangkan dinamika lingkungan
bisnis

Silabus
• 4
1. Overview atas conceptual framework dalam pelaporan keuangan
entitas: komersial, entitas publik/pemerintah, ETAP, dan entitas
berlandaskan syariah.
2. Transaksi dan pelaporan keuangan syariah: Jenis-jenis akad ,
Konsep keuntungan, Transaksi dilarang. Kerangka pelaporan,
Pelaporan keuangan dan Instrumen keuangan.
3. Kombinasi bisnis dan konsolidasi: Investasi pada entitas lain
(asosiasi, ventura bersama dan anak) Kombinasi bisnis,
Kombinasi bisnis entitas sepengendali , Laporan keuangan
konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri
4. Pengaruh perubahan kurs valuta asing.
5. Properti investasi, sewa, dan penurunan nilai aset

6. Imbalan kerja
7. Pendapatan, kebijakan dan estimasi akuntansi dan kesalahan,
dan pajak penghasilan

Silabus
• 5
8.

Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran, Penyajian,
Pengungkapan

9.

Analisis laporan keuangan, kinerja dan kepatuhan atas entitas
komersial, nirlaba, dan ETAP

10. Analisis laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
11. Pelaporan berkelanjutan dan pelaporan terintegrasi

DISKUSI

• 6
UJIAN
TIDAK
LULUS

Waktu
tidak
Cukup

Kasus
yang
Tepat

Latihan
Soal

Bagaimana ??

1. Kerangka
Konseptual


Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan - PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71 tahun 2010
 IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
 Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
 Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
 SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM

• 8

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28
September 2016


Perubahan yang dilakukan
• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang
Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa

Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumber daya dan klaim

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Untuk ditambahkan

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA
• Karakteristik kualitatif

• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan;
keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep
pemeliharaan modal dan penetapan laba

Pendahuluan - Tujuan
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan
dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.
Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:
• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan
prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan menyediakan
dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh
SAK;

• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan
hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai
dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan pekerjaan DSAK
IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK .

Pendahuluan - Status
Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak mendefinisikan
standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu.
Kerangka Konseptual tidak mengungguli PSAK.
DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi mungkin
terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli
persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK
baru dan dalam melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik

Kerangka Konseptual dan SAK akan terselesaikan.

Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu
berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan Kerangka
Konseptual.

BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Tujuan, kegunaan dan keterbaasan pelaporan
keuangan bertujuan umum
Informasi tentang sumber daya ekonomik
entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta
perubahan sumbe daya dan klaim
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak
berasal dari kinerja keuangan


BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna
Pendahuluan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal

Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang berguna

BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa
Asumsi dasar – kelangsungan usaha
Unsur Laporan Keuangan
• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja; penghasilan;

beban; penyesuaian pemeliharaan modal
Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan; keandalan
pengukuran; pengakuan aset; pengkuan liabilitas; pengakuan
penghasilan; pengakuan beban.
Konsep pemeliharaan modal
• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan penetapan
modal

RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL SAP

1. Tujuan Kerangka Konseptual
2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan
3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta
Komponen Laporan Keuangan
6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip
serta Kendala Informasi Akuntansi

7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan
pengukurannya

PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Akuntabilitas

Manajemen

Transparansi

Evaluasi Kinerja
Keseimbangan
Antargenerasi

• mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam
mencapai tujuan
• memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas aset,
kewajiban dan ekuitas dana pemerintah
• memberikan informasi keuangan yang
terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders
• mengevaluasi kinerja entitas pelaporan,
terutama dalam menggunakan sumber daya
ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi
• memberikan informasi mengenai kecukupan
penerimaan pemerintah untuk membiayai
seluruh pengeluaran, dan apakah generasi
y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran
tersebut

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
TUJUAN
Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan Arus Kas (LAK)
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
7. Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK)

PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
Asumsi


Asumsi kemandirian entitas



Asumsi kesinambungan entitas



Asumsi keterukuran dalam satuan
uang (monetary measurement)

Karakteristik Kualitatif


Relevan;



Andal;



Dapat dibandingkan; dan



Dapat dipahami

Prinsip Akuntansi

Basis akuntansi;

Prinsip nilai historis;

Prinsip realisasi;

Prinsip substansi mengungguli
bentuk formal;

Prinsip periodisitas;

Prinsip konsistensi;

Prinsip pengungkapan lengkap;
dan

Prinsip penyajian wajar.

Konstrain
 Materialitas
 Pertimbangan Biaya dan Manfaat
 Kesimbangan antar Karakteristik
Kualitatif

• 19

PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI
 Basis akuntansi yang digunakan dalam
laporan keuangan pemerintah entitas
adalah Basis Akrual
 Basis akrual digunakan untuk pengakuan
pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban
dan ekuitas
 Dalam hal anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis kas maka
LRA disusun berdasarkan basis kas

BAB 2
Konsep
dan Prinsip
Pervasive

Konsep dan Prinsip Pervasif ETAP

• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian
dan Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan


Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli
bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu,
keseimbangan antara biaya dan manfaat

• Komponen Laporan Keuangan:
– Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
– Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan
pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal
tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.
• Dasar akrual
• Saling hapus tidak diperkenankan

BAB 2
Konsep
dan Prinsip
Pervasive

Laporan keuangan untuk tujuan umum

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan
keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas

TUJUAN KERANGKA DASAR SYARIAH
Untuk Penyusun
Standar AK.Syar

• Membantu penyusunan standar

Akuntan Syariah

• Pedoman menyusun LK Syariah
• Problem solving masalah ak.syar
yang belum ada standarnya

Auditor

• Memberikan pendapat apakah LK
sudah sesuai dengan PASBU

Pemakai LK

• Menafsirkan informasi dalam LK
Syariah

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Al-Falah
(Kesejahteraan Hakiki secara material dan
spiritual)

Akuntabilitas
manusia:
Syariah dan
akhlaq sebagai
indikator
baik/buruk –
benar/salah
suatu usaha


Amana
h
Alam semesta

Sarana
Pencapai
an

Terbentuk
integritas ->
GCG & Market
Discipline

ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Asas Transaksi
Syariah

Persaudaraan
(ukhuwah)

Ta’aruf, Tafahum,
Ta’awun, Takaful.
Tahaluf

Keadilan (‘adalah)

Bebas riba, gharar,
maysir, dzalim,
haram

Kemaslahatan
(maslahah)

Pemenuhan
Maqashid alshariah

Keseimbangan
(tawazun)

Universalisme
(syumuliyah)

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan berdasarkan
prinsip

saling paham dan
saling ridha

Prinsip kebebasan bertransaksi diakui
sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH













Semua aktifitas bisnis terkait dengan
barang dan jasa yang diharamkan
Allah
Riba
Penipuan
Perjudian
Gharar
Penimbunan Barang/Ihtikar
Monopoli
Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)
Suap (Risywah)
Ta’alluq
Bai’ al inah
Talaqqi al-Rukban

Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Peraturan Bank Indonesia
• SAK
– KDPPLKS
– PSAK Syariah
– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan
prinsip syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for
Islamic Financial Institutions—AAOIFI
• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip
syariah
• Peraturan perundang-undangan yang relevan
• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak
bertentangan dengan prinsip syariah

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan
Menilai prospek arus kas
Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi
Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip
syariah
• Memberikan informasi mengenai zakat
• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS





KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
• 31

Asumsi Dasar
• Dasar Akrual
• kecuali untuk perhitungan bagi
hasil
• Kelangsungan Usaha
Karakateristik
Kualitatif





Dapat dipahami
Relevan
Keandalan
Dapat dibandingkan

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
SYARIAH

Mencerminkan
Kegiatan
Komersial

• Lap Posisi Keuangan
(Neraca)
• Laporan Laba Rugi
Komprehensif
• Laporan Perubahan
Ekuitas
• Laporan Arus Kas


Mencerminkan
Kegiatan Sosial



Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana ZIS
Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana
Qardh

LKS:
Investor
Manajer Inv.

LKS:
Pengemban
Fungsi Sosial

Catatan atas Laporan Keuangan
Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan
Bagi Hasil

Soal 1
Manakah yang merupakan asumsi
konseptual PSAK ?
A. Substansi mengungguli bentuk
B. Akrual
C. Relevansi
D. Unit Moneter

dalam

kerangka

B. Jawaban Benar merupakan
asumsi. A dan C karakteristik kualitatif
D asumsi dalam US GAAP dan IFRS
yang baru

Soal 2
Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan
estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban
depresiasi akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset.
Asumsi dasar apa yang mendasari kebijakan akuntansi
tersebut ?
A. Monetary unit
B. periodicity
C. Going concern
D. Entitas ekonomi
C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa
manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa
perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan
datang perusahaan masih berdiri

Soal 3
Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi
kriteria sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan
mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa.
Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan
akuntansi tersebut ?
A. Substance over form
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance
A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan
akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi
mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk
hukum merupakan aset lessor namun secara
substansi merupakan aset pihak penyewa

Soal 4
Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu
sebagai biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut
memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa
yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ?
A. Materiality
B. Going concern
C. Reliability
D. Relevance

A

Soal 5
Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi
melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan
induk perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan
akuntansi tersebut ?
A. Akrual
B. Periodicity
C. Going concern
D. Entity

D

Soal 6
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset dan
liabilitasnya
B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan nilai
wajar
C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar
dibandingkan US GAAP
D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis tidak
diperkenankan

C

Soal 7
Manakah pernyataan berikut yang tepat?
A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.
B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi
yang belum ada standarnya
C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam
mengakui suatu transaksi
D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki
kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

B

Soal 8
Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah....
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami
(understandability)
C. Keandalan informasi (reliability)
D. Keterbandingan informasi (comparability)

A

Soal 9
Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar
penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut
SAP lebih mengutamakan aspek...
A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision
usefulness)
B. Kemudahan informasi untuk dipahami
(understandability)
C. Penilaian (valuation)
D. Pertanggungjawaban (accountability)

D

Soal 10
Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar
dalam transaksi syariah
A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan
saling ridho
B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan
thoyib
C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah
D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan
dilarang

C

2. Penerapan
Kerangka
Konseptual

JAMSOSTEK SEBAGAI BPJS
• BUMN menjadi Badan Hukum Publik dan bertanggung jawab kepada Presiden
• Cakupan bersifat wajib menjadi lebih luas:
– BPJS Kesehatan seluruh Penduduk
– BPJS Ketenagakerjaan selusuh Pekeerja

• Perubahan Sistem Penyelenggaraan
– Perusahaan melakukan administrasi dua BPJS (BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan)
– Tenaga kerja dilayani oleh dua BPJS

• Perubahan Program Manfaat
– Jaminan Pensiun untuk Tenaga Kerja Swasta dan Informal
– Jaminan Kesehatan untuk seluruh Penduduk

• Perubahan Keuangan
– Pemisahan Aset
– Perubahan Pelaporan Keuangan

BPJS
• PMK 83 tahun 2013  Modal Awal untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS)
• Dana Operasional BPJS berasal dari 10% penerimaan iuran JKK dan JKM serta
0.1125% dari rerata bulanan akumulasi iuran dan hasil pengembangan JHT.
• Pengesahan Neraca Penutup dan Neraca Awal 1 Januari 2014
• Neraca Penutup menggunakan PSAK 1
• Neraca Pembuka menggunakan
– PSAK 18 untuk Program JHT
– PSAK 45 untuk Program JKK dan JKM;
– PSAK 1 untuk BPJS

• Perubahan yang dilakukan:
– Klasifikasi aset investasi pada neraca penutup: FVTPL, AFS dan HTM sedangkan pada neraca
pembuka hanya fair value dan HTM.
– Penyertaan Modal Pemerintah perbedaan akuntansi neraca penutup dan pembuka.
– Peningkatan aset Program JHT karena revaluasi aset properti
– Peningkatan Aset Pemerintah karena penyertaan modal pemerintah dan pengalihan aset JPK
yang akan dititipkan pada BPJS Kesehatan.

Laporan Auditor LK BPJS 2013
• Ruang Lingkup: PT. Jamsostek (persero dan Entitas
Anak) dan Entitas Bertujuan Khusus Program Dana
Peningkatan Kesejahteraan Peserta
• Penekanan suatu hal
– PT. Jamsostek dibubarkan tanpa likuidasi menjadi BPJS
Ketenagakerjaan
– Pemisahan Aset BPJS Kesehatan

• Auditor juga melakukan pengujian atas kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.

Laporan Keuangan 2013
• PT. JAMSOSTEK per dan periode yang berakhir 31
Desember 2013
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
– Laporan Laba Rugi Kompprehensif Konsolidasian (penyajian dalam
dua laporan)
– Laporan Perubahan Ekuitas
– Laporan Arus Kas
– Catatan atas Laporan Keuangan

• Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup pada 31
Desember
– Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Penutup
– Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penutup

Laporan Keuangan 2013
• Laporan Keuangan Konsolidasian Pembuka Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Entitas Anak dan Entitas Bertujuan
Khusus, per 1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Kosolidasian Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan Hari Tua
(JHT), per 1 Januari 2014
– Laporan Aset Neto
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka
• Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) per
1 Januari 2014
– Laporan Posisi Keuangan Pembuka
– Catatan atas Laporan Keuangan Pembuka

Karakteristik Industri Kesehatan
• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya
berupa jasa
• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan
farmasi.
• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain
berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi kebutuhan
membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan
perawatan peralatan laboratorium dan medis, dan kebutuhan lainnya,
sekaligus memiliki peran sosial yang dapat diwujudkan melalui berbagai
program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan
peraturan pemerintah.
• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal
dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.
Bapepam

Karakteristik BLU Rumah Sakit
• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas, dan
penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata
mencari keuntungan.
• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis Kementerian
Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan
kegiatan jasa pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pengembangan
serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada
kepentingan masyarakat.
Kemenkes

Kepemilikan dan Bentuk Rumah Sakit
• Perusahaan terbuka  dimiliki oleh investor. PT. Siloam International
Hospital Tbk.; PT. Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS Omni).
• Perusahaan  PT. Rumah Sakit Pelni. PT. Pertamedika (RS Pertamina)
• Rumah sakit milik pemerintah pusat  RSCM (BLU)
• Rumah sakit milik pemerintah daerah  RSUD (BLUD)

• 51

Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG
DIGUNAKAN ??

PSAK

PSAK &
PSAK 45

SAK
ETAP

SAK
ETAP &
PSAK 45

 Akuntabilitas publik signifikan atau tidak
 Orientasi bisnis atau layanan umum

PSAP

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit – BLU&D
• BLU laporan keuangannya dikonsolidasian dengan Laporan
Keuangan Pemerintah dengan menggunakan SAP, sehingga
menggunakan SAP untuk tujuan konsolidasi.
• BLU menyusun LK dengan SAK dan SAP
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1981/MENKES/SK/2010 –
Pedoman Akutansi Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
– Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah PSAK
dan pelaporan menggunakan PSAK 45.
– Menggunakan acuan PSAK sebelum PSAK 2010 dan tidak ada ketentuan
yang menyatakan jika ada standar baru mengikuti ketentuan yang
standar baru
– Menimbulkan kesulitan auditor antara menaati Keputusan Menteri atau
Standar Akuntansi

• Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara jelas, namun ada
yang mengarahkan menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.

Soal 1
Mengapa Jamsostek sebagai perusahaan harus dilikuidasi ?
A. Memenuhi ketentuan regulasi
B. Memenuhi keinginan pemegang saham
C. Perubahan lingkungan bisnis
D. Dalam rangka menghadapi persaingan

A. Jawaban Benar, alasan utama
pembubaran karena peran Jamsostek
yang telah beruhan

Soal 2
Berikut ini adalah laporan keuangan pembuka yang disajikan
oleh Jamsostek per 1 Januari 2014, kecuali:
A. Laporan Posisi Keuangan JKK
B. Laporan Posisi Keuangan JKM
C. Laporan Posisi Keuangan JHT
D. Laporan Posisi Keuangan BPJS

C. Jawaban Benar, untuk JHT bukan
laporan posisi keuangan namun Aset Bersih

Soal 3
Berikut ini komponen laporan keuangan Rumah Sakit BLU
kecuali :
A. Laporan Neraca (posisi keuangan)
B. Laporan Laba rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Catatan atas Laporan Keuangan

B. Jawaban Benar, karena dalam
PSAK 45 tidak dikenal laporan laba
namun digunakan laporan aktivitas

Soal 4
Sesuai ketentuan PMK tentang Akuntansi BLU, standar
yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan BLU
adalah :
A. PSAP
B. PSAK dan PSAK 45
C. PSAK 45 dan SAK ETAP
D. PSAK dan SAK ETAP; PSAK 45 dan PSAP

A. Jawaban Benar, sesuai ketentuan baru
BLU cukup menggunakan SAP

3. SAK ETAP

SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)

• 5

Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.

• 6

Laporan Keuangan ETAP

Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
• 6

ISI SAK ETAP
BAB

ISI

BAB

ISI

1

Ruang Lingkup

16

Aset Tak Berwujud

2

Konsep dan Prinsip Pervasive

17

Sewan

3

Penyajian Laporan Keuangan

18

Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi

4

Neraca

19

Ekuitas

5

Laporan Laba Rugi

20

Pendapatan

6

Laporan Perubahan Ekuitas

21

Biaya Pinjaman

7

Laporan Arus Kas

22

Penurunan Nilai Aset

8

Catatan atas Laporan Keuangan

23

Imbalan Kerja

9

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan

24

Pajak Penghasilan

10

Investasi pada Efek Tertentu

25

Mata Uang Pelaporan

11

Persediaan

26

Transaksi dalam Mata Uang Asing

12

Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak

27

Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan

13

Investasi pada Joint Venture

28

Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa

14

Properti Investasi

29

Ketentuan Transisi

15

Aset Tetap

30

Tanggal Efektif
Daftar Istilah

• 6

Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
 Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan


Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal



Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
 Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
 Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.



Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PPL - IAPI

• 6

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen  Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI

• 6

Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI

• 6

Soal 1
Standar akuntansi apa yang akan digunakan oleh Bank
Perkreditan Rakyat Sejahtera dalam menyusun laporan
keuangan?
A. PSAK
B. SAK ETAP
C. PSAK Syariah
D. IFRS

B

Soal 2
Karakteristik kualitatif “diandalkan” dalam SAK ETAP
berarti:
A. bebas dari salah saji material dan penyajian secara
wajar substansi ekonomi
B. sangat tepat – tidak terdapat ketidakpastian dalam
pengukuran
C. nilai wajar
D. biaya historis

A

Soal 3
Dalam SAK ETAP beban pajak penghasilan yang akan
disajikan dalam laporan keuangan adalah....
A. Pajak menurut perhitungan fiskal
B. Pajak tangguhan
C. Pajak kini dan pajak tangguhan
D. Utang pajak yang dihitung akhir periode

A

Soal 4
PT. Mutiara menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pada 20X3-20X4 perusahaan membangun gedung yang
didanai dengan utang bank. Pernyataan berikut yang benar adalah....
A. Beban bunga atas utang bunga semuanya boleh dikapitalisasi
B. Beban bunga yang dapat dihindari dapat dikapitalisasi sisanya
akan menjadi beban bunga
C. Semua beban bunga atas utang bank dibebankan pada periode
pembangunan
D. Termasuk dalam harga perolehan gedung adalah beban bunga

c

Soal 5
PT. Menurut menggunakan SAK ETAP dalam menyusun
laporan keuangan. Metode yang digunakan untuk
menyusun laporan arus kas adalah....
A. Boleh memilih metode langsung atau tidak langsung
B. Metode tidak langsung
C. Metode langsung
D. Tidak ada jawaban yang benar

B

Soal 6
PT. Kelud menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Entitas menyewa Mesin dari perusahaan lain selama 8
tahun. Masa manfaat mesin tersebut 10 tahun. Bagaimana sewa
tersebut akan dicatat oleh perusahaan?
A. Diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
B. Diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
C. Perusahaan harus mengumpulkan tambahan informasi lain
sebelum menentukan.
D. Perusahaan akan menggunakan metode sesuai dengan kebijakan
manajemen.

A

Soal 7
Koperasi Kantil menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pernyataan berikut yang tepat dalam menentukan basis
pencatatan.
A. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi menggunakan
basis mencatat kas
B. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi menggunakan
basis mencatat akrual
C. Dalam mengakui pendapatan dan beban koperasi boleh memilih
basis mencatat kas atau akrual
D. Koperasi akan menggunakan basis mencatat sesuai dengan
ketentuan dalam AD/ART.

B

Soal 8
CV. Mulia menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan
keuangan. Pada 20X3 entitas merubah estimasi masa manfaat
bangunan. Bagaimana perubahan tersebut dicatat dalam akuntansi?
A. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara prospektif
B. Perubahan tersebut akan diberlakukan secara retroaktif
C. Entita dapat memilih menggunakan prospektif atau retroaktif
D. Perubahan akan dicatat sesuai dengan ketentuan dalam pedoman
akuntansi perusahaan.

A

Soal 9
PT. Melati memiliki anak perusaan PT. Kenanga dengan
kepemilikan sebesar 55%. PT. Melati menggunakan SAK
ETAP dalam menyusun laporan keuangannya. Metode apa
yang digunakan oleh Melati dalam mencatat investasi di
PT. Kenanga?
A. Metode ekuitas
B. Laporan keuangan dikonsolidasikan
C. Metode biaya
D. Metode nilai wajar

A

Soal 10
PT. Dahlia memiliki investasi sebesar 40% di PT. Anggrek
yang dibeli pada 2 Januari 20X3 dengan harga 200milyar.
Selama tahun 20X3 PT. Anggrek melaporkan laba 40
milyar dan membagikan dividen sebesar 25 milyar. PT.
Dahlia menggunakan SAK ETAP. Pernyataan berikut yang
benar adalah.
A. Pendapatan investasi yang diakui 25 milyar
B. Pendapatan investasi yang diakui 40 milyar
C. Pendapatan investasi yang diakui 16 milyar
D
D. Pendapatan investasi yang diakui 10 milyar

4. Akuntansi
Syariah

Karakteristik Transaksi Syariah
• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik
(thayib);
• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan
sebagai komoditas;
• tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;
• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang
melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no
gain without accompanying risk);

• transaksi dilakukan berdasarkan :
– suatu perjanjian yang jelas dan benar;
– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain
– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad
– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu akad;

PSAK Syariah
• PSAK 101 (Penyajian Laporan Keuangan Syariah)
• PSAK 102 (Akuntansi Murabahah) Revisi 2013
• PSAK 103 (Akuntansi Salam)
• PSAK 104 (Akuntansi Istishna)
• PSAK 105 (Akuntansi Mudharabah)
• PSAK 106 (Akuntansi Musyarakah)
• PSAK 107 (Akuntansi Ijarah)
• PSAK 108 (Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah)
• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh
• PSAK 110 Akuntansi Sukuk

Laporan Posisi Keuangan

PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan
• Laporan Keuangan Syariah adalah suatu laporan keuangan yang dibuat oleh
entitas syariah untuk digunakan sebagai pembanding baik dengan laporan
keuangan sebelumnya atau laporan keuangan lainnya.
• Komponen laporan

Neraca
Laporan Laba Rugi
Lapaoran Arus Kas
Laporan Perubahan Equitas
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Kebajikan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)
yang disepakati antara penjual dan pembeli.
• Perbedaan murabahah dengan penjualan yang biasa kita
kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada
pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa
besar keuntungan yang diinginkannya.

TRANSAKSI MURABAHAH

PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Karakterstik
– Proses pengadaan barang murabahah (aktiva murabahah) harus dilakukan oleh
penjual
– Jika penjual hendak mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang
dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang menjadi
milik penjual
– Cara Pembayaran dapat dilakukan tunai atau tangguh
– Murabahah tangguh, pembayaran dilakukan secara tangguh.
– Jika pembeli melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari periode yang telah
ditetapkan, maka penjual boleh memberikan potongan. Tetapi, besarnya potongan ini
tidak boleh diperjanjikan diawal akad.
– Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, pembeli tidak boleh didenda atas keterlambatan Kecuali pembeli tersebut
tidak membayar karena lalai.
– Apabila pembeli mengalami kesulitan keuangan, maka penjual hendaknya memberi
keringanan
– Sebaiknya, penjualan tidak tunai (tangguh) dibuatkan kontrak/perjanjiannya secara
tertulis dan dihadiri saksi-saksi.
– Untuk menghindari resiko, penjual dapat meminta jaminan.

PSAK 102 Akuntansi Murabahah
• Jenis
1.Murabahah dengan pesanan;
Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan
dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli
barang yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat berarti pembeli
harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat
membatalkan pesanannya.
2. Murabahah tanpa pesanan;
murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat
membatalkan akad pembelian.
• Rukun jual beli
– Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual
– Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan
– Ijab kabul /serah terima

Mudharabah
• Secara bahasa:
dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha
• Secara istilah
Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal)
dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan
usaha,
dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut
kesepakatan kedua belah pihak;
sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik
dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana
• 85

Akad Mudharabah Dasar

• 86

Definisi Mudharabah

Mudharabah pada Bank

Jenis Mudharabah
Mudharabah
Mutlaqah

• Mudharabah bebas
• Mudharib dibebaskan
mengelola modal mudharabah

Mudharabah
Mudqayyada
h

• Mudharabah terikat
• Mudharib diberi batasan2 dalam
mengelola modal mudharabah

Mudharabah
Musytarakah

• Pengelola dana turut menyertakan
modal atau dananya dalam
kerjasama investasi.

Ketentuan Nisbah Mudharabah

Sumber: Ascarya (2005)

Definisi Musyarakah
• Secara bahasa: syirkah “‫ررررررك‬
‫” ش‬
Berarti: serikat/partnership
• Secara istilah
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana
dan kerja dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi
kontribusi dana.

Skema Akad Musyarakah

Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan,
kerugian dibagi berdasarkan kontribusi modal

Jenis Musyarakah

Musyarakah
Permanen

• Kontribusi dana setiap mitra
tetap hingga akhir akad

Musyarakah
Menurun

• Dana salah satu mitra
dialihkan secara bertahap
sehingga diakhir akad mitra
lain menjadi pemilik penuh
usaha musyarakah

Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas
untuk usaha musyarakah oleh mitra.
• Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah kecuali jika ada
persetujuan dari seluruh mitra.
• Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat penyerahan
aset nonkas

Prinsip Akuntansi Musyarakah
• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar
• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kas
Untuk mitra aktif
- diakui sebagai selisih penilaian asset
musyarakah
- disajikan di sisi ekuitas
• Untuk mitra pasif
- diakui sebagai keuntungan tangguhan
- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah
• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi
selama masa akad
• Jika Nilai wajar < Nilai buku
Baik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat
penyerahan aset nonkas

Akad Salam
• Salam
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian
hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

 Salam Paralel
Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara
pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya secara simultan.
 Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus.
 Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan
eksekusi kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang
pertama.

Karakteristik Akad Salam
Pembayaran
 Harus dalam bentuk kas
– Maliki: Boleh dalam bentuk benefit
– Jumhur: Tidak boleh dalam bentuk penghapusan utang milik
penjual

 Harus tunai diserahkan saat kontrak disepakati
– Maliki: Memperbolehkan adanya penundaan pembayaran
sebentar

2

Pembel
i

Penjual

Ilustrasi Salam Paralel
2

Penju
al

3

Bank
sebagai
Pembeli &
Penjual

4

Pembel
i

Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna

Sumber: Ascarya (2005)

Pengertian Istishna’
• akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).
• Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri
atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).
• kriteria:


memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati;



sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal;
dan



harus diketahui karakteristik nya secara umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.

Jenis Akad Istishna’
 Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’).
 Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’
antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi
kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan
akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang
dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya
akad istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’
kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya
keuntungan selama konstruksi.

Definisi Ijarah
• Secara bahasa:
al Ajru yang berarti al ‘Iwadhu : (ganti/kompensasi)
• Secara istilah
akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang
atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah
sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri

Definisi Ijarah

• 103

Jenis Ijarah
Ijarah
Ijarah
Muntahiyah
Bit Tamlik
Jual dan Ijarah

• Ijarah biasa
• Ada Pemilik Aset dan Penyewa
• Ada Ujrah

• Ijarah dengan Wa’ad bahwa akan ada
Penyerahan pada waktu Tertentu
• Ada Pemilik dan Penyewa
• Ada Ujrah






Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah
Kedua Transaksi dilakukan Terpisah
Ada Pemilik Aset dan Penyewa
Ada Ujrah

Soal 1
Menurut PSAK 101, bagi hasil untuk pemilik dana akan
disajikan dalam laporan keuangan, .…
A. Laporan Posisi Keuangan
B. Laporan Laba Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

B

Soal 2

Pembiayaan yang dilakukan bank syariah disajikan
sebagai…
A. Aset dalam Laporan posisi keuangan
B. Liabilitas dalam Laporan posisi keuangan
C. Aset dalam Laporan Laba Rugi
D. Beban dalam Laporan Laba Rugi

A

Soal 3
Menurut PSAK 102: Akuntansi Murabahah, diskon atas
pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah
disepakati akan diperlakukan sesuai dengan kesepakatan
dalam akad tersebut. Namun, jika akad tidak mengatur
maka diskon tersebut akan menjadi…..............
A. Hak penjual
B. Hak pembeli
C. Hak penjual dan pembeli
D. Tidak ada jawaban yang benar
A

Soal 4
Pada tanggal 1 Mei 2011, Ibu Mila memesan kepada bank syariah untuk membeli
rumah. Bank membeli rumah secara tunai tanggal 3 Mei 2011. Tanggal 5 Mei Ibu Mila
dan Bank Syariah mengadakan akad murabahah dengan kesepakatan sebagai berikut:
–Harga perolehan rumah : Rp 200.000.000
–Margin keuntungan yang disepakati : 20% dari harga beli
–Periode waktu murabahah : 10 tahun
–Pembayaran cicilan setiap bulan
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi penjualan murabahah oleh Bank Syariah
ketika akad dilakukan (5 Mei) adalah…
A. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. penjualan Rp 240.000.000
B. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. Keuntungan murabahah
Rp 40.000.000
C. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. asset murabahah Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000
D. Dr. piutang murabahah Rp 240.000.000
Cr. Penjualan Rp 200.000.000
Cr. keuntungan murabahah ditangguhkan Rp 40.000.000

C

Soal 5
Pernyataan:
1) Akad salam sering digunakan untuk produk pertanian, sedangkan
istisna untuk konstruksi
2) Pembayaran salam harus secara tunai di awal akad, sedangkan
istisna dapat dilakukan secara cicilan
3) Penyerahan barang salam di awal akad, sedangkan istisna di
kemudian hari.
4) Salam merupakan akad jual beli, istisna merupakan akad bagi hasil.
Manakah dari pernyataan yang benar mengenai perbedaan salam dan
istisna…
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
A
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4

Soal 6
Bp. Joko (pembeli) mengadakan akad salam dengan Bp. Indra
(penjual) untuk mengirimkan 10 ton jagung 3 bulan mendatang.
Harga yang disepakati adalah Rp 3500/kg. Pada saat akad
ditandatangani, bagaimana pencatatan jurnal yang dibuat Bp. Joko...
A. Dr. Piutang salam Rp 35.000.000
Cr. Kas
Rp 35.000.000
B. Dr. Kas
Rp 35.000.000
Cr. Utang salam
Rp 35.000.000
C. Tidak ada jurnal karena barang belum dikirimkan
D. Tidak ada jawaban yang benar

A

Soal 7
Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan perbedaan akad
mudharabah dan musyarakah…
A. Pemilik dana mudharabah tidak boleh ikut campur dalam
pengelolaan usaha, sedangkan dalam musyarakah pemilik dana
juga terlibat dalam pengelolaan usaha
B. Dalam mudhrabah dana hanya berasal dari pemilik dana,
sedangkan dalam musyarakah dana berasal dari para mitra yang
bekerjasama
C. Jika terjadi rugi, pemilik dana mudharabah yang menanggung
kerugian, sedangkan pada musyarakah rugi didistribusikan pada
para mitra sesuai porsi modal
D. Semua benar

A

Soal 8
Berikut ini merupakan karakteristik akad ijarah
1) Tidak ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah
biasa
2) Barang yang habis dikonsumsi dapat diijarahkan
3) Ada perpindahan kepemilikan barang pada jenis ijarah biasa
4) Barang yang habis dikonsumsi tidak dapat diijarahkan
Dari pernyataan di atas, manakah yang merupakan pernyataan
yang benar.......
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
B
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4

Soal 9
Berdasarkan PSAK 107: Akuntansi Ijarah,
penyusutan aset ijarah akan dicatat oleh..
A. Pihak yang menyewakan
B. Penyewa
C. Sesuai kesepakatan
D. Tidak ada jawaban yang benar

beban

A

Soal 10
Jika entitas asuransi syariah menggunakan akad
mudharabah atau musyarakah, maka pembayaran dari
peserta asuransi sebagai investasi akan diakui entitas
syariah sebagai….
A. piutang asuransi
B. dana tabaru
C. dana syirkah temporer
D. Pendapatan asuransi

C

Asosiasi, Anak
Ventura Bersama
Kombinasi Bisnis

Teori konsolidasi



Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas
tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan
entitas induk
Atribut

Entity Theory

Parent Theory

Perbedaan fair value dari
aset dan liabilitas
terindentifikasi pada saat
akuisisi

Diakui penuh,
mencerminkan hak untuk
induk dan non pengendali.

Hanya diakui sebesar
hak induk

Penyajian pihak non
pengendali / NCI

Sebagai bagian dari
ekuitas

Tidak sebagai equity
atau utang (sebelum
ekuitas)

Goodwill

Goodwill merupakan aset
entitas yang diakui penuh
pada tanggal akuisis

Goodwill hanya milik
induk

PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination
PSAK 22 2010

PSAK 22 1994













Kecuali
• Under common control
• Ventura bersama
Purchase dan Polling of
interest
Komponen harga perolehan
Panduan tersendiri untuk
nilai wajar
Diukur dengan nilai wajar
saat perolehan tidak ada
penilaian kembali
Berdasarkan nilai tercatat
netto
Goodwill  parent
• Diamortisasi
• Neg goodwiil diakui



Kecuali
• UCC
• Ventura bersama
• Akuisisi aset



Metode Akuisisi



Dibebankan periode
berjalan



Mengikuti SAK lain



Diukur kembali, selisih
diakui laba/rugi



Berdasarkan nilai wajar /
porsi aset identifikasi
Goodwill  entity
• impairment
• Neg goodwiil –
laba/rugi

Ruang Lingkup
Metode Pencatatan
Biaya akuisisi
Pengukuran aset dan liab
Akuisisi bertahap
Non Pengendali
Goodwill



Identifikasi Kombinasi Bisnis
Kombinasi
Kombinasi bisnis
bisnis adalah
adalah suatu
suatu transaksi
transaksi atau
atau
peristiwa
peristiwa lain
lain dimana
dimana pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi
memperoleh
memperoleh “pengendalian”
“pengendalian” atas
atas satu
satu atau
atau lebih
lebih
bisnis.
bisnis.
“penggabungan
“penggabungan sesungguhnya
sesungguhnya (true
(true merger)”
merger)” atau
atau
“penggabungan
“penggabungan setara
setara (merger
(merger of
of equals)”
equals)”
Bisnis
Bisnis adalah
adalah suatu
suatu rangkaian
rangkaian terpadu
terpadu dari
dari kegiatan
kegiatan dan
dan aset
aset yang
yang
mampu
mampu diadakan
diadakan dan
dan dikelola
dikelola dengan
dengan tujuan
tujuan memberikan
memberikan hasil
hasil
dalam
dalam bentuk
bentuk dividen,
dividen, biaya
biaya yang
yang lebih
lebih rendah,
rendah, atau
atau manfaat
manfaat
ekonomi
ekonomi lainnya
lainnya secara
secara langsung
langsung kepada
kepada investor
investor atau
atau pemilik,
pemilik,
anggota,
anggota, atau
atau peserta
peserta lainnya.
lainnya.

Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3
Pendekatan dua kolom
Elemen yang
dikeluarkan
Imbalan diberikan
Kepemilikan yang
dimiliki sebelumnya
Kepentingan non
pengenlai

Goodwill

Aset diidentifikasi
dan liabilitas yang
dialihkan (entitas
yang diakuisisi)

Akuisisi
Pihak
Pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengidentifikasi
mengidentifikasi tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi,
yaitu
yaitu tanggal
tanggal pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi memperoleh
memperoleh
pengendalian
pengendalian atas
atas pihak
pihak yang
yang diakuisisi.
diakuisisi.
Pada
Pada tanggal
tanggal akuisisi,
akuisisi, pihak
pihak pengakuisisi
pengakuisisi mengakui,
meng