lap ppm pengenalan model pembelajaran bermain pada guru penjasorkes sd se diy dan sekitarnya

-d

PENERAPANIPTEK
OLAHRAGA
I,APORAN PPM

PENGENALA]\ MODEL PEMBEL.AJARAN BER]\{AIN
PADA GURU PENJASOITKESSEKOLAII DASAR
SE-DI YOGYAKARTA DAN SEK!TA]i]VYA

0lch:
Dr. Yustin[s Sukarmin,M.S.
Drs. Margono,M.Pd.
Drs. Suryanto,lr.Kes.
Drs. Sudardiyolo,M.Pd.

Kegiatan PPM iai Dibiayai dengan,{nggaran DIPA UNY, Tahuit 2014
SK Dekrn Noraor: 121Tahur 2014,Tanggal,30 Mei 2C14
Nomor Pcrjanjian:
601/I-rN,l4.t6/PPtr'/l0 74. Tanssal,
iian: 601/IJTL14.I6/PPM/2014,

T
30 M{i 2014

f'AKULTAS [LI{U KEOLAHRAGAAI'{
LNI}1ERsITASI.{DGERTYOGYAILdRTA
I'di{Ilr{ 2014

DAFTAR ISI
Halaman

}IALAMAN PENGESAHAN

iii

KATA PENGANTAR
DAFTARISI
DAI'TAR LAI4PIRAN

ABSTRAK


vii

BAB I. PENDAHTJLUAN
B. TinjauanPustaka
C. Identifikasi dan RumusanMasalah
D. Tujuan Kegiatan
E. ManfaatKegiatan

I
I
4
l0
ll
l1

BAB II. METODE KEGIATAN PPM

l3

A. AnalisisSituasi


A. Khalayak SasaranKegiatan PPM

B. MetodePendekatanPPM
C. Langkah-tangkahKegiatanPPM

BAB III. PELAKSANAANKEGIATANPPM
A. Hasil Pelaksanaan
KegiatanPPM
B. Pembalnsan
C, Faktor Penduhmgdan Penghambat

BAB TV.PENUTUP

13
l3
14
t6
l6
17

18

A. Kesimpulan
B. Samn

20
20
20

DAFTARPUSTAKA

2l

LAMPIRAN

l.
ABSTRAK
PENGENAI,AN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN
PADA GT]RU PENJASORKES SEKOLAII DASAR
SE.DI YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA

Oleh:
Dr. Yustinus Sukarmin. M.S.. dkk
Tujuan Pengabdianpada Masyarakal(PPM) PenerapanIptek Olahragaini
adalahmengenalkanmodel pembelajaranbermainyang sudahdikembangkandan
teruji keandalannyakepada grru Pendidikan JasmaniOlalraga dan Kesehatan
(penjasorkes)SD sebagaisolusi lntuk meningkatkanantusiasmepesertadidik
mergikuti pelajaran penjasorkes.Kegiatan PPM ini berangkatdad kenyataan
bahwa anfusiasmepesertadidik dalam mengikuti pelajaranpenjasorkesrendah
jasmari.
padarcndahnya
kebugaran
larg berirnplikasi
yang
Metode
digunakanuntuk melaksanakanPPM Penerapanlptek Olahraga ini ada tiga, yaitu: (1) metodeceramah,(2) metodelatihan siap (dril|, dan
(3) metode pemberiaDtugas (resitasi). Dengan metode cemmah,para peserla
pelatihan dibekali denganberbagaiteori, yaitu penjasorkesuntuk SD, bermain
untuk SD, kebugaranjasmani unnk SD, dan model pembelajara[bermainuntuk
SD kelasbawah.Setelahparapesefiadibekali denganteori-teori te6ebut, mercka
diberi latihan secaraintensif untlrk memraktikkanmated vanutelah merckasuslrn

dalam kelompok-kelompokkecil. Metode resitasi digunaka; unnrk memberikan
tugas gerak kepadapara pesertapelatihanmembuatpemainan yang siap untuk
dipnktikkan di tempal merekamengajaratau di SD masing-masing.Instrumen
yang digunakanuntuk mengevaluasiketerlaksanaan
PPM PenetapanIptek Olahraga ini adalah berupa pengarnatan(observasi).Observasidilakukan pada saal
kegiatanPPM ini berlangsrmgbaik di lapanganmaugm di kelas,dan di sekolah
masing-masing.
Hasil PPM menunjukkanbahwa antusiasmeguru penjasorkesSD dalam
mengikuti kegiatan PPM ini sangat tinggi, kendatipm secamkuantitas tidak
memenuhitargetyang dihanpkan. Dari 60 orangpesertayang diharapkandatang,
hanya 50 orang yang akhimya hadir rnengil:uti kegiatanPPM ini. Terlepasdan
jurnlah pesertapelatilan yang tidak sampaimengnuhi target,merekatetap serius
memperhatikanpenjelasanTim PPM pada saat prcsentasidan aktif melakukan
tugas gerak yang diberikan oleh Tim PPM, baik di tempatpelatihanmaupundi
sekolahmasing-masing

vii

BAB I
PENDAEULUAN

A. Analisis Situasi
Beberapapenelitian tentangkebugaxarjasmani yang dilakukan oleh para
ahli menunjukkanstatuskebugaranjasmani masyarakatIndonesi4 temasuk pam
pesertadidik ada dalan kategori rendah (Mutohir, 2009). Hasil-hasil penelitian
tersebutmemperkuatpetdapatTheAmefican Heart AssociationatauAHA tdalam
Hastie dan Mafia 2006:7) yang menyatakanbahwa pesertadidik pada masa
sekarangtingkat kebugarannyalebih rendah dibandingkandenganpesertadidik
generasi yang lalu. Pesertadidik generasisekarangmenuqiukkan tanda-tanda
lebih awal adanya risiko kardiovaskular,seperti kadar kolesterol yang tinggi,
ketidakaktifan,danobesitas.Trosl (2007:I ) dalampenelitiannyamelaporkanlebih
dari sepertigaanak-anakdan remajaAmerika Serikat ataukira-kfua25 juta orarg
mengalamiobesitas.
Rendahnyakebugaranjasmani para pesertadidik - dengansegalamacam
risikonya - salahsatunyadisebabkanoleh kurangnyamerekamelalorkanaktivitas
jaffneJri. 'Ihe Centersfo/ Disease Control and Prewntiotu atau CDC (2006)
menyatakanbahwa anak yang tidak aktif secarafisik cenderungtidak aktif pada
masa dewa.sadan neningkatkan risiko obesitasyang pada akhimya juga akan
meningkatkanprevalensipenyakit lronik degerclatif, sepertihipertensi,diabetcs,
danjantung.
Supayapesertadidik terhindardari risiko yang ditimbulkan oleh gayahidup

pasif, guru Penjasorkesmempwryai tanggrmgjawab

peseria didik

untuk bergaya hidup al:tif. Menurut Thomas, Lee, dan Thomas (2000:vii),

2
partisipasidalam allivitas jasnani selamamasakanak-kanakdapatmeningkatka[
kesehatandar kesejahteraan.Hal ini sesuai dengantujuan pe4jasorkessecara
keseluruhan,yaitu ingin menjadikan pesertadidik physically educatedperson
(Thomas, Lee, dan Thomas,2000:viii). NASpE (2005:4), yang juga disitir oleh
Metzler (2005:14), dan Cone (2009:9) menyatakanbahwa orang yang terlatih
secarafisik atau berpendidikanjasrnani (physically educatedpersoz) mempunyai
ciri-ciri, sebagai berikut: (1) m€nunjukkan kompetensi berbagai keterampilan
motorik dan pola-pola gerakanyaag dibutuhkan untuk melakukanbermacarnmacam aktivitas jasmani, (2) menunjukkanpengertiankonsep,pdnsip, stratcgr,
dan taktik gerakanyang diterapkanpada pembelajarandan penampilanaktivitas
jasmani, (3) berpartisipasisecarateratur dalamaktivitasjasmani, (4) memiliki dan
mempertahankantingkat kesehatanbagi kebugamnjasmani, (5) rnemperlihatkan
tingkah laku personaldan sosial yang bertanggrmgjawab yang menghormatidiri
sendid dan orang lain dalam aktivitas jasmani, dan (6) mengha€ai aktivit€s

jasmani bagi kesshatan,kesenangtul,tantangan,ekspesi diri, dar/atau interaksi
sosialHinson (1995:4) menyatakankebugaxanjasmani pesertadidik dipengaruhi
oleh lingkmgan, sikap, pengetahuan,dan pola hidup. Oleh karena selalu
dimanjakanoleh teknologi, pola hidup (lifestyle) peseftadidik berubah.pesena
didik yang dahulu demikian aktif kini menjadi pasil babkancenderungmalas!
Mereka lebih suka memanfaatkanjasa teknologi urtuk mengedakantugas yang
sebenamyadapatdikedakan oleh tenagamanusia.pola hidup niraktif yang terus
menems dan berlangsung dalam wallu yang lama akan berakibat pada

3
menurunnyakemampnn frslk @hysicalfthess) secarasigtrifikan_lni merupakan
sisi lain yang bersifatnegatif dad kemajuanteknologi.
Ketidaksenanganterhadapmateri pelajamn penjasorkesyang diajarkan di
sekolah merupakanpenyebablain pesertadidik menjadi kuang gerak. Menurut
pendapatShen,a/ a/ (2013:72)kurangnyamotivasi pesertadidik dalammengil-uti
prosespembelajaranperlasorkes disebabkanoleh berbagaialasan,di antamrrya
kepercayaankemampuan,kepercayaanusah4 nilai-nilai yang ada dalam tugas,
dan karakteristiktugas.Pendapalsenadadisampaikanoleh Chow, ar a/ (200g:3g)
yang menyatakantingkat altivitas jasmani pesertadidik dalam prosespembelajaran penjasorkesdi SD dipengan_rhioleh tempemtur, perilaku guru, dan
kara.Lledstikpelajaranyang meliputi materi danmodel penyampaian.

Kurangnyaantusiasmepesertadidik mengikuti pelajaranpenjasorkestidak
terlepas dari cara guru penjasorkesmengajar. Guru pe4jasorkesmasih suka
mengajar dengan cara konvensional,yakni cara mengajar dengan pendekatan
teknik kecabangandan berpusatpada gi.uu. Ketidaksenanganterhadapmate
penjasorkesyang diberikan oleh gruu diekspresikanoleh pesertadidik dengan
cara duduk-duduk,bermalas-malasan
melakukangerakan,atau sebentar-sebentar
pergi meninggalkanpelajarandenganbeftagai alasan,sepgrti izin ke belakang.
Timken dan McNarnee (2012:21) menyarankanuntuk nemasukkan altivitas
jasmani yang dapat mendalangkanrespons emosional yang kuat dan ali.tual
sebagaimetodeyangmampumenginduksiperubahankeyakinanpesertadidik.
Salah satu altematif yang dapat dilaktrkan untuk mengatasipermasalahal
rendahnyakebugaranjasmani pesertadidik Lhususnyadi SD kelasbawahadalah

BABIv
PENUTI]P
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasil pelaksanaankegiatanPPM dan pembahasatr
dapatditarik
kesimpulanbahwa PPM PenerapanIptek Olabmgadapat dipakai sebagaimedia

untuk memperkenalkanmodel pembelajaranbermainyang sudahdikembangkan
dan teruji keandalannyakepada gruu penjasorkesSD, sebagai solusi untuk
menimbulkandayatarik bagi pesertadidik terhadapmatapelajaratrpe4iasorkes.
B. Saian
Pelatihanpengenalanmodel pembelajaranbemain memangsudah selesai,
tetapi bukan berarti kesempatanuntuk mengasahketerdnpilan mengajar telah
berakhir pula. Oleh sebabih! pada kesempatanini Tim PPM menghimbauagar
para guru penjaso*es SD untuk tidak berhentibelajar agarmemprmyaiwawasan
yang luas khususnyatettang model-modelpembelajaranpenjasorkes.Di samping
ih! para guru penjasorkesSD hendaknyaterus telqrn berlatih memraktikt