udupkp bpom tahun 2017 administrasi perkantoran
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
oleh :
Robaini, S.IP
Badan Pengawas Obat dan Makanan Jakarta, Juli 2016
(2)
MATERI
ADMINISTRASI PERKANTORAN
TUJUAN :
Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan
kemampuan melaksanakan tugas
administrasi perkantoran secara baik dan
(3)
PERMASALAHAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Kurangnya pemahaman terhadap Pedoman
Tata Naskah Dinas (TND)
Kurangnya kepatuhan terhadap Pedoman
TND
(4)
MAKSUD DAN TUJUAN
a. Menggunakan acuan yang sama dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
b. Menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan pemerintahan.
(5)
SASARAN
a. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan;
b. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
c. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi
tulis;
d. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas.
(6)
ASAS
ASAS TATA
NASKAH DINAS
EFEKTIF DAN EFISIEN, PEMBAKUAN
PERTNGGUNGJAWABAN, KETERKAITAN
(7)
JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah
dinas arahan dan naskah dinas korespondensi.
A. NASKAH DINAS ARAHAN
Naskah Dinas Arahan merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dijadikan pedoman dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan berupa produk hukum yang
(8)
WEWENANG PENETAPAN DAN PENANDATANGANAN
Pejabat yang berwenang menetapkan dan
menandatangani Peraturan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
(9)
Pengundangan
Agar setiap orang mengetahuinya, peraturan yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan diundangkan dalam Berita Negara Republik Indonesia melalui
Kementerian Hukum dan HAM c.q. Direktorat Jenderal Peraturan Perundangundangan.
Pengabsahan
Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan didistribusikan dengan sah, suatu Peraturan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan oleh pejabat yang bertanggung jawab di bidang hukum.
(10)
B. NASKAH DINAS KORESPONDENSI
1. Intern --- Nota Dinas + Memorandum/Memo Dinas 2. Ekstern ---- Surat Dinas
C. NASKAH DINAS KHUSUS
1. Surat Perjanjian - Dalam Negeri - - Internasional 2. Surat Kuasa
3. Berita Acara (BA) 4. Surat Keterangan 5. Surat Pengantar 6. Pengumuman
(11)
SYARAT PENYUSUNAN NASKAH DINAS
1. Ketelitian
Dalam menyusun naskah dinas harus tercermin ketelitian dan kecermatan, dilihat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa, dan penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan. Kecermatan dan ketelitian sangat membantu pimpinan dalam mengurangi kesalahan pengambilan keputusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik dan materi. 3. Singkat dan Padat
Naskah dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (bahasa formal, efektif,
singkat, padat dan lengkap). 4. Logis dan Meyakinkan
Naskah dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwa penuangan gagasan ke dalam naskah dinas dilakukan menurut urutan yang logis dan meyakinkan. Struktur kalimat harus lengkap dan efektif sehingga memudahkan pemahaman penalaran bagi penerima naskah dinas.
5. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku sesuai dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut format maupun dari penggunaan bahasanya agar memudahkan dan memperlancar pemahaman isi naskah dinas.
(12)
CARA PENOMORAN NASKAH DINAS
Contoh penomoran Instruksi:
INSTRUKSI KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR: HK.05.01.1.22.06.13.001
Keterangan :
a) HK.05.01 : Kode Klasifikasi instruksi
b) 1 : Kode unit kerja pejabat penandatangan (Kepala Badan POM)
c) 22 : Kode unit kerja pembuat surat d) 06.13 : Bulan dan tahun terbit
(13)
CARA PEMBUBUHAN PARAF
Setiap konsep surat dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dibubuhi paraf terlebih dahulu oleh para pejabat dua tingkat di bawahnya yang bertugas menyiapkan konsep surat dinas tersebut.
Letak pembubuhan paraf diatur sebagai berikut. (a) Paraf pejabat yang berada dua tingkat di bawah
pejabat penanda tangan surat dinas dibubuhkan di sebelah kiri/ sebelum nama pejabat penanda tangan surat.
(b) Paraf pejabat yang berada satu tingkat di bawah pejabat penanda tangan surat dinas dibubuhkan di
(14)
(15)
PENGAMANAN NASKAH DINAS
Kategori klasifikasi keamanan untuk naskah dinas, terdiri dari :
1. Sangat rahasia adalah naskah dinas yang apabila fisik dan informasinya diketahui oleh pihak yang tidak berhak dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan keselamatan negara;
2. Rahasia adalah naskah dinas yang apabila fisik dan informasinya diketahui oleh pihak yang tidak berhak dapat mengakibatkan terganggunya fungsi penyelenggaraan negara, sumber
daya nasional, ketertiban umum, termasuk terhadap ekonomi makro. Apabila informasi yang terdapat dalam naskah dinas bersifat sensitif baik bagi lembaga maupun perorangan akan menimbulkan kerugian yang serius terhadap privacy, keuntungan kompetitif, hilangnya kepercayaan, serta merusak kemitraan dan reputasi;
3. Terbatas adalah naskah dinas yang apabila fisik dan informasinya diketahui oleh pihak yang tidak berhak dapat mengakibatkan terganggunya pelaksanaan fungsi dan tugas lembaga, seperti kerugian finansial yang signifikan; dan
4. Biasa/Terbuka adalah naskah dinas yang apabila fisik dan informasinya dibuka untuk umum tidak membawa dampak apapun terhadap keamanan negara.
(16)
PEMBERKASAN
Pengaturan dan penyimpanan arsip scr logis dan sistematis dgn menggunakan huruf, nomor atau kombinasi huruf dan nomor yg digunakan sebagai
(17)
TUJUAN PEMBERKASAN ARSIP
1. Menjaga kesatuan dan keamanan informasi
2. Mempercepat penemuan kembali arsip secara cepat dan lengkap
(18)
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Filing cabinet/lemari penyimpanan arsip
2. Guide/sekat : pembatas antar file, biasanya terbuat dari karton tebal yang mempunyai tab
3. Out Indikator : sebagai alat untuk mengganti arsip yang dipinjam
a. Out Guide: mengganti folder yang diambil/dipinjam b. Out Sheet : mengganti arsip yang diambil/dipinjam,
diletakkan di folder dimana arsip itu diambil
(19)
SARANA PEMBERKASAN
PERANGKAT KERAS :
FILING CABINET,
LEMARI ARSIP, SEKAT/GUIDE, FOLDER
PERANGKAT LUNAK : KODE KLASIFIKASI INDEKS
(20)
PENYIMPANAN ARSIP
PENYIMPANAN ARSIP AKTIF
1. Dilaksanakan di tiap unit pengolah
2. Penyimpanan dilaksanakan sesuai materi arsip (alfabetis, numerik, subjek, geografis) 3. Didasarkan pada pola klasifikasi (subjek) 4. Prosedur:
a. Pemeriksaan b. Penentuan indeks c. Pemberian kode d. Tunjuk silang e. Penyortiran
f. Penempatan arsip
PENYIMPANAN ARSIP INAKTIF
1. Dilaksanakan di Unit Kearsipan Departemen dan Unit Kearsipan Unit Utama atau lembaga kearsipan di provinsi, Kabupaten/kota;
2. Prinsip original order dan provenance 3. Prosedur:
a. Penerimaan
b. Pemeriksaan kesesuaian arsip dengan daftarnya.
c. Jika terjadi kesalahan melakukan perbaikan penataan fisik dan daftar
d. Penandatanganan BA pemindahan arsip e. Penataan arsip dalam boks
f. Pelabelan
g. Penataan boks dalam rak h. Penyusunan daftar dengan
memperhatikan daftar arsip yang dipindahkan
(21)
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
3. Folder atau Map : berfungsi untuk menempatkan arsip.
Mempunyai tab untuk menuliskan kode & indeks berkas.
4. Guide & Folder Miscellaneous sebagai penampung
sementara terhadap surat-surat yang jumlahnya masih sedikit (kurang dari 5 lembar)
Sosialisasi SE Kearsipan
(22)
TAB
FOLDER
35,5 cm
24 cm
2 cm
8 cm
(23)
Tab
24 cm
35,5 cm
2 cm
8 cm
(24)
TE
FOLDER
SEKUNDER
PRIMER
GUIDE ATAU SEKAT
(25)
PERDATA
PIDANA
HK.O3
BANTUAN HUKUM
(26)
OUT INDIKATOR
NO NAMA PEMINJAM JENIS ARSIP KODE ARSIP TANGGAL PINJAM TANGGAL KEMBALI PARAF PEMINJAM PARAF KEMBALI
Sosialisasi SE Kearsipan
(27)
TATA CARA
(28)
PROSEDUR PEMBERKASAN
1. PEMERIKSAAN
memeriksa surat/berkas yang akan disimpan, dengan cara :
- lihat disposisi (simpan, file, arsip) - Kelengkapan surat
(29)
2. PENENTUAN INDEKS
- tentukan kata tangkap, berupa nama orang, nama lokasi, nama organisasi, masalah atau subyek, nama yang sering disebut atau digunakan,
- singkat dan jelas
- Mewakili topik yang ada dalam arsip, - Spesifik
- Mudah dikenali dan mudah dipahami - Lazim digunakan
(30)
CONTOH CARA MENGINDEKS:
Surat tentang Rencana Kunjungan Anggota DPRD
Kodenya :
Primer : HM. HUBUNGAN MASYARAKAT Sekunder : HM.02. Protokoler
Tersier : HM.02.01. Kunjungan
(31)
3. PEMBERIAN KODE KLASIFIKASI
Setiap surat yang akan diberkaskan diberi kode klasifikasi terlebih dahulu sesuai
(32)
KEGUNAAN KLASIFIKASI
MENGELOMPOKKAN ARSIP YANG MASALAHNYA SAMA DALAM SATU BERKAS;
MENGATUR PENYIMPANAN ARSIP SECARA LOGIS DAN SISTEMATIS;
UNTUK MEMUDAHKAN DALAM KEGIATAN PENEMUAN KEMBALI
(33)
PENGERTIAN KLASIFIKASI
Klasifikasi Arsip adalah penggolongan naskah dinas berdasarkan masalah dan merupakan pedoman
untuk pengaturan, penataan dan penemuan kembali arsip.
(34)
KLASIFIKASI
Kode Klasifikasi Arsip adalah tanda pengenal
urusan atau masalah dalam bentuk angka, huruf atau keduanya.
berfungsi sebagai alat untuk mengenali masalah yang dikandung arsip.
(35)
CARA PENGGUNAAN KLASIFIKASI
Klasifikasi disusun berdasarkan masalah yang
mencerminkan fungsi dan kegiatan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dll.
Klasifikasi disusun secara berjenjang dengan
mempergunakan prinsip perkembangan dari umum ke khusus. Terdiri dari pokok masalah, sub masalah dan sub sub masalah.
(36)
4.
TUNJUK SILANG
• JIKA SATU SURAT MEMPUNYAI 2 MASALAH ATAU LEBIH
• JIKA ADA PERUBAHAN NAMA, BAIK ORANG, TEMPAT ATAU ORGANISASI
• JIKA SURAT MEMPUNYAI LAMPIRAN YANG BUKAN MERUPAKAN SURAT SEPERTI DISKET, FOTO, BUKU, DLL.
(37)
TUNJUK SILANG
Jenis:
1. Lembaran
Digunakan untuk menggantikan arsip yang disimpan di tempat lain.
2. Guide/ Folder
Digunakan untuk menghubungan antara berkas yang satu dengan berkas lainnya karna saling berhubungan atau saling melengkapi.
(38)
5. PENEMPATAN ARSIP
yaitu kegiatan menempatkan arsip pada folder dan menatanya ke dalam rak arsip/filing kabinet
(39)
g
KP. KEPEGAWAIAN
KP.09. Kesejahteraan
Kp.09.01. Cuti Cuti Tahunan
188 - TAHUN 2007 Cuti alasaN PENTING
Simulasi pemberkasan Arsip Kepegawaian
(40)
400 – KESEJAHTERAAN RAKYAT
470 - KEPENDUDUKAN
471 – KARTU KELUARGA
471 - DUSUN LEREP 471 - DUSUN MANDALA
471 - DUSUN ADIREJO
Simulasi penataan arsip
(41)
41
(42)
(43)
FILING CABINET
(44)
(45)
DAFTAR BERKAS
Bertujuan untuk mengetahui jumlah arsip di instansi yang akan dibenahi
Out Put : Daftar Ikhtisar Arsip
Nama Instansi :
Alamat :
UNIT PENGOLAH NOMOR BERKAS KODE KLASIFIKASI URAIAN INFORMASI BERKAS KURUN WAKTU
(46)
DAFTAR ISI BERKAS
Bertujuan untuk mengetahui jumlah arsip di instansi yang akan dibenahi
Out Put : Daftar Ikhtisar Arsip
Nama Instansi :
Alamat :
NO. BERKAS NO. ITEM ARSIP KODE KLASIFIKASI URAIAN INFORMASI BERKAS
(47)
LAYANAN DAN PENGGUNAAN ARSIP
1. Arsip hanya digunakan untuk kepentingan dinas.
2. Arsip hanya digunakan oleh pegawai yang berwenang. 3. Pengaturan kewenangan didasarkan pada:
a. Level Jabatan
b. Keterkaitan Tugas dan Fungsi dengan arsip yang digunakan.
(48)
LAYANAN DAN PENGGUNAAN ARSIP
4. Karena sifatnya tertutup perlu ada batasan, siapa yg
berhak meminjam arsip & siapa yg berhak mengijinkan 5. Jangka waktu peminjaman dibatasi maksimal 1 minggu
dan dpt diperpanjang
6. Ada pengendalian/ pencatatan sbg bukti terjadinya transaksi peminjaman
7. Menempatkan kembali arsip yg dipinjam sesuai dgn penempatan semula
(49)
PERALATAN PEMINJAMAN ARSIP
Buku Peminjaman Arsip
NO. URUT
KODE / NO.SURAT
ISI RINGKAS JUMLAH BERKAS
NAMA PEMINJAM
PARAF / TGL PINJAM
PARAF / TGL KEMBALI
(50)
OUT INDICATOR
Sebagai pengganti arsip yang dipinjam.
1 folder outguide
(51)
OUT SHEET
No Indeks Peminjam Paraf No Indeks Peminjam Paraf OUT GUIDE
(52)
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
(1)
LAYANAN DAN PENGGUNAAN ARSIP
1. Arsip hanya digunakan untuk kepentingan dinas.
2. Arsip hanya digunakan oleh pegawai yang berwenang. 3. Pengaturan kewenangan didasarkan pada:
a. Level Jabatan
b. Keterkaitan Tugas dan Fungsi dengan arsip yang digunakan.
(2)
LAYANAN DAN PENGGUNAAN ARSIP
4. Karena sifatnya tertutup perlu ada batasan, siapa yg
berhak meminjam arsip & siapa yg berhak mengijinkan 5. Jangka waktu peminjaman dibatasi maksimal 1 minggu
dan dpt diperpanjang
6. Ada pengendalian/ pencatatan sbg bukti terjadinya transaksi peminjaman
7. Menempatkan kembali arsip yg dipinjam sesuai dgn penempatan semula
(3)
PERALATAN PEMINJAMAN ARSIP
Buku Peminjaman Arsip
NO. URUT
KODE / NO.SURAT
ISI RINGKAS JUMLAH BERKAS
NAMA PEMINJAM
PARAF / TGL PINJAM
PARAF / TGL KEMBALI
(4)
OUT INDICATOR
Sebagai pengganti arsip yang dipinjam.
1 folder outguide
(5)
OUT SHEET
No Indeks Peminjam Paraf No Indeks Peminjam Paraf OUT GUIDE
(6)
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA