HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN
DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA
ANAK TODDLER
(1-3 TAHUN) DI POSYANDU DESA SURUHKALANG
KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
AYUK DHIAN PRATIWI
J 210.090.004

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada
Anak Toddler Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar

2


Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada
Anak Toddler Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar

NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN
DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK
TODDLER (1-3 TAHUN) DI POSYANDU DESA SURUHKALANG
KARANGANYAR
Ayuk Dhian Pratiwi*
Irdawati, S.Kep, Ns., MSi., Med**
Faizah Betty R, A., S. Kep., M. Kes**
ABSTRAK
Motorik kasar dipengaruhi oleh kematangan anak sebagai awal dari
kecerdasan dan emosi sosial anak khususnya anak toddler. Banyaknya negara
yang mengalami masalah perkembangan seperti keterlambatan motorik akan
menyebabkan menurunnya kreatifitas anak dalam beradaptasi serta kurangnya
pemahaman orang tua tentang bermain. Faktor pengetahuan orang tua tentang
bermain dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak, terutama motorik
kasar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang
bermain dengan perkembangan motorik kasar pada anak toddler di posyandu desa

Suruhkalang Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian
ini adalah ibu yang memiliki anak usia toddler (1-3 tahun) di posyandu desa
Suruhkalang berjumlah 216 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan proportional random sampling sehingga didapatkan 68 responden.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan tentang bermain dan
penilaian perkembangan motorik kasar menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP). Alat analisis menggunakan uji Chi Square. Hasil
penelitian pengetahuan ibu tentang bermain diketahui 22,1% (15 ibu) dengan
pengetahuan tinggi dan 77,9% (53 ibu) dengan pengetahuan rendah. Berdasarkan
penilaian KPSP diketahui 80% (12 anak toddler) perkembangan motorik kasar
sesuai, 20% (3 anak toddler) perkembangan motorik kasar kurang sesuai. 58,8%
(31 anak toddler) perkembangan motorik kasar sesuai, dan 41,5% (22 anak
toddler) perkembangan motorik kasar kurang sesuai. Hasil analisis bivariat
diketahui nilai OR= 2,839 dan nilai p-value = 0,222, dimana p-value > 0,05.
Sehingga hasil analisis tersebut disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan ibu tentang bermain dengan perkembangan motorik kasar
pada anak toddler di posyandu desa Suruhkalang Karanganyar.

Kata kunci: perkembangan motorik kasar anak toddler, pengetahuan,

bermain
1

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada
Anak Toddler Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar

RELATIONSHIP MOTHER’S KNOWLEDGE OF PLAY WITH TODDLER
(1-3 YEARS) GROSS MOTORIC DEVELOPMENT AT POSYANDU OF
SURUHKALANG VILLAGE OF KARANGANYAR

Abstract
Gross motoric is influenced by the maturity of the child as the beginning of
a child's social and emotional intelligence in particular older toddler. The number
of countries that are experiencing problems such as delays in motor development
will lead to declining creativity in adapting and lack of understanding of the
parents about the play. Parents knowledge about factors play can influence the
development of children's motor skills, especially motor rough. Objective: aim to
know relationship mother’s knowledge of play with toddler gross motoric
development at posyandu of suruhkalang village of KaranganyarType of this
research is a descriptive quantitative research approach to cross sectional

correlation. The sample of this research is the mother who has children aged
toddler (1-3 years) in Suruhkalang village of posyandu total 68 respondents.
Taking sample use proportional random sampling. Instrument research using
questionnaires for knowledge about playing and rough use motor development
assessment Questionnaire Pre Screening developments . Analysis statistic use Chi
Square test.The research of knowledge capital about playing note 22.1% (15
mother) with a high knowledge and 77,9% (53 moms) with low knowledge. Based
on assessment known KPSP 80% (12 children toddler) development of a rough
match motor, 20% (3 toddler) rough less motor development accordingly. 58,8%
(31 older toddler) motor development of a rough match, and 41.5% (22 children
toddler) rough less motor development accordingly. Results of analysis of
unknown value OR = 2,839 and value p = 0,222. The results of the analysis
concluded there is no relationship mother’s knowledge of play with toddler gross
motoric development at posyandu of Suruhkalang village of Karanganyar
Keywords: toddler, gross motoric, knowledge, play

2

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada
Anak Toddler Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar


Latar Belakang
Bermain
merupakan
suatu
aktivitas
dimana
anak
dapat
melakukan
atau
mempraktikkan
keterampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan
dan berperilaku dewasa (Hidayat,
2008). Sedangkan menurut Adriana
(2011) Bermain adalah salah satu
stimulasi yang tepat bagi anak untuk
merangsang daya pikir anak untuk

mendayagunakan aspek emosional,
sosial, dan fisiknya.
Perkembangan motorik kasar
adalah bertambahnya kemampuan
motorik yang digerakkan oleh otot
besar, seperti keterampilan lokomotor
(berjalan, melompat, dan berenang)
dan gerakan non lokomotif (duduk,
mendorong, menarik) (Allen and
Marotz,
2010).
Perkembangan
motorik kasar dapat distimulasi
dengan kegiatan bermain karena
dengan bermain anak akan belajar
tentang dunia luar dan lingkungan
dimana mereka berada (Suriadi dan
Yuliani, 2008).
Perangsangan
dan

latihanlatihan anak dapat dilakukan oleh
orang tua, anggota keluarga, ataupun
orang dewasa disekitar anak. Karena
pentingnya
orang
tua
bagi
pengembangan kecerdasan anak dan
kreatifitas
anak,
maka
sangat
dianjurkan pada orang tua terutama
ibu untuk meluangkan waktu secara
teratur untuk menemani anak dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan
tingkatan usia dan perkembangan
anak pada umumnya, misalnya
dengan kegiatan bermain dan
diharapkan orang tua mengetahui dari

kegiatan yang dilakukan anak sesuai
dengan umur anak saat ini.

Dari studi pendahuluan
yang dilakukan di 3 posyandu di desa
Suruhkalang, didapatkan bahwa dari 3
posyandu 7 anak usia 1-3 tahun
mengalami penurunan dalam motorik
kasarnya. Dari hasil wawancara
dengan ibu yang memiliki anak usia
1-3
tahun
mereka
hanya
menimbangkan anak di posyandu
serta dari kader posyandu tidak
memberikan pengarahan tentang
pentingnya bermain pada usia toddler.
Untuk meningkatkan partisipasi orang
tua

terutama
ibu
dalam
mengembangkan kreatifitas anak
melalui bermain maka peneliti ingin
mengadakan
penelitian
tentang
“hubungan pengetahuan ibu tentang
bermain
dengan
perkembangan
motorik kasar pada anak toddler di
posyandu
desa
Suruhkalang
Karanganyar”.
Tujuan Penelitian
Mengetahui adakah hubungan
pengetahuan ibu tentang bermain

dengan perkembangan motorik kasar
pada anak toodler di posyandu desa
Suruhkalang Karanganyar.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan orang tua tentang
bermain
Pengetahuan
adalah
hasil
penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap obyek melalui
indera yang dimilikinya. Pengetahuan
seseorang terhadap obyek mempunyai
intensitas atau tingkat yang berbedabeda (Notoatmodjo, 2007).
Bermain
merupakan
suatu
aktivitas
dimana
anak

dapat
melakukan
atau
mempraktikkan
keterampilan, memberikan ekspresi
terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan
3

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada
Anak Toddler Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar

dan berperilaku dewasa (Hidayat,
2008)
Jadi
dapat
disimpulkan
pengetahuan orang tua tentang
bermain adalah hasil penginderaan
manusia terhadap obyek melalui
indera yang dimilikinya tentang suatu
kegiatan anak yang bertujuan untuk
memperoleh kesenangan dan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir.
Bermain
Menurut
Hidayat (2008)
bermain merupakan suatu aktivitas
dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan
keterampilan,
memberikan
ekspresi
terhadap
pemikiran,
menjadi
kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan
dan berperilaku dewasa. Bermain
merupakan tahap awal dari proses
belajar pada anak yang dialami
hampir semua orang. Melalui kegiatan
bermain yang menyenangkan, seorang
anak berusaha untuk menyelidiki dan
mendapatkan
pengalaman
yang
banyak. Baik pengalaman dengan
dirinya sendiri, orang lain maupun
lingkungan disekitarnya. Melalui
bermain
anak
dapat
mengorganisasikan
berbagai
pengalaman
dan
kemampuan
kognitifnya dalam upaya menyusun
kembali gagasan yang cemerlang.
Anak toddler
Usia toddler adalah anak pada
periode 12-36 bulan. Masa ini
merupakan
masa
eksplorasi
lingkungan yang intensif karena pada
usia ini anak berusaha mencari tahu
bagaimana semua terjadi (Wong,
2009). Pada masa ini, pertumbuhan
fisik anak relatif lebih lambat, tetapi
perkembangan motoriknya berjalan
lebih cepat. Dimana sifat anak toddler
ini
adalah
egosentris,
yaitu

mempunyai sifat kekakuan yang kuat
sehingga
segala
sesuatu
yang
disukainya dianggap sebagai miliknya
(Nursalam, 2005).
Kuesioner
Pra
Skrining
Perkembangan (KPSP)
KPSP (Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan) adalah alat atau
instrumen yang digunakan untuk
melakukan skrining pendahuluan
untuk mengetahui perkembangan anak
usia 3 bulan sampai 6 tahun normal
atau ada penyimpangan (Rahardjo,
2012). Pertanyaan dalam KPSP
dikelompokkan sesuai usia anak saat
dilakukan
pemeriksaan,
mulai
kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan, dan
seterusnya sampai kelompok 5-6
tahun. Untuk usia ditetapkan menurut
tahun dan bulan, dengan kelebihan 16
hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kuantitatif yang
bersifat deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian
ini menggunakan metode proportional
random sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah ibu yang
memiliki anak usia toddler yang
berjumlah 216 sehingga didapatkan
68 responden.
Instrumen Penelitian
Kuesioner
pertama
yaitu
mengukur pengetahuan ibu tentang
bermain. Kuesioner kedua untuk
mengukur perkembangan motorik
kasar anak toddler dengan Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP).
Analisis bivariate
Pengolahan data dengan uji Chi
Square.
4

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada
Anak Toddler Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan
karakateristik responden
Karakteristik
Usia ibu
21-35 tahun
>35 tahun
Pendidikan ibu
SMP
SMA
PT
Pekerjaan ibu
IRT
Guru
Penjahit
Karyawati
Jenis kelamin anak
Laki-laki
Perempuan
Usia anak toddler (bulan)
15 bulan -

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BERMAIN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK TODDLER Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 1 17

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 1 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Bermain Dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler (1-3 Tahun) Di Posyandu Desa Suruhkalang Karanganyar.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3 - 5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA.

0 1 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI BOYOLALI.

1 2 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER Iis Suwanti

0 1 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG

0 0 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 2 -3 TAHUN DI PAUD WILAYAH JAMBIDAN BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN 2011

0 0 9