Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pemilik Usaha Kecil Menengah dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakannya (Studi Kasus pada Usaha Factory Outlet di Daerah Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Taxpayer compliance in paying taxation obligations is important in state tax revenue. Taxpayer compliance is influenced by several factors such as awareness of taxation, rational attitude, environment of taxpayers, tax laws, and fiskus attitudes. The objective of this research is to know the influence of awareness of taxation, rational attitude, taxpayer environment, tax law and fiskus attitude on taxpayer compliance in reporting of tax liabilities both simultaneously or partially. The respondents of this research are the owner / accountant in Factory Outlet business in Bandung. The number of samples in this research were 52 taxpayers. The data in this research was analyzed by using multiple regression models. The result of research showed that only the awareness of taxation factor have a significant influence on taxpayer compliance in reporting of tax liabilities while the factor of a rational attitude, environment Taxpayers are, tax law, and the attitude of the tax authorities have no significant effect. The simultaneously influence showed all of the factors have a significant influence on taxpayer compliance in reporting of tax liabilities.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penerimaan pajak negara. Kepatuhan Wajib Pajak tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya baik secara simultan maupun secara parsial. Responden dalam penelitian ini adalah para pemilik / akuntan usaha

Factory Outlet yang ada di Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak

52 Wajib Pajak. Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya faktor kesadaran perpajakan yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya sedangkan faktor sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Secara simultan menunjukkan bahwa kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR……….... iv

ABSTRACT………... vii

ABSTRAK………... viii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR GAMBAR….………... xv

DAFTAR TABEL….………... xvi

DAFTAR GRAFIK….………... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... .8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... .8

1.4 Kegunaan Penelitian... .9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Pemahaman Tentang Perpajakan ... 11


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 13

2.1.1.3 Jenis Pajak ... 13

2.1.1.4 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 15

2.1.1.4.1 Stelsel Pajak ... 15

2.1.1.4.2 Asas-asas Pemungutan Pajak ... 15

2.1.1.4.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 16

2.1.2 Kewajiban Perpajakan ... 17

2.1.3 Wajib Pajak... 17

2.1.3.1 Wajib Pajak Orang Pribadi ... 18

2.1.3.1.1 Jenis Penghasilan yang Diterima Wajib Pajak Orang Pribadi ... 19

2.1.3.1.2 Cara Menghitung Kewajiban Pajak Orang Pribadi.19 2.1.3.2 Hak-hak Wajib Pajak ... 20

2.1.3.3 Kewajiban-kewajiban Wajib Pajak ... 21

2.1.4 Surat Pemberitahuan (SPT) ... 21

2.1.4.1 Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) ... 21

2.1.4.2 Jenis Surat Pemberitahuan ... 22

2.1.4.3 Fungsi Surat Pemberitahuan ... 22

2.1.4.4 Pengisian dan Penyampaian Surat Pemberitahuan ... 23

2.1.4.5 Batas Waktu Penyampaian SPT ... 25

2.1.4.6 Sanksi Keterlambatan atau Tidak Menyampaikan SPT ... 26

2.1.5 Kepatuhan ... 27

2.1.5.1 Derajat Kepatuhan ... 29


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha 2.1.6 Faktor Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Wajib

Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak ... 32

2.1.6.1 Faktor Kesadaran Perpajakan ... 33

2.1.6.2 Faktor Sikap Rasional ... 34

2.1.6.3 Faktor Lingkungan Wajib Pajak Berada ... 36

2.1.6.4 Faktor Hukum Pajak ... 37

2.1.6.5 Faktor Sikap Fiskus atau Petugas Pajak ... 40

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 42

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Objek Penelitian ... 46

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 46

3.1.1.1 Tomodachi Boutique ... 46

3.1.1.2 Batik Danar Hadi... 46

3.1.1.3 Batik Semar ... 47

3.1.1.4 Rumah Mode Factory Outlet ... 48

3.1.1.5 Dago Stock Eksport ... 50

3.1.1.6 Merdeka Arcade FO ... 50

3.2 Populasi dan Sampel ... 50

3.2.1 Populasi Penelitian ... 50

3.2.2 Teknik Penarikan Sampel ... 51

3.3 Jenis Penelitian ... 53

3.4 Pengukuran Variabel ... 54


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 57

3.7 Metode Analisis Data ... 59

3.7.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 60

3.7.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 62

3.8 Metode Penelitian... 64

3.8.1 Metode Pengujian Data ... 64

3.8.1.1 Uji Validitas ... 64

3.8.1.2 Uji Reliabilitas ... 64

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 65

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 65

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas ... 65

3.9 Skema Metode Penelitian ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1 Hasil Penelitian ... 68

4.1.1 Gambaran Responden Penelitian ... 68

4.1.2 Deskriptif Frekuensi Tanggapan Responden ... 70

4.1.2.1 Deskriptif Tentang Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 70

4.1.2.2 Deskriptif Tentang Kesadaran Perpajakan (X1) ... 71

4.1.2.3 Deskriptif Tentang Sikap Rasional (X2) ... 73

4.1.2.4 Deskriptif Tentang Lingkungan WP Berada (X3) ... 74

4.1.2.5 Deskriptif Tentang Hukum Pajak (X4) ... 75

4.1.2.6 Deskriptif Tentang Sikap Fiskus (X5) ... 76


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

4.2.1 Uji Kualitas Data ... 77

4.2.1.1 Uji Validitas ... 77

4.2.1.2 Uji Reliabilitas ... 79

4.2.2 Pengujian Asumsi Regresi ... 80

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 80

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 82

4.2.3 Hasil Perhitungan Analisis Regresi ... 84

4.2.3.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 84

4.2.3.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 87

4.2.3.3 Koefisien Determinasi Simultan ... 89

4.3 Hasil Analisis ... 90

4.3.1 Kesadaran Perpajakan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 90

4.3.2 Sikap Rasional Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 90

4.3.3 Lingkungan WP Berada Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 90

4.3.4 Hukum Pajak Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 91

4.3.5 Sikap Fiskus Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 91

4.3.6 Kesadaran Perpajakan, Sikap Rasional, Lingkungan Wajib Pajak Berada, Hukum Pajak, dan Sikap Fiskus Berpengaruh Signifikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 92


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1 Kesimpulan ... 93

5.2 Saran ... 94

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………... 45

Gambar 2 Struktur Organisasi Rumah Mode………...49

Gambar 3 Teknik Sampling………... 51


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Klasifikasi Pengambilan Sampel………...53

Tabel II Operasionalisasi Variabel………..…55

Tabel III ANOVA……….63

Tabel IV Daftar Nama Factory Outlet / Sampel Penelitian………..……...…….68

Tabel V Persentase Jawaban Responden Mengenai Kepatuhan Wajib Pajak….71 Tabel VI Persentase Jawaban Responden Mengenai KesadaranPerpajakan...72

Tabel VII Persentase Jawaban Responden Mengenai Sikap Rasional...…...73

Tabel VIII Uji Persentase Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Wajib Pajak Berada ……...……..74

Tabel IX Persentase Jawaban Responden Mengenai Hukum Pajak ………75

Tabel X Persentase Jawaban Responden Mengenai Sikap Fiskus ……….76

Tabel XI Hasil Uji Validitas ………...……….78

Tabel XII Hasil Uji Reliabilitas...……….79

Tabel XIII Uji Normalitas Model One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test...81

Tabel XIV Uji Multikolinearitas...………....83

Tabel XV Koefisien Regresi...……….84

Tabel XVI Pengujian Koefisien Regresi...……….88


(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1 Grafik Normalitas………... 82


(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pajak mempunyai kontribusi cukup tinggi dalam penerimaan negara. Pada beberapa tahun terakhir ini, penerimaan dari sektor fiskal mempunyai proporsisi lebih dari 50% penerimaan dalam APBN. Berbagai kebijakan dalam bentuk ekstensifikasi dan intensifikasi telah dibuat oleh pemerintah untuk mencapai target penerimaan pajak. Kebijakan ini membawa pengaruh kepada masyarakat, dunia usaha, dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pajak (Resmi, 2008:3).

Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dari tahun ke tahun senantiasa memberikan tugas kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk menaikkan penerimaan pajak kepada negara. Tindakan tersebut sangat rasional, karena pada kenyataannya rasio antara jumlah Wajib Pajak dengan jumlah penduduk serta jumlah usaha masih sangat kecil, dan di samping itu, tahun-tahun yang akan datang pajak akan diproyeksikan menjadi salah satu pilar utama penerimaan negara secara mandiri (Soeprapto, 2001:8). Hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena pada dasarnya membayar pajak akan menciptakan bangsa yang mandiri dimana dengan pajak ini, laju pembangunan dapat ditopang tanpa harus menggantungkan diri terhadap pinjaman luar negeri.

Apabila diperhatikan dengan lebih seksama, selama ini perekonomian dalam negeri secara umum masih buruk, tetapi harus kita akui bahwa beberapa sektor usaha (terutama sektor swasta), masih menunjukkan kinerja yang cukup bagus. Usaha yang


(13)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha bisa dikatakan bertahan hidup dalam segala situasi dan kondisi tersebut kebanyakan adalah usaha kecil menengah. Banyaknya usaha-usaha tersebut, baik yang berskala kecil maupun menengah bila diperhatikan dengan sungguh-sungguh merupakan sumber pajak yang dapat dipergunakan untuk menambah pendapatan negara. Sebagai contoh adalah usaha Factory Outlet yang mulai meramaikan industri jasa maupun industri perdagangan di Bandung pada khususnya (Fery Dwi, 2006:1).

Tidak bisa dipungkiri bahwa akhir-akhir ini Direktorat Jenderal Pajak mencanangkan agenda aksi yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi pajak, dimana hal tersebut biasanya dilakukan dengan cara perluasan subjek dan objek pajak, atau dengan menjaring Wajib Pajak baru. Di lain pihak perkembangan usaha-usaha kecil dan menengah yang demikian dinamis tersebut barangkali jauh meninggalkan jangkauan pajak. Meskipun jaring pengaman bagi Wajib Pajak (berupa Nomor Pokok Wajib Pajak) agar melaksanakan kewajiban perpajakannya sudah dipasang, terutama bagi usaha-usaha kecil menengah tersebut, tetapi masih tetap ditemukan usaha-usaha kecil menengah yang lepas dari jeratan pajak. Sebenarnya masih banyak Wajib Pajak potensial yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak aktual. Ketidaktaatan dalam membayar pajak tidak hanya terjadi pada lapisan pengusaha saja tetapi telah menjadi rahasia umum bahwa para pekerja profesional lainnya juga tidak taat untuk membayar pajak (Fery Dwi, 2006:22).

Pemungutan pajak oleh negara memanglah sulit untuk dilakukan disamping peran serta aktif dari petugas perpajakan (fiskus), juga dituntut kepatuhan dari para Wajib Pajak itu sendiri. Dimana menurut undang-undang perpajakan, Indonesia menganut Self Assessment System yang menyebabkan kepatuhan pembayaran pajak tergantung pada Wajib Pajak sendiri dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.


(14)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada di tangan Wajib Pajak. Wajib Pajak dianggap mampu menghitung pajak, mampu memahami undang-undang perpajakan yang sedang berlaku, dan mempunyai kejujuran yang tinggi serta menyadari akan arti pentingnya membayar pajak. Oleh karena itu, Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk:

 menghitung sendiri pajak yang terutang;  memperhitungkan sendiri pajak yang terutang;  membayar sendiri jumlah pajak yang terutang;  melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang; dan  mempertanggungjawabkan pajak yang terutang.

Dengan demikian, berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemungutan pajak banyak tergantung pada Wajib Pajak sendiri atau dapat dikatakan peranan dominan ada pada Wajib Pajak (Resmi, 2008:11-12).

Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam penerimaan pajak tersebut. Karena dari kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak sesuai dengan aturan yang berlaku dapat tercermin sikap dari Wajib Pajak terhadap sistem administrasi perpajakan yang ada saat ini yang sesuai dengan hukum pajak di Indonesia yang mengatakan bahwa pajak merupakan pungutan wajib yang dapat dipaksakan oleh negara (Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan).


(15)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Keinginan pemerintah untuk meningkatkan jumlah Wajib Pajak dengan tujuan akhir untuk meningkatkan jumlah penerimaan negara dari pajak, bukanlah pekerjaan yang ringan. Upaya pendidikan, penyuluhan dan sebagainya, tidak akan berarti banyak dalam membangun kepatuhan Wajib Pajak melalui kesadaran dan sikap rasional Wajib Pajak itu sendiri dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, jika masyarakat tidak merasakan manfaat dari kepatuhannya membayar pajak. Di sisi lain ancaman hukuman yang kurang keras terhadap Wajib Pajak yang tidak menaati peraturan perpajakan juga menyebabkan Wajib Pajak banyak yang cenderung untuk mengabaikan kewajiban perpajakannya.

Undang-undang tentang perpajakan dengan jelas mencantumkan kewajiban para Wajib Pajak membayar pajak, jika tidak memenuhi kewajiban tersebut maka sanksi yang dikenakan jelas. Tetapi di lapangan dapat terjadi seorang Wajib Pajak yang berskala besar dapat melakukan kesepakatan dengan oknum petugas pajak untuk melakukan pengurangan jumlah nominasi pajak sang Wajib Pajak. Pihak yang diuntungkan adalah Wajib Pajak dan oknum petugas pajak, sedangkan pihak yang paling dirugikan adalah pihak pemerintah sehingga penurunan pendapatan negara dapat dialami cukup signifikan. Semua itu tidak terlepas dari minimnya kepatuhan Wajib Pajak dalam melakukan kewajiban perpajakannya.

Sangatlah relevan bila menempatkan kepatuhan dalam membayar pajak dari para Wajib Pajak bukan hanya sekedar sebagai wacana, tetapi lebih dari itu, kita seharusnya juga memandang kepatuhan dalam membayar pajak sebagai objek sorotan secara objektif bahkan mendekati kebenaran dalam mensukseskan program yang dicanangkan oleh Direktur Jenderal Pajak tersebut. Perlakuan tersebut memang tidak berarti akan menempatkan Wajib Pajak dipihak yang lebih baik, tetapi harus


(16)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha diakui secara jujur bahwa masih kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap pajak dikarenakan masih sangat minimnya kesadaran masyarakat terhadap pajak. Kemudian ditambah lagi dengan sikap apatis masyarakat terhadap pajak, makin membuat usaha ekstensifikasi dan intensifikasi pajak semakin sulit untuk dilaksanakan. Di samping itu, berhasil atau tidaknya pemerintah menghimpun dana dari sektor pajak tidak semata-mata tergantung pada aparat perpajakan saja tetapi justru tergantung pada kemauan, atau istilah perpajakannya kepatuhan dari Wajib Pajak terhadap kewajiban perpajakannya.

Marpaung dkk (2008) menguji pengaruh penerapan sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada KPP Pratama Cimahi. Penerapan sistem administrasi modern dalam penelitian ini digambarkan melalui struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi, dan budaya organisasi sedangkan kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini digambarkan melalui aspek yuridis, aspek psikologis, dan aspek sosiologis. Marpaung dkk menyimpulkan bahwa adanya pengaruh penerapan sistem administrasi modern terhadap kepatuhan Wajib Pajak yang signifikan, dan kinerja tertinggi ada pada penerapan sistem administrasi modern pada prosedur organisasi.

Maria Husnun Nisa (2009) melakukan penelitian yang menguji faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak pribadi dalam membayar pajak penghasilan di KPP Pratama Sukoharjo. Faktor-faktor yang diteliti adalah pemahaman terhadap sistem self assessment, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, pelayanan informasi perpajakan dan persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari beberapa faktor seperti pemahaman terhadap sistem self assessment,


(17)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha tingkat penghasilan, dan pelayanan informasi perpajakan sedangkan faktor tingkat pendidikan dan persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi pajak tidak berpengaruh secara signifikan.

Penelitian serupa dilakukan oleh Novitasari (2007) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak toko dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner di daerah baliwerti Surabaya. Novitasari mengemukakan bahwa ada pengaruh dari faktor-faktor yang diuji yaitu kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus tetapi tidak signifikan.

Agus Nugroho Jatmiko (2006) melakukan penelitian yang menguji faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak orang pribadi dalam membayar pajak penghasilan dengan objek penelitiannya adalah Wajib Pajak orang pribadi di kota Semarang. Faktor-faktor yang diteliti adalah sikap Wajib Pajak pada pelaksanaan denda, pelayanan fiskus dan kesadaran perpajakan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari seluruh faktor yang diuji.

Simamora (2006) menguji pengaruh kepuasan Wajib Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak kota Bogor. Kepuasan Wajib Pajak dalam penelitian ini digambarkan melalui dimensi reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik (tangibles). Dari hasil penelitiannya, Simamora menyimpulkan bahwa kepuasan Wajib Pajak secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.


(18)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Fery Dwi (2006) melakukan penelitian yang menguji faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan pemilik usaha kecil menengah dalam pelaporan kewajiban perpajakannya di daerah Jogjakarta dengan usaha Coffeshop sebagai objek penelitiannya. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan pemilik usaha kecil menengah dalam pelaporan kewajiban perpajakannya dan faktor yang paling dominan memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak adalah pemahaman Wajib Pajak tentang peraturan pajak.

Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian sebelumnya, antara lain: pada penelitian sebelumnya dilaksanakan di Jogjakarta dengan Coffeshop sebagai objek usahanya atau di Kantor Pelayanan Pajak dengan responden Wajib Pajak orang pribadi, sedangkan dalam penelitian ini akan dilakukan di Bandung dengan Factory Outlet (FO) sebagai objek usahanya dengan responden yaitu pemilih atau akuntan usaha Factory Outlet (FO). Dalam penelitian sebelumnya juga faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan digambarkan dengan pengetahuan Wajib Pajak tentang pajak, pemahaman Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan, manfaat yang dirasakan Wajib Pajak dari pajak, sikap optimis Wajib Pajak terhadap pajak, dan kesadaran Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakan, sedangkan dalam penelitian ini faktor-faktor yang digunakan adalah kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus.


(19)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengambil

judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepatuhan Pemilik Usaha

Kecil Menengah Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakannya” (Studi Kasus

pada Usaha Factory Outlet di Daerah Bandung).

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

2. Apakah kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

3. Seberapa besar pengaruh kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui apakah kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus


(20)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

2. Untuk mengetahui apakah kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

3. Untuk mengetahui apakah seberapa besar pengaruh kesadaran perpajakan Wajib Pajak, sikap rasional Wajib Pajak, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, serta sikap fiskus terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.

1.4Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi, dalam penulisan ilmiah ini dapat diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada mahasiswa, terlebih lagi dalam memahami faktor-faktor yang memengaruhi pemilik usaha kecil dan menengah dalam pelaporan kewajiban perpajakan.

2. Bagi praktisi perpajakan, hasil penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan bermanfaat, khususnya dalam hal meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi pajak, dengan cara mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi Wajib Pajak dalam melaporkan kewajiban pajaknya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesadaran Wajib Pajak pada umumnya, untuk melaporkan kewajibaan perpajakannya.


(21)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi pembaca atau masyarakat, dalam penulisan ilmiah ini dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pemilik usaha kecil dan menengah dalam pelaporan kewajiban perpajakannya.


(22)

93 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor kesadaran perpajakan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya dengan nilai signifikansi sebesar 0.002, tetapi faktor kesadaran perpajakan mempunyai pengaruh negatif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya. Sedangkan untuk faktor sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, sikap fiskus secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya karena mempunyai nilai signifikansi berturut-turut sebesar 0.185, 0.239, 0.873, 0.645.

2. Faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya dengan nilai signifikansi sebesar 0.000.

3. Besarnya pengaruh secara parsial untuk faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus secara parsial berturut-turut adalah sebesar 19.07%, 3.8%, 2.99%, 0.05%, 0.46%, sedangkan besarnya pengaruh faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus terhadap


(23)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

Universitas Kristen Maranatha kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya adalah sebesar 32.3%. Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar (100%-32.3%) = 67.7%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran bagi Direktorat Jenderal Pajak dan bagi peneliti lain yang akan meneliti mengenai “analisis faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak usaha kecil menengah dalam pelaporan kewajiban perpajakannya” antara lain: 1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang senantiasa dihadapkan pada usaha ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. Hendaknya pihak terkait tersebut mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya terutama mengenai faktor kesadaran perpajakan, karena faktor tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap Wajib Pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya. Sehingga dengan sering diadakannya suatu pelatihan atau sosialisasi mengenai perpajakan yang dapat menambah pemahaman dari Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan dapat membantu meningkatkan kesadaran Wajib Pajak. Dari pihak Wajib Pajak sendiri, dengan pendidikan dan pengetahuan yang tinggi terhadap pajak memungkinkan Wajib Pajak melakukan penghindaran pajak, yang pada akhirnya akan mengurangi kesadaran perpajakan mereka. Tetapi dari pengetahuan yang dimiliki, Wajib Pajak akan menjadi patuh dalam pemenuhan kewajiban


(24)

Bab V Kesimpulan dan Saran 95

Universitas Kristen Maranatha perpajakan dengan contoh mereka dengan sadar akan mendaftarkan diri untuk memeroleh Nomor Pokok Wajib Pajak, tetapi dengan NPWP tersebut dari pihak kantor pajak akan menekan terus para pemilik NPWP. Sehingga pada akhirnya akan menyebabkan Wajib Pajak tersebut enggan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan mereka lagi.

2. Bagi Peneliti Lain

Pada penelitian-penelitian mendatang disarankan untuk dilakukan pengujian ulang terhadap model penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain karena peneliti merasa penelitian ini belum sempurna, perlu ditindaklanjuti, karena faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajak ini tidak semua terbukti sehingga perlu dicari dan diteliti apakah masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya yang dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan yang dialami dalam proses penelitian ini, sehingga hasil penelitian ini tidak sempurna, yaitu: Para responden yang menolak untuk mengisi kuesioner karena kuesioner tersebut berhubungan dengan pajak. Dan penelitian ini tidak secara spesifik mendeskripsikan latar belakang sosial dan ekonomi responden. Kemudian ruang lingkup penelitian ini hanya pada sektor usaha kecil menengah di kota Bandung dalam hal ini adalah usaha Factory Outlet. Maka disarankan agar penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian pada berbagai


(25)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha sektor dengan ruang lingkup yang lebih luas, agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.


(26)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Fery. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil

Menengah Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Daerah Jogjakarta.

Skripsi Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar N. (2003). Dasar-Dasar Ekonometrika, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Jatmiko, Agus Nugroho. (2006). Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan

Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang (tidak

dipublikasikan).

Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman, Edisi Revisi 2007, BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Andi Offset. Jogjakarta.

Marpaung, Elyzabet Indrawati, Lauw Tjun Tjun, dan Christine, Dwi Karya Susilawati. (2008). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan

Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian Fakultas. Universitas

Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Nisa, Maria Husnun. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Wajib Pajak Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan. Skripsi

Universitas Muhammadiyah, Surakarta (tidak dipublikasikan).

Novitasari, Fin-Fin. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan

Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak. Skripsi Universitas

Kristen Petra, Surabaya (dipublikasikan).

Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta. Republik Indonesia, Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Simamora, Patar. (2006). Pengaruh Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan


(27)

98

Universitas Kristen Maranatha Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business, John Wiley & Son, Inc. New

Jersey.

Soeprapto, Noegroho. (2001). Estensifikasi dan Intensifikasi Pajak, Kedaulatan Rakyat : 8. 4 Agustus 2001.

Sofyan, Marcus Taufan. (2005). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang (dipublikasikan).

Sugiyono, Wibowo. (2005). Statistika untuk penelitian, CV.Alfabeta, Bandung. Surat Edaran SE-01/PJ.9/20 tentang Pengawasan Penyampaian SPT Tahunan. Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/3247/ , Akses tanggal 8 September 2010.

http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_8814.html , Akses tanggal 8 September 2010. http://rac.uii.ac.id/server/document/Private/2008042812122700312301.pdf , Akses

tanggal 8 September 2010.

http://www.acehrecoveryforum.org/id/ , Akses tanggal 8 September 2010. http://www.pajakonline.com/ , Akses tanggal 1 Oktober 2010.


(1)

93 Universitas Kristen Maranatha 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor kesadaran perpajakan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya dengan nilai signifikansi sebesar 0.002, tetapi faktor kesadaran perpajakan mempunyai pengaruh negatif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya. Sedangkan untuk faktor sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, sikap fiskus secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya karena mempunyai nilai signifikansi berturut-turut sebesar 0.185, 0.239, 0.873, 0.645.

2. Faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya dengan nilai signifikansi sebesar 0.000.

3. Besarnya pengaruh secara parsial untuk faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus secara parsial berturut-turut adalah sebesar 19.07%, 3.8%, 2.99%, 0.05%, 0.46%, sedangkan besarnya pengaruh faktor kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus terhadap


(2)

Bab V Kesimpulan dan Saran 94

Universitas Kristen Maranatha kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya adalah sebesar 32.3%. Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar (100%-32.3%) = 67.7%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel kesadaran perpajakan, sikap rasional, lingkungan Wajib Pajak berada, hukum pajak, dan sikap fiskus.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran bagi Direktorat Jenderal Pajak dan bagi peneliti lain yang

akan meneliti mengenai “analisis faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan wajib

pajak usaha kecil menengah dalam pelaporan kewajiban perpajakannya” antara lain:

1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang senantiasa dihadapkan pada usaha ekstensifikasi dan intensifikasi pajak. Hendaknya pihak terkait tersebut mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan Wajib Pajak dalam pelaporan kewajiban perpajakannya terutama mengenai faktor kesadaran perpajakan, karena faktor tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap Wajib Pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya. Sehingga dengan sering diadakannya suatu pelatihan atau sosialisasi mengenai perpajakan yang dapat menambah pemahaman dari Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan dapat membantu meningkatkan kesadaran Wajib Pajak. Dari pihak Wajib Pajak sendiri, dengan pendidikan dan pengetahuan yang tinggi terhadap pajak memungkinkan Wajib Pajak melakukan penghindaran pajak, yang pada akhirnya akan mengurangi kesadaran perpajakan mereka. Tetapi dari pengetahuan yang dimiliki, Wajib Pajak akan menjadi patuh dalam pemenuhan kewajiban


(3)

Universitas Kristen Maranatha perpajakan dengan contoh mereka dengan sadar akan mendaftarkan diri untuk memeroleh Nomor Pokok Wajib Pajak, tetapi dengan NPWP tersebut dari pihak kantor pajak akan menekan terus para pemilik NPWP. Sehingga pada akhirnya akan menyebabkan Wajib Pajak tersebut enggan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan mereka lagi.

2. Bagi Peneliti Lain

Pada penelitian-penelitian mendatang disarankan untuk dilakukan pengujian ulang terhadap model penelitian ini dengan menambahkan variabel-variabel lain karena peneliti merasa penelitian ini belum sempurna, perlu ditindaklanjuti, karena faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajak ini tidak semua terbukti sehingga perlu dicari dan diteliti apakah masih ada faktor-faktor lain yang memengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya yang dapat diteliti oleh peneliti selanjutnya.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan yang dialami dalam proses penelitian ini, sehingga hasil penelitian ini tidak sempurna, yaitu: Para responden yang menolak untuk mengisi kuesioner karena kuesioner tersebut berhubungan dengan pajak. Dan penelitian ini tidak secara spesifik mendeskripsikan latar belakang sosial dan ekonomi responden. Kemudian ruang lingkup penelitian ini hanya pada sektor usaha kecil menengah di kota Bandung dalam hal ini adalah usaha Factory Outlet. Maka disarankan agar penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian pada berbagai


(4)

Bab V Kesimpulan dan Saran 96

Universitas Kristen Maranatha sektor dengan ruang lingkup yang lebih luas, agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.


(5)

97 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Fery. (2006). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil Menengah Dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan di Daerah Jogjakarta. Skripsi Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar N. (2003). Dasar-Dasar Ekonometrika, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Jatmiko, Agus Nugroho. (2006). Pengaruh Sikap Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Tesis Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Jogiyanto, Hartono. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi Revisi 2007, BPFE, Yogyakarta.

Mardiasmo. (2008). Perpajakan. Andi Offset. Jogjakarta.

Marpaung, Elyzabet Indrawati, Lauw Tjun Tjun, dan Christine, Dwi Karya Susilawati. (2008). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian Fakultas. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).

Nisa, Maria Husnun. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi Dalam Membayar Pajak Penghasilan. Skripsi Universitas Muhammadiyah, Surakarta (tidak dipublikasikan).

Novitasari, Fin-Fin. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Pajak. Skripsi Universitas Kristen Petra, Surabaya (dipublikasikan).

Nurmantu, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, Edisi Kedua, Granit, Jakarta. Republik Indonesia, Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan.

Republik Indonesia, Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Resmi, Siti. (2008). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta. Simamora, Patar. (2006). Pengaruh Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan


(6)

98

Universitas Kristen Maranatha Sekaran, Uma. (2006). Research Method for Business, John Wiley & Son, Inc. New

Jersey.

Soeprapto, Noegroho. (2001). Estensifikasi dan Intensifikasi Pajak, Kedaulatan Rakyat : 8. 4 Agustus 2001.

Sofyan, Marcus Taufan. (2005). Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi

Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor

Pelayanan Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Wajib Pajak Besar. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang

(dipublikasikan).

Sugiyono, Wibowo. (2005). Statistika untuk penelitian, CV.Alfabeta, Bandung. Surat Edaran SE-01/PJ.9/20 tentang Pengawasan Penyampaian SPT Tahunan. Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/3247/ , Akses tanggal 8 September 2010.

http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_8814.html , Akses tanggal 8 September 2010. http://rac.uii.ac.id/server/document/Private/2008042812122700312301.pdf , Akses

tanggal 8 September 2010.

http://www.acehrecoveryforum.org/id/ , Akses tanggal 8 September 2010. http://www.pajakonline.com/ , Akses tanggal 1 Oktober 2010.


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU)

6 55 89

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA SEKTOR USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KOTA MALANG

3 36 20

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PEMILIK USAHA KECIL MENENGAH DALAM MEMBAYAR PAJAK DI KOTA MEDAN.

0 5 28

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN UNTUK MEMBAYAR PAJAK PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemauan Untuk Membayar Pajak Pada Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Studi Kasus Pada Usaha Mebel Di Klaten).

0 1 16

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Pengusaha Factory Outlet dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakannya (Studi Kasus pada 60 Factory Outlet di Kota Bandung).

0 0 22

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakannya (Studi Kasus pada Usaha Restoran di Kota Bandung).

2 5 21

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Perseorangan dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakan Perseorangan (Studi Kasus pada KPP Tegallega Bandung).

0 1 16

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pemilik Usaha Kecil Menengah dalam Pelaporan Kewajiban Perpajakannya (Survey pada Usaha Kios Pulsa di Daerah Bandung).

0 0 24

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PAJAK USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

0 1 12