Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

(1)

vii

ABSTRACT

One of the implementation of tax modernization is fixing tax service quality. The good service is one of those factors that encourage the compliance of personal taxpayer. The compliance of personal taxpayer is expected to increase tax revenue. The purpose of this research is to know the influence of tax service quality on personal taxpayer’s compliance. This research use survey research method. Data are analyzed by simple linear regression method. The result shows that tax service quality have significant influence on personal taxpayer compliance.


(2)

viii

ABSTRAK

Salah satu penerapan konsep modernisasi perpajakan adalah memperbaiki kualitas pelayanan pajak di Kantor Pelayanan Pajak. Pelayanan pajak yang baik menjadi salah satu faktor yang mendorong kepatuhan para wajib pajak. Kepatuhan wajib pajak orang pribadi diharapkan mampu meningkatkan penerimaan pajak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Data dianalisis dengan menggunakan analisi regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN...xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8


(4)

x

2.1.1 Dasar-Dasar Perpajakan ... 8

2.1.1.1 Pengertian Pajak...8

2.1.1.2 Ciri-Ciri Pajak...10

2.1.1.3 Fungsi Pajak...10

2.1.1.4 Jenis Pajak...11

2.1.1.5 Teori Pemungutan dan Tata Cara Pemungutan Pajak...13

2.1.1.6 Sistem Pemungutan Pajak...16

2.1.1.7 Asas Pemungutan Pajak...17

2.1.1.8 Timbulnya Utang Pajak...18

2.1.1.9 Tarif Pajak...19

2.1.2 Reformasi Perpajakan di Indonesia ... 20

2.1.2.1 Modernisasi Perpajakan...22

2.1.3 Kualitas Pelayanan Pajak... 23

2.1.3.1 Pengertian Kualitas...23

2.1.3.2 Pengertian Pelayanan...25

2.1.3.3 Pelayanan Pajak sebagai Pelayanan Publik...26

2.1.4 Kepatuhan Wajib Pajak ... 31

2.1.4.1 Pengertian Kepatuhan...31


(5)

xi

2.1.5 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) ... 33

2.1.5.1 Pengertian Kantor Pelayanan Pajak (KPP)...33

2.1.5.2 Fungsi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)...34

2.2 Kerangka Pemikiran ... 35

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Objek Penelitian ... 38

3.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Bandung Karees ... 38

3.1.2 Uraian Tugas Pada KPP Pratama Bandung Karees ... 41

3.1.3 Wilayah Kerja Kantor Pajak Pratama Bandung Karees .. 43

3.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Karees ... 45

3.2 Metode Penelitian ... 47

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 47

3.4 Populasi dan Sampel ... 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.6 Teknik Pengolahan Data ... 49

3.7 Instrumen Penelitian ... 50

3.7.1 Uji Validitas ... 50

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 51


(6)

xii

3.8.1 Uji Normalitas ... 51

3.9 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 52

3.9.1 Metode Analisis ... 52

3.9.1.1 Analisis Regresi...52

3.9.1.2 Koefisien Determinasi...52

3.9.2 Pengujian Hipotesis ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Hasil Pengujian Data ... 54

4.2 Pembahasan ... 54

4.2.1 Instrumen Penelitian ... 54

4.2.1.1 Uji Validitas...54

4.2.1.2 Uji Reliabilitas...56

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 57

4.2.2.1 Uji Normalitas...57

4.2.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ... 59

4.2.3.1 Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana..59

4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi...60

4.2.3.3 Pengujian Hipotesis...61


(7)

xiii

5.1 Simpulan ... 63

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 63

5.3 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 67


(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran...37 Gambar 2 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Karees...46


(9)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I Penerimaan Negara Tahun 2009-2012...2

Tabel II Tarif Pajak...19

Tabel III Kode/Kategori Jawaban Kuesioner...50

Tabel IV Uji Validitas Variabel X... ...55

Tabel V Uji Validitas Variabel Y...55

Tabel VI Uji Reliabilitas Variabel X...56

Tabel VII Uji Reliabilitas Variabel X...57

Tabel VIII Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test...58

Tabel IX Uji Regresi Linear Sederhana...59

Tabel X Koefisien Determinasi Variabel X dan Y...60


(10)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian...68

Lampiran B Data Input dan Output...71

Lampiran C Surat Ijin Penelitian...78


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, pemerintah berkewajiban untuk memajukan kesejahteraan umum. Salah satu upaya perwujudannya melalui pembangunan nasional. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik materiil maupun spritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Pembiayaan pembangunan dapat berupa penggalian sumber dana yang berasal dari dalam negeri, salah satunya berupa penerimaan dari pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama (Waluyo, 2011:2).

Sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbesar berasal dari pajak. Menurut Prof.Dr.P.J.A Andriani (Waluyo, 2011:2), pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 28 tahun 2007 (KUP), bahwa pajak adalah kontribusi Wajib Pajak kepada negara


(12)

BAB I Pendahuluan 2

yang terutang oleh Orang Pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari pengertian pajak tersebut dapat dirinci menjadi beberapa komponen kata seperti berikut ini: kontribusi Wajib pajak kepada negara, terutang oleh Orang Pribadi atau badan, memaksa berdasarkan undang-undang, tidak mendapatkan imbalan langsung, dan untuk kemakmuran negara (Muljono, 2010:2) .

Tabel I

Penerimaan Negara Tahun 2009-2012 (dalam miliar rupiah)

Penerimaan Perpajakan

Penerimaan Negara bukan Pajak

Tahun Pajak

Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional Bagian Laba BUMN Pendapatan BLU Penerimaan SDA PNBP Lainnya

2009 601,251.80 18,670.40 26,049.50 8,369.50 138,959.20 53,796.00

2010 720,764.50 22,561.40 29,500.00 9,486.00 164,726.70 43,462.00

2011 816,422.30 23,118.10 26,590.00 14,895.00 158,173.70 43,429.00

2012 976,898.80 42,433.60 27,590.00 17,861.10 172,870.80 54,398.30

(sumber: www.pajak.go.id)

Saat ini pajak merupakan penerimaan negara yang utama. Tabel I menunjukkan jumlah penerimaan yang berasal dari pajak tahun 2009 hingga 2012 memiliki jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan penerimaan bukan pajak.


(13)

BAB I Pendahuluan 3

Penerimaan dari sektor pajak menyumbang kurang lebih 75% dari total penerimaan negara. Penerimaan negara yang berasal dari sumber daya alam khususnya minyak bumi tidak bisa diandalkan mengingat jumlahnya yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Berbeda halnya dengan penerimaan dari sektor pajak yang dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun mengingat semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.

Setiap tahunnya pemerintah berupaya agar penerimaan yang berasal dari pajak terus meningkat. Salah satu upaya pemerintah adalah dengan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Demi memenuhi kewajiban perpajakan dibutuhkan peran aktif dan kejujuran Wajib pajak itu sendiri, mengingat bahwa sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah Self Assessment System. Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang Wajib Pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku (Resmi, 2011:11). Sistem pemungutan pajak ini ditetapkan dengan undang-undang dan dilaksanakan demi kemakmuran rakyat.

Dalam usaha meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, pemerintah memberikan sanksi baik berupa sanksi administratif maupun sanksi pidana kepada segala tindak penyelewengan pajak. Dengan adanya sanksi seperti ini diharapkan Wajib pajak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik.

Upaya pemerintah untuk mengoptimalkan penerimaan negara melalui sektor pajak dibuktikan dengan adanya reformasi administrasi perpajakan atau disebut dengan modernisasi perpajakan di tahun 2002. Konsep modernisasi pajak adalah pelayanan prima dan pengawasan intensif dengan pelaksanaan good governance.


(14)

BAB I Pendahuluan 4

Kemudahan dan kenyamanan, itulah yang ditawarkan modernisasi perpajakan (sumber: www.ortax.org). Penerapan modernisasi perpajakan ini menuntut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memperbaiki kualitas pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak baik aparat perpajakan maupun fasilitas yang memudahkan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

Kesediaan Wajib Pajak untuk membayar kewajibannya perlu mendapatkan apresiasi dari pihak otoritas pajak. Otoritas pajak perlu memberikan pelayanan yang baik bagi Wajib pajak yang taat. Ketentuan, prosedur, dan aktivitas perpajakan terus diarahkan untuk meningkatkan pelayanan agar menjadi business friendly bagi masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan masyarakat dapat memandang pajak menjadi suatu kewajiban partisipatif warga dan tidak dianggap sebagai beban kuantitatif (Rahayu, 2010:110).

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai pelayanan pajak antara lain:

1. Penelitian Munawarman Ismail (2005) mengenai intensifikasi pemungutan pajak melalui perbaikan pelayanan, mengemukakan bahwa para Wajib Pajak umumnya adalah orang-orang yang cenderung taat pada peraturan. Mereka sadar bahwa pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi, dan umumnya mereka tidak berkehendak untuk menghindari dan mengurangi kewajiban yang dibebankan pada dirinya. Untuk mengimbangi perilaku seperti ini, aparat dan otoritas pajak perlu memberikan pelayanan yang baik sebagai cerminan rasa berterima kasih kepada Wajib Pajak yang rela berkorban. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pelayanan yang baik berpengaruh terhadap intensifikasi pemungutan pajak.


(15)

BAB I Pendahuluan 5

2. Penelitian Dwika Agustina Octasia Limbong (2011) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak memiliki pengaruh yang berbanding lurus. Apabila kualitas pelayanan pajak meningkat maka kepatuhan Wajib Pajak pun ikut meningkat. Namun besarnya pengaruh yang telah diukur dengan melakukan pengolahan data, hanya menunjukkan angka 6,7% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain seperti pemeriksaan pajak, tingkat pendidikan Wajib Pajak dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan pada KPP Pratama Bandung Bojonagara dengan menyebarkan kuisioner pada Wajib Pajak orang pribadi.

Berdasarkan penelitian tersebut, keduanya mendukung pernyataan bahwa pelayanan pajak dibutuhkan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Namun melihat bahwa penelitian tersebut sudah cukup lama dilakukan dan mengamati banyaknya perubahan di dalam dunia perpajakan, maka peneliti memandang perlu adanya pengamatan kembali mengenai fenomena ini di KPP yang berbeda.

Berdasarkan kajian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Karees.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi ?


(16)

BAB I Pendahuluan 6

2. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

1.4 Kegunaan penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak Kantor Pelayanan Pajak dan aparat pajak sehingga dapat meningkatkan pelayanan bagi para wajib pajak.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis mengenai manfaat kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak serta mendapat gambaran mengenai pelayanan pajak di KPP yang dijadikan objek penelitian.


(17)

BAB I Pendahuluan 7

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya pada bidang perpajakan khususnya tentang pelayanan pajak di KPP yang tersebar di seluruh Indonesia.


(18)

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 21.0 for windows, yaitu dengan metode regresi sederhana serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

1. Pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi berdasarkan uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pajak mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

2. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebesar 13,4%. Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar (100% - 13,4%) = 86,6%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel yang tidak diteliti oleh penulis.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan karena penelitian ini hanya mendapatkan data dari 50 responden yang terdiri dari wajib pajak orang pribadi yang dipilih secara acak. Selain itu, penulis hanya meneliti mengenai pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi


(19)

Bab V Simpulan dan Saran 64

namun pada kenyataannya banyak faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Bagi kantor pelayanan pajak yang diteliti, kualitas pelayanan pajak dapat ditingkatkan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif baik bagi wajib pajak maupun pegawai di lingkungan pajak. Untuk itu diperlukan komitmen para pegawai KPP Pratama Bandung Karees untuk meningkatkan pelayanan prima serta mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak. Dengan mempermudah dan menyederhanakan sistem dan prosedur pelayanan, diharapkan wajib pajak semakin patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel yang lain untuk mengetahui faktor lain yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi selain kualitas pelayanan pajak. Mengingat dilihat dari persentase yang pengaruh dari kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebesar 13,4%, sedangkan sisanya sebesar 86,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diamati dalam penelitian ini.


(20)

65

DAFTAR PUSTAKA

Fortunata, Riana. (2013). Pengaruh Persepsi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Karyawan di Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi keempat, Semarang: Penerbit Universitas Dipenogoro.

Girsang, Vera Lisa. (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bojonegara. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya, Yogyakarta: Gava Media

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Yogyakarta : BPFE.

http://www.ortax.org/ http://www.pajak.go.id/

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan.

Limbong, Dwika Agustina Octasia. (2011). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan, Yogyakarta : Andi.

Muljono, Djoko. (2010). Hukum Pajak: Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis,

Yogyakarta: Andi.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK.03/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.


(21)

66

Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep & Aspek Formal,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Keenam, Jakarta : Salemba Empat.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: PT Refika Aditama. Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, Edisi Pertama, Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. _______. (2012). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset, Bandung: Alfabeta. Suryarini, Trisni; Tarmudji, Tarsis. (2012). Pajak di Indonesia, Edisi Pertama,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tjiptono, Fandy. (2008). Service Management mewujudkan Layanan Prima,

Yogyakarta: CV AndiOffset.

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia, Edisi Sepuluh, Jakarta : Salemba Empat.

Zain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan, Edisi ketiga, Jakarta : Salemba Empat.


(1)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib

pajak orang pribadi ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

1.4 Kegunaan penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak Kantor Pelayanan Pajak dan aparat pajak sehingga dapat meningkatkan pelayanan bagi para wajib pajak.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis mengenai manfaat kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak serta mendapat gambaran mengenai pelayanan pajak di KPP yang dijadikan objek penelitian.


(2)

BAB I Pendahuluan 7

3. Bagi Peneliti Berikutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya pada bidang perpajakan khususnya tentang pelayanan pajak di KPP yang tersebar di seluruh Indonesia.


(3)

63

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan bantuan dari software SPSS 21.0 for windows, yaitu dengan metode regresi sederhana serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini.

1. Pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi berdasarkan uji T dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pajak mempunyai pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

2. Besarnya pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebesar 13,4%. Pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti adalah sebesar (100% - 13,4%) = 86,6%. Pengaruh tersebut merupakan pengaruh lain di luar variabel yang tidak diteliti oleh penulis.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan karena penelitian ini hanya mendapatkan data dari 50 responden yang terdiri dari wajib pajak orang pribadi yang dipilih secara acak. Selain itu, penulis hanya meneliti mengenai pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi


(4)

Bab V Simpulan dan Saran 64

namun pada kenyataannya banyak faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan

sebagai berikut:

1. Bagi kantor pelayanan pajak yang diteliti, kualitas pelayanan pajak dapat ditingkatkan secara berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif baik bagi wajib pajak maupun pegawai di lingkungan pajak. Untuk itu diperlukan komitmen para pegawai KPP Pratama Bandung Karees untuk meningkatkan pelayanan prima serta mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak. Dengan mempermudah dan menyederhanakan sistem dan prosedur pelayanan, diharapkan wajib pajak semakin patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel yang lain untuk mengetahui faktor lain yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi selain kualitas pelayanan pajak. Mengingat dilihat dari persentase yang pengaruh dari kualitas pelayanan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi sebesar 13,4%, sedangkan sisanya sebesar 86,6% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diamati dalam penelitian ini.


(5)

65

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Fortunata, Riana. (2013). Pengaruh Persepsi Keadilan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Karyawan di Kecamatan Cicendo Kota Bandung. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi keempat, Semarang: Penerbit Universitas Dipenogoro.

Girsang, Vera Lisa. (2012). Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bojonegara. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Hardiyansyah. (2011). Kualitas Pelayanan Publik: Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya, Yogyakarta: Gava Media

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, Yogyakarta : BPFE.

http://www.ortax.org/ http://www.pajak.go.id/

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan.

Limbong, Dwika Agustina Octasia. (2011). Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Sarjana Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Mardiasmo. (2011). Perpajakan, Yogyakarta : Andi.

Muljono, Djoko. (2010). Hukum Pajak: Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis, Yogyakarta: Andi.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK.03/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.


(6)

66

Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep & Aspek Formal, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Resmi, Siti. (2011). Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Keenam, Jakarta : Salemba Empat.

Sari, Diana. (2013). Konsep Dasar Perpajakan, Bandung: PT Refika Aditama. Siregar, Syofian. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS, Edisi Pertama, Jakarta: Kencana. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. _______. (2012). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset, Bandung: Alfabeta. Suryarini, Trisni; Tarmudji, Tarsis. (2012). Pajak di Indonesia, Edisi Pertama,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tjiptono, Fandy. (2008). Service Management mewujudkan Layanan Prima, Yogyakarta: CV AndiOffset.

Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

Waluyo. (2011). Perpajakan Indonesia, Edisi Sepuluh, Jakarta : Salemba Empat. Zain, Mohammad. (2007). Manajemen Perpajakan, Edisi ketiga, Jakarta : Salemba


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Karees)

0 9 7

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

11 50 87

Pengaruh Hukum Pajak Dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Karees)

0 3 1

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Self Assessment System (Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

0 2 1

Pengaruh Kualitas pelayanan Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Orang pribadi Di KPP Pratama Soreang)

4 31 49

Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Bandung Karees)

6 52 48

Pengaruh Sistem Administrasi Pajak Modern dan Biaya Kepatuhan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Bandung Karees)

0 8 38

Pengaruh Account Representative (AR) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

0 0 19

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

2 6 21

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 20