Alergi Obat.

ABSTRAK

ALERGIOBAT
Theresia Nina Noviriana, 2004, Pembimbing : Diana Krisanti Jasaputra,dr., M Kes.
Manusia ada saatnya mengalami kejadian yang disebut sakit yang mana teIjadi
kondisi tidak sehat terhadap fisik ataupun jiwanya. Pada saat sakit itulah manusia
terkadang memerlukan obat-obatan dengan maksud untuk menyembuhkan sakit tersebut.
Terkadang obat yang diberikan terhadap pasien menimbulkan reaksi -reaksi yang tidak
diharapkan dan memicu suatu kondisi yang disebut alergi.
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk lebih mengetahui dan
memahami teori-teori yang berhubungan dengan mekanisme teIjadinya alergi obat, serta
menganalisa korelasi teori-teori tersebut dengan jenis-jenis alergen obat, bagaimana
penegakan diagnosis yang dilakukan serta prinsip-prinsip penatalalaksanaan yang
komperehensif terhadap kejadian alergi obat.
Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan mengenai alergi obat yang diambil
berdasarkan literatur-literatur lima tahun terakhir.
Kesimpulannya bahwa alergi obat adalah suatu mekanisme dari reaksi
hipersensitivitas, terutama didominasi reaksi hipersensitivitas tipe I yaitu reaksi
anafilaksis dengan IgE-mediated. Alegen obat terbagi menjadi 6 bagian besar yaitu
golongan antibiotik, golongan anestesi lokal, preparat insulin, vaksin, zat kontras, asam
asetil salisilat (aspirin@) dan GAINS (Gbat Anti Inflamasi Non Steroid) lainnya.

Penegakan diagnosa melalui anarnnesa, pemeriksaan fisik dan tes kulit perkutan atau
intradermal, dengan prinsip manajemen terapi adalah pengobatan simptomatis dan
substitusi obat.

IV

ABSTRACT

DRUG ALLERGY
Theresia Nina Noviriana, 2004, Pembimbing: Diana Krisanti Jasaputra,dr., M Kes
As human being, we sometimes get an insident called sick, which happened
unhealthy condition on physically or even mentally. Sometimes we need medicines (drug)
to cure our sickness whenever we got sick. The drug had given to the patient can also
caused unexpected reactions and promote a certain condition which called allergy.
The purpose of this writing are to know and understand all the theories have
related on how the mechanism of drug allergy, to analyze the relationship between the
theories and drug allergens, how to diagnose ,and also the principal of comprehensive
management and therapy of the drug allergy case.
The method have been used of this writing is reference study about drug allergy
based on the latest five year literatures.

In conclusion, drug allergy is one of hypersensitivity reaction mechanism, which
specially dominated by hypersensitivity reacion type I as known as anaphylaxis reaction
with IgE-mediated. Drug allergens have divide into six big part contain antibiotic, local
anaesthetic, insulin, vaccine, contrast media, acetyl salycilate acid (aspirin@) and other
NSAIDs (Non Steroidal Anti Inflammantory Drugs). Diagnostic can be done throughout
anamnesa, physical diagnostic, dan skin test (percutaneus or intradermal) and also
principal management of therapy by symptomatic medication and drug subtitution.

v

--------

DAFT AR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SURATPERNYATAAN

ABSTRAK
ABSTRACT
PRAKA TA
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR ..

IV
V
VI
Vll
IX
X

BABI:PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Identifikasi rnasalah
1.3. Maksud dan tujuan
1.4. Kegunaan penelitian .
1.5. Kerangka pernikiran
1.6. Metodologi penelitian
1.7. Lokasi dan waktu penelitian

1

2
2
2
2
3
3

BAB II : TINJAUAN PUST AKA
2.1. Sistern irnun
2.2. Antigen dan Antibodi
2.2.1. Antigen
2.2.2. Antibodi
2.3. Interaksi antara antigen dan antibodi
2.4. Kornplernen
2.4.1. Mediator
2.4.2. Reseptor kornplernen ..
2.4.3. Aktivasi kornplernen
2.2.4. Regulator
2.2.5. Efek biologik
2.5. Sel-sel sistern irnun

2.5.1. Sel sistern irnun nonspesifik
2.5.2. Sel sistern irnun spesifik
2.6. Reaksi hipersensitivitas
2.6.1. Reaksi hipersensitivitas tipe I
2.6.2. Reaksi hipersensitivitas tipe II
2.6.3. Reaksi hipersensitivitas tipe III
2.6.4. Reaksi hipersensitivitas tipe IV
2.7. Alergi Obat ...
2.7.1. Kategori alergen obat
2.8. Faktor-faktor yang rnernpengaruhi irnunogenitas obat
2.9. Irnunopatologi reaksi alergi obat

Vll

4
4
4
7
16
17

17
18
19
21
21
22
22
24
... 27
28
30
34
38
44
44
47
48

2.9.1. Faktor- faktor resiko teIjadinya manifestasi klinis alergi obat
2.10. Diagnosis alergi obat

2.11. Manajemen dan terapi
2.12. Reaksi pseudoalergi obat
2.12.1. Sensitivitas terhadap aspirin dan GAINS

50
51
54
55
56

BAB III: PEMBAHASAN

59

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ...
...
4.2. Saran... ...
... ...


...

DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

...
...

...

...

62
62
63
65

Vlll

DAFT AR TABEL


Tabel 2.1. Mediator-mediator yang dilepas sel basofil dan sel mast (mastosit)...

24

Tabel 2.2. Perbedaan sifat-sifat sel Thl dan sel Th2

25

Tabel2.3. Manifestasi dan mekanisme reaksi hipersensitivitas

28

Tabel 2.4. Sifat-sifat 4 reaksi hipersensitivitas tipe IV

43

Tabel2.5. Perbedaan manifestasi klinis antara alergi obat dan pseudoalergi

56


IX

DAFT AR GAMBAR

Gambar 1. IgG
Gambar 2. IgA ...

10
... ...

...

...

... ...

12

Gambar 3. IgM


13

Gambar 4. IgD

14

Gambar 5. IgE

15

Gambar 6. Aktivasi Komplemen ...

20

Gambar 7. Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe I

30

Gambar 8. Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe II

31

Gambar 9. Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe III

36

Gambar 10. Mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe IV

39

x

BABI
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Dalam ilmu pengobatan modem, alat terapi yang umum digunakan oleh kalangan
tenaga medis adalah sesuatu yang biasa kita kenaI sebagai obat, khususnya obatobatan yang pengolahannya lebih dominan secara kimiawi. Di satu sisi, obat-obatan
terse but berfungsi sebagai alat terapi yang manjur, tapi tak dipungkiri bahwa obat bisa
menjadi racun bagi tubuh sehingga memicu terjadinya suatu efek yang tidak
diharapkan baik oleh dokter maupun oleh pasien tersebut.
Efek samping yang timbul bisa bermacam-macam, dari yang ringan (misalnya
dermatitis) sampai yang berat dan bisa berujung pada kematian, seperti syok
anafilaktik. Karya tulis ini ingin mengangkat topik efek samping obat khususnya efek
alergi yang dapat ditimbulkannya. Pada dasamya alergi akibat obat-obatan adalah hal
yang lazim terjadi terhadap pasien. Reaksi ini timbul sebagai akibat respon imunitas
tubuh penderita yang menolak adanya benda asing (obat tersebut) berbagai
mekanisme untuk melindungi diri (self-protection) akibat benda asing tersebut, yang
dikenal sebagai reaksi antigen-antibody.
Ironisnya, masalah alergi obat ini adalah suatu masalah yang signifikan terjadi
dalam praktik kedokteran namun kurang mendapat perhatian dari kalangan tenaga
medis maupun pasien sendiri. Sehingga tidaklah mengherankan kalau sampai saat ini
pun angka insidensinya tidak pemah diketahui secara pasti. Penulis mencoba untuk
mengangkat topik ini sebagai kasus yang perlu lebih diperhatikan dengan melakukan
studi pustaka terhadap alergi obat yang terjadi pada pasien. Apa saja teori-teori yang
berhubungan dengan alergi obat.

2

1.2. Identifikasi masalah
1. Teori apa saja yang berhubungan

dengan mekanisme terjadinya alergi obat secara

umum.
2. Jenis-jenis obat apa saja yang memiliki kecenderungan mengakibatkan reaksi alergi
(true drug allergic reaction), diagnosis yang dapat dilakukan terhadap kasus alergi
obat, imunopatologinya, serta prinsip penatalaksaan alergi obat.

1.3. Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui teori-teori yang berhubungan dengan terjadinya kasus alergi obat.
2. Mengetahui dan menganalisis jenis-jenis obat alergen, imunopatologi, diagnosis,
dan manajemen terapi terhadap kasus alergi obat secara umum.
1.4. Kegunaan Penulisan
Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap kasus alergi obat
yang sering terjadi dalam praktik medis pada tenaga medis, dan pasien pada
khususnya. Sehingga di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan pencegahan dan
penatalaksanaan yang komperehensif terhadap kasus alergi obat

1.5. Kerangka Pemikiran
Dbat yang diberikan pada seorang penderita, yang digunakan untuk terapi
penyakit tertentu dapat pula bertindak sebagai antigen. Antigen ini dapat pula
merangsang respon imun patologis dalam bentuk reaksi hipersensitivitas. Reaksi
hipersensitivitas terhadap obat yang mungkin timbul adalah reaksi hipersensitivitas
tipe I (paling sering), II,III,atau tipe IV.
Masalah alergi obat ini merupakan masalah yang signifikan terjadi dalam
praktik dokter yang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang baik.

3

1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan pengumpulan
data yang diambil dari literatur.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Studi pustaka ini dilakukan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha Bandung. Studi pustaka ini dilakukan pada bulan Juni 2003
sampai dengan bulan Juni 2004

62

Dab IV
Kesimpulan dan Saran

4.1. Kesimpulan
Alergi obat teIjadi melalui mekanisme respon imun patologik berupa reaksi
hipersensitivitas,

terutama reaksi hipersensitivitas tipe I dengan IgE-mediated.

Alergen obat terdiri dari golongan antibiotik (terutama golongan B-Iactam), obat
anestesi lokal, preparat alergi, aspirin (asam asetil salisilat)- DAINS Guga termasuk
alergen reaksi pseudoalergi), vaksin (terutama alergi terhadap protein telur), dan zat
kontras radioaktif (biasanya berupa reaksi pseudoalergi). Diagnosis yang terbaik
dilakukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik (manifestasi klinis yang timbul), tes
kulit intradermal (paling sering dilakukan). Prinsip penatalaksaan adalah terapi
simptomatis dan substitusi obat.

4.2. Saran
Saran penulis terhadap penatalaksanaan kasus alergi obat adalah pentingnya
perhatian dokter dan pasien terhadap riwayat alergi obat yang diderita dan perlunya
melakukan skin test terhadap pemberian obat, terutama obat-obatan beresiko tinggi
yang dirasa bisa menimbulkan reaksi alergi. Hal mengenai skin test ini penting demi
menghindarkan reaksi obat yang tidak diinginkan dan mencegah teIjadinya syok
anafilaksis.

63

DAFT AR PUST AKA

Adkinson NF. 2002. Drug allergy. In: Middleton E et al. Eds. Allergy Principles and
Practice. St.Louis. CV Mosby. p: 1212-1224.
Barbuto J.A.M, Akporiaye ET, and Hersh EM. 1998. Imunopharmacology. In: Basic
and Clinical Pharmacology. Appleton-lange. p : 916-940.
Boguniewicz M, and Leung D.Y.M. 1995. Hypersensitivity reaction to antibiotics
commonly used in children. In : Pediatric Infect Dis J. 14:221-231.
www.bristolhospital.org. 2002. Drug allergies. 14 Maret 2004.
Baratawidjaja KG. 2000. Imunologi dasar. Jakarta. FKUI. Edisi 4: 14-20,22-46,
106-129.
Broomfield J. 2000. Drug allergy. www.northmemorial.com/healthl. 6 Maret 2004.
Chan CC, Boyce S, Briedeau C, et al. 1995. Pharmacology of a selection
cyc100xigenase-2 inhibitor. J Pharmacol Exp Ther. 271 (3): 1531-1537.
Depta JPH, Pichler WI. 2003. Cross reactivity with drugs at the T cell level.
www.medscalJe.com. 6 Maret 2004.
Erffineyer IE. 1981. Adverse reactions to pennicillin. Annals of Allergy. 47: 228-300.
www.food-and-drug-allergies.comlhealth/drugallergies.php3.

2003. Drug allergies.

4 April 2004.
Greene Alan. 2002. Drug allergies. www.drJ!f"eene.com.6 maret 2004.
Haynes BF, fauci AS. 1998. Disorders of the immune system. In: Harrison's
Principles of Internal Medicine. Mc.Graw-Hill,Inc. 14theds: 1753-1776.
Kakakios A. 2003. Allergic reactions to antibiotic. Natural Allergy and Asthma
Newsletter. Vol II3.
Koshak EA. 2000. Skin test penicillin lead to fatal anaphylaxis. Eastern
Mediterranean Health Journal. Vol 6: 526-531.
Lasley MV, Shapiro GE. 2000. Testing for alllergy. Pediatric rev. 21: 39-43
Li JT. 2003. Allergy testing. www.aafp.org. 13 Maret 2004.

64

Lieberman P. 2000. Anaphylaxis and anaphylactoid reactions. In: Middleton E et
al.,eds. Allergies Principles and Practice. St.Louis. CV Mosby. p : 10811099.
Mellors M, Schutz M, Patterson R. 1995. Drug allergy. Manual of Allergy and
Immunology. Boston. Little,Brown & company. p: 262-289.
Solley Graham O. 2002. Testing for drug allergy. Aust Prescr. Brisbane. 17:62-64.
Solley GO, Geich GJ, Van Dellen RG. 1982. Penicillin allergy: clinical experience
with a battery of skin test reagents. J Allergy Clin Immunol. 69:238-244.
Stevenson DD. 1995. Aspirin and nonsteroidal antiinflammatory drugs. Immunol
Allergy Clin North Am. 15 (3): 529-549.
Stevenson DD, Simon RA. 2002. Sensitivity to aspirin and nonsteroidal
antiinflammatory drugs. Allergy Principles and Practice. John Hopkins
Allergy and Asthma Center. 81: 1225-1229.
Thien Frank. 2004.Adverse and allergic drug reactions. National Allergy and Asthma
Newsletter.

V 01.1.

Valyasevi MA, Maddox DE, Li JT. 1999. Systemic reactions to allergy skin test. Ann
Allergy and Asthma Immunology. 83: 132-136.