Kampanye Sosial Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini.

(1)

ABSTRAK

Kanker serviks merupakan masalah kesehatan dunia yang serius. Hampir ratusan perempuan meninggal setiap hari karenanya. Kanker serviks merupakan penyakit pembunuh nomer satu perempuan di dunia. Tidak memiliki penyebab yang pasti, dan masih tidak ditemukan obat yang efektif dalam membantu pengobatan penderita kanker serviks. Kanker serviks bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja.

Terdapat banyak faktor berisiko terkena kanker serviks. Terutama, faktor risiko terbesarnya adalah seks bebas sejak dini. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya remaja, sangat kurang akan kesehatan mereka sendiri. Seks bebas telah menjadi topik bahkan budaya yang berlarut-larut pada remaja Indonesia saat ini. Berbagai bahasan, kampanye anti HIV AIDS, Penyakit Menular Seksual tidak juga membuat remaja gentar atau bahkan menghindari seks bebas. Nyatanya, seks bebas tetap menjadi suatu tradisi dalam kehidupan remaja Indonesia.

Faktor yang mendukung agar masalah ini dapat teratasi adalah dengan mengadakan suatu kampanye kecil, talkshow, yang tidak hanya berbicara dan menginformasikan, melainkan juga menjadi suatu wadah bagi remaja untuk mengemukakan pendapat. Suatu kampanye yang berdasarkan komunikasi antar teman. Kampanye yang bersifatkan personal, yang tujuannya adalah menginformasikan, mengenalkan, serta berusaha memberikan kedewasaan agar remaja waspada dan ikut mencegah penyebaran kanker serviks tersebut.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Lembar Pengesahan ii

Pernyataan Orisinalitas Karya iii

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian iv

Kata Pengantar v

Ucapan Terima Kasih vi

Abstrak viii

Daftar Isi ix

Daftar Bagan xii

Daftar Tabel xiii

Daftar Gambar xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Permasalahan 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.3 Tujuan Perancangan 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

1.5 Skema Perancangan 4

BAB II LANDASAN TEORI 5

2.1 Mengenai Kanker Secara Umum 5

2.2 Mengenal Apa itu Kanker Serviks ? 5

2.2.1 Definisi Leher Rahim 5

2.2.2 Faktor Risiko dan Penyebab Kanker Leher Rahim 6

2.2.3 Gejala-gejala Kanker Leher Rahim 8

2.2.4 Screening untuk Kanker Leher Rahim 8

2.2.5 Peningkatan Kanker Leher Rahim 9


(3)

2.4 Pendidikan Seksual pada Remaja 12

2.5 Mengenal Kampanye 13

2.5.1 Pengertian Kampanye 13

2.5.2 Jenis Kampanye 14

2.5.3 Rancangan Program Kampanye 14

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 16

3.1 Data dan Fakta 16

3.1.1 Yayasan Kanker Indonesia 16

3.1.1.1 Profil Perusahaan 16

3.1.1.2 Data tentang Kanker Leher Rahim 17

3.1.2 BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) 18

3.1.2.1 Profil Perusahaan 18

3.1.2.2 Data Mengenai Seksualitas Remaja 19

3.1.3 MSD (Merck Sharp and Dohme) 22

3.1.3.1 Profil Perusahaan 22

3.1.3.2 Data Mengenai Vaksin HPV 23

3.1.4 Data Kuesioner Mengenai Kanker Serviks dan Freeseks Remaja 23

3.1.5 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis 25

3.1.5.1 Kampanye Anti Aids oleh BKKBN dan BBG 25

3.1.5.2 Data Kasus HIV AIDS 25

3.2 Analisis Terhadap Berdasarkan Permasalahan Data dan Fakta 26

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 30

4.1 Konsep Komunikasi 30

4.2 Konsep Kreatif 31

4.2.1 Strategi Kreatif 31

4.2.2 Konsep Verbal 33

4.2.3 Konsep Visual 34

4.3 Konsep Media 34


(4)

Universitas Kristen Maranatha xi

4.4.1 Logo dan Brand Campaign 38

4.4.2 Teaser 39

4.4.3 Poster 41

4.4.4 Brosur 41

4.4.5 Talkshow Gimmick 43

4.4.6 Majalah Print Ad 44

4.4.7 Web Banner 44

4.4.8 Website 46

4.4.9 Kalender 48

4.5 Budgeting / Biaya Media 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 50


(5)

DAFTAR BAGAN

Bagan I.1 Skema Perancangan 4


(6)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Remaja yang Pernah Berhubungan Seksual 20

Tabel III.2 Seks Pra Nikah Berdasarkan Kota 21

Tabel III.3 Perilaku Seksual Remaja 22

Tabel III.4 Jawaban Angket Mengenai Freeseks 23

Tabel III.5 Jawaban Angket Mengenai Kanker Serviks 24 Tabel III.6 Jawaban Angket Mengenai Kampanye Anti Freeseks 24 Tabel III.7 Kasus HIV AIDS Berdasar Jenis Kelamin 26 Tabel III.8 Kasus HIV AIDS Berdasar Kota, Jawa Barat 26


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kanker Serviks 6

Gambar II.2 Pap Test 9

Gambar II.3 Stadium Kanker Leher Rahim 10

Gambar IV.1 Logo Type 38

Gambar IV.2 Logo Icon 38

Gambar IV.3 Teaser Poster 39

Gambar IV.4 Teaser Poster-2 40

Gambar IV.5 Teaser Poster-3 40

Gambar IV.6 Teaser Poster-4 40

Gambar IV.7 Poster 41

Gambar IV.8 Brosur-1 42

Gambar IV.9 Brosur-2 42

Gambar IV.10 Back Brosur 42

Gambar IV.11 Pembatas Buku 43

Gambar IV.12 Notes 43

Gambar IV.13 Nametag 43

Gambar IV.14 Majalah Print Ad 44

Gambar IV.15 Web Banner Friendster 45

Gambar IV.16 Web Banner Friendster Pop Up 45

Gambar IV.17 Web Banner Facebook 46

Gambar IV.18 Website Home 46

Gambar IV.19 Website Knowing 47

Gambar IV.20 Website Caring 47

Gambar IV.21 Website How To Prevent 47

Gambar IV.22 Website Contact Us 48


(8)

Universitas Kristen Maranatha xv

DAFTAR PUSTAKA

Anne.E & David J.Frahm. A Cancer Battle Plan. Delaprasta Publishing. 2002 Hyde,janet shibley. Understanding human sexuality-4th ed. 1990

Braam, wiebe,. 100 pertanyaan mengenai kanker. Jakarta 1994. Pustaka sinar harapan.

Harras, angela. Cancer rates and risk, 4th edistion, 1996 Drs. Jalaludin Rakhmat. Manajemen Kampanye. MSC, 2004.8


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Berdasarkan World Cancer Report, dalam dua dekade mendatang, akan terjadi kenaikan kasus kanker, yaitu sebanyak 50 persen. Dimana, sebagian besar penderitanya adalah wanita, berusia di masa produktif nya (35-50 tahun), yang kebanyakan dari mereka, mungkin terinfeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) di masa remajanya. (Herman Susanto-Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi,9:2)

Di antara penyakit-penyakit kanker, setiap tahunnya muncul sekitar 500.000 penderita kanker serviks baru di dunia. Sebanyak 80 persen terjadi di negara berkembang, dan setengahnya meninggal setiap tahunnya. Kanker serviks menjadi kanker nomor satu yang sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Setiap hari 20 wanita di Indonesia meninggal karena penyakit ini. Fakta menunjukkan, bahwa setiap perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang, berisiko terkena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi atau re-infeksi virus HPV penyebab kanker. Obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit kanker serviks sendiri hingga saat ini belum ditemukan. Maka dari itu, pencegahan primer dengan menghindari faktor resiko adalah yang paling mungkin untuk dilakukan.

Di Jawa Barat, sebanyak 20 persen penderita kanker merupakan penderita kanker serviks. Paling banyak disebabkan oleh hubungan seksual sejak dini, partner seks lebih dari satu, infeksi virus HPV, perokok, berpasangan dengan lelaki yang beresiko tinggi, dan terinfeksi HIV.(Rumah Sakit Hasan Sadikin,1987:88)

Mencegah kanker serviks akan lebih baik daripada mengobati, dan bahwa kanker yang ditemukan pada stadium dini akan mempunyai kemungkinan sembuh


(10)

2

Universitas Kristen Maranatha dengan harapan hidup yang lebih besar. (Sumarjati, Kepala Bidang Pendidikan dan Penyuluhan YKI, 22:8) Maka dari itu, dibutuhkan kampanye untuk menyadarkan

publik, menginformasikan mengenai seluk beluk penyakit kanker serviks termasuk penyebab, faktor risiko, gejala, dan pencegahan melalui deteksi dini. Serta, menanamkan kesadaran kepada para remaja pentingnya melindungi diri dari faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kanker serviks sehingga dapat mewaspadainya.

1.2 Permasalahan dan Ruang lingkup

1.2.1 Bagaimana menciptakan kampanye efektif untuk menginformasikan kanker serviks (sejak dini) ?

1.2.2 Bagaimana membantu wanita untuk lebih waspada terhadap kanker serviks ?

1.2.3 Bagaimana menciptakan sarana promosi akan produk vaksin, yang erat kaitannya dalam upaya pencegahan risiko kanker serviks?

1.2.4 Ruang Lingkup :

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas berupa melakukan riset dan persuasi visual kepada remaja. Tujuannya untuk mengenalkan adanya kanker serviks, sekaligus membantu memahami bahaya melakukan hubungan seks sejak dini, yang merupakan risiko terbesar terinfeksi virus HPV. Area pendekatan mencakup wilayah Bandung dan sekitarnya, dengan fokus segmen remaja berumur (14-19 tahun) dari semua golongan.

1.3 Tujuan Perancangan

1.3.1 Membantu mengurangi kasus Kanker Serviks sebagai kanker nomor satu pembunuh wanita di Indonesia


(11)

1.3.2 Menyebarkan pengetahuan dan referensi mengenai penyakit kanker serviks, termasuk penyebab, faktor risiko, gejala dan pencegahan melalui deteksi dini

1.3.3 Membangkitkan kesadaran untuk melindungi diri dan menggugah daya diri perempuan untuk mampu menentukan sikap bagi kesehatan pribadi terutama organ reproduksinya

1.3.4 Mengenalkan kepada remaja, perlunya kedewasaan dan pengertian terhadap kanker serviks sebagai risiko hubungan seksual sejak dini

1.3.5 Sebagai sarana promosi produk vaksin, yang erat kaitannya dengan upaya pencegahan risiko kanker serviks

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan adalah observasi, wawancara dengan dokter dan psikolog, kuesioner, dan blog atau forum dari internet. Juga studi pustaka melalui buku dan internet.

Sumber data yang berperan dalam pengumpulan data ini ialah Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Barat, Koran Pikiran Rakyat, Koran Kompas, Badan Komisi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan Jawa Barat, dan MSD (Merck Sharp & Dohme)

Selain itu juga melakukan wawancara kepada dokter dan psikolog yang berkompeten dalam kampanye sosial ini, yaitu Dr. Hariyasa Sanjaya, SpOG, Dr. Didi Kusmarjadi, SpOG, Dr. Sumarjati Arjoso dan Dr. Ariati Noeriman.Serta melakukan penyebaran angket pada 100 remaja perempuan berumur 14 hingga 19 tahun, dari berbagai golongan dan pendidikan.


(12)

4

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

Kampanye Sosial Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Bagan I.1 Skema Perancangan Latar Belakang

Kanker Serviks sebagai pembunuh no.1 wanita Salah satu faktornya adalah seks bebas

Permasalahan

Kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks, dan kewaspadaan akannya

Pengumpulan Data

Survey pada lembaga terkait kanker serviks Wawancara dokter dan spesialis berkompeten

Kuesioner

YKI BKKBN

MSD DINAS KESEHATAN Koran Pikiran Rakyat

Koran Kompas

Kuesioner pada Remaja 100 anak dari berbagai golongan dan pendidikan

Dr.Hariyasa Sanjaya, SpOG Dr.Didi Kusmarjadi, SpOG

Dr. Ariati Noeriman. Dr. Sumarjati Arjoso

Pemecahan Masalah

Kampanye, memperkenalkan kanker serviks, faktor, bahaya dan pencegahannya serta menanamkan kesadaran pada remaja

Hasil Karya

Menciptakan media visual yang dekat kepada remaja, Berisikan pengetahuan yang memadai mengenai kanker serviks


(13)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kampanye sosial “Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini” berusaha untuk

masuk ke akar permasalahan tertinggi dalam risiko kanker serviks, yaitu remaja dan pergaulan seks bebas. Pemecahan permasalahan dari kampanye ini adalah dengan menciptakan kampanye yang menginformasikan kanker serviks namun dengan komunikasi sebagai sahabat dan tidak menggurui. Memberikan peluang kepada para remaja untuk ikut aktif untuk mengemukakan pendapat mereka, serta tidak memberikan mereka perintah, melainkan kesadaran kepada remaja untuk waspada dan mengambil keputusan mereka sendiri.

5.2 Saran

Saran kepada kampanye sosial “Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini”

adalah agar tidak menjadi suatu kampanye yang bersifat mengiklankan, melainkan lebih daripada itu, menjadi suatu kampanye yang mengena di pikiran remaja, agar remaja tahu seks bebas serta konsekuensinya. Bukan menggurui melainkan memberi tahu, sementara keputusan selalu ada pada setiap orang. Menjadi kampanye yang bersifat personal, sehingga sekalipun berupa kampanye kecil, namun sedikit demi sedikit, pasti risiko penderita kanker serviks remaja dapat menurun.


(14)

Universitas Kristen Maranatha xv

DAFTAR PUSTAKA

Anne.E & David J.Frahm. A Cancer Battle Plan. Delaprasta Publishing. 2002 Hyde,janet shibley. Understanding human sexuality-4th ed. 1990

Braam, wiebe,. 100 pertanyaan mengenai kanker. Jakarta 1994. Pustaka sinar harapan.

Harras, angela. Cancer rates and risk, 4th edistion, 1996 Drs. Jalaludin Rakhmat. Manajemen Kampanye. MSC, 2004.8


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Berdasarkan World Cancer Report, dalam dua dekade mendatang, akan terjadi kenaikan kasus kanker, yaitu sebanyak 50 persen. Dimana, sebagian besar penderitanya adalah wanita, berusia di masa produktif nya (35-50 tahun), yang kebanyakan dari mereka, mungkin terinfeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) di masa remajanya. (Herman Susanto-Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu Obstetri dan Ginekologi,9:2)

Di antara penyakit-penyakit kanker, setiap tahunnya muncul sekitar 500.000 penderita kanker serviks baru di dunia. Sebanyak 80 persen terjadi di negara berkembang, dan setengahnya meninggal setiap tahunnya. Kanker serviks menjadi kanker nomor satu yang sering terjadi pada perempuan di Indonesia. Setiap hari 20 wanita di Indonesia meninggal karena penyakit ini. Fakta menunjukkan, bahwa setiap perempuan tanpa memandang usia dan latar belakang, berisiko terkena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi atau re-infeksi virus HPV penyebab kanker. Obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit kanker serviks sendiri hingga saat ini belum ditemukan. Maka dari itu, pencegahan primer dengan menghindari faktor resiko adalah yang paling mungkin untuk dilakukan.

Di Jawa Barat, sebanyak 20 persen penderita kanker merupakan penderita kanker serviks. Paling banyak disebabkan oleh hubungan seksual sejak dini, partner seks lebih dari satu, infeksi virus HPV, perokok, berpasangan dengan lelaki yang beresiko tinggi, dan terinfeksi HIV.(Rumah Sakit Hasan Sadikin,1987:88)

Mencegah kanker serviks akan lebih baik daripada mengobati, dan bahwa kanker yang ditemukan pada stadium dini akan mempunyai kemungkinan sembuh


(2)

dengan harapan hidup yang lebih besar. (Sumarjati, Kepala Bidang Pendidikan dan Penyuluhan YKI, 22:8) Maka dari itu, dibutuhkan kampanye untuk menyadarkan publik, menginformasikan mengenai seluk beluk penyakit kanker serviks termasuk penyebab, faktor risiko, gejala, dan pencegahan melalui deteksi dini. Serta, menanamkan kesadaran kepada para remaja pentingnya melindungi diri dari faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kanker serviks sehingga dapat mewaspadainya.

1.2 Permasalahan dan Ruang lingkup

1.2.1 Bagaimana menciptakan kampanye efektif untuk menginformasikan kanker serviks (sejak dini) ?

1.2.2 Bagaimana membantu wanita untuk lebih waspada terhadap kanker serviks ?

1.2.3 Bagaimana menciptakan sarana promosi akan produk vaksin, yang erat kaitannya dalam upaya pencegahan risiko kanker serviks?

1.2.4 Ruang Lingkup :

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas berupa melakukan riset dan persuasi visual kepada remaja. Tujuannya untuk mengenalkan adanya kanker serviks, sekaligus membantu memahami bahaya melakukan hubungan seks sejak dini, yang merupakan risiko terbesar terinfeksi virus HPV. Area pendekatan mencakup wilayah Bandung dan sekitarnya, dengan fokus segmen remaja berumur (14-19 tahun) dari semua golongan.


(3)

1.3.2 Menyebarkan pengetahuan dan referensi mengenai penyakit kanker serviks, termasuk penyebab, faktor risiko, gejala dan pencegahan melalui deteksi dini

1.3.3 Membangkitkan kesadaran untuk melindungi diri dan menggugah daya diri perempuan untuk mampu menentukan sikap bagi kesehatan pribadi terutama organ reproduksinya

1.3.4 Mengenalkan kepada remaja, perlunya kedewasaan dan pengertian terhadap kanker serviks sebagai risiko hubungan seksual sejak dini

1.3.5 Sebagai sarana promosi produk vaksin, yang erat kaitannya dengan upaya pencegahan risiko kanker serviks

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan adalah observasi, wawancara dengan dokter dan psikolog, kuesioner, dan blog atau forum dari internet. Juga studi pustaka melalui buku dan internet.

Sumber data yang berperan dalam pengumpulan data ini ialah Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Barat, Koran Pikiran Rakyat, Koran Kompas, Badan Komisi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan Jawa Barat, dan MSD (Merck Sharp & Dohme)

Selain itu juga melakukan wawancara kepada dokter dan psikolog yang berkompeten dalam kampanye sosial ini, yaitu Dr. Hariyasa Sanjaya, SpOG, Dr. Didi Kusmarjadi, SpOG, Dr. Sumarjati Arjoso dan Dr. Ariati Noeriman.Serta melakukan penyebaran angket pada 100 remaja perempuan berumur 14 hingga 19 tahun, dari berbagai golongan dan pendidikan.


(4)

1.5 Skema Perancangan

Kampanye Sosial Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Latar Belakang

Kanker Serviks sebagai pembunuh no.1 wanita Salah satu faktornya adalah seks bebas

Permasalahan

Kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks, dan kewaspadaan akannya

Pengumpulan Data

Survey pada lembaga terkait kanker serviks Wawancara dokter dan spesialis berkompeten

Kuesioner

YKI

BKKBN

MSD

DINAS KESEHATAN

Koran Pikiran Rakyat Koran Kompas

Kuesioner pada Remaja

100 anak dari berbagai golongan dan pendidikan Dr.Hariyasa Sanjaya, SpOG

Dr.Didi Kusmarjadi, SpOG Dr. Ariati Noeriman. Dr. Sumarjati Arjoso

Pemecahan Masalah

Kampanye, memperkenalkan kanker serviks, faktor, bahaya dan pencegahannya serta menanamkan kesadaran pada remaja

Hasil Karya

Menciptakan media visual yang dekat kepada remaja, Berisikan pengetahuan yang memadai mengenai kanker serviks


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kampanye sosial “Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini” berusaha untuk

masuk ke akar permasalahan tertinggi dalam risiko kanker serviks, yaitu remaja dan pergaulan seks bebas. Pemecahan permasalahan dari kampanye ini adalah dengan menciptakan kampanye yang menginformasikan kanker serviks namun dengan komunikasi sebagai sahabat dan tidak menggurui. Memberikan peluang kepada para remaja untuk ikut aktif untuk mengemukakan pendapat mereka, serta tidak memberikan mereka perintah, melainkan kesadaran kepada remaja untuk waspada dan mengambil keputusan mereka sendiri.

5.2 Saran

Saran kepada kampanye sosial “Kenali dan Cegah Kanker Serviks Sejak Dini”

adalah agar tidak menjadi suatu kampanye yang bersifat mengiklankan, melainkan lebih daripada itu, menjadi suatu kampanye yang mengena di pikiran remaja, agar remaja tahu seks bebas serta konsekuensinya. Bukan menggurui melainkan memberi tahu, sementara keputusan selalu ada pada setiap orang. Menjadi kampanye yang bersifat personal, sehingga sekalipun berupa kampanye kecil, namun sedikit demi sedikit, pasti risiko penderita kanker serviks remaja dapat menurun.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anne.E & David J.Frahm. A Cancer Battle Plan. Delaprasta Publishing. 2002 Hyde,janet shibley. Understanding human sexuality-4th ed. 1990

Braam, wiebe,. 100 pertanyaan mengenai kanker. Jakarta 1994. Pustaka sinar harapan.

Harras, angela. Cancer rates and risk, 4th edistion, 1996