Survey Mengenai Kepuasan Kerja pada Karyawan Marketing di Dealer Motor Yamaha Utama CV. 'X' Kota Bandung.
ABSTRAK
Penelitian ini diadakan untuk mendeskripsikan atau mengetahui kepuasan kerja karyawan marketing pada dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ di kota Bandung. Peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja adalah alat ukur berdasarkan teori dari Herzberg (dalam Wexley & Yulk, 1984), hasil modifikasi alat ukur kepuasan kerja dari MSQ (1967). Alat ukur ini terdiri atas 55 item pernyataan yang menggambarkan tentang kepuasan kerja.
Sebelumnya dilakukan try out alat ukur tersebut kepada 25 orang karyawan marketing di cabang lain untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Validitas alat ukur diuji dengan mengunakan uji analisis item Spearman Ro dan hasilnya berkisar antara 0,202 sampai 0,767 yang berarti semua itemnya dapat dipakai dan ada beberapa item yang harus direvisi. Untuk reliabilitas alat ukur menggunakan Alpha Cronbach dan hasilnya adalah 0,746 yang berarti alat ukurnya reliable.
Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka diperoleh hasil bahwa sebagian karyawan marketing pada dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ di kota Bandung, 80,5% merasakan puas atas pekerjaannya saat ini. Secara spesifik dapat dilihat bahwa responden merasa puas untuk semua aspek-aspek dari kepuasan kerjanya. Namun yang tertinggi terdapat dalam aspek pelayanan sosial (social service) dimana 34 responden (94,4%) merasa puas dalam hal memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain.
Dari hasil pembahasan, maka disimpulkan bahwa karyawan marketing pada dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ di kota Bandung memiliki kepuasan kerja yang ditandai dengan kepuasan terhadap 11 aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, aspek-aspek kepuasan kerja itu terdiri dari : pelayanan sosial (social service), kreativitas (creativity), nilai–nilai moral (moral values), kemandirian (independence), variasi (variety), otoritas (authority), pemanfaatan kemampuan (ability utility), kemahiran (advancement), tanggung jawab (responsibility), prestasi (achievement) dan aktivitas (activity).
Dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran yaitu, saran praktis untuk perusahaaan dan tenaga pemasaran serta saran untuk penelitian lanjutan. Saran praktis untuk perusahaaan agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kondisi kerja saat ini serta dapat memberikan status karyawan tetap bagi karyawan marketing yang berprestasi, sedangkan untuk karyawan marketing agar mempertahankan dan meningkatkan kondisi kerja. Untuk penelitian lanjutan disarankan untuk mengembangkan penelitian ini lebih mendalam dalam kaitannya dengan karakteristik individual.
(2)
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL BAGIAN DALAM………..………. i
LEMBAR PENGESAHAN……….………. ii
ABSTRAK……….……….. iii
KATA PENGANTAR……….………. iv
DAFTAR ISI……….………vii
DAFTAR BAGAN………..……….. xi
DAFTAR TABEL………xii
DAFTAR LAMPIRAN………...…xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah……… 1
1.2. Identifikasi Masalah………... 8
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………...8
1.3.1.Maksud Penelitian………..…………...8
1.3.2.Tujuan Penelitian………..…….8
1.4. Kegunaan Penelitian………..………...8
1.4.1.Kegunaan Teoritis.………...………….………..9
1.4.2.Kegunaan Praktis………...……….9
1.5. Kerangka Pemikiran……….10
(3)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebutuhan……….……..………...18
2.1.1. Definisi Kebutuhan………...………18
2.1.2. Faktor-Faktor Kebutuhan……….………..……….19
2.2. Kepuasan Kerja………..………...………24
2.2.1. Definisi Kepuasan Kerja………...………...25
2.2.2. Teori-Teori Kepuasan Kerja……….………...26
2.2.3.Work Adjustment Theory……….……….…………..29
2.3. Faktor-Faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja…………..….….………33
2.4. Profil Karyawan Puas…………...………...38
2.5. Pengukuran Kepuasan Kerja………...………..………39
2.6. Masa Dewasa Awal………..………40
2.7. Pemasaran………...………..44
2.7.1. Tenaga Penjual atau Pemasaran……….……..………...45
2.8. ProfilePerusahaan………...……….46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian………..………..48
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.………..……48
3.2.1.Definisi Operasional...………..………..48
3.3. Alat Ukur………..………..………..50
3.3.1. Prosedur Pengisian………..………..…………..52
(4)
3.4. Data Penunjang……….………....54
3.5. Populasi………...………..55
3.5.1. Target Populasi……..…...………..55
3.5.2. Karakteristik Populasi…...………..55
3.6. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...55
3.6.1. Validitas Alat Ukur...56
3.6.2. Reliabilitas Alat Ukur...56
3.7. Teknik Pengolahan Data………...………...…….57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden Penelitian………..58
4.1.1. Persentase Responden Berdasarkan Usia………...………....58
4.1.2. Persentase Responden Berdasarkan Lamanya Kerja………..…58
4.1.3. Persentase Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan……...…...59
4.2. Data Hasil Penelitian………60
4.2.1. Persentase Kepuasan Kerja Responden…………...………..60
4.2.2. Persentase Aspek Kepuasan Kerja Responden……...…………...….61
4.2.3. Persentase Data Penunjang (hygiene factors) Responden…………..63
4.2.4. Tabulasi Silang………...…………64
4.2.4.1. Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan Usia……...……...64
4.2.4.2. Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan Lamanya Kerja...65
(5)
4.2.4.3. Tabulasi Silang Kepuasan Kerja dengan
Jumlah Tanggungan...66
4.3. Pembahasan……….……….…67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………..……….………74
5.2. Saran……….………75
5.2.1. Saran Praktis………...75
5.2.2. Saran Penelitian Lanjutan………...………75
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
(6)
DAFTAR BAGAN
halaman Bagan 1.1. Kerangka pemikiran……….………….. 16 Bagan 3.1. Skema rancangan penelitian………..……..48
(7)
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1. Kepuasan kerja………...…………..51
Tabel 3.2. Alternatif pilihan jawaban dan nilai………..………...52
Tabel 3.3. Pembagian kategori kepuasan kerja ………....…53
Tabel 3.4. Pembagian kategori kepuasan kerja..………...……...53
Tabel 3.5. Aspekhygiene factors...54
Tabel 4.1. Gambaran responden berdasarkan usia …..………...58
Tabel 4.2 Gambaran responden berdasarkan lamanya kerja ....…..……….59
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan ……..……59
Tabel 4.4. Persentase kepuasan kerja responden...…...….60
Tabel 4.5. Persentase aspek kepuasan kerja responden ………...62
Tabel 4.6. Persentase aspek-aspekhygiene factorsresponden …..………..63
Tabel 4.7. Tabulasi silang kepuasan kerja dengan usia ………...……64
Tabel 4.8. Tabulasi silang kepuasan kerja dengan lamanya kerja …..………...65
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja Lampiran 2 Angket Data Penunjang
Lampiran 3 Lembar Skoring
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Lampiran 5 Data Karakteristik Responden
Lampiran 6 Tabel Skoring Kepuasan Kerja dan Aspek-Aspeknya Lampiran 7 Tabel Skoring Data Penunjang dan Aspek-Aspeknya Lampiran 8 Persentase Karakteristik Responden
(9)
(10)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
Kata Pengantar
Dalam rangka menyusun tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, salah satu tugas yang harus dipenuhi adalah melakukan penelitian. Adapun penelitian yang saya lakukan adalah mengenai survei kepuasan kerja pada karyawanmarketing di CV. ‘X’ Bandung.
Sehubungan dengan itu, saya memohon kesediaan saudara untuk menjadi responden dan mengharapkan kerja sama dari saudara untuk mengisi angket yang diberikan.
Data yang saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, karena itu peneliti mengharapkan agar saudara mengisi angket ini dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan kenyataan yang saudara rasakan, sehingga data yang diperoleh akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Data yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
Atas perhatian dan partisipasi saudara dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih
Hormat saya,
(11)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
A. Angket Identitas Diri
Pendidikan Terakhir : ………jurusan……….
Usia : ……….tahun
Jenis Kelamin : P/L
Jabatan : ……….
Lama Bekerja : ……….tahun………..bulan Status Marital : single / menikah / janda / duda Jumlah Tanggungan : ……….orang
(12)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
B. Angket Kepuasan Kerja
Di balik halaman ini terdapat 55 pernyataan mengenai kepuasan kerja yang saudara hayati atau rasakan. Dalam kuesioner ini saudara diminta untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di sisi pernyataan. Kemungkinan jawaban yang tersedia adalah :
Sangat Puas (SP)
Puas (P)
Tidak Puas (TP)
Sangat Tidak Puas (STP)
Kejujuran saudara dalam mengisi angket ini sangat kami harapkan dan jawaban yang saudara berikan akan kami rahasiakan. Periksalah kembali jawaban saudara, jangan sampai ada pernyataan yang terlewat.
contoh :
No. Pernyataan SP P TP STP
A Peluang untuk maju X
Selamat mengisi angket ini
(13)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
1. Kesempatan untuk berguna bagi orang lain 2. Kesempatan untuk mencoba gagasan saya sendiri
dalam menawarkan produk sepeda motor 3. Kesempatan dalam memasarkan produk tanpa
membohongi konsumen
4. Saya memiliki peluang untuk dapat menawarkan produk secara langsung pada konsumen
5. Jenis pekerjaan saya yang beraneka ragam 6.
Adanya kesempatan bagi karyawan lain untuk meminta nasehat saya mengenai cara memasarkan produk
7. Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan saya dalam memasarkan produk
8. Kesempatan untuk merencanakan pekerjaan saya 9. Adanya kesempatan untuk melakukan pekerjaan
yang paling saya kuasai dengan baik
10. Kesempatan melihat hasil kerja yang saya lakukan 11. Kesempatan untuk terus menerus melakukan
kegiatan setiap saat
12. Kesempatan untuk berguna bagi sesama karyawan 13. Kesempatan untuk mengembangkan ide-ide baru 14. Kesempatan melakukan sesuatu pekerjaan yang
tidak berlawanan dengan kaidah kepercayaan saya 15. Peluang untuk melakukan pekerjaan ini secara
(14)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
16. Kesempatan untuk melakukan tugas-tugas yang berbeda pada waktu-waktu tertentu
17. Kesempatan memberikan saran kepada pegawai lain bagaimana seharusnya memasarkan produk 18. Peluang untuk mencapai kemajuan ditempat saya
bekerja
19. Kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri tanpa bantuan orang lain
20. Kesempatan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya
21. Kesempatan merasakan kebanggaan akan pekerjaan yang saya lakukan dengan baik 22. Kesempatan untuk dapat lebih leluasa dalam
melakukan aktivitas diluar kantor 23.
Kesempatan untuk membantu konsumen memilihkan produk sepeda motor yang sesuai dengan kebutuhannya
24. Kesempatan untuk mencoba sesuatu yang berbeda dari biasanya
25. Kesempatan melakukan hal-hal yang tidak berlawanan dengan hati nurani saya
26. Peluang untuk dapat memenuhi target yang telah ditentukan tanpa bantuan orang lain
27.
Kerutinan dalam pekerjaan saya
28. Kesempatan melakukan pengawasan terhadap orang lain
(15)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
29. Cara menaikan pangkat ditempat kerja saya 30.
Kesempatan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan orang lain 31.
Kesempatan menunjukkan kemampuan saya yang terbaik
32.
Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berguna atau bermanfaat
33. Kesempatan untuk dapat terus-menerus menyibukan diri
34. kesempatan untuk berbuat sesuatu bagi konsumen 35. Kesempatan untuk mengembangkan cara yang
baru dan lebih baik dalam melakukan pekerjaan 36. Kesempatan melakukan hal-hal yang tidak
merugikan bagi orang lain
37. Peluang bekerja sendiri tanpa bergantung pada orang lain
38. Kesempatan melakukan sesuatu yang lain setiap hari
39. Kesempatan untuk memberitahukan orang lain mengenai apa yang harus dilakukan
40. Peluang untuk maju ditempat kerja saya 41.
Kebebasan untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan saya sendiri
42.
Kesempatan melakukan pekerjaan yang menuntut kemampuan terbaik saya
(16)
Lampiran 1 Angket Identitas dan Kepuasan Kerja
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
43. Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang terbaik setiap saat
44. Kesempatan untuk dapat giat terus sepanjang waktu
45. Kesempatan untuk mendorong orang lain dalam pekerjaan
46. Kesempatan untuk mencoba cara-cara sendiri dalam melakukan pekerjaan
47. Kesempatan melakukan pekerjaan tanpa perasaan merugikan orang lain
48. Peluang untuk bekerja tanpa bantuan dari rekan kerja
49. Kesempatan untuk melakukan hal-hal yang beragam dalam pekerjaan saya
50. Kesempatan memberitahu rekan kerja tentang apa yang harus dilakukan
51. Peluang saya untuk dapat berkarier dipekerjaan ini 52. Tanggung jawab dalam pekerjaan saya
53. Kesempatan menunjukkan kemampuan dan keterampilan saya dalam memasarkan produk 54. Saya telah berbuat sesuatu yang saya dapatkan
ditempat kerja ini
55. Kesempatan untuk dapat beraktivitas sesuai dengan jadwal saya telah saya tentukan
(17)
Lampiran 2 Angket Data Penunjang
C. Angket Data Penunjang
Di balik halaman ini terdapat 45 pernyataan mengenai kepuasan kerja yang saudara hayati atau rasakan. Dalam kuesioner ini saudara diminta untuk memilih salah satu dari empat kemungkinan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu kolom yang tersedia di sisi pernyataan. Kemungkinan jawaban yang tersedia adalah :
Sangat Puas (SP)
Puas (P)
Tidak Puas (TP)
Sangat Tidak Puas (STP)
Kejujuran saudara dalam mengisi angket ini sangat kami harapkan dan jawaban yang saudara berikan akan kami rahasiakan. Periksalah kembali jawaban saudara, jangan sampai ada pernyataan yang terlewat.
contoh :
No. Pernyataan SP P TP STP
A Peluang untuk maju X
Selamat mengisi angket ini dan
(18)
Lampiran 2 Angket Data Penunjang
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
1. Cara atasan saya memberi pujian bila saya bekerja dengan baik
2. Status sosial dalam masyarakat yang saya peroleh karena jabatan saya
3. Adanya kebijakasanaan dan perlakuan yang baik dari perusahaan terhadap saya
4. Adanya kesepakatan antara atasan saya dan saya dalam menumbuhkan rasa saling pengertian 5. Jaminan pekerjaan yang diperoleh
6. Besarnya gaji/upah yang diterima untuk pekerjaan yang saya lakukan
7. Kondisi kerja yang ada ditempat saya bekerja (pengaturan suhu, cahaya, udara, dan sebagainya) 8. Kemampuan teknik atasan saya terhadap
pekerjaannya
9. Semangat kerja sama diantara rekan-rekan saya 10. Cara perusahaan memberi penghargaan akan
pekerjaan yang saya lakukan
11. Kesempatan menjadi orang yang terpandang dalam masyarakat
12. Kebijaksanaan perusahaan dan cara penerapannya, serta penetapan target penjualan
13. Cara atasan saya memperlakukan saya 14. Kepastian jaminan masa depan ditempat saya
(19)
Lampiran 2 Angket Data Penunjang
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
15.
Peluang memperoleh uang sebanyak yang diterima rekan sekerja saya
16. Ruangan tempat saya bekerja
17. Kemampuan atasan saya membuat keputusan 18.
Peluang menumbuhkan persahabatan akrab dengan rekan sekerja saya
19.
Pengakuan yang diberikan perusahaan kepada saya untuk pekerjaan yang telah saya lakukan
20.
Kesempatan bergaul dengan orang-orang terpandang
21.
Cara perusahaan menyampaikan peraturan-peraturan dan kebijaksanaan pada pegawai
22.
Cara atasan saya memberikan dukungan kepada pegawainya dalam menghadapi pimpinan yang lebih atas
23. Cara perusahaan memberikan jaminan pekerjaan 24.
Gaji/upah yang saya terima dibandingkan gaji/upah yang diterima ditempat kerja lain dalam melakukan pekerjaan yang sama
25. Kenyaman kondisi kerja
26. Cara atasan saya melakukan pembagian kerja 27. Keramahan rekan-rekan kerja saya
28. Kesempatan untuk mendapatkan pengakuan atas prestasi kerja saya
29. Kesempatan untuk bisa naik jabatan ke level yang lebih tinggi
(20)
Lampiran 2 Angket Data Penunjang
No.
Pernyataan
“Sehubungan dengan pekerjaan saya saat ini,
perasaan saya mengenai :
SP P TP STP
31. Cara atasan saya menangani keluhan dan keberatan pegawainya
32. Jaminan kesehatan ditempat saya kerja 33.
Komisi dan bonus yang saya terima jika dapat melebihi target
34.
Fasilitas kantor yang dapat saya gunakan (komputer, telepon dll)
35. Cara atasan saya memberikan bantuan dalam hal-hal yang sulit sekali
36. Mudahnya menjalin persahabatan dengan rekan kerja
37. Pengakuan dari rekan kerja atas prestasi kerja saya 38. Kesempatan memperoleh kedudukan yang
terpandang dalam masyarakat
39. Cara perusahaan memperlakukan pegawainya 40. Hubungan atasan saya dengan pegawainya 41. Jalan yang ditempuh perusahaan untuk mencegah
pegawainya diberhentikan atau digeser
42. Gaji/upah saya dibandingkan dengan gaji/upah yang diterima pegawai lain
43. Kondisi kantor kerja saya saat ini
44. Cara atasan saya dalam membimbing bawahannya 45. Kemudahan rekan-rekan saya untuk bergaul satu
sama lain
(21)
Lampiran 3 Lembar Skoring
Lembar Skoring Angket B
PS 1) 4 3 2 1 12) 4 3 2 1 23) 4 3 2 1 34) 4 3 2 1 45) 4 3 2 1 ∑ = K1 2) 4 3 2 1 13) 4 3 2 1 24) 4 3 2 1 35) 4 3 2 1 46) 4 3 2 1 ∑ = NM 3) 4 3 2 1 14) 4 3 2 1 25) 4 3 2 1 36) 4 3 2 1 47) 4 3 2 1 ∑ = K 4) 4 3 2 1 15) 4 3 2 1 26) 4 3 2 1 37) 4 3 2 1 48) 4 3 2 1 ∑ = V 5) 4 3 2 1 16) 4 3 2 1 27) 4 3 2 1 38) 4 3 2 1 49) 4 3 2 1 ∑ = O 6) 4 3 2 1 17) 4 3 2 1 28) 4 3 2 1 39) 4 3 2 1 50) 4 3 2 1 ∑ = K2 7) 4 3 2 1 18) 4 3 2 1 29) 4 3 2 1 40) 4 3 2 1 51) 4 3 2 1 ∑ = TJ 8) 4 3 2 1 19) 4 3 2 1 30) 4 3 2 1 41) 4 3 2 1 52) 4 3 2 1 ∑ = PK 9) 4 3 2 1 20) 4 3 2 1 31) 4 3 2 1 42) 4 3 2 1 53) 4 3 2 1 ∑ = P 10) 4 3 2 1 21) 4 3 2 1 32) 4 3 2 1 43) 4 3 2 1 54) 4 3 2 1 ∑ = A 11) 4 3 2 1 22) 4 3 2 1 33) 4 3 2 1 44) 4 3 2 1 55) 4 3 2 1 ∑ =
(22)
Lampiran 3 Lembar Skoring
Lembar Skoring Angket C
P 1) 4 3 2 1 10) 4 3 2 1 19) 4 3 2 1 28) 4 3 2 1 37) 4 3 2 1 ∑ = SS 2) 4 3 2 1 11) 4 3 2 1 20) 4 3 2 1 29) 4 3 2 1 38) 4 3 2 1 ∑ = KP 3) 4 3 2 1 12) 4 3 2 1 21) 4 3 2 1 30) 4 3 2 1 39) 4 3 2 1 ∑ = HA 4) 4 3 2 1 13) 4 3 2 1 22) 4 3 2 1 31) 4 3 2 1 40) 4 3 2 1 ∑ = K 5) 4 3 2 1 14) 4 3 2 1 23) 4 3 2 1 32) 4 3 2 1 41) 4 3 2 1 ∑ = I 6) 4 3 2 1 15) 4 3 2 1 24) 4 3 2 1 33) 4 3 2 1 42) 4 3 2 1 ∑ = KK 7) 4 3 2 1 16) 4 3 2 1 25) 4 3 2 1 34) 4 3 2 1 43) 4 3 2 1 ∑ = KT 8) 4 3 2 1 17) 4 3 2 1 26) 4 3 2 1 35) 4 3 2 1 44) 4 3 2 1 ∑ = RR 9) 4 3 2 1 18) 4 3 2 1 27) 4 3 2 1 36) 4 3 2 1 45) 4 3 2 1 ∑ =
(23)
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Validitas Alat Ukur
Setelah dilakukan try outpada 25 orang tenaga marketing di cabang lain, diketahui bahwa reliabilitas alat ukur berkisar antara 0,202 sampai 0,767
No. Item Validitas Keterangan
1. 0,767 Dipakai
2. 0,741 Dipakai
3. 0,601 Dipakai
4. 0,596 Dipakai
5. 0,432 Dipakai
6. 0,401 Dipakai
7. 0,613 Dipakai
8. 0,382 Direvisi
9. 0,380 Direvisi
10. 0,425 Dipakai
11. 0,448 Dipakai
12. 0,373 Direvisi
13. 0,548 Dipakai
14. 0,450 Dipakai
15. 0,644 Dipakai
16. 0,548 Dipakai
17. 0,202 Direvisi
18. 0,754 Dipakai
19. 0,440 Dipakai
20. 0,384 Direvisi
21. 0,480 Dipakai
22. 0,285 Direvisi
(24)
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
No. Item Validitas Keterangan
24. 0,259 Direvisi
25. 0,503 Dipakai
26. 0,624 Dipakai
27. 0,492 Dipakai
28. 0,359 Direvisi
29. 0,440 Dipakai
30. 0,534 Dipakai
31. 0,448 Dipakai
32. 0,754 Dipakai
33. 0,620 Dipakai
34. 0,388 Direvisi
35. 0,458 Dipakai
36. 0,634 Dipakai
37. 0,459 Dipakai
38. 0,403 Dipakai
39. 0,520 Dipakai
40. 0,382 Direvisi
41. 0,613 Dipakai
42. 0,548 Dipakai
43. 0,644 Dipakai
44. 0,202 Direvisi
45. 0,515 Dipakai
46. 0,438 Dipakai
47. 0,401 Dipakai
48. 0,553 Dipakai
49. 0,621 Dipakai
50. 0,440 Dipakai
51. 0,356 Direvisi
(25)
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
No. Item Validitas Keterangan
53. 0,331 Direvisi
54. 0,440 Dipakai
55. 0,699 Dipakai
Reliabilitas 0,746
Reliabilitas Alat Ukur
Setelah dihitung reliabilitas alat ukur motivasi kerja ini memiliki r = 0,746 berarti alat ukur ini reliable.
(26)
DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN
RESP. USIA JENIS KELAMIN PENDIDIKAN LAMANYA KERJA STATUS MARITAL JABATAN JUMLAH TANGGUNGAN COCOK DENGAN PEKERJAAN MEMENUHI TARGET STJ DGN PEMBGAN WILYH
1 27 L SMA (IPS) 1 THN 3 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 Y Y Y
2 29 L SMA 1 THN SINGLE MARKETING LUAR 0 T Y Y
3 34 L S1 (MANAJEMEN) 6 THN MENIKAH MARKETING LUAR 2 Y T Y
4 32 L D3 (PERHTLAN) 3 THN MENIKAH MARKETING LUAR 2 T Y Y
5 35 L D3 ( PERBANKAN) 5 THN SINGLE MARKETING LUAR 2 Y T Y
6 40 L D3 (MANAJNEMEN) 15 THN 3 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y T Y
7 39 L SMA (IPS) 6 THN MENIKAH MARKETING LUAR 4 T Y Y
8 25 L SMK 6 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 2 T Y Y
9 24 L SMK 8 BLN SINGLE MARKETING LUAR 2 Y Y Y
10 30 L D3 (INFORMATIKA) 4 THN 5 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 Y Y Y
11 28 L SMK (OTOMOTIF) 1 THN 6 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 3 Y Y Y
12 27 L SMA (IPS) 2 THN 3 BLN SINGLE MARKETING LUAR 3 Y Y Y
13 25 L D3 9 BLN SINGLE MARKETING LUAR 2 T Y Y
14 25 L SMA (IPS) 7 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 T Y Y
15 30 L SMA (IPS) 5 THN 2 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 3 Y Y Y
16 27 L SMA 9 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 T Y Y
17 19 L SMEA (AKUNTANSI) 1 THN 11 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 T T Y
18 29 L SMA 8 THN 8 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 3 Y T Y
19 29 L S1 (T. LINGK ) 1 THN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y Y Y
20 27 L S1 (PERTANIAN) 3 THN 5 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y Y Y
21 25 L D3 (MATEMETIKA) 3 THN 1 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y Y Y
22 33 L S1 (T. SIPIL) 2 THN 7 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 Y T Y
23 23 L S1 (AKUNTANSI) 4 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y Y Y
24 32 L S1 (EKONOMI) 1 THN 8 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 Y Y Y
25 25 L S1 (KOMUNIKASI) 5 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 T Y Y
26 24 L SMK (OTOMOTIF) 7 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 T Y Y
27 29 L SMA (IPS) 2 THN 9 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y Y Y
28 23 L SMA (IPA) 2 THN 11 BLN SINGLE MARKETING LUAR 1 T T Y
29 29 L SMK (OTOMOTIF) 9 THN MENIKAH MARKETING LUAR 3 Y T Y
30 28 L SMA (BAHASA) 6 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 2 T T Y
31 26 L D3 (INFORMATIKA) 2 THN 3 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 T Y Y
32 22 L SMA (IPS) 5 BLN SINGLE MARKETING LUAR 0 Y Y Y
33 27 L SMA 5 THN 8 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 Y Y Y
34 26 L SMA 1 THN 3 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 1 Y Y Y
35 40 L SMA 17 THN 6 BLN MENIKAH MARKETING LUAR 4 Y T Y
(27)
Lampiran 5 KEDISIPLINAN T Y Y T T T T Y Y Y T T T Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y T Y
(28)
Lampiran 6
TABEL SKORING KEPUASAN KERJA DAN ASPEK-ASPEKNYA
RESPONDEN PS K1 NM K2 V O K3 TJ PK P A KEPUASAN KERJA
1 14 13 15 14 14 10 10 13 15 15 15 148
2 14 15 10 12 12 13 15 12 14 12 13 142
3 17 14 13 18 13 12 18 16 17 13 12 163
4 15 8 16 8 7 13 5 8 9 13 13 115
5 14 13 10 12 11 11 10 12 12 9 12 126
6 15 11 16 14 13 14 10 14 12 15 15 149
7 6 9 6 7 6 8 16 6 12 12 12 100
8 16 11 15 15 13 9 9 13 15 15 14 145
9 14 13 15 16 13 8 9 13 15 15 14 145
10 14 12 15 17 12 6 8 13 15 15 14 141
11 15 11 15 14 11 10 10 11 14 15 13 139
12 15 11 15 14 11 10 10 11 14 15 13 139
13 15 14 15 15 14 14 14 15 15 15 15 161
14 15 13 13 13 12 12 12 10 14 13 14 141
15 15 14 15 15 15 14 13 13 15 15 15 159
16 15 14 13 14 14 13 8 15 14 14 13 147
17 13 12 15 15 14 12 16 12 18 18 14 159
18 17 15 18 16 17 16 19 15 16 16 15 180
19 15 15 15 14 14 13 10 15 12 13 13 149
20 15 14 10 10 10 15 15 15 14 15 13 146
21 18 16 14 13 12 15 16 14 15 17 15 165
22 20 12 19 20 13 20 19 20 20 17 20 200
23 15 15 15 15 15 15 15 14 11 11 12 153
24 14 14 13 14 15 15 11 12 12 13 13 146
25 15 13 14 15 11 14 10 15 15 13 12 147
26 15 17 16 17 15 11 14 14 15 16 17 167
27 16 16 15 9 14 12 15 11 17 16 11 152
28 14 10 12 12 12 15 12 12 12 12 12 135
29 16 13 12 12 13 11 6 10 12 14 15 134
30 14 13 13 11 12 11 14 14 13 12 14 141
31 7 11 9 12 10 8 8 7 8 9 9 98
32 15 14 15 17 16 17 17 17 18 17 15 178
33 13 13 13 13 13 13 14 12 10 14 13 141
34 18 16 10 16 15 18 17 16 16 18 17 177
35 13 12 10 13 12 14 13 11 11 11 13 133
36 15 16 16 16 13 16 20 15 19 13 16 175
Kategori Kepuasan Kerja : 55 - 137 Tidak Puas
138 - 220 Puas
Kategori Peraspek : 5 - 12 Tidak Puas
(29)
Lampiran 7
TABEL SKORING HYGIENE FACTOR
RESPONDEN P SS KP HA K I KK KT RK Hygiene Factor
1 16 15 15 15 14 15 17 15 15 137
2 10 12 11 14 10 11 10 13 18 109
3 11 16 11 13 10 12 10 10 16 109
4 11 14 6 12 9 10 7 10 16 95
5 9 12 9 10 7 8 9 14 16 94
6 13 15 10 16 11 16 16 12 14 123
7 12 9 12 15 6 6 12 15 15 102
8 16 15 15 15 11 13 18 15 15 133
9 16 14 16 16 12 15 15 15 15 134
10 16 14 17 16 12 16 19 15 15 140
11 15 14 15 16 10 14 16 16 11 127
12 15 14 15 15 10 13 15 15 11 123
13 15 15 15 14 12 16 18 15 15 135
14 14 14 11 14 13 12 14 15 15 122
15 15 15 15 15 13 15 16 15 15 134
16 14 10 15 14 12 10 10 14 15 114
17 12 13 12 11 9 9 10 14 15 105
18 16 15 15 15 15 11 13 16 13 129
19 11 10 12 14 10 12 11 16 15 111
20 12 11 10 10 10 11 11 11 14 100
21 13 16 14 12 10 10 10 12 17 114
22 19 20 16 16 11 17 16 16 19 150
23 15 8 10 9 7 13 13 8 15 98
24 12 13 14 13 11 13 18 14 14 117
25 10 13 10 10 10 14 9 10 14 100
26 14 13 14 15 10 10 16 17 14 123
27 15 16 18 20 16 14 12 20 15 146
28 12 14 11 14 9 11 14 13 14 112
29 12 14 11 13 13 6 11 15 14 109
30 11 14 16 13 14 12 13 15 16 124
31 15 13 15 14 10 12 15 14 12 121
32 14 13 11 12 11 11 10 11 10 103
33 9 10 11 11 10 8 14 13 14 100
34 9 6 12 12 7 10 15 16 14 101
35 10 10 11 12 6 7 14 11 14 133
36 18 15 18 20 15 15 16 15 16 175
kategori Hygiene Factors 45 - 112 Tidak Puas
113 - 18 180 Puas
kategori Peraspek 5 - 12 Tidak Puas
(30)
Lampiran 8 Persentase Karakteristik Responden
Tabel 8.1. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah Responden Persentase
SMA 16 44,4%
SMK 5 13,9%
D3 7 19,4%
S1 8 22,3%
Total 36 100%
Tabel 8.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Perempuan 0 0
Laki-laki 36 100%
Total 36 100%
Tabel 8.3. Karakteristik responden berdasarkan status marital
Status Marital Jumlah Responden Persentase
Menikah 17 47,3%
Belum Menikah 19 52,7%
Total 36 100%
Tabel 8.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah Responden Persentase
Marketing Luar 36 100%
(31)
Lampiran 8 Persentase Karakteristik Responden
Tabel 8.5. Aspek-aspekhygiene factorsresponden
Aspek-AspekHygine
Factors Puas Tidak Puas Total
20 16 36
Pengakuan
55,5% 44,5 100%
26 10 36
Status Sosial
72,2% 27,8% 100%
21 15 36
Kebijaksanaan
Perusahaan 58,3% 41,7% 100%
25 11 36
Hubungan Dengan
Atasan 69,4% 30,6% 100%
8 28 36
Keamanan
22,2% 77,8% 100%
15 21 36
Imbalan
41,7% 58,3% 100%
22 14 36
Kondisi Kerja
61,1% 38,9% 100%
27 9 36
Kemampuan Teknikal
Atasan 75% 25% 100%
32 4 36
Rekan Kerja
(32)
Lampiran 9 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Dengan Data Penunjang dan Identitas
Tabel 9.1. Tabulasi silang kepuasan kerja denganhygiene factors
Kepuasan Kerja
Hygiene Factors Puas
Tidak
Puas Total
19 1 20
Puas
52,7% 2,8% 65,5%
10 6 16
Tidak Puas
27,8% 16,7% 34,5%
29 7 36
Total
80,5% 19,5% 100%
Tabel 9.2. Tabulasi silang kepuasan kerja dengan tingkat pendidikan
Kepuasan Kerja
Pendidikan Puas
Tidak
Puas Total
13 3 16
SMA
36,1% 8,3% 44,4%
4 1 5
SMK
11,1% 2,8% 13,9%
4 3 7
D3
11,1% 8,3% 19,5%
8 0 8
S1
22,3% 0 22,3%
29 7 36
Total
(33)
Lampiran 9 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Dengan Data Penunjang dan Identitas
Tabel 9.3 Tabulasi silang kepuasan kerja dengan status marital
Kepuasan Kerja
Status Marital Puas
Tidak
Puas Total
13 4 17
Menikah
36,1% 11,1% 47,3%
16 3 19
Single
44,4% 8,3% 52,7%
29 7 36
Total
80,5% 19,5% 100%
Tabel 9.4 Tabulasi silang kepuasan kerja dengan jabatan
Kepuasan Kerja
Jabatan Puas
Tidak
Puas Total
29 7 36
Marketing Luar
80,5% 19,5% 100%
0 0 0
Marketing Dalam
0 0 0
29 7 36
Total
80,5% 19,5% 100%
Tabel 9.5 Tabulasi silang kepuasan kerja denganhygiene factors
Kepuasan Kerja
Hygiene Factors Puas
Tidak
Puas Total
19 1 20
Puas
52,7% 2,8% 65,5%
10 6 16
Tidak Puas
27,8% 16,7% 34,5%
29 7 36
Total
(34)
Lampiran 9 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Dengan Data Penunjang dan Identitas
Tabel 9.6 Tabulasi silang kepuasan kerja dengan aspek kepuasan kerja
Kepuasan Kerja
Aspek Kepuasan Kerja Puas
Tidak
Puas Total
Puas 29 5 34
80,5% 13,9% 94,4%
Tidak Puas 0 2 2
Pelayanan Sosial
0 5,6% 5,6%
Puas 22 2 24
61,1% 5,6% 66,6%
Tidak Puas 7 5 12
Kreativitas
19,4% 13,9% 33,4%
Puas 26 1 27
72,2% 2,8 75%
Tidak Puas 3 6 9
Nilai-Nilai Moral
8,3% 16,7% 25%
Puas 25 1 26
69,4% 2,8% 72,2%
Tidak Puas 4 6 10
Kemandirian
11,1% 16,7% 27,8%
Puas 20 2 22
55,5% 5,6% 61,1%
Tidak Puas 9 5 14
Variasi
25% 13,9% 38,9%
Puas 17 3 20
47,2% 8,3% 55,5%
Tidak Puas 12 4 16
Otoritas
(35)
Lampiran 9 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Dengan Data Penunjang dan Identitas
Kepuasan Kerja Aspek Kepuasan Kerja
Puas Tidak
Puas
Total
Puas 17 2 19
47,2% 5,6% 52,8%
Tidak Puas 12 5 17
Kemahiran
33,3% 13,9% 47,2%
Puas 21 0 21
58,3% 0 58,3%
Tidak Puas 8 7 15
Tanggung Jawab
22,3% 19,4% 41,7%
Puas 24 0 24
66,7% 0 66,7%
Tidak Puas 5 7 12
Pemanfaatan Kemampuan
13,9% 19,4% 33,3%
Puas 26 2 28
72,2% 5,6% 77,8%
Tidak Puas 3 5 8
Prestasi
8,3% 13,9% 22,2%
Puas 25 3 28
69,5% 8,3% 77,8%
Tidak Puas 4 4 8
Aktivitas
(36)
Lampiran 9 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Dengan Data Penunjang dan Identitas
Tabel 9.7 Tabulasi silang kepuasan kerja dengan aspekhygiene factors
Kepuasan Kerja
AspekHygiene Factors Puas
Tidak
Puas Total
19 1 20
Puas
52,7% 2,8% 55,5%
10 6 16
Pengakuan
Tidak Puas
27,8% 16,7% 44,5%
22 4 26
Puas
61,1% 11,1% 72,2%
7 3 10
Status Sosial
Tidak Puas
19,4% 8,3% 27,7
18 1 19
Puas
50% 2,8% 52,8%
11 6 17
Kebijaksanaan Perusahaan
Tidak Puas
30,5% 16,7% 47,2%
21 4 25
Puas
58,3% 11,1% 69,4%
8 3 11
Hubungan Dengan Atasan
Tidak Puas
22,3% 8,3% 30,6%
7 1 8
Puas
19,4% 2,8% 22,2%
22 6 28
Keamanan
Tidak Puas
61,1% 16,7% 77,8%
15 0 15
Puas
41,7% 0 41,7%
14 7 21
Imbalan
Tidak Puas
(37)
Lampiran 9 Tabulasi Silang Kepuasan Kerja Dengan Data Penunjang dan Identitas
Kepuasan Kerja
AspekHygiene Factors Puas
Tidak Puas
Total
19 3 22
Puas
52,7% 8,3% 61,1%
10 4 14
Kondisi Kerja
Tidak Puas
27,8% 11,1% 38,9%
22 5 27
Puas
61,1% 13,9% 75%
7 2 9
Kemampuan Teknikal Atasan
Tidak Puas
19,4% 5,6% 25%
26 6 32
Puas
72,2% 16,7% 86,9%
3 1 4
Rekan Kerja
Tidak Puas
(38)
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada Jaman sekarang ini pekerjaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan bekerja seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow (dalam Fred Luthans, 1995) kebutuhan manusia tersusun secara hirarki yang harus dipenuhi mulai dari tahap yang paling bawah, yaitu kebutuhan fisiologis, keselamatan sampai dengan kebutuhan aktualisasi diri. Pada umumnya sebagian besar orang bekerja karena mereka mengganggap akan memperoleh sesuatu dari pekerjaannya. Adapun yang dapat mereka peroleh berupa uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari maupun jaminan keselamatan berupa asuransi sampai dengan jenjang karier yang tinggi dan dihargai oleh setiap orang.
Bekerja dapat dilakukan sendiri maupun ikut bergabung dengan perusahaan orang lain. Adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih disertai persaingan antar perusahaan yang ketat, maka setiap perusahaan harus dapat meningkatkan potensi dan kompetensi sumber daya manusianya untuk tetap bertahan. Tenaga kerja yang kompeten merupakan salah satu aset perusahaan yang tidak ternilai harganya. Menurut pendapat Munjati Munawaroh “Kini perusahaan telah menyadari bahwa tenaga kerja bukan hanya sekedar sebagai faktor produksi, terlebih tenaga kerja yang kompeten merupakan alat untuk
(39)
Bab I Pendahuluan 2
mencapai keunggulan kompetitif perusahaan. Keunggulan ini diperoleh dari kompetensi unik yang dimiliki oleh tenaga kerjanya dan hal ini dapat membedakan dengan perusahaan pesaing“ (Majalah manajemen edisi 166, Juni 2002).
CV. ‘X‘ adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan distributor sepeda motor baru Yamaha yang berbasis di Bandung. Perusahaan yang didirikan tahun 1979 ini berorientasi sebagai distributor sepeda motor yang memberikan pelayanan prima terhadap para pelanggannya, memiliki peralatan yang modern dan didukung oleh ± 100 orang karyawan. CV. ‘X‘ ini juga memiliki visi dan misi, adapun visi dan misinya seperti menginginkan perusahaan yang multi (One Stop Shopping) tetapi tidak menelantarkan customer melainkan terbuka bagi customerdan peningkatan kualitas layanan/serviceserta peningkatan kualitas manajemen dan personil. Misinya adalah berusaha melayani para pelanggan dengan sistem satu atap, dimana konsumen dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan seperti: jasa perpanjangan STNK, BBN, mutasi STNK, pembayaran kredit sepeda motor, bengkel perawatan, suku cadang, variasi dan aksesoris serta penanganan klaim asuransi. Untuk bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa, perusahaan harus berusaha untuk menampilkan citra perusahaannya dengan meningkatkan kinerja karyawannya sebaik mungkin.
Sejak tahun 2000 CV. ‘X’ memberlakukan sistem karyawan tidak tetap atau yang dikenal dengan nama karyawan kontrak bagi yang melamar ke perusahaan tersebut. Kebijakan tersebut diadakan dengan alasan penyesuaian
(40)
Bab I Pendahuluan 3
keadaan ekonomi. Adanya pengendalian jumlah karyawan yang bekerja dan juga tuntutan dunia kerja yang mengharapkan karyawan yang memiliki kualitas yang baik dan mampu memenuhi persyaratan dunia kerja khususnya CV. ‘X’. Pada kenyataannya karyawan yang seperti itu sulit sekali didapatkan, perusahaan mengharapkan karyawannya memiliki potensi dan yang terpenting adalah karyawan dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Tenaga marketing merupakan ujung tombak perusahaan yang memegang peranan penting bagi perusahaan. Tenaga marketing inilah yang langsung berhubungan dengan konsumen dan bertugas menjual serta memasarkan produknya. Tenaga marketing di CV. ‘X’ terdiri dari tenagamarketing luar dan yang bertugas di toko atau sales counter. Tenaga marketing yang berada di toko bertugas untuk melayani costumer yang datang langsung ke CV. ‘X” untuk membeli sepeda motor. Sedangkan untuk tenaga pemasaran luar, mereka bertugas untuk mencari dan memasarkan produk sepeda motor kepada konsumen baik perorangan maupun instansi atau perusahaan. Pangsa pasarnya meliputi seluruh daerah di kota Bandung. Sistem pembayaran oleh konsumen pun dapat secara tunai (cash) maupun mencicil (kredit).
Kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingginya tingkat penjualan produknya, oleh karena itu tenaga marketing luar yang handal berperan penting dalam kemajuan suatu perusahaan. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja tenagamarketingnya adalah dengan mengupayakan kepuasan kerja bagi mereka. Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan setiap karyawan akan berbeda dalam
(41)
Bab I Pendahuluan 4
menghayati kepuasan yang diperoleh di tempatnya bekerja. Menurut Lofquist &
Dawis (1967) (dalam Wexley, Kenneth N., Garry A. Yulk, 1984), kepuasan
kerja harus diperhatikan agar karyawan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan keinginan perusahaan serta dapat meningkatkan penjualan mereka. Setiap karyawan memiliki berbagai macam kebutuhan dan harapan dalam pekerjaannya dan hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu : kondisi kerja, kebijakan perusahaan, tanggung jawab yang dibebankan, prestasi dan pengakuan atas hasil kerja, imbalan yang diperoleh dan hubungan dengan rekan sekerja.
Kepuasan dan ketidakpuasan seseorang dalam bekerja berdampak pada sikap pekerja yang bersangkutan dan akan menjadi salah satu faktor yang cukup penting bagi perusahaan, khususnya dalam pencapaian target penjualan perusahaan. Kepuasan akan menimbulkan perilaku produktif bagi setiap karyawan sedangkan ketidakpuasan dapat menimbulkan perilaku non produktif. Ketidakpuasan karyawan akan mengakibatkan munculnya reaksi ekstrim atau negatif seperti : demonstrasi para karyawan yang menuntut hak-haknya, dan juga menimbulkan beberapa reaksi diantaranya berhenti dari pekerjaannya. Sedangkan contoh kepuasan karyawan seperti perusahaan yang berusaha memperhatikan hak-hak karyawan akan membuat karyawan merasa diperdulikan dan diperhatikan, hal tersebut membuat karyawan merasa betah bekerja sehingga karyawan bekerja dengan baik dan target perusahaan dapat tercapai.
Setiap tenaga marketing di CV. ‘X’ dibagi dalam kelompok atau team yang dikoordinasi oleh seorang leader. Masing-masing kelompok terdiri dari beberapa orangmarketing yang terlebih dahulu telah dilatih dan dididik melalui
(42)
Bab I Pendahuluan 5
proses training tentang produk-produk sepeda motor Yamaha dan cara pemasaran/menjual produk tersebut. Perusahaan juga menentukan target penjualan yang harus dicapai oleh tenaga marketing. Jika selama tiga bulan berturut-turut karyawan marketing tidak dapat mencapai target penjualan yang telah ditentukan, maka perusahaan berhak untuk mengeluarkannya (memecat).
Wawancara dengan staf HRD didapatkan hasil bahwa selama ini penilaian dari perusahaan terhadap karyawan marketing, masih banyak karyawan yang dinilai kurang nyaman dan tidak merasa mendapatkan kesenangan dalam bekerja. Hal ini terlihat dari tingkat keluar masuk karyawan (turn over) di perusahaan yang cukup tinggi sehingga penjualan menjadi menurun dari target yang ditetapkan oleh perusahaan.
Perusahaan juga sudah melakukan banyak cara untuk membangkitkan gairah bekerja. Para karyawan marketing ini diberikan pelatihan khusus pada masa training, memberikan tunjangan–tunjangan, memberikan penghargaan dan pujian terhadap kinerja yang baik, serta memberikan bonus/komisi yang cukup besar. Cara ini cukup baik dan beberapa karyawan marketing pun mengakui bahwa cara tersebut dapat membuat mereka merasa senang dan nyaman untuk tetap bekerja. Hal tersebut juga membangkitkan semangat para karyawan marketing tersebut, karena sebagian dari karyawan marketing berhasil mencapai target yang diinginkan perusahaan. Bagi pihak perusahaan sendiri kepuasan dalam bekerja yang diterima karyawannya akan menjadi suatu nilai plus yang harus dipertahankan. Bila karyawan sering mengeluh dalam bekerja dan kurang ada kenyamanan serta merasakan kurang puas dalam bekerja, ini merupakan nilai
(43)
Bab I Pendahuluan 6
minus bagi perusahaan. Hal tersebut harus diperbaiki dan ditingkatkan secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh para karyawannya.
Pencapaian target penjualan merupakan tuntutan perusahaan akan tetapi dengan tercapainya target perusahaan atau melebihi target tersebut maka para karyawan marketing akan mendapatkan insentif yang besarnya tergantung dari jumlah penjualan mereka. Bagi para karyawan marketing besarnya insentif yang didapat ini cukup menarik mereka karena dengan hanya mengandalkan gaji pokok yang jumlahnya sedikit tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga. Bentuk ketidakpuasan lainnya antara lain kurang adanya kesempatan bagi mereka untuk berjenjang karier dan hubungan dengan atasan dirasakan cenderung kurang ada rasa saling pengertian. Kurangnya rasa saling pengertian ini ditunjukkan dengan sikap atasan yang kurang memahami kondisi di lapangan, dimana atasan sering menerapkan kebijakan-kebijakan pencapaian target yang cenderung kurang sesuai untuk diterapkan di lapangan sehingga hal ini cenderung bertentangan dengan keinginan para karyawan marketing, karena merekalah yang lebih memahami kondisi di lapangan. Selain ketidakpuasan tadi ternyata para karyawan marketing merasa masih mendapatkan kepuasan dari hubungan antara rekan kerja yang dirasa cukup akrab. Adanya pertukaran informasi, saling membantu dan meluangkan waktu bersama di waktu senggang turut membantu membangun kondisi kerja yang menyenangkan di kantor maupun di luar kantor.
Hasil wawancara dan survei pendahuluan pada 20 karyawan marketing CV. ’X’ didapatkan hasil sebagai berikut : 40% (delapan orang) karyawan
(44)
Bab I Pendahuluan 7
marketing menyatakan bahwa sebetulnya mereka menyukai jenis pekerjaannya namun dengan gaji pokok yang kecil mereka merasakan kurang dan tidak sesuai dengan harapan, hal inilah yang membuat karyawan kurang bersemangat dalam berkerja. Sedangkan 30% (enam orang) karyawan marketing lainnya menyatakan bahwa mereka kurang senang dalam bekerja karena tidak adanya jenjang karir yang lebih baik bila mereka berprestasi serta tidak adanya kesempatan untuk dapat memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya dan dengan status yang sekarang sebagai karyawan tidak tetap, mereka merasa tidak nyaman untuk bekerja karena sewaktu-waktu hubungan kerja bisa diputuskan. Tapi bila memang mereka dapat berprestasi bagus, hanya dipromosikan sebagai tenaga marketing tetap. 15% (tiga orang) karyawanmarketing lainnya menyatakan bahwa fasilitas yang diberikan oleh perusahaan cukup membantu mereka dan membuat mereka untuk tetap bekerja, begitu pula dengan bonus yang diberikan oleh perusahaan cukup membantu dalam pemenuhan kebutuhan. Sisanya 15% (tiga orang) menyatakan senang dan nyaman karena dengan pekerjaan sebagai marketing justru memacu mereka untuk semakin giat bekerja karena penghasilan yang didapatkan bisa lebih besar apabila berhasil menjual sepeda motor sebanyak– banyaknya.
Penghayatan perasaan akan kondisi yang dialami dari setiap karyawan berbeda–beda dan sifatnya pun sangat subjektif, maka peneliti tertarik untuk meneliti gambaran kepuasan kerja pada karyawan marketing di dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ Bandung.
(45)
Bab I Pendahuluan 8
1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang akan diteliti adalah bagaimana gambaran rinci mengenai kepuasan kerja dan aspek-aspek kepuasan kerja pada karyawan marketing di dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ kota Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai kepuasan kerja yang dirasakan oleh para karyawan marketingdi dealer motor Yamaha Utama CV. ’ X’ kota Bandung.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kejelasan mengenai gambaran rinci mengenai kepuasan kerja serta aspek-aspeknya pada karyawan marketingdi dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ kota Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
(46)
Bab I Pendahuluan 9
1.4.1. Kegunaan Teoritis
1) Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan kepuasan kerja serta dapat memberi masukan untuk peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian tentang kepuasan kerja, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dikembangkan lebih jauh lagi serta kaitannya dengan motivasi kerja.
2) Diharapkan dapat memberikan informasi dalam bidang psikologi terutama bidang psikologi industri dan organisasi mengenai derajat kepuasan kerja pada karyawanMarketing.
1.4.2. Kegunaan Praktis
1) Diharapkan CV. ‘X’ mendapatkan informasi dan masukan yang lebih jelas mengenai kepuasan kerja pada karyawanmarketingnya, agar perusahan dapat menciptakan kondisi kerja yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan marketing.
2) Untuk memberikan masukkan bagi karyawan marketing mengenai kepuasan kerja, agar dapat dijadikan sebagai masukan bagi karyawan untuk meningkatkan prestasi kerja mereka.
3) Memberikan masukan kepada pada manager CV. ‘X’ mengenai faktor-faktor yang menunjukkan kepuasan kerja di perusahaan tersebut, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan marketing.
(47)
Bab I Pendahuluan 10
1.5. Kerangka Pemikiran
Karyawanmarketing CV. ‘X’ adalah orang yang mengoperasikan fungsi pemasaran pada dealer motor Yamaha Utama CV. ‘X’ di Bandung. Dalam hal ini karyawan marketing bertugas untuk memasarkan produk-produk sepada motor Yamaha kepada individu langsung sebagai konsumen maupun kepada instansi/perkantoran sebagai kendaraan operasional. Tugas ini sekaligus menempatkan para karyawan marketingsebagai ujung tombak penjualan produk sepeda motor dari perusahaan langsung kepada konsumen di lapangan. Namun sering kali target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan menjadi suatu beban bagi karyawan marketing. Terkadang mereka tidak dapat memenuhi target yang telah ditentukan, tapi juga terkadang mereka dapat melebihi target. Terlepas dari tugas tersebut, para karyawan marketing ini tentunya memiliki kebutuhan hidup yang harus mereka penuhi.
Ketika seseorang memasuki masa dewasa, bekerja atau mempunyai suatu pekerjaan sudah merupakan suatu tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Manusia bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya juga sebagai pengaktualisasian dirinya hal ini juga berlaku bagi karyawan marketing. Jika kebutuhan dalam diri karyawanmarketingbelum terpenuhi maka di dalam dirinya akan muncul ketidakseimbangan yang akan memotivasi karyawan marketing tersebut untuk bertindak. Tindakannya tersebut akan menghasilkan tercapainya tujuan dan meredakan ketegangannya. Namun setiap karyawan marketing memiliki kebutuhan yang bervariasi.
(48)
Bab I Pendahuluan 11
Abraham Maslow (dalam Fred Luthans, 1995) menyatakan bahwa
kebutuhan akan mempengaruhi perilaku seseorang sampai kebutuhannya tersebut terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tersusun dalam suatu hirarki mulai dari kebutuhan yang paling mendasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan dan minum) sampai kebutuhan yang tertinggi untuk mengaktualisasikan dirinya. Apabila tujuan tercapai maka akan menimbulkan kepuasan dalam diri yang akan menimbulkan perasaan positif atau menyukai pekerjaannya. Sebaliknya apabila tidak tercapai akan menimbulkan ketidakpuasan yang akan menimbulkan perasaan negatif terhadap pekerjaannya (Lofquist & Dawis, 1967 dalam Wexley,
Kenneth N.,Garry A. Yulk, 1984).
Kepuasan kerja tergantung pada konsep kesesuaian antara individu dengan lingkungan pekerjaannya, yaitu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan harmonis, timbal balik dan saling mengisi antara individu dengan lingkungannya
(Lofquist & Dawis, 1967 dalam Wexley, Kenneth N., Garry A. Yulk, 1984).
Ketika para karyawan marketing berada di lingkungan kerja mereka berhadapan dengan tuntutan untuk bekerja dengan baik. Karyawan marketing pun menuntut imbalan berupa kompensasi atas hasil kerjanya, tempat kerja yang nyaman, aman, rekan kerja yang menyenangkan, atasan yang kompeten dan kesempatan untuk berprestasi. Selama kebutuhan para karyawanmarketingini terpenuhi maka akan menimbulkan kepuasan, sebaliknya jika tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan situasi yang kurang menguntungkan bagi kedua pihak. Selama karyawan tersebut dapat memenuhi tuntutan dari lingkungan kerjanya dan perusahaan pun memenuhi kebutuhan karyawannya maka interaksi akan tetap terpelihara dan
(49)
Bab I Pendahuluan 12
terjaga. Bila kesesuaian tercapai, karyawan tersebut akan berusaha untuk memenuhi tuntutan dari lingkungan kerjanya dan apabila kesesuaian tidak tercapai akan berpengaruh terhadap pekerjaannya, misalnya : produktivitas menurun, motivasi kerja yang rendah hingga turn over karyawan (Lofquist &
Dawis, 1967 dalamWexley,Kenneth N., Garry A. Yulk, 1984).
Kepuasan kerja karyawan menurut Lofquist & Dawis (1967) (dalam
Wexley,Kenneth N., Garry A. Yulk, 1984) harus diperhatikan, agar karyawan
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tuntutan perusahaan. Kepuasan kerja adalah perasaan senang atau tidak senang yang dirasakan pekerja terhadap pekerjaannya sesuai dengan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri pekerja. Semakin banyak aspek–aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhannya, semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan para karyawanmarketing, demikian juga sebaliknya.
Pada kenyataannya para karyawanmarketingdapat menunjukkan perasaan puas dan sekaligus tidak puas terhadap pekerjaannya. Misalnya saja para karyawan marketing CV. ‘X’ menyatakan bahwa mereka merasa cukup diperhatikan oleh perusahaan dengan tunjangan-tunjangan yang mereka peroleh khususnya tunjangan kesehatan dan transportasi. Hal ini mengingat kondisi lingkungan kerja yang menuntut para karyawan marketingharus sering berada di lapangan, sehingga mereka merasa perusahaan dapat menjamin kesejahteraan dan biaya transportasi mereka. Di sisi lain, kebijakan perusahaan tentang karyawan tidak tetap, dimana mereka dapat diberhentikan sewaktu-waktu dan kapan saja
(50)
Bab I Pendahuluan 13
bila kurang dapat mencapai target perusahaan menimbulkan ketidaknyamanan pada karyawan marketing.
Berdasarkan teori Two Factors dari Herzberg (dalam Wexley & Yulk, 1984) bahwa kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda, artinya tidak merupakan variabel yang kontinu dan terdapat dua faktor yang menentukan kedua hal tersebut dalam bekerja, yaitu motivatordan hygiene factors.Motivator factorsmerupakan faktor yang menentukan kepuasan kerja dan merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja serta terbukti sebagai sumber kepuasan kerja. Kondisi-kondisi pekerjaan yang merupakan sumbermotivator adalah faktor-faktor yang berkaitan langsung dengan pekerjaan itu atau faktor yang berasal dari dalam diri individu (faktor intrinsik). Yang termasuk dalam motivator adalah pelayanan sosial (social service), kreativitas (creativity), nilai–nilai moral (moral values), kemandirian (independence), variasi (variety), otoritas (authority), kemahiran (advancement), pemanfaatan kemampuan (ability utility), tanggung jawab (responsibility), prestasi (achievement), dan aktivitas (activity).
Karyawanmarketingyangmotivator factors-nya terpenuhi tentunya hal ini akan menimbulkan kepuasan kerja bagi mereka. Demikian juga sebaliknya jika tidak terpenuhi maka akan menimbulkan ketidakpuasan dalam diri tenaga marketing. Sikap yang akan ditampilkannya pun lebih bersikap pasif tidak terlalu antusias, prestasi yang dihasilkannya pun cenderung biasa saja..
Kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada karwayan marketingtersebut akan mempengaruhi sikap mereka dalam berkerja. Kepuasan akan membuat sikap kerja
(51)
Bab I Pendahuluan 14
mereka menjadi lebih positif. Sikap yang positif dapat dilihat dari prestasi yang baik, produktif, loyal terhadap perusahaan, bertanggung jawab, hubungan yang baik antara atasan dan rekan kerja dan dapat membuat situasi kerja menjadi lebih nyaman. Sedangkan ketidakpuasan akan membuat sikap kerja mereka menjadi negatif. Sikap negatif dapat dilihat dari prestasi yang kurang baik, kurang produktif, kurang loyal terhadap perusahaan, tidak bertanggung jawab dalam bekerja, hubungan yang kurang baik dengan atasan maupun rekan kerja dan membuat situasi kerja menjadi kurang nyaman atau bahkan menyebabkan karyawan tersebut tidak betah dan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.
Hygiene factors merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja atau yang dapat mendorong munculnya ketidakpuasan kerja karyawan marketingberdasarkan teoriTwo Factors dariHerzberg(dalam Wexley & Yulk, 1984). Hygiene factors merupakan faktor-faktor yang menjadi sumber ketidakpuasan, dimana jika tidak terpenuhi akan menimbulkan ketidakpuasan. Kondisi-kondisi pekerjaan yang merupakan hygiene factors adalah faktor-faktor yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan atau faktor yang berasal dari luar diri individu (faktor ekstrinsik). Yang termasuk dalam kelompokhygiene factors adalah pengakuan (recognition), status sosial (social status), kebijaksanaan perusahaan (company policies & practices), hubungan dengan atasan (supervision–human relation), keamanan (security), imbalan (compensation), kondisi kerja (work condition), kemampuan teknikal atasan (supervision technical) dan rekan kerja (co-workers).
(52)
Bab I Pendahuluan 15
Menurut Keith Davis & John W. Newstorm (2002) terdapat variabel yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan kerja, variabel tersebut adalah : usia, tingkat pekerja dan ukuran organisasi. Ada kecenderungan kepuasan kerja akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia, dikarenakan pada karyawan yang bertambah usia akan lebih baik penyesuaiannya dengan situasi kerja dan semakin rendahnya harapan dibandingkan karyawan yang lebih muda. Untuk tingkat pekerjaan karyawan yang pada tingkatan yang lebih tinggi akan lebih puas dengan pekerjaannya karena gaji dan kondisi kerja yang lebih baik, selain itu mereka juga mendapatkan peluang untuk dapat menggunakan kemampuan mereka. Selain itu ukuran organisasi juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja, semakin besar ukuran organisasi akan membuat kepuasan kerja karyawan menurun, dikarenakan organisasi yang besar kurang memperhatikan aspek manusia dan proses komunikasi juga kurang baik. Penjelasan diatas dapat digambarkan secara ringkas dengan bagan berikut ini :
(53)
Bab I Pendahuluan 16
- status sosial - kondisi kerja
- kebijaksanaan perusahaan - kemampuan teknikal atasan - hubungan dengan atasan - rekan kerja
- keamanan -pengakuan
- imbalan
kebutuhan hygiene factors
karyawanmarketing motivator kepuasan puas
CV. ‘X’ factors kerja tidak Puas
- usia - pelayanan sosial - pemanfaatan kemampuan - tingkat pekerja - kreativitas - kemahiran
- ukuran organisasi - nilai-nilai moral - tanggung jawab - kemandirian - prestasi
- variasi - aktivitas - otoritas
(54)
Bab I Pendahuluan 17
1.6. Asumsi Penelitian
Dari kerangka pikir diatas dapat diasumsikan bahwa :
1) Kepuasan dan ketidakpuasan kerja muncul dari dalam diri karyawan sebagai penghayatan terhadap lingkungan pekerjaan.
2) Apabila motivator factors terpenuhi akan menimbulkan kepuasan pada karyawanmarketing.
3) Motivator factorsterdiri atas 11 aspek yaitu : pelayanan sosial(social service), kreativitas (creativity), nilai–nilai moral (moral values), Kemandirian (independence), variasi (variety), otoritas (authority), kemahiran (advancement), pemanfaatan kemampuan (ability utility), tanggung jawab (responsibility), prestasi (achievement), dan aktivitas (activity).
(55)
Bab V Kesimpulan dan Saran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh melalui pengumpulan data terhadap tenaga marketing dealer motor Yamaha CV. ‘X’ di kota Bandung yang berjumlah 36 orang, maka dapat ditarik kesimpulan :
1) Sebanyak 80,5% karyawanmarketing pada dealer motor Yamaha CV. ‘X’ di kota Bandung merasa puas terhadap pekerjaannya.
2) Tenaga marketing dealer motor Yamaha CV. ‘X’ yang puas dengan pekerjaanya, ternyata juga memiliki kepuasan pada semua aspek-aspek kepuasan kerja yaitu aspek pelayanan sosial (social service), kreativitas (creativity), nilai–nilai moral (moral values), kemandirian (independence), variasi (variety), otoritas (authority), pemanfaatan kemampuan (ability utility), kemahiran (advancement), tanggung jawab (responsibility), prestasi (achievement) dan aktivitas (activity).
3) Ditinjau dari faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja, hygiene factors yang menjadi sumber ketidakpuasan untuk sebagian besar tenaga pemasaran adalah faktor keamanan sebanyak 77,8% karyawan marketing dan imbalan sebanyak 58,3% karyawan marketing.
(56)
Bab V Kesimpulan dan Saran 75
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, banyak ditemukan kekurangan dan keterbatasan, sehingga peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
5.2.1. Saran Praktis
1) Bagi tenaga pemasaran CV. ‘X’ untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi kerja saat ini, yang berdampak pada kepuasan kerja karyawan.
2) Bagi pimpinan perusahaan untuk dapat mempertahankan ataupun membuat kondisi lingkungan pekerjaan yang lebih baik lagi agar karyawan merasa puas dan dapat meningkatkan prestasi kerjanya.
3) Bagi pimpinan perusahaan untuk dapat memberikan imbalan/tunjangan untuk karyawan yang mempunyai banyak tanggungan agar karyawan merasa aman dan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
5.2.2. Saran Penelitian Lanjutan
1) Bila dilakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan kerja pada tenaga pemasaran, maka dapat disarankan untuk mengembangkan penelitian dalam kaitannya dengan karakteristik pekerjaan dan variabel lingkungan kerja ( usia, tingkat pekerja, ukuran organisasi ).
(57)
Daftar Pustaka
As’ad S.U, Moh, 2002.Psikologi Industri, edisi ke-4, Yogyakarta : Liberty. Antoni, Ahmad, Drs., 2003.Kamus Lengkap Ekonomi, Bandung: Pionir Jaya. Davis, Keith, and Newstrom, John, W., 2002. Human Organizational Behavior.
11 edition. Mc Graw-Hill. New York.
Hadi, Sutrisno, 2000. Metodologi Research, jilid 3. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Ivancevich, John & Michael T. Mattersson. 1992, Organizational Behavior and Management.Thrid Edition. Boston: Richard D. Irwin, Inc.
Koetler, John P., 2001.Sumber Daya Manusia II. Alih Bahasa: Benyamin Molan, Jakarta: PT. Prehallindo.
Luthans, Fred, 1995. Organizational Behavior, 7th edition. Mc Graw-Hill. New York.
Robbins, Stephen P., 2001. Organizational Behavior. 9th edition. New Jersey : Prestice Hall International, Inc.
Siegel, Sidney, 1992. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT Gramedia.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, 1989,Metode Penelitian Survai, Jakarta. Steer, Richard M., and Porter, Lyman W., 1991. Motivation and Work Behavior,
5th edition, Mc Graw-Hill. New York.
Sugiono, 1999.Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. Ed. 1990. Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung : Penerbit Tarsito.
Yulk, A. Gary. Wexley, N., Kenneth. 1984.Organizational Behaviorand Personel Psychology: Illinois: Irwin.
(58)
Daftar Rujukan
Irianto, Romi, 2004.Survey Mengenai kepuasan Kerja Pada Manajer Madya PT ‘X’ Di Bandung. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.
(1)
Bab I Pendahuluan 16
- status sosial - kondisi kerja
- kebijaksanaan perusahaan - kemampuan teknikal atasan - hubungan dengan atasan - rekan kerja
- keamanan -pengakuan
- imbalan
kebutuhan hygiene factors
karyawanmarketing motivator kepuasan puas
CV. ‘X’ factors kerja tidak Puas
- usia - pelayanan sosial - pemanfaatan kemampuan - tingkat pekerja - kreativitas - kemahiran
- ukuran organisasi - nilai-nilai moral - tanggung jawab - kemandirian - prestasi
- variasi - aktivitas - otoritas
(2)
Bab I Pendahuluan 17
1.6. Asumsi Penelitian
Dari kerangka pikir diatas dapat diasumsikan bahwa :
1) Kepuasan dan ketidakpuasan kerja muncul dari dalam diri karyawan sebagai penghayatan terhadap lingkungan pekerjaan.
2) Apabila motivator factors terpenuhi akan menimbulkan kepuasan pada karyawanmarketing.
3) Motivator factorsterdiri atas 11 aspek yaitu : pelayanan sosial(social service), kreativitas (creativity), nilai–nilai moral (moral values), Kemandirian (independence), variasi (variety), otoritas (authority), kemahiran (advancement), pemanfaatan kemampuan (ability utility), tanggung jawab (responsibility), prestasi (achievement), dan aktivitas (activity).
(3)
Bab V Kesimpulan dan Saran
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh melalui pengumpulan data terhadap tenaga marketing dealer motor Yamaha CV. ‘X’ di kota Bandung yang berjumlah 36 orang, maka dapat ditarik kesimpulan :
1) Sebanyak 80,5% karyawanmarketing pada dealer motor Yamaha CV. ‘X’ di kota Bandung merasa puas terhadap pekerjaannya.
2) Tenaga marketing dealer motor Yamaha CV. ‘X’ yang puas dengan pekerjaanya, ternyata juga memiliki kepuasan pada semua aspek-aspek kepuasan kerja yaitu aspek pelayanan sosial (social service), kreativitas (creativity), nilai–nilai moral (moral values), kemandirian (independence), variasi (variety), otoritas (authority), pemanfaatan kemampuan (ability utility), kemahiran (advancement), tanggung jawab (responsibility), prestasi (achievement) dan aktivitas (activity).
3) Ditinjau dari faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja, hygiene factors yang menjadi sumber ketidakpuasan untuk sebagian besar tenaga pemasaran adalah faktor keamanan sebanyak 77,8% karyawan marketing dan imbalan sebanyak 58,3% karyawan marketing.
(4)
Bab V Kesimpulan dan Saran 75
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, banyak ditemukan kekurangan dan keterbatasan, sehingga peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
5.2.1. Saran Praktis
1) Bagi tenaga pemasaran CV. ‘X’ untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi kerja saat ini, yang berdampak pada kepuasan kerja karyawan.
2) Bagi pimpinan perusahaan untuk dapat mempertahankan ataupun membuat kondisi lingkungan pekerjaan yang lebih baik lagi agar karyawan merasa puas dan dapat meningkatkan prestasi kerjanya.
3) Bagi pimpinan perusahaan untuk dapat memberikan imbalan/tunjangan untuk karyawan yang mempunyai banyak tanggungan agar karyawan merasa aman dan dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
5.2.2. Saran Penelitian Lanjutan
1) Bila dilakukan penelitian lanjutan mengenai kepuasan kerja pada tenaga pemasaran, maka dapat disarankan untuk mengembangkan penelitian dalam kaitannya dengan karakteristik pekerjaan dan variabel lingkungan kerja ( usia, tingkat pekerja, ukuran organisasi ).
(5)
Daftar Pustaka
As’ad S.U, Moh, 2002.Psikologi Industri, edisi ke-4, Yogyakarta : Liberty. Antoni, Ahmad, Drs., 2003.Kamus Lengkap Ekonomi, Bandung: Pionir Jaya. Davis, Keith, and Newstrom, John, W., 2002. Human Organizational Behavior.
11 edition. Mc Graw-Hill. New York.
Hadi, Sutrisno, 2000. Metodologi Research, jilid 3. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Ivancevich, John & Michael T. Mattersson. 1992, Organizational Behavior and Management.Thrid Edition. Boston: Richard D. Irwin, Inc.
Koetler, John P., 2001.Sumber Daya Manusia II. Alih Bahasa: Benyamin Molan, Jakarta: PT. Prehallindo.
Luthans, Fred, 1995. Organizational Behavior, 7th edition. Mc Graw-Hill. New York.
Robbins, Stephen P., 2001. Organizational Behavior. 9th edition. New Jersey : Prestice Hall International, Inc.
Siegel, Sidney, 1992. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : PT Gramedia.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, 1989,Metode Penelitian Survai, Jakarta. Steer, Richard M., and Porter, Lyman W., 1991. Motivation and Work Behavior,
5th edition, Mc Graw-Hill. New York.
Sugiono, 1999.Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Surakhmad, Winarno. Ed. 1990. Pengantar Penelitian-Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung : Penerbit Tarsito.
Yulk, A. Gary. Wexley, N., Kenneth. 1984.Organizational Behaviorand Personel Psychology: Illinois: Irwin.
(6)
Daftar Rujukan
Irianto, Romi, 2004.Survey Mengenai kepuasan Kerja Pada Manajer Madya PT ‘X’ Di Bandung. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.