Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Jawa Tahun 2004-2013.

ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
DI PULAU JAWA TAHUN 2004-2013

Skripsi
Diajukan untuk Melangkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta

YUSUF ZAENAL MUTAQIN
F0112097

EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

ABSTRAK
ANALISIS DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
DI PULAU JAWA TAHUN 2004-2013
Yusuf Zaenal Mutaqin

F0112097

Studi ini bertujuan menganalisis pengaruh pertumbuhan PDRB, realisasi
pengeluaran pemerintah, tingkat pengangguran terbuka, dan upah minimum
provinsi terhadap indeks pembangunan manusia di Pulau Jawa tahun 2004-2013.
Penelitian ini menggunakan analisis data panel. Model yang digunakan dalam
regresi adalah Fixed Effect dengan metode Generalized Least Square pendekatan
Seemingly Unrelated Regression (SUR). Sedangkan uji statistik meliputi, uji
koefisien parsial, simultan, dan koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menunjukan : (1) Pertumbuhan PDRB berpengaruh
positif yang signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Pulau Jawa
Tahun 2004-2013. (2) Realisasi pengeluaran pemerintah berpengaruh positif yang
signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Pulau Jawa Tahun 20042013. (3) Tingkat pengangguran terbuka berpengaruh positif yang signifikan
terhadap indeks pembangunan manusia di Pulau Jawa Tahun 2004-2013. (4) Upah
minimum provinsi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap indeks
pembangunan manusia di Pulau Jawa tahun 2004-2013.
Pemerintah dalam menjamin kesejahteraan masyarakat dapat
memperhatikan faktor-faktor yang sekiranya dapat meningkatkan pembangunan
manusia, adanya pendapatan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan hidup
layak dari kebijakan UMP dapat meningkatkan daya beli, sehingga kebutuhan

dasar dapat terpenuhi. Sementara itu dalam kebijakan fiskal, pemerintah harus
memperhatikan anggaran yang dikeluarkan terutama yang menyangkut masalah
pelayanan publik.

Kata Kunci : IPM, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, Tingkat Pengangguran,
UMP, Pulau Jawa, Data Panel .

ii

ABSTRACT
AN ANALYSIS OF HUMAN DEVELOPMENT INDEX DETERMINANTS
IN THE ISLAND OF JAVA IN 2004-2013
Yusuf Zaenal Mutaqin
F0112097
The study aims to analyze the influences of the growth of regional gross
domestic product (GDP), the realization of government expenditures, open
unemployment rate, and the regional minimum wage on the Human Development
Index (HDI) in the island of Java in 2004-2013. The research employed data panel
analysis. The model used in the regression was Fixed Effect with Generalized
Least Square method and Seemingly Unrelated Regression (SUR) approach.

While the statistical tests used were: partial coefficient, simultaneous, and
coefficient of determination.
The results of this research show: (1) The growth of regional GDP
significantly and positively influences the HDI in the island of Java in 2004-2013.
(2) The realization of government expenditures significantly and positively
influences the HDI in the island of Java in 2004-2013 (3) The open
unemployment rate significantly and positively influences the HDI in the island of
Java in 2004-2013. (4) The regional minimum wage significantly and positively
influences the HDI in the island of Java in 2004-2013.
The research suggests the government in guaranteeing its people
prosperity, to consider factors which probably improve the HDI. People income
which fulfils the decent living needs from the policy of determining the regional
minimum wage can increase people purchasing power and thus market needs can
be fulfilled. In term of fiscal policy, the government must pay attention on the
budgets spent especially ones related to public service.
Keywords: HDI, Regional GDP, Government Expenditure, Unemployment
Rate, Regional Minimum Wage, Java Island, Data Panel

iii


iv

v

vi

HALAMAN MOTTO

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga
mereka mengubah diri mereka sendiri. “
(Q.S Ar-Ra'd : 11)

“ Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses ”
Man Jadda Wa Jadda

“ Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh “
(Confusius)

“ The essence of being human is that one does not seek perfection “

(George Orwell)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :
Ibu dan Bapak tercinta
Kakak – kakak dan keluarga besar yang disayangi
Semua teman dan sahabat yang selalu memberi dukungan
Almamater kebanggaan FEB UNS

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Determinan Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Jawa
Tahun 2004-2013 “ dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam prosesnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai
tanpa bantuan, bimbingan, motivasi, dan semangat dari berbagai pihak. Maka
dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapkan
terima kasih kepada:
1.

Bapak Kresno Saroso Pribadi, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi.
Terimakasih untuk segala bimbingan, kesabaran, koreksi dan motivasi dari
awal penulisan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

2.

Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Univeritas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Dr. Siti Aisyah Tri Rahayu, M.Si. selaku ketua jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret
Surakarta.

4.

Bapak dan Ibu, H. Muhammad Usup dan Hj. Nurhayatina atas segala do’a,
kasih sayang, dan pengorbanannya baik secara materi maupun non-materi,
sehingga bisa membimbing, memotivasi, dan menginspirasi untuk menjadi
anak yang selalu bekerja keras memberikan yang terbaik untuk masa depan.

ix

5.

Kankan Iskandar, Lelih Sutanti, Ela Susanti, dan Ani Noviasari selaku
kakak tercinta, yang selalu memberikan semangat, dorongan, motivasi dan
segala yang terbaik untuk penulis yang sedang berjuang.

6.


Teman, sahabat, Wildan Ahmad Mujazim Wildani, Hilmi Mafahir,
Muhammad Rahmahadi, Meita Dwi Lestari, Nilam Cahyati, Ismi Nurlela,
Pandu Wirawan, Muhammad Harits, Fajar Christanto, Prabowo DW,
Andrianus Joko, Hilda Zulhida, Qoriyah, Anissa PMJ, Desi Christiani,
Shinta Atriafinesa, dan yang tekhusus untuk Hayumas Tyastiara yang selalu
memberikan wakunya serta dorongan semangat penulis sehingga bisa
menyelesaikan skripsi ini.

7.

Teman, Sahabat Kos Dua Saudara; Rudi Kahfi, Yasser Muhammad, Pandu
Love Rahadityo, Nobel Salman Syauqi, Wira Agung Abrar, Fahmi
Adihapsoro, Anggi Alfianto, Satrio Hakim, Afif, Joel, dan Tulus Eko
Nugroho.

8.

Teman, Sahabat CKBNR Family; Husein Wahyudin, Arief Nur Iman, Arief
Rachman Hakim, Ari Muhammad Zaki, Dejan Aji Gunawan, Alvin,
Mochammad Firgi, Irfan Naufal.dkk


9.

Teman seperjuangan EP UNS 2012, Keluarga besar HMJ EP UNS,
Keluarga KKN Ngadirojo Lor Wonogiri, dan seluruh teman-teman di
Universitas sebelas Maret.

10.

Semua pihak yang turut memberi bantuan, semangat, dan doa bagi penulis
dalam meyelesaikan penulisan skripsi ini.

x

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 16 November 2016


Penulis

xi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembangunan Manusia ...................................................................... 12
1. Konsep Pembangunan Manusia ..................................................... 12
2. Indeks Pembangunan Manusia ...................................................... 15
B. Product Domestict Regional Bruto .................................................... 20

xii

C. Teori Pengeluaran Pemerintah ........................................................... 25
D. Pengangguran .................................................................................... 31
E. Upah Minimum .................................................................................. 35
1. Teori Upah ...................................................................................... 35
2. Teori Upah Minimum ..................................................................... 40
F. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 42
G. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 47
H. Hipotesis ............................................................................................ 50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 51
B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 51
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 52
1. Indeks Pembangunan Manusia ........................................................ 52
2. Product Domestic Bruto (PDRB) .................................................... 53
3. Realisasi Pengeluaran Pemerintah .................................................. 53
4. Tingkat Pengangguran Terbuka ...................................................... 54
5. Upah Minimum Provinsi ................................................................. 54
D. Metode Analisis Data .......................................................................... 55
1. Estimasi Pemilihan Fungsi Model ................................................... 55
1) Uji MWD ................................................................................... 55
2. Estimasi Model ............................................................................... 58
1) Common Effect Model (CEM) .................................................. 59
2) Fixed Effect Model (FEM) ........................................................ 60
3) Random Effect Model (REM) .................................................... 60

xiii

3. Pemilihan Model Estimasi .............................................................. 60
1) Uji Likelihood (Uji Chow) ........................................................ 60
2) Uji Hausman .............................................................................. 61
E. Uji Statistik ......................................................................................... 62
1. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t Statistik) ....................... 62
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F Statistik) ...................................... 63
3. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................. 65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pulau Jawa ............................................................ 66
1. Keadaan Geografis .......................................................................... 66
2. Wilayah Administratif Kependudukan ........................................... 67
3. Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan ................................................ 69
4. Keadaan Sosial Masyarakat ............................................................ 72
B. Deskripsi Perkembangan Variabel ..................................................... 73
1. Perkembangan Variabel Indeks Pembangunan Manusia ................ 73
2. Perkembangan Variabel Product Domestic Bruto .......................... 75
3. Perkembangan Variabel Realisasi Pengeluaran Pemerintah ........... 76
4. Perkembangan Variabel Tingkat Pengangguran Terbuka ............... 78
5. Perkembangan Variabel Upah Minimum Provinsi ......................... 80
C. Hasil Analisi Data .............................................................................. 82
1. Hasil Pemilihan Model Empiris ..................................................... 82
2. Hasil Pemilihan Model Estimasi Data Panel .................................. 84
3. Hasil Uji Statistik ........................................................................... 86
1) Uji t Statistik ............................................................................. 86

xiv

2) Uji F Statistik ............................................................................ 88
3) Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 88
D. Interpretasi dan Pembahasan .............................................................. 89
1. Pengaruh Pertumbuhan PDRB Terhadap IPM ................................ 90
2. Pengaruh Relisasi Pengeluaran Pemerintah Terhadap IPM ............ 91
3. Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap IPM .............. 92
4. Pengaruh Upah Minimum Provinsi Terhadap IPM ........................ 93
BAB V PENUTUP
A. Kesmipulan ......................................................................................... 95
B. Saran ................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 98
LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1

Peringkat Indeks Pembangunan Manusia
di Negara – Negara ASEAN Tahun 2013.................................. 5

Tabel 2.1

Jenis-Jenis Belanja Pemerintah ................................................. 29

Tabel 2.2

Regulasi Tentang Kebijakan Perlindungan Upah .................... 39

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu ................................................................ 42

Tabel 3.1

Hipotesis Uji MWD ................................................................. 58

Tabel 4.1

Luas Wilayah Per-Provinsi di Pulau Jawa ............................... 67

Tabel 4.2

Jumlah Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa Menurut
Provinsi di Pula Jawa Tahun 2014 .......................................... 68

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Menurut Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2000-2010 ................. 69

Tabel 4.4

Jumlah Desa yang Memiliki Fasilitas Sekolah Menurut
Provinsi dan Tingkat Pendidikan di Pulau Jawa ...................... 70

Tabel 4.5

Jumlah Desa/Kelurahan yang Memiliki Sarana Kesehatan
Menurut Provinsi di Pulau Jawa ............................................... 71

Tabel 4.6

Perkembangan Variabel Indeks Pembangunan Manusia .......... 73

xvi

Tabel 4.7

Pekembangan Variabel Product Domestic Bruto ..................... 75

Tabel 4.8

Perkembangan Variabel Realisasi Pengeluaran Pemerintah ..... 77

Tabel 4.9

Perkembangan Variabel Tingkat Pengangguran Terbuka ........ 79

Tabel 4.10

Perkembangan Variabel Upah Minimum Provinsi ................... 81

Tabel 4.11

Hasil Uji MWD Test – Linier .................................................. 82

Tabel 4.12

Hasil Uji MWD Test Log-Linier .............................................. 83

Tabel 4.13

Hasil Uji Likelihood ................................................................ 84

Tabel 4.14

Hasil Uji Hausman .................................................................. 85

Tabel 4.15

Uji t Statistik ............................................................................ 86

Tabel 4.16

Uji F Statistik .......................................................................... 88

Tabel 4.17

Nilai Koefisien Determinasi ................................................... 89

Tabel 4.18

Hasil Fixed Effect Model dengan metode GLS
pendekatan SUR ...................................................................... 89

xvii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di
Indonesia ................................................................................. 4
Gambar 1.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 5 Pulau Terbesar di
Indonesia Tahun 2004-2013 ..................................................... 6
Gambar 2.1 Diagram Perhitungan IPM ....................................................... 17
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ................................................................ 47
Gambar 4.1 Peta Kawasan Pulau Jawa ......................................................... 66
Gambar 4.2 Perkembangan Variabel Indeks Pembangunan Manusia ......... 73
Gambar 4.3 Perkembangan Variabel Product Domestic Bruto ................... 75
Gambar 4.4 Perkembangan Variabel Realisasi Pengeluaran Pemerintah ..... 76
Gambar 4.5 Perkembangan Variabel Tingkat Pengangguran Terbuka ......... 78
Gambar 4.6 Perkembangan Variabel Upah Minimum Provinsi ................... 80

xviii

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan

ilmu

ekonomi

tradisional

berpendapat

bahwa

pembangunan merupakan hasil dari adanya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, melihat pertumbuhan jumlah output yang dihasilkan lebih cepat
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Selain itu, ukuran lainnya
adalah

rata-rata

pendapatan

nasional

yang

mencerminkan

besaran

kesejahteraan, karena berkaitan secara langsung dengan kemampuan
masyarakat untuk mengkonsumsi barang, jasa, dan investasi. Dengan adanya
ukuran tersebut diharapkan dapat menciptakan manfaat sosial dari adanya
pertumbuhan ekonomi (Kuncoro, 2000).
Pada tahun 1950an dan 1960an, ketika beberapa negara berkembang
mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Namun hal tersebut
tidak sesuai dengan harapan, dimana masyarakat tidak dapat merasakan
dampak positif dari adanya pertumbuhan ekonomi didalam proses
pembangunan. Sehingga, apa yang di ungkapkan ilmu ekonomi tradisional
dalam ukuran pembangunan tersebut bermakna sempit. Tentunya, dasar dari
semua

itu

adalah

permasalahan-permasalahan

yang

terjadi,

seperti

meningkatnya kemiskinan absolut dan masalah ketimpangan yang awalnya
dipandang sebelah mata sebagai sebuah trickel down effect dari adanya unsur
yang diutamakan yaitu pertumbuhan ekonomi (Todaro dan Smith, 2011).

1

Permasalahan yang paling mendasar dalam arti pembangunan
menurut ilmu ekonomi tradisional adalah berasal dari objek pencapaiannya,
dimana manusia didalam pembangunan hanya dipandang sebagai input dari
aspek keuangan dan kebendaan, bukan menjadi sasaran dalam pambangunan
(Kuncoro, 2000). Namun seiring dengan waktu, paradigma pembangunan
mengalami redefinisi, arti pembangunan yang awalnya bermakna sempit
semakin di perluas sebagai suatu proses perbaikan yang berkesinambungan
dalam masyarakat atau sistem sosial. Proses perbaikan dalam pembangunan
tersebut terdapat tiga tujuan. Pertama, peningkatan ketersediaan berbagai
macam kebutuhan barang pokok, seperti sandang, pangan, papan, kesehatan
dan keamanan. Kedua, peningkatan standar hidup. Ketiga, perluasan pilihanpilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu (Todaro, 2000:24).
Pada Tahun 1990 UNDP (United Nations Development Programs)
sebagai bagian dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) memperkenalkan
Human Development Indeks (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
dalam laporan tahunannya. Indeks tersebut dikembangkan oleh Amatya Sen
dan Mahbub Ul Haq untuk mengukur adanya pembangunan dengan
mengklasifikasikan sebuah negara kedalam beberapa kategori, seperti negara
maju, negara berkembang atau negara terbelakang, dan juga mengukur
pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Menurut Amatya Sen (dalam Todaro, 2004), IPM berfokus pada halhal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan
perkapita yang selama ini digunakan untuk mengukur kesejahteraan, karena
didalamnya terdapat tiga bidang pembangunan yang menjadi dasar, yaitu
2

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang terlihat dari kualitas secara fisik
ataupun nonfisik. Kualitas fisik sendiri tercermin dari angka harapan hidup,
sedangkan kualitas non fisik tercermin dari lamanya rata-rata penduduk
bersekolah, angka melek huruf, dan mempertimbangkan kemampuan
ekonomi yaitu pengeluaran riil per kapita.
Indonesia sebagai negara yang berpenduduk terbesar keempat di
dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 237 juta jiwa (Sensus nasional,
2010). Tentunya permasalahan pembangunan manusia selalu menjadi topik
utama dalam perencanaan pemerintah. Peran penting dari kemampuan dasar
manusia dalam partisipasinya, yaitu untuk kemajuan perekonomian, sosial,
dan politik diharapkan dapat membangun negara secara berkesinambungan,
mengingat saat ini Indonesia dikategorikan sebagai negara dalam tahap
berkembang. Dalam perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di
Indonesia dari mulai tahun 2004-2013 memiliki pertumbuhan yang positif,
jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Gambar 1.1

IPM Indonesia Tahun 2003-2013
IPM Indonesia Tahun 2003-2013

69.57

68.7

2004

2005

Sumber :
Gambar.1.1

70.1

2006

70.59

2007

71.17

2008

71.76

2009

72.27

2010

72.77

2011

Data diolah dari Badan Pusat Statistik, 2015
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia
di Indonesia

3

73.29

2012

73.81

2013

Pertumbuhan IPM di Indonesia mengalami peningkatan setiap
tahunnya, seperti pada tahun 2004 nilai IPM berada pada angka 68,7,
meningkat di tahun berikutnya pada 2005 menjadi 69,57. Pada tahun-tahun
selanjutnya kenaikan yang terjadi cukup stabil seperti pada tahun 2012
angka IPM berada pada angka 73,29 naik sekitar 0,7% menjadi 73,81 di
tahun 2013. Seiring dengan kenaikan angka tersebut, hal yang paling
penting adalah di dalam komponen IPM terdapat sektor-sektor dasar sebagai
modal pembangunan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan pendapatan
masyarakat yang diharapakan pula dapat meningkat, menjadikan Indonesia
sebagai negara yang memiliki kualitas manusia yang tinggi.
Perkembangan positif yang ditunjukan dalam Gambar 1.I mengenai
pembangunan manusia di Indonesia sebenernya masih jauh dari kata maju,
hal yang paling sederhana adalah peringkat yang dilihat dari laporan
tahunan UNDP pada tahun 2013 yang menempatkan Indonesia hanya
berada pada posisi 108 dari sekitar 188 negara, dan sebagai gambaran
bahwa selama ini Indonesia belum maksimal dalam memperbaiki kualitas
manusianya. Bahkan, jika dibandingkan dengan negara-negara yang berada
di kawasan ASEAN Indonesia hanya menempati peringkat dibawah
Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand (Lihat Tabel 1.2).

4

Tabel 1.1

Peringkat Indeks Pembangunan Manusia
di Negara- Negara ASEAN Tahun 2013
Peringkat
Negara
UNDP

Singapura

9

Brunei Darussalam

30

Malaysia

62

Thailand

89

Indonesia

108

Flipina

117

Vietnam

121

Kamboja

136

Laos

139

Myanmar

150

Sumber : Human Development Report, 2014
Dalam

kaitannya

mengenai

ketertinggalan

Indonesia

dalam

pembangunan manusia yang masih tergolong rendah, jika melihat kondisi
prekonomian sebenernya tidak begitu menjadi yang terburuk di kawasan
ASEAN, menurut data dari CEIC (2014), pertumbuhan ekonomi di
Indonesia cenderung stabil dari kawasan ASEAN dengan rata-rata sekitar
5,8% dari tahun 2004-2013. Pada angka rata-rata pertumbuhan tersebut
hanya berada di bawah Vietnam 6,4%, dan Singapura 6,3%. Melihat kondisi
perekonomian

yang

stabil

harusnya

memberikan

dampak

kepada

pembangunan manusianya untuk kualitas yang lebih baik. Robert Kennedy
(dalam Mankiw, 2000), menyatakan bahwa meskipun ukuran di dalam
pertumbuhan ekonomi tidak mengukur kepintaran (pendidikan), tidak juga
mengukur kualitas kesehatan dan kesejahteraan secara spesifik. Akantetapi,

5

sesungguhnya dengan pertumbuhan ekonomi tinggi di suatu negara dapat
membantu dalam menjalani hidup dengan baik dengan menyediakan
pendidikan, kesehatan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan suatu
negara.
Peran penting dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebenarnya
tidak lepas dari adanya kontribusi kegiatan ekonomi di Pulau Jawa. Pada
Tahun 2013 kontribusi kegiatan ekonomi Pulau Jawa mencapai 58,72% dari
keseluruhan kegiatan ekonomi nasional (BPS, 2015). Selain itu, sumberdaya
manusia yang terkonsentrasi hampira 60% dari total jumlah penduduk di
Indonesia berada di Pulau Jawa yaitu sekitar 136 juta jiwa (Sensus
Penduduk, 2010), dengan kondisi perekonomian yang lebih baik
dibandingkan pulau besar lainnya di Indonesia, serta terkonsentrasinya
jumlah penduduk yang sebagaian merupakan tenaga kerja membuat Indeks
pembangunan manusia di Pulau Jawa cenderung lebih tinggi, seperti dapat
dilihat pada Gambar 1.2.

Indeks Pembangunan Manusia di 5 Pulau
Terbesar Indonesia Tahun 2013
76
74

74.77

74.84

72

74.08
73.02

70

indeks Pembangunan
Manusia

68

68.44

66
64
Sumatra

Sumber :
Gambar 1.2

Jawa

Kalimantan Sulawesi

Papua

Data diolah dari Badan Pusat Statistik, 2015
Indeks Pembangunan Manusia 5 Pulau Terbesar
di Indonesia Tahun 2013
6

Meskipun indeks pembangunan manusia di Pulau Jawa menjadi
yang tertinggi

dengan

nilai

74,84 pada tahun 2013, akantetapi

perbandinganya tidak begitu signifikan dengan beberapa pulau lainnya,
seperti di Pulau Sumatra hanya terpaut sekitar 0,07 dengan nilai IPM 74,77.
Padahal menurut Mirza (2012), dalam penelitiannya menyatakan bahwa
perekonomian suatu wilayah berpengaruh positif terhadap nilai indeks
pembangunan manusia. Jika melihat kontribusi ekonomi dari Pulau Jawa
yang terkonsentasi lebih dari 58% nasional, harusnya kondisi tersebut
memberikan kontribusi lebih terhadap IPM di Pulau Jawa. Hal tersebut
tentunya menjadi bukti bahwa memang kondisi pertumbuhan ekonomi di
belum membawa kontribusi secara signifikan terhadap meningkatnya
pembangunan manusia.
Selain masalah pertumbuhan yang menjadi salah satu faktor dalam
pembangunan manusia. Tentunya terdapat banyak faktor-faktor lainnya
sebagai pendorong maupun penghambat proses pembangunan manusia,
terutama yang mempengaruhi secara langsung sektor dasar pembangunan,
yaitu ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Peran penting dari adanya
pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari meningkatnya produksi barang dan
jasa atau output yang dihasilkan oleh faktor produksi, dan sumber daya
manusia atau tenaga kerja merupakan unsur yang diutamakan dalam hal
tersebut. Ketika output suatu wilayah meningkat dalam menghasilkan
barang ekonomi, maka produktivitas masyarakat bisa dikatakan semakin
tinggi, sehingga pendapatan yang diperoleh cenderung akan semakin
meningkat. Produktivitas merupakan bagian dari capabilities atau

7

kemampuan manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi, tentunya
kemampuan tersebut merupakan hasil dari adanya pelatihan atau pendidikan
yang diberikan serta kualitas hidup yang menunjang kehidupan sehari-hari
sebagai seorang pekerja. Menurut Mankiw (2007:66), salah satu yang dapat
mempengaruhi permintaan output terhadap barang dan jasa dalam
perekonomian adalah kebijakan fiskal. Ketika pemerintah mengubah
besaran pengelurananya, maka secara langsung akan mempengaruhi besaran
pemintaan di pasar barang dan jasa. Selain itu, dalam pengeluaran
pemerintah terdapat subsidi untuk mempermudah masyarakat dalam
mengkonsumsi barang dan jasa serta fasilitas penunjang kegiatan yang
berkaitan dengan pembangunan manusia.
Peran dari pemeritah sendiri dalam menjamin masyarakat memenuhi
kebutuhan dasar, yaitu dari adanya kebijakan mengenai upah minimum
yang tertuang dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang
ketengakerjaan. Upah minimum sendiri merupakan upah terendah yang di
berikan kepada buruh atau tenaga kerja untuk menjamin adanya pemberiaan
upah yang layak sesuai dengan kebutuhan dasar. Penetapan upah minimum
dilakukan di setiap wilayah berdasarkan atas komponen kebutuhan hidup
layak (KHL) yang merupakan perhitungan mengenai kebutuhan sehari-hari
pekerja. Jika besaran upah para pekerja layak dalam memenuhi kebutuhan,
sehingga daya belinya untuk mengkonsumsi nurtrisi bergizi, mendapatkan
pendidikan yang layak, mampu menjamin kesehatan, maka akan
mempengaruhi kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup dalam
masyarakat. Dari sudut ekonomi seharunya dengan pendapatan yang layak

8

akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas sehingga
berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia (Dewi, 2014).
Salah satu permasalahan yang sering menghambat dalam adanya
peningkatan indek pembangunan, yaitu akibat adanya tingkat pengangguran
yang tinggi. Menurut Yacoub (2012) tingkat pengangguran yang tinggi
dapat menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu
munculnya masalah kemiskinan. Kemiskinan tersebut mucul akibat tidak
bisa terpenuhinya kebutuhan dasar (Basic needs) sehingga apa yang di
ungkapakan oleh Amatya Sen ( dalam Todaro & Smith, 2011) mengenai
kesejahteraan yang menyangkut kesehatan, keadaan ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan, dan pendidikan tidak dapat terpenuhi oleh
kemampuan masyarakat sehingga berdampak pada kemerosotan dalam
pembangunan manusianya.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan pengkajian lebih
jauh tentang masalah pembangunan manusia, sehingga membuat laporan
penelitian dengan judul “ Analisis Determinan Indeks Pembangunan
Manusia di Pulau Jawa Tahun 2004-2013 ”.

9