UJI DAYA HAMBAT SARI DAUN SIDAGURI (SIDA RHOMBIFOLIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES SECARA IN VITRO.
Oleh : Juli Handayani NIM 4102220006 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2014
(2)
Judul Skripsi
NJM
Pro&1'11m Studi Jurusan
: Uji Daya Hambat Sari DaiiD Sidaguri (Sida rllolllbifolia 1.;1 Tat.dlp l"enmmlluban Koloni Bakllri f'ttt;Giialetium ""'""' Secora In VItro
: Juli Handayani : 4102120006 : Diologl : Biologl
Menyetujui Doseo Prmbimbing Skri~l
Dn. Erliatao Si:nap, M. Ka NIP.19610W~ 1986011001
Mrngetabui :
Jurusao Biologi Ketua,
~
r-On. Tri Hanooo,M.Si N1P.196S1231 199003 I 018
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis shingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Uji Daya Hambat Sari Daun Sidaguri (Sida
rhombifolia) Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Propionibacterium acnes Secara In Vitro”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan. Dalam kesempatan ini penulisnmenyampaikan rasa terimakasi yang sebalam-dalamnya kepada pihak yang telah membimbing dan memberikan dukungan moril, petunjuk, saran-saran dan nasehat yang besar sekali nilainya dalam penyelesaian skripsi ini terutama di tunjukan kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Kepada Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.S, Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S dan Ibu Dr. Fauziyah Hrp, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan bimbingan. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, selaku ketua jurusan Biologi FMIPA UNIMED Medan, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si, selaku Skretaris Jurusan Biologi dan Pembimbing Akademik FMIPA UNIMED Medan, seluruh Bapak/Ibu Dosen yang mengajar di Jurusan Biologi, yang telah banyak memberikan Nasehat dan bimbingan selama masa perkuliahan. Kepada Bapak Dekan, Pembantu Dekan dan Staf di FMIPA UNIMED. Kepada Ibu Dr. Hartati, M.Kes selaku Kepala Laboraturium Mikrobiologi Balai Kesehatan Medan.
Ucapan terimakasih buat orang tua, yaitu Ayahanda tercinta Wardi S.Pd, dan Ibunda tercinta Ponipa S.Pd, yang setiap saat memberikan kasih sayang, dukungan material dan spiritual shingga penelitian ini selesai pada tepat waktu, buat Kakanda-kakandaku Bambang Pratama, Eviana, Hendri Dwi Cahyo S.Pd, Dedi Suprianto serta Adindaku Murni Pratiwi, Doni Setiawan, Sapto Novianto, dan Atiqa Dhea Rhamadhani yang selalu memberikan semangat dan doa, buat
(4)
keluargaku dan orang-orang yang slalu mendukung penulis terutama di dalam doa dan dukungannya, shingga penelitian ini selesai pada tepat waktu. terimakasi atas doa dan dukungannya. Terima kasih juga kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, buat dukunganya, doa serta semangat yang selalu diberikan slama penulis mengerjakan skripsi ini.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya untuk pengembangan obat tradisional. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang terkait.
Medan, Juli 2014 Penulis
Juli Handayani 4102220006
(5)
UJI DAYA HAMBAT SARI DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI BAKTE RI
Propionibacterium acnes SECARA IN VITRO Juli Handayani (4102220006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat sari daun sidaguri
(Sida rhombifolia L.) pada konsentrasi yang berbeda-beda terhadap aktivitas
bakteri Propionibacterium acnes, dan untuk mengetahui konsentrasi sari daun
sidaguri yang paling efektif dalam menghambat aktivitas bakteri
Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Kesehatan
Medan. Metode dan desain pada penelitian ini adalah menggunakan metode Eksperimental Non Faktorial (ANAVA) dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
yang terdiri dari empat ulangan dan tujuh taraf perlakuan : P0 = 0%, P1 = 50%, P2
= 60%, P3 = 70% P4 = 80%, P5 = 90%, dan P6 =100% sehingga ada 28 unit. Hasil
penelitian menunjukan bahwa pemberian sari daun sidaguri dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh terhadap diameter daerah hambat pertumbuhan Bakteri
Propionibacterium acnes. Dimana pada konsentari 80% diameter adalah 13,75
mm sedangkan pada konsentrasi 90% diameter menunjukan hasil optimal yaitu 17 mm. Hasil uji F menunjukan bahwa setelah pe,berian sari daun sidaguri terhadap Bakateri Propionibacterium acnes, maka F hitung = 2498,200 > F tabel 0.05 = 2,57 dan 0,01 = 3,81. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 99% yang bebrarti pemberian sari daun sidaguri dengan konsentrasi yang berbeda-beda memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daerah hambatan perkembangbiakan bakteri Propionobacterium acnes.
(6)
THE INHIBITION TEST OF SIDAGURI LEAVES (Sida rhombifolia L.) ON THE ACTIVITY OF Propionibacterium acnes
BACTERIA BY IN VITRO
Juli Handayani (4102220006)
ABSTRACT
The research aims to find out the inhibition of the extract of Sidaguri leaves (Sida rhombifolia L.) at different concentrations on the activity of
Propionibacterium acnes bacteria, and to find out the most effective concentration
of the extract of Sidaguri leaves in inhibiting the activity of Propionibacterium
acnes bacteria. . This research was conducted in Medan Health Laboratory. The
method and design of this research is the use of Non Factorial Experimental method (ANOVA) with a Complete Random Design (CRD) consisting of four replications and seven treatments level: P0 = 0%, P1 = 50%, P2 = 60%, P3 = 70 % = 80% P4, P5 = 90% and P6 = 100%, so there are 28 units. The results of the research showed that giving the extract of Sidaguri leaves with different concentrations has an influence on the growth inhibition area diameter of Propionibacterium acnes bacteria, in which at the concentration of 80%, the diameter is 13.75 mm, while the diameter at the concentration of 90% showed an optimal result, i.e. 17 mm. F-test results showed that after the giving of the extract of Sidaguri leaves into Propionibacterium acnes bacteria, the calculation of F = 2498.200> F table 00:05 = 2.57 and 0.01 = 3.81. This shows that Ho is rejected and Ha is accepted at 99% confidence level, which means that giving the extract of Sidaguri leaves with different concentrations provides a very real effect on the proliferation of regional barriers Propionobacterium acnes bacteria.
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel vii
Daftar Lampiran ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah 3
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitian 4
1.6. Definisi Operasional 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 6
2.1.1. Morfolgi Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 6
2.1.2. Klasifikasi Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 7
2.1.3. Kandungan Kimia Tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 8
2.1.4. Manfaat tumbuhan Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 10
2.2. Jerawat 10
2.2.1. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Jerawat 12
2.3. Bakteri Propionibacterium acnes 14
2.3.1. Klasifikasi Bakteri Propionibacterium acnes 16
2.3.2. Kerja Bakteri Propionibacterium acnes Pada Saat Menimbulkan
Jerawat 16
2.4. Hipotesis penelitian 17
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu 18
3.1.1. Tempat Penelitian 18
3.1.2. Waktu Penelitian 18
3.2. Populasi dan Sampel 18
3.21. Populasi 18
(8)
3.3. Alat dan Bahan 18
3.3.1. Alat 18
3.3.2. Bahan 19
3.4. Pengamatan Yang Dilakukan 19
3.5. Pendekatan Ilmiah 19
3.6. Desai Eksperimen 19
3.7. Prosedur Kerja 21
3.7.1. Penyiapan Ekstrak 21
3.7.1.1. Pengumpulan Bahan 21
3.7.1.2. Pembuatan Sari Daun Sidaguri 21
3.7.2. Pembuatan Media Na (Nutrien Agar) 21
3.7.3. Penyiapan Suspensi Bakteri 22
3.7.4. Penentuan Konsentrasi Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L.) 22
3.7.5. Penanaman Bakteri Propionibacterium acne 23
3.7.6. Pembuatan Lubang Sumur 24
3.7.7. Pengamatan Parameter 24
3.7.7.1. Pengamatan Diameter Daerah/ Zona Bening 24
3.8. Variabel Penelitian 24
3.9. Teknik Analisis Data 25
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 29
4.1.1. Daya Hambat Sari Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuhan
Koloni Bakteri Propionibacterium acnes 29
4.1.2. Keefektipan Sari Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuahan Sari
Daun Sidaguri 30
4.2. Uji Hipotesis 33
4.2.1. Berdasarkan Uji F 33
4.2.1. Berdasarkan Uji BTN 33
4.3. Pembahasan 34
4.3.1. Pengaruh Pemberian Sari Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuhan
Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes 34
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 38
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Fungsi Senyawa pada Tumbuhan Sidaguri 8
Tabel 2.2. Kandungan Kimia Dari Genus Sida 9
Tabel 3.1. Model tabel Analisis Sidik Ragam untuk RAL Non Faktorial 25
Tabel 3.2. Daftar Analisis Sidik Ragam 27
Tabel 4.1. Daerah Hambatan Pengaruh Daun Sidaguri Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Propionibacterium acnes dalan Satuan Milimeter 30
Tabel 4.2. Daftar Analisis Sidik Ragam Prngaruh Sari Daun Sidaguri
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes 32
Tabel 4.3. Hasil Uji Beda Nyata (BTN) Pengaruh Sari Daun Sidaguri
(10)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Daun Sidaguri (Sida rhombifolia L) 6
Gambar 2.2. Bakteri Propionibacterium acnes 15
Gambar 3.1. Bagan Penelitian 20
Gambar 4.1. Kemampuan Sari Daun Sidaguri dalam Menghambat
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Prosedur Penelitian 43
Lampiran 2. Rancangan Penelitian 44
Lampiran 3. Perhitungan Analisis Statistik Uji Pengaruh Daun Sidaguri
Terhadap Aktivitas Bakteri Propoinibacterium acnes 45
Lampiran 4. Daftar Nilai Baku F pada Taraf Kritis 5 dan 1 % untuk
Analisis Sidik Ragam (Analysis of variance) 49
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu sumber tumbuhan obat adalah tumbuhan yang berasal dari hutan tropis. Sekitar 80% sumber tumbuhan obat ditemukan di hutan tropis Indonesia dan 25.000 - 30.000 spesies merupakan jenis tumbuhan berbunga. Menurut Handa (2006), Indonesia merupakan pusat biodiversity terbesar kedua didunia. Salah satu tumbuhan obat yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah sidaguri (Sida rhombifolia L.). Tumbuhan ini berkhasiat sebagai penurun panas dan mengobati penyakit kulit. Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa ekstrak tumbuhan Sida rhombifolia L. memperlihatkan aktivitas antibakteri pada semua fraksinya, baik terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif (Islam et.al, 2003).
Penggunaan bahan alami dengan tujuan untuk penyembuhan beragam jenis penyakit sangat banyak dilakukan oleh masyarakat, sebab pemanfaatan tumbuhan obat yang digunakan secara tepat tidak menimbulkan efek samping dibandingkan dengan penggunaan obat-obat yang berbahan dasar sintesis. Selain untuk menjaga kesehatan dan untuk sebagai obat penyembuh berbagai jenis gejala penyakit, pemanfaatan tanaman obat ini tergolong murah dan mudah didapatkan. Hal ini berbanding terbalik dengan obat yang terbuat dari bahan sintetis yang memiliki harga mahal disisi dan juga memiliki efek samping yang harus diwaspadai (Duryatmo, 2003).
Penggunaan bahan alami sebagai obat untuk berbagai penyakit akhir-akhir ini mulai meningkat. Salah satu penyakit yang menjadi masalah bagi remaja saat ini adalah penyakit kulit berupa jerawat. Jerawat atau dalam bahasa medisnya acne vulgaris merupakan penyakit tidak fatal, tetapi cukup merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat berkurangnya keindahan wajah penderita. Penyebab jerawat sangat banyak (multifaktorial), antara lain genetik, endokrin, faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea
(13)
sendiri, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya (Yuindartanto, 2009).
Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif dan anaerob yang merupakan flora normal kelenjar sebasea. Peranan bakteri
Propionibacterium acnes pada patogenesis jerawat adalah memecah trigliserida,
salah satu komponen sebum, menjadi asam lemak bebas shingga terjadi kolonisasi
Propionibacterium acnes yang memicu inflamasi. Selain itu, antibodi terhadap
antigen dinding sel Propionibacterium acnes meningkatkan inflamasi melalui aktivasi komplemen. Acne bukan merupakan penyakit infeksi. Ada tiga spesies mikroorganisme yang dapat diasosiasikan dengan perkembangan jerawat, yaitu
Propionibacterium, Staphylococcus koagulase negatif, dan jamur Malassezia.
Tetapi pada penderita jerawat bakteri Staphylococcus dan jamur Malassezia tidak banyak berperan penting, sehingga penyebab jerawat lebih di fokuskan pada bakteri Propionibacterium (Jappe, 2003).
Tumbuhan sidaguri mengandung senyawa antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes penyebab jerawat. Dari hasil penelitian Sari (2012), uji fitokimia yang telah dilakukan pada beberapa genus Sida memiliki komponen kimia utama diantaranya senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, fenolik. Senyawa-senyawa ini merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antimikroba bagi bakteri Propionibacterium acnes. Dari hasil penelitian Purwanti (2010), menunjukkan bahwa senyawa kimia flavonoid pada daun dewa
(Gynura pseudochina) mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Propionibacterium acnes.
Hamdiyati et al.(2008) melaporkan bahwa senyawa aktif dari daun patikan kebo yang dapat menghambat pertumbuhan S.epidermidis adalah flavonoid, tanin, alkaloid, dan terpenoid. Sukadana (2009) melaporkan bahwa
isolat flavonoid fraksi FB dari ekstrak kental air buah belimbing manis diduga
termasuk golongan katekin yang dapat menghambat bakteri gram positif (S.aureus) dan gram negatif (E.coli), masing-masing mulai dari konsentrasi 500 ppm dan 100 ppm. Isolat flavonoid yang berhasil diisolasi dari kulit akar
(14)
awar-awar adalah golongan flavanon yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap Vibrio cholera dan E.coli (Sukadana 2010).
Menurut Praharini dkk (2013), senyawa flavonoid memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan beberapa mekanisme yang berbeda, antara lain flavonoid menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding bakteri, mikrosom dan lisosom sebagai hasil interaksi antara flavonoid dengan DNA bakteri. Mekanisme yang berbeda dikemukakan oleh Di Carlo et al., (1999) dan Estrela et al. (1995) yang menyatakan bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada struktur senyawa flavonoid menyebabkan perubahan komponen organik dan transport nutrisi yang akhirnya akan mengakibatkan timbulnya efek toksik terhadap bakteri. Selain senyawa flavonoid, senyawa Alkaloid juga memiliki gugus basa yang mengandung nitrogen yang apabila kontak dengan bakteri akan bereaksi dengan
senyawa–senyawa asam amino yang menyusun dinding sel bakteri dan juga DNA
bakteri sehingga menyebabkan perubahan susunan asam amino mengalami kerusakan. Kerusakan DNA pada inti sel bakteri akan mendorong terjadinya lisis pada inti sel, sehingga akan terjadi kerusakan sel (Akiyama et al. 2001).
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji bagimana Uji Daya Hambat Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia
L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Secara In Vitro. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui apakah kandungan kimia pada daun sidaguri mampu menghambat pertumbuhan baketeri Propionibacterium acnes penyebab penyakit jerawat.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Daun Sidaguri yang digunakan yakni dalam bentuk sari yang didapat dari
ekstrak daun sidaguri yang terletak pada tangkai daun ke-6 hingga pucuk daun muda dengan konsentrasi (0%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%).
(15)
2. Bakteri yang digunakan adalah bakteri Propionibacterium acnes yang
berasal dari biakan murni.
3. Media tumbuh yang digunakan adalah media agar Nutrient Agar (NA).
4. Uji aktivitas bakteri yang diukur yakni jumlah koloni pada setiap
perlakuan.
5. Uji daya hambat diukur dengan mengukur diameter zona bening yang
terbentuk dengan menggunakan penggaris.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana daya hambat sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.)
terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes ?
2. Berapakah konsentrasi daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) yang
memiliki daya hambat yang paling tinggi terhadap aktivitas bakteri
Propionibacterium acnes ? 1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui daya hambat sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.)
terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dengan konsentrasi yang berbeda-beda yaitu (0%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%) .
2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah (0%, 50%, 60%, 70%,
80%, 90%, 100%) sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) memiliki daya hambat paling tinggi terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagi berikut :
(16)
1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa maupun masyarakat luas bahwa sari daun sidaguri (Sida rhombifolia L.) berpotensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
2. Meningkatkan pemanfaatan tumbuhan sidaguri (Sida rhombifolia L.)
sebagai tumbuhan obat yang dapat berpotensi menyembuhkan penyakit khususnya jerawat.
3. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang mikrobiologi dan
etnobotani sebagai bahan untuk penelitian lanjutan.
1.6. Defenisi Operasional
1. Daya Hambat
Daya hambat dalam penelitian ini merupakan kemampuan bahan antibakteri yaitu sari daun sidaguri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Dengan melihat adanya zona bening yang terbentuk disekitar sumuran.
2. Daun Sidaguri
Daun sidaguri yang diunakan yaitu dari tangkai ke-6 hingga pucuk muda yang di ambil dari pekarangan rumah masyarakat desa tandam hilir II yang mana akan diambil sarinya.
3. Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes
Pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes akan di amati dengan melihat adanya zona bening di dalam media NA.
4. Bakteri Propionibacterium acnes
Propionibacterium acnes merupakan bakteri gram positif berbentuk
basil dan bersifat anaerobik serta dapat menyebabkan jerawat pada kulit.
5. In Vitro
Penelitian ini di lakukan secara In Vitro yang mana diuji di dalam Laboraturium Kesehatan Medan.
(17)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan senagai berikut :
1. Pemberian sari daun sidaguri dapat menghambat pertumbuhan koloni
bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi sari daun sidaguri yang rendah yaitu 50% pertumbuhan bakteri masih tinggi. Pada konsentrasi sari daun sidaguri yang sedang yaitu 70% pertumbuhan bakteri tampak sedikit melemah. Pada konsentrasi sari daun sidaguri yang tinggi 90% pertumbuhan bakteri tampak lemah. Maka semakin tinggi tingkat konsentrasi sari daun sidaguri yang diberikan maka semakain besar diameter daerah / zona hambatan yang dihasilkan.
2. Konsentrasi minimum sari daun sidaguri yang menghambat pertumbuhan
bakteri Propionibacterium acnes adalah 50%. Konsentrasi maksimum dari sari daun sidaguri yang lebih menghambat pertumbuhan bakteri
Propionibacterium acnes adalah 90%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh sari
daun sidaguri terhadap perkembangbiakan bakteri lain yang bersifat merugikan
2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengetahui pengaruh sari
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2014), http://e-journal.uajy.ac.id/2667/3/2BL01004.pdf. (Diakses
tanggal 17 Juli 2014)
Achmad, S.A, (2000), Pemberdayaan Sumber Alam Hayati, Workshop
Pengembangan Sumber Daya Alam Manusia Dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alami Hayati, Padang.
Admin, (2012), PMS dan Jerawat, http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/ kesehatan/ remaja-putri-gemuk-rentan-jerawatan.html. (Diakses tanggal, 04 Januari 2013)
Arifianti, L., Tutik, S. W., Rice D. O., Studiawan, H., (2007), Uji Aktivitas Neem
Oil Dari Biji Tanaman Azadirachta Indica A.Juss Terhadap Bakteri Penyebab Timbulnya Jerawat (Propionibacterium Acnes), Fakultas
Farmasi, DIPA PNBP Universitas Airlangga.
Arisman, (2007), Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta: EGC.
Azrifitria., Aziz, S., dan Chairul., (2010), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik
Daun dan Umbi Crinum asiatucum L. Terhadap Bateri Penyebab Jerawat, Jakarta : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif
Hidayatullah.
Brook, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A., (2005), Mikrobiologi kedokteran, Jakarta : Salemba Medika.
Cowan, M.M., (1999), Plant product as antimicrobial agents, Clinical
microbiology reviews, 12, 4, 564 – 582
Cox,S.D.,Mann, C.M., Markham, J.L., Gustafson, J.E.,Warmington, J.R., Wyllie, S.G., (2001), Determining the Antimicrobial Aktions of Tea Tree Oil. Molucules 6;87-9
Dalimarta, S., (2003), Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 2, Cetakan ke-1, Jakarta: Swadaya.
Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S., (1999). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Duryatmo, S., (2003), Aneka Ramuan Berkhasiat dari Temu-temuan, Jakarta: Puspa Swara
(19)
Estrela, C., Sydney, G. B., Bammann, L. L., Junior, O.F., (1995) Mechanism of Action of Calcium and Hydroxyl Ions of Calcium Hydroxide on Tissue and Bacteria, Brazil : Braz Dent ISSN 0103-6440
Fisher, and Yates., (1984), Statistical Tables For Biological, Agricultural and
Medical Research, Oliver and Royd Ldt., Edinbrug.
Gafar, A., (2000), Proving of Two New Drugs Sida alfinolia and Phylantis
amarus, J. Of Kelara Homeophabic Medical Graduates Association, Vol.9
No.4
Ganiswarna, S.G., (2003), Farmakologi dan Terapi, Jakarta: Gaya Baru.
Hanafiah, A.K., (2008), Rancangan Percobaan, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.
Handa, S.S., Rakesh, D.D., Vasisht, K., (2006), Medicinal and Aromatic Plants,
Vol II, Unitis Nations Industrial Developmen Organization and The International Center For Science and High Tecnology, Italy, 56-63.
Harper, J.C., (2004), An update on the pathogenesis and management of acne
vulgaris. J Am Acad Dermatol ;51(1):S36-8.
Hikmawati., (2010).Perbedaan pola kolonisasi bakteri potensial patogen respiratori pada nasofaring anak-anak dan orang tua sehat (Artikel ilmiah), Semarang : Fakultas Kedokteran, Universitas Diponogoro. Holm, L., J. Doll, E., Holm, J., Pancho, and J. Herberger, (1997), World weeds.
John Wiley and Sons, Inc. New York. 1,129 p
Islam, M.E., Haque, M.A., Mosaddik., (2003), Cytotoxicity and Antibacterial
Activity of Sida rhombifolia (Malvaceae) Grown in Bangladesh,
Departement of Pharmacy, University of Rajshahi, Rajshahi-6205, Bangladesh.
Jappe, U., (2003), Pathological Mechanism of Acne with Special Emphasis on
Propionibacterium acnes and Related Therapy. Acta Derm Venereol 83:
241-8.
Jawetz, M., Adelberg’s., (2005), Mikrobiologi kedokteran, (Buku 2), Penerjemah:
N. Widorini, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Khan, M. S., Wiyana, A., (2011), Karakteristik Ketahanan Bakteri Asam Laktak
Indegenous Kefir Sebagai Kandidat Bakteri Probiotik Pada Kondisi Saluran Pencernaan In Vitro. Bandung : IPB
(20)
Miura, Y., Ishige, I., Soejima, N., Suzuki, Y., Uchida, K., Kawana, S., Eishi, Y. (2010). Quantitative PCR of Propionibacterium acnes DNA in samples aspirated from sebaceous follicles on the normal skin of subjects with or without acne. JMes Dent Sci, 57:65-74.
Meilisa, (2009), Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul
Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza, Roxb) Terhadap Beberapa Bakteri (skripsi), Medan
:Universitas Sumatera Utara.
Mukhliso, Wardatul., (2010), Pengaruh Ekstrak Tunggal Dan Gabungan Daun
Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Efektivitas
Antibakteri Secara In Vitro (Skripsi), Malang : Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.
Lee, Kap-Rang et al. 2004. Glycoalkaloids and Metabolites Inhibit the Growth of
Human Colon (HT29) and Liver (HepG2) Cancer Cells. America
Chemical Society : Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Putri, Z.F., (2010), Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih (Piper betle
L.) terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus multiresisten (skripsi), Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas.
Pelczar, M.J dan Chan E.C.S., (1986), Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid 1, Terjemahan Hadioetomo, R.S. dkk. Jakarta: UI Press.
Praharini, S. R., Sari, L.A.P., Imamah, N., Probowo, D.A., Winarsih, W., (2013), Potensi Anti Acnes Terong Ungu. Jember : Universitas Jember.
Riyanto, (2011), Gejala Dan Penanganan Premenstrual Syndrome,
http://dokter-agus.com/2011/10/gejala-dan-penanganan-premenstrual.html, (Diakses
tanggal 2 februari 2014).
Ridwan, (2012), Jerawat (Acne Vulgaris), http://lingkupfarmasi212.com /2012/12/jerawat-acne-vulgaris.htm, (Dikutip tanggal 3 Januari 2013). Rosiydah, K., Nurmuhalminah, S.A., Komari, N., Astuti, M.D, (2010), Aktivitas
Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi), Banjarbaru: Program studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Vol. 1 No 2.
Safitri, R., Wulandari, A.P., Novel, S., (2010), Praktikum Mikrobiologi Dasar, CV. Trans Info Media, Jakarta.
(21)
Sari, E.R., (2012), Akrining Aktivitas Antimikroba Dari Daun Tumbuhan
Sidaguri, Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi,
Scientia Vol. 2 No. 1.
Simanjuntak, M.R., (2008), Pengaruh sari daun babandotan (Ageratum
conzoides) terhadap pertumbuhan bakteri Esterichia coli secara in vitro
(skripsi), Medan : Univesitas Negri Medan.
Soemarno, (2000), Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Penerbit Analisis Kesehatan Yogyakarta, Depkes RI. Yogyakarta.
Suryadi, (2008), Kejadian Dan Faktor Resiko Akne Vulgaris, Semarang: Jurnal Media Medika Indonesiana, Vol.43, No. 1,.
Victor, (2010), Jerawat (Acne Vulgaris), http://www.victor-health.com/2010/11/ jerawat-acne-vulgaris.html, (diakses tanggal 28 januari 2013).
Volk, W.A., dan Wheeler, M.F., (1993), Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Alih Bahasa Markham, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Wasitaatmadja, S.M., (1997), Penuntun ilmu kosmetik medik, Jakarta: UI- Press. Wink, M., (2003), Evolution of secondary Metabolites From an Ecological and
Molucular phylogenetik perspective phytochemistery, 64, 3-19.
Yuindartanto, A., (2009), Acne Vulgaris. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Zaenglein, A.L., Graber, E.M., Thiboutot, D.M., Strauss, J.S., (2008), Acne
vulgaris and acneiform eruption. In: Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolff K, Freedberg IM, Austen K, eds. Dermatology in general medicine. New
(22)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Anom pada tanggal 27 Juli 1992. Ayah bernama Wardi S.Pd dan Ibu bernama Ponipa S.Pd dan penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun1998, penulis masuk SD Swasta Tanjung Anom dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 2 Secanggang dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA swasta Tandam Hilir II dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, diterima di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur BIDIK MISI.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboraturium Serologi/Immunologi Laboraturium Kesehatan Medan Provinsi Sumatera Utara.
Pada tahun 2014 penulis menyusun skripsi dengan judul “Uji Daya
Hambat Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia l.) Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Propionibacterium acnes secara In Vitro” dengan Dosen Pembimbing skripsi Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes.
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan senagai berikut :
1. Pemberian sari daun sidaguri dapat menghambat pertumbuhan koloni bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi sari daun sidaguri yang rendah yaitu 50% pertumbuhan bakteri masih tinggi. Pada konsentrasi sari daun sidaguri yang sedang yaitu 70% pertumbuhan bakteri tampak sedikit melemah. Pada konsentrasi sari daun sidaguri yang tinggi 90% pertumbuhan bakteri tampak lemah. Maka semakin tinggi tingkat konsentrasi sari daun sidaguri yang diberikan maka semakain besar diameter daerah / zona hambatan yang dihasilkan.
2. Konsentrasi minimum sari daun sidaguri yang menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes adalah 50%. Konsentrasi maksimum dari sari daun sidaguri yang lebih menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes adalah 90%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan :
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh sari daun sidaguri terhadap perkembangbiakan bakteri lain yang bersifat merugikan
2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengetahui pengaruh sari daun sidaguri yang berkasiat sebagai anti jamur.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2014), http://e-journal.uajy.ac.id/2667/3/2BL01004.pdf. (Diakses tanggal 17 Juli 2014)
Achmad, S.A, (2000), Pemberdayaan Sumber Alam Hayati, Workshop Pengembangan Sumber Daya Alam Manusia Dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alami Hayati, Padang.
Admin, (2012), PMS dan Jerawat, http://www.kesekolah.com/artikel-dan-berita/ kesehatan/ remaja-putri-gemuk-rentan-jerawatan.html. (Diakses tanggal, 04 Januari 2013)
Arifianti, L., Tutik, S. W., Rice D. O., Studiawan, H., (2007), Uji Aktivitas Neem Oil Dari Biji Tanaman Azadirachta Indica A.Juss Terhadap Bakteri Penyebab Timbulnya Jerawat (Propionibacterium Acnes), Fakultas Farmasi, DIPA PNBP Universitas Airlangga.
Arisman, (2007), Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta: EGC.
Azrifitria., Aziz, S., dan Chairul., (2010), Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun dan Umbi Crinum asiatucum L. Terhadap Bateri Penyebab Jerawat, Jakarta : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah.
Brook, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A., (2005), Mikrobiologi kedokteran, Jakarta : Salemba Medika.
Cowan, M.M., (1999), Plant product as antimicrobial agents, Clinical microbiology reviews, 12, 4, 564 – 582
Cox,S.D.,Mann, C.M., Markham, J.L., Gustafson, J.E.,Warmington, J.R., Wyllie, S.G., (2001), Determining the Antimicrobial Aktions of Tea Tree Oil. Molucules 6;87-9
Dalimarta, S., (2003), Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 2, Cetakan ke-1, Jakarta: Swadaya.
Djuanda, A., Hamzah, M., Aisah, S., (1999). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Duryatmo, S., (2003), Aneka Ramuan Berkhasiat dari Temu-temuan, Jakarta: Puspa Swara
(3)
Estrela, C., Sydney, G. B., Bammann, L. L., Junior, O.F., (1995) Mechanism of Action of Calcium and Hydroxyl Ions of Calcium Hydroxide on Tissue and Bacteria, Brazil : Braz Dent ISSN 0103-6440
Fisher, and Yates., (1984), Statistical Tables For Biological, Agricultural and Medical Research, Oliver and Royd Ldt., Edinbrug.
Gafar, A., (2000), Proving of Two New Drugs Sida alfinolia and Phylantis amarus, J. Of Kelara Homeophabic Medical Graduates Association, Vol.9 No.4
Ganiswarna, S.G., (2003), Farmakologi dan Terapi, Jakarta: Gaya Baru.
Hanafiah, A.K., (2008), Rancangan Percobaan, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.
Handa, S.S., Rakesh, D.D., Vasisht, K., (2006), Medicinal and Aromatic Plants, Vol II, Unitis Nations Industrial Developmen Organization and The International Center For Science and High Tecnology, Italy, 56-63. Harper, J.C., (2004), An update on the pathogenesis and management of acne
vulgaris. J Am Acad Dermatol ;51(1):S36-8.
Hikmawati., (2010).Perbedaan pola kolonisasi bakteri potensial patogen respiratori pada nasofaring anak-anak dan orang tua sehat (Artikel ilmiah), Semarang : Fakultas Kedokteran, Universitas Diponogoro. Holm, L., J. Doll, E., Holm, J., Pancho, and J. Herberger, (1997), World weeds.
John Wiley and Sons, Inc. New York. 1,129 p
Islam, M.E., Haque, M.A., Mosaddik., (2003), Cytotoxicity and Antibacterial Activity of Sida rhombifolia (Malvaceae) Grown in Bangladesh, Departement of Pharmacy, University of Rajshahi, Rajshahi-6205, Bangladesh.
Jappe, U., (2003), Pathological Mechanism of Acne with Special Emphasis on Propionibacterium acnes and Related Therapy. Acta Derm Venereol 83: 241-8.
Jawetz, M., Adelberg’s., (2005), Mikrobiologi kedokteran, (Buku 2), Penerjemah: N. Widorini, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Khan, M. S., Wiyana, A., (2011), Karakteristik Ketahanan Bakteri Asam Laktak Indegenous Kefir Sebagai Kandidat Bakteri Probiotik Pada Kondisi Saluran Pencernaan In Vitro. Bandung : IPB
(4)
Miura, Y., Ishige, I., Soejima, N., Suzuki, Y., Uchida, K., Kawana, S., Eishi, Y. (2010). Quantitative PCR of Propionibacterium acnes DNA in samples aspirated from sebaceous follicles on the normal skin of subjects with or without acne. JMes Dent Sci, 57:65-74.
Meilisa, (2009), Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza, Roxb) Terhadap Beberapa Bakteri (skripsi), Medan :Universitas Sumatera Utara.
Mukhliso, Wardatul., (2010), Pengaruh Ekstrak Tunggal Dan Gabungan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi Linn) Terhadap Efektivitas Antibakteri Secara In Vitro (Skripsi), Malang : Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.
Lee, Kap-Rang et al. 2004. Glycoalkaloids and Metabolites Inhibit the Growth of Human Colon (HT29) and Liver (HepG2) Cancer Cells. America Chemical Society : Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Putri, Z.F., (2010), Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih (Piper betle L.) terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus multiresisten (skripsi), Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas.
Pelczar, M.J dan Chan E.C.S., (1986), Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jilid 1, Terjemahan Hadioetomo, R.S. dkk. Jakarta: UI Press.
Praharini, S. R., Sari, L.A.P., Imamah, N., Probowo, D.A., Winarsih, W., (2013), Potensi Anti Acnes Terong Ungu. Jember : Universitas Jember.
Riyanto, (2011), Gejala Dan Penanganan Premenstrual Syndrome, http://dokter-agus.com/2011/10/gejala-dan-penanganan-premenstrual.html, (Diakses tanggal 2 februari 2014).
Ridwan, (2012), Jerawat (Acne Vulgaris), http://lingkupfarmasi212.com /2012/12/jerawat-acne-vulgaris.htm, (Dikutip tanggal 3 Januari 2013). Rosiydah, K., Nurmuhalminah, S.A., Komari, N., Astuti, M.D, (2010), Aktivitas
Antibakteri Fraksi Saponin Dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi (Mangifera casturi), Banjarbaru: Program studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Vol. 1 No 2.
Safitri, R., Wulandari, A.P., Novel, S., (2010), Praktikum Mikrobiologi Dasar, CV. Trans Info Media, Jakarta.
(5)
Sari, E.R., (2012), Akrining Aktivitas Antimikroba Dari Daun Tumbuhan Sidaguri, Palembang: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi, Scientia Vol. 2 No. 1.
Simanjuntak, M.R., (2008), Pengaruh sari daun babandotan (Ageratum conzoides) terhadap pertumbuhan bakteri Esterichia coli secara in vitro (skripsi), Medan : Univesitas Negri Medan.
Soemarno, (2000), Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. Penerbit Analisis Kesehatan Yogyakarta, Depkes RI. Yogyakarta.
Suryadi, (2008), Kejadian Dan Faktor Resiko Akne Vulgaris, Semarang: Jurnal Media Medika Indonesiana, Vol.43, No. 1,.
Victor, (2010), Jerawat (Acne Vulgaris), http://www.victor-health.com/2010/11/ jerawat-acne-vulgaris.html, (diakses tanggal 28 januari 2013).
Volk, W.A., dan Wheeler, M.F., (1993), Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Alih Bahasa Markham, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Wasitaatmadja, S.M., (1997), Penuntun ilmu kosmetik medik, Jakarta: UI- Press. Wink, M., (2003), Evolution of secondary Metabolites From an Ecological and
Molucular phylogenetik perspective phytochemistery, 64, 3-19.
Yuindartanto, A., (2009), Acne Vulgaris. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Zaenglein, A.L., Graber, E.M., Thiboutot, D.M., Strauss, J.S., (2008), Acne vulgaris and acneiform eruption. In: Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolff K, Freedberg IM, Austen K, eds. Dermatology in general medicine. New York: McGraw-Hill, 690-703.
(6)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tanjung Anom pada tanggal 27 Juli 1992. Ayah bernama Wardi S.Pd dan Ibu bernama Ponipa S.Pd dan penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Pada tahun1998, penulis masuk SD Swasta Tanjung Anom dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 2 Secanggang dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA swasta Tandam Hilir II dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, diterima di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur BIDIK MISI.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Laboraturium Serologi/Immunologi Laboraturium Kesehatan Medan Provinsi Sumatera Utara.
Pada tahun 2014 penulis menyusun skripsi dengan judul “Uji Daya Hambat Sari Daun Sidaguri (Sida rhombifolia l.) Terhadap Pertumbuhan Koloni Bakteri Propionibacterium acnes secara In Vitro” dengan Dosen Pembimbing skripsi Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes.