PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GANTIWARNO Pengelolaan Supervisi Klinis Pada Sekolah Dasar Negeri 01 Gantiwarno.

(1)

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS

PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GANTIWARNO

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun ssebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan

Fakultas Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh: SUPRAPTI Q100120060

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGELOLAAN SUPEVISI KLINIS

PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GANTIWARNO

PUBLIKASI ILMIAH

OLEH:

SUPRAPTI Q 100120060

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Pembimbing I

Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd

Pembimbing II

Dr. Sofyan Anif, M.Si


(3)

HALAMAN PENGESAHAN PENGELOLAAN SUPEVISI KLINIS

PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GANTIWARNO

OLEH: SUPRAPTI Q 100120060

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Senin, 28 Maret 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

1. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd

(Ketua dewan Penguji) ……….………

2. Dr. Sofyan Anif, M.Si

(Anggota I Dewan Penguji) (.………..…….……… 3. Dr. Sumardi, M.Si

(Anggota II Dewan Penguji) (...………….……….…….……….………)

Surakarta, 15 April 2016

Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekolah Pascasarjana


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar magister ilmu pendidikan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggunjawabkan sepenuhbya.

Surakarta, 2 Maret 2016 Yang Menyatakan,

Suprapti Q 100120060


(5)

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS

PADA SEKOLAH DASAR NEGRI 01 GANTIWARNO Suprapti

solo.suprapti@yahoo.com Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jalan Jend. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta Sabar Narimo

sabar.narimo@gmail.com Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jalan Jend. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta Sofyan Anif

sofyan_anif@ums.ac.id

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jalan Jend. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta ABSTRAK

Suprapti. Q 100120060. Pengelolaan Supervisi Klinis Pada Sekolah Dasar Negeri 01 Gantiwarno. Tesis. Magister Administrasi Pendidikan. Program Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2016.

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pengelolaan supervisi klinis pada SD Negeri 01 Gantiwarno, Matesih, Karanganyar. Tujuan penelitian terdiri tiga yaitu mendeskripsikan pengelolaan perencanaan, pelaksanaan dan umpan balik supervisi klinis.

Metode penelitian kualitatif menggunakan desain etnografi. Lokasi penelitian pada SD Negeri 01 Gantiwarno. Narasumber penelitian adalah pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru kelas. Teknik pengumpulan data adalah observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melaui empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data menggunakan kredibilitas, transferabilitas, keabsahan, dan konfirmabilitas.

Hasil penelitian yang dicapai meliputi 1) perencanaan melalui penilaian unjuk kerja berupa administrasi perencanaan pembelajaran. Administrasi pembelajaran tersusun baik menunjukkan guru berkinerja baik, 2) pelaksanaan melalui observasi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran paikem untuk pencapaian kinerja guru, 3) umpan balik dilaksanakan secara individu dan kelompok. Kegiatan berupa evaluasi tugas pokok, fungsi, dan penilaian kinerja. Guru profesional adalah guru yang memiliki penilaian kinerja minimal baik.


(6)

ABSTRACT

Suprapti. Q 100120060. Clinical Supervision Management In PublicElementary School 01 Gantiwarno. Thesis. Masters in Education Administration. Graduate program. Muhammadiyah University of Surakarta. 2016.

The purpose of this study describes the management of clinical supervision on SD Negeri 01 Gantiwarno, Matesih, Karanganyar. The purpose of the research consisted of three which describe management planning, implementation and feedback clinical supervision.

Qualitative research methods using ethnographic design. The research location in SD Negeri 01 Gantiwarno. Informant research was superintendent, principals and classroom teachers. The data collection technique was direct observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques through the four stages of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. Validation data using credibility, transferability, validity and confirmability.

Research results achieved include 1) planning by assessing the performance of the administration in the form of lesson planning. Administration of structured learning good shows teachers are performing well, 2) the implementation of learning through observation. PAIKEM learning activities for the achievement of teacher performance, 3) feedback is carried out individually and in groups. The activities include evaluation of the main tasks, functions, and performance assessment. Professional teachers are teachers who have minimal performance appraisal well.

Keywords: clinical supervision, assessment instruments, the gains 1. PENDAHULUAN

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 3 memuat komponen standar nasional pendidikan Indonesia meliputi delapan standar pendidikan yang harus dipenuhi oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan. Komponen delapan standar nasional pendidikan tersebut adalah standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaaan, dan penilaian pendidikan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan memuat kualifikasi pendidikan seseorang pendidik dan tenaga kependidikan. Guru sebagai tenaga pengajar di sekolah merupakan komponen sumberdaya manusia yang harus dibina dan dikembangkan secara terus menerus.


(7)

Potensi sumber daya guru harus terus berkembang agar dapat melaksanakan fungsinya secara profesional karena guru merupakan ujung tombak peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena hal tersebut maka diperlukan adanya supervisi pendidikan untuk mengawasi dan memperbaiki proses belajar mengajar yang dilakukan guru di sekolah oleh seorang supervisor.

Supervisi pendidikan merupakan tindakan yang diberikan kepada guru oleh seorang supervisor baik kepala sekolah ataupun pengawas sekolah baik secara individual maupun kelompok dalam usaha memperbaiki pembelajaran. Maryono (2011: 29) menyatakan peningkatan sumber daya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai usaha dan alat, salah satunya dengan teknik supervisi. Umumnya alat dan teknik supervisi bersifat individual dan kelompok. Pidarta (2009: 3) menyatakan fungsi supervisi adalah membantu sekolah menciptakan lulusan yang baik dalam kuantitas dan kualitas, serta membantu para guru agar bisa dan dapat bekerja secara profesional sesuai dengan kondisi masyarakat tempat sekolah tersebut berada. Sahertian (2008: 19) supervisi tidak lain dari usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individu maupun kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran yang dilaksanakan di kelas. Eko Supriyanto (2006: 444) mengatakan, supervisi klinis adalah alat untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah dilakukan secara efektif melalui perencanaan yang sistematis, pengamatan dan feedback.

Permendiknas No. 12 Tahun 2007, tentang standar kompetensi pengawas, dinyatakan bahwa tugas utama pengawas adalah meningkatkan kinerja guru agar dapat melakukan proses pembelajaran yang efektif. Peran supervisi klinis pengawas adalah untuk membantu menuju pengembangan kemampuan guru melalui refleksi atas pengalaman praktik pembelajaran dan penerapan prinsip serta konsep upaya perbaikan secara mandiri.

Berdasarkan latar belakang di atas pengawas sekolah sebagai supervisor perlu memberikan bantuan dan bimbingan terutama dalam mengembangkan


(8)

kompetensi professional dan pedagogik. Kegiatan ini dilakukan berkaitan dengan kegiatan penilaian kinerja guru yang berlangsung sejak tahun 2014.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. diskriptif dengan memusatkan pada mendeskripsikan data-data dalam kalimat-kalimat yang berarti atau informamatif yang diperoleh dari informan, dokumen, dan perilaku subyek yang diobservasi. Penelitian ini menggunakan desain etnografi. Lokasi penelitian dilakukan pada SD Negeri 01 Gantiwarno. Narasumber penelitian terdiri dari pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui empat tahapan meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Validasi data menerapkan uji kredibilitas, transferabilitas, keabsahan, dan konfirmabilitas. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan Supervisi Klinis Oleh Pengawas

Kegiatan supervisi klinis oleh pengawas sekolah sebagai supervisor kepada guru kelas merupakan suatu tindakan bantuan atau bimbingan khusus yang diberikan berdasarkan hasil supervisi akademik kepala sekolah maupun pengawas sekolah terhadap guru. Tindakan supervisi klinis oleh pengawas sekolah sebagai supervisor terhadap guru di SD Negeri 01 Gantiwarno mengacu pada buku kerja pengawas sekolah dan pedoman atau panduan pengawasan yang berhubungan dengan supervisi. Kegiatan supervisi klinis terdiri atas tiga tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan umpan balik supervisi klinis. Kegiatan supervisi klinis di SD Negeri 01 Gantiwarno dilaksanakan dalam tiga tahap. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Jasmani, Mustofa Syaiful (2013: 99-100) yang menyatakan tentang tahap-tahap supervisi klinis bahwa supervisi klinis terdiri dari tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap umpan balik. Pada tahap perencanaan dinyatakan bahwa dalam perencanaan supervisi klinis terdapat kegiatan mengkaji dan


(9)

mendiskusikan rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi, hasil belajar dan lain-lain yang terkait dengan pembelajaran. Kegiatan pengawas sekolah adalah menentukan fokus observasi atau review hasil supervisi akademik bersama guru yang bersangkutan.

Pada kegiatan perencanaan supervisi klinis, supervisor dan guru menjalin komunikasi yang baik dengan menyatukan persepsi, menciptakan suasana terbuka dan akrab, melakukan diskusi yang mendalam tentang konsep model pendekatan supervisi klinis, tujuan, dan prosedur pelaksanaan supervisi klinis sehingga kegiatan supervisi klinis dapat terarah sesuai dengan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Carles, Ticheli-Kallikas, Tyner, Barber-Stephen, (2005) dalam penelitian yang berjudul Crisis Management

Duri g ”Live” Supervisio : Cli ical a d I structio al Matters, yang menyatakan

bahwa supervisi klinis merupakan suatu proses yang menjelaskan bahwa semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki rasa aman dan nyaman untuk berbagi ide terbaiknya dan menyadari pentingnya untuk tetap menghormati, mendengar, dan menghargai apa yang menjadi permasalahan. Permasalahan yang dihadapi diselesaikan secara bertahap sesuai kronologi. Pada tahap awal mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul, mendiagnosa penyebab-munculnya permasalahan, dan menentukan alternatif penyelesaian. Pemberian kepercayaan dan penguatan perlu disampaikan agar yang bermasalah mampu mengambil keputusan yang positif, sedang permasalahan yang rumit diperlakukan dengan hati-hati agar tidak berpengaruh buruk untuk waktu selanjutnya.

Kegiatan perencanaan supervisi klinis di SD Negeri 01 Gantiwarno berupa bimbingan penyusunan administrasi perencanaan pembelajaran. Administrasi perencanaan pembelajaran tersebut kompleks meliputi penyusunan program tahunan, program semester, kriteria ketuntasan minimal, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai, kalender pendidikan, jurnal harian,


(10)

absensi kelas, dan jadwal tatap muka. Administrasi tersebut penting untuk mendeteksi kesiapan guru dalam menjalankan tugas. Administrasi tersebut dapat dijadikan bukti atau dokumen dalam penilaian kinerja guru setiap akhir tahun.

Kegiatan perencanaan ini perlu didukung oleh pengawas sekolah sebagai supervisor. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Maryono (2011: 19) yang menyatakan bahwa supervisi bidang pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha perbaikan situasi belajar mengajar yang fokus pada usaha membantu guru-guru dengan tujuan akhir mengangkat harapan belajar siswa. Pengawas sekolah dalam kegiatan ini menentukan alat atau instrumen penilaian dan menentukan teknik pelaksanaannya untuk membantu guru memperbaiki kekurangan dan permasalahan.

Penilaian dan observasi penyusunan administrasi perencanaan pembelajaran disesuaikan dengan kesepakatan hasil supervisi akademik sebelumnya. Guru menyiapkan dan menyerahkan semua administrasi yang telah disusun kepada pengawas sekolah atau supervisor. Supervisor meneliti semua kelengkapan administrasi dan melakukan penilaian terhadap dokumen tersebut. Supervisor memberikan pertanyaan tentang administrasi yang disusun guru satu persatu, sedangkan guru memberikan jawaban. Data dan informasi dari guru yang kurang tepat oleh supervisor ditulis pada bagian catatan pada lembar instrumen supervisi klinis.

Hasil kegiatan tahap perencanaan supervisi klinis dinyatakan dengan kronologi sebagai berikut yaitu pertama kegiatan perencanaan supervisi klinis berupa penilaian administrasi perencanaan guru oleh pengawas sekolah, kedua pengawas sekolah menugaskan kepada guru untuk menyusun administrasi perencanan pembelajaran yang disusun tidak lagi bersifat untuk berkas atau dokumen penilaian tetapi untuk dokumen guru pada semester ganjil, ketiga pengawas sekolah mengharapkan guru telah menyusun administrasi perencanaan pembelajaran secara lengkap pada semester selanjutnya atau semester genap, ke empat pengawas sekolah memberi petunjuk bahwa


(11)

penyusun administrasi perencanaan pembelajaran dapat dilakukan secara individu maupun kolektif dalam kegiatan kelompok kerja guru atau KKG kelas di gugus setempat.

Kegiatan akhir dari tahap perencanaan supervisi klinis adalah pengawas sekolah atau supervisor memberikan masukan semua kekurangan dan kelebihan guru. Kekurangan untuk beberapa komponen administrasi perencanaan dengan tujuan perbaikan. Kelebihan dalam beberapa komponen administrasi perencanaan pembelajaran agar guru dapat melanjutkan dan mempertahankan sebagai tindak lanjut. Selanjutnya pengawas sekolah atau supervisor dan guru menentukan jadwal kegiatan pelaksanaan supervisi klinis. Kegiatan observasi pengawas sekolah terhadap proses belajar mengajar guru di kelas. Dua hal yang perlu dipersiapkan guru berupa susunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran di kelas.

3.2Pelaksanaan Supervisi Klinis oleh Pengawas

Kegiatan pelaksanaan supervisi klinis di SD Negeri 01 Gantiwarno fokus pada kegiatan pembelajaran. Pada awal kegiatan pengawas sekolah menilai rencana pelaksanaan pembelajaran dan kelengkapannya yang disusun guru. Tujuannya adalah agar pengawas sekolah memahami kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru. Guru dan pengawas sekolah sebagi supervisor membuat kesepakatan pelaksanaan pembelajaran yang akan diamati sebagai bentuk bimbingan.

Richard Waller, dalam Jasmani, Mustofa Syaiful (2013: 90). menyatakan supervisi klinis sebagai supervisi yang difokuskan pada perbaikan proses pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya, dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional.

Pidarta Made (2009: 1) menyatakan hal yang sama tentang kegiatan pelaksanaan supervisi bahwa supervisi kelas dilakukan secara langsung saat guru


(12)

mengajar dengan tujuan untuk menyelesaikan kelemahan guru. Kelemahan yang biasa terjadi adalah pada proses pembelajaran oleh karena itu supervisi dilaksanakan dalam usaha untuk melatih dan membentuk guru secara profesional sehingga karakter ideal guru terbentuk melalui bimbingan guru professional atau pengawas sekolah.

Aktivitas observasi pembelajaran di kelas yang dilakukan pengawas sekolah meliputi a) guru memasuki ruang kelas dan mengambil posisi, b) penggunaan instrumen penilaian untuk mencatat semua kegiatan yang dilakukan guru sejak awal hingga akhir pembelajaran, c) guru menyampaikan kehadiran supervisor di kelas pada siswa, d) guru memulai proses pembelajaran sesuai pedoman mengajar yang telah disiapkan dan disepakati dalam rencana pembelajaran yang telah disusun dan dinilai pengawas, e) mengobservasi dan mencatat penampilan guru berdasarkan format observasi yang telah dipersiapkan secara obyektif, dan f) guru dan supervisor berdiskusi terkait hasil observasi pembelajaran.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lanttanzi, Cambell, Dole, Palombaro (2011), dalam penelitian yang berjudul Students Mentoring Student in a Service- Learning Clinical Supervision Experience: An Education Case Report, menyatakan bahwa proses pengawasan melalui supervisi klinis dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan tujuan memberikan perubahan pemahaman secara menyeluruh bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama dan bagaimana mengembangkan profesionalisme terutama dalam menyelesaikan kesulitan dalam pembelajaran guru di kelas. Sehingga tepat jika dalam kegiatan pelaksanaan supervisi klinis berupa kegiatan observasi kelas terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Pengawas sekolah mengobservasi secara mendalam perilaku guru dalam permasalahan yang diperbaiki. Pada kegiatan ini guru memperbaiki tentang penggunaan media pembelajaran dan bahasa ibu dalam berkomunikasi dengan siswa. Guru mengevaluasi diri dan merefleksi sesuai hasil observasi pengawas


(13)

sekolah sampai keduanya menemukan kesepakatan untuk tindak lanjut. Acheson dan Gall, Pidarta (2009:1) menyatakan supervision as a process of helping the teacher reduce the discrepancy between actual teaching behavior and ideal teaching behaviour, menyatakan bahwa supervisi merupakan proses membantu guru mengurangi perbedaan antara perilaku mengajar sebenarnya dan perilaku mengajar yang ideal. mengungkapkan supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam rangka mengembangkan proses pembelajaran termasuk segala unsur penunjangnya.

Richard Waller, dalam Jasmani Mustofa Syaiful (2013: 90). menyatakan Clinical supervision maybe defined as supervision focused upon the improvement of instruction by means systematical cycles of planning observation ang intensive intellectual analysis of actual teaching performances in the interest of rasional modification, e erika defi isi supervisi kli is se agai supervisi yang difokuskan pada perbaikan proses pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional. Sahertian (2008: 38), menyatakan bahwa salah satu supervisi akademik adalah supervisi klinis yang memiliki beberapa karakteristik tersendiri salah satunya yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswa.

Kesimpulan dari pernyataan di atas bahwa kegiatan supervisi klinis yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah di SD Negeri 01 Gantiwarno adalah berdasarkan hasil supervisi akademik kepala sekolah dan pengawas sekolah terhadap seorang guru. Tahap perencanaan memperbaiki administrasi perencanaan pembelajaran, tahap pelaksanaan melakukan kegiatan observasi pembelajaran, tahap umpan balik melakukan refleksi. Pada akhir kegiatan menunjukkan bahwa supervisi klinis mampu memperbaiki perilaku dan meningkatkan kinerja guru.


(14)

Pada tahap kegiatan akhir atau umpan balik supervisi klinis oleh pengawas sekolah atau supervisor di SD Negeri 01 Gantiwarno berisi kegiatan menyampaikan hal-hal yang tercatat dalam dokumen instrumen penilaian kinerja guru dari siklus awal perencanaan, pelaksanaan, dan akhir secara terbuka dan bersifat khusus kepada guru oleh pengawas sekolah. Aktivitas pada tahap akhir atau umpan balik supervisi klinis pada guru di SD Negeri 01 gantiwarno meliputi a) supervisor sharing dengan guru terkait perasaan guru sehingga guru merasa diperhatikan dan dibimbing, b) supervisor memberikan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran guru di kelas, c) supervisor menyampaikan secara terbuka kelebihan dan kekurangan guru, d) supervisor mendiskusikan solusi dari kekurangan yang dilakukan guru dengan tujuan agar kelemahan guru dapat terselesaikan.

Kegiatan umpan balik supervisi klinis ini sesua dengan pendapat yang disampaikan oleh Pidarta Made (2009: 96) dalam Supervisi Pendidikan Kontekstual. Supervisi pendidikan kontektual menjelaskan tentang kegiatan umpan balik supervisi klinis bahwa pada kegiatan umpan balik supervisor dan guru berdiskusi dan membuat alternatif-alternatif penyelesaian terhadap kinerja yang belum baik dengan melakukan perbaikan kelemahan-kelemahan guru secara berkelanjutan.

Jasmani, Mustofa Syaiful (2013: 82) menjelaskan tentang kegiatan umpan balik supervisi klinis yaitu supervisor menjelaskan dan menunjukan hasil observasi yang telah diinterpretasi dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mempelajari dan menginterprestasinya. Supervisor dan guru mendiskusikan langkah untuk memantapkan kinerja selanjutnya. Supervisor dan guru membuat kesimpulan dari hasil observasi, membentuk persepsi atau kesepakatan yang sama dalam kegiatan pembelajaran yang baik dan positif untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan dilaksanakan.

Hal yang sama disampaikan oleh Purwanto (2007: 94) bahwa prinsip pelaksanaan supervisi klinis memiliki patokan dalam kegiatannya salah satunya


(15)

adalah kegiatan umpan balik. Umpan balik diberikan segera setelah penilaian berakhir atau sesuai persetujuan antara supervisor dan guru. Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Laschobar, Eby, Saver dalam penelitian yang berjudul Effective Clinical Supervision in Substance Use Disorder Treatment Programs and Counselor Job Performance. Penelitian tersebut menyatakan bahwa penting untuk mengetahui bahwa supervisi klinis yang efektif dapat meningkatkan profesional dalam program pembimbingan. Hasil uji tindakan supervisi klinik tersebut menunjukkan bahwa supervisi klinis yang efektif dapat meningkatkan pelaksanaan tugas atau pekerjaan seseorang. Akhir supervisi klinis perlu adanya umpan balik atau evaluasi bersama oleh supervisor maupun orang yang dibimbing.

Persamaan kegiatan supervisi klinis oleh pengawas sekolah di SD Negeri 01 Gantiwarno dengan supervisi klinis yang lain adalah bahwa supervisi tersebut dilkukan oleh seorang yang professional dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja atau profesional guru. Peningkatan kinerja berarti juga meningkatkan kompetensi professional dan kompetensi paedagogik. Fakta menunjukkan bahwa kedua kompetensi tersebut masih perlu perhatian serius pemegang keputusan dan semua pihak pemerhati pendidikan.

Perbedaan supervisi klinis di SD Negeri 01 Gantiwarno dengan supervisi klinis yang lain adalah 1) supervisi klinis dilakukan setelah hasil supervisi akademik menunjukkan nilai cukup, 2) Guru meminta bantuan kepada pengawas sekolah untuk melakukan bimbingan, 3) Guru ingin memperbaiki diri sesuai tugas pokok dan fungsinya, 4) Pengawas sekolah mengambil tindakan membimbing, memantau, dan menilai kinerja guru melalui beberapa instrument mulai dari dokumen administrasi perencanaan guru, proses pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Kegiatan membimbing dan memantau dilaksanakan pengawas sekolah sampai masa penilaian kinerja guru tahun 2014 yang menyatakan kinerja guru benar-benar baik.


(16)

Mekanisme penilaian kinerja guru mulai tahun 2014 berupa dokumen pengembangan keprofesian berkelanjutan yang terdiri dari dokumen kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Prosentase penilaian dari unsur kinerja adalah enam puluh persen dari seluruh unsure penilaian. Berdasarkan hasil supervisi akademik kepala sekolah dan pengawas sekolah, seorang guru memerlukan bantuan dan bimbingan untuk meningkatkan kinerja. Pengawas sekolah melaksanakan bantuan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan umpan balik.

Perencanaan supervisi klinis dilakukan oleh pengawas sekolah untuk memperbaiki dokumen administrasi perencanaan pembelajaran atau administrasi guru. Penyusunan administrasi perencanaan pembelajaran merupakan salah satu tugas pokok yang harus dipenuhi guru sebagai pendidik professional. Guru professional adalah guru yang mampu merencanakan dan menyusun administrasi perencanaan pembelajaran dengan tertib, sistematis, dan baik sebagai bentuk kemampuan menterjemahkan kurikulum.

Petunjuk dan arahan untuk membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai atau mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru profesional mengapresiasi melalui tindakan mampu merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai kegiatan pembelajaran serta melaksanakan tindak lanjut. Proses pembelajaran mengukur secara langsung profesional dan kinerja guru. Oleh karena itu guru harus siap menjalankan tugas pokok dan fungsinya yaitu mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran serta membawa peubahan situasi belajar siswa.

Hasil penilaian kinerja pada guru disampaikan secara individu meliputi semua aspek penilaian. Kegiatan dilakukan dengan pemberian penguatan untuk kegiatan positif yang telah dicapai guru dan pemberian bimbingan untuk kegiatan yang dinilai kurang atau belaum dicapai guru. Guru memerlukan arahan,


(17)

kesepakatan, dan pemahaman secara terbuka dari supervisor untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara profesional dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Anif, Sofyan. 2012. Profesi Guru Antara Konsep, Implementasi, dan Pola Pembinaan. Surakarta: BP-FKIP UMS.

Carles L.L., Ticheli-Kallikas M., Tyner K., Barber-“tephe B. 2005. Crisis

Ma age e t Duri g ”Live” Supervisio : Cli ical a d I structio al

Matters”. Journal of Marital and Family Therapy, vol. 31, no. 5, July 2005,

pp. 207-219.

Clifford J.R., Macy M.G., Albi L.D., Bricker D.D., Rahn N.L. 2005. A Model of Clinical Supervision for Preservice Professionals in Early Intervention and Early Chilhood “pe ial Edu atio . Topic in Early Chillhood Special Education; Fall 2005; 25,3; ProQuest Professional Education, pp. 167-176. Epps A.L. 2010. Impact of Fiscal Resources Allocation to School Besed on A

Differentiated Supervision”. Acade y of Educatio al Leadership Jour al, Vol. 14, no. , 2010, pp. 53-63.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Jasmani, Saiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media. Lanttanzi J.B., Cambell S.L., Dole R.L., Palombaro K.M. 2011. Students Mentoring

Student in a Service-Learning Clinical Supervision Experience: An Education Case Report . Ptjournal.apta.org. American Physical Therapy, vol. 91, no. 10, October 2011, pp. 1513-1524.

Laschobar T.C., Eby L.T., Saver B.J. 2013. Effective Clinical Supervision in Substance Use Disorder Treatment Programs and Counselor Job Performance”. Jour al of Me tal Helath Cou seli g, Jan. 2013, vol. 35, 1, pg. 76-94.

Maryono. 2011. Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Natasha Franklin. (2013). Cli i al “upervisio i U dergraduate Nursing Student: A Review of Literatur”. E-Journal of Business Education and Scholarship of Teaching, vol. 7, no. 1, 2013, pp. 34-42.


(18)

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisis Pembelajaran dalam profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A.. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Samino. 2010. Manajemen Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media.

Sujana, Nana dkk. 2011 Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: PPTK, Badan PSDM dan PMP.

Supriyanto Eko, Sutrisno, Darto, dkk. 2012. Supervision From Control To Help. Yogyakarta: Fairuz Media.

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(1)

sekolah sampai keduanya menemukan kesepakatan untuk tindak lanjut. Acheson dan Gall, Pidarta (2009:1) menyatakan supervision as a process of helping the teacher reduce the discrepancy between actual teaching behavior and ideal teaching behaviour, menyatakan bahwa supervisi merupakan proses membantu guru mengurangi perbedaan antara perilaku mengajar sebenarnya dan perilaku mengajar yang ideal. mengungkapkan supervisi pendidikan adalah kegiatan membina para pendidik dalam rangka mengembangkan proses pembelajaran termasuk segala unsur penunjangnya.

Richard Waller, dalam Jasmani Mustofa Syaiful (2013: 90). menyatakan Clinical supervision maybe defined as supervision focused upon the improvement of instruction by means systematical cycles of planning observation ang intensive intellectual analysis of actual teaching performances in the interest of rasional modification, e erika defi isi supervisi kli is se agai supervisi yang difokuskan pada perbaikan proses pengajaran dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan untuk mengadakan modifikasi yang rasional. Sahertian (2008: 38), menyatakan bahwa salah satu supervisi akademik adalah supervisi klinis yang memiliki beberapa karakteristik tersendiri salah satunya yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswa.

Kesimpulan dari pernyataan di atas bahwa kegiatan supervisi klinis yang dilaksanakan oleh pengawas sekolah di SD Negeri 01 Gantiwarno adalah berdasarkan hasil supervisi akademik kepala sekolah dan pengawas sekolah terhadap seorang guru. Tahap perencanaan memperbaiki administrasi perencanaan pembelajaran, tahap pelaksanaan melakukan kegiatan observasi pembelajaran, tahap umpan balik melakukan refleksi. Pada akhir kegiatan menunjukkan bahwa supervisi klinis mampu memperbaiki perilaku dan meningkatkan kinerja guru.


(2)

Pada tahap kegiatan akhir atau umpan balik supervisi klinis oleh pengawas sekolah atau supervisor di SD Negeri 01 Gantiwarno berisi kegiatan menyampaikan hal-hal yang tercatat dalam dokumen instrumen penilaian kinerja guru dari siklus awal perencanaan, pelaksanaan, dan akhir secara terbuka dan bersifat khusus kepada guru oleh pengawas sekolah. Aktivitas pada tahap akhir atau umpan balik supervisi klinis pada guru di SD Negeri 01 gantiwarno meliputi a) supervisor sharing dengan guru terkait perasaan guru sehingga guru merasa diperhatikan dan dibimbing, b) supervisor memberikan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran guru di kelas, c) supervisor menyampaikan secara terbuka kelebihan dan kekurangan guru, d) supervisor mendiskusikan solusi dari kekurangan yang dilakukan guru dengan tujuan agar kelemahan guru dapat terselesaikan.

Kegiatan umpan balik supervisi klinis ini sesua dengan pendapat yang disampaikan oleh Pidarta Made (2009: 96) dalam Supervisi Pendidikan Kontekstual. Supervisi pendidikan kontektual menjelaskan tentang kegiatan umpan balik supervisi klinis bahwa pada kegiatan umpan balik supervisor dan guru berdiskusi dan membuat alternatif-alternatif penyelesaian terhadap kinerja yang belum baik dengan melakukan perbaikan kelemahan-kelemahan guru secara berkelanjutan.

Jasmani, Mustofa Syaiful (2013: 82) menjelaskan tentang kegiatan umpan balik supervisi klinis yaitu supervisor menjelaskan dan menunjukan hasil observasi yang telah diinterpretasi dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mempelajari dan menginterprestasinya. Supervisor dan guru mendiskusikan langkah untuk memantapkan kinerja selanjutnya. Supervisor dan guru membuat kesimpulan dari hasil observasi, membentuk persepsi atau kesepakatan yang sama dalam kegiatan pembelajaran yang baik dan positif untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan dilaksanakan.

Hal yang sama disampaikan oleh Purwanto (2007: 94) bahwa prinsip pelaksanaan supervisi klinis memiliki patokan dalam kegiatannya salah satunya


(3)

adalah kegiatan umpan balik. Umpan balik diberikan segera setelah penilaian berakhir atau sesuai persetujuan antara supervisor dan guru. Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Laschobar, Eby, Saver dalam penelitian yang berjudul Effective Clinical Supervision in Substance Use Disorder Treatment Programs and Counselor Job Performance. Penelitian tersebut menyatakan bahwa penting untuk mengetahui bahwa supervisi klinis yang efektif dapat meningkatkan profesional dalam program pembimbingan. Hasil uji tindakan supervisi klinik tersebut menunjukkan bahwa supervisi klinis yang efektif dapat meningkatkan pelaksanaan tugas atau pekerjaan seseorang. Akhir supervisi klinis perlu adanya umpan balik atau evaluasi bersama oleh supervisor maupun orang yang dibimbing.

Persamaan kegiatan supervisi klinis oleh pengawas sekolah di SD Negeri 01 Gantiwarno dengan supervisi klinis yang lain adalah bahwa supervisi tersebut dilkukan oleh seorang yang professional dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja atau profesional guru. Peningkatan kinerja berarti juga meningkatkan kompetensi professional dan kompetensi paedagogik. Fakta menunjukkan bahwa kedua kompetensi tersebut masih perlu perhatian serius pemegang keputusan dan semua pihak pemerhati pendidikan.

Perbedaan supervisi klinis di SD Negeri 01 Gantiwarno dengan supervisi klinis yang lain adalah 1) supervisi klinis dilakukan setelah hasil supervisi akademik menunjukkan nilai cukup, 2) Guru meminta bantuan kepada pengawas sekolah untuk melakukan bimbingan, 3) Guru ingin memperbaiki diri sesuai tugas pokok dan fungsinya, 4) Pengawas sekolah mengambil tindakan membimbing, memantau, dan menilai kinerja guru melalui beberapa instrument mulai dari dokumen administrasi perencanaan guru, proses pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Kegiatan membimbing dan memantau dilaksanakan pengawas sekolah sampai masa penilaian kinerja guru tahun 2014 yang menyatakan kinerja guru benar-benar baik.


(4)

Mekanisme penilaian kinerja guru mulai tahun 2014 berupa dokumen pengembangan keprofesian berkelanjutan yang terdiri dari dokumen kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Prosentase penilaian dari unsur kinerja adalah enam puluh persen dari seluruh unsure penilaian. Berdasarkan hasil supervisi akademik kepala sekolah dan pengawas sekolah, seorang guru memerlukan bantuan dan bimbingan untuk meningkatkan kinerja. Pengawas sekolah melaksanakan bantuan dalam tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan umpan balik.

Perencanaan supervisi klinis dilakukan oleh pengawas sekolah untuk memperbaiki dokumen administrasi perencanaan pembelajaran atau administrasi guru. Penyusunan administrasi perencanaan pembelajaran merupakan salah satu tugas pokok yang harus dipenuhi guru sebagai pendidik professional. Guru professional adalah guru yang mampu merencanakan dan menyusun administrasi perencanaan pembelajaran dengan tertib, sistematis, dan baik sebagai bentuk kemampuan menterjemahkan kurikulum.

Petunjuk dan arahan untuk membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai atau mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru profesional mengapresiasi melalui tindakan mampu merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai kegiatan pembelajaran serta melaksanakan tindak lanjut. Proses pembelajaran mengukur secara langsung profesional dan kinerja guru. Oleh karena itu guru harus siap menjalankan tugas pokok dan fungsinya yaitu mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran serta membawa peubahan situasi belajar siswa.

Hasil penilaian kinerja pada guru disampaikan secara individu meliputi semua aspek penilaian. Kegiatan dilakukan dengan pemberian penguatan untuk kegiatan positif yang telah dicapai guru dan pemberian bimbingan untuk kegiatan yang dinilai kurang atau belaum dicapai guru. Guru memerlukan arahan,


(5)

kesepakatan, dan pemahaman secara terbuka dari supervisor untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara profesional dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Anif, Sofyan. 2012. Profesi Guru Antara Konsep, Implementasi, dan Pola Pembinaan. Surakarta: BP-FKIP UMS.

Carles L.L., Ticheli-Kallikas M., Tyner K., Barber-“tephe B. 2005. Crisis Ma age e t Duri g ”Live” Supervisio : Cli ical a d I structio al Matters”. Journal of Marital and Family Therapy, vol. 31, no. 5, July 2005, pp. 207-219.

Clifford J.R., Macy M.G., Albi L.D., Bricker D.D., Rahn N.L. 2005. A Model of Clinical Supervision for Preservice Professionals in Early Intervention and Early Chilhood “pe ial Edu atio . Topic in Early Chillhood Special Education; Fall 2005; 25,3; ProQuest Professional Education, pp. 167-176. Epps A.L. 2010. Impact of Fiscal Resources Allocation to School Besed on A

Differentiated Supervision”. Acade y of Educatio al Leadership Jour al, Vol. 14, no. , 2010, pp. 53-63.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Jasmani, Saiful Mustofa. 2013. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Lanttanzi J.B., Cambell S.L., Dole R.L., Palombaro K.M. 2011. Students Mentoring Student in a Service-Learning Clinical Supervision Experience: An Education Case Report . Ptjournal.apta.org. American Physical Therapy, vol. 91, no. 10, October 2011, pp. 1513-1524.

Laschobar T.C., Eby L.T., Saver B.J. 2013. Effective Clinical Supervision in Substance Use Disorder Treatment Programs and Counselor Job Performance”. Jour al of Me tal Helath Cou seli g, Jan. 2013, vol. 35, 1, pg. 76-94.

Maryono. 2011. Dasar-Dasar dan Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Natasha Franklin. (2013). Cli i al “upervisio i U dergraduate Nursing Student: A Review of Literatur”. E-Journal of Business Education and Scholarship of Teaching, vol. 7, no. 1, 2013, pp. 34-42.


(6)

Sagala, Syaiful. 2010. Supervisis Pembelajaran dalam profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sahertian, Piet A.. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Samino. 2010. Manajemen Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media.

Sujana, Nana dkk. 2011 Buku Kerja Pengawas Sekolah. Jakarta: PPTK, Badan PSDM dan PMP.

Supriyanto Eko, Sutrisno, Darto, dkk. 2012. Supervision From Control To Help. Yogyakarta: Fairuz Media.

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura: Fairuz Media.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 4 GROBOGAN Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala sekolah Dasar Negeri 4 Grobogan.

0 3 18

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 4 GROBOGAN Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala sekolah Dasar Negeri 4 Grobogan.

0 3 13

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GANTIWARNO Pengelolaan Supervisi Klinis Pada Sekolah Dasar Negeri 01 Gantiwarno.

0 7 19

PENDAHULUAN Pengelolaan Supervisi Klinis Pada Sekolah Dasar Negeri 01 Gantiwarno.

0 5 8

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANADI SEKOLAH DASAR NEGERI 01 TOHUDAN Pengelolaan Sarana dan Prasarana di Sekolah Dasar Negeri 01 Tohudan Karanganyar.

0 2 16

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI NGADIREJAN KECAMATAN Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 1 17

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI I PUTATNGANTEN KARANGRAYUNG GROBOGAN Pengelolaan Supervisi Klinis Di Sekolah Dasar Negeri I Putatnganten Karangrayung Grobogan.

0 4 19

PENDAHULUAN Pengelolaan Supervisi Klinis Di Sekolah Dasar Negeri I Putatnganten Karangrayung Grobogan.

0 2 8

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH DASAR NEGERI I PUTATNGANTEN KARANGRAYUNG GROBOGAN Pengelolaan Supervisi Klinis Di Sekolah Dasar Negeri I Putatnganten Karangrayung Grobogan.

0 2 15

PENGELOLAAN SUPERVISI KLINIS Pengelolaan Supervisi Klinis (Studi Kasus Di Sdn Tempel Banjarsari Surakarta).

0 1 16