RANCANG BANGUN SISTEM E-BIODIVERSITY.

RANCANG BANGUN SISTEM
E-BIODIVERSITY

N. M. I. M. Mandenni
I. K. G. D. Putra
ika_made@yahoo.com
Iikgdarmaputra@gmail.com

PENDAHULUAN
Keanekaragaman hayati merupakan aset bagi pembangunan nasional dan daerah sehingga diperlukan pengelolaan
secara terpadu, baik antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan. Pengelolaan mutlak diperlukan karena
keanekaragaman hayati di dunia, khususnya di Indonesia, berperan penting untuk berlanjutnya proses evolusi serta
terpeliharanya keseimbangan ekosistem dan sistem kehidupan biosfer. Kebutuhan akan sistem informasi keanekaragaman
hayati menjadi hal yang penting untuk melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia. Hal inilah
yang melandasi penelitian sistem informasi keanekaragaman hayati dalam hal ini e-Biodiversity. Diperlukan suatu sistem
informasi yang terstruktur dan terintegrasi untuk data keanekaragaman hayati yang sangat kompleks ini agar informasi yang
dihasilkan dapat disajikan bukan hanya untuk pemerintah namun juga untuk masyarakat luas.

METODE PENELITIAN
E-Biodiversity terdiri atas 4 komponen utama yang
membuat sistem ini menjadi teknologi masa depan yang

unggul. Tiap-tiap komponen memiliki keunggulan dan fungsi
berbeda, yang nantinya akan menjadi ciri khas dari
E-Biodiversity. Gabungan dari keempat komponen ini akan
membentuk sebuah sistem keanekaragaman hayati yang
besar dan sangat berdampak positif untuk melakukan
pengelolaan sumber daya hayati.
1. Integrasi Biodiversity
Beragamnya keanekaragaman hayati di Indonesia memberikan
kompleksitas data yang membuat sulitnya melakukan pendataan
keanekaragaman hayati secara lengkap. Setiap instansi memiliki data
tersendiri tentang keanekaragaman hayati di setiap daerah yang
mungkin memiliki keterkaitan data namun tidak terintegrasi dengan
baik. Sistem secara online ini mampu menangani permasalahan
tersebut dengan cara melakukan pemusatan data yang dapat diakses
oleh seluruh jejaring dan melakukan penglolaan data keanekaragaman
hayati yang mereka miliki.
2. Klasifikasi Spesies
Sistem pengklasifikasian spesies ini akan membentuk tree spesies atau
pohon spesies berdasarkan tingkatannya. Sistem ini akan
diintegrasikan

dengan Integrated e-Biodiversity web based untuk spesies dan genetik
3. Image Retrieval
Salah satu kecanggihan sistem e-Biodiversity adalah aplikasi image
retrieval (temu kembali citra) untuk pengenalan spesies. Aplikasi ini
memanfaatkan pengolahan citra digital untuk mengolah citra atau
gambar spesies untuk melakukan pengenalan terhadap suatu spesies.
sistem akan mampu menampilkan citra spesies serupa dengan citra
yang diinputkan oleh user.
4. GIS
Setelah seluruh keanekaragaman hayati tersimpan secara online, data
tersebut kemudian akan digunakan sebagai acuan pemetaan sebaran
keanekaragaman hayati di seluruh Indonesia. Sistem akan meminta
jejaring untuk menginputkan koordinat sebaran keanekaragaman hayati
baik berupa point marker (sebaran berupa titik), line (sebaran berupa
garis) ataupun polygon (sebaran berupa wilayah).

KESIMPULAN
Pembuatan Aplikasi E-Biodiversity sangat diperlukan
mengingat luasnya keanekaragaman hayati di Indonesia.
Selain itu, diperlukan pengelolaan informasi yang baik serta

pengintegrasian informasi keanekaragaman hayati tersebut
ke berbagai instansi terkait agar dapat diakses oleh seluruh
jejaring ataupun masyarakat umum secara realtime.

2015

DAFTAR PUSTAKA
Darma Putra.
Yogyakarta.

2010.

Pengolahan

Citra

Digital. Andi

Offset.


Monika Jain, S.K.Singh. 2011. A Survey On: Content Based Image
Retrieval Systems Using Clustering Techniques For Large Data sets.
International Journal of Managing Information Technology. Vol.3,
No.4.
Paul H. Lewis, Kirk Martinez, Fazly Salleh Abas, Mohammad Faizal
Ahmad Fauzi, Stephen C. Y. Chan, Matthew J. Addis, Mike J.
Boniface, Paul Grimwood, Alison Stevenson, Christian Lahanier,
,James Stevenson. 2004. An Integrated Content and Metadata Based
Retrieval System for Art. IEEE Transactions On Image Processing.
Vol. 13, No. 3.
Hendra Lesmana. 2010. Sistem Informasi Berbasis Web Tentang
Keanekaragaman
Hayati
Burung.
(online)
(http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/15189/sistem-informa
siberbasis-web-tentang-keanekaragaman-hayati-burung.html/,
diakses pada tanggal 11 September 2013)
Qorridhah Indah Mulyani. 2013. Aplikasi Klasifikasi Hewan Dan
Tumbuhan

Berbasis
Android.
(online)
(http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3755383/aplikasi-klasi
fikasihewan-dan-tumbuhan-berbasis-android.html/, diakses pada
tanggal 11 September 2013)
Menteri Negara Lingkungan. 2009. Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 29 Tentang Pedoman Konservasi
Keanekaragaman
Hayati
Di
Daerah.
(doc).
(http://blh.bantulkab.go.id/documents/20100615112204-indpuu-7-20
09-draft-nspk-kehat-4june09ipeh-bersih.doc. diunduh pada tanggal 8
Mei 2013)

Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana