HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI PANGAN SUMBER IODIUM DAN GOITROGENIK DENGAN KEJADIAN GONDOK PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DESA KLITIH KECAMATAN KARANG TENGAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2010.

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
Januari 2011
ABSTRAK

Siti Rofikoh.
Hubungan Tingkat Konsumsi Pangan Sumber Iodium dan Goitrogenik dengan
Kejadian Gondok pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Klitih Kecamatan Karang
Tengah Kabupaten Demak Tahun 2010,
VI + 60 halaman + 13 tabel + 2 gambar + 13 lampiran
Gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) merupakan salah satu bentuk masalah
kurang gizi utama di Indonesia. Dampak negatif yang sangat merugikan adalah pengaruhnya
terhadap tingkat kecerdasan dan perkembangan anak yang akhirnya akan mempengaruhi
kualitas sumber daya manusia. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah
ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber iodium dan goitrogenik dengan
kejadian gondok pada wanita usia subur (WUS) di Desa Klitih Kecamatan Karang Tengah
Kabupaten Demak tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara
tingkat konsumsi pangan sumber iodium dan goitrogenik dengan kejadian gondok pada
wanita usia subur (WUS) di Desa Klitih Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak tahun
2010.

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan case control. Populasi
dalam penelitian ini adalah wanita usia subur umur 15-49 tahun warga Desa Klitih, dengan
perbandingan 1:1 untuk kelompok kasus dan kontrol, maka diperoleh besar sampel penelitian
yaitu 48 kasus dan 48 kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple random
sampling. Instrumen yang digunakan berupa recall 24 jam. Analisis data dilakukan secara
univariat dan bivariat (menggunakan uji chi-square dengan α = 0,05).
Hasil analisis uji statistik untuk tingkat konsumsi pangan sumber iodium didapat p
value= 0,004, OR=3,358 yang artinya ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber
iodium dengan kejadian gondok pada wanita usia subur, sedangkan untuk tingkat konsumsi
pangan sumber goitrogenik di dapat p value=0,182 , yang artinya tidak ada hubungan antara
tingkat konsumsi pangan sumber goitrogenik dengan kejadian gondok pada wanita usia
subur.
Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat konsumsi pangan sumber
iodium dengan kejadian gondok pada wanita usia subur, dan tidak ada hubungan antara
tingkat konsumsi pangan sumber goitrogenik dengan kejadian gondok pada wanita usia
subur. Saran bagi masyarakat Desa Klitih adalah perlu meningkatkan motivasi konsumsi
makanan yang kaya akan kandungan iodium dan meningkatkan konsumsi garam beriodium,
agar asupan iodium yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi sehingga dapat mencegah
terjadinya defisiensi iodium.
Kata Kunci: Iodium, Goitrogenik, Gondok, Wanita Usia Subur (WUS).

Kepustakaan: 39 (1995 – 2010)

ii

Public Health Departement
Sport Science Faculty
Semarang State University
January 2011
ABSTRACT

Siti Rofikoh
The Relationship of Iodine Intake and Goitrogenic Food to Goiter Incidence in
Childbearing Age Women (CBAW) in Klitih Village, Karang Tengah District, Demak
Regency in 2010,
VI + 60 pages + 13 tables + 2 figures + 13 appendices
Iodine deficient disorder (IDD) constitutes one form of malnutrition problems in Indonesia.
One of its severe negative impacts is the effect it causes on children’s intelligence and
development levels which, in turn, will affects the country’s human resource quality. The
problem reviewed in this research is whether there is a relationship of iodine intake and
goitrogenic foods to the goiter incidence in Childbearing age women (CBAW) in Klitih

Village, Karang Tengah District, Demak Regency in 2010. The current study aims at
discovering the relationship of iodine intake and goitrogenic foods to the goiter incidence in
PAW in Klitih Village, Karang Tengah District, Demak Regency in 2010.
This study is one of analytical survey using case control approach. The population in
this research is 15-49 year-old Childbearing women resided in Klitih Village, on 1:1 ratio for
case and control groups, and a sample size of 48 cases and 48 controls is gained. The sample
is taken using simple random sampling. The instrument used is 24-hour recall. The data are
analyzed univariately and bivariately (using chi-square test with =0.05).
From the analysis result of statistical test for iodine intake, it is found p value =
0.004, OR = 3.358, meaning that there is a relationship of iodine intake to goiter incidence in
Childbearing age women (CBAW), while for gotrogenic intake it is found p value = 0.182,
meaning that there is no relationship of goitrogenic intake and goiter incidence in
Childbearing age women (CBAW).
The conclusions of this research are that there is a relationship of iodine intake to
goiter incidence in Childbearing age women (CBAW), and that there is no relationship of
goitrogenic intake to goiter incidence in Childbearing age women (CBAW). It is, then,
suggested for the society of Klitih Village to improve their motivation to consume foods rich
in iodine content and to increase their consumption of iodinated salt, in order to meet the
iodine intake needed by the body so that the iodine deficiency will be prevented.


Keywords: Iodine, Goitrogenic, Goiter, Childbearing age women (CBAW).
References: 39 (1995-2010)

iii

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Analisa Pengaruh Pasangan Usia Subur Dan Pengguna Alat/Cara Kb Terhadap Angka Kelahiran Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 1995-2009

0 27 72

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dalam Menentukan Masa Subur di Kelurahan Sari Rejo Medan Tahun 2010.

5 65 53

Pengaruh Persepsi Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker Leher Rahim (KLR) dan Program Inspeksi Visual Asetat (IVA) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan IVA Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tah

6 57 85

HUBUNGAN ASUPAN MAKAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

12 100 76

Hubungan Pola Konsumsi Pangan Sumber Iodium Dan Zat Goitrogenik Dengan Status Iodium Dan Stunting Pada Siswa SD Di Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap

5 26 50

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI PROTEIN DAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN Hubungan Antara Konsumsi Protein Dan Zat Besi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita Usia Subur (WUS) Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

0 2 16

HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DAN SERAT DENGAN PROFIL LIPID PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DAERAH ENDEMIK GAKY KECAMATAN Hubungan Konsumsi Lemak dan Serat dengan Profil Lipid pada Wanita Usia Subur (WUS) di Daerah Endemik Gaky Kecamatan Cangkringan Kabupaten

0 0 16