SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH WAKAF DI KABUPATEN SUMEDANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH.

ABSTRAK
SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH WAKAF DI KABUPATEN SUMEDANG
DITINJAU DARI HUKUM ISLAM, UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN
2004 TENTANG WAKAF DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24
TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH
Anita Agriani
110111100034

Pelaksanaan perwakafan tanah milik merupakan salah satu sarana
pengembangan kehidupan, keagamaan, kemasyarakatan dan salah satu
bentuk ibadah sosial di dalam Islam yang erat kaitannya dengan keagrariaan.
Pelaksanaan perwakafan tanah milik ini sering dilakukan oleh masyarakat
dengan hanya didasarkan kepada kepercayaan semata, sehingga
perwakafan tanah milik sering terjadi tanpa disertai dengan adanya suatu alat
bukti yang otentik dan bahkan tidak melalui prosedur persertifikatan yang
ditentukan dalam peraturan-peraturan yang berlaku. Di Indonesia wakaf
diatur dalam hukum Islam dan peraturan perundang-undangan, khususnya
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Tujuan penelitian ini
untuk mendapatkan pemahaman mengenai, pengaturan sertipikasi tanah
wakaf dan memperoleh gambaran mengenai kendala-kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan sertipikasi tanah wakaf ditinjau dari Hukum Islam,

Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan secara yuridis
normatif. Dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian
hukum yang mengutamakan penelitian kepustakaan dan penekanan pada
tinjauan dari segi ilmu hukum dengan menggambarkan, menelaah, dan
menganalisis fakta-fakta mengenai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dihubungkan dengan pelaksanaan dan praktik.
Pelaksanaan wakaf di Indonesia telah sesuai dengan hukum Islam
dan Undang-undang yang berlaku, walaupun sebagian besar dari tanah
wakaf belum bersertifikat. Kendala yang terjadi dikarenakan wakaf masih
menggunakan kebiasaan-kebiasaan keagamaan seperti melakukan
perbuatan wakaf tanah secara lisan atas dasar saling percaya tanpa melalui
prosedur administratif yang akhirnya menimbulkan persengketaan karena
tiadanya bukti-bukti yang mampu menunjukan bahwa benda-benda
bersangkutan telah diwakafkan.

iv


Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN WAKAF TANAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 Pelaksanaan Wakaf Tanah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 (Studi Kasus di Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun 2012).

0 0 20

PELAKSANAAN WAKAF TANAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 Pelaksanaan Wakaf Tanah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 (Studi Kasus di Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun 2012).

0 0 16

Pendaftaran Hak-hak Atas Tanah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.

0 0 15

ANALISIS TERHADAP SERTIFIKAT TANAH YAYASAN AL-KAUTSAR PHARMINDO DALAM ASPEK TANAH WAKAF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004.

0 0 1

TANGGUNG JAWAB PEJABAT PEMBUAT AKTA IKRAR WAKAF (PPAIW) TERHADAP PENDAFTARAN TANAH WAKAF DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 1997.

2 2 1

JAMINAN TANAH WAKAF OLEH PENGELOLA WAKAF (NAZHIR) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF.

0 0 1

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

0 0 47

PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH WAKAF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DI KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

TINJAUAN TERHADAP PENGELOLAAN WAKAF MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

0 0 120

PEMBANGUNAN PERUMAHAN UNTUK KEPENTINGAN BISNIS DI ATAS TANAH WAKAF MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

0 15 66