PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK TERHADAP PENYELUNDUPAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH BANK DITINJAU DARI PBI NO 8/5/PBI/2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PBI NO 10/1/2008 TENTANG MEDIASI PERBANKAN.

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK TERHADAP
PENYELUNDUPAN HUKUM OLEH BANK DITINJAU DARI PBI
NO 8/5/PBI/2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN
PBI NO 10/1/2008 TENTANG MEDIASI PERBANKAN
Desca Prestisya
11011010084
ABSTRAK
Berjalannya usaha bank berasal dari perputaran uang yang
dilakukan oleh nasabah, karena itu nasabah memiliki peran penting dalam
berjalannya usaha perbankan. Bentuk usaha yang diberikan bank kepada
nasabah merupakan usaha dalam bidang jasa keuangan yang didasarkan
kepercayaan nasabah kepada bank tersebut. Hal tesebut harus disadari
oleh pemangku kepentingan di bank sehingga tidak adanya
penyelewengan hukum, contohnya penyelundupan hukum kepada
nasabah debitur untuk kepentingan mendapatkan keuntungan semata.
Penilitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami penyelundupan
hukum yang dilakukan oleh bank yang dapat dikategorikan sebagai
perbuatan melawan hukum dan bagaimana perlindungan yang diberikan
kepada nasabah dalam mediasi perbankan pada kasus penyelundupan
hukum yang dilakuakan oleh bank.
Penelitian yang dilakukan penulis berupa pendekatan yuridis

normatif, yaitu penelitian hukum yang mengutamakan cara meneliti bahan
pustaka atau yang disebut data sekunder, berupa hukum positif dan
bagaimana implementasinya dalam praktek. Bahan pustaka didapatkan
melalui penelitian di perpustakaan dan data praktek dilapangan
didapatkan melalui penelitian ke lembaga-lembaga terkait.
Penyelundupan hukum yang dilakukan oleh bank merupakan
suatu perbuatan melawan hukum dan oleh karena itu berdasarkan teori
organ dan Pasal 1367 KUHPerdata maka bank wajib bertanggung jawab
dan mengganti kerugian sebagaimana diatur didalam Pasal 1365
KUHPerdata. Perlindungan hukum kepada nasabah pada kasus
penyenyelundupan hukum melalui penyelesaian mediasi pebankan belum
dapat diterapkan secara optimal karena kesadaran atas keuntungan
metode penyelesaian sengkata ini dan kepercayaan para pihak kepada
mediasi perbankan sebagai mediator masih rendah.

 

iv