KEDUDUKAN PENDAMPING DAN PENERJEMAH DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA Kedudukan Pendamping Dan Penerjemah Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan Dengan Korban Difabel (Study Kasus Polresta Sukoharjo).

KEDUDUKAN PENDAMPING DAN PENERJEMAH
DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
PERKOSAAN DENGAN KORBAN DIFABEL
(Study Kasus Polresta Sukoharjo)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Oleh :
AULIA AGUNG PRIBADI
C 100 100 025

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i

ii


iii

iv

MOTTO

”Man Jadda Wa Jadda”
Barangsiapa bersungguh-sungguh akan mendapatkannya.

”Religion without science is blind. Science without religion is paralyzed”
(Albert Einstein)
”Ingatan saya harus kuat, pemahaman saya harus benar, saya harus cermat, saya
harus cepat”
(Johana Jusak)

v

PERSEMBAHAN


Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak, Ibu dan kakak tercinta atas doa
dan penantiannya.
2. Kerabat, kekasih dan sahabat.
3. Almamater.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Ucapan tanpa batas untuk Allah tabaraka wa ta'ala atas setiap nafas dan
keberkahanNya serta limpahan rahmat dan hidayahNya, shalawat serta salam tak
lupa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam atas
teladannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi ini disusun guna memenuhi tugas dan syarat dalam mencapai gelar
Sarjana Hukum (S1) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bimbingan dan bantuan dari
semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Natangsa Surbakti, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2. Bapak Muchamad Iksan, SH. MH., selaku Pembimbing I yang telah sabar
memberi petunjuk, membimbing, memberikan masukan dan mengarahkan
penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Ibu Marisa Kurnianingsih, SH. M.Kn., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
serta arahan selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung.
4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Hukum UMS yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menjalani pendidikan.
5. Bapak, Ibu, Kakak serta kelurga besar penulis yang telah memberi doa dan
semangat, kasih sayang dengan ikhlas, tulus dan tak pernah henti.

vii

viii

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................…


i

HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................….

ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................…

iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................…

iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................…

v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................…


vi

KATA PENGANTAR .............................................................................…

vii

DAFTAR ISI ..........................................................................................…

ix

ABSTRAK ....................................................................................................

xi

BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................

1


A. Latar Belakang Masalah ....................................................

1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................

7

D. Kerangka Pemikiran ……..….…………………………..

8

E. Metode Penelitian ............................................................

13


F. Sistematika Skripsi ...........................................................

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA ……….……………………….…..

20

A. Tinjauan Umum Tentang Difabel.......................................

20

1. Pengertian Difabel ……………………….…….…....

20

2. Hak dan Kewajiban Difabel ........................................


21

B. Tinjauan Umum Tindak Pidana Pemerkosaan ....................

30

1. Pengertian Tindak Pidana …….……………………....

30

2. Tindak Pidana Pemerkosaan ........................................

33

3. Perlindungan Hukum Korban Tindak Pidana
Pemerkosaan ..................................................................
C. Tinjauan Umum Tentang Penyidikan………......................

ix


36
39

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................

46

A. Kedudukan Pendamping dan Penerjemah Terhadap Korban
Difabel dalam Penyidikan Perkara Pemerkosaan di
Kepolisian .........................................................…........…..

46

1. Kedudukan Pendamping………………………………...

52


2. Kedudukan Penerjemah .....................................................

56

B. Kesesuaian Kedudukan Pendamping dan Penerjemah Terhadap
Korban Difabel dalam Penyidikan Perkara Pemerkosaan
dengan Undang- Undang Perlindungan Saksi dan Korban...

60

C. Hambatan-Hambatan yang Ditemui Oleh Pendamping dan
Penerjemah, Serta Penyidik dalam Penyidikan Terhadap

BAB IV

Korban Difabel.....................................................................

76

1. Hambatan-Hambatan yang Ditemui Oleh Pendamping....


78

2. Hambatan-Hambatan yang Ditemui Oleh Penerjemah.....

80

3. Hambatan-Hambatan yang Ditemui Oleh Penyidik …....

82

PENUTUP .........................................................................…...

86

A. Kesimpulan .....................................................................…

86

B. Saran ...................................................................................

90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

ABSTRAK
Aulia Agung Pribadi. C.100.100.025. Kedudukan Pendamping Dan
Penerjemah Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan Dengan
Korban Difabel. (Studi Kasus Polresta Sukoharjo). Skripsi. Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Konvensi PBB tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas menegaskan bahwa
difabel mempunyai kedudukan yang setara di hadapan hukum dan memiliki hak
atas akses yang sama terhadap peradilan. Kedudukan pendamping dan penerjemah
terhadap korban difabel dalam penyidikan perkara pemerkosaan mendampingi
korban pemerkosaan pada kaum difabel baik di luar proses peradilan atau di
dalam peradilan, agar tugas pendamping dapat berjalan lancar dalam menemukan
bukti-bukti dan menggali informasi dari korban dalam proses peradilan diperlukan
penerjemah. Kesesuaian kedudukan pendamping dan penerjemah terhadap korban
difabel dalam penyidikan perkara pemerkosaan sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban jo UndangUndang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban, bahwa difabel korban
pemerkosaan memperoleh pendamping dan penerjemah.
Kata kunci : Pendamping dan Penerjemah, difabel.

ABSTRACT
The United Nation Convention of the Right of People With Disabilities confirms
that the disabled have equal footing before the law and has the right to equal
access of justice. The result showed that the position of companion and translator
for disabled victims, assisting victims of rope on disabled people either inside or
outside the juridical process, so that the process can run smoothly in finding
evidence and gather information from the victim in the judicial process, required.
Suitability the position of companion and translator of the victims with act no 13
year 2006 about protection to witnesses and victim jo. act no. 31 year 2014
amandement of act no 13 year 2006 about protection to witnesses and victims,
that rope victims with disabilities obtain companion and translator.
Keywords: Companion, Translator, Disabilities

xi

Dokumen yang terkait

PERAN SAKSI KORBAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMERKOSAAN (STUDI DI POLRESTA MALANG)

0 6 29

Peranan saksi korban kejahatan dalam tindak pidana perkosaan pada tingkat penyidikan ( studi kasus di Polresta Surakarta )

0 6 61

FUNGSI REKONSTRUKSI DALAM PROSES PENYIDIKAN PADA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN FUNGSI REKONSTRUKSI DALAM PROSES PENYIDIKAN PADA TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN.

0 2 11

KEDUDUKAN PENDAMPING DAN PENERJEMAH DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN DENGAN KORBAN Kedudukan Pendamping Dan Penerjemah Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan Dengan Korban Difabel (Study Kasus Polresta Sukoharjo).

0 2 17

PENDAHULUAN Kedudukan Pendamping Dan Penerjemah Dalam Proses Penyidikan Tindak Pidana Perkosaan Dengan Korban Difabel (Study Kasus Polresta Sukoharjo).

0 3 20

DAFTAR PUSTAKA Buku-buku: Azwar, Syaifuddin, 2011, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Demartoto, Argyo, 2005, Menyibak Sensitivitas Gender dalam Keluarga Difabel, Kedudukan Pendamping Dan Penerjemah Dalam Proses Penyidikan Tindak P

0 2 4

SKRIPSI “PROSES PENYIDIKAN PERKARA TINDAK PIDANA Proses Penyidikan Perkara Tindak Pidana Narkotika Di Polresta Surakarta.

0 0 13

PENDAHULUAN Proses Penyidikan Perkara Tindak Pidana Narkotika Di Polresta Surakarta.

0 0 10

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI “PROSES PENYIDIKAN PERKARA TINDAK PIDANA Proses Penyidikan Perkara Tindak Pidana Narkotika Di Polresta Surakarta.

0 0 21

SKRIPSI PROSES PENYIDIKAN TERHADAP TINDAK PIDANA Proses Penyidikan Terhadap Tindak Pidana Kealpaan Yang Menyebabkan Matinya Korban Dengan Pelaku Pengemudi Angkutan Umum.

0 0 12