NASKAH PUBLIKASI Konsep Pendidikan Akidah menurut Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
NASKAH PUBLIKASI
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH
MENURUT MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN
Oleh:
Eko Prasetyo
NIM: G000090128
NIRM: 09/X/02.2.1/1810
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
2015
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH
MENURUT MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN
Eko Prasetyo
G000090128/ 09/X/02.2.1/1810
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Fenomena kesyirikan di masyarakat mendorong penulis untuk mengadakan
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan akidah
menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka. Metode pengumpulan data dengan
metode dokumentasi. Sumber data primer berupa buku “Nubd\ah fi> al-‘Aqi>dah alIsla>miyyah”. Metode analisis datanya dengan analisis isi.
Konsep pendidikan akidah menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin yang
berdasarkan Alquran dan Hadis disimpulkan sebagai berikut; Tujuan pendidikan
akidah adalah untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata,
membebaskan akal dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah, dan
meraih kebahagiaan dunia dan akherat. Materi pendidikan akidah adalah iman kepada
Allah, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
para rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada takdir yang baik dan yang
buruk. Metode pendidikan akidah adalah metode perumpamaan, metode percakapan,
metode motivasi, metode eksperimen, dan metode kisah.
Kata kunci: fenomena kesyirikan, konsep pendidikan akidah, Alquran dan Hadis.
1
Diantara ulama yang menulis
PENDAHULUAN
tentang
Pengkajian tentang akidah Islam
akidah
Islamiyah
yang
yang masih murni perlu dilakukan
bercorak salafi> adalah Muhammad
agar kaum Muslimin mengetahui
bin
akidah
yang
adalah seorang ahli ilmu agama dari
dipegang oleh Rasulullah dan para
negara Arab. Semasa hidup, beliau
sahabatnya. Hal ini sebagaimana
pernah menjadi pengajar dua fakultas
yang disarankan oleh Prof. Dr. H.
yaitu fakultas syariah dan ushuluddin
suci
Abuddin
sebagaimana
Nata,
M.A:
“Menurut
di
Shalih
Al-Utsaimin.
Universitas
Al-Imam
pengamatan penulis, buku ini belum
Muhammad
dikenal di masyarakat atau mungkin
Qhasim dan menjadi anggota Hai‘ah
masyarakat
Kiba>r al-‘Ulama>’ (Majelis Ulama
belum
mengenalnya
sama sekali. Untuk itu penelitian
bin
Islam
Beliau
Su‟ud
cabang
Besar) Kerajaan Saudi Arabia.
lebih lanjut terhadap buku ini perlu
Diantara karya ilmiyah beliau
dilakukan, sehingga teologi yang
adalah buku “Nubz\ah fi> al-‘Aqi>dah
salafi>1
diajarkan
al-Isla>miyyah”. Buku ini memuat
Rasulullah dan belum terpengaruh
intisari akidah Islam. Penulis tertarik
oleh ajaran dari luar Islam dapat
untuk menelitinya karena muatan
diketahui oleh masyarakat Islam.”2
isinya yang berupa intisari dalam
bercorak
yang
akidah terdiri dari rukun Iman yang
didasarkan pada Alquran dan Hadis
1
Pemahaman
yang
mengikuti
pemahaman para sahabat Nabi Muhammad
s}allalla>hu ‘alaih wasallam dalam memahami
agama.
2
Abuddin Nata, Metodologi Studi
Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.
274.
dengan merujuk pada pemahaman
salaf. Dengan metodologi tersebut
2
beliau
mengetengahkan
akidah
pendidikan
Islamiyah s}ah}ih> }ah (yang benar).
Beliau
menggunakan
akidah
menurut
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin?
Tujuan
berbagai
penelitian
ini
untuk
metode dalam menjelaskan akidah
mendeskripsikan tujuan, materi dan
ini, menunjukkan metode pendidikan
metode pendidikan akidah menurut
akidah bervariasi. Hal ini yang
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
menjadi alasan kedua bagi penulis
Manfaat penelitian ini adalah
untuk meneliti buku tersebut, yaitu
untuk menambah khazanah keilmuan
ingin mengetahui metode pendidikan
dan memberikan wawasan kepada
akidah yang didasarkan pada wahyu.
guru, orang tua, masyarakat luas
Beliau juga menyebutkan tujuan dari
tentang tujuan, materi dan metode
akidah Islamiyah sehingga penuntut
pendidikan
ilmu mengetahui untuk apa ia belajar
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
akidah
menurut
akidah Islam dan inilah alasan ketiga
Ada beberapa penelitian terdahulu
penulis untuk meneliti buku tersebut,
yang mengungkap tentang konsep
yaitu ingin mengetahui tujuan akidah
pendidikan akidah, antara lain;
Islamiyah.
tersebut
1. Hunainin, (UIN Sunan Kalijaga
terkumpul pemikiran beliau tentang
Yogyakarta, 1996) dengan judul
konsep pendidikan akidah.
“Pendidikan Keimanan Bagi Anak
Dalam
Berdasarkan
buku
uraian
di
menurut
atas,
Pemikiran
Ulwan,
Abdullah
penulis merumuskan permasalahan
Nashih
dalam
Kitab
yaitu apa tujuan, materi dan metode
Tarbiyah al-Aulad Fi al-Islam
(Tujuan, Materi, Dan Metode)”.
3
Dia
menjelaskan
bahwa
Nubuwwa>t
(ketuhanan),
pendidikan keimanan bagi anak
(kenabian),
Ru>ha} niyya>t
bertujuan untuk membentuk anak
metafisik),
Sam„iyya>t
yang
yang hanya diketahui melalui dalil
dan
bertanggungjawab,
terhindar
dari
jujur,
sifat-sifat
Alquran
kebinatangan.
”Metode
adalah:
Pembelajaran
Surakarta
Metode
tauhid,
Pembiasaan,
Nasehat, dan Pengawasan.
TA
Konsep pendidikan akidah dalam
menyimpulkan:
2006/2007”,
Kalimat
Keteladanan,
Aqidah dan Akhlak di SDIT arRisalah
Hadis).
(hal-hal
Pendidikan tauhid dalam keluarga
2. Suparno (UMS, 2006) dengan
judul
dan
(alam
penelitian ini difokuskan kepada
pelaksanaan pembelajaran sudah
tujuan,
materi,
dan
metode
cukup baik yaitu dengan beberapa
pendidikan
metode
yaitu:
akidah.
Berikut
ini
nasehat,
konsep pendidikan akidah menurut
keteladanan,
perhatian
dan
para ahli:
hukuman.
1. Tujuan Pendidikan Akidah
3. Sucipto, (UIN Sunan Kalijaga
Prof. Dr. M. Mahmud Yunus
Yogyakarta, 2004) dengan judul
menyatakan
“Konsep
pendidikan
Pendidikan
Tauhid
bahwa
dalam
tujuan
bidang
dalam Keluarga”, yang diantara
keimanan ialah: agar memiliki
kesimpulannya
keimanan
bahwa materi
yang teguh
kepada
pendidikan tauhid dalam keluarga
Allah, rasul-rasul, malaikat, hari
yakni: Ila>hiyya>t
akhir, dan lain sebagainya. Agar
ada empat
4
memiliki keimanan berdasarkan
kepada
kesadaran
pengetahuan,
dan
bukan
Menurut
ilmu
Ulwan
sebagai
Abdullah
tujuan
keimanan
Nashih
pendidikan
adalah
agar
anak
pengikut buta atau taqli>d (ikut-
mempunyai tanggungjawab, jujur,
ikutan)
jiwa kemanusiaan yang tinggi,
semata-mata.
Agar
keimanan itu tidak mudah rusak
berakhlak
apalagi diragukan oleh orang-
membebaskan diri dari sifat-sifat
orang yang beriman.3
kebinatangan.5
Menurut
Al-Ghazali
mulia,
dan
2. Materi Pendidikan Akidah
tujuan
Ibnu Ibnu Taimiyah berkata
pendidikan keimanan adalah agar:
Anak didik menjadikan akherat
dalam
sebagai orientasi utama dalam
Wa>sit}iyyah”:
hidupnya. Melatih
diri untuk
keyakinan al-Firqah al-Na>jiyah al-
mendekatkan diri kepada Allah.
Mans}u>rah (golongan yang selamat
Membentuk
yang
dan mendapat pertolongan Allah)
bimbingan
sampai hari kiamat, yaitu ahl al-
taufik serta nu>r (cahaya) Ila>hi
Sunnah wa al-Jama>’ah: beriman
(Tuhan) agar terbuka jalan menuju
kepada Alah, para malaikat-Nya,
kebahagiaan dunia dan akherat.4
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
sempurna
kepribadian
dengan
kitab
“al-‘Aqi>dah
“ini
al-
adalah
Hunainin, “Pendidikan Keimanan
Bagi Anak Menurut Pemikiran Abdullah
Nashih Ulwan, Dalam Kitab Tarbiyah AlAulad Fi Al Islam: Tujuan, Materi, Dan
Metode”, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam
Perpustakaan
UIN
Sunan
Kalijaga
Yogyakarta, Yogjakarta: 1996, hlm. 66.
5
3
Mahmud Yunus, Metodik Khusus
Pendidikan Agama , (Jakarta: Hidakarya
Agung, 1980), hlm. 23.
4
Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan,
Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia, 1998), hlm. 239.
5
hari akhir, serta takdir yang baik
Dan akidah para imam itu adalah
dan maupun yang buruk.”6
sama dengan akidah para sahabat
dan
Ibnu Taimiyah pernah ditanya
ta>bi‘i>n
(pengikut/murid
tentang akidah Imam Syafi‟i.
sahabat), yaitu sesuai dengan apa
Jawaban beliau: “Akidah Imam
yang dituturkan oleh Alquran dan
Syafi‟i dan akidah para ulama
Sunah7
salaf seperti Imam Malik, Imam
3. Metode Pendidikan Akidah
ats-Tsauri, Imam al-Auza‟i, Imam
Menurut An-Nahlawi, metode
Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad
unuk menanamkan rasa iman
bin Hambal, dan Imam Ishaq bin
ialah sebagai berikut: percakapan
Rahawaih adalah seperti akidah
qura>ni> dan nabawi>, kisah qura>ni>
para imam panutan umat yang
dan nabawi>, perumpamaan qura>ni>
lain, seperti Imam al-Fudhail bin
dan
„Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-
pembiasaan,
Darani, Sahl bin Abdullah at-
nasehat, motivasi dan ancaman8
Tusturi, dan lain-lain. Mereka
nabawi>,
keteladanan,
pelajaran
dan
Menurut Ahmad Tafsir ada
tidak berbeda pendapat dalam
beberapa
masalah
pula
pengaruhnya untuk menanamkan
Imam Abu Hanifah, akidah beliau
keimanan kepada anak yakni:
dalam masalah tauhid, takdir dan
teladan yang baik, kebiasaan yang
akidah.
Begitu
metode
yang
besar
sebagainya adalah sama dengan
Ibnu Taimiyah, Majmu>‘ al-Fata>wa>,
(Cairo: Darul Wafa‟, 1432 H), jilid V, hlm.
256.
8
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan
Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT.
Remaja RosdaKarya, 2008), hlm. 135.
7
akidah para imam tersebut di atas.
Muhammad Khalil Harras, Syarh}alal-Wa>s}it}iyyah,(Riyadh: Darul
Hijrah, 1995), hlm. 60-61.
6
‘Aqi>dah
6
baik,
disiplin,
Metode
memotivasi,
pengumpulan
data
memberikan hadiah terutama yang
menggunakan metode dokumentasi,
dapat
yaitu mencari data mengenai hal-hal
menyentuh
aspek
psikologis, emberikan hukuman
atau
dalam
transkip, buku, surat kabar, majalah,
rangka
suasana
kedisiplinan,
kondusif
berupa
catatan,
agenda dan lain sebagainya.11
dalam
mendidik.9
Sumber data primer berupa buku
“Nubz\ah
Menurut Suparno ada beberapa
macam
metode
yaitu:
ceramah,
al-
Isla>miyyah” karangan Muhammad
demontrasi,
bin Shalih Al-Utsaimin. Buku ini
ditulis
ini
dalam
bahasa
arab
dan
diterbitkan oleh penerbit Da>r al-
METODE PENELITIAN
penelitian
al-‘Aqi>dah
fi>
pembelajaran
eskperimen, tanya jawab10
Jenis
variabel
Waraqa>t
termasuk
al-‘Ilmiyyah
cetakan
penelitian pustaka, karena penelitian
pertama di Riyadh, Arab Saudi pada
akan
tahun 1428 H atau 2007 M.
dilakukan
dengan
mendokumentasikan
cara
pendapat,
Metode
analisis
data
dalam
pemikiran, dan ide-ide yang ditulis
penelitian ini adalah metode analisis
oleh Muhammad bin Shalih Al-
isi (content analysis). Analisis isi
Utsaimin
adalah
mengenai
konsep
pendidikan akidah.
penelitian
yang
bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi
suatu informasi tertulis atau tercetak
9
ibid, hlm. 127.
10
Suparno, ” Metode Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak di SDIT Ar-Risalah
Surakarta TA 2006/2007 ”, Skripsi UMS,
Surakarta: 2006.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian suatu Pendekatan Praktek edisi
revisi VI (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
231.
7
dalam media massa. Pelopor analisis
HASIL PENELITIAN DAN
isi adalah Harold D. Lasswell12.
PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang ditempuh
Nasab Muhammad bin Shalih Al-
dalam analisis isi pada skripsi ini
mengacu
pada
Utsaimin
langkah-langkah
Muhammad
analisis isi seperti yang disampaikan
Penelitian”
Abdullah
Shalih
bin
At-Tamimi.13 Beliau dilahirkan di
yang
kota Unaizah, Qashim, Arab Saudi
diterbitkan oleh Citapusaka Media
pada tanggal 27 Ramadhan 1347 H14
tahun 2006. langkah-langkah analisis
bertepatan dengan tahun 1928 M.15
isi dalam skrisi ini adalah sebagai
Beliau wafat di Jeddah pada tahun
berikut:
2001, disalatkan di Masjidil haram,
1. Menentukan objek penelitian.
dan dimakamkan di pemakaman Al-
2. Menentukan bahan-bahan yang
Adl, Mekah, Arab Saudi.16
hendak dikaji.
3. Menentukan
bin
Abu
Muhammad bin Utsaimin Al- Wahbi
oleh Syukur Kholil dalam bukunya
“Metodologi
adalah
Beliau membaca Al-Qur‟an secara
kategori-kategori
talaqqi>17 pada kakek beliau dari
yang akan diteliti.
pihak ibu yaitu Abdurrahman bin
4. Menentukan unit analisis.
13
6. Menganalisis data.
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin, Memahami Nama dan Shifat
Allah,
terj. Kholid bin Syamhudi
(Jogjakarta: Media Hidayah, 2003), hlm. 19.
Nurlaila Hayati, “analisis isi”,
diakses dari http://nyaklaa.blogspot.com/
2012/12/ analisis-isi_600.html pada tanggal
30-08-2015 pukul 11.18.
Ibid.
Wikipedia, “Muhammad bin
Shalih
Al-Utsaimin”,
diakses
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
_bin_Shalih_al-Utsaimin, pada tanggal 20
Agustus 2015 pukul 23.00.
16
Ibid.
17
berguru langsung. Ed.
5. Mengkoding data.
14
15
12
8
Jabatan-jabatan
Sulaiman Ali Damigh dan pada
perkembangan
selanjutnya
yang
pernah
dipegang Syaikh Muhammad bin
beliau
menghafalnya. Kemudian mulailah
Shalih al-Utsaimin sebagai berikut:
beliau menuntut ilmu, yaitu belajar
1. Mengajar
Masjid
al-Jami„
Unaizah mulai tahun 1371 H.
khat (tulisan arab), berhitung dan
beberapa bidang dalam sastra arab.
Beliau belajar dan
di
2. Mengajar
mula>zamah18
Ma‘had
di
al-‘Ilm
Unaizah mulai tahun 1371 H.
kepada Syaikh Abdurrahman As-
3. Imam di Masjid al-Jami„ Unaizah
Sa‟di. Dari Syaikh As-Sa‟di ini,
sepeninggal Syaikh Abdurrahman
beliau belajar ilmu tauhid, tafsir,
as-Sa„di.
hadis, fikih, ushul fikih, ilmu waris,
4. Mengajar
musthalah hadis, nahwu dan sharaf.
di
perpustakaan
nasional Unaizah.
Beliau juga belajar kepada Syaikh
5. Mengajar di dua Fakultas yaitu
Abdul Aziz bin Baz, yang dimulai
Fakultas Syariah dan Ushuluddin
dengan membacakan kitab shahih
di Universitas Islam al-Imam
Bukhari dan beberapa risalah fikih
Muhamamd bin Sa„ud cabang
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah.19
Qashim.
6. Anggota Hai‘ah Kiba>r al-‘Ulama>’
di Kerajaan Saudi Arabia.
7. Dakwah ilalla>h (kepada Allah)
18
seperti ta‘li>m (pengajian) rutin
Suatu cara belajar di mana
pelajar berguru langsung kepada seorang
guru dan biasanya pelajar ikut tinggal
menetap di rumah gurunya itu. Ed.
19
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin, Memahami Nama dan Shifat
Allah, hlm. 19-20.
dan khutbah-khutbah beliau di
Masjid Al-Jami‟ Unaizah dan
9
ceramah rutin di Masjid Al-
memerdekakan
Haram di bulan Ramadan kepada
penghambaan dan ketundukan segala
orang-orang yang i‘tika>f (berdiam
sesuatu selain Allah21.
dari
Pendapat ahli lain yang juga
diri di Masjid).
sejalan
8. Menulis buku.
Tujuan
manusia
pendidikan
dengan
pemikiran
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
akidah
menurut Muhammad bin Shalih Al-
adalahImam
Al-Ghazali.
Beliau
Utsaimin sesuai dengan pendapat
mengatakan
bahwa
tujuan
An-Nahlawi
pendidikan keimanan adalah agar
bahwa
tujuan
yang
dari
mengatakan
anak
pendidikan
didik
ketauhidan adalah agar ikhlas kepada
sebagai
Allah20.
hidupnya22.
Keduanya
berpendapat
menjadikan
orientasi
Dari
akherat
utama
dalam
orientasi
yang
bahwa tujuan pendidikan akidah agar
mulia ini, akan membentuk pribadi
seseorang beribadah hanya untuk
yang mulia dengan taufik dari Allah
Allah semata dan menjauhi hal-hal
sehingga
yang merusaknya seperti syirik dan
kebahagiaan hidup di dunia dan
dosa-dosa lainnya. Sehingga ibadah,
akherat.
ketundukan dan kepatuhan hanya
menyimpulkan
untuk
sama
pendidikan
kebahagiaan hidup di dunia dan
Allah.
Hal
yang
disampaikan
Muhammad
Jamil
Zainu
mengatakan
bahwa
yang
manfaat
dari
tauhid
terbuka
jalan
Demikianlah,
bahwa
akidah
agar
menuju
keduanya
tujuan
meraih
akherat.
adalah
21
Muhammad bin Jamil Zainu,
jalan hidup golongan yang selamat , hlm.5962.
22
Hamdani Ihsan dan A. Fuad
Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 239.
20
M. Saleh dalam Silahuddin,
“Pendidikan Keimanan Pada Usia Anak:
Tinjauan Psikologis”, hlm. 27.
10
Menurut Muhammad bin Shalih
meliputi;
Ila>hiya>t
(ketuhanan),
Islam
Nubuwwa>t (kenabian), Ruh}aniya>t
adalah iman kepada Allah, iman
(alam metafisik), Sam’iyya>t (hal-hal
kepada para malaikat-Nya, iman
yang hanya diketahui melalui dalil
kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
Alquran dan Hadis).
Al-Utsaimin
dasar
akidah
para rasul-Nya, iman kepada hari
Metode
pendidikan
akidah
akhir, dan iman kepada takdir yang
menurut Muhammad bin Shalih Al-
baik dan yang buruk.
Utsaimin meliputi metode ams\a>l
Sistematika pembahasan akidah
(perumpamaan),
metode
h}iwa>r
menurut Muhammad bib Shalih Al-
(percakapan),
Utsaimin di atas berdasarkan rukun
(motivasi), metode eksperimen, dan
iman mengikuti sistematika para
metode kisah.
metode
targi>b
ulama sebelumnya seperti Imam Abu
Metode ams\a>l (perumpamaan),
Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi‟i,
metode h}iwa>r (percakapan), metode
dan
sebagaiman
targi>b (motivasi), dan metode kisah
dinyatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu
bersesuaian dengan pendapat An-
Taimiyah.23
Nahlawi24
Imam
Ahmad,
Sistematika ini berbeda dengan
sedangkan
metode
eksperimen sesuai dengan pendapat
sistematika yang dipakai oleh Hasan
Suparno25.
Al-Banna dalam bukunya Majmu‟ah
al-Rasa>il
sistematika
yang
menurut
pembahasan
beliau
24
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan
Dalam Perspektif Islam, hlm. 135.
25
Suparno. ”Metode Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak di SDIT Ar-Risalah
Surakarta TA 2006/2007”. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
akidah
Ibnu Taimiyah, Majmu’ alFatawa , hlm. 256.
23
11
e. Bersungguh-sungguh
KESIMPULAN DAN SARAN
segala sesuatu dengan tidak
Poin-poin penting dari konsep
pendidikan
akidah
menghilangkan
menurut
kesempatan
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
beramal
dapat disimpulkan sebagai berikut:
digunakannya
1.
mengharap pahala.
Tujuan Pendidikan Akidah
a. Untuk
mengikhlaskan
yang
akal
murah
dan
mengerahkan
segala
untuk
menegakkan
tiang penyanggahnya tanpa
timbul dari kosongnya hati
peduli apa yang akan terjadi
dari akidah.
untuk menempuh jalan itu.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran,
g. Meraih
tidak cemas dalam jiwa dan
dan
tidak goncang dalam pikiran.
penyelewengan
dengan
agamanya serta memperkuat
pikiran dari kekacauan yang
perbuatan
kecuali
yang mahal maupun yang
semata.
d. Meluruskan
baik,
f. Menciptakan umat yang kuat
niat
dan ibadah kepada Allah
b. Membebaskan
dalam
tujuan
kebahagiaan
akherat
memperbaiki
dan
dunia
dengan
individu-
individu maupun kelompok-
dari
kelompok serta meraih pahala
dalam
dan kemuliaan.
beribadah kepada Allah dan
2. Materi Pendidikan Akidah
bermuamalah dengan orang
Dasar-dasar Akidah Islamiyah
lain.
menurut Muhammad bin Shalih
12
Al-Utsaimin adalah iman kepada
penulis
Allah, iman kepada para malaikat-
menyempurnakan konsep pendidikan
Nya, iman kepada kitab-kitab-
akidah ini agar lebih menyeluruh
Nya, iman kepada para rasul-Nya,
seperti
iman kepada hari akhir, dan iman
pendidikan akidah menurut beliau.
kepada takdir yang baik dan yang
buruk.
3. Metode Pendidikan Akidah
Metode ams\a>l (perumpamaan),
h}iwa>r
metode
(percakapan),
metode targi>b (motivasi), metode
eksperimen, metode kisah.
Terkait dengan hasil skripsi ini,
penulis menyarankan bagi sekolahsekolah
atau
madrasah-madrasah
dalam
melaksanakan
kegiatan
pendidikan, hendaknya memasukkan
konsep
pendidikan
akidah
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
dalam kurikulum madrasah atau
sekolahnya.
Bagi peneliti berikutnya, supaya
melanjutkan hasil penelitian yang
13
lakukan,
konsep
evaluasi
untuk
dalam
Shofia. Solo: Pustaka AtTibyan, 1998.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Atsari, Abdullah bin Abdul
Hamid. Intisari Aqidah Ahlus
Sunah wal Jama'ah, terj.
Farid
bin
Muhammad
Bathathy. Jakarta: Pustaka
Imam Syafi'i, 2006.
Departemen
Agama
Republik
Indonesia. Al-Qur’an dan
Terjemahannya . Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2007.
Grafika,
Al-Bankani,Abu
Anas
Majid.
Perjalanan
Ulama
Menuntut Ilmu, terj. Abu
Thohir Al-Padangi. Jakarta:
Darul Falah, 2006.
Redaksi
Sinar.
UU
Sisdiknas no. 20 th. 2003.
Jakarta:
Sinar Grafika,
2003.
Harras, Muhammad Khalil. Syarh} al‘Aqi>dah
al-Wa>s}it}iyyah.
Riyadh: Darul Hijrah, 1995.
Al-Fauzan, Shalih. Prinsip-Prinsip
Aqidah Ahlus Sunnah wal
Jama'ah, terj. Abu Aasia.
Riyadh: Dar Al-Gasem,
2007.
Hanifah, Abu. Al-Fikih Al-Akbar ,
terj.
Afif
Muhammad.
Bandung: Penerbit Pustaka,
1988.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Nubz\ah fi>al-‘Aqi>dah al‘Isla>miyyah. Riyadh: Darul
Hayati,
Waraqat Al-Ilmiyah, 1428
H.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Jalan Menuju Kebenaran.
Jakarta: Pustaka Azzam,
2000.
Nurlaila. Analisis Isi.
http://nyaklaa.blogspot.com/
2012/12/
analisisisi_600.html, diakses
30
Agustus 2015 pukul 11.18.
Hornby. Oxford Advanced Learners
Dictionary
of
Current
English. London: Oxford
University Press, 1974.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Memahami Nama dan Shifat
Allah. Jogjakarta: Media
Hidayah, 2003.
Hunainin. “Pendidikan Keimanan
Bagi
Anak
Menurut
Pemikiran Abdullah Nashih
Ulwan,
Dalam
Kitab
Tarbiyah al-Aulad Fi alIslam (Tujuan, Materi, dan
Metode)”.
Skripsi.
Yogjakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 1996.
Arikunto,
Suharsimi.
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan Praktek edisi
revisi VI. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Ath-Thahawi, Abu Ja‟far. Al-Aqidah
Ath-Thawiyah, terj. Abu
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan.
Filsafat Pendidikan Islam.
14
Bandung:
1998.
Pustaka
Suparno.
”Metode Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak di SDIT
ar-Risalah Surakarta TA
2006/2007”.
Skripsi.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
2006.
Setia,
Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam.
Yogyakarta: LPPI, 2004.
Kholil,
Syukur.
Metodologi
Penelitian.
Bandung:
Citapusaka Media, 2006.
Majmu>‘ alIbnu.
Fata>wa>.Cairo: Darul Wafa‟,
1432 H.
Taimiyah,
Muhammad. Jalan Hidup Golongan
Yang Selamat, terj. Abu
Shafiya. Yogjakarta: Media
Hidayah, 2003.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya, 2008.
Muinudin. “Pendidikan Akhlak
dalam
Pandangan
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin”.
Skripsi.Surakarta:
UMS,
2008.
Tim
Nata, Abuddin. Metodologi Studi
Islam.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada, 1998.
Umar,
Natsir, Muhammad. Kapita Selekta .
Bandung:
Gravenhage,
1954.
Okbah, Farid Achmad. “Pentingnya
Aqidah Islamiyah”. Buletin
An-Nur , 2004.
Silahuddin. “Pendidikan Keimanan
pada Usia Anak: Tinjauan
Psikologis”.
Skripsi.
Yogyakarta: Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga.
Penyusun
Kamus
Pusat
Pembinaan
dan
PengembanganBahasa.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka, 1989.
Husein. Metode Riset
Komunikasi
Organisasi:
Sebuah
Pendekatan
Kuantitatif
Dilengkapi
dengan Contoh Proposal
dan Hasil Riset Komunikasi
Organisasi.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama,
2002.
Yunus, Mahmud. Metodik Khusus
Pendidikan Agama . Jakarta:
Hidakarya Agung, 1980.
Wikipedia. Muhammad bin Shalih
al-Utsaimin.
https://id.wikipedia.org/wiki
/Muhammad
_bin_Shalih_al-Utsaimin,
diakses 20 Agustus 2015
pukul 23.00.
Sucipto. “Konsep Pendidikan Tauhid
dalam Keluarga”. Skripsi.
Yogjakarta: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2004.
15
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH
MENURUT MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN
Oleh:
Eko Prasetyo
NIM: G000090128
NIRM: 09/X/02.2.1/1810
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
2015
KONSEP PENDIDIKAN AKIDAH
MENURUT MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN
Eko Prasetyo
G000090128/ 09/X/02.2.1/1810
Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Fenomena kesyirikan di masyarakat mendorong penulis untuk mengadakan
penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep pendidikan akidah
menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka. Metode pengumpulan data dengan
metode dokumentasi. Sumber data primer berupa buku “Nubd\ah fi> al-‘Aqi>dah alIsla>miyyah”. Metode analisis datanya dengan analisis isi.
Konsep pendidikan akidah menurut Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin yang
berdasarkan Alquran dan Hadis disimpulkan sebagai berikut; Tujuan pendidikan
akidah adalah untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah semata,
membebaskan akal dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dari akidah, dan
meraih kebahagiaan dunia dan akherat. Materi pendidikan akidah adalah iman kepada
Allah, iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
para rasul-Nya, iman kepada hari akhir, dan iman kepada takdir yang baik dan yang
buruk. Metode pendidikan akidah adalah metode perumpamaan, metode percakapan,
metode motivasi, metode eksperimen, dan metode kisah.
Kata kunci: fenomena kesyirikan, konsep pendidikan akidah, Alquran dan Hadis.
1
Diantara ulama yang menulis
PENDAHULUAN
tentang
Pengkajian tentang akidah Islam
akidah
Islamiyah
yang
yang masih murni perlu dilakukan
bercorak salafi> adalah Muhammad
agar kaum Muslimin mengetahui
bin
akidah
yang
adalah seorang ahli ilmu agama dari
dipegang oleh Rasulullah dan para
negara Arab. Semasa hidup, beliau
sahabatnya. Hal ini sebagaimana
pernah menjadi pengajar dua fakultas
yang disarankan oleh Prof. Dr. H.
yaitu fakultas syariah dan ushuluddin
suci
Abuddin
sebagaimana
Nata,
M.A:
“Menurut
di
Shalih
Al-Utsaimin.
Universitas
Al-Imam
pengamatan penulis, buku ini belum
Muhammad
dikenal di masyarakat atau mungkin
Qhasim dan menjadi anggota Hai‘ah
masyarakat
Kiba>r al-‘Ulama>’ (Majelis Ulama
belum
mengenalnya
sama sekali. Untuk itu penelitian
bin
Islam
Beliau
Su‟ud
cabang
Besar) Kerajaan Saudi Arabia.
lebih lanjut terhadap buku ini perlu
Diantara karya ilmiyah beliau
dilakukan, sehingga teologi yang
adalah buku “Nubz\ah fi> al-‘Aqi>dah
salafi>1
diajarkan
al-Isla>miyyah”. Buku ini memuat
Rasulullah dan belum terpengaruh
intisari akidah Islam. Penulis tertarik
oleh ajaran dari luar Islam dapat
untuk menelitinya karena muatan
diketahui oleh masyarakat Islam.”2
isinya yang berupa intisari dalam
bercorak
yang
akidah terdiri dari rukun Iman yang
didasarkan pada Alquran dan Hadis
1
Pemahaman
yang
mengikuti
pemahaman para sahabat Nabi Muhammad
s}allalla>hu ‘alaih wasallam dalam memahami
agama.
2
Abuddin Nata, Metodologi Studi
Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.
274.
dengan merujuk pada pemahaman
salaf. Dengan metodologi tersebut
2
beliau
mengetengahkan
akidah
pendidikan
Islamiyah s}ah}ih> }ah (yang benar).
Beliau
menggunakan
akidah
menurut
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin?
Tujuan
berbagai
penelitian
ini
untuk
metode dalam menjelaskan akidah
mendeskripsikan tujuan, materi dan
ini, menunjukkan metode pendidikan
metode pendidikan akidah menurut
akidah bervariasi. Hal ini yang
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
menjadi alasan kedua bagi penulis
Manfaat penelitian ini adalah
untuk meneliti buku tersebut, yaitu
untuk menambah khazanah keilmuan
ingin mengetahui metode pendidikan
dan memberikan wawasan kepada
akidah yang didasarkan pada wahyu.
guru, orang tua, masyarakat luas
Beliau juga menyebutkan tujuan dari
tentang tujuan, materi dan metode
akidah Islamiyah sehingga penuntut
pendidikan
ilmu mengetahui untuk apa ia belajar
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.
akidah
menurut
akidah Islam dan inilah alasan ketiga
Ada beberapa penelitian terdahulu
penulis untuk meneliti buku tersebut,
yang mengungkap tentang konsep
yaitu ingin mengetahui tujuan akidah
pendidikan akidah, antara lain;
Islamiyah.
tersebut
1. Hunainin, (UIN Sunan Kalijaga
terkumpul pemikiran beliau tentang
Yogyakarta, 1996) dengan judul
konsep pendidikan akidah.
“Pendidikan Keimanan Bagi Anak
Dalam
Berdasarkan
buku
uraian
di
menurut
atas,
Pemikiran
Ulwan,
Abdullah
penulis merumuskan permasalahan
Nashih
dalam
Kitab
yaitu apa tujuan, materi dan metode
Tarbiyah al-Aulad Fi al-Islam
(Tujuan, Materi, Dan Metode)”.
3
Dia
menjelaskan
bahwa
Nubuwwa>t
(ketuhanan),
pendidikan keimanan bagi anak
(kenabian),
Ru>ha} niyya>t
bertujuan untuk membentuk anak
metafisik),
Sam„iyya>t
yang
yang hanya diketahui melalui dalil
dan
bertanggungjawab,
terhindar
dari
jujur,
sifat-sifat
Alquran
kebinatangan.
”Metode
adalah:
Pembelajaran
Surakarta
Metode
tauhid,
Pembiasaan,
Nasehat, dan Pengawasan.
TA
Konsep pendidikan akidah dalam
menyimpulkan:
2006/2007”,
Kalimat
Keteladanan,
Aqidah dan Akhlak di SDIT arRisalah
Hadis).
(hal-hal
Pendidikan tauhid dalam keluarga
2. Suparno (UMS, 2006) dengan
judul
dan
(alam
penelitian ini difokuskan kepada
pelaksanaan pembelajaran sudah
tujuan,
materi,
dan
metode
cukup baik yaitu dengan beberapa
pendidikan
metode
yaitu:
akidah.
Berikut
ini
nasehat,
konsep pendidikan akidah menurut
keteladanan,
perhatian
dan
para ahli:
hukuman.
1. Tujuan Pendidikan Akidah
3. Sucipto, (UIN Sunan Kalijaga
Prof. Dr. M. Mahmud Yunus
Yogyakarta, 2004) dengan judul
menyatakan
“Konsep
pendidikan
Pendidikan
Tauhid
bahwa
dalam
tujuan
bidang
dalam Keluarga”, yang diantara
keimanan ialah: agar memiliki
kesimpulannya
keimanan
bahwa materi
yang teguh
kepada
pendidikan tauhid dalam keluarga
Allah, rasul-rasul, malaikat, hari
yakni: Ila>hiyya>t
akhir, dan lain sebagainya. Agar
ada empat
4
memiliki keimanan berdasarkan
kepada
kesadaran
pengetahuan,
dan
bukan
Menurut
ilmu
Ulwan
sebagai
Abdullah
tujuan
keimanan
Nashih
pendidikan
adalah
agar
anak
pengikut buta atau taqli>d (ikut-
mempunyai tanggungjawab, jujur,
ikutan)
jiwa kemanusiaan yang tinggi,
semata-mata.
Agar
keimanan itu tidak mudah rusak
berakhlak
apalagi diragukan oleh orang-
membebaskan diri dari sifat-sifat
orang yang beriman.3
kebinatangan.5
Menurut
Al-Ghazali
mulia,
dan
2. Materi Pendidikan Akidah
tujuan
Ibnu Ibnu Taimiyah berkata
pendidikan keimanan adalah agar:
Anak didik menjadikan akherat
dalam
sebagai orientasi utama dalam
Wa>sit}iyyah”:
hidupnya. Melatih
diri untuk
keyakinan al-Firqah al-Na>jiyah al-
mendekatkan diri kepada Allah.
Mans}u>rah (golongan yang selamat
Membentuk
yang
dan mendapat pertolongan Allah)
bimbingan
sampai hari kiamat, yaitu ahl al-
taufik serta nu>r (cahaya) Ila>hi
Sunnah wa al-Jama>’ah: beriman
(Tuhan) agar terbuka jalan menuju
kepada Alah, para malaikat-Nya,
kebahagiaan dunia dan akherat.4
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
sempurna
kepribadian
dengan
kitab
“al-‘Aqi>dah
“ini
al-
adalah
Hunainin, “Pendidikan Keimanan
Bagi Anak Menurut Pemikiran Abdullah
Nashih Ulwan, Dalam Kitab Tarbiyah AlAulad Fi Al Islam: Tujuan, Materi, Dan
Metode”, Skripsi Sarjana Pendidikan Islam
Perpustakaan
UIN
Sunan
Kalijaga
Yogyakarta, Yogjakarta: 1996, hlm. 66.
5
3
Mahmud Yunus, Metodik Khusus
Pendidikan Agama , (Jakarta: Hidakarya
Agung, 1980), hlm. 23.
4
Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan,
Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia, 1998), hlm. 239.
5
hari akhir, serta takdir yang baik
Dan akidah para imam itu adalah
dan maupun yang buruk.”6
sama dengan akidah para sahabat
dan
Ibnu Taimiyah pernah ditanya
ta>bi‘i>n
(pengikut/murid
tentang akidah Imam Syafi‟i.
sahabat), yaitu sesuai dengan apa
Jawaban beliau: “Akidah Imam
yang dituturkan oleh Alquran dan
Syafi‟i dan akidah para ulama
Sunah7
salaf seperti Imam Malik, Imam
3. Metode Pendidikan Akidah
ats-Tsauri, Imam al-Auza‟i, Imam
Menurut An-Nahlawi, metode
Ibnu al-Mubarak, Imam Ahmad
unuk menanamkan rasa iman
bin Hambal, dan Imam Ishaq bin
ialah sebagai berikut: percakapan
Rahawaih adalah seperti akidah
qura>ni> dan nabawi>, kisah qura>ni>
para imam panutan umat yang
dan nabawi>, perumpamaan qura>ni>
lain, seperti Imam al-Fudhail bin
dan
„Iyadh, Imam Abu Sulaiman ad-
pembiasaan,
Darani, Sahl bin Abdullah at-
nasehat, motivasi dan ancaman8
Tusturi, dan lain-lain. Mereka
nabawi>,
keteladanan,
pelajaran
dan
Menurut Ahmad Tafsir ada
tidak berbeda pendapat dalam
beberapa
masalah
pula
pengaruhnya untuk menanamkan
Imam Abu Hanifah, akidah beliau
keimanan kepada anak yakni:
dalam masalah tauhid, takdir dan
teladan yang baik, kebiasaan yang
akidah.
Begitu
metode
yang
besar
sebagainya adalah sama dengan
Ibnu Taimiyah, Majmu>‘ al-Fata>wa>,
(Cairo: Darul Wafa‟, 1432 H), jilid V, hlm.
256.
8
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan
Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT.
Remaja RosdaKarya, 2008), hlm. 135.
7
akidah para imam tersebut di atas.
Muhammad Khalil Harras, Syarh}alal-Wa>s}it}iyyah,(Riyadh: Darul
Hijrah, 1995), hlm. 60-61.
6
‘Aqi>dah
6
baik,
disiplin,
Metode
memotivasi,
pengumpulan
data
memberikan hadiah terutama yang
menggunakan metode dokumentasi,
dapat
yaitu mencari data mengenai hal-hal
menyentuh
aspek
psikologis, emberikan hukuman
atau
dalam
transkip, buku, surat kabar, majalah,
rangka
suasana
kedisiplinan,
kondusif
berupa
catatan,
agenda dan lain sebagainya.11
dalam
mendidik.9
Sumber data primer berupa buku
“Nubz\ah
Menurut Suparno ada beberapa
macam
metode
yaitu:
ceramah,
al-
Isla>miyyah” karangan Muhammad
demontrasi,
bin Shalih Al-Utsaimin. Buku ini
ditulis
ini
dalam
bahasa
arab
dan
diterbitkan oleh penerbit Da>r al-
METODE PENELITIAN
penelitian
al-‘Aqi>dah
fi>
pembelajaran
eskperimen, tanya jawab10
Jenis
variabel
Waraqa>t
termasuk
al-‘Ilmiyyah
cetakan
penelitian pustaka, karena penelitian
pertama di Riyadh, Arab Saudi pada
akan
tahun 1428 H atau 2007 M.
dilakukan
dengan
mendokumentasikan
cara
pendapat,
Metode
analisis
data
dalam
pemikiran, dan ide-ide yang ditulis
penelitian ini adalah metode analisis
oleh Muhammad bin Shalih Al-
isi (content analysis). Analisis isi
Utsaimin
adalah
mengenai
konsep
pendidikan akidah.
penelitian
yang
bersifat
pembahasan mendalam terhadap isi
suatu informasi tertulis atau tercetak
9
ibid, hlm. 127.
10
Suparno, ” Metode Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak di SDIT Ar-Risalah
Surakarta TA 2006/2007 ”, Skripsi UMS,
Surakarta: 2006.
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian suatu Pendekatan Praktek edisi
revisi VI (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.
231.
7
dalam media massa. Pelopor analisis
HASIL PENELITIAN DAN
isi adalah Harold D. Lasswell12.
PEMBAHASAN
Langkah-langkah yang ditempuh
Nasab Muhammad bin Shalih Al-
dalam analisis isi pada skripsi ini
mengacu
pada
Utsaimin
langkah-langkah
Muhammad
analisis isi seperti yang disampaikan
Penelitian”
Abdullah
Shalih
bin
At-Tamimi.13 Beliau dilahirkan di
yang
kota Unaizah, Qashim, Arab Saudi
diterbitkan oleh Citapusaka Media
pada tanggal 27 Ramadhan 1347 H14
tahun 2006. langkah-langkah analisis
bertepatan dengan tahun 1928 M.15
isi dalam skrisi ini adalah sebagai
Beliau wafat di Jeddah pada tahun
berikut:
2001, disalatkan di Masjidil haram,
1. Menentukan objek penelitian.
dan dimakamkan di pemakaman Al-
2. Menentukan bahan-bahan yang
Adl, Mekah, Arab Saudi.16
hendak dikaji.
3. Menentukan
bin
Abu
Muhammad bin Utsaimin Al- Wahbi
oleh Syukur Kholil dalam bukunya
“Metodologi
adalah
Beliau membaca Al-Qur‟an secara
kategori-kategori
talaqqi>17 pada kakek beliau dari
yang akan diteliti.
pihak ibu yaitu Abdurrahman bin
4. Menentukan unit analisis.
13
6. Menganalisis data.
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin, Memahami Nama dan Shifat
Allah,
terj. Kholid bin Syamhudi
(Jogjakarta: Media Hidayah, 2003), hlm. 19.
Nurlaila Hayati, “analisis isi”,
diakses dari http://nyaklaa.blogspot.com/
2012/12/ analisis-isi_600.html pada tanggal
30-08-2015 pukul 11.18.
Ibid.
Wikipedia, “Muhammad bin
Shalih
Al-Utsaimin”,
diakses
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
_bin_Shalih_al-Utsaimin, pada tanggal 20
Agustus 2015 pukul 23.00.
16
Ibid.
17
berguru langsung. Ed.
5. Mengkoding data.
14
15
12
8
Jabatan-jabatan
Sulaiman Ali Damigh dan pada
perkembangan
selanjutnya
yang
pernah
dipegang Syaikh Muhammad bin
beliau
menghafalnya. Kemudian mulailah
Shalih al-Utsaimin sebagai berikut:
beliau menuntut ilmu, yaitu belajar
1. Mengajar
Masjid
al-Jami„
Unaizah mulai tahun 1371 H.
khat (tulisan arab), berhitung dan
beberapa bidang dalam sastra arab.
Beliau belajar dan
di
2. Mengajar
mula>zamah18
Ma‘had
di
al-‘Ilm
Unaizah mulai tahun 1371 H.
kepada Syaikh Abdurrahman As-
3. Imam di Masjid al-Jami„ Unaizah
Sa‟di. Dari Syaikh As-Sa‟di ini,
sepeninggal Syaikh Abdurrahman
beliau belajar ilmu tauhid, tafsir,
as-Sa„di.
hadis, fikih, ushul fikih, ilmu waris,
4. Mengajar
musthalah hadis, nahwu dan sharaf.
di
perpustakaan
nasional Unaizah.
Beliau juga belajar kepada Syaikh
5. Mengajar di dua Fakultas yaitu
Abdul Aziz bin Baz, yang dimulai
Fakultas Syariah dan Ushuluddin
dengan membacakan kitab shahih
di Universitas Islam al-Imam
Bukhari dan beberapa risalah fikih
Muhamamd bin Sa„ud cabang
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah.19
Qashim.
6. Anggota Hai‘ah Kiba>r al-‘Ulama>’
di Kerajaan Saudi Arabia.
7. Dakwah ilalla>h (kepada Allah)
18
seperti ta‘li>m (pengajian) rutin
Suatu cara belajar di mana
pelajar berguru langsung kepada seorang
guru dan biasanya pelajar ikut tinggal
menetap di rumah gurunya itu. Ed.
19
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin, Memahami Nama dan Shifat
Allah, hlm. 19-20.
dan khutbah-khutbah beliau di
Masjid Al-Jami‟ Unaizah dan
9
ceramah rutin di Masjid Al-
memerdekakan
Haram di bulan Ramadan kepada
penghambaan dan ketundukan segala
orang-orang yang i‘tika>f (berdiam
sesuatu selain Allah21.
dari
Pendapat ahli lain yang juga
diri di Masjid).
sejalan
8. Menulis buku.
Tujuan
manusia
pendidikan
dengan
pemikiran
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
akidah
menurut Muhammad bin Shalih Al-
adalahImam
Al-Ghazali.
Beliau
Utsaimin sesuai dengan pendapat
mengatakan
bahwa
tujuan
An-Nahlawi
pendidikan keimanan adalah agar
bahwa
tujuan
yang
dari
mengatakan
anak
pendidikan
didik
ketauhidan adalah agar ikhlas kepada
sebagai
Allah20.
hidupnya22.
Keduanya
berpendapat
menjadikan
orientasi
Dari
akherat
utama
dalam
orientasi
yang
bahwa tujuan pendidikan akidah agar
mulia ini, akan membentuk pribadi
seseorang beribadah hanya untuk
yang mulia dengan taufik dari Allah
Allah semata dan menjauhi hal-hal
sehingga
yang merusaknya seperti syirik dan
kebahagiaan hidup di dunia dan
dosa-dosa lainnya. Sehingga ibadah,
akherat.
ketundukan dan kepatuhan hanya
menyimpulkan
untuk
sama
pendidikan
kebahagiaan hidup di dunia dan
Allah.
Hal
yang
disampaikan
Muhammad
Jamil
Zainu
mengatakan
bahwa
yang
manfaat
dari
tauhid
terbuka
jalan
Demikianlah,
bahwa
akidah
agar
menuju
keduanya
tujuan
meraih
akherat.
adalah
21
Muhammad bin Jamil Zainu,
jalan hidup golongan yang selamat , hlm.5962.
22
Hamdani Ihsan dan A. Fuad
Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, hlm. 239.
20
M. Saleh dalam Silahuddin,
“Pendidikan Keimanan Pada Usia Anak:
Tinjauan Psikologis”, hlm. 27.
10
Menurut Muhammad bin Shalih
meliputi;
Ila>hiya>t
(ketuhanan),
Islam
Nubuwwa>t (kenabian), Ruh}aniya>t
adalah iman kepada Allah, iman
(alam metafisik), Sam’iyya>t (hal-hal
kepada para malaikat-Nya, iman
yang hanya diketahui melalui dalil
kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
Alquran dan Hadis).
Al-Utsaimin
dasar
akidah
para rasul-Nya, iman kepada hari
Metode
pendidikan
akidah
akhir, dan iman kepada takdir yang
menurut Muhammad bin Shalih Al-
baik dan yang buruk.
Utsaimin meliputi metode ams\a>l
Sistematika pembahasan akidah
(perumpamaan),
metode
h}iwa>r
menurut Muhammad bib Shalih Al-
(percakapan),
Utsaimin di atas berdasarkan rukun
(motivasi), metode eksperimen, dan
iman mengikuti sistematika para
metode kisah.
metode
targi>b
ulama sebelumnya seperti Imam Abu
Metode ams\a>l (perumpamaan),
Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi‟i,
metode h}iwa>r (percakapan), metode
dan
sebagaiman
targi>b (motivasi), dan metode kisah
dinyatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu
bersesuaian dengan pendapat An-
Taimiyah.23
Nahlawi24
Imam
Ahmad,
Sistematika ini berbeda dengan
sedangkan
metode
eksperimen sesuai dengan pendapat
sistematika yang dipakai oleh Hasan
Suparno25.
Al-Banna dalam bukunya Majmu‟ah
al-Rasa>il
sistematika
yang
menurut
pembahasan
beliau
24
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan
Dalam Perspektif Islam, hlm. 135.
25
Suparno. ”Metode Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak di SDIT Ar-Risalah
Surakarta TA 2006/2007”. Skripsi.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
akidah
Ibnu Taimiyah, Majmu’ alFatawa , hlm. 256.
23
11
e. Bersungguh-sungguh
KESIMPULAN DAN SARAN
segala sesuatu dengan tidak
Poin-poin penting dari konsep
pendidikan
akidah
menghilangkan
menurut
kesempatan
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
beramal
dapat disimpulkan sebagai berikut:
digunakannya
1.
mengharap pahala.
Tujuan Pendidikan Akidah
a. Untuk
mengikhlaskan
yang
akal
murah
dan
mengerahkan
segala
untuk
menegakkan
tiang penyanggahnya tanpa
timbul dari kosongnya hati
peduli apa yang akan terjadi
dari akidah.
untuk menempuh jalan itu.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran,
g. Meraih
tidak cemas dalam jiwa dan
dan
tidak goncang dalam pikiran.
penyelewengan
dengan
agamanya serta memperkuat
pikiran dari kekacauan yang
perbuatan
kecuali
yang mahal maupun yang
semata.
d. Meluruskan
baik,
f. Menciptakan umat yang kuat
niat
dan ibadah kepada Allah
b. Membebaskan
dalam
tujuan
kebahagiaan
akherat
memperbaiki
dan
dunia
dengan
individu-
individu maupun kelompok-
dari
kelompok serta meraih pahala
dalam
dan kemuliaan.
beribadah kepada Allah dan
2. Materi Pendidikan Akidah
bermuamalah dengan orang
Dasar-dasar Akidah Islamiyah
lain.
menurut Muhammad bin Shalih
12
Al-Utsaimin adalah iman kepada
penulis
Allah, iman kepada para malaikat-
menyempurnakan konsep pendidikan
Nya, iman kepada kitab-kitab-
akidah ini agar lebih menyeluruh
Nya, iman kepada para rasul-Nya,
seperti
iman kepada hari akhir, dan iman
pendidikan akidah menurut beliau.
kepada takdir yang baik dan yang
buruk.
3. Metode Pendidikan Akidah
Metode ams\a>l (perumpamaan),
h}iwa>r
metode
(percakapan),
metode targi>b (motivasi), metode
eksperimen, metode kisah.
Terkait dengan hasil skripsi ini,
penulis menyarankan bagi sekolahsekolah
atau
madrasah-madrasah
dalam
melaksanakan
kegiatan
pendidikan, hendaknya memasukkan
konsep
pendidikan
akidah
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
dalam kurikulum madrasah atau
sekolahnya.
Bagi peneliti berikutnya, supaya
melanjutkan hasil penelitian yang
13
lakukan,
konsep
evaluasi
untuk
dalam
Shofia. Solo: Pustaka AtTibyan, 1998.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Atsari, Abdullah bin Abdul
Hamid. Intisari Aqidah Ahlus
Sunah wal Jama'ah, terj.
Farid
bin
Muhammad
Bathathy. Jakarta: Pustaka
Imam Syafi'i, 2006.
Departemen
Agama
Republik
Indonesia. Al-Qur’an dan
Terjemahannya . Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2007.
Grafika,
Al-Bankani,Abu
Anas
Majid.
Perjalanan
Ulama
Menuntut Ilmu, terj. Abu
Thohir Al-Padangi. Jakarta:
Darul Falah, 2006.
Redaksi
Sinar.
UU
Sisdiknas no. 20 th. 2003.
Jakarta:
Sinar Grafika,
2003.
Harras, Muhammad Khalil. Syarh} al‘Aqi>dah
al-Wa>s}it}iyyah.
Riyadh: Darul Hijrah, 1995.
Al-Fauzan, Shalih. Prinsip-Prinsip
Aqidah Ahlus Sunnah wal
Jama'ah, terj. Abu Aasia.
Riyadh: Dar Al-Gasem,
2007.
Hanifah, Abu. Al-Fikih Al-Akbar ,
terj.
Afif
Muhammad.
Bandung: Penerbit Pustaka,
1988.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Nubz\ah fi>al-‘Aqi>dah al‘Isla>miyyah. Riyadh: Darul
Hayati,
Waraqat Al-Ilmiyah, 1428
H.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Jalan Menuju Kebenaran.
Jakarta: Pustaka Azzam,
2000.
Nurlaila. Analisis Isi.
http://nyaklaa.blogspot.com/
2012/12/
analisisisi_600.html, diakses
30
Agustus 2015 pukul 11.18.
Hornby. Oxford Advanced Learners
Dictionary
of
Current
English. London: Oxford
University Press, 1974.
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih.
Memahami Nama dan Shifat
Allah. Jogjakarta: Media
Hidayah, 2003.
Hunainin. “Pendidikan Keimanan
Bagi
Anak
Menurut
Pemikiran Abdullah Nashih
Ulwan,
Dalam
Kitab
Tarbiyah al-Aulad Fi alIslam (Tujuan, Materi, dan
Metode)”.
Skripsi.
Yogjakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 1996.
Arikunto,
Suharsimi.
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan Praktek edisi
revisi VI. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.
Ath-Thahawi, Abu Ja‟far. Al-Aqidah
Ath-Thawiyah, terj. Abu
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan.
Filsafat Pendidikan Islam.
14
Bandung:
1998.
Pustaka
Suparno.
”Metode Pembelajaran
Aqidah dan Akhlak di SDIT
ar-Risalah Surakarta TA
2006/2007”.
Skripsi.
Surakarta:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta,
2006.
Setia,
Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam.
Yogyakarta: LPPI, 2004.
Kholil,
Syukur.
Metodologi
Penelitian.
Bandung:
Citapusaka Media, 2006.
Majmu>‘ alIbnu.
Fata>wa>.Cairo: Darul Wafa‟,
1432 H.
Taimiyah,
Muhammad. Jalan Hidup Golongan
Yang Selamat, terj. Abu
Shafiya. Yogjakarta: Media
Hidayah, 2003.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan
dalam Perspektif Islam.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya, 2008.
Muinudin. “Pendidikan Akhlak
dalam
Pandangan
Muhammad bin Shalih AlUtsaimin”.
Skripsi.Surakarta:
UMS,
2008.
Tim
Nata, Abuddin. Metodologi Studi
Islam.
Jakarta:
Raja
Grafindo Persada, 1998.
Umar,
Natsir, Muhammad. Kapita Selekta .
Bandung:
Gravenhage,
1954.
Okbah, Farid Achmad. “Pentingnya
Aqidah Islamiyah”. Buletin
An-Nur , 2004.
Silahuddin. “Pendidikan Keimanan
pada Usia Anak: Tinjauan
Psikologis”.
Skripsi.
Yogyakarta: Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga.
Penyusun
Kamus
Pusat
Pembinaan
dan
PengembanganBahasa.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka, 1989.
Husein. Metode Riset
Komunikasi
Organisasi:
Sebuah
Pendekatan
Kuantitatif
Dilengkapi
dengan Contoh Proposal
dan Hasil Riset Komunikasi
Organisasi.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama,
2002.
Yunus, Mahmud. Metodik Khusus
Pendidikan Agama . Jakarta:
Hidakarya Agung, 1980.
Wikipedia. Muhammad bin Shalih
al-Utsaimin.
https://id.wikipedia.org/wiki
/Muhammad
_bin_Shalih_al-Utsaimin,
diakses 20 Agustus 2015
pukul 23.00.
Sucipto. “Konsep Pendidikan Tauhid
dalam Keluarga”. Skripsi.
Yogjakarta: UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2004.
15