MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMK NEGERI 1 KUTACANE.

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU AKUNTANSI
DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI SUPERVISI
KLINIS DI SMK NEGERI 1 KUTACANE

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan

Oleh :

RANO KRISNO LUBIS
NIM. 8126132062

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU AKUNTANSI

DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI SUPERVISI
KLINIS DI SMK NEGERI 1 KUTACANE

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Konsentrasi Kepengawasan

Oleh :

RANO KRISNO LUBIS
NIM. 8126132062

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Rano Krisno Lubis, 8126132062, 2014. Meningkatkan Koupetensi Guru
Akuntansi Dalau Menerapkan Model Peubelajaran Kooperatif Tipe STAD
Melalui Supervisi Klinis Di SMK Negeri 1 Kutacane.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru
dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) melalui supervisi klinis di SMK Negeri 1 Kutacane.
Penelitian ini dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan Sekolah yang
direncanakan dan dilaksanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklusnya
dilaksanakan dalam dua sampai tiga kali pertemuan. Adapun subyek penelitian ini
adalah empat orang guru bidang studi Akuntansi di SMK Negeri 1 Kutacane.
Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dengan
menggunakan format observasi, instrumen telaah RPP, instrumen penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD guru, instrumen penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD siswa dan instrumen pelaksanaan supervisi klinis. Selanjutnya
data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif yang
hasilnya adalah sebagai berikut: Pada Pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh dari
telaah RPP adalah 76,00% katagori “cukup”, sedangkan pada siklus I nilai rata-rata
yang diperoleh adalah 83,33% katagori “baik”, nilai rata-rata yang diperoleh dari
penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD guru pada Pra siklus 70,45% katagori
“cukup”, siklus I yaitu 75,57% katagori “cukup” sedangkan pada siklus II nilai ratarata yang diperoleh adalah 82,67% katagori “baik”, nilai rata-rata yang diperoleh dari

penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa pada Pra siklus 66,85%
katagori “kurang”, siklus I yaitu 77,17% katagori “cukup” sedangkan pada siklus II
nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,88% katagori “baik”, nilai rata-rata yang
diperoleh dari pelaksanaan supervisi klinis pada siklus I yaitu 77,50% katagori
“cukup”, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 83,00%
katagori “baik”. Melihat nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil analisis tersebut
dapat disimpulkan bahwa dari pra siklus, siklus I ke siklus II , terjadi peningkatan
nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing komponen yang di observasi
maupun yang dinilai, yang berarti pembinaan dan bimbingan melalui pendekatan
supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan keberhasilan tersebut di atas
disarankan kepada guru-guru di SMK Negeri 1 Kutacane agar menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students Team Achievement Division).

i

ABSTRACT
Rano Krisno Lubis, 8126132062, 2014. Improving Teacher Competence in
applying Accounting Model Cooperative Learning Through Clinical Supervision
Type STAD In SMK Negeri 1 Kutacane.

The purpose of this research is to know the increasing competence of teachers
in implementing cooperative learning model type STAD (Student Teams
Achievement Division) through clinical supervision at SMK Negeri 1 Kutacane.
The study was designed in the form of School Action Research which is
planned and implemented in two cycles, where each cycle is carried out in two to
three times. As for the subjects of the study were four teachers study accounting in
SMK Negeri 1 Kutacane.
The implementation of this research begins with the collection of data by
using format observation, instruments, instrument the application of RPP review
models of cooperative learning, teacher, instrument type STAD application of
cooperative learning model type STAD students and clinical supervision
implementation instruments. Further data is already collected is analyzed by using a
descriptive analysis of the results is as follows: On Pre-cycle average value obtained
from the RPP review is 76,00% requirement of "fair", while in cycle I, the average
value obtained is 83,33% "good" categories, the average value obtained from the
application of the cooperative learning type STAD teacher on Pre cycle 70,45%
requirement of "enough", the cycle I IE 75,57% requirement of "fair" while in cycle
II, the average value obtained is 82,67% "good" categories, the average value
obtained from the application of the cooperative learning type STAD students on
Pre-registration 66,85% cycle "lesser" categories, i.e. 77,17% I cycle requirement of

"fair" while in cycle II, the average value obtained is 82,88% "good" categories, the
average value obtained from the clinical supervision on the implementation of the
cycle I namely 77,50% requirement of "fair", while in cycle II, the average value
obtained is 83,00% "good" categories. See the average value obtained from the
analysis of the results it can be concluded that of pre cycle, cycle the cycle I II, an
increase in the average value of each component in the observation or the votes,
meaning the coaching and guidance through clinical supervision approach can
improve the competency of teachers in implementing cooperative learning model
type STAD. Based on the success of the above recommended to teachers at SMK
Negeri 1 Kutacane to implement cooperative learning model type STAD (Students
Team Achievement Division).

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik, penulis juga
mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan, suri tauladan Nabi Muhammad
SAW beserta para keluarga, sahabat dan kaum muslimin.

Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Magister Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas negeri Medan. Tesis
ini tidak dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti
menyampaikan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Prof. Dr. H. Syaiful
Sagala, M.Pd selaku Pembimbing I dan Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd yang
telah memberikan bimbingan kepada Penulis. Begitu juga rasa terima kasih sebagai
narasumber dalam penulisan penelitian ini yaitu kepada: Prof. Dr. Sumarno, M.Pd.,
Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si., Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. Dan tidak lupa pula
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.

Direktorat Pembinaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan yang telah memberikan bantuan berupa Beasiswa S2
Kepengawasan bagi peneliti sehingga dapat menimba ilmu di Universitas Negeri
Medan (UNIMED).

2.

Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan

semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Neeri Medan.

3.

Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku direktur Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan

4.

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi
Administrasi Pendidikan PPS Universitas Negeri Medan.

5.

Para Dosen di Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi
bekal penulis dengan ilmu, pengalaman dan kematangan berpikir selama
perkuliahan yang dapat penulis pergunakan dalam penyelesaian tesis ini.


iii

6.

Kepala Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh
Tenggara yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian pada SMK
Negeri 1 Kutacane.

7.

Kepala SMK Negeri 1 Kutacane yang telah bersedia dan bekerjasama untuk
berkolaborasi dalam pengarahan guru yang penulis jadikan penelitian ini.

8.

Rekan-rekan Mahasiswa AP. Kepengawasan Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Medan yang memberikan dukungan dalam penyelesaian penelitian ini.

9.


Sahabat-sahabat penulis yaitu: Irwansyah, S.Pd., Endar Muda Dongoran, S.Pd.,
Jumantri, S.Pd dan Sri Salbila, S.Pd yang memberikan dukungan motivasi dalam
penyelesaian penelitian ini.

10. Rasa terima kasih dan do’a yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada Ayah
dan Bunda yang selalu mendo’akan penulis dalam lindungan Allah. SWT
sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan ini tepat pada waktunya.
Selanjutnya yang ter-istimewa penulis sampaikan kepada istri tercinta Siti
Aisyah, SE, MA. dan ananda tersayang Niscahaya Putri Lubis sebagai motivasi,
inspirasi semangat hidup selama dalam penyelesaian perkuliahan dan tesis ini.
Akhirnya, Penulis berharap dan berdo’a semoga kiranya kita semua dalam
lindungan dan berkah-Nya Allah. SWT. Amin.

Medan, April 2014
Penulis,

RANO KRPSNO LUBPS
NIM. 8126132062

iv


DAFTAR ISI
Halaman
ATstrak ......................................................................................................

i

ATstract .....................................................................................................

ii

Kata Pengantar ..........................................................................................

iii

Daftar Isi ....................................................................................................

v

Daftar TaTel ..............................................................................................


vi

Daftar GamTar ..........................................................................................

vii

Daftar Lampiran .......................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................

8

C. Pembatasan Masalah .....................................................................

9

D. Perumusan Masalah ......................................................................

9

E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

1k

F. Manfaat Penelitian ........................................................................

1k

BAB II KAJIAN TEORIP KERANGKA BERPIKIRP HIPOTESIS
A. Kajian Teori ...............................................................................

11

1. Guru (Pendidik) ......................................................................

11

2. Standar Kompetensi Guru .......................................................

12

3. Pembelajaran Akuntansi ..........................................................

14

4. Model Pembelajaran Kooperatif ..............................................

16

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...........................

18

6. Supervisi Klinis ......................................................................

3k

a. Pengertian Supervisi Klinis ................................................

3k

b. Tujuan Supervisi Klinis .....................................................

35

c. Ciri-Ciri Supervisi Klinis ..................................................

36

d. Prinsip Supervisi Klinis .....................................................

37

e. Langkah-Langkah Supervisi Klinis ...................................

39

v

B. Kerangka Berpikir .....................................................................

43

C. Hipotesis Tindakan .....................................................................

45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu .....................................................................

46

B. SuTjek Penelitian ........................................................................

46

C. Defenisi Operasional ...................................................................

46

D. Desain penelitian .........................................................................

47

E. SumTer Data ...............................................................................

48

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..........................................

49

1.

Teknik ....................................................................................

49

2.

Alat Pengumpulan Data ..........................................................

49

G. Prosedur Penelitian .....................................................................

49

H. Rencana Pelaksanaan .................................................................

52

I. Indikator Pencapaian Hasil ........................................................

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................

54

1. Kondisi Awal ..........................................................................

54

2. Pra Siklus ................................................................................

6k

3. Siklus I ...................................................................................

61

4. Siklus II ..................................................................................

72

B. PemTahasan ................................................................................

79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................

85

B. Saran-Saran ................................................................................

86

Daftar Pustaka ...........................................................................................

88

Lampiran

vi

DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif .........................

17

2. Tabel 2.1 Kriteria Pemberian Skor Perkembangan Individu ..................

22

3. Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok ..............................

23

4. Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...................

27

5. Tabel 4.1 Skor Hasil Telaah RPP Data Awal .........................................

55

6. Tabel 4.2 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Guru Data Awal ......

56

7. Tabel 4.3 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Siswa Data Awal .....

57

8. Tabel 4.4 Skor Keseluruhan Instrumen Data Awal ................................

58

9. Tabel 4.5 Skor Hasil Telaah RPP Siklus I..............................................

62

1k. Tabel 4.6 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Guru Siklus I ...........

64

11. Tabel 4.7 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Siswa Siklus I ..........

65

12. Tabel 4.8 Skor Keseluruhan Instrumen Siklus I .....................................

66

13. Tabel 4.9 Skor Persentase Pra Siklus dan Siklus I .................................

69

14. Tabel 4.1k Skor Pengamatan Supervisi Klinis Siklus I ............................

71

15. Tabel 4.11 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Guru Siklus II .........

73

16. Tabel 4.12 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Siswa Siklus II.........

74

17. Tabel 4.13 Skor Keseluruhan Instrumen Siklus II....................................

75

18. Tabel 4.14 Skor Pengamatan Supervisi Klinis Siklus II ..........................

77

19. Tabel 4.15 Skor Persentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................

78

2k. Tabel 4.16 Skor Persentase Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .

81

21. Tabel 4.17 Skor Persentase Supervisi Klinis Siklus I dan Siklus II .........

83

vii

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan .................................................

48

2. Gambar 4.1 Skor Keseluruhan Instrumen Data Awal ..............................

59

3. Gambar 4.2 Skor Keseluruhan Instrumen Siklus I...................................

67

4. Gambar 4.3 Persentase Pra Siklus dan Siklus I .......................................

7k

5. Gambar 4.5 Persentase Siklus II ............................................................

76

6. Gambar 4.6 Persentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus I .........................

82

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Instrumen Telaah RPP .............................................................

9k

2. Lampiran 2 Lembar Observasi Penguasaan Keterampilan
Kooperatif Siswa ..............................................................

93

3. Lampiran 3 Lembar Observasi Penguasaan Keterampilan
Kooperatif Guru ...............................................................

94

4. Lampiran 4 Lembar Observasi Pelaksanaan Supervisi Klinis ...............

97

5. Lampiran 5 Daftar Pertanyaan Kooperatif Untuk Guru ........................

99

6. Lampiran 6 Rencana Kegiatan Penelitian ............................................

1k1

7. Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru ........................

1k6

ix

DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif .........................

17

2. Tabel 2.1 Kriteria Pemberian Skor Perkembangan Individu ..................

22

3. Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Penghargaan Kelompok ..............................

23

4. Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...................

27

5. Tabel 4.1 Skor Hasil Telaah RPP Data Awal .........................................

55

6. Tabel 4.2 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Guru Data Awal ......

56

7. Tabel 4.3 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Siswa Data Awal .....

57

8. Tabel 4.4 Skor Keseluruhan Instrumen Data Awal ................................

58

9. Tabel 4.5 Skor Hasil Telaah RPP Siklus I..............................................

62

10. Tabel 4.6 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Guru Siklus I ...........

64

11. Tabel 4.7 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Siswa Siklus I ..........

65

12. Tabel 4.8 Skor Keseluruhan Instrumen Siklus I .....................................

66

13. Tabel 4.9 Skor Persentase Pra Siklus dan Siklus I .................................

69

14. Tabel 4.10 Skor Pengamatan Supervisi Klinis Siklus I ............................

71

15. Tabel 4.11 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Guru Siklus II .........

73

16. Tabel 4.12 Skor Instrumen Pengamatan Kooperatif Siswa Siklus II.........

74

17. Tabel 4.13 Skor Keseluruhan Instrumen Siklus II....................................

75

18. Tabel 4.14 Skor Pengamatan Supervisi Klinis Siklus II ..........................

77

19. Tabel 4.15 Skor Persentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................

78

20. Tabel 4.16 Skor Persentase Rata-Rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .

81

21. Tabel 4.17 Skor Persentase Supervisi Klinis Siklus I dan Siklus II .........

83

vii

DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan .................................................

48

2. Gambar 4.1 Skor Keseluruhan Instrumen Data Awal ..............................

59

3. Gambar 4.2 Skor Keseluruhan Instrumen Siklus I...................................

67

4. Gambar 4.3 Persentase Pra Siklus dan Siklus I .......................................

70

5. Gambar 4.5 Persentase Siklus II ............................................................

76

6. Gambar 4.6 Persentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus I .........................

82

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Instrumen Telaah RPP .............................................................

90

2. Lampiran 2 Lembar Observasi Penguasaan Keterampilan
Kooperatif Siswa ..............................................................

93

3. Lampiran 3 Lembar Observasi Penguasaan Keterampilan
Kooperatif Guru ...............................................................

94

4. Lampiran 4 Lembar Observasi Pelaksanaan Supervisi Klinis ...............

97

5. Lampiran 5 Daftar Pertanyaan Kooperatif Untuk Guru ........................

99

6. Lampiran 6 Rencana Kegiatan Penelitian ............................................

101

7. Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru ........................

106

x

1

BABBIBB
PENDAHULUANB
B
A. LatarBBelakangBMasalahB
Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peranan penting dan
strategis dalam membimbing peserta didik, sehingga guru sering dikatakan
sebagai ujung tombang pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya seorang guru
tidak hanya menguasai bahan ajar dan memiliki kemampuan teknik edukatif,
tetapi harus memiliki kepribadian dan integritas pribadi yang dapat diandalkan
sehingga menjadi sosok panutan bagi peserta didik, keluarga maupun masyarakat.
Dengan demikian kedudukan guru semakin bermakna dalam mempersiapkan
sumber daya yang berkualitas untuk menghadapi era global.
Guru di sekolah harus mampu memahami bahwa karakteristik potensi
siswa yang belajar di dalam kelas berbeda-beda. Perbedaan karakteristik siswa
mengharuskan kadar pemberian pengetahuan dan pemahaman disesuaikan
berdasarkan tinggkatan siswa. Guru harus lebih kreatif mengelola kelas dengan
menciptakan suasana belajar yang hidup, bervariasi, mengundang rasa ingin tahu
dan mengoptimalkan daya pikir siswa dengan menguasai dan menerapkan model,
metode, teknik, pendekatan dan strategi pembelajaran didalam kelas. Gurulah
yang akan menjadi “aktor” penentu keberhasilan siswa dalam menerima
pembelajaran yang diberikan.
Pembelajaran

yang

sering

diterapkan

di

sekolah-sekolah

adalah

pembelajaran konvensional. Guru adalah sumber informasi utama bagi siswa.
Guru merupakan subjek aktif yang tugasnya memberikan informasi dan ilmu
1

2

pengetahuan, sedangkan siswa hanya pasif karena tugas mereka hanya
menampung apa saja yang diberikan guru ke dalam pikirannya. Akibatnya,
komunikasi hanya berlangsung satu arah saja yaitu hanya dari guru ke siswa (Yuli
Kwartolo, 2007: 70). Dalam proses belajar mengajar metode ceramah cenderung
sering digunakan sebagai metode utama. Guru menganggap metode tersebut
merupakan metode yang ampuh sehingga biasanya guru sudah merasa mengajar
apabila sudah melakukan ceramah (Wina Sanjaya, 2008: 97). Pada akhirnya
pembelajaran yang ada menjadi cenderung monoton, kaku, dan tidak ada
kegairahan dan pembelajaran seperti inilah yang disebut dengan pembelajaran
berorientasi pada guru (teacher centered). Adanya perubahan paradigma dalam
proses pembelajaran dimana kegiatan belajar mengajar tidak berpusat pada guru
lagi melainkan berpusat pada siswa diharapkan dapat mendorong siswa untuk
terlibat lebih aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilakunya (Tina
Afiatin, 2011: 1). Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip pembelajaran yaitu
prinsip keterlibatan langsung/berpengalaman. “Prinsip ini (prinsip keterlibatan
langsung/berpengalaman) berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap
individu harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya” (tim pengembang
MKDP, 2011: 185). Selain itu, prinsip belajar adalah berbuat (Learning by Doing)
juga sangat relevan, karena prinsip ini mempunyai makna bahwa belajar bukan
hanya sekedar mendengarkan, mencatat sambil duduk di bangku, akan tetapi
belajar adalah proses beraktivitas (Wina Sanjaya, 2008:30). Akuntansi merupakan
mata pelajaran produktif (peminatan) pada Sekolah Menengah Kejuruan Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen (Permendikbud Nomor 70:2013). Akuntansi

3

adalah suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis dan berjenjang.
Dengan demikian, pelajaran Akuntansi tersusun sedemikian rupa sehingga
pemahaman terdahulu menjadi dasar pemahaman selanjutnya.
Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan kegiatan (Syaiful Sagala, 2010:62). Model dirancang
untuk mewakili kenyataan sesungguhnya, walaupun model itu sendiri bukanlah
kenyataan dari dunia sebenarnya. Model pembelajaran adalah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok
maupun tutorial (Agus Suprijono, 2011:46). Penerapan model pembelajaran yang
bervariasi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena dengan
menerapkan model pembelajaran. Pusat pembelajaran bukan lagi terletak pada
guru melainkan pembelajaran pada siswa. Siswa bukan lagi sebagai objek dalam
pembelajaran namun sebagai subjek pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil
dalam Syaiful Sagala (2012:176) model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari
lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus,
desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku
pelajaran, buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui
program komputer. Ada 4 (empat) rumpun model pembelajaran yang
dikemukakan oleh Joyce dan Weil yaitu: (1) model pengolahan informasi (the
information processing models); (2) model personal (personal models); (3) model
interaksi sosial (social models); dan (4) model sistem perilaku (behavioral
systems).

4

Pembelajaran kooperatif merupakan rumpun model pembelajaran sosial
yang dibangun berdasarkan konsep konstruktivisme. Sikap konstruktivis adalah
bahwa pengetahuan tidak sekedar ditransmisikan oleh guru atau orang tua, tetapi
mau tidak mau harus dibangun dan dimunculkan sendiri oleh siswa agar mereka
dapat merespons informasi dalam lingkungan pendidikan. (Joyce, dkk, 2011:14).
Model

Cooperative

learning

merupakan

strategi

pembelajaran

yang

mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di
mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar (Bern dan Erickson,
2001:5). Melalui model pembelajaran kooperatif siswa lebih mudah menemukan
dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan
dengan temannya (Slavin:1995). Hal ini diperkuat dari hasil penelitian Cooper
(dalam Supriatna, 2001:31). Pembelajaran kooperatif telah mampu meningkatkan
daya tarik interpersonal diantara siswa yang semula memiliki prasangka kurang
baik, dengan pengalaman tersebut telah meningkatkan interaksi kelompok (etnik
dan status sosial) baik dalam pengajaran di kelas maupun dalam hubungan sosial
di luar kelas. Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif
yaitu (1) Model STAD (Student Teams Achievement Division); (2) Model
JIGSAW; (3) Investigasi Kelompok (Group Investigation); (4) Model Membuat
Pasangan (Make a Match); (5) Model TGT (Teams Games Tournamens); dan (6)
Model Struktural (Rusman, 2012:213).
Berdasarkan hasil observasi awal pada hari Rabu, 16 Oktober 2013 di
kelas X AK 1 SMK Negeri 1 Kutacane tampak bahwa selama pelaksanaan
pembelajaran Akuntansi, intensitas penggunaan model pembelajaran yang

5

dilakukan guru adalah model pembelajaran konvensional, metode ceramah masih
terlalu sering dilakukan oleh guru. Guru melakukan ceramah untuk memberikan
materi pelajaran pada siswa, dan di sisi lain siswa duduk diam memperhatikan
materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Selanjutnya, karena materi Akuntansi
cenderung lebih banyak berhitung, maka guru pada saat mengajar sering
menerapkan metode latihan dan penugasan sebagai variasi mengajar. Guru sering
mengandalkan dua metode mengajar tersebut untuk digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran Akuntansi dan kurang memberikan variasi mengajar yang lain.
Komunikasi yang terjalin selama pembelajaran cenderung satu arah saja, yaitu
dari guru ke siswa. Pembelajaran Akuntansi yang ada menjadi monoton dan
kurang bermakna bagi siswa sehingga mengakibatkan Aktivitas Belajar siswa
menjadi kurang optimal. Dengan jumlah siswa 38 orang, siswa laki–laki
berjumlah 10 orang dan perempuan berjumlah 28 orang. Rata–rata hasil belajar
akuntansi hanya mencapai 47% sedangkan nilai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) siswa harus mencapai 75, untuk tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari Akuntansi hanya 18 orang (47%) dari 38 siswa. Sedangkan yang
belum berhasil sekitar 20 orang (53%). Hal ini berdasarkan hasil observasi awal
yang menunjukkan bahwa pada saat guru menjelaskan materi siswa cenderung
kurang memperhatikan, terutama siswa yang duduk di bagian belakang. Mereka
asyik mengobrol ataupun menulis hal-hal yang tidak terkait dengan materi. Tidak
ada siswa yang bertanya pada guru. Akan tetapi, apabila pada saat ditanya oleh
guru siapa saja yang belum mengerti dan ingin bertanya, semua siswa hanya diam.
Lalu pada saat mengerjakan soal latihan, siswa kebanyakan tidak mengerjakan

6

soal, siswa mengerjakan soal tetapi hanya mengandalkan dan mencontek hasil
pekerjaan teman sebangkunya, dan mengharapkan jam pelajaran segera berakhir.
Kemudian pada saat pembahasan soal latihan, hanya 4 orang siswa yang berani
menuliskan jawabannya di papan tulis dari soal latihan yang telah dikerjakannya.
Dan berdasarkan wawancara terhadap 4 (empat) orang guru bidang studi
Akuntansi dengan menerapkan instrument pertanyaan (terlampir). Dari data
tersebut, pada pertanyaan poin pertama dari 4 (empat) orang guru, 2 (dua) orang
guru dapat menjawab pertanyaan dan 2 (dua) orang guru tidak dapat menjawab
pertanyaan. Pada pertanyaan poin kedua dari 4 orang guru yang sama, tidak ada
guru yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Pada pertanyaan poin ketiga, dari
4 (empat) orang guru yang sama, 1 (satu) orang guru dapat menjawab pertanyaan
dan 3 (tiga) orang guru tidak dapat menjawab pertanyaan. Pada pertanyaan poin
keempat, dari 4 (empat) orang guru yang sama, 1 (satu) orang guru dapat
menjawab pertanyaan dan 3 (tiga) orang guru tidak dapat menjawab pertanyaan.
Berdasarkan data awal penelitian tersebut, jelas mengindikasikan adanya
permasalahan guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran Akuntansi yang
harus segera dicarikan solusinya. Sebagai upaya pemecahan terhadap masalah
yang timbul dalam proses pembelajaran Akuntansi di kelas X AK 1 SMK Negeri
1 Kutacane tersebut maka dilakukanlah Penelitian Tindakan atau disebut pula
dengan istilah Action Research.
Pendekatan yang dipilih dan digunakan dalam Penelitian Tindakan ini
adalah melalui Supervisi Klinis karena Supervisi klinis adalah pembinaan
performansi guru mengelola proses pembelajaran (Sullivan & Glanz, 2005 dalam

7

Prasojo. Dkk, 2011:113) yang bertujuan pengembangan profesional dan motivasi
guru. Sejalan dengan itu, Nana Sudjana (2011:113) menyatakan bahwa supervisi
klinis merupakan salah satu pendekatan dalam supervisi akademik. Supervisi
akademik adalah inti dari supervisi dengan sasaran utamanya adalah guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Tujuan utamanya adalah memperbaiki
kekurangan atau kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran. (Sagala,
2010:195) menyatakan bahwa dapat diyakini bahwa supervisi klinis adalah salah
satu kunci untuk memenuhi kualitas mengajar yang baik dan cara menjadikan
peserta didik belajar menjadi lebih baik dan berkualitas. Dan selanjutnya (Sagala,
2010:196) menyatakankan bahwa penerapan supervisi klinis dapat menjamin
kualitas pelayanan belajar secara berkelanjutan dan konsisten.
Sedangkan pendekatan yang dipilih dan digunakan dari segi model
pembelajaran adalah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions) karena Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) menjadikan siswa lebih berpartisipasi
dalam pembelajaran, aktivitasnya meningkat, berani menyampaikan pendapat,
mampu menjelaskan persoalan pelajaran lewat diskusi dan kerja kelompok, nilai
afeksi dan psikomotornya juga meningkat. (U. Nugroho, Hartono dan S.S. Edi,
2009: 111). Menurut Pradyo Wijayanti, (2002:2). Model pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah salah satu jenis model
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan pendekatan yang
baik untuk guru yang baru memulai menerapkan model pembelajaran dalam kelas.
Menurut Slavin dalam Rusman, (2012:213) model STAD (Student Teams

8

Achievement Division) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling
banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah diadaptasi, telah digunakan dalam
matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada
tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam model STAD (Student
Teams Achievement Division), siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan
empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru
memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan
bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai pelajaran tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka mendorong peneliti melakukan penelitian
tindakan terhadap guru melalui supervisi klinis dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) yang
diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi yang
bermuara meningkatnya prestasi siswa.
B
B. IdentifikasiBMasalah.B
Indikasi masalah yang berhubungan dengan rendahnya kompetensi guru
dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) yaitu sebagai berikut : (1) adanya perubahan paradigma
dalam proses pembelajaran dimana kegiatan belajar mengajar tidak berpusat pada
guru, melainkan berpusat pada siswa, sehingga siswa dapat lebih aktif dalam
pembelajaran; (2) bahwa selama pelaksanaan pembelajaran Akuntansi, model
pembelajaran yang diterapkan guru adalah model pembelajaran konvensional
metode ceramah dengan metode variasi latihan dan penugasan yang menyebabkan
pembelajaran menjadi monoton; (3) kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan

9

keterampilan guru dalam penerapan model pembelajaran, sehingga aktivitas dan
hasil belajar siswa menjadi tidak optimal; (4) kurangnya pembinaan dan pelatihan
terhadap guru sehingga guru tidak mengetahui perkembangan model-model
pembelajaran yang seharusnya disesuaikan dengan kompetensi peserta didik yang
hendak dicapai dalam pembelajaran; (5) rendahnya minat guru untuk menambah
pengetahuan dan keterampilannyadalam meningkatkan kompetensi terhadap
model-model pembelajaran; (6) masih rendahnya motivasi guru dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan model-model
pembelajaran; dan (7) rendahnyapemahaman gurudalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif.
B
C. PembatasanBMasalahBB
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas. Karena banyaknya aspek
dan teknik model pembelajaran kooperatif, maka perlu adanya pembatasan
masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah tersebut adalah meningkatkan
kompetensi guru Akuntansi dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
B
D. PerumusanBMasalahB
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah
supervisi klinisdapat meningkatkan kompetensi guru Akuntansi dalammenerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
di SMK Negeri 1 Kutacane?.

10

E. TujuanBPenelitianBB
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahuipeningkatankompetensi guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
melalui supervisi klinis di SMK Negeri 1 Kutacane.
B
F. ManfaatBPenelitianBB
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1. Bagi siswa di sekolah, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran dan dapat menemukan cara pembelajaran yang
baik.
2. Bagi guru, meningkatkan kompetensi guru dalam proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu belajar
bagi siswa.
4. Bagi Pengawas sekolah, dapat membantu dalam membimbing dan
membina guru dalam pelaksanaan tugasnya sehingga dapat meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme guru.
B
B

1

BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
B
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan siklus I dan II dapat disimpulkan
bahwa melalui supervisi klinis dapat meningkatkan kemampuan guru akuntansi
dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1. Hasil telaah RPP yang dilakukan pada pra siklus hanya mencapai
76,00%, pada siklus I telah tercapai 83,33%.
2. Sebelum dilakukannya tindakan (pra siklus) kemampuan guru dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD masih rendah
yaitu 70,45%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi
peningkatan 75,57%, tetapi tidak memenuhi kriteria 80% yang
diharapkan setelah dilakukan siklus II, 82,67% barulah dikatakan
cukup dan baik.
3. Sebelum dilakukannya tindakan (pra siklus) kemampuan siswa dalam
melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas
masih rendah yaitu 66,85%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I
terjadi peningkatan 77,17%, tetapi tidak memenuhi kriteria 80% yang
diharapkan setelah dilakukan siklus II, 82,88% barulah dikatakan
cukup dan baik.
4. Hasil pelaksanaan supervisi klinis terhadap guru yang dilakukan pada
pra siklus hanya mencapai 77,00%, pada siklus I telah tercapai 83,00%
katagori “baik”.
85

2

5. Pendekatan supervisi klinis merupakan pendekatan yang dilakukan
berdasarkan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang
sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis yang
intesif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk
memperbaiki proses pembelajaran.B Pelaksanaannya perlu dilakukan
secara continiu sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru dalam
pembelajaran.
6. Bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam bekerja sama dalam
proses pembelajaran dikelas.
B.BBBBBSaran-saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Diharapkan para kepala sekolah agar bersedia melakukan supervisi
klinis sebagai alternatif dalam rangka peningkatan kompetensi guru
terhadap efektifitas pembelajaran di kelas.
2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru dapat menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikelas guna meningkatkan
keaktifan siswa.
3. Dinas pendidikan Kabupaten Aceh Tenggara sebaiknya memberikan
pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan tentang penerapan
model-model pembelajaran.

3

4. Dinas pendidikan Kabupaten Aceh Tenggara sebaiknya memberikan
pendidikan

dan

pelatihan

secara

berkesinambungan

tentang

pendekatan supervisi klinis bagi pengawas sekolah yang ada di jajaran
dinas pendidikan tersebut.
5. Bagi peneliti sendiri kiranya dapat dijadikan suatu keterampilan serta
pengetahuan untuk menambah wawasan dalam mengsupervisi dengan
pendekatan klinis.
B

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi, dkk. 2006.PenelitianTindakanKelas. Jakarta: BumiAksara.
______ dkk 2003.Dasar-dasarEvaluasiPendidikan.Jakarta:BumiAksara.
Arends, Richard I. 2004. Guide to Field Experiences and Portofolio Development
to Accompany Learning to Teach. Boston: McGraw-Hill.
Dahar,RatnaWilis, 1989.Teori-TeoriBelajar,Jakarta:Erlangga.
DalyononoM.,2005.PsikologiPendidikan.Jakarta:RinekaCipta.
Eggen, Paul & Kaucak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran
Mengajarkan Konten Keterampilan Berpikir. Jakarta Barat: Indeks
Permata Puri Media.
FX Sudarsono. 1999. Beberapa Prinsip dalam Penelitian. Yogyakarta. FIP IKIP
Yogyakarta.
Isjoni.

2011. Cooperative Learning
Bandung: ALFABETA.

Efektivitas

Pembelajaran

Kelompok.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESAUNIVERSITY.
Joyce, dkk. 2011. Models Of Teaching. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Mertler, Craig, A. 2011. Action Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Jogjakarta: Hikayat.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suhartono, Suparlan. 2005. Filsafat Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Ar Ruzz.
Sahertian, Piet A. 2000. Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
_______Piet A. 2000. Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
81

Sudjana, Nana. 2013. Menyusun Program Pengawasan (Panduan Bagi
Pengawas). Bekasi: Binamitra Publishing
______ 2012. Pengawas dan Kepengawasan:Memahami Tugas Pokok Fungsi
Peran dan Tanggun Jawab Pengawas Sekolah. Bekasi: Binamitra
Publishing.
______ 2011. Supervisi Pendidikan Konsep dan Aplikasinya Bagi Pengawas
Sekolah. Bekasi: Binamitra Publishing.
______ 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Reneka Cipta.
______ 2012. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (Panduan
Bagi Pengawas). Bekasi: Binamitra Publishing.
Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI.
Rusman, 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta:Rajagrafindo Persada
Sagala,Syaiful.
2012.KonsepdanMaknaPembelajaranUntukMembantuMemecahkan
ProblematikaBelajardanMengajar,Bandung:Alfabeta.
______

Pembelajaran
2010.Supervisi
Pendidikan,Bandung:Alfabeta.

Dalam

Profesi

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik
diterjemahkan oleh Narilita Yusron. Bandung: Nusa Media.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media.
Woolfolk, Anita. 2009. Educational Psychology Active Learning Edition.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

82

Lampiran 1
INSTRUMEN TELAAH RPP
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut.
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai!
2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√)
pada kolom pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda
terhadap RPP tersebut!
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika
diperlukan!
4. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!
5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:
NILAI(NA) =

100%

6. Kategori nilai

90 % ≤ NA ≤ 100 % = Amat Baik.

No

80% ≤ NA < 90 %

= Baik

70% ≤ NA < 80 %

= Cukup

60% ≤ NA < 70 %

= Kurang

NA < 60 %

= Amat Kurang

KOMPONEN RPP

A.

Identitas Mata Pelajaran

1

Satuan pendidikan, kelas,
semester, jumlah pertemuan.

B

Perumusan Indikator

1

Kesesuaian dengan SK dan KD
Kesesuaian penggunaan kata kerja
operasional dengan kompetensi
yang diukur.
Kesesuaian dengan aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

2
3

HASIL PENELAAHAN DAN SKOR
1
2
3
Ada
Lengkap
Tidak Ada
Sebagian

Tidak Sesuai

83

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

CATATAN

C
1
2
D

Perumusan Tujuan
Pembelajaran
Kesesuaian dengan proses dan
hasil belajar yang diharapkan
dicapai.
Kesesuaian dengan kompetensi
dasar.
Pemilihan Materi Ajar

3

Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
Kesesuaian dengan alokasi waktu.

E

Pemilihan Sumber Belajar

1

Kesesuaian dengan SK dan KD.
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran dan pendekatan
scientific.
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.

1
2

2
3
F.
1
2
3
G
1
2
H

Pemilihan Media Belajar

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran dan pendekatan
scientific.
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik.
Model Pembelajaran
Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
Scientific.
Skenario Pembelajaran

84

1
2
3
4
I
1
2
3
4

Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas.
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan scientific.
Kesesuaian penyajian dengan
sistematika materi.
Kesesuaian alokasi waktu dengan
cakupan materi
Penilaian

Tidak Sesuai

Sesuai
Sebagian

Sesuai
Seluruhnya

Kesesuaian dengan teknik dan
bentuk penilaian autentik.
Kesesuaian dengan dengan
indikator pencapaian kompetensi.
Kesesuaian kunci jawaban dengan
soal.
Kesesuaian pedoman penskoran
dengan soal.
Jumlah

Komentar terhadap RPP secara umum.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..............................................................................
………………, ……………………
Penelaah,

(___________________________)

85

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI
PENGUASAAN KETERAMPILAN KOOPERATIF SISWA
Hari/Tgl

:

Nama Guru :

Waktu

:

Materi Pelaj :

Siklus ke

:

Pertemuan ke :

PETUNJUK:
1.

Berdirilah di tempat yang memudahkan anda melakukan pengamatan, tanpa
mengganggu proses pengamatan.

2.

Amati keadaan kelas secara umum tentang keterampilan kooperatif yang
ditunjukkan oleh siswa saat pembelajaran kooperatif sedang berlangsung.

3.

Berilah tanda v pada kolom muncul/tidak sesuai kejadian yangmuncul
berlangsung lalu beri skor dengan rentang 1 – 4 dengan kriteria (1= tidak
muncul, 2 = muncul tapi jarang, 3 = cukup sering muncul, 4 = sering
muncul).

NO.
A.

KETERAMPILAN KOOPERATIF
KETERAMPILAN KOOPERATIF
TINGKAT AWAL

1.

Membuat kesepakatan dengan semua
anggota

2.

Menghargai kontribusi anggota lain

3.

Mengambil giliran/berbagi tugas

4.

Berada dalam kelompok

5.

Berada dalam tugas

6.

Mendorong partisipasi anggota lain

7.

Mengundang orang lain untuk berbicara

8.

Menyelesaikan tugas tepat waktu

9.

Menghormati perbedaan individu

86

KEMUNCULAN
SKOR
MUNCUL TIDAK 1 2 3 4

B.

KETERAMPILAN KOOPERATIF
TINGKAT MENENGAH

1.

Menunjukkan penghargaan dan simpati pada
orang lain

2.

Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan
cara yang baik

3.

Mendengarkan dengan aktif

4.

Bertanya

5.

Membuat ringkasan

6.

Menafsirkan

7.

Mengatur dan mengorganisir

8.

Menerima tanggungjawab

9.

Mengurangi ketegangan

C.

KETERAMPILAN KOOPERATIF
TINGKAT MAHIR

1.

Mengelaborasi

2.

Memeriksa dengan teliti

3.

Menanyakan kebenaran

4.

Menetapkan tujuan kelompok

5.

Berkompromi

Presentase Nilai =
Ketercapaian:

= 100%
80%-100%

=

Baik Sekali

70%-80%

=

Baik

60%-7 0 %

=

Cukup

Di bawah60%

=

Kurang

..........................., .....................
Observer,

(.........................................)
87

Lampiran 3

LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GURU
Nama Sekolah
:
Materi
:
Hari/tgl
:

:

Nama Guru
Pertemuan ke :
Waktu
:

Petunjuk:
1. Berdirilah di tempat yang memudahkan anda melakukan pengamatan, tanpa
mengganggu proses pengamatan.
2.

Amati keadaan kelas secara umum tentang keterampilan kooperatif yang
ditunjukkan oleh guru saat pembelajaran kooperatif sedang berlangsung.

3.

Berilah tanda v pada kolom muncul/tidak sesuai kejadian yangmuncul
berlangsung lalu beri skor dengan rentang 1 – 4 dengan kriteria (1= tidak
muncul, 2 = muncul tapi jarang, 3 = cukup sering muncul, 4 = sering
muncul).
Penilaian
Aspek yang diamati

No.

Pengamat
1 2 3 4

A.

PENDAHULUAN

1.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

2.

Memotivasi siswa

3.

Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa

B.

KEGIATAN INTI

1.

Mempersiapkan materi pokok yang mendukung tugas belajar
kelompok dengan cara demonstrasi atau teks.

2.

Mengatur siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

3.

Membimbing siswa mengerjakan LKS.

4.

Mendorong dan membimbing dilakukannya keterampilan
kooperatif oleh siswa seperti:

88

5.

Mengajukan pertanyaan

6.

Menjawab pertanyaan/menanggapi

7.

Menyampaikan ide/pendapat

8.

Mendengarkan secara aktif

9.

Berada dalam tugas

10

Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran.

11.

Memberi bantuan kepada kelompok yang membutuhkan.

12.

Memberikan resitasi/umpan balik/evaluasi

C.

PENUTUP:

1.

Membimbing siswa membuat rangkuman.

2.

Mengumumkan pengakuan/penghargaan.

3.

Memberi tindak lanjut/tugas/PR

D.

PENGELOLAAN WAKTU

E.

SUASANA KELAS:

1.

Berpusat pada siswa.

2.

Siswa antuasias

3.

Guru antusias

Presentase Nilai =
Ketercapaian:

= 100%
80% - 100%

=

Baik Sekali

70% - 80%

=

Baik

60% - 70%

=

Cukup

Di bawah 60%

=

Kurang

..........................., .....................
Observer,

(.........................................)

89

Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS
Petunjuk:
1. Amatilah proses pelaksanaan supervisi klinis yang dilaksanakan oleh
supervisor
2. Berikanlah tanda checklist (√) pada kolom nilai yang telah tersedia sesuai
dengan penilaian objektif dengan ketentuan: 0 = tidak pernah, 1 = jarang, 2
= kadang-kadang, 3 = sering, 4 = selalu.

No

Komponen/Tampilan Supervisor

A. Tahap Pertemuan Awal
1 Menciptakan suasana yang santai bagi guru latih
2 Mereviu rencana pelajaran/tujuan dan materi
pelajaran
3 Mereviu kegiatan pembelajaran (pendekatan dan
metode)
4 Mereviu evaluasi yang dilaksanakan
5 Mereviu target komponen mengajar yang akan
dilatihkan dan perhatian bersama dengan guru
latih (kontrak)
6 Menentukan instrumen pengumpulan data
7 Membicarakan bersama dengan guru latih
kontrak untuk persetujuan bersama
B. Tahap Pengamatan Implementasi Kontrak
8 Mempersiapkan instrumen observasi
9 Merekam peristiwa kegiatan pembelajaran
C. Tahap Pertemuan Balikan
10 Menanyakan perasaan guru secara umum
11 Mereviu tujuan pembelajaran
12 Meminta guru latih menganalisis hasil
pembelajarannya
13 Mendiskusikan
hasil
analisis
tentang
pembelajaran guru latih
14 Mereviu target yang akan dicapai guru latih dan
perhatian utama guru latih
15 Mengigatkan kembali kontrak
16 Menunjukkan/memberikan balikan tentang target
17 Memberi waktu kepada guru untuk menganalisis
90

0

Skor Penilaian
1
2
3

4

Ket

18
19
20
21
22
23
24
25

balikan
Mendiskusikan hasil analisis balikan
Menanyakan kembali perasaan guru latih
Menyimpulkan hasil pembica

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU EKONOMI MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SMA NEGERI 1 SUMBUL DAN SMA NEGERI 1 SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI.

0 3 26

Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru IPS dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Melalui Supervisi Klinis di SMP Negeri 4 Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.

0 4 29

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI SUPERVISI KLINIS.

0 3 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SEJARAH DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK MODEL KLINIS DI SMA NEGERI 4 BINJAI.

0 4 38

MENINGKATKAN KINERJA GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI KLINIS.

0 2 20

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KIMIA MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JINGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS.

0 2 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMA NEGERI 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR.

0 2 35

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI MAN BEUREUNUEN

0 0 6