PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV, SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Andri Kurniawan

0810384

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

2012

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT

Oleh Andri Kurniawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Andri Kurniawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV, SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor)

Oleh : Andri Kurniawan

0810384

Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I

DR. H. Karso, M.Pd. NIP.195509091980021001

Pembimbing II

DR. H. Y Suyitno, M.Pd. NIP.195009081981011001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan


(4)

(5)

iii ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

BILANGAN BULAT

Oleh Andri Kurniawan

0810384

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil ulangan harian matematika pada pokok bahasan bilangan bulat, hal ini ditandai banyaknya siswa yang belum mencapai KKM yang diharapkan dari 51 siswa kelas IVB yang mencapai KKM hanya 50,98% atau 26 orang dan sisanya belum mencapai KKM, demikian juga cara guru mengajar masih menggunakan metode ceramah. Penelitian ini ditujukan pada penggunaan media garis bilangan pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk: (1). Memberi gambaran perencanaan pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. (2). Memberi gambaran proses belajar mengajar tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan. (3). Memberi gambaran hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat setelah menggunakan media garis bilangan. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan penelitian ini adalah PTK dengan dua siklus Karena pada siklus ke II semua siswa sudah mencapai nilai di atas KKM. Prosedur pelaksanaannya mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart di mana pada satu siklus terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian siswa kelas IVB tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 51 siswa. Data awal yang didapatkan peneliti dengan persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 63,73%. siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau 50,98% dan yang tidak tuntas sebanyak 25 siswa atau 49,02%. Keberhasilan penggunaan media garis bilangan mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 78,23% siswa, yang sudah tuntas sebanyak 37 siswa atau 72,55% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 27,45% dan pada siklus II persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 86,47%. Dari hasil pelaksanaan PTK melalui dua siklus dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas IVB SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor.


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME... ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Mafaat Hasil Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Konsep Media Pembelajaran ... 6

1. Hakikat Media Pembelajaran ... 6


(7)

vii

3. Peranan Media Pembelajaran ... 8

4. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 8

B. Konsep Pembelajaran Matematika ... 9

1. Pengertian Matematika ... 9

2. Matematika di SD Kelas IV ... 11

3. Konsep Garis Bilangan ... 13

E. Konsep HasilBelajar ... 14

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 16

A. Metode Penelitian ... 16

B. Model Penelitian ... 16

C. Subyek Penelitian ... 17

D. Prosedur Penelitian ... 17

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 27

A. Hasil Penelitian Tentang Gambaran Sekolah ... 27

B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas ... 29

C. Hasil Observasi tentang Guru dan Siswa ... 33

D. Hasil Refleksi Penelitian ... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

A. Simpulan ... 37


(8)

viii

DAFTAR PUSTAKA ... 40 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Standar Kompetensi dan Kompetesi Dasar Kelas IV, Semester I ... 11

Tabel 1.2 Standar Kompetensi dan Kompetesi Dasar Kelas IV, Semester II ... 12

Tabel 1.3 Keadaan Siswa SDN Cicadas 01 ... 27

Tabel 1.4 Data Tenaga Kependidikan SDN Cicadas 01 ... 28

Tabel 1.5 Tabel Instrumen penilaian perencanaan Siklus I ... 29

Tabel 1.6 Tabel Instrumen penilaian perencanaan Siklus II ... 31

Tabel 1.7 Perbandingan aktivitas Guru dan Siswa ... 33


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Garis bilangan ... 14 Gambar 2.2. Siklus PTK menurut Kemmis & Mc Tanggart ... 17 Gambar 2.3. Modifikasi Siklus model Kemmis & Mc tanggart ... 18


(11)

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 3.1. Perbandingan Aktifitas Guru dan Siswa pada Proses belajar

mengajar dengan menggunakan media garis bilangan ... 34 Grafik 3.2. Perbandingan Hasil belajar yang mencapai KKM dan yang belum


(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 42

Lampiran 2 Daftar Nilai Awal ... 43

Lampiran 3 RPP Siklus I ... 45

Lampiran 4 Analisis Hasil Belajar Matematika Siklus I ... 57

Lampiran 5 RPP Siklus II ... 59

Lampiran 6 Analisis Hasil Belajar Matematika Siklus II ... 69

Lampiran 7 Instrumen Penilaian Perencanaan Siklus I ... 71

Lampiran 8 Instrumen Penilaian Perencanaan Siklus II ... 72

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru Siklus I ... 73

Lampiran 10 Lembar Pengamatan Kegiatan Mengajar Guru Siklus II ... 74

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus I ... 75

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Siklus II ... 76

Lampiran 13 Lembar Observasi Terhadap Guru dan Siswa Siklus I ... 77

Lampiran 13 Lembar Observasi Terhadap Guru dan Siswa Siklus II ... 79


(13)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia, oleh karena itu setiap orang perlu mengenyam pendidikan di sekolah. Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 dijelaskan :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sudah nampak dijelaskan pendidikan harus dilakukan secara sadar dan terencana, oleh guru sebagai pendidik agar terwujudnya suasana belajar dan pembelajaran yang baik. Di dalam prosesnya, berisi kegiatan untuk mengembangkan potensi siswa dalam berbagai bidang yang diperlukan, baik oleh siswa, masyarakat, bangsa dan Negara.

Upaya mewujudkan kemampuan siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang berkualitas perlu di tanamkan belajar yang sungguh-sungguh pada saat pembelajaran di kelas. Belajar sungguh-sungguh itu muncul dari diri siswa dan belajar yang baik adalah hasil sekenario pendidik dan alat yang digunakan pendidik untuk mendisain pembelajaran sehingga hasil belajar menjadi baik.

Permasalahan pembelajaran matematika yang dirasakan sulit dipahami oleh siswa kelas IVB SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor dalam proses pembelajaran adalah kemampuan siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang di ketahui dari hasil ulangan harian siswa kelas IVB. Berdasarkan hasil observasi, dari 51 siswa kelas IVB yang mencapai KKM hanya 50,98% atau 26 orang dan sisanya belum mencapai KKM. Apabila hal tersebut dibiarkan maka hasil belajar siswa akan terus di bawah KKM yang diharapkan yaitu 68.


(14)

2

Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat diantaranya : 1). Cara mengajar guru masih menggunakan metode ceramah, 2). Guru tidak menggunakan alat peraga yang sesuai, 3). Penggunaan media yang dipakai oleh guru kurang tepat, Untuk mengatasi permasalahan di atas pernah dilakukan dengan cara mengganti bilangan negatif menjadi punya hutang, bilangan positif menjadi punya uang, penjumlahan menjadi di bayar dan pengurangan menjadi di kurang. Pada penerapannya operasi hitung menggunakan cara ini ada yang tidak bisa diselesaikan sampai tuntas.

Tercapainya hasil belajar yang baik pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat khususnya, tidak bisa di pungkiri pasti setiap siswa melewati masa-masa ini dengan adannya hambatan dan permasalahan. Sering di temukan siswa khususnya dalam penjumlahan bilangan bulat negatif, mereka sering salah menjawab karena tidak paham apakah jawabanya positif atau negatif. Pada usia sekolah dasar siswa masih berfikir kongkrit, sebagaimana teori Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi ke dalam empat periode. Pada periode ke tiga bahwa usia 6-12 tahun adalah periode operasional konkret Piaget (yudhistira, 2011). Berdasarkan teori tersebut, perlu media sebagai penyalurnya dan pada tahap ini siswa masih dalam proses obyek nyata, seperti mengurutkan benda nyata untuk menghitugnya. Selain siswa, guru juga perlu media agar mempermudah memberikan materi kepada siswa untuk memahami materi pelajaran. Salah satu alternatif untuk mengatasinya yaitu dengan penggunaan media garis bilangan pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Menurut Karso, dkk (2010:3.20)

mengatakan “Untuk menjelaskan sebagian pengerjaan hitung khususnya

bilangan bulat negatif akan kita gunakan garis bilangan. Karena dengan garis bilangan ini akan memudahkan anak dalam memahami mengerjakan hitung”.

Urutan bilangan yang bisa menggambarkan bilangan bulat yaitu dengan di buat suatu garis bilangan yang akan mempermudah pemahaman siswa dalam


(15)

3

melakukan operasi suatu bilangan setelah mengetahui urutan bilangan. Himpunan bilangan asli, bilangan nol dan bilangan negatif di gabungkan dalam garis bilangan akan menghasilkan suatu himpunan yang disebut bilangan bulat. Berdasarkan gambaran masalah yang di uraikan maka perlu segera di lakukan perubahan teknik mengajar serta pemanfaatan alat peraga sebagai media untuk mengatasinya. Peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

judul “Penggunaan media garis bilangan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IVB SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan? 2. Bagaimana proses pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan

bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan?

3. Bagaimana hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat setelah menggunakan media garis bilangan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Memberi gambaran perencanaan pembelajaran tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan 2. Memberi gambaran proses belajar mengajar tentang penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan 3. Memberi gambaran hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan


(16)

4

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi siswa, guru, maupun sekolah. Manfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Secara langsung siswa dapat memiliki pengalaman dalam melakukan operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan.

2. Bagi Guru

Mendapatkan alternatif pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

3. Bagi Sekolah

Memberikan berbagai macam alternatif media untuk sekolah juga sebagai bahan masukan untuk melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dengan metode yang tepat

E. Definisi Operasional

1. Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, Schramm (Hernawan, 2007:4). sesuai dengan pernyataan Schramm, media yang dimaksud dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai alat atau benda yang megandung informasi atau pesan dalam hal ini bahan ajar yang akan kita sampaikan kepada siswa.

2. Garis Bilangan adalah suatu garis terdiri dari skala-skala yang sama untuk menentukan letak bilangan, Prabawanto dan Rahayu (2009:70). Pengertian garis bilangan pada penelitian ini adalah alat yang diberi garis dan terdiri dari skala-skala yang sama untuk menentukan letak bilangan yang berfungsi untuk menyampaikan informasi.


(17)

5

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar Abdurrahman (Hernawan, 2008:14). Sesuai dengan pernyataan Abdurrahman, hasil belajar pada penelitian ini adalah semua kemampuan yang dimiliki siswa stetelah mengikuti kegiatan belajar.


(18)

16 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9) :

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) Melaksanakan dan (3) mereflesikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga belajar siswa dapat meningkat.

Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas sendiri dengan urutan kegiatan yaitu merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan, melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipati. Selain itu tujuan penelitian tindakan ini yaitu untuk memperbaiki kinerja pendidik dalam pembelajaran.

B.Model Penelitian

Model Penelitian yang di kembangkan pada Penelitian ini yaitu model tindakan Kemmis & Mc Tanggart. Model penelitian ini merupakan pengembangan dari konsep yang di perkenalkan oleh Kurt Levin. Kegiatannya yaitu a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c) pengamatan (observating), d) refleksi (reflecing). Perbedaannya dengan model Kemmis & Mc Tanggart di kegiatan tindakan dan pengamatan digabung karena dua kegiatan tersebut harus dilakukan dalam satu waktu.


(19)

17

Bentuk desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Siklus PTK menurut Kemmis & Mc Tanggart C.Subyek Penelitian

Subyek yang diteliti adalah siswa kelas IVB SDN Cicadas 01 UPT Pendidikan Kecamatan Gunungputri. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 51 orang dengan perincian 27 siswa putra dan 24 siswa putri.

D.Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini melalui beberapa langkah yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk lebih lanjut pola tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:


(20)

18

Gambar 2.3 Modifikasi Siklus model Kemmis & Mc Tanggart

Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus: 1. Tahap Perencanaan

Pada Tahap ini penelitian dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Melihat silabus dan menganalisanya untuk menetapkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk melaksanakan tindakan. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah matematika di kelas IVB dengan menggunakan media garis bilangan.

b. Mempersiapkan media/ alat yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

c. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan tes formatif baik individu maupun kelompok.

d. Membuat instrumen penilaian perencanaan, lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa.

e. Merencanakan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran.

SIKLUS I Perencanaan

Tindakan dan Pengamatan

Refleksi

SIKLUS II Perencanaan

Tindakan dan Pengamatan


(21)

19

f. Melakukan sosialisasi dengan guru (Observer)

2. Tahap Tindakan dan Pengamatan a. Tahap Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan selama 5x pertemuan yang dilakukan selama 10 jam pelajaran (I jam pelajaran = 35 menit) dan dilakukan dalam 2 siklus, pelaksanaan dijadwalkan sesuai dengan jadwal pelajaran dikelas.

Dalam proses belajar matematika di kelas IVB SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor. Sesuai dengan RPP yang telah disusun sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersiapkan media yang akan digunakan pada saat rencana kegiatan dengan melibatkan teman sejawat sebagai pengamat dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Hasil pengamatan dicatat dengan menggunakan lembar pengamatan tindakan kelas berdasarkan pengamatan yang dilakukan kolaborator secara langsung dan dilengkapi dengan dokumentasi. Evaluasi dilaksanakan dengan indikator dan soal tes formatif yang telah disiapkan.

Pada tahap tindakan ini, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan persiapan yang telah dibuat oleh peneliti. Pada siklus ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat mengacu pada PERMENDIKNAS RI nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses. Adapun pelaksanaan Pembelajaran diuaraikan sebagai berikut:

1) Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan/kegiatan awal guru :

a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari


(22)

20

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

d) Mencapaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2) Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

(1) Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru (seseorang haruslah dinamis dan bisa belajar dari alam) dan belajar dari berbagai sumber

(2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain

(3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan deng sember belajar lainnya.

(4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

(5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.


(23)

21

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

(1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna (2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,

diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis

(3) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran

pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

(5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan potensi belajar

(6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok

(7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan/ mempersentasi keraj individual maupun kelompok

(8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan

(9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru :

(1) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

(2) Memberikan konfirmasi terhadaphasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber


(24)

22

(3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh

pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :

(a) Berfungsi sebagai narasumber dan dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar

(b) Membantu menyelesaikanmasalah

(c) Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi

(d) Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (e) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang

kurang atau belum berpartisipasi aktif 3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru

a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran

b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

c) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memeberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

e) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.


(25)

23

Pengamatan dilaksanakan pada saat tindakan berlangsung. Observer membantu peneliti untuk mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Observer mengamati melalui lembar pengamatan dengan mengamati setiap aktivitas guru dan aktivitas siswa berlangsung pada saat proses pembelajaran.

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya, serta untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan yang diharapkan yaitu meningkatkan hasil belajar matematika siswa SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunungputri Kabupaten Bogor.

3. Tahap Refleksi

Setelah peneliti melaksanakan proses pembelajaran maka peneliti dan observer melakukan refleksi. Data hasil belajar, Instrumen penilaian perencanaan, serta lembar pengamatan kemudian didiskusikan bersama guru pengamat (observer) untuk menemukan kekurangan atau kelebihan dengan melihat apa yang perlu diperbaiki serta merencanakan ke siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar terbagi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang ditata dan diatur sedemikian rupa dengan didasarkan pada berbagai aspek, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran oleh karena itu diperlukan instrumen-instrumen pembelajaran yang meliputi :

a. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran. Kurikulum sebagai pedoman


(26)

24

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai pendidikan tertentu.

b. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus juga sebagai pedoman penulisan rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai proses persiapan guru dalam mengajar yang dirancang untuk setiap kali pertemuan, siklus kali pertemuan atau siklus mencapai tujuan yang telah ditentukan.

d. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa adalah lembar kegiatan yang dilakukan siswa pada kegiatan pembelajaran. Lembar kerja siswa berguna untuk mengetahui dan menambah pengetahuan siswa .

2. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan dalam menggunakan media garis bilangan, akan dilakukan dengan menggunakan instrument. Instrumen pemngumpul data tersebut terdiri dari dua instrumen yaitu instrumen tes dan instrumen non tes.

a. Instrumen Tes

Alat pengumpulan data tes bersifat mengukur, dilakukan dengan teknik tes yaitu pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Bentuk instrumen tes yaitu cara tertulis dengan bentuk soal-soal isian atau


(27)

25

melengkapi uraian. Setiap bentuk soal diberikan pada setiap siklus, baik secara kelompok ataupun individual. Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa terhadap penggunaan media garis bilangan.

b. Instrumen Non Tes

Instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian perencanaan dan lembar observasi, instrumen penilaian perencanaan dipergunakan untuk menilai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar observasi dipergunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Proses pembelajaran yang di amati yaitu pembelajaran menggunakan media garis bilangan yang tercermin dari aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran dikelas. Instrumen penilaian perencanaan dan lembar observasi merupakan alat bantu menganalisa dan merefleksi, kegunaannya untuk perbaikan di kegiatan pada siklus berikutnya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang akan dilakukan dalam penelitian kali ini yaitu mendeskripsikan data yang dianalisis, setelah itu hasil dari setiap siklus akan dianalisis dan direfleksi. Untuk perbaikan pada siklus berikutnya data yang akan di olah disajikan dalam bentuk persentase.

Untuk mengetahui hasil belajar tuntas atau tidak, digunakan acuan dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dikelas IV yaitu 68. Pada penelitian ini siswa secara keseluruhan dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai nilai KKM. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil tes dengan langkah yaitu pada tahap ini data jawaban tes siswa yang terkumpul kemudian dianalisis dengan diberi skor, kemudian dilihat tingkat penguasaan siswa dalam memahami pelajaran matematika pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.


(28)

26

Rata-rata Hasil Belajar Siswa =

dahulu mencari rata-rata tingkat penguasaan setiap siswa digunakan perhitungan sebagai berikut :

Skor jawaban benar Jumlah seluruh soal Untuk menghitung rata-rata nilai hasil belajar siswa

(TP) Seluruh Siswa

Banyaknya Siswa


(29)

37

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media garis bilangan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajara berdasarkan instrumen penilaian yang dinilai oleh observer, hasil penelitian perencanaaan pembelajaran mengalami perubahan di setiap siklusnya. Perolehan nilai pada siklus I penilaian perencanaan pembelajaran sudah baik dengan prosentase 91,67% dan pada siklus II lebih baik lagi menjadi 100%. Berdasarkan data tersebut, perencanaan pembelajaran dapat berkonstribusi terhadap pelaksanaan pembelajaran baik pada siklus I dan siklus II secara efisien dan efektif. 2. Pelaksanaan pembelajaran tentang bilangan bulat di kelas IVB SDN

Cicadas 01 dengan menggunakan media garis bilangan dapat mengembangkan aktivitas guru dan siswa secara dinamis, hal ini didasari data hasil observasi. Data hasil observasi pada siklus I aktivitas siswa mencapai 70,00% dan aktivitas guru mencapai 71,42%. Pada siklus II aktivitas siswa mencapai 85,00% dan aktivitas guru mencapai 82,14%. 3. Hasil pembelajaran siswa tentang bilangan bulat dengan menggunakan


(30)

38

hasil tes formatif yang telah di dapat, data awal yang didapatkan peneliti dengan persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 63,73%. Siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau 50,98% dan yang tidak tuntas sebanyak 25 siswa atau 49,02%. Keberhasilan penggunaan media garis bilangan mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 78,23% siswa, yang sudah tuntas sebanyak 37 siswa atau 72,55% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 27,45% dan pada siklus II persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 86,47%. Kesimpulannya penggunaan media garis bilangan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penelitian tindakan kelas dengan menggunakan garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Namun tidak ada salahnya apabila peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan. Adapun sarannya yaitu : 1. Bagi Guru

Hasil penelitian dengan menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IVB SDN Cicadas 01. Siswa kelas IV masih berfikir kongkrit, sebagaimana teori Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi ke dalam empat


(31)

39

periode. Pada periode ke tiga bahwa usia 6-12 tahun adalah periode operasional konkret Piaget (yudhistira, 2011). Berdasarkan teori tersebut, perlu media sebagai penyalurnya karena pada tahap ini siswa masih dalam proses obyek nyata, seperti mengurutkan benda nyata untuk menghitugnya. Disarankan kepada guru kelas IV khususnya untuk menggunakan media pada saat pembelajaran dan menggunakan media garis bilangan pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sebagai alternative pemilihan media pembelajaran yang efektif.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian pada siswa kelas IVB SDN Cicadas 01 dengan menggunakan media garis bilangan tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan bagi sekolah dapat memotivasi dan mendorong guru untuk menggunakan media di setiap pembelajaran dan menggunakan media garis bilangan pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

3. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian dengan menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan diskusi untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya.


(32)

40

DAFTAR PUSTAKA

Agus, T.T. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, SDLB. Tersedia :

http://id.scribd.com/doc/48620155/Lampiran-Permendiknas-Nomor-22-Tahun-2006-Tentang-Standar-Isi-Lampiran-SD-MI [20 Nopember 2012].

Aurino. Garis Bilangan. Tersedia: http://mathematica.aurino.com/?p=157 [20 Nopember 2012].

BSNP. (2007). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP

Direktorat Akademik. (2012). Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PLP PGSD UPI). Bandung:

Hernawan, A. H., dkk. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Edisi Kesatu. Bandung: UPI Press.

Irfanyudhistira. Perkembangan kognitif siswa menurut peaget. Tersedia:

http://irfanyudhistira.wordpress.com/2011/12/25/perkembangan-kognitif-siswa-menurut-peaget/ [20 Nopember 2012].

Jihad, A., Abdul Haris.(2008).Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Pressindo.

Karso, dkk. (2010).Pendidikan Matematika I.Jakarta:Universitas Terbuka. Kusumah, W., dan Dedi, D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: INDEKS.

Mahanani. Desain PTK model Kemmis dan Mc Tanggart. Tersedia : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/desain-ptk-model-kemmis-mctaggart.html [20 Nopember 2012].

Ngalim, P. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Prabawanto, S. dan Puji, R.(2009). Bilangan. Edisi Revisi. Bandung: UPI Press.

Ridwan, M. (2012). “Membelajarkan Siswa Membuat Media Pembelajaran

Sederhana”. Majalah Pendidikan Jawa Barat Suara Daerah (448 Tahun 2012).


(33)

41

Rineka Cipta.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: DEPDIKNAS.

Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sukiyadi, D., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Edisi Kesatu. Bandung : UPI Press.


(1)

26

Rata-rata Hasil Belajar Siswa =

dahulu mencari rata-rata tingkat penguasaan setiap siswa digunakan perhitungan sebagai berikut :

Skor jawaban benar Jumlah seluruh soal Untuk menghitung rata-rata nilai hasil belajar siswa

(TP) Seluruh Siswa

Banyaknya Siswa


(2)

37

Andri Kurniawan, 2013

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV, SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan media garis bilangan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajara berdasarkan instrumen penilaian yang dinilai oleh observer, hasil penelitian perencanaaan pembelajaran mengalami perubahan di setiap siklusnya. Perolehan nilai pada siklus I penilaian perencanaan pembelajaran sudah baik dengan prosentase 91,67% dan pada siklus II lebih baik lagi menjadi 100%. Berdasarkan data tersebut, perencanaan pembelajaran dapat berkonstribusi terhadap pelaksanaan pembelajaran baik pada siklus I dan siklus II secara efisien dan efektif. 2. Pelaksanaan pembelajaran tentang bilangan bulat di kelas IVB SDN

Cicadas 01 dengan menggunakan media garis bilangan dapat mengembangkan aktivitas guru dan siswa secara dinamis, hal ini didasari data hasil observasi. Data hasil observasi pada siklus I aktivitas siswa mencapai 70,00% dan aktivitas guru mencapai 71,42%. Pada siklus II aktivitas siswa mencapai 85,00% dan aktivitas guru mencapai 82,14%. 3. Hasil pembelajaran siswa tentang bilangan bulat dengan menggunakan


(3)

38

hasil tes formatif yang telah di dapat, data awal yang didapatkan peneliti dengan persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 63,73%. Siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa atau 50,98% dan yang tidak tuntas sebanyak 25 siswa atau 49,02%. Keberhasilan penggunaan media garis bilangan mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 78,23% siswa, yang sudah tuntas sebanyak 37 siswa atau 72,55% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 27,45% dan pada siklus II persentase rata-rata hasil belajar matematika siswa 86,47%. Kesimpulannya penggunaan media garis bilangan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penelitian tindakan kelas dengan menggunakan garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Namun tidak ada salahnya apabila peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan. Adapun sarannya yaitu : 1. Bagi Guru

Hasil penelitian dengan menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IVB SDN Cicadas 01. Siswa kelas IV masih berfikir kongkrit, sebagaimana teori Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi ke dalam empat


(4)

39

Andri Kurniawan, 2013

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV, SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor)

periode. Pada periode ke tiga bahwa usia 6-12 tahun adalah periode operasional konkret Piaget (yudhistira, 2011). Berdasarkan teori tersebut, perlu media sebagai penyalurnya karena pada tahap ini siswa masih dalam proses obyek nyata, seperti mengurutkan benda nyata untuk menghitugnya. Disarankan kepada guru kelas IV khususnya untuk menggunakan media pada saat pembelajaran dan menggunakan media garis bilangan pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sebagai alternative pemilihan media pembelajaran yang efektif.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian pada siswa kelas IVB SDN Cicadas 01 dengan menggunakan media garis bilangan tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disarankan bagi sekolah dapat memotivasi dan mendorong guru untuk menggunakan media di setiap pembelajaran dan menggunakan media garis bilangan pada pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

3. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian dengan menggunakan media garis bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan diskusi untuk dikembangkan pada penelitian selanjutnya.


(5)

40

DAFTAR PUSTAKA

Agus, T.T. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, SDLB. Tersedia :

http://id.scribd.com/doc/48620155/Lampiran-Permendiknas-Nomor-22-Tahun-2006-Tentang-Standar-Isi-Lampiran-SD-MI [20 Nopember 2012].

Aurino. Garis Bilangan. Tersedia: http://mathematica.aurino.com/?p=157 [20 Nopember 2012].

BSNP. (2007). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP

Direktorat Akademik. (2012). Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PLP

PGSD UPI). Bandung:

Hernawan, A. H., dkk. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Edisi Kesatu. Bandung: UPI Press.

Irfanyudhistira. Perkembangan kognitif siswa menurut peaget. Tersedia:

http://irfanyudhistira.wordpress.com/2011/12/25/perkembangan-kognitif-siswa-menurut-peaget/ [20 Nopember 2012].

Jihad, A., Abdul Haris.(2008).Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi Pressindo.

Karso, dkk. (2010).Pendidikan Matematika I.Jakarta:Universitas Terbuka. Kusumah, W., dan Dedi, D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: INDEKS.

Mahanani. Desain PTK model Kemmis dan Mc Tanggart. Tersedia : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/desain-ptk-model-kemmis-mctaggart.html [20 Nopember 2012].

Ngalim, P. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Prabawanto, S. dan Puji, R.(2009). Bilangan. Edisi Revisi. Bandung: UPI Press.

Ridwan, M. (2012). “Membelajarkan Siswa Membuat Media Pembelajaran

Sederhana”. Majalah Pendidikan Jawa Barat Suara Daerah (448 Tahun 2012).


(6)

41

Andri Kurniawan, 2013

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV, SDN Cicadas 01 Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor)

Rineka Cipta.

Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: DEPDIKNAS.

Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sukiyadi, D., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Edisi Kesatu. Bandung : UPI Press.


Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Negatif Melalui Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Alat Peraga (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas Iv Mi Sirojul Athfal Bekasi)

2 56 145

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, DAN HASIL BELAJAR TENTANG OPERASI BILANGAN BULAT Peningkatan Pemahaman Konsep Penjumlahan, Pengurangan, dan Hasil Belajar Tentang Operasi Bilangan Bulat Melalui Pendekatan Sodakom Pada Siswa Kelas I

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

0 3 131

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MOBIL-MOBILAN PADA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 2 32

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN DENGAN BONEKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

2 14 29

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF BERUPA STICKY NOTES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

2 7 48

PENGGUNAAN MEDIA BALOK GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DALAM KONSEP BILANGAN BULAT.

1 10 37

PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

0 3 31

27. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

0 0 6

Penerapan Alat Peraga Keping Berwarna untuk Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

0 0 7