PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF BERUPA STICKY NOTES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF BERUPA STICKY NOTES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV A SDN 01 Cikidang, Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Eka Purwa Safitri 1003441

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang terkasih Yang selalu mendukung saya disaat saya membutuhkan dukungan

Yang tidak meninggalkan saya ketika saya alfa Dan yang selalu menyebut nama saya disetiap doa

MamaPapa

The best parents ever


(3)

You-PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF BERUPA STICKY NOTES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

Oleh Eka Purwa Safitri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Eka Purwa Safitri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, di photocopy atau cara lain nya tanpa ijin dari penulis


(4)

(5)

(6)

i DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Hipotesis Tindakan ... 9

F. Definisi Operasional ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran ... 11

1. Definisi Media Pembelajaran ... 11

2. Media Pembelajaran Manipulatif berupa Sticky Notes ... 17


(7)

ii

1. Definisi Pemahaman Matematis ... 20

2. Indikator Pemahaman Matematis ... 22

C. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 23

1. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ... 23

2. Teori Belajar Matematika ... 25

D. Pembelajaran Bilangan Bulat 1. Definisi Bilangan Bulat ... 27

2. Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Manipulatif berupa Sticky Notes ... 29

3. Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Manipulatif berupa Sticky Notes ... 33

E. Penelitian yang relevan ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 38

B. Model Penelitian ... 38

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ... 41

D. Prosedur Penelitian ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 43

F. Pengolahan Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

B. Pembahasan ... 87

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 94


(8)

iii

B. Rekomendasi ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN ... 100

Lampiran I : Instrumen Penelitian ... 100

Lampiran II : Data Hasil Penelitian ... 169

Lampiran III : Administratif Penelitian ... 243


(9)

iv DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Item Tes ... 46

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Item Tes ... 46

Tabel 3.3 Rekapitulasi Analisis Tes Siklus I ... 47

Tabel 3.4 Rekapitulasi Analisis Tes Siklus II ... 48

Tabel 3.5 Tabel Penskoran Lembar Evaluasi Siswa ... 51

Tabel 3.6 Tabel Penskoran Lembar Kegiatan Siswa ... 52

Tabel 3.7 Kriteria Penentuan Tingkat Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa ... 54

Tabel 3.8 Interpretasi Gain Yang Dinormalisasi ... 55

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 64

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 66

Tabel 4.3 Hasil Tes Siklus I ... 69

Tabel 4.4 Hasil Tes Pemahaman Matematis Siklus I ... 70

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 78

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 80

Tabel 4.7 Hasil Tes Siklus II ... 82


(10)

v Tabel 4.9 Gain yang Dinormalisasikan ... 84

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Contoh Pekerjaan Siswa ... 5 Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 15 Gambar 2.2 Media Manipulatif berupa Sticky Notes ... 19 Gambar 2.3 Hubungan Bilangan Asli, Cacah, Nol dan Bilangan Bulat .... 29 Gambar 3.1 Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart ... 39 Gambar 3.2 Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart yang

Dikembangkan ... 40 Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar ... 90


(11)

vi DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran I : Instrumen Penelitian ... 100

Siklus I 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 100

1.2 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ... 109

1.3 Lembar Kegiatan Siswa Siklus I ... 112

1.4 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ... 114

1.5 Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Siswa Siklus I ... 117

1.6 Kisi-kisi Soal Siklus I ... 120

1.7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 123

1.8 Rubrik Skor Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 125

1.9 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 127

1.10 Rubrik Skor Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 129

1.11 Catatan Lapangan (Field Notes) Siklus I ... 131

1.12 Jurnal Siswa Siklus I ... 133

Siklus II 1.13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .... 134

1.14 Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ... 144

1.15 Lembar Kegiatan Siswa Siklus II ... 147

1.16 Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ... 149

1.17 Kunci Jawaban Lembar Kegiatan Siswa Siklus II ... 152

1.18 Kisi-kisi Soal Siklus II ... 155

1.19 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 158

1.20 Rubrik Skor Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 160

1.21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 162

1.22 Rubrik Skor Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 164

1.23 Catatan Lapangan (Field Notes) Siklus II ... 166

1.24 Jurnal Siswa Siklus II ... 168


(12)

vii

2.1 Analisis Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I ... 169

2.2 Hasil Lembar Kegiatan Siswa Siklus I ... 171

2.3 Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ... 173

2.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 182

2.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 188

2.6 Hasil Catatan Lapangan (Field Notes) Siklus I ... 195

2.7 Hasil Jurnal Siswa Siklus I ... 201

2.8 Analisis Validitas dan Reliabilitas Tes Siklus I ... 205

2.9 Hasil Lembar Kegiatan Siswa Siklus II ... 207

2.10 Hasil Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ... 209

2.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 218

2.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 224

2.13 Hasil Catatan Lapangan (Field Notes) Siklus II ... 230

2.14 Hasil Jurnal Siswa Siklus II ... 236

2.15 Dokumenatsi Kegiatan Pembelajaran ... 241

Lampiran III : Administrasi Penelitian 3.1 Surat Keterangan Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 243

3.2 Surat Permohonan Izin Melaksanakan Penelitian ... 245

3.3 Keterangan Izin Penelitian ... 247

3.4 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 248

3.5 Kartu Bimbingan Skripsi ... 249


(13)

i ABSTRAK

Eka Purwa Safitri (2014). Penggunaan Media Manipulatif berupa Sticky

Notes untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa dalam Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat. (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV A SDN 01 Cikidang, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman matematis siswa khususnya dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pada hakikatnya, matematika merupakan ilmu deduktif yang bersifat abstrak sedangkan hakikat anak usia Sekolah Dasar itu sendiri masih berada pada tahapan berfikir konkrit. Hal tersebut yang sering melatarbelakangi rendahnya kemampuan pemahaman siswa SD dalam memahami pembelajaran matematika. Media pembelajaran merupakan salah satu alternatif strategi dalam menjembatani perbedaan hakikat tersebut. Media pembelajaran dapat menghantarkan siswa dalam memahami hal-hal yang bersifat abstrak. Akan tetapi penggunaan media pembelajaran yang tidak tepat atau tidak sesuai juga tentunya akan menjadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan pemahaman matematis siswa. Pemilihan media pembelajaran itu sendiri harus disesuaikan dengan karakteristik siswa serta materi yang akan dipelajari. Berdasarkan beberapa hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti berusaha menerapkan penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model penelitian Kemmmis dan McTaggart yang dikembangkan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari satu tindakan yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta tahap analisis refleksi. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang dengan sebaran 9 siswa dan 13 siswi. Adapun hasil penelitian pada penelitian ini menunjukan peningkatan pemahaman matematis siswa setiap siklusnya. Hal ini telihat pada peningkatan persentase ketiga indikator pemahaman matematis. Pada indikator pemahaman matematis yang pertama pada siklus I sebanyak 79,54% dan siklus II sebanyak 94,69% siswa sudah dapat mendefinisikan konsep secara tulisan. Dalam indikator yang kedua, pada siklus I 87,87 % dan siklus II mencapai 88,89% siswa sudah dapat menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep. Selanjutnya, pada indikator pemahaman matematis yang ketiga, siklus I mencapai 86,36% dan siklus II 87,2% siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya.

Kata kunci : Media manipulatif, pemahaman matematis, penjumlahan bilangan bulat, pengurangan bilangan bulat


(14)

ii ABSTRAK

Eka Purwa Safitri (2014). The use of Sticky Notes as a manipulative media to improve students’ mathematical comprehension in addition and subtraction of integers. (The classroom action research of iv A grade students in SDN 01 Cikidang, Kecamatan Lembang kabupaten Beandung Barat class year 2013/2014).

This research was conducted due to students with low mathematical comprehension in addition and subtraction of integers. Literally, the primary students belong to a concrete thinking phase; meanwhile math subject itself belongs to deductive abstract knowledge. This is often caused by the lack of primary students’ comprehension in math learning process, moreover in integers’ material learning which is involved the negative numbering that is hard to be understood. Therefore the use of media in teaching learning process is really useful as an alternative to bridge these theories differences. Hence, the use of the right media which is suitable with students’ characteristic and the material learning learned can benefit students in comprehending this kind of abstract material learning. In this research, the researcher wanted to apply the use of sticky notes as a manipulative media to improve students’ mathematical comprehension in addition and subtraction of integers. The classroom action research by Kemmis and McTaggart type was used in this research. There were two cycles in this research which is included several cycles for each, they are: planning, action and observation, and reflective analyses. The research subject was the iv grade students in SD Negri Cikidang (22 people which were included 9 male students and 13 female students). The result of the research showed that there was an improvement in students’ mathematical comprehension in each cycles. This was shown that there was an increasing percentage of the three mathematical comprehension indicators. There was 79,54% in the first mathematical comprehension indicator, 94,69% of the students were able to define the concept in written way. In the second indicator, in the first (87.87%) and second (88.89%) cycle, the students were able to use symbols to represent a concept. Moreover, in the next indicator, the first (86.36%) and the second (87.2%) cycle, the students were able to modify one of representative things into another form.

Keyword : manipulative media, mathematical comprehension, integers addition integers subtraction.


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu aspek yang dapat menentukan kualitas kehidupan, baik kehidupan secara individu maupun kualitas kehidupan suatu bangsa adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang memiliki tujuan tertentu untuk dicapai. Secara nasional, pendidikan nasional itu sendiri memiliki tujuan-tujuan yang telah dirancang dan disusun dalam pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 yaitu tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan tersebut dapat dicapai tentunya dengan pencapaian tujuan-tujuan secara khusus yang harus dicapai dengan strategi-strategi tertentu.

Pendidikan terdiri dari beberapa jalur pendidikan diantaranya jalur pendidikan formal, non formal, dan informal. Untuk jalur pendidikan formal didalamnya terdapat jenjang-jenjang pendidikan yang salah satunya adalah jenjang pendidikan dasar. Jenjang pendidikan dasar ini merupakan jenjang pendidikan yang sangat mendasar yang melandasi jenjang-jenjang pendidikan setelahnya yaitu jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu, tentunya jenjang pendidikan dasar ini harus diperhatikan secara lebih terarah untuk setiap aspeknya sebagai landasan yang kokoh untuk pendidikan pada jenjang selanjutnya.

Dalam jalur pendidikan formal terdapat kurikulum yang mengatur keberlangsungan penyelenggaran pendidikan. Kurikulum tersebut sebagai salah satu acuan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Dalam standar isi kurikulum, jenjang pendidikan dasar itu sendiri terdiri dari beberapa kelompok


(16)

2

mata pelajaran yang dimana salah satu dari kelompok mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran matematika.

Matematika sangat berperan dalam berbagai bidang kehidupan. Namun, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa matematika adalah ilmu yang sulit, kurang menarik dan kurang diminati. Matematika sekolah atau dalam kata lain bagian matematika yang diberikan untuk dipelajari siswa sekolah (formal) dianggap sebagai hal yang sulit dan bersifat membosankan. Siswa cenderung sangat kurang menggemari dan cenderung sulit memahami pelajaran matematika. Kemonotonan siswa, cara pembelajaran yang kurang menarik, minimnya penggunaan media atau bahkan kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran menjadi salah satu penyebab yang cukup krusial. Terlepas dari hal tersebut, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari secara baik sebagai bekal kehidupan. Sejalan dengan hal tersebut, Marti (dalam Sundayana, 2013, hlm 2) mengungkapkan bahwa meskipun matematika dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, namun setiap orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari.

Hakikat matematika itu sendiri seperti yang dikemukakan Ruseffendi (dalam Karso, 2008, hlm. 1.39) matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil, di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif. Selain itu, menurut Hudojo (dalam Karso, 2008, hlm 1.39) beliau juga menyatakan bahwa matematika merupakan suatu obyek abstrak. H.W. Fowler (dalam Sundayana, 2013, hlm 3) mengemukakan bahwa hakikat matematika itu sendiri adalah “Mathematics is the abstract science of space and number.” Matematika adalah ilmu abstrak

mengenai ruang dan bilangan. Hal tersebut senada dengan pendapat Marshall (dalam Sundayana, 2013, hlm 3) “Mathematics maybe defined as the study of

abstract structures and their interrelations,” matematika dapat di definisikan sebagai studi tentang struktur-struktur abstrak dengan berbagai hubungannya. Dari beberapa pendapat tersebut disini dapat kita simpulkan bahwa matematika


(17)

3

itu sendiri merupakan ilmu deduktif yang cenderung di pahami oleh kebanyakan orang sebagai ilmu yang abstrak.

Berbeda dengan hakikat matematika yang cenderung bersifat deduktif dan abstrak, hakikat anak terutama anak usia sekolah dasar (SD) yang berkisar antara 7 – 11 tahun, menurut Piaget (dalam Dahar, R.W, 1996, hlm. 154) mengemukakan bahwa siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret dimana pada tahap ini anak usia SD sedang dalam masa perkembangan tingkat berfikirnya. Tahap berfikir mereka belum pada tahapan formal yang cenderung bersifat abstrak sehingga tentu membutuhkan alat bantu pembelajaran dalam mengkonkretkannya.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar tahun 2006 mata pelajaran matematika itu sendiri bertujuan agar siswa memiliki beberapa kemampuan berikut :

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Jika kita cermati, kemampuan dasar matematika yang tercantum dalam tujuan pembelajaran matematika tersebut diantaranya : 1) pemahaman matematis, 2) penalaran matematis, 3) pemecahan masalah matematis, 4) komunikasi matematis, 5) sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.


(18)

Tujuan-4

tujuan pembelajaran matematika tersebut tentunya merupakan kemampuan-kemampuan dasar matematika yang harus di capai.

Berkaitan dengan hal tersebut, pemahaman matematis merupakan sebuah kemampuan dasar matematika yang tentu harus dimiliki oleh siswa. Pemahaman matematis merupakan kemampuan dasar bagi siswa sebagai bekal dalam kemampuan-kemampuan matematis lainnya. Oleh karena itu, sebagai kemampuan matematis yang paling mendasar tentunya kemampuan pemahaman matematis ini harus dapat dikuasai secara baik dimana siswa tidak hanya menghapal dan dapat melakukan tugasnya dengan baik, namun siswa sadar dan mengetahui alasan-alasan mengapa rumus atau aturan-aturan itu digunakan.

Untuk pencapaian tujuan-tujuan pendidikan, khususnya tujuan dari pelajaran matematika tentu harus terdapat strategi-strategi pembelajaran tertentu. Terlebih hakikat matematika yang cenderung bersifat abstrak dan hakikat anak usia sekolah dasar yang cenderung masih terikat dengan objek yang ditangkap dengan pancaindra dan tahapan berfikirnya masih bersifat konkret tentu harus ada strategi pembelajarn khusua dalam menjembatani perbedaan hakikat tersebut. Adapun salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengantarkan siswa pada pembelajaran yang bersifat abstrak tersebut salah satunya adalah dengan penggunaan alat bantu berupa media pembelajaran. Penggunaan alat bantu dalam hal ini media pembelajaran dirasa akan lebih membantu siswa dalam pembelajaran matematika . Penggunaan media pembelajaran akan membantu memperjelas apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa dapat dengan mudah memahami pembelajaran terlebih dalam pembelajaran-pembelajaran matematika yang cukup menekankan siswa untuk berfikir secara abstrak seperti materi bilangan bulat.

Dalam bilangan bulat kita mengenal bilangan negatif yang cukup sulit dipahami oleh siswa dalam pengoperasian bilangannya. Hal tersebut tentu membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi tersebut secara hands on tidak hanya secara teori agar siswa dapat dengan mudah memahaminya. Peranan media dalam pembelajaran materi tersebut dirasa akan sangat membantu. Selain dapat membantu siswa


(19)

5

untuk memahami pembelajaran, juga sangat membantu guru untuk menyampaikan pembelajaran dengan menarik, efektif dan efisien. Namun tentunya penggunaan media itu sendiri harus disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa, materi pembelajaran dan berbagai faktor lainnya.

Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan survey fakta yang ditemukan di lapangan khususnya pada siswa kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang masih terdapat banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes evaluasi siswa yang terdiri dari soal-soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dimana hanya terdapat 13,64 % dari 22 siswa yang tuntas dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Selebihnya nilai siswa masih belum tuntas dimana nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 60.

Gambar 1.1 Contoh Pekerjaan Siswa

Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung masih terdapat beberapa masalah yang dialami oleh siswa, diantaranya : (1) siswa masih merasa kebingungan dalam penggunaan alat bantu yang diberikan guru pada saat pembelajaran berlangsung (2) siswa menjumlahkan dan mengurangkan soal bilangan bulat cenderung sama seperti menjumlahkan dan mengurangkan bilangan cacah (3) jawaban siswa tidak konsisten dimana ketika


(20)

6

siswa mengerjakan soal dengan bimbingan guru jawaban siswa sudah benar namun ketika siswa mengerjakan soal secara mandiri tanpa bimbingan guru siswa masih terlihat kebingungan. Hal tersebut menandakan bahwa siswa belum memahami pembelajaran tersebut. Dalam kata lain, siswa belum menguasai kemampuan pemahaman matematis. Siswa dapat melakukan tugasnya dengan baik dengan bimbingan guru namun siswa belum memahami aturan-aturan dalam pembelajaran tersebut.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, hal tersebut terjadi diduga disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya : (1) Penggunan garis bilangan bermodifikasi yang digunakan oleh guru pada saat kegiatan belajar mengajar masih bersifat kurang efektif. Siswa masih terlihat kebingungan dengan perintah balik kanan, balik kiri, mundur, dan maju untuk membedakan penjumlahan, pengurangan, bilangan negatif dan bilangan positif dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. (2) siswa belum memahami operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat itu sendiri sehingga siswa cenderung mengerjakan sama dengan operasi bilangan cacah.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut dan yang melibatkan siswa secara langsung serta media yang bersifat lebih mudah dipahami oleh siswa. Adapun alternatif media yang dapat digunakan adalah media manipulatif berupa Sticky Notes.

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Yulia Nurlaela (2011) di SDN Cisitu I Kecamatan Coblong Kota Bandung. Media kancing berwarna yang termasuk pada media manipulatif terbukti berhasil meningkatkan pemahaman matematika siswa. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan hasil penelitian tiap siklusnya yaitu berdasarkan rekapitulasi hasil tes pemahaman siswa pada siklus I dengan rata-rata 65,47%, dan siklus II dengan rata-rata 86,52%. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas dengan meneliti


(21)

7

penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes yang diduga dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang.

Media manipulatif berupa Sticky Notes ini merupakan media pembelajaran bilangan bulat bermuatan yang dimodifikasi. Media manipulatif berupa Sticky Notes ini disediakan berbeda warna untuk membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif agar dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dipahami siswa dengan baik. Dalam media ini siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran, warna dan bentuk pun di rancang semenarik mungkin agar dapat menarik perhatian siswa untuk menggemari terlebih dahulu pembelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti akan mencoba melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Media Manipulatif berupa Sticky Notes

untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa dalam Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat”, sebuah Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 01 Cikidang Lembang Kelas IV A, sehingga dengan penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat diharapkan dapat meningkat.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian yang akan peneliti lakukan secara garis besar adalah “Bagaimana penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 01 Cikidang Lembang?”.

Adapun rumusan masalah tersebut, dapat penulis uraikan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dalam

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang?

2. Bagaimanakah pemahaman matematis siswa kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang Lembang dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes?


(22)

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang akan dilakukan peneliti secara garis besar adalah untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang Lembang dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes.

Sedangkan secara khusus, tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah penggunaan media manipulatif berupa

Sticky Notes dalam penjumlahan danpengurangan bilangan bulat di kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang.

2. Untuk mengetahui pemahaman matematis siswa kelas IV A SD Negeri 1 Cikidang Lembang dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi penulis, yaitu :

a. Memberikan gambaran secara lebih jelas mengenai penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dalam meningkatkan pemahaman matematis siswa pada pembelajaran di kelas.

2. Manfaat bagi siswa, yaitu :

a. Meningkatan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

b. Mendapatkan pengalaman belajar yang baru dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda.

3. Manfaat bagi guru, yaitu :

a. Menambah wawasan dan pengalaman dalam mengatasi permasalahan pemahaman matematis yang dialami siswa dalam penjumlahan dan


(23)

9

pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes.

b. Sebagai salah satu masukan atau saran terhadap guru untuk meningkatkan perencanaan pembelajaran

4. Manfaat bagi sekolah, yaitu :

a. Memotivasi pihak sekolah terutama para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik juga untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran beserta alternatif solusinya

b. Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada tujuan, permasalahan, dan teori landasan penelitian ini, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat maka pemahaman matematis siswa kelas IV A SD Negeri 01 Cikidang akan meningkat.

F. Definisi Operasional

Dalam definisi operasional ini, peneliti mengemukakan beberapa penjelasan mengenai variabel-variabel yang akan diteliti dalam rangka menyamakan persepsi mengenai hal–hal yang berkaitan dengan penelitian. Adapun hal-hal tersebut diantaranya :

1. Media Manipulatif berupa Sticky Notes

Media manipulatif berupa Sticky Notes dalam penelitian ini adalah sebuah media berupa kertas berwarna berperekat fleksible dengan bermacam bentuk yang menarik yang dapat dimanipulasi secara langsung oleh siswa dengan cara dipilih,


(24)

10

dipindahkan, digeser, dikelompokan dan di tempel. Adapun untuk membedakan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif pada media manipulatif berupa

Sticky Notes ini yaitu dibedakan dengan warna pada Sticky Notes yang menunjukan bilangan bulat positif dan Sticky Notes yang menunjukan bilangan bulat negatif.

2. Pemahaman Matematis

Pemahaman matematis dalam penelitian ini merupakan proses mengkonstruksi makna dari sebuah pesan matematis yang kemudian diolah sehingga siswa berada dalam kondisi tidak hanya sekedar mengingat dan menghafal namun juga mengetahui secara pasti alasan suatu operasi matematis atau rumus-rumus matematis tertentu digunakan. Dalam kata lain, pemahaman matematis dalam penelitian ini merupakan salah satu kemampuan dasar matematika yang harus dimiliki dengan memperhatikan beberapa indikator pemahaman matematis diantaranya :

1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan

Dalam penelitian ini dibatasi pada medefinisikan konsep secara tulisan.

2) Menggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep.

Dalam penelitian ini menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep.

3) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya.

3. Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan penggabungan dari bilangan-bilangan cacah dengan bilangan asli yang negatif atau dapat juga diartikan bahwa bilangan bulat terdiri dari bilangan-bilangan bulat (bilangan-bilangan asli), bilangan-bilangan negatif (bilangan asli) dan bilangan nol (yaitu bilangan yang tidak positif dan tidak pula negatif (netral)). Adapun dalam penelitian ini, materi yang dipelajari adalah materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.


(25)

38 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penleitian ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam istilahnya Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan

Classroom Action Research. Penelitian Tindakan kelas menurut McNiff (dalam Asrori, 2009, hlm. 4) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat pengembangan dan perbaikan pembelajaran.

Secara umum, tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, berdasarkan tujuan dari PTK tersebut peneliti menentukan metode penelitian PTK sebagai metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini. Dalam kata lain, alasan penggunaan metode PTK pada penelitian ini adalah berdasarkan kesamaan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dimana keduanya sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran.

PTK itu sendiri dilaksanakan dengan strategi yang sudah menjadi ciri khusus dalam PTK itu sendiri. Strategi tersebut merupakan strategi siklus yang mana strategi siklus itu sendiri bermula dari pengidentifikasian masalah yang dihadapi oleh guru dalam hal ini peneliti, penyususnan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sebuah rangkaian mulai dari perencanaan tindakan hingga refleksi yang kemudian satu rangkaian kegiatan tersebut disebut dengan satu siklus.

B. Model Penelitian

PTK mempunyai banyak model sehingga peneliti dapat memilih salah satu model yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam penelitian yang akan diteliti. Beberapa model PTK itu sendiri diantaranya model yang dikembangkan oleh


(26)

39

Ebbut, Kemmis dan Mc Taggart, Elliot, dan Mc Kernan (Sukidin dkk, 2010, hlm. 45).

Dalam penelitian ini, model PTK yang digunakan adalah model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penulis memilih model ini dikarenakan dalam model ini pada perencanaannya menggunakan sistem spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan sebuah dasar persiapan pemecahan permasalahan. Adapun alur dari Penelitian Tindakan Model spiral Kemmis & Mc taggart, 1988 itu sendiri adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1

Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2010, hlm. 137)

Dalam alur PTK tersebut terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya:

1. Menyususn rancangan tindakan yang kemudian dikenal dengan perencanaan. Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, bagaiman, kapan dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersbeut dilakukan. 2. Pelaksanaan Tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan

yiatu mengenai tindakan di kelas.

3. Tahap 3 : Pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat 4. Tahap 4 : Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukanakan kembali apa


(27)

40

Dalam penelitian ini, alur PTK tersebut sedikit dikembangkan. Perkembangan tersebut terjadi pada tahap tindakan dan pengamatan. Jika dalam alur di atas tahap tindakan dan pengamatan dipisahkan, maka dalam penelitian ini tahap tindakan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan sehingga alur model PTK tersebut terdapat perubahan sebagai berikut :

Gambar 3.2

Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart yang Dikembangkan

Dikembangkannya alur PTK tersebut tentu dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah seperti yang terlihat dalam gambar 3.1, dalam alur PTK tersebut tahap pelaksanaan tindakan dan tahap pengamatan itu sendiri terlihat seperti terdapat perbedaan yaitu dengan adanya jeda antara keduanya. Padahal dalam pelaksanaanya terutama pada pelaksanaan

Perencanaan

Pelaksanaan dan Pengamatan Refleksi

Perencanaan SIKLUS

I

Pelaksanaan dan Pengamatan Refleksi

?

SIKLUS II


(28)

41

penelitian ini, tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan itu berlangsung secara bersamaan dan tidak ada jeda waktu antara keduanya. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan diagram alur tesebut seperti yang tercantum dalam gambar 3.2.

Adapun alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap satu siklus terdiri dari satu tindakan. Setiap tindakan siklus, peneliti melakukan tahapan-tahapan dalam penelitian tersebut. Tahapan yang pertama dilakukan adalah perencanaan dimana dalam perencanaan tersebut peneliti harus menyusun rancangan tindakan. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan yang disertai dengan kegiatan pengamatan. Tahapan terakhir adalah refleksi, refleksi didasarkan pada hasil pengamatan yang telah dilakukann untuk mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan.

Jika hasil refleksi menunjukan perlunya perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan maka rencana tindakan harus kembali diperbaiki dan menyusun rancangan kegiatan untuk siklus kedua. Dalam siklus kedua tersebut, setelah melakukan perencanaan maka guru dapat melanjutkan pada tahapan-tahapan selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan dan pengamatan serta refleksi seperti yang terjadi pada siklus pertama. Selanjutnya, jika siklus kedua tersebut telah selesai dilakukan namun hasil dan guru juga belum merasa puas dengan hasil tindakan tersebut serta dirasa memerlukan perencanaan dan tindakan kembali, maka penelitian dapat dilanjutkan dengan siklus ketiga dan seterusnya yang cara dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya.

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Cikidang yang terletak di Kampung Cikareumbi Desa Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih lima bulan. penelitian dilakukan terhitung sejak bulan Februari 2014 hingga bulan Juni 2014.


(29)

42

Adapun kegiatan yang dilakukan pada rentang waktu lima bulan ini diantaranya adalah mengidentifikasi masalah, menyususn prosposal, melaksanakan revisi, mengajukan proposal penelitian dan melaksanakan seminar proposal yang diselenggarakan di Program Studi peneliti. Kemudian, setelah mendapat persetujuan proposal, peneliti melaksanakan penelitian dan melakukan bimbingan pada dosen pembimbing skripsi, dan yang terakhir adalah penyusunan laporan penelitian itu sendiri.

3. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek penlitian pada penelitian ini adalah siswa kelas 4 A SD Negeri 01 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 22 siswa, dengan sebaran 9 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rancangan penelitian berupa tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada sebuah penelitian untuk memperoleh hasil penelitian yang maksimal sesuai dengan tujuan yang di harapkan. Adapun prosedur penelitian ini meliputi tahap – tahap sebagai berikut :

1. Tahap Pengenalan Masalah, meliputi : a) Identifikasi Masalah

b) Analisis masalah mengacu pada teori-teori yang relevan

c) Identifikasi tindakan yang disesuaikan dengan permasalahan dan teori-teori yang relevan

2. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam 2 siklus, yaitu siklus I, dan II. Apabila belum mencapai hasil yang di harapkan, maka dilanjutkan dengan siklus yang berikutnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta analisis refleksi.


(30)

43

a) Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun perencanaan mengenai segala sesuatu yang menyangkut pelaksanaan tindakan. Dimulai dari perencanaan waktu pelaksanaan tindakan, penyusunan Instrumen penelitian baik instrument pembelajaran maupun instrument pengolahan data, media pembelajaran, dan hal lainnya yang menyangkut pengimplementasian tindakan.

b) Tahap Implementasi Tindakan dan Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan pengamatan oleh observer ketiaka peneliti melakukan tindakan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji kebenaran hipotesis melalui tindakan yang telah direncanakan.

c) Tahap Analisis Refleksi

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Analisis refleksi ini sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.

3. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan sesuai dengan data yang telah diperoleh yang kemudian dianalisis dan diseskripsikan berdasarkan hasil analisis data tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Langakah PTK yang tidak kalah penting, yaitu pengumpulan data. Proses ini dapat dikatakan sebagai inti PTK karena proses ini merupakan penentu baik tidaknya proses PTK itu sendiri (Sukidin, dkk, 2010, hlm. 99). Pada penelitian ini, terdapat dua jenis instrumen yang digunakan, yaitu instumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran itu sendiri merupakan alat penunjang dalam pelaksanaan penelitian, dan instrumen pengumpulan data itu sendiri merupakan alat yang


(31)

44

digunakan untuk memperoleh data atau infromasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran merupakan sebuah instrumen yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen pembelajaran merupakan alat pendukung dalam penelitian tindakan kelas. Adapun instrumen pembelajran yang digunakan pada pembelajaran ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). a. Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP)

RPP merupakan sebuah perencanaan pembelajaran yang didalamnya dimuat beberapa aspek yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diinginkan. RPP disusun sebagai pedoman dalam langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada setiap pertemuan. Peneliti melakukan daur siklus dengan merencanakan siklus sebanyak dua siklus. Dalam menyusun RPP itu sendiri disesuaikan dengan penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes (RPP terlampir).

b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

LKS merupakan lembar kegiatan siswa yang diberikan guru untuk dikerjakan secara berkelompok. LKS ini tentunya dibuat sesuai dengan penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dengan tujuan agar siswa dapat mudah memahami penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Selain itu, LKS juga bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes itu sendiri.


(32)

45

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa instrument, diantaranya :

a. Tes

Dalam penelitian ini, tes itu sendiri digunakan sebagai alat evaluasi dalam pembelajaran untuk mengetahui tingkat ketercapaian atau peningkatan pemahaman matematis siswa merujuk pada suatu skor. Adapun pelaksanaan atau pemberian tes dilakukan setiap siklus. Untuk mengetahui tes tersebut baik atau buruk maka dilakukan analisis tes sebagai berikut :

1) Validitas Tes

Menurut Karno To (2003, hlm. 4) validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang abasah yaitu tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Oleh karena itu, pengujian tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas atau keabsahan item tes yang akan diujikan.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas suatu tes menurut Purwanto (dalam Nurlaela, 2011, hlm.30) menggunakan rumus Pearson’s Product Moment sebagai berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara x dan y.

Dalam hal ini, dapat diartikan sebagai koefisien validitas. N = Banyaknya testi.

X = Skor setiap butir soal masing-masing siswa. Y = Skor total masing-masing siswa.


(33)

46

Adapun kriteria validitas menurut Purwanto (dalam Nurlaela, 2011, hlm.30) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kriteria Validitas Item Tes

Skor KriteriaValiditas

0,90 < rxy < 1,00 Sangat Tinggi 0,70 < rxy < 0,90 Tinggi 0,40 < rxy < 0,70 Sedang 0,20 < rxy < 0,40 Rendah

rxy < 0,00 Sangat Rendah 2) Reliabilitas Tes

Menurut Karno To (2003, hlm 4) Reliabilitas Tes adalah tingkat keajegan atau tingkat konsistensi suatu tes. Reliabilitas tes bertujuan untuk mengetahui suatu tes dapat dipercaya atau tidak untuk menghasilkan skor yang ajeg/konsisten (tidak berubah-ubah). Tes yang reliabel atau dapat dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg, relatif tidak berubah-ubah walaupun diteskan pada situasi dan waktu yang berbeda-beda.

Adapun untuk menguji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha (Kusnadi, 2012) yaitu :

Kriteria reliabilitasnya itu sendiri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2

Kriteria Reliabilitas Item Tes

Skor Kriteria Reliabilitas

ɑ < 0,20 Sangat Rendah 0,20 < ɑ < 0,40 Rendah

0,40 < ɑ < 0,70 Cukup

0,70 < ɑ < 0,90 Tinggi 0,90 < ɑ < 1,00 Sangat Tinggi


(34)

47

Setelah dilakukan analisis tes, maka validitas item soal dan reliabilitas tes siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel rekapitulasi analisis item soal berikut :

Tabel 3.3

Rekapitulasi Analisis Tes Siklus I

Berdasarkan tabel tersebut, secara keseluruhan validitas soal tes pada siklus I sudah cukup baik. Hal tersebut terlihat pada hasil uji validitas yang menunjukan terdapat dua item soal yang memiliki validitas atau keabsahan yang tinggi yaitu soal nomer 2, nomer 3, nomer 5, nomer 6, dan soal nomer 9. Kemudian tiga item soal yang termasuk pada kriteria sedang dan satu item soal yang memiliki validitas rendah. Akan tetapi, reliabilitas soal pada tes siklus I ini secara keseluruhan termasuk pada kriteria yang tinggi sehingga soal tersebut dapat digunakan.

No Soal

Validitas Reliabilitas

Keterangan

Skor Kriteria Skor Kriteria

1 0.514384 Sedang

0.807491 Tinggi

Digunakan

2 0.682279 Tinggi Digunakan

3 0.876895 Tinggi Digunakan

4 0.499571 Sedang Digunakan

5 0.751178 Tinggi Digunakan

6 0.736427 Tinggi Digunakan

7 0.488357 Sedang Digunakan

8 0.292681 Rendah Digunakan


(35)

48

Tabel 3.4

Rekapitulasi Analisis Tes Siklus II

Berdasarkan tabel tersebut, secara keseluruhan validitas soal tes pada siklus II juga sudah cukup baik. Hal tersebut terlihat pada hasil uji validitas yang menunjukan terdapat dua item soal yang memiliki validitas atau keabsahan yang tinggi yaitu soal nomer 6, 8 dan soal nomer 9. Kemudian dua item soal yang termasuk pada kriteria sedang. Dua item soal yang memiliki validitas rendah dan dua soal yang memiliki validitas sangat rendah. Akan tetapi, reliabilitas soal pada tes siklus I ini secara keseluruhan termasuk pada kriteria yang cukup sehingga soal tersebut dapat digunakan.

b. Non Tes

1) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika pembelajaaran berlangsung. Pembelajaran disini tentunya adalah pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes. Adapun jenis lembar observasi dalam penelitian ini adalah jenis lembar observasi terstruktur. Dalam lembar observasi itu sendiri dilampirkan rubrik skor sebagai pedoman pemberian No

Soal

Validitas Realibilitas

Keterangan

Skor Kriteria Skor Kriteria

1 0.376543159 Rendah

0.596304087 Cukup

Digunakan

2 0.484182026 Sedang Digunakan

3 0.372394547 Rendah Digunakan

4 0 Sangat Rendah Digunakan

5 0.594688222 Sedang Digunakan

6 0.733275804 Tinggi Digunakan

7 -0.02193 Sangat Rendah Digunakan

8 0.753225821 Tinggi Digunakan


(36)

49

skor baik pada lembar observasi aktivitas guru maupun lembar observasi aktivitas siswa.

2) Catatan Lapangan (Field Notes)

Catatan lapangan merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi, dan reaksi terhadap masalah-masalah kelas (Hopkins, 2012, hlm. 180). Pada penelitian ini, catatan lapangan itu sendiri merupakan sebuah alat pengumpul data yang didalamnya meliputi aspek yang diamati, deskripsi, dan refleksi terhadap hal-hal yang terjadi pada suatu kegiatan pembelajaran. Catatan Lapangan ini kemudian digunakan untuk melengkapi lembar observasi.

3) Jurnal Siswa

Menurut Puerwanti (2008, hlm 5.8) jurnal adalah rekaman tertulis tentang apa yang dibuat siswa terhadap apa yang telah dipelajari oleh siswa. Jurnal dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topic-topik kunci yang dipelajari, seperti misalnya perasaan siswa, kesulitan yang dialami atau keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah, atau dalam kata lain komentar yang dibuat oleh siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini jurnal siswa juga digunakan untuk memperoleh data tentang komentar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes.

4) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi serta menghimpun dokumen pada saat pelaksanaan penelitian.

F. Pengolahan Data

Setelah melaksanakan penelitian, data – data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis agar mendapatkan kesimpulan yang utuh dan menyeluruh. Ada dua jenis data yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.


(37)

50

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi baik observasi aktivitas guru maupun observasi aktivitas siswa, catatan lapangan (field notes) dan jurnal siswa. Data yang diperoleh dari hasil observasi itu sendiri kemudian dideskripsikan berdasarkan rubrik penskoran dan catatan lapangan yang kemudian direfleksikan sebagai bahan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hal tersebut dilakukan agar pembelajaran pada tindakan selanjutnya lebih baik dan pemahaman matematis siswa itu sendiri dapat meningkat. Selain itu, perolehan data dari jurnal siswa itu sendiri diolah dengan cara mengumpulkan seluruh lembar jurnal siswa yang telah di isi oleh siswa yang kemudian ditarik kesimpulan secara keseluruhan mengenai pendapat atau respon siswa terhadap pembelajaran sebagai bahan refleksi pada tindakan selanjutnya.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan statistik sederhana untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis siswa dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes. Adapaun langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data kuantitaif tersebut diantaranya :

a. Penskoran Hasil Tes

Penskoran disini adalah penskoran atas jawaban yang diberikan siswa. Penskoran yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi Teknik Penskoran Soal Bentuk Uraian Non-Objektif. Penskoran soal bentuk uraian non-objektif ini sama dengan bentuk uraian objektif yaitu menentukan terlebih dahulu indikator kompetensinya (Puerwanti, 2008, hlm. 6.7). Adapun penskoran tiap item tes siklus diberikan skor sesuai dengan indikator kompetensi itu sendiri.


(38)

51

Tabel 3.5

Tabel Penskoran Lembar Evaluasi Siswa

No.

Soal Kriteria Skor

1 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 2 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 3 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 4 Kesesuaian jumlah gambar dengan soal

Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 1 5 Kesesuaian jumlah gambar dengan soal

Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 1 6 Kesesuaian jumlah gambar dengan soal

Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 1 7 Kesesuaian kalimat penjumlahan dengan gambar

Hasil penjumlahan tepat

1 1 8 Kesesuaian kalimat penjumlahan dengan gambar

Hasil penjumlahan tepat

1 1 9 Kesesuaian kalimat penjumlahan dengan gambar

Hasil penjumlahan tepat

1 1


(39)

52

Tabel 3.6

Tabel Penskoran Lembar Kegiatan Siswa No.

Soal

Kriteria Skor

1 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 2 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 3 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 4 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 5 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1 6 Ketepatan penggunaan warna pada bilangan bulat negatif

dan positif

Hasil penjumlahan tepat

1 1


(40)

53

b. Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus menurut Purwanto (dalam Nurhakiki, 2011, hlm. 52)

X =

Keterangan : �= nilai rata − rata

Σ� = jumlah semua nilai siswa Σ� = jumlah siswa

c. Menghitung Daya Serap Klasikal (DSK) DSK = Jumlah nilai total subjek x 100%

Jumlah Skor total maksimum

d. Menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal (Nurhakiki, 2011, hlm. 52)

Tuntas Belajar = x 100% Keterangan :

TB = Ketuntasan Belajar

ΣS ≥ 60 = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 60 n = banyak siswa

100 = bilangan tetap

e. Penentuan persentase tingkat keberhasilan belajar siswa

Penentuan persentase tingkat keberhasilan belajar siswa berdasarkan skor yang diperoleh dicari dengan menggunakan rumus :

Persentase Kemampuan Pemahaman Matematis = Jumlah Skor yang diperoleh X 100% Skor Total


(41)

54

Untuk mengetahui kualifikasi persentase pemahaman matematis tersebut, maka data hasil tes tersebut dapat diklasifikasi dengan menggunakan skala Lima (Puerwanti, 2008, hlm. 6.18) :

Tabel 3.7

Kriteria Penentuan Tingkat Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Tingkat Penguasaan

(%)

Hasil Penilaian

Nilai Kualifikasi

80 ke atas A Sangat Memuaskan

70 – 79 B Memuaskan

60 – 69 C Cukup

50 – 59 D Kurang

49 ke bawah E Sangat Kurang

Adapun kriteria kelulusan yang telah ditetapkan pihak sekolah berdasarkan BNSP siswa dapat dikatakan tuntas dalam pembelajaran matematika jika telah mencapai Kriteria Kelulusan Minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Namun, secara klasikal dikatakan tuntas dalam pembelajaran jika sebanyak 60% - 79% siswa mendapatkan nilai sama atau lebih besar dengan KKM dengan kategori cukup dan 80% - 100% siswa mendapatkan nilai sama atau lebih besar dari KKM dengan kategori baik.

f. Peningkatan kemampuan siswa setiap siklus

Setelah mengetahui kriteria hasil tes pemahaman matematis ini, selanjutnya dianalisis peningkatan antara pemahaman matematis siklus satu dan siklus berikutnya. Untuk menghitung peningkatan hasil pemahaman matematis siswa persiklus maka dapat ditentukan besar pertumbuhannya (gain) dengan mengadaptasi rumus menurut Hake (dalam Nurhakiki, 2011, hlm. 52)

<g> =

Tingkat perolehan skor gain ternormalisasi dikategorikan kedalam tiga kategori yang ditunjukkan pada tabel berikut:


(42)

55

Tabel 3.8

Interpretasi Gain Yang Dinormalisasi Skor Gain Ternormalisasi Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Tinggi


(43)

94 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang dilaksanakan di SD Negeri 01 Cikidang Lembang dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh para observer,

penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes tersebut digunakan oleh siswa secara efektif. Guru dalam hal ini peneliti telah menggunakannya sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Selain itu, penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes ini sangat disenangi oleh siswa. Hal tersebut terlihat pada tanggapan positif yang siswa tuangkan dalam jurnal siswa siswa cenderung antusias, dan aktif dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes tersebut.

2. Penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat hal ini telihat pada persentase pencapaian indikator pemahaman matematis pada setiap siklusnya. Untuk indicator pemahaman matematis yang pertama, pada siklus I mencapai 79,54% dan siklus II mencapai 94,69% siswa sudah dapat mendefinisakan konsep secara verbal dan tulisan. Untuk indikator pemahaman matematis yang kedua, pada siklus I 87,87% dan pada siklus II mencapai 88,89% siswa sudah dapat menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep. Sedangkan pada indikator pemahaman matematis yang ketiga, pada siklus I mencapai 86,36% siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya dan


(44)

95

pada siklus II 87,2 % siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka rekomendasi yang diberikan yaitu: 1. Bagi guru SD

a. penggunaan media sticky notes dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga hal tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan pembelajaran matematika yang lebih baik lagi dan mudah dipahami oleh siswa.

b. guru hendaknya selalu berinovasi dan merencanakan pembelajaran dengan baik agar pada pelaksanaan pembelajaran siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan yang konvensional.

2. Bagi peneliti selanjutnya.

a. Peneliti melaksanakan PTK ini terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya hanya terdiri dari satu tindakan. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal penelitian selanjutnya dapat dilakukan lebih dari satu tindakan setiap siklusnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan media sticky notes berbentuk lainnya yang lebih menarik dana dalam pemilihannya harus lebih teliti memperhatikan perekat pada sticky notes pilih perekat yang tahan lama dalam menempel.

c. Pada penelitian ini, peneliti membatasi cakupan indikator pemahaman matematis yang pertama, yaitu mendefinisikan konsep secara tulisan. Untuk peneliti selanjutnya, untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih rinci mengenai pemahaman matematis dapat diteliti mengenai indikator mendefinisakn konsep secara verbal.


(45)

96

3. Bagi sekolah.

a. Kepala Sekolah diharapkan dapat memperhatikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran siswa secara aktif di kelas. b. Kepala sekolah diharapkan mempunyai waktu khusus untuk mengontrol

kegiatan pembelajaran, agar mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga terdapat tindak lanjut untuk pembelajaran yang lebih baik.


(46)

97

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Tindakan “Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Cv.Wacana Prima. Dahar, R.W. (1996). Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Pedoman Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.

Hopkins, D. (2011). Panduan Guru : Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Karno To. (2003). Mengenal Analisis Tes. Bandung : Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika I. Jakarta : Universitas Terbuka. Kesuma. (2011). Indikator Capaian Kompetensi Pedoman Teori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tidak diterbitkan.

Muhsetyo. (2011). Pembelajaran matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Puerwanti. (2008). Bahan Ajar Cetak Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Rahman. (2004) Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta : Kencana.


(47)

98

Sukidin, dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : Insan Cendekia.

Sumarmo. (2013). Kumpulan Makalah “Berfikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung : Jurusan Pendidikan Matematika UPI.

Sundayana. (2013). Media Pembelajaran Matematika (untuk guru, calon guru, orang tau, dan para pecinta matematika). Bandung : Alfabeta.

Susilana dan Riyana. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : Cv. Wacana Prima. Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : IPA Abong.

Skripsi/Tesis

Nurhakiki. (2011). Meningkatkan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Realistik. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurlaela, Y. (2011). Penggunaan Alat Peraga Kancing Berwarna untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa tentang Bilangan Bulat. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmayati. (2011). Penggunaan Benda Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika di Kelas I SD untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Zalinar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri, Brain Based Learning dan Direct Instruction Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik SMP Kelas VII. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.


(48)

99 Internet

Arifin. (2010) [Online]. Tersedia http://inal9979.blogspot.com/2010/05/media-manipulatif-untuk-pembelajaran.html. [Diakses 17 Juni 2014].

Kusnadi. (2012). [Online] Uji Validitas dan Reabilitas Soal Uraian dengan Microsoft Excel 2007. Tersedia http://adekusnadi.wordpress.com/2012/10/29/uji-validitas-dan-reliabilitas-soal-uraian-dengan-microsoft-excel-2007/ [17 Juni 2014]


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang dilaksanakan di SD Negeri 01 Cikidang Lembang dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh para observer,

penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes tersebut digunakan oleh siswa secara efektif. Guru dalam hal ini peneliti telah menggunakannya sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Selain itu, penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes ini sangat disenangi oleh siswa. Hal tersebut terlihat pada tanggapan positif yang siswa tuangkan dalam jurnal siswa siswa cenderung antusias, dan aktif dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media manipulatif berupa Sticky Notes tersebut.

2. Penggunaan media manipulatif berupa Sticky Notes dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat hal ini telihat pada persentase pencapaian indikator pemahaman matematis pada setiap siklusnya. Untuk indicator pemahaman matematis yang pertama, pada siklus I mencapai 79,54% dan siklus II mencapai 94,69% siswa sudah dapat mendefinisakan konsep secara verbal dan tulisan. Untuk indikator pemahaman matematis yang kedua, pada siklus I 87,87% dan pada siklus II mencapai 88,89% siswa sudah dapat menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk mempresentasikan suatu konsep. Sedangkan pada indikator pemahaman matematis yang ketiga, pada siklus I mencapai 86,36% siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya dan


(2)

95

pada siklus II 87,2 % siswa sudah dapat mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka rekomendasi yang diberikan yaitu: 1. Bagi guru SD

a. penggunaan media sticky notes dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga hal tersebut dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan pembelajaran matematika yang lebih baik lagi dan mudah dipahami oleh siswa.

b. guru hendaknya selalu berinovasi dan merencanakan pembelajaran dengan baik agar pada pelaksanaan pembelajaran siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan yang konvensional.

2. Bagi peneliti selanjutnya.

a. Peneliti melaksanakan PTK ini terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya hanya terdiri dari satu tindakan. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal penelitian selanjutnya dapat dilakukan lebih dari satu tindakan setiap siklusnya.

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan media sticky notes berbentuk lainnya yang lebih menarik dana dalam pemilihannya harus lebih teliti memperhatikan perekat pada sticky notes pilih perekat yang tahan lama dalam menempel.

c. Pada penelitian ini, peneliti membatasi cakupan indikator pemahaman matematis yang pertama, yaitu mendefinisikan konsep secara tulisan. Untuk peneliti selanjutnya, untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih rinci mengenai pemahaman matematis dapat diteliti mengenai indikator mendefinisakn konsep secara verbal.


(3)

96

3. Bagi sekolah.

a. Kepala Sekolah diharapkan dapat memperhatikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran siswa secara aktif di kelas. b. Kepala sekolah diharapkan mempunyai waktu khusus untuk mengontrol

kegiatan pembelajaran, agar mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga terdapat tindak lanjut untuk pembelajaran yang lebih baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Tindakan “Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Cv.Wacana Prima. Dahar, R.W. (1996). Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Pedoman Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.

Hopkins, D. (2011). Panduan Guru : Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Karno To. (2003). Mengenal Analisis Tes. Bandung : Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan UPI.

Karso, dkk. (2008). Pendidikan Matematika I. Jakarta : Universitas Terbuka. Kesuma. (2011). Indikator Capaian Kompetensi Pedoman Teori Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tidak diterbitkan.

Muhsetyo. (2011). Pembelajaran matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Puerwanti. (2008). Bahan Ajar Cetak Asesmen Pembelajaran SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Rahman. (2004) Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta : Kencana.


(5)

Sukidin, dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : Insan Cendekia.

Sumarmo. (2013). Kumpulan Makalah “Berfikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung : Jurusan Pendidikan Matematika UPI.

Sundayana. (2013). Media Pembelajaran Matematika (untuk guru, calon guru, orang tau, dan para pecinta matematika). Bandung : Alfabeta.

Susilana dan Riyana. (2007). Media Pembelajaran. Bandung : Cv. Wacana Prima. Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta : IPA Abong.

Skripsi/Tesis

Nurhakiki. (2011). Meningkatkan Pemahaman Matematik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Realistik. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurlaela, Y. (2011). Penggunaan Alat Peraga Kancing Berwarna untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa tentang Bilangan Bulat. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmayati. (2011). Penggunaan Benda Manipulatif dalam Pembelajaran Matematika di Kelas I SD untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia.

Zalinar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri, Brain Based Learning dan Direct Instruction Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik SMP Kelas VII. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.


(6)

Internet

Arifin. (2010) [Online]. Tersedia http://inal9979.blogspot.com/2010/05/media-manipulatif-untuk-pembelajaran.html. [Diakses 17 Juni 2014].

Kusnadi. (2012). [Online] Uji Validitas dan Reabilitas Soal Uraian dengan Microsoft Excel 2007. Tersedia http://adekusnadi.wordpress.com/2012/10/29/uji-validitas-dan-reliabilitas-soal-uraian-dengan-microsoft-excel-2007/ [17 Juni 2014]