PERKEMBANGAN MARHAENISME DI KOTA MEDAN 1959-1965.
PERKEMBANGAN MARHAENISME
DI KOTA MEDAN
1959-1965
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mengikuti Sidang Meja Hijau
Oleh:
Amrin Pandiangan
Nim. 308 121 017
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
ABSTRAK
AMRIN
PANDIANGAN.
NIM
308121017.
PERKEMBANGAN
MARHAENISME DI KOTA MEDAN 1959-1965. SKRIPSI JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Marhaenisme
secara politik di kota Medan dan untuk mengetahui dampak politik Marhaenisme
di kota Medan.
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu dengan melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh PNI, GMNI
ataupun beberapa tokoh yang pernah berhubungan dengan Marhaenisme. Selain
itu data-data juga diperoleh dari literatur-literatur, buku-buku, yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Yang selanjutnya data-data tersebut diverifikasi dan
kemudian di interpretasikan lalu dituliskan dalam sebuah tulisan sejarah
berdasarkan fakta dan data yang ada.
Dari penelitian yang dilakukan mengenai Perkembangan Marhaenisme di
Kota Medan 1959-1965 bahwa Marhaenisme yang ada di kota Medan tumbuh
sebagai ideologi beberapa partai-partai politik dan organisasi-organisasi sosial.
Yang mana organisasi-organisasi tersebut tetap membela kepentingan kaum
Marhen. Namun di era 1965 pengaruh marhaenisme semakin berkurang, hal ini
diakibatkan adanya peristiwa G30SPKI yang mana turut mencoreng nama Bung
Karno. Dan segala sesuatu yang berhubungan tentang Bung Karno baik itu
ideologinya atau pun kebijakannya dianggap mencerminkan kekomunisan.
Marhaenisme sendiri pun menjadi sebuah ideologi yang dianggap sama seperti
Komunis di era Orde Baru. Organisasi-organisasi yang berazaskan Marhaenisme
ditekan perkembangannya
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan judul “ Perkembangan Marhaenisme di Kota Medan 1959-1965”,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak berupa moril maupun material. Maka dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terimakasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua saya, Deman Pandiangan yang telah bekerja keras untuk
mendidik,membesarkan,mebimbing serta mengajari saya tentang
artinya perjuangan hidup ini. Dan ibu saya yang saya sayangi Hermina
Silalahi yang juga selalu memotivasi dan memberikan kasih sayangnya
yang tulus kepada saya.
2. Adik-adik saya yang saya sayangi, Binarti Pandiangan, Fitri Mei Lely
Padiangan, Asim Rohani Pandiangan yang selalu memberi semangat
kepada saya
3. Bapak Drs. S Rajaguk-guk yang sudah saya anggap sebagai orang tua
saya juga, yang turut juga membantu saya dalam menangani setiap
masalah dikampus dan juga memberi dorongan moril serta semangat
selama menjalani perkuliahan.
4. Dra. Flores Tanjung, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
bersedia dan meluangkan waktu untuk memberi arahan serta dengan
sabar dalam memberi bimbingan kepada saya sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
5. Dra. Hafnita SD Lubis, Msi selaku selaku sekertaris jurusan dan juga
yang sudah saya anggap seorang bunda yang begitu baik dan penuh
rasa saya, yang selalu memberi pertolongan, bimbingan dan motivasi.
6. Bapak Drs. Yushar Tanjung, Msi dan Dr. Hidayat, MS sebagai Penguji
yang memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan Pendidikan
Sejarah dan Bapak Drs. Restu, MS selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.
8. Bapak
Prof.
Ibnu
Hadjar
Damanik,
M.si
selaku
Rektor
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
9. Pengurus PA GMNI Sumatera Utara yang menjadi tempat saya
berdiskusi tentang skripsi ini.
10. Pengurus GMNI cabang kota Medan yang menjadi tempat saya
meneliti.
11. Turut serta pula kepada narasumber saya Teuku Jamli, Jhon Andreas
Purba, Roy, dan Hitler Siahaan yang telah memberikan informasi yang
begitu bernilai untuk penulisan skripsi saya.
12. Rekan-rekan seperjuangan GMNI KOMISARIAT UNIMED, terlebih
kepada Sarina Juli yang saya suda anggap sebagai kakak saya, yang
membantu mencarikan dan meloby narasumber untuk penulisan skripsi
ini.
13. Rekan-rekan seperjuangan dari Komisariat sejajaran GMNI kota
Medan, Bung Syam Jaya, Bung Black, Bung Samuel, Bung Arman
Silalahi, Bung Barus, Bung Nata Tarigan, Bung Herbin, Bung Gio,
Bung Hendra, Bung Aksara Manurung, Bung Kafi, Bung Nando, Bung
Keymat, Bung Wesly, Sarinah Reni, Sarinah Asinah yang selalu
menjadi teman dalam setiap diskusi.
14. Seluruh teman-teman satu stambuk 2008 Pendidikan Sejarah,
terkhususnya kelas A-Reguler (Donal Erikson, Dolung, Mangaratua
Simbolon, Jekson Sitorus, Mulyani, Dosriani Damanik, dll)
15. Serta sahabat-sahabat terbaik saya, Fredy Sinaga (Si Zhougul), Agus
Susanto (Brutus), Agus Salim (Cilik), Pomal Boris (Oom), Putra
Sinaga (Draco), Fer Aldo (Pinokio), Robyn Manik (Face), Andi
(Toluto).
16. Dan juga untuk adek-adek stambuk saya, Leo Sihotang, Armeindo
Sinaga, Novita Pasaribu,Roida Rumapea, Duem Turnip, Januar,
Sheila, Enos, Boy Silalahi serta rekan-rekan senasib dalam mengerjai
skripsi, Gonggom Silaen, Febi Ganesha Sitorus, Imam Santoso, Ryan
Pakpahan dll.
17. Turut serta kepada setiap wanita yang pernah bersama saya dan
memberikan kenangan serta motivasi yang begitu menginspirasi, Sarah
Sartika Tobing, Dede Simanjuntak, Grace Sitompul.
18. Kepada Ganesha Operation selaku tempat saya bekerja, dan temanteman sepekerjaan Bang Donal, Kak Chrisnatalia, Bang Dona, Kak
Lusi Manurung, dan Endang Silalahi.
Medan, September 2013
Penulis
Amrin Pandiangan
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................
1
b. Identifikasi Masalah ......................................................................................................
4
c. Pembatasan Masalah .....................................................................................................
4
d. Perumusan Masalah .......................................................................................................
4
e. Tujuan Penelitian ...........................................................................................................
5
f.
5
Manfaat Penelitian ..........................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kerangka Konseptual ......................................................................................................
6
1.1. Konsep Ideologi ........................................................................................................
6
1.2. Konsep Imperialisme ................................................................................................
6
1.3. Konsep Kapitalisme ..................................................................................................
7
1.4. Konsep Komunisme ...................................................................................................
9
1.5. Konsep Organisasi .....................................................................................................
10
1.6. Konsep Marhaenisme .................................................................................................
11
2. Kerangka Berpikir ............................................................................................................
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
a. Metode Peneitian ............................................................................................................... 18
b. Sumber Data ......................................................................................................................
18
c. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................
19
d. Teknik Analisis Data .........................................................................................................
19
BAB IV PEMBAHASAN
a. Deskripsi ............................................................................................................................ 21
1. Pengertian Dasar Marhaenisme ..................................................................................
22
1.1. Mengapa Memilih Marhaenisme .......................................................................... 28
1.2. Perkembangan Marhaenisme Di Kota Medan ...................................................... 29
2. Sejarah GMNI Kota Medan .......................................................................................
30
2.1. Mahasiswa Dan Partisipasi Politik ......................................................................
32
2.2. Sejarah Kelompok Studi Mahasiswa ..................................................................
38
2.3. Struktur Organisasi GMNI ..................................................................................
48
2.4. Penguatan Jaringan .............................................................................................
53
2.5. Sikap Dari Kebijakan Lokal Dan Nasional .........................................................
55
3. Sejarah Pemuda Demokrat Indonesia ........................................................................
56
3.1. Kondisi Perkembangan Pemuda Demokrat Tahun 1947-1963 ...........................
56
3.2. Kondisi Perkembangan Pemuda Demokrat Indonesia Tahun 1966-1982 .........
57
3.3. Kondisi Perkembangan Pemuda Demokrat Indonesia Tahun 1982- Sekarang ...
59
4. Sejarah PNI ...............................................................................................................
60
4.1. PNI Di Masa Demokrasi Liberal .......................................................................... 62
4.2. PNI Di Masa Demokrasi Terpimpin ..................................................................... 67
4.2.1.
Intern ........................................................................................................ 74
4.2.2.
Ekstern ...................................................................................................... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan ........................................................................................................................ 81
b. Saran .................................................................................................................................
82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................
84
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang
di Indonesia. Paham ini merupakan gagasan pemikiran dari Soekarno yang
menjadi tonggak perlawanan terhadap anti-kapitalisme, anti-kolonialisme, antielitisme dan anti-imperialisme yang muncul di Indonesia. Marhaenisme diambil
dari kata marhaen yang berarti orang yang tertindas, marhaenis adalah orang yang
memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas (Soekarno, 1965: 253).
Saat kekuatan Barat masuk ke Indonesia, kebodohan dan mentalitas
terbelakang masih berupaya dibentuk oleh penjajah. Keterbelakangan itu
disebabkan oleh adanya corak produksi feudal, dimana rakyat hidup dengan
bercocok tanam, tetapi hasil dari tanah kebanyakan harus diserahkan pada tuantuan feudal, bangsawan, raja-raja. Pada saat Indonesia berada dalam era feudal itu,
bangsa barat telah mengalami berbagai perubahan. Dimulai dengan bangkitnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, berpuncak pada revolusi para pemilik modal dan
industrialis
yang
menghancurkan
tatanan
feodalisme,
lalu
muncullah
industrialisasi yang diikat oleh tatanan kapitalisme dimana modal sebagai tenaga
produktif utama berusaha meningkatkan kekuatannya untuk mencari keuntungan.
Tenaga kerja diperas dengan pendapatan rill yang kecil dan semakin kecil.
Tindakan menekan buruh telah mengakibatkan ketidakpuasan karena kemiskinan
dan kelaparan memunculkan perlawanan dimana-mana (Soyomukti, 2012: 44).
Oleh karena itu, diperlukan sebuah azas untuk mempersatukan kaum marhaen
untuk bangkit dan berjuang melawan kapitalisme dan imperialisme tersebut.
Marhaenisme merupakan sebuah pemikiran ideologi yang membela kaum
marhaen atau kaum yang dimiskinkan oleh sistem. Konsep ini mungkin terlihat
sama dengan konsep Marxisme yang memperjuangkan kepentingan proletar. Tapi,
marhaenisme
memperjuangkan
semua
lapisan
masyarakat
Indonesia.
Marhaenisme juga bukan merupakan suatu azas pemberontakan, tetapi merupakan
cara berpikir rakyat dalam berkehidupan di Indonesia. Marhaenisme merupakan
Marxisme yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia (Susilo,
2012: 87).
Munculnya marhaenisme tak luput dari sebuah kerangka berpikir dari
Soekarno yang menggabungkan antara Nasionalisme – Islam – Marxisme. Inilah
azas-azas yang dipeluk oleh pergerakan-pergerakan rakyat diseluruh Asia. Inilah
paham-paham yang menjadi rohnya pergerakan di Asia, yang juga merupakan
rohnya pergerakan di Indonesia kita. Tidak ada salahnya Nasionalis itu dalam
geraknya bekerja bersama-sama dengan Islamis dan Marxis. Coba kita lihat
kekalnya hubungan antara Nasionalis Ganhi dengan Pan-Islamis Maulana
Mohammad Ali, yang ketika pergerakan non-koperartif di India, hamper tiada
bedanya sama sekali. Coba liat pula pergerakan partai Nasionalis Kuomintang di
Tiongkok yang dengan ikhlas hati menerima paham-paham Marxis, yang tak
setuju pada kemiliteran, imperialisme dan kapitalisme (Soekarno, 1965: 5). Bukan
mengharapkan, yang Nasionalis itu berubah paham menjadi Islamis atau Marxis,
bukan maksud pula menyuruh Marxis dan Islamis itu berbalik menjadi Nasionalis,
akan tetapi impiannya adalah kerukunan dan persatuan antara tiga golongan
tersebut.
Tak hanya sekedar paham biasa saja, perkataan ‘Marhaenisme’ adalah
lambang kepribadian nasional (Adam, 2011: 75). Hingga akhirnya marhaenisme
menjadi
sebuah
landasan
perjuangan
dari
kaum-kaum
marhaen.
Pada
perkembangannya Marhaenisme juga menjadi sebuah dasar ideologi dari partaipartai ataupun sebuah organisasi penggerak massa yang tumbuh dan berkembang
di Indonesia. Hal ini terlihat munculnya partai yang berazaskan Marhaenisme
yakni PNI (Partai Nasional Indonesia) yang berdiri di tahun 1927 (Bagin, 2002:
13).
PNI berkembang dengan pesat,t erlebih lagi disertai dengan propagandapropaganda yang bertema antara lain : karakter yang buruk dari penjajah, konflik
pengusaha
dengan
petani,
front
sawo
matang,
melawan
front
putih,
menghilangkan ketergantungan dan menegakkan kemandirian, dan perlu
pembentukan dalam Negara.
Ada pula sebuah organisasi mahasiswa yang turut pula berazaskan
Marhaenisme seperti GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang
secara
resmi
direstui
oleh
presiden
pertama
Republik
Indonesia
Ir.
Soekarno.Organisasi ini adalah sebuah gerakan mahasiswa yang berlandaskan
ajaran Marhaenisme. GMNI dibentuk pada tanggal 22 Maret 1954 sebagai hasil
gabungan dari tiga organisasi mahasiswa, masing-masing Gerakan Mahasiswa
Marhaenis, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat
Indonesia ( Presidium GMNI, 2011: 2).
Mulai dari tahun 1920-an hingga saat ini marhaenisme juga merupakan sebuah
azas untuk perjuangan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk kota medan. Oleh
sebab itu peneliti mengangkat judul “Perkembangan Marhaenisme Di Kota
Medan Tahun 1959-1965”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah:
a) Marhaenisme sebagai ideologi
b) Perkembangan paham marhaenisme di Kota Medan 1959-1965
c) Marhaenisme sebagai azas perjuangan partai politik
d) Marhaenisme sebagai azas perjuangan organisasi mahasiswa
e) Dampak perkembangan paham Marhaenisme secara politis di Kota Medan
C. Pembatasan Masalah
Yang menjadi pembatasan masalah adalah:
a) Latar belakang munculnya paham Marhaenisme
b) Marhaenisme di kota Medan Era Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
D. Perumusan Masalah
a) Apakah pengaruh marhaenisme terhadapa rakyat di kota Medan?
b) Bagaimana perkembangan marhaenisme di kota Medan tahun 1959-1965?
c) Apa dampak dari marhaenisme di kota Medan secara Politik?
E. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian tentunya memiliki sebuah tujuan yang jelas, ada
pun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
a) Untuk mengetahui perkembangan Marhaenisme secara politik di kota
Medan
b) Untuk mengetahui dampak politik marhaenisme di kota Medan
F. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini, maka manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan
dengan Marhaenisme
b) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menuangkan
buah pikiran dalam bentuk karya ilmiah dan skripsi
c) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
mengenai perkembangan Marhaenisme
d) Sebagai penambah pembendaharaan perpustakaan Unimed khususnya
Fakultas Ilmu Sosial
e) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak lain yang berhubungan
dengan penelitian ini
f) Bagi peneliti, sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana pendidikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Marhenisme yang merupakan sebuah azas atau ideologi perjuangan untuk
memperjuangkan nasib-nasib kaum marhaen. Marhaenisme muncul atas sebuah
gagasan pemikiran yang begitu brilian dari Soekarno yang menjadi sebuah
ideologi untuk berjuang bersama rakyat kecil.
Di era 1959-1965 marhaenisme berkembang cukup pesat. Ini terbukti dari
munculnya beberapa organisasi-organisasi yang beazaskan Marhaenisme seperti :
PNI, GRM, GPM, GMNI, PDI. Kelima organisasi ini merupakan organisasi yang
pernah ada dan berkembang di kota medan.
Didalam perkembangannya marhaenisme menjadi sebuah ideologi banyak
organisasi sosial maupun politik. Ini membuktikan bahwa Marhaenisme itu
sendiri dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan Marhenisme itu
langsung menyentuh ke rakyat Marhaen sendiri. Namun setelah masuknya
Indonesia ke era Orde Baru
perlahan-lahan pengaruh dari Marhaenisme itu
semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan di masa Orde Baru segala sesuatu
hal yang berhubungan dengan Bung Karno dihabisi secara perlahan. Ada pun
segala hal yang masih tersisa itu harus disimpan dan dilakukan secara
tersembunyi-sembunyi.
B. SARAN
Penulis mengharapkan dalam penelitian ini
1.
Marhaenisme tetap dijaga dan diajarkan kepada setiap orang
tidak hanya termasuk untuk beberapa golongan saja.
2.
GMNI maupun PA GMNI kota medan memiliki kegiatankegiatan yang lebih tampak dan jelas, lebih menyeluruh serta
menyentuh ke unsur terkecill dalam masyarakat.
3.
Baiknya seluruh kaum-kam marhaenis agar lebih peka terhadap
kondisi bangsa dan kenegaran saat ini. Ada baiknya tidak hanya
mementingkan kepentingan secara politik melainkan berjuang
bersama rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Cindy. 2011. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta:
Yayasan Bung Karno
Bagin, 2002, Partai NasionaL Indonesia (Sekilas Analisa Kritik Diri). Jakarta:
Yayasan Seni Budaya “Gema Patriot”
Indrawijaya, Adam. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung:
Sinar Baru Bandung
Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia
GMNI, Presidium. 2011. Panduan Organisasi GMNI. Jakarta : Presidium GMNI
Mandel, Ernest. 2006. Tesis-tesis Pokok Marxisme. Yogyakarta: Resist Book
Mortimer, Rex. 2001. Indonesian Communism Under Soekarno. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Said, Maj Moch. Tt. Pedoman Untuk Melaksanakan Amanat Penderitaan
Rakyat. Surabaya : Permata
Soekarno, 1965.Dibawah Bendera Revolusi jilid 1. PT. Penertbit Dibawah
Bendera Revolusi
Soekarno.Tt. Indonesia Mengugat. Departemen Penerangan Republik Indonesia
Soekarno, 2009.Indonesia Merdeka.Yogyakarta : Kreasi Wacana
Soyomukti, Nurani. 2012. Soekarno Dan Nasakom.Yogyakarta : Garasi
Suhartono. 2001. Sejarah Pergerakan Nasional. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Susilo, Taufik Adi, 2012. Soekarno Biografi Singkat (1901-1970).Yogyakarta :
Garasi
Zarate, Oscar dan Ruppert Woodfin. 2008. Marxisme Untuk Pemula.
Yogyakarta: Resist
www.gmni.or.id
1
Wawancara bersama Alm. Bung Hitler Siahaan, Medan 10 Febuari 2013
Wawancara bersama Bung Jamli, Medan 3 Febuari 2013
Wawancara bersama Bung John Andreas Purba, Medan 25 Januari 2013
2
DI KOTA MEDAN
1959-1965
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mengikuti Sidang Meja Hijau
Oleh:
Amrin Pandiangan
Nim. 308 121 017
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
ABSTRAK
AMRIN
PANDIANGAN.
NIM
308121017.
PERKEMBANGAN
MARHAENISME DI KOTA MEDAN 1959-1965. SKRIPSI JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH, FAKULTAS ILMU SOSIAL, UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Marhaenisme
secara politik di kota Medan dan untuk mengetahui dampak politik Marhaenisme
di kota Medan.
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu dengan melakukan wawancara dengan tokoh-tokoh PNI, GMNI
ataupun beberapa tokoh yang pernah berhubungan dengan Marhaenisme. Selain
itu data-data juga diperoleh dari literatur-literatur, buku-buku, yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Yang selanjutnya data-data tersebut diverifikasi dan
kemudian di interpretasikan lalu dituliskan dalam sebuah tulisan sejarah
berdasarkan fakta dan data yang ada.
Dari penelitian yang dilakukan mengenai Perkembangan Marhaenisme di
Kota Medan 1959-1965 bahwa Marhaenisme yang ada di kota Medan tumbuh
sebagai ideologi beberapa partai-partai politik dan organisasi-organisasi sosial.
Yang mana organisasi-organisasi tersebut tetap membela kepentingan kaum
Marhen. Namun di era 1965 pengaruh marhaenisme semakin berkurang, hal ini
diakibatkan adanya peristiwa G30SPKI yang mana turut mencoreng nama Bung
Karno. Dan segala sesuatu yang berhubungan tentang Bung Karno baik itu
ideologinya atau pun kebijakannya dianggap mencerminkan kekomunisan.
Marhaenisme sendiri pun menjadi sebuah ideologi yang dianggap sama seperti
Komunis di era Orde Baru. Organisasi-organisasi yang berazaskan Marhaenisme
ditekan perkembangannya
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi dengan judul “ Perkembangan Marhaenisme di Kota Medan 1959-1965”,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak berupa moril maupun material. Maka dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terimakasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua saya, Deman Pandiangan yang telah bekerja keras untuk
mendidik,membesarkan,mebimbing serta mengajari saya tentang
artinya perjuangan hidup ini. Dan ibu saya yang saya sayangi Hermina
Silalahi yang juga selalu memotivasi dan memberikan kasih sayangnya
yang tulus kepada saya.
2. Adik-adik saya yang saya sayangi, Binarti Pandiangan, Fitri Mei Lely
Padiangan, Asim Rohani Pandiangan yang selalu memberi semangat
kepada saya
3. Bapak Drs. S Rajaguk-guk yang sudah saya anggap sebagai orang tua
saya juga, yang turut juga membantu saya dalam menangani setiap
masalah dikampus dan juga memberi dorongan moril serta semangat
selama menjalani perkuliahan.
4. Dra. Flores Tanjung, MA selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
bersedia dan meluangkan waktu untuk memberi arahan serta dengan
sabar dalam memberi bimbingan kepada saya sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
5. Dra. Hafnita SD Lubis, Msi selaku selaku sekertaris jurusan dan juga
yang sudah saya anggap seorang bunda yang begitu baik dan penuh
rasa saya, yang selalu memberi pertolongan, bimbingan dan motivasi.
6. Bapak Drs. Yushar Tanjung, Msi dan Dr. Hidayat, MS sebagai Penguji
yang memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan Pendidikan
Sejarah dan Bapak Drs. Restu, MS selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.
8. Bapak
Prof.
Ibnu
Hadjar
Damanik,
M.si
selaku
Rektor
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
9. Pengurus PA GMNI Sumatera Utara yang menjadi tempat saya
berdiskusi tentang skripsi ini.
10. Pengurus GMNI cabang kota Medan yang menjadi tempat saya
meneliti.
11. Turut serta pula kepada narasumber saya Teuku Jamli, Jhon Andreas
Purba, Roy, dan Hitler Siahaan yang telah memberikan informasi yang
begitu bernilai untuk penulisan skripsi saya.
12. Rekan-rekan seperjuangan GMNI KOMISARIAT UNIMED, terlebih
kepada Sarina Juli yang saya suda anggap sebagai kakak saya, yang
membantu mencarikan dan meloby narasumber untuk penulisan skripsi
ini.
13. Rekan-rekan seperjuangan dari Komisariat sejajaran GMNI kota
Medan, Bung Syam Jaya, Bung Black, Bung Samuel, Bung Arman
Silalahi, Bung Barus, Bung Nata Tarigan, Bung Herbin, Bung Gio,
Bung Hendra, Bung Aksara Manurung, Bung Kafi, Bung Nando, Bung
Keymat, Bung Wesly, Sarinah Reni, Sarinah Asinah yang selalu
menjadi teman dalam setiap diskusi.
14. Seluruh teman-teman satu stambuk 2008 Pendidikan Sejarah,
terkhususnya kelas A-Reguler (Donal Erikson, Dolung, Mangaratua
Simbolon, Jekson Sitorus, Mulyani, Dosriani Damanik, dll)
15. Serta sahabat-sahabat terbaik saya, Fredy Sinaga (Si Zhougul), Agus
Susanto (Brutus), Agus Salim (Cilik), Pomal Boris (Oom), Putra
Sinaga (Draco), Fer Aldo (Pinokio), Robyn Manik (Face), Andi
(Toluto).
16. Dan juga untuk adek-adek stambuk saya, Leo Sihotang, Armeindo
Sinaga, Novita Pasaribu,Roida Rumapea, Duem Turnip, Januar,
Sheila, Enos, Boy Silalahi serta rekan-rekan senasib dalam mengerjai
skripsi, Gonggom Silaen, Febi Ganesha Sitorus, Imam Santoso, Ryan
Pakpahan dll.
17. Turut serta kepada setiap wanita yang pernah bersama saya dan
memberikan kenangan serta motivasi yang begitu menginspirasi, Sarah
Sartika Tobing, Dede Simanjuntak, Grace Sitompul.
18. Kepada Ganesha Operation selaku tempat saya bekerja, dan temanteman sepekerjaan Bang Donal, Kak Chrisnatalia, Bang Dona, Kak
Lusi Manurung, dan Endang Silalahi.
Medan, September 2013
Penulis
Amrin Pandiangan
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah ...............................................................................................
1
b. Identifikasi Masalah ......................................................................................................
4
c. Pembatasan Masalah .....................................................................................................
4
d. Perumusan Masalah .......................................................................................................
4
e. Tujuan Penelitian ...........................................................................................................
5
f.
5
Manfaat Penelitian ..........................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Kerangka Konseptual ......................................................................................................
6
1.1. Konsep Ideologi ........................................................................................................
6
1.2. Konsep Imperialisme ................................................................................................
6
1.3. Konsep Kapitalisme ..................................................................................................
7
1.4. Konsep Komunisme ...................................................................................................
9
1.5. Konsep Organisasi .....................................................................................................
10
1.6. Konsep Marhaenisme .................................................................................................
11
2. Kerangka Berpikir ............................................................................................................
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
a. Metode Peneitian ............................................................................................................... 18
b. Sumber Data ......................................................................................................................
18
c. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................
19
d. Teknik Analisis Data .........................................................................................................
19
BAB IV PEMBAHASAN
a. Deskripsi ............................................................................................................................ 21
1. Pengertian Dasar Marhaenisme ..................................................................................
22
1.1. Mengapa Memilih Marhaenisme .......................................................................... 28
1.2. Perkembangan Marhaenisme Di Kota Medan ...................................................... 29
2. Sejarah GMNI Kota Medan .......................................................................................
30
2.1. Mahasiswa Dan Partisipasi Politik ......................................................................
32
2.2. Sejarah Kelompok Studi Mahasiswa ..................................................................
38
2.3. Struktur Organisasi GMNI ..................................................................................
48
2.4. Penguatan Jaringan .............................................................................................
53
2.5. Sikap Dari Kebijakan Lokal Dan Nasional .........................................................
55
3. Sejarah Pemuda Demokrat Indonesia ........................................................................
56
3.1. Kondisi Perkembangan Pemuda Demokrat Tahun 1947-1963 ...........................
56
3.2. Kondisi Perkembangan Pemuda Demokrat Indonesia Tahun 1966-1982 .........
57
3.3. Kondisi Perkembangan Pemuda Demokrat Indonesia Tahun 1982- Sekarang ...
59
4. Sejarah PNI ...............................................................................................................
60
4.1. PNI Di Masa Demokrasi Liberal .......................................................................... 62
4.2. PNI Di Masa Demokrasi Terpimpin ..................................................................... 67
4.2.1.
Intern ........................................................................................................ 74
4.2.2.
Ekstern ...................................................................................................... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan ........................................................................................................................ 81
b. Saran .................................................................................................................................
82
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................
84
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang
di Indonesia. Paham ini merupakan gagasan pemikiran dari Soekarno yang
menjadi tonggak perlawanan terhadap anti-kapitalisme, anti-kolonialisme, antielitisme dan anti-imperialisme yang muncul di Indonesia. Marhaenisme diambil
dari kata marhaen yang berarti orang yang tertindas, marhaenis adalah orang yang
memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas (Soekarno, 1965: 253).
Saat kekuatan Barat masuk ke Indonesia, kebodohan dan mentalitas
terbelakang masih berupaya dibentuk oleh penjajah. Keterbelakangan itu
disebabkan oleh adanya corak produksi feudal, dimana rakyat hidup dengan
bercocok tanam, tetapi hasil dari tanah kebanyakan harus diserahkan pada tuantuan feudal, bangsawan, raja-raja. Pada saat Indonesia berada dalam era feudal itu,
bangsa barat telah mengalami berbagai perubahan. Dimulai dengan bangkitnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, berpuncak pada revolusi para pemilik modal dan
industrialis
yang
menghancurkan
tatanan
feodalisme,
lalu
muncullah
industrialisasi yang diikat oleh tatanan kapitalisme dimana modal sebagai tenaga
produktif utama berusaha meningkatkan kekuatannya untuk mencari keuntungan.
Tenaga kerja diperas dengan pendapatan rill yang kecil dan semakin kecil.
Tindakan menekan buruh telah mengakibatkan ketidakpuasan karena kemiskinan
dan kelaparan memunculkan perlawanan dimana-mana (Soyomukti, 2012: 44).
Oleh karena itu, diperlukan sebuah azas untuk mempersatukan kaum marhaen
untuk bangkit dan berjuang melawan kapitalisme dan imperialisme tersebut.
Marhaenisme merupakan sebuah pemikiran ideologi yang membela kaum
marhaen atau kaum yang dimiskinkan oleh sistem. Konsep ini mungkin terlihat
sama dengan konsep Marxisme yang memperjuangkan kepentingan proletar. Tapi,
marhaenisme
memperjuangkan
semua
lapisan
masyarakat
Indonesia.
Marhaenisme juga bukan merupakan suatu azas pemberontakan, tetapi merupakan
cara berpikir rakyat dalam berkehidupan di Indonesia. Marhaenisme merupakan
Marxisme yang diterapkan sesuai dengan situasi dan kondisi di Indonesia (Susilo,
2012: 87).
Munculnya marhaenisme tak luput dari sebuah kerangka berpikir dari
Soekarno yang menggabungkan antara Nasionalisme – Islam – Marxisme. Inilah
azas-azas yang dipeluk oleh pergerakan-pergerakan rakyat diseluruh Asia. Inilah
paham-paham yang menjadi rohnya pergerakan di Asia, yang juga merupakan
rohnya pergerakan di Indonesia kita. Tidak ada salahnya Nasionalis itu dalam
geraknya bekerja bersama-sama dengan Islamis dan Marxis. Coba kita lihat
kekalnya hubungan antara Nasionalis Ganhi dengan Pan-Islamis Maulana
Mohammad Ali, yang ketika pergerakan non-koperartif di India, hamper tiada
bedanya sama sekali. Coba liat pula pergerakan partai Nasionalis Kuomintang di
Tiongkok yang dengan ikhlas hati menerima paham-paham Marxis, yang tak
setuju pada kemiliteran, imperialisme dan kapitalisme (Soekarno, 1965: 5). Bukan
mengharapkan, yang Nasionalis itu berubah paham menjadi Islamis atau Marxis,
bukan maksud pula menyuruh Marxis dan Islamis itu berbalik menjadi Nasionalis,
akan tetapi impiannya adalah kerukunan dan persatuan antara tiga golongan
tersebut.
Tak hanya sekedar paham biasa saja, perkataan ‘Marhaenisme’ adalah
lambang kepribadian nasional (Adam, 2011: 75). Hingga akhirnya marhaenisme
menjadi
sebuah
landasan
perjuangan
dari
kaum-kaum
marhaen.
Pada
perkembangannya Marhaenisme juga menjadi sebuah dasar ideologi dari partaipartai ataupun sebuah organisasi penggerak massa yang tumbuh dan berkembang
di Indonesia. Hal ini terlihat munculnya partai yang berazaskan Marhaenisme
yakni PNI (Partai Nasional Indonesia) yang berdiri di tahun 1927 (Bagin, 2002:
13).
PNI berkembang dengan pesat,t erlebih lagi disertai dengan propagandapropaganda yang bertema antara lain : karakter yang buruk dari penjajah, konflik
pengusaha
dengan
petani,
front
sawo
matang,
melawan
front
putih,
menghilangkan ketergantungan dan menegakkan kemandirian, dan perlu
pembentukan dalam Negara.
Ada pula sebuah organisasi mahasiswa yang turut pula berazaskan
Marhaenisme seperti GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) yang
secara
resmi
direstui
oleh
presiden
pertama
Republik
Indonesia
Ir.
Soekarno.Organisasi ini adalah sebuah gerakan mahasiswa yang berlandaskan
ajaran Marhaenisme. GMNI dibentuk pada tanggal 22 Maret 1954 sebagai hasil
gabungan dari tiga organisasi mahasiswa, masing-masing Gerakan Mahasiswa
Marhaenis, Gerakan Mahasiswa Merdeka, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat
Indonesia ( Presidium GMNI, 2011: 2).
Mulai dari tahun 1920-an hingga saat ini marhaenisme juga merupakan sebuah
azas untuk perjuangan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk kota medan. Oleh
sebab itu peneliti mengangkat judul “Perkembangan Marhaenisme Di Kota
Medan Tahun 1959-1965”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
identifikasi masalah adalah:
a) Marhaenisme sebagai ideologi
b) Perkembangan paham marhaenisme di Kota Medan 1959-1965
c) Marhaenisme sebagai azas perjuangan partai politik
d) Marhaenisme sebagai azas perjuangan organisasi mahasiswa
e) Dampak perkembangan paham Marhaenisme secara politis di Kota Medan
C. Pembatasan Masalah
Yang menjadi pembatasan masalah adalah:
a) Latar belakang munculnya paham Marhaenisme
b) Marhaenisme di kota Medan Era Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
D. Perumusan Masalah
a) Apakah pengaruh marhaenisme terhadapa rakyat di kota Medan?
b) Bagaimana perkembangan marhaenisme di kota Medan tahun 1959-1965?
c) Apa dampak dari marhaenisme di kota Medan secara Politik?
E. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian tentunya memiliki sebuah tujuan yang jelas, ada
pun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
a) Untuk mengetahui perkembangan Marhaenisme secara politik di kota
Medan
b) Untuk mengetahui dampak politik marhaenisme di kota Medan
F. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini, maka manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a) Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan
dengan Marhaenisme
b) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menuangkan
buah pikiran dalam bentuk karya ilmiah dan skripsi
c) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca
mengenai perkembangan Marhaenisme
d) Sebagai penambah pembendaharaan perpustakaan Unimed khususnya
Fakultas Ilmu Sosial
e) Sebagai bahan informasi dan referensi bagi pihak lain yang berhubungan
dengan penelitian ini
f) Bagi peneliti, sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana pendidikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Marhenisme yang merupakan sebuah azas atau ideologi perjuangan untuk
memperjuangkan nasib-nasib kaum marhaen. Marhaenisme muncul atas sebuah
gagasan pemikiran yang begitu brilian dari Soekarno yang menjadi sebuah
ideologi untuk berjuang bersama rakyat kecil.
Di era 1959-1965 marhaenisme berkembang cukup pesat. Ini terbukti dari
munculnya beberapa organisasi-organisasi yang beazaskan Marhaenisme seperti :
PNI, GRM, GPM, GMNI, PDI. Kelima organisasi ini merupakan organisasi yang
pernah ada dan berkembang di kota medan.
Didalam perkembangannya marhaenisme menjadi sebuah ideologi banyak
organisasi sosial maupun politik. Ini membuktikan bahwa Marhaenisme itu
sendiri dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan Marhenisme itu
langsung menyentuh ke rakyat Marhaen sendiri. Namun setelah masuknya
Indonesia ke era Orde Baru
perlahan-lahan pengaruh dari Marhaenisme itu
semakin berkurang. Hal tersebut dikarenakan di masa Orde Baru segala sesuatu
hal yang berhubungan dengan Bung Karno dihabisi secara perlahan. Ada pun
segala hal yang masih tersisa itu harus disimpan dan dilakukan secara
tersembunyi-sembunyi.
B. SARAN
Penulis mengharapkan dalam penelitian ini
1.
Marhaenisme tetap dijaga dan diajarkan kepada setiap orang
tidak hanya termasuk untuk beberapa golongan saja.
2.
GMNI maupun PA GMNI kota medan memiliki kegiatankegiatan yang lebih tampak dan jelas, lebih menyeluruh serta
menyentuh ke unsur terkecill dalam masyarakat.
3.
Baiknya seluruh kaum-kam marhaenis agar lebih peka terhadap
kondisi bangsa dan kenegaran saat ini. Ada baiknya tidak hanya
mementingkan kepentingan secara politik melainkan berjuang
bersama rakyat.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Cindy. 2011. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta:
Yayasan Bung Karno
Bagin, 2002, Partai NasionaL Indonesia (Sekilas Analisa Kritik Diri). Jakarta:
Yayasan Seni Budaya “Gema Patriot”
Indrawijaya, Adam. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung:
Sinar Baru Bandung
Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia
GMNI, Presidium. 2011. Panduan Organisasi GMNI. Jakarta : Presidium GMNI
Mandel, Ernest. 2006. Tesis-tesis Pokok Marxisme. Yogyakarta: Resist Book
Mortimer, Rex. 2001. Indonesian Communism Under Soekarno. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Said, Maj Moch. Tt. Pedoman Untuk Melaksanakan Amanat Penderitaan
Rakyat. Surabaya : Permata
Soekarno, 1965.Dibawah Bendera Revolusi jilid 1. PT. Penertbit Dibawah
Bendera Revolusi
Soekarno.Tt. Indonesia Mengugat. Departemen Penerangan Republik Indonesia
Soekarno, 2009.Indonesia Merdeka.Yogyakarta : Kreasi Wacana
Soyomukti, Nurani. 2012. Soekarno Dan Nasakom.Yogyakarta : Garasi
Suhartono. 2001. Sejarah Pergerakan Nasional. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Susilo, Taufik Adi, 2012. Soekarno Biografi Singkat (1901-1970).Yogyakarta :
Garasi
Zarate, Oscar dan Ruppert Woodfin. 2008. Marxisme Untuk Pemula.
Yogyakarta: Resist
www.gmni.or.id
1
Wawancara bersama Alm. Bung Hitler Siahaan, Medan 10 Febuari 2013
Wawancara bersama Bung Jamli, Medan 3 Febuari 2013
Wawancara bersama Bung John Andreas Purba, Medan 25 Januari 2013
2