DINAMIKA POLITIK LEMBAGA KEBUDAYAAN NASIONAL PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1965.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DINAMIKA POLITIK
LEMBAGA KEBUDAYAAN NASIONAL
PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1965
SKRIPSI
Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra Dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
FEBRY EKO SAPUTRA
C0507023
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2013
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Janganlah Melihat Ke Masa Depan Dengan Mata Buta!
Masa Yang Lampau Adalah Berguna Sekali
Untuk Menjadi Kaca Benggala
Dari Pada Masa Yang Akan Datang
(Soekarno)
Orang Berhikmat Takkan Tertipu
Orang Yang Penuh Kebajikan Takkan Kuatir
Orang Yang Berani Takkan Takut
(Confusius)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Kedua Orang Tuaku Tercinta
Adikku, Azies Saputra
Lilik Yulianti
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan
rahmat dan hidayah kepada saya, sehingga saya diberi kemudahan dan kelancaran
dalam penyusunan skripsi dengan judul “Dinamika Politik Lembaga
Kebudayaan Nasional Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1965”.
Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari kesulitan dan berbagai kendala.
Akan tetapi, berkat peran serta dari berbagai pihak yang telah membantu dan
memberikan bimbingan maka hal-hal yang menyebabkan penulisan ini tertunda
akhirnya teratasi. Tidak berlebihan jika dengan kerendahan hati rasa terima kasih
saya sampaikan kepada:
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Sastra
dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kepemimpinan
Beliau yang sangat mendukung aktivitas positif mahasiswa.
2. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas
ketegasan Beliau dalam memimpin dan menggariskan kebijakan jurusan.
3. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum. selaku pembimbing skripsi dan
dosen penguji skripsi yang dengan sabar telah mendampingi saya untuk
menyelesaikan penyusunan karya ini.
4. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M. Hum. selaku Pembimbing Akademik
dan dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak arahan,
motivasi, dan kemudahan kepada saya.
5. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd. selaku pembimbing proposal yang telah
memantapkan fondasi penelitian ini.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bapak M. Bagus Sekar Alam, S.S, M.Si. selaku sekretaris penguji skripsi
yang telah memberikan saran-saran dan bimbingan intensif untuk
perbaikan skripsi saya.
7. Seluruh staf pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah yang telah berbagi ilmu dan
wacana pengetahuan kepada para mahasiswa.
8. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UPT
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Monumen Pers
Surakarta,
Perpustakaan
Kotamadya
Surakarta,
Radyaputaka,
Perpustakaan Nasional RI, dan Arsip Nasional RI yang dengan ramah
telah melayani kebutuhan saya dalam upaya penelusuran sumber.
9. Bapak Sanjata, BA., Mbah. Hadi, Mbah Wagimin, dan bapak Handoyo
yang telah meluangkan waktu, berkenan berbagi kisah, sumber-sumber,
dan informasi untuk mendukung penelitian ini.
10. Keluarga tercinta yang senantiasa mendukung aktivitas saya dengan
support moril maupun materiil sepenuhnya, semoga saya berkesempatan
mengusahakan yang terbaik untuk kalian.
11. Keluarga besar mbah Dulah Muksin untuk doa dan dukungannya.
12. Keluarga besar mbah Kromo Wiyono di Sragen dan Jakarta untuk doa dan
dukungannya.
13. Keluarga besar Historia 2007
14. Langeng Budi Utomo, SS untuk semua ide dan semangat darimu.
15. Lilik Yulianti, SS yang tak pernah lelah memberikan semangat dan
kepercayaannya.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................
iii
PERNYATAAN .........................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
xii
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
ABSTRAK ..................................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Latar Belakang ................................................................................
Rumusan Masalah ...........................................................................
Tujuan Penelitian ...........................................................................
Manfaat Penelitian ..........................................................................
Tinjauan Pustaka ............................................................................
Metode Penelitian ...........................................................................
Sistematika Penulisan ....................................................................
1
6
7
7
7
14
17
BAB II PETA POLITIK NASIONAL MENJELANG
DEMOKRASI TERPIMPIN
A. Kondisi Politik Nasional Pasca Pemilu 1955 .................................
B. Keterlibatan Partai Politik Dalam Kebudayaan .............................
C. Strategi Partai Politik Mencari Dukungan Massa ………...............
commit to user
x
19
27
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III SEJARAH TERBENTUKNYA LEMBAGA
KEBUDAYAAN NASIONAL
A. Latar Belakang Terbentuknya Lembaga Kebudayaan
Nasional ........................................................................................
B. Kongres Lembaga Kebudayaan Di Surakarta …………………….
1. Surakarta Sebagai Tempat Pelaksanaan Kongres Lembaga
Kebudayaan Nasional ………………………………………
2. Persiapan Pelaksanaan Kongres Lembaga Kebudayaan …….
3. Jalannya Kongres Kebudayaan Nasional ……………………
4. Hasil Keputusan Kongres Lembaga Kebudayaan
Nasional ……………………………………………………
C. Kongres Lembaga Kebudayaan Yang Ke 2 .……………………..
D. Konsepsi Lembaga Kebudayaan Nasional
Dalam Kebudayaan …………………………………………….
1. Film …………………………………………………………
2. Drama ……………………………………………………….
3. Seni Rupa …………………………………………………..
4. Sastra ……………………………………………………….
36
43
43
45
48
51
58
63
63
65
69
70
BAB IV REORIENTASI LEMBAGA KEBUDAYAAN
NASIONAL DALAM MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
A. Arti Kebudayaan Nasional Menurut LKN ...............................
B. Lembaga Kebudayaan Nasional Sebagai Alat Politik PNI …….
C. Lembaga Kebudayaan Sebagai Alat Propaganda Ideologi
Marhaenis ……………………………………………………….
1. Kebudayaan Marhaenis Menurut Lembaga Kebudayaan
Nasional…………………………………………………....
2. Pidato Sokarno Pada HUT RI 1964 Sebagai Dasar
Ideologi Lembaga Kebudayaan Nasional …………………
3. Seni Sebagai Alat Propaganda Lembaga Kebudayaan
Nasional ……………………………………………………
D. Kevakuman Lembaga Kebudayaan Nasional Pasca Peristiwa
G 30 S 1965……………………………………………………..
75
78
84
84
86
90
100
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan .....................................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
112
DAFTAR NARASUMBER ………………………………………….…
117
LAMPIRAN ………………..……………………………………………
118
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota DPR ………
21
Tabel 2.
Hasil Pemilu untuk Anggota Konstituante ……
23
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISTILAH
Borjuis
Orang-orang yang dicirikan dengan kepemilikan
modal
dan
kelakuan
yang
terkait
dengan
kepemilikan tersebut.
Feodal
Kaum bangsawan atau para pemilik tanah
Government support
Sumbangan pemerintah
Humanisme universal
Paham yang mementingkan hakikat manusia
universal, yang umum, tanpa membeda-bedakan
golongan dan bangsa.
Individualisme
Ideologi mengutamakan kepentingan pribadi diatas
segalanya.
Kapitalisme
Sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang
modalnya bersumber pada modal pribadi atau
swasta dengan ciri persaingan dalam pasar bebas.
Kindervacantiekolonies
Taman bermain anak-anak.
Kolonialisme
Pengembangan kekuasaan sebuah negara atas
wilayah dan manusia di luar batas negaranya.
Komunisme
Paham gerakan social politik yang bertujuan untuk
membentuk masyarakat tanpa kelas dan bernegara
terstruktur pada kepemilikan umum dari alat-alat
produksi.
Liberalisme
Sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama.
Wong Cilik
Masyarakan kecil, masyarakat kelas bawah.
Rediscovery of Our Revolution
Penemuan Kembali Revolusi Kita
Marhaen
Petani, rakyat kecil.
Marhaenisme
Ideologi yang menentang penindasan terhadap
rakyat kecil ( petani dan buruh) oleh para penguasa
atau orang-orang kaya.
Proletar
Buruh.
Seni bertendens
Seni untuk kepentingan rakyat.
Seni otonom
Seni untuk seni.
Sosialisme
Paham yang bertujuan untuk membentuk negara
kemakmuran
dengan
usaha
kolektif
yang
produktif dan membatasi milik perorangan. Ciri
utamanya
adalah
pemerataan
penghapusan kemiskinan.
Vivere Pericoloso
Hidup secara berbahaya
commit to user
xiv
sosial
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
AMPAI
American Motion Pictures Asociation in Indonesia
BAKOKSI
Badan Kontak Organisasi Ketoprak Seluruh Indonesia
BMKN
Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional
DEPERNAS
Dewan Perancang Nasional
Dekon
Deklarasi Ekonomi
DIY
Daerah Istimewa Yogyakarta
DPP PNI
Dewan Pimbina Pusat Partai Nasional Indonesia
DPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
FFAA
Festifal Film Asia Afrika
HSBI
Himpunan Seniman Budayawan Muslim Indonesia
KKPSI
Konferensi Karyawan Pengarang Se-Indonesia
KNI
Komite Nasional Indonesia
Kem. PP & K
Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
KPAA
Konferensi Pengarang Asia-Afrika
Lekra
Lembaga Kebudayaan Rakyat
Lekram
Lembaga Kebudayaan Rakyat Marhaenis
Lesbumi
Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia
Lesbi
Lembaga Seni Budaya Indonesia
LKN
Lembaga Kebudayaan Nasional
Manipol
Manifesto Politik
Manikebu
Manifestasi Kebudayaan
NU
Nahdlatul Ulama
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
PAPFIAS
digilib.uns.ac.id
Panitia Aksi Pengganyangan Film Imperialis Amerika
Serikat
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Pd. Presiden
Pedjabat Presiden
PKI
Partai Komunis Indonesia
PNI
Partai Nasional Indonesia
PPFI
Persatuan Perusahaan Film Indonesia
PRI
Partai Rakyat Indonesia
RRC
Republik Rakyat Cina
RRI
Radio Republik Indonesia
SERINDO
Serikat Indonesia
Tavip
Tahun Vivere Pericoloso
USDEK
Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia,
Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin,
Kepribadian Indonesia
UUD
Undang-Undang Dasar
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Keterangan
1
Suluh Indonesia, 14 April 1959 : Pesta Kesenian Tepat Pada
Hari Kebangunan Nasional …………………………………….
Suluh Indonesia, 14 April 1959 : Pembatja Menulis,
Menjambut Kongres LKN ……………………………………..
Suluh Indonesia, 4 Mei 1959 : PD. Presiden Akan Hadiri
Kongres LKN …………………………………………………..
Suluh Indonesia, 9 Mei 1959 : Pandji2 LKN Berangkat ke Solo
…………………………………………………………………..
Suluh Indonesia, 15 Mei 1959 : Pertudjukan2 Selama Kongres
LKN …………………………………………………………....
Suluh Indonesia, 15 Mei 1959 : Pandji2 LKN Sampai di Brebes
…………………………………………………………………..
Suluh Indonesia, 16 Mei 1959 : Del. LKN Hadap Mentri PPK...
Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Besok Kongres LKN Dimulai
PD. Presiden Berikan Amanat …………………………………
Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Tadjuk Rentjana, Kongres
Lembaga Kebudayaan Nasional ………………………………..
Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Menjambut Kongres LKN di
Solo, Peran Kebudayaan Nasional dalam Revolusi Kita ………
Suluh Indonesia, 20 Mei 1959 : LKN Seiring dengan PNI
dalam Soal Kebudayaan Tetap Mempunjai Kebebasan ………..
Suluh Indonesia, 21 Mei 1959 : Solo Diliputi “Pesta Seni”,
Harus Ada Prepaduan Unsur Materi dan Rohani ………………
Suluh Indonesia, 21 Mei 1959 : Turutlah Membangun ………..
Suluh Indonesia, 22 Mei 1959 : Solo Digontjangkan Pawai
Raksasa LKN, PD. Presiden: Seni Hendakanja Benar2
Mengabdi Kepada Ra’jat & Kemanusiaan ……………………..
Suluh Indonesia, 23 Mei 1959 : Kongres LKN Ditutup,
Turunkan Pajak Pengarang dan Karya Seni ……………………
Suluh Indonesia, 25 Mei 1959 : Putusan Lengkap Kongres
LKN I, Rakjat Sumber Ilham Tak Kering2nja dan Pelanjut
Tradisi Nasional ………………………………………………..
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
commit to user
xvii
Hal.
118
120
121
122
123
124
125
126
127
128
131
132
134
135
137
138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
FEBRY EKO SAPUTRA. C0507023.2013. Dinamika Politik Lembaga
Kebudayaan Nasional Pada Masa Demokrasi Terpimpin. Skripsi: Jurusan Ilmu
Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah mencari jawaban dari permasalahan mengenai
peta politik nasional menjelang Demokrasi Terpimpin, proses terbentuknya LKN
dan reorientasi LKN dalam masa Demokrasi Terpimpin. Sejalan dengan tujuan
penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
historis yang mencakup empat langkah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi,
dan historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi politik pasca pemilu 1955
terjadi ketidakstabilan dalam perpolitikan Indonesia, karena hasil pemilu 1955
tidak di dapatkan suara mayoritas terbanyak partai mengakibatkan kekuasaan
terbagi-bagi dalam berbagai aliran politik yang mengutamakan kepentingan
masing-masing partai. Untuk mengatasi kekacauan ini presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan menjadi tonggak di mulainya
Demokrasi Terpimpin dengan Manipol USDEK sebagai GBHN Indonesia.
Kebijakan Manipol USDEK menciptakan kondisi seni budaya Indonesia bertujuan
untuk kepentingan politik. Banyak bermunculan lembaga kebudayaan dan
kesenian yang berafiliasi pada partai politik diantaranya LKN berafiliasi dengan
PNI, Lekra dekat dengan PKI, dan Lesbumi underbow dari NU.
PNI membentuk LKN berdasarkan keputusan DPP PNI pada bulan
Desember 1958 yang bertujuan untuk melaksanakan serta mewujudkan “tidak
adanya suasana keragu-raguan” induk organisasi dari LKN, yakni PNI dalam
geraknya mempelopori gagasan Demokrasi Terpimpin serta kembali kepada
UUD’45. Dalam Kongres LKN pertama 1959 di Surakarta menghasilkan “seni
untuk rakyat dan politik adalah panglima” sebagai alirannya dalam
berkebudayaan. Pada Kongresnya yang kedua 1963 di Jakarta, LKN menegaskan
bahwa seniman LKN adalah seniman Marhaen yang harus mengabdi pada
revolusi Indonesia dengan berlandaskan Manipol USDEK dan Pancasila.
Sebagai organisasi massa bentukan PNI yang bergerak dalam lapangan
kebudayaan berideologi Marhaenis, LKN menjadi alat propaganda ideologi partai
serta menjadi senjata di lapangan kebudayaan untuk melawan ideologi lain yang
bertentangan dengan ideologi partai. Perbedaan ideologi partai politik di dalam
lembaga kebudayaannya masing-masing telah memecah belah para seniman dan
budayawan yang ada di Indonesia. Kedekatan LKN dan Lekra dalam melawan
Manifes Kebudayaan, serta persamaan garis dalam lapangan kebudayaan
mengakibatkan kevakuman LKN pada akhir tahun 1965 setelah peristiwa G 30 S
1965.
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
FEBRY EKO SAPUTRA. C0507023.2013. Political Dynamic of Lembaga
Kebudayaan Nasional in Guided Democration era 1959-1965. Script: Department
of Historical Science, Letters and Fine Arts Faculty, Sebelas Maret University
Surakarta.
The purpose of this research is to find answer from the problems about
national political map towards the Guided Democracy, the formation process of
LKN and LKN’s reoriented in Guided democracy era. Along with the purpose of
this research, the method that being used in this research is historical method that
include four steps, which are heuristic, critical source, interpretation and
historiography.
The result of this research indicate instability of Indonesian political condition
post public election on 1955, because the result of public election on 1955 there
were no majority voice of party that causing the separation of each power to some
political flow that having their own party matter. To conquer this this mess
President Sukarno issued Presidential Decree (Dekrit |Presiden) July 5, 1959 and
became a milestone in the beginning of the Guided Democracy with Manipol
USDEK as the Indonesia’s GBHN. The Policy Manipol USDEK created the
conditions of indonesian’s cultural and art for political aims. Many emerging arts
and cultural institutions are affiliated to political parties such as LKN affiliated
with PNI, LEKRA with the PKI, and Lesbumi underbow from NU.
PNI formed the LKN based on DPP decision in December 1958, which
aims to implement and create a "lack of scruple atmosphere" from LKN parent
organization, which is PNI that pioneered the idea of Guided Democracy and back
to UUD'45. In the first Congress in 1959 in Surakarta LKN produced "art for the
people and politics is the commander" as the flow in the cultural. At the second
Congress 1963 in Jakarta, LKN asserted that LKN’s artists are Marhaen’s Artist
who must serve on the Indonesian revolution based on Pancasila and Manipol
USDEK.
As the mass organizations of PNI which engaged in the cultural ideology
Marhaenis, LKN become propaganda tool of party ideology and also a weapon to
fight back in the cultural ideology that are inconsistent with the ideology of the
party. Ideological differences of political parties in the culture of each institution
has divided the artists and humanists in Indonesia. The closeness between LKN
and Lekra in fighting the Manifest Culture, as well as in the cultural equation of
LKN lead to a breakdown at the end of 1965 after the events of the G 30 S 1965.
commit to user
xix
digilib.uns.ac.id
DINAMIKA POLITIK
LEMBAGA KEBUDAYAAN NASIONAL
PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1965
SKRIPSI
Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra Dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
FEBRY EKO SAPUTRA
C0507023
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
2013
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Janganlah Melihat Ke Masa Depan Dengan Mata Buta!
Masa Yang Lampau Adalah Berguna Sekali
Untuk Menjadi Kaca Benggala
Dari Pada Masa Yang Akan Datang
(Soekarno)
Orang Berhikmat Takkan Tertipu
Orang Yang Penuh Kebajikan Takkan Kuatir
Orang Yang Berani Takkan Takut
(Confusius)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Kedua Orang Tuaku Tercinta
Adikku, Azies Saputra
Lilik Yulianti
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan
rahmat dan hidayah kepada saya, sehingga saya diberi kemudahan dan kelancaran
dalam penyusunan skripsi dengan judul “Dinamika Politik Lembaga
Kebudayaan Nasional Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1965”.
Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari kesulitan dan berbagai kendala.
Akan tetapi, berkat peran serta dari berbagai pihak yang telah membantu dan
memberikan bimbingan maka hal-hal yang menyebabkan penulisan ini tertunda
akhirnya teratasi. Tidak berlebihan jika dengan kerendahan hati rasa terima kasih
saya sampaikan kepada:
1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Sastra
dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kepemimpinan
Beliau yang sangat mendukung aktivitas positif mahasiswa.
2. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas
ketegasan Beliau dalam memimpin dan menggariskan kebijakan jurusan.
3. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum. selaku pembimbing skripsi dan
dosen penguji skripsi yang dengan sabar telah mendampingi saya untuk
menyelesaikan penyusunan karya ini.
4. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M. Hum. selaku Pembimbing Akademik
dan dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak arahan,
motivasi, dan kemudahan kepada saya.
5. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd. selaku pembimbing proposal yang telah
memantapkan fondasi penelitian ini.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bapak M. Bagus Sekar Alam, S.S, M.Si. selaku sekretaris penguji skripsi
yang telah memberikan saran-saran dan bimbingan intensif untuk
perbaikan skripsi saya.
7. Seluruh staf pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah yang telah berbagi ilmu dan
wacana pengetahuan kepada para mahasiswa.
8. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UPT
Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Monumen Pers
Surakarta,
Perpustakaan
Kotamadya
Surakarta,
Radyaputaka,
Perpustakaan Nasional RI, dan Arsip Nasional RI yang dengan ramah
telah melayani kebutuhan saya dalam upaya penelusuran sumber.
9. Bapak Sanjata, BA., Mbah. Hadi, Mbah Wagimin, dan bapak Handoyo
yang telah meluangkan waktu, berkenan berbagi kisah, sumber-sumber,
dan informasi untuk mendukung penelitian ini.
10. Keluarga tercinta yang senantiasa mendukung aktivitas saya dengan
support moril maupun materiil sepenuhnya, semoga saya berkesempatan
mengusahakan yang terbaik untuk kalian.
11. Keluarga besar mbah Dulah Muksin untuk doa dan dukungannya.
12. Keluarga besar mbah Kromo Wiyono di Sragen dan Jakarta untuk doa dan
dukungannya.
13. Keluarga besar Historia 2007
14. Langeng Budi Utomo, SS untuk semua ide dan semangat darimu.
15. Lilik Yulianti, SS yang tak pernah lelah memberikan semangat dan
kepercayaannya.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................
iii
PERNYATAAN .........................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
xii
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
ABSTRAK ..................................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Latar Belakang ................................................................................
Rumusan Masalah ...........................................................................
Tujuan Penelitian ...........................................................................
Manfaat Penelitian ..........................................................................
Tinjauan Pustaka ............................................................................
Metode Penelitian ...........................................................................
Sistematika Penulisan ....................................................................
1
6
7
7
7
14
17
BAB II PETA POLITIK NASIONAL MENJELANG
DEMOKRASI TERPIMPIN
A. Kondisi Politik Nasional Pasca Pemilu 1955 .................................
B. Keterlibatan Partai Politik Dalam Kebudayaan .............................
C. Strategi Partai Politik Mencari Dukungan Massa ………...............
commit to user
x
19
27
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III SEJARAH TERBENTUKNYA LEMBAGA
KEBUDAYAAN NASIONAL
A. Latar Belakang Terbentuknya Lembaga Kebudayaan
Nasional ........................................................................................
B. Kongres Lembaga Kebudayaan Di Surakarta …………………….
1. Surakarta Sebagai Tempat Pelaksanaan Kongres Lembaga
Kebudayaan Nasional ………………………………………
2. Persiapan Pelaksanaan Kongres Lembaga Kebudayaan …….
3. Jalannya Kongres Kebudayaan Nasional ……………………
4. Hasil Keputusan Kongres Lembaga Kebudayaan
Nasional ……………………………………………………
C. Kongres Lembaga Kebudayaan Yang Ke 2 .……………………..
D. Konsepsi Lembaga Kebudayaan Nasional
Dalam Kebudayaan …………………………………………….
1. Film …………………………………………………………
2. Drama ……………………………………………………….
3. Seni Rupa …………………………………………………..
4. Sastra ……………………………………………………….
36
43
43
45
48
51
58
63
63
65
69
70
BAB IV REORIENTASI LEMBAGA KEBUDAYAAN
NASIONAL DALAM MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
A. Arti Kebudayaan Nasional Menurut LKN ...............................
B. Lembaga Kebudayaan Nasional Sebagai Alat Politik PNI …….
C. Lembaga Kebudayaan Sebagai Alat Propaganda Ideologi
Marhaenis ……………………………………………………….
1. Kebudayaan Marhaenis Menurut Lembaga Kebudayaan
Nasional…………………………………………………....
2. Pidato Sokarno Pada HUT RI 1964 Sebagai Dasar
Ideologi Lembaga Kebudayaan Nasional …………………
3. Seni Sebagai Alat Propaganda Lembaga Kebudayaan
Nasional ……………………………………………………
D. Kevakuman Lembaga Kebudayaan Nasional Pasca Peristiwa
G 30 S 1965……………………………………………………..
75
78
84
84
86
90
100
BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan .....................................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
112
DAFTAR NARASUMBER ………………………………………….…
117
LAMPIRAN ………………..……………………………………………
118
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota DPR ………
21
Tabel 2.
Hasil Pemilu untuk Anggota Konstituante ……
23
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISTILAH
Borjuis
Orang-orang yang dicirikan dengan kepemilikan
modal
dan
kelakuan
yang
terkait
dengan
kepemilikan tersebut.
Feodal
Kaum bangsawan atau para pemilik tanah
Government support
Sumbangan pemerintah
Humanisme universal
Paham yang mementingkan hakikat manusia
universal, yang umum, tanpa membeda-bedakan
golongan dan bangsa.
Individualisme
Ideologi mengutamakan kepentingan pribadi diatas
segalanya.
Kapitalisme
Sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang
modalnya bersumber pada modal pribadi atau
swasta dengan ciri persaingan dalam pasar bebas.
Kindervacantiekolonies
Taman bermain anak-anak.
Kolonialisme
Pengembangan kekuasaan sebuah negara atas
wilayah dan manusia di luar batas negaranya.
Komunisme
Paham gerakan social politik yang bertujuan untuk
membentuk masyarakat tanpa kelas dan bernegara
terstruktur pada kepemilikan umum dari alat-alat
produksi.
Liberalisme
Sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama.
Wong Cilik
Masyarakan kecil, masyarakat kelas bawah.
Rediscovery of Our Revolution
Penemuan Kembali Revolusi Kita
Marhaen
Petani, rakyat kecil.
Marhaenisme
Ideologi yang menentang penindasan terhadap
rakyat kecil ( petani dan buruh) oleh para penguasa
atau orang-orang kaya.
Proletar
Buruh.
Seni bertendens
Seni untuk kepentingan rakyat.
Seni otonom
Seni untuk seni.
Sosialisme
Paham yang bertujuan untuk membentuk negara
kemakmuran
dengan
usaha
kolektif
yang
produktif dan membatasi milik perorangan. Ciri
utamanya
adalah
pemerataan
penghapusan kemiskinan.
Vivere Pericoloso
Hidup secara berbahaya
commit to user
xiv
sosial
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN
AMPAI
American Motion Pictures Asociation in Indonesia
BAKOKSI
Badan Kontak Organisasi Ketoprak Seluruh Indonesia
BMKN
Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional
DEPERNAS
Dewan Perancang Nasional
Dekon
Deklarasi Ekonomi
DIY
Daerah Istimewa Yogyakarta
DPP PNI
Dewan Pimbina Pusat Partai Nasional Indonesia
DPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
FFAA
Festifal Film Asia Afrika
HSBI
Himpunan Seniman Budayawan Muslim Indonesia
KKPSI
Konferensi Karyawan Pengarang Se-Indonesia
KNI
Komite Nasional Indonesia
Kem. PP & K
Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
KPAA
Konferensi Pengarang Asia-Afrika
Lekra
Lembaga Kebudayaan Rakyat
Lekram
Lembaga Kebudayaan Rakyat Marhaenis
Lesbumi
Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia
Lesbi
Lembaga Seni Budaya Indonesia
LKN
Lembaga Kebudayaan Nasional
Manipol
Manifesto Politik
Manikebu
Manifestasi Kebudayaan
NU
Nahdlatul Ulama
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
PAPFIAS
digilib.uns.ac.id
Panitia Aksi Pengganyangan Film Imperialis Amerika
Serikat
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Pd. Presiden
Pedjabat Presiden
PKI
Partai Komunis Indonesia
PNI
Partai Nasional Indonesia
PPFI
Persatuan Perusahaan Film Indonesia
PRI
Partai Rakyat Indonesia
RRC
Republik Rakyat Cina
RRI
Radio Republik Indonesia
SERINDO
Serikat Indonesia
Tavip
Tahun Vivere Pericoloso
USDEK
Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia,
Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin,
Kepribadian Indonesia
UUD
Undang-Undang Dasar
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Keterangan
1
Suluh Indonesia, 14 April 1959 : Pesta Kesenian Tepat Pada
Hari Kebangunan Nasional …………………………………….
Suluh Indonesia, 14 April 1959 : Pembatja Menulis,
Menjambut Kongres LKN ……………………………………..
Suluh Indonesia, 4 Mei 1959 : PD. Presiden Akan Hadiri
Kongres LKN …………………………………………………..
Suluh Indonesia, 9 Mei 1959 : Pandji2 LKN Berangkat ke Solo
…………………………………………………………………..
Suluh Indonesia, 15 Mei 1959 : Pertudjukan2 Selama Kongres
LKN …………………………………………………………....
Suluh Indonesia, 15 Mei 1959 : Pandji2 LKN Sampai di Brebes
…………………………………………………………………..
Suluh Indonesia, 16 Mei 1959 : Del. LKN Hadap Mentri PPK...
Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Besok Kongres LKN Dimulai
PD. Presiden Berikan Amanat …………………………………
Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Tadjuk Rentjana, Kongres
Lembaga Kebudayaan Nasional ………………………………..
Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Menjambut Kongres LKN di
Solo, Peran Kebudayaan Nasional dalam Revolusi Kita ………
Suluh Indonesia, 20 Mei 1959 : LKN Seiring dengan PNI
dalam Soal Kebudayaan Tetap Mempunjai Kebebasan ………..
Suluh Indonesia, 21 Mei 1959 : Solo Diliputi “Pesta Seni”,
Harus Ada Prepaduan Unsur Materi dan Rohani ………………
Suluh Indonesia, 21 Mei 1959 : Turutlah Membangun ………..
Suluh Indonesia, 22 Mei 1959 : Solo Digontjangkan Pawai
Raksasa LKN, PD. Presiden: Seni Hendakanja Benar2
Mengabdi Kepada Ra’jat & Kemanusiaan ……………………..
Suluh Indonesia, 23 Mei 1959 : Kongres LKN Ditutup,
Turunkan Pajak Pengarang dan Karya Seni ……………………
Suluh Indonesia, 25 Mei 1959 : Putusan Lengkap Kongres
LKN I, Rakjat Sumber Ilham Tak Kering2nja dan Pelanjut
Tradisi Nasional ………………………………………………..
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
commit to user
xvii
Hal.
118
120
121
122
123
124
125
126
127
128
131
132
134
135
137
138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
FEBRY EKO SAPUTRA. C0507023.2013. Dinamika Politik Lembaga
Kebudayaan Nasional Pada Masa Demokrasi Terpimpin. Skripsi: Jurusan Ilmu
Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah mencari jawaban dari permasalahan mengenai
peta politik nasional menjelang Demokrasi Terpimpin, proses terbentuknya LKN
dan reorientasi LKN dalam masa Demokrasi Terpimpin. Sejalan dengan tujuan
penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
historis yang mencakup empat langkah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi,
dan historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi politik pasca pemilu 1955
terjadi ketidakstabilan dalam perpolitikan Indonesia, karena hasil pemilu 1955
tidak di dapatkan suara mayoritas terbanyak partai mengakibatkan kekuasaan
terbagi-bagi dalam berbagai aliran politik yang mengutamakan kepentingan
masing-masing partai. Untuk mengatasi kekacauan ini presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan menjadi tonggak di mulainya
Demokrasi Terpimpin dengan Manipol USDEK sebagai GBHN Indonesia.
Kebijakan Manipol USDEK menciptakan kondisi seni budaya Indonesia bertujuan
untuk kepentingan politik. Banyak bermunculan lembaga kebudayaan dan
kesenian yang berafiliasi pada partai politik diantaranya LKN berafiliasi dengan
PNI, Lekra dekat dengan PKI, dan Lesbumi underbow dari NU.
PNI membentuk LKN berdasarkan keputusan DPP PNI pada bulan
Desember 1958 yang bertujuan untuk melaksanakan serta mewujudkan “tidak
adanya suasana keragu-raguan” induk organisasi dari LKN, yakni PNI dalam
geraknya mempelopori gagasan Demokrasi Terpimpin serta kembali kepada
UUD’45. Dalam Kongres LKN pertama 1959 di Surakarta menghasilkan “seni
untuk rakyat dan politik adalah panglima” sebagai alirannya dalam
berkebudayaan. Pada Kongresnya yang kedua 1963 di Jakarta, LKN menegaskan
bahwa seniman LKN adalah seniman Marhaen yang harus mengabdi pada
revolusi Indonesia dengan berlandaskan Manipol USDEK dan Pancasila.
Sebagai organisasi massa bentukan PNI yang bergerak dalam lapangan
kebudayaan berideologi Marhaenis, LKN menjadi alat propaganda ideologi partai
serta menjadi senjata di lapangan kebudayaan untuk melawan ideologi lain yang
bertentangan dengan ideologi partai. Perbedaan ideologi partai politik di dalam
lembaga kebudayaannya masing-masing telah memecah belah para seniman dan
budayawan yang ada di Indonesia. Kedekatan LKN dan Lekra dalam melawan
Manifes Kebudayaan, serta persamaan garis dalam lapangan kebudayaan
mengakibatkan kevakuman LKN pada akhir tahun 1965 setelah peristiwa G 30 S
1965.
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
FEBRY EKO SAPUTRA. C0507023.2013. Political Dynamic of Lembaga
Kebudayaan Nasional in Guided Democration era 1959-1965. Script: Department
of Historical Science, Letters and Fine Arts Faculty, Sebelas Maret University
Surakarta.
The purpose of this research is to find answer from the problems about
national political map towards the Guided Democracy, the formation process of
LKN and LKN’s reoriented in Guided democracy era. Along with the purpose of
this research, the method that being used in this research is historical method that
include four steps, which are heuristic, critical source, interpretation and
historiography.
The result of this research indicate instability of Indonesian political condition
post public election on 1955, because the result of public election on 1955 there
were no majority voice of party that causing the separation of each power to some
political flow that having their own party matter. To conquer this this mess
President Sukarno issued Presidential Decree (Dekrit |Presiden) July 5, 1959 and
became a milestone in the beginning of the Guided Democracy with Manipol
USDEK as the Indonesia’s GBHN. The Policy Manipol USDEK created the
conditions of indonesian’s cultural and art for political aims. Many emerging arts
and cultural institutions are affiliated to political parties such as LKN affiliated
with PNI, LEKRA with the PKI, and Lesbumi underbow from NU.
PNI formed the LKN based on DPP decision in December 1958, which
aims to implement and create a "lack of scruple atmosphere" from LKN parent
organization, which is PNI that pioneered the idea of Guided Democracy and back
to UUD'45. In the first Congress in 1959 in Surakarta LKN produced "art for the
people and politics is the commander" as the flow in the cultural. At the second
Congress 1963 in Jakarta, LKN asserted that LKN’s artists are Marhaen’s Artist
who must serve on the Indonesian revolution based on Pancasila and Manipol
USDEK.
As the mass organizations of PNI which engaged in the cultural ideology
Marhaenis, LKN become propaganda tool of party ideology and also a weapon to
fight back in the cultural ideology that are inconsistent with the ideology of the
party. Ideological differences of political parties in the culture of each institution
has divided the artists and humanists in Indonesia. The closeness between LKN
and Lekra in fighting the Manifest Culture, as well as in the cultural equation of
LKN lead to a breakdown at the end of 1965 after the events of the G 30 S 1965.
commit to user
xix