KAJIAN POTENSI WISATA AIR TERJUN PONOT DI DESA TANGGA KECAMATAN AEK SONGSONGAN KABUPATEN ASAHAN.

(1)

KAJIAN POTENSI WISATA AIR TERJUN PONOT DI

DESA TANGGA KECAMATAN AEK SONGSONGAN

KABUPATEN ASAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SUAMADI NIM. 308331080

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Suamadi

NIM : 308331080

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka

saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Juli 2012

Saya yang membuat pernyataan,

SUAMADI NIM : 308331080


(5)

iii

ABSTRAK

Suamadi, NIM 308331080. Kajian Potensi Wisata Air Terjun Ponot di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Potensi Fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna (2) Potensi Non Fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari kebudayaan, benda-benda bersejarah, tata cara hidup tradisional masyarakat.

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah kawasan wisata Air Terjun Ponot Di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri para 50 pengunjung dan 10 masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi langsung, teknik komunikasi tidak langsung terhadap pengunjung dan teknik komunikasi langsung terhadap masyarakat, dan pengelola objek wisata. Teknik pengolahan data secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Potensi Fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari: (a) jarak lokasi dengan kota kabupaten yaitu 90 km tergolong sesuai sebagai wisata alam, tetapi kondisi jalan yang rusak menyebabkan berkurangnya pengunjung yang datang ke obyek wisata ini; (b) dengan lokasi yang berupa perbukitan dengan ketinggian 570 mdpl dengan suhu udara 23,65ºC dan kondisi udara yang sejuk sangat mendukung bagi keberadaan obyek wisata alam wisata Air Terjun Ponot. Kondisi iklim tersebut sangat mendukung dalam proses pengembangan pariwisata; (c) kemiringan lereng 25% tergolong terjal menghambat pengembangan pariwisata. Tebing-tebing yang tinggi menambah keunikan disaat berada di wisata Air Terjun Ponot. Kondisi kemiringan jalan yang relatif datar berjarak 62 km dan jalan yang bergelombang berjarak 28 km ; (d) Kondisi air yang cukup baik dengan tersedianya air bersih, kemudahan memperoleh air bersih dengan jarak tidak terlalu jauh; (e) kondisi vegetasi bervariasi. (2) Potensi Non Fisik Air Terjun Ponot (a) menunjukkan bahwa terdapat dukungan dan tanggapan dari masyarakat (b) kurangnya atraksi wisata sebagai pendukung daya tarik wisata; (c) kurang tersedia sarana dan prasarana wisata, tidak tersedia angkutan umum yang reguler, kondisi jalan yang rusak. Kondisi jalan beraspal hotmix 46 km, kondisi aspal rusak 44 km.


(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Potensi Wisata Air Terjun Ponot Di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan

Kabupaten Asahan”. Dalam skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. H. Restu, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi.

4. Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian

hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

5. Drs. Maringan Sirat, SU sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian

hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu

yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Hajat Siagian yang telah memperlancar administrasi

8. Kepala BAPPEDA Kabupaten Asahan beserta stafnya yang telah member


(7)

v

9. Camat Aek Songsongan beserta stafnya dan Kepala Desa Tangga beserta

stafnya yang memberikan izin penelitian dan kemudahan selam penelitian.

Serta seluruh responden yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan

informasi.

10.Teristimewa buat Ayah, Ibu, kakak, adik, keponakan dan keluarga besarku

tercinta yang telah bersusah payah membimbing dan membiayai dan

mendukung penulis selama perkuliahan dan sampai pada penyusunan skripsi.

11.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, stambuk 2008 khususnya

Vanolo, Nasrullah, Andi, Paduan, Zulaika, Nila, Iba, Nurhidaya, Noya, Ayu,

Mauli, Zannah yang telah menjadi sahabat setia selama kuliah.

12.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2008 dan juga

adik-adik stambuk yang tidak dapat disebutkan

13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam skripsi ini penulis menyadari banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penyajian maupun dalam penulisan. Untuk itu penulis banyak mengharap saran dan

kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Juli 2012 Penulis

SUAMADI NIM 308331080


(8)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

B. Penelitian Yang Relevan ... 21

C. Kerangka Berpikir... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25


(9)

viii

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 31

A. Kondisi Fisik... 31

B. Kondisi Non Fisik ... 37

C. Sarana Dan Prasarana ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Pemanfaatan Lahan di Desa Tangga 2011 ... 35

2 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Usia Tahun 2011 ... 38

3 Banyaknya Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 ... 39

4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2011... 39

5 Klasifikasi Penduduk Berdasarkan Agama Tahun 2011 ... 40

6 Sarana Kesehatan di Desa Tangga Tahun 2011 ... 41

7 Sarana Peribadatan Di Desa Tangga Tahun 2011 ... 41

8 Tipe Iklim Menurut Schmid Dan Ferguson Berdasarkan Curah Hujan 48 9 Hubungan Antara Unit Relief, Kemiringan Lereng Dan Beda Tinggi . 49 10 Komposisi Pengunjung Menurut Tingkat Usia ... 56

11 Komposisi Pengunjung Menurut Jenis Pekerjaan ... 57

12 Frekuensi Kunjungan Responden Menurut Pendidikan ... 57

13 Minat Pengunjung Wisata Air Terjun Ponot ... 58

14 Rekapitulasi Potensi Lokasi Wisata Air Terjun Ponot ... 60

15 Rekapitulasi Potensi Iklim di Wisata Air Terjun Ponot ... 61

16 Rekapitulasi Potensi Topografi di Wisata Air Terjun Ponot ... 63

17 Rekapitulasi Potensi Air di Wisata Air Terjun Ponot ... 65

18 Rekapitulasi Potensi Flora dan Fauna di Wisata Air Terjun Ponot ... 67

19 Rekapitulasi Potensi Daya Tarik di Wisata Air Terjun Ponot ... 69

20 Rekapitulasi Potensi Infrastruktur di Wisata Air Terjun Ponot ... 71

21 Rekapitulasi Sikap Masyarakat di Wisata Air Terjun Ponot ... 76


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berpikir ... 24

2 Peta Desa Tangga ... 32

3 Peta Kecamatan Aek Songsongan ... 33

4 Peta Kabupaten Asahan ... 34

5 Sungai Asahan dengan Debit Air 120 m3/detik ... 43

6 Potensi Fisik Air Terjun Ponot ... 44

7 Letak Wisata Air Terjun Ponot Dilihat Dari Googel Earth ... 46

8 Kemiringan Lereng Wisata Air Terjun Ponot ... 50

9 Vegetasi Disekitar Wisata Air Terjun Ponot ... 51

10 Pengukuran Debit Air ... 53

11 Jalan Yang Berdekatan Dengan Alur Sungai Membahayakan Bagi Pengujung ... 64

12 Pengunjung Sedang Menikmati Air Terjun ... 66

13 Kondisi Jalan Menuju Lokasi Wisata Air Terjun Ponot ... 72

14 Angkutan Umum Menuju Lokasi Wisata Air Terjun Ponot ... 72

15 Kondisi Parkir Roda 2 ... 73

16 Kondisi Toilet Yang Masih Sederhana ... 74


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Angket Penilaian Potensi Wisata air Terjun Ponot ... 90

2 Lembar Wawancara ... 96

3 Lembar Observasi Potensi Air Terjun Ponot ... 97

4 Peta Jarak Obyek Wisata Air Terjun Ponot ... 98

5 Perhitungan Suhu Udara ... 99

6 Data Curah Hujan ... 100

7 Peta Topografi Siguragura ... 101

8 Perhitungan Kemiringan Lereng ... 102

9 Perhitungan Debit Air ... 103

10 Peta Kondisi Jalan Wisata Air Terjun Ponot ... 104

11 Penilaian Potensi Wisata Air Terjun Ponot ... 105

12 Penilaian Potensi Fisik dan Non Fisik ... 106

13 Peta Lokasi Wisata Air Terjun Ponot... 110


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata telah diasumsikan sebagai industri yang dapat diandalkan untuk

mengisi devisa. Alasan utama pengembangan pariwisata sangat terkait dengan

kemajuan perekonomian, sosial, budaya, suatu kawasan atau negara. Dengan

perkataan lain, pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu

akan diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak.

Pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan nasional

mempunyai tujuan antara lain memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja.

Sejalan dengan tahap-tahap pembangunan nasional, pelaksanaan pembangunan

kepariwisataan nasional dilaksanakan secara menyeluruh, berimbang, bertahap, dan

berkesinambungan. Nampak jelas bahwa pembangunan di bidang kepariwisataan

mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada

akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Suatu kawasan obyek wisata dapat menjadi daerah tujuan wisata harus

memiliki potensi non fisik maupun fisik dimana kedua potensi ini dikembangkan

akan menjadi kawasan daerah tujuan wisata yang menguntungkan baik itu di daerah

sendiri maupun pemerintah. Dalam rangka memajukan kepariwisataan itu perlu

ditingkatkan langkah-langkah terarah dan terpadu dalam mengembangkan

obyek-obyek wisata dengan maksud untuk mempengaruhi pikiran dan minat agar datang ke

daerah obyek wisata.


(14)

2

Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dari aktivitas dan fasilitas

yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk

datang kesuatu daerah/ tempat tertentu. Daya tarik yang tidak atau belum

dikembangkan semata-mata hanya merupakan sumberdaya potensial dan belum

dapat disebut sebagai daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan

tertentu, misalnya penyediaan aksesibilitas atau fasilitas oleh karena itu suatu daya

tarik dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.

Pengembangan pariwisata tidak lepas dari unsur fisik maupun non fisik

(sosial, budaya, dan ekonomi), maka dari itu perlu diperhatikan peranan unsur

tersebut. Faktor geografi adalah merupakan faktor yang penting untuk pertimbangan

perkembangan pariwisata. Perbedaan iklim merupakan salah satu faktor yang mampu

menumbuhkan serta menimbulkan variasi lingkungan alam dan budaya, sehingga

dalam mengembangkan kepariwisataan karakteristik fisik dan non fisik suatu

wilayah perlu diketahui (Sujali, 1989). Pengembangan pariwisata yang telah

dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta telah meningkatkan jumlah

kedatangan wisatawan dari satu daerah ke daerah lain. Kunjungan wisatawan akan

merangsang interaksi sosial dengan penduduk di sekitar tempat wisata dan

merangsang tanggapan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kemampuan mereka

dalam beradaptasi baik di bidang perekonomian, kemasyarakatan maupun

kebudayaan mereka.

Potensi pariwisata suatu daerah memberikan peluang pada devisa daerah

maupun bagi masyarakat sekitar obyek wisata. Pemerintah telah menetapkan

daerah-daerah utama sebagai tujuan wisata di Indonesia, satu diantaranya adalah Sumatera


(15)

3

dijadikan atau pun dikembangkan sebagai obyek wisata. Untuk itu diharapkan

keterampilan khusus dan kreativitas agar perencanaan dan kajian mengenai daerah

tujuan wisata benar-benar mencapai sasaran. Namun yang juga penting adalah

inventarisasi sebaran dan profil berbagai obyek tersebut pada masing-masing wilayah

belum optimal. Kawasan wisata prioritas kabupaten asahan yang sangat potensial

seperti Air Terjun Simonang- monang di Desa Padang Pulau, Pantai Silo Baru di

Kecamatan Air Joman, Pantai Sarang Helang di Kecamatan Sei Kepayang, Danau

Teratai di Desa Terusan Tengah Kecamatan Tinggi Raja, Ekowisata/olahraga arung

jeram di Hulu Sungai Asahan desa Tangga, Lokasi air terjun dan panjat tebing Ponot

di Desa Tangga, Pantai Pasiran di Desa Bandar Pasir Mandoge, Air Terjun Silabat di

kawasan hutan lindung Desa Huta Bagasan dan Air Terjun Unong Sisapa di Desa

Aek Silabat semuanya sangat menjanjikan (www.

asahan.wordpress.com/tujuan-wisata/).

Air Terjun Ponot terletak di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan

Kabupaten Asahan, dengan ketinggian ± 250 Meter dan airnya berasal dari anak

Sungai Asahan (http://www.bandar-pulau.co.cc/wisata.html). Keindahan Air Terjun

Ponot terletak pada debet airnya yang sangat deras dan juga susunan air terjunnya

yang merupakan air terjun 3 tingkat. Di bawah curahan air terjun banyak terdapat

batu-batuan alam yang berukuran sangat besar sehingga menjadi daya tarik tersendiri

sebagai pelengkap keindahan Air Terjun Ponot. Letak lokasi sekitar ± 90 km dari

kota Kisaran (Ibukota Kabupaten Asahan). Kondisi alam kawasan ini cukup

potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata dan daya tarik unggul, karena

karakteristik unik yang dimiliki dan diversifikasi produk alam yang masih natural


(16)

4

dukung dengan potensi sungai Asahan. Sungai Asahan dengan debit 120 meter kubik

per detik dijadikan sebagai olahraga Arung Jeram yang mempunyai keindahan alam

yang menakjubkan.

Air Terjun Ponot dengan ketinggian ± 250 meter merupakan air terjun

tertinggi di Indonesia. Namun potensi Wisata Air Terjun Ponot masih banyak yang

belum digali, untuk dapat dikembangkan sebagai produk wisata bagi kesejahteraan

dan peningkatan mutu kehidupan masyarakat sekitar kawasan, baik berupa

keindahan alam, gejala alam maupun bentang alam. Prasarana dan sarana yang

tampak masih bersifat sederhana kurang dikelolah dengan baik. Hal ini dapat dilihat

dari prasarana jalan yang ada, banyak jalan berlubang dan banyak aspal yang terkikis

air hujan. Selain itu, sarana seperti rumah makan tidak tersedia, kamar mandi hanya

1. Masalah lain transportasi yang menghubungkan tempat tinggal wisatawan dengan

Wisata Air Terjun Ponot yang tersedia tidak mendukung. Masih cukup minimnya

sarana dan prasarana Air Terjun Ponot dan pemahaman mengenai keberadaan Air

Terjun Ponot. Dengan demikian perlu penelitian yang mendalam dalam mengkaji

potensi yang dimiliki Air Terjun Ponot.

B. Identifikasi Masalah

Usaha pemerintah untuk meningkatkan pendapatan devisa Negara melalui

sektor pariwisata yang pada hakekatnya merupakan upaya mengembangkan dan

memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata. Permasalahan yang mengemuka adalah

bagaimana potensi obyek dan daya tarik yang dimiliki Wisata Air Terjun Ponot dapat

dikembangkan secara maksimal. Sementara sasaran yang hendak dicapai yakni

teridentifikasinya fenomena terhadap minimnya informasi tentang potensi Air Terjun


(17)

5

Permasalahan ini diasumsikan sebagai salah satu indikator minimnya kunjungan

wisatawan, dalam artian mereka belum mengetahui Obyek Wisata Air Terjun Ponot

sehingga tidak menjadi tujuan utama.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasinya maka masalah

penelitian dibatasi pada kajian tentang potensi Wisata Air Terjun Ponot meliputi

potensi fisik (lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna) dan potensi non fisik

(kebudayaan (atraksi wisata), peninggalan sejarah, sikap masyarakat terhadap

pengunjung/ tata cara hidup masyarakat).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana potensi fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari lokasi, iklim,

topografi, vegetasi, air, dan fauna?

2. Bagaimana potensi non fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari

kebudayaan (atraksi wisata), peninggalan sejarah, sikap masyarakat/ tatacara

hidup tradisional masyarakat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Potensi fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari lokasi, iklim, topografi,

vegetasi, air, dan fauna

2. Potensi non fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari kebudayaan,


(18)

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu geografi, khususnya untuk

pengembangan geografi kepariwisataan.

2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam hal ini pihak pengelolah

dan Dinas Pariwisata Kabupaten Asahan untuk membantu perencanaan dan

pengembangan pariwisata

3. Memperluas pengetahuan tentang eksistensi obyek wisata yang ada di


(19)

86

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa:

1. Potensi Fisik (lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna) merupakan

potensi yang harus dikaji untuk dapat dikembangkan. Potensi Fisik yang

mendukung pengembangan Wisata Air Terjun Ponot meliputi lokasi, iklim,

vegetasi, air dan fauna. Lokasi yang jauh dari Lokasi Wisata Air Terjun Ponot

yang jauh dari pusat kota dengan jarak 90 km sangat tepat sebagai kawasan

obyek wisata alam. Kondisi cuaca yang sejuk dengan vegetasi berupa hutan

yang masih asri serta pemandangan yang indah. Sedangkan potensi fisik yang

kurang mendukung dalam pengembangan Wisata Air Terjun Ponot adalah

kemiringan lereng sekitar 25% yang tergolong terjal. Wisata Air Terjun Ponot

memiliki keragaman sumber daya alam yang cukup potensial, unik, mempesona

dan masih alami merupakan aset yang berharga untuk dioptimalisasikan menjadi

obyek dan daya tarik yang atraktif, hal ini dapat menjadi peluang besar untuk

memajukan daerah.

2. Potensi non fisik yang mendukung pengembangan Wisata Air Terjun Ponot

adalah faktor penduduk yang bersikap menerima kedatangan para pengunjung.

Sedangkan potensi non fisik yang menjadikendala dalam pengembangan Wisata

Air Terjun Ponot adalah kurangnya atraksi wisata sebagai daya tarik penunjang

dan kurangnya sarana dan prasarana pariwisata. Akses jalan menuju Wisata air


(20)

87

Terjun Ponot yang rusak merupakan kendala dalam pengembangan. Sarana dan

prasarana yang ada di Wisata Air Terjun Ponot kurang memadai hal ini dilihat

dari parkir yang kurang luas, pondok-pondok, toilet, rumah makan yang tidak

tersedia.

B. SARAN

1. Pengelolaan dan Pengembangan potensi Wisata Air Terjun Ponot perlu peran

serta Pemerintah desa, Pemda TK II, Dinas Pariwisata dan masyarakat untuk

bekerja sama dalam upaya pelestarian dan pengembangan sumber daya alam

Wisata Air Terjun Ponot yang tetap mempertahankan kelangsungan ekosistem.

Perlu adanya bentuk atraksi wisata yang ditampilkan masyarakat sebagai daya

tarik pendukung.

2. Pengembangan potensi Wisata Air Terjun Ponot dapat berkembang jika akses

jalan menuju daerah tujuan wisata ini lancar. Diharapkan pemerintah

memperhatikan kondisi jalan sehingga akses menuju lokasi Wisata Air Terjun

Ponot lancar, sehingga menambah kunjungan wisata. Dengan kemiringan lereng

mencapai 25 % diharapkan dalam pengembangan Wisata Air Terjun Ponot

nantinya perlu diperhatikan khususnya dalam membangun sarana prasarana

pariwisata. Kondisi Wisata Air Terjun Ponot yang masih alami harus dijaga


(21)

88

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bandung: Gadjah Mada University Press

Asso, Boni, dkk. 2008. Kajian Awal Terhadap Potensi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Jawa Barat Untuk Pengembangan Ekowisata. Jurnal. Bandung: Universitas Udayana. 4(1) 31-37

Deni. 2010. Kajian Awal Terhadap Potensi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Jawa Barat untuk Pengembangan Ekowisata. Jurnal. Bandung: Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. 4(1): 1-11.

Fakultas Ilmu Sosial. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Jurusan

Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Ginting, Bangsa. 2001. Kajian Tentang Potensi dan Prospek Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Selatan Jawa Timur. Jurnal. Surabaya: Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Jawa Timur

http://www.wikipedia.id. org/wiki/Air_terjun diakses tanggal 12 jan 2012, 18:19 wib

http://asahan.wordpress.com/tujuan-wisata/diakses tanggal 10 desember 2010/ 16.45.

http://www.uniknya.com/2011/12/5-air-terjun-tertinggi-di-indonesia/ diakses tanggal 12 januari 2012/ 19.48

http://id.wikipedia.org/wiki/PH di akses tanggal 27 Maret 2012. 14:34 wib

http://www.marno.leature.ub.ac.ai/.../Analisis Potensi - Wisata - Alam-Baharidiakses tanggal 12 januari 2012

James. J., Spillane. 1989. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius

Julismin. 2009. Meteorologi dan Klimatologi. Medan: FIS Unimed

Kodyat, H. 1995. Sejarah Pariwisata dan Perkembangan di Indonesia. Jakarta: Gramedia Sarana Indonesia

Lumban Gaol, Harris. 2008. Kajian Potensi Desa Bakara Kabupaten Humbahas Dalam Perspektif Pariwisata Atraktif. Jurnal. Medan tahun 3 (1): 51-63

Lumban Gaol, Harris. 2008. Kajian Potensi Daya Tarik Obyek Wisata Goa Terawang dan Loko Wisata Hutan Jati Cepu Kabupaten Blora dan kemungkinan Pengembangannya. Jurnal tahun 3 (3): 413-426


(22)

89

Pendit, Nyoman S. 1996. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: Pradnya Paramitha

Pitana, I Gde, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

R.G., Soekadijo. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT.Gramedia

Rumaini. 1992.Geografi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Widya Sarana Indonesia

Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sialagan, Ardin. 2009. Geomorfologi Dasar. Medan: FIS Unimed

Susanti, Isnaini Utrik. 2005. Tinjauan Geografis Terhadap Upaya Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Air Terjun Ponot Di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purabalingga. Skripsi. Semarang: FIS Universitas Negeri Semarang

Wahab, Sahat. 1990. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Pratama

Yoeti, Oka A. 2006. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Aksara

.2008. Ekonomi Pariwisata Industri Informasi dan Implementasi.


(1)

Permasalahan ini diasumsikan sebagai salah satu indikator minimnya kunjungan wisatawan, dalam artian mereka belum mengetahui Obyek Wisata Air Terjun Ponot sehingga tidak menjadi tujuan utama.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasinya maka masalah penelitian dibatasi pada kajian tentang potensi Wisata Air Terjun Ponot meliputi potensi fisik (lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna) dan potensi non fisik (kebudayaan (atraksi wisata), peninggalan sejarah, sikap masyarakat terhadap pengunjung/ tata cara hidup masyarakat).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana potensi fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna?

2. Bagaimana potensi non fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari kebudayaan (atraksi wisata), peninggalan sejarah, sikap masyarakat/ tatacara hidup tradisional masyarakat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Potensi fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna

2. Potensi non fisik Wisata Air Terjun Ponot ditinjau dari kebudayaan, benda-benda bersejarah, tata cara hidup tradisional masyarakat


(2)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu geografi, khususnya untuk pengembangan geografi kepariwisataan.

2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait dalam hal ini pihak pengelolah dan Dinas Pariwisata Kabupaten Asahan untuk membantu perencanaan dan pengembangan pariwisata

3. Memperluas pengetahuan tentang eksistensi obyek wisata yang ada di Indonesia


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat di ambil kesimpulan bahwa:

1. Potensi Fisik (lokasi, iklim, topografi, vegetasi, air, dan fauna) merupakan potensi yang harus dikaji untuk dapat dikembangkan. Potensi Fisik yang mendukung pengembangan Wisata Air Terjun Ponot meliputi lokasi, iklim, vegetasi, air dan fauna. Lokasi yang jauh dari Lokasi Wisata Air Terjun Ponot yang jauh dari pusat kota dengan jarak 90 km sangat tepat sebagai kawasan obyek wisata alam. Kondisi cuaca yang sejuk dengan vegetasi berupa hutan yang masih asri serta pemandangan yang indah. Sedangkan potensi fisik yang kurang mendukung dalam pengembangan Wisata Air Terjun Ponot adalah kemiringan lereng sekitar 25% yang tergolong terjal. Wisata Air Terjun Ponot memiliki keragaman sumber daya alam yang cukup potensial, unik, mempesona dan masih alami merupakan aset yang berharga untuk dioptimalisasikan menjadi obyek dan daya tarik yang atraktif, hal ini dapat menjadi peluang besar untuk memajukan daerah.

2. Potensi non fisik yang mendukung pengembangan Wisata Air Terjun Ponot adalah faktor penduduk yang bersikap menerima kedatangan para pengunjung. Sedangkan potensi non fisik yang menjadi kendala dalam pengembangan Wisata Air Terjun Ponot adalah kurangnya atraksi wisata sebagai daya tarik penunjang dan kurangnya sarana dan prasarana pariwisata. Akses jalan menuju Wisata air


(4)

Terjun Ponot yang rusak merupakan kendala dalam pengembangan. Sarana dan prasarana yang ada di Wisata Air Terjun Ponot kurang memadai hal ini dilihat dari parkir yang kurang luas, pondok-pondok, toilet, rumah makan yang tidak tersedia.

B. SARAN

1. Pengelolaan dan Pengembangan potensi Wisata Air Terjun Ponot perlu peran serta Pemerintah desa, Pemda TK II, Dinas Pariwisata dan masyarakat untuk bekerja sama dalam upaya pelestarian dan pengembangan sumber daya alam Wisata Air Terjun Ponot yang tetap mempertahankan kelangsungan ekosistem. Perlu adanya bentuk atraksi wisata yang ditampilkan masyarakat sebagai daya tarik pendukung.

2. Pengembangan potensi Wisata Air Terjun Ponot dapat berkembang jika akses jalan menuju daerah tujuan wisata ini lancar. Diharapkan pemerintah memperhatikan kondisi jalan sehingga akses menuju lokasi Wisata Air Terjun Ponot lancar, sehingga menambah kunjungan wisata. Dengan kemiringan lereng mencapai 25 % diharapkan dalam pengembangan Wisata Air Terjun Ponot nantinya perlu diperhatikan khususnya dalam membangun sarana prasarana pariwisata. Kondisi Wisata Air Terjun Ponot yang masih alami harus dijaga kelestariannya sehingga tidak merusak ekosistem dan tata guna lahan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bandung: Gadjah Mada University Press

Asso, Boni, dkk. 2008. Kajian Awal Terhadap Potensi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Jawa Barat Untuk Pengembangan Ekowisata. Jurnal. Bandung: Universitas Udayana. 4(1) 31-37

Deni. 2010. Kajian Awal Terhadap Potensi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Jawa Barat untuk Pengembangan Ekowisata. Jurnal. Bandung: Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. 4(1): 1-11.

Fakultas Ilmu Sosial. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED

Ginting, Bangsa. 2001. Kajian Tentang Potensi dan Prospek Pengembangan Wisata Alam di Kawasan Selatan Jawa Timur. Jurnal. Surabaya: Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Jawa Timur

http://www.wikipedia.id. org/wiki/Air_terjun diakses tanggal 12 jan 2012, 18:19 wib http://asahan.wordpress.com/tujuan-wisata/diakses tanggal 10 desember 2010/ 16.45. http://www.uniknya.com/2011/12/5-air-terjun-tertinggi-di-indonesia/ diakses tanggal

12 januari 2012/ 19.48

http://id.wikipedia.org/wiki/PH di akses tanggal 27 Maret 2012. 14:34 wib

http://www.marno.leature.ub.ac.ai/.../Analisis Potensi - Wisata - Alam-Baharidiakses tanggal 12 januari 2012

James. J., Spillane. 1989. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius Julismin. 2009. Meteorologi dan Klimatologi. Medan: FIS Unimed

Kodyat, H. 1995. Sejarah Pariwisata dan Perkembangan di Indonesia. Jakarta: Gramedia Sarana Indonesia

Lumban Gaol, Harris. 2008. Kajian Potensi Desa Bakara Kabupaten Humbahas Dalam Perspektif Pariwisata Atraktif. Jurnal. Medan tahun 3 (1): 51-63

Lumban Gaol, Harris. 2008. Kajian Potensi Daya Tarik Obyek Wisata Goa Terawang dan Loko Wisata Hutan Jati Cepu Kabupaten Blora dan kemungkinan Pengembangannya. Jurnal tahun 3 (3): 413-426


(6)

Pendit, Nyoman S. 1996. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar. Jakarta: Pradnya Paramitha

Pitana, I Gde, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI R.G., Soekadijo. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT.Gramedia

Rumaini. 1992.Geografi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Widya Sarana Indonesia Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Yogyakarta: Fakultas

Geografi Universitas Gadjah Mada.

Sialagan, Ardin. 2009. Geomorfologi Dasar. Medan: FIS Unimed

Susanti, Isnaini Utrik. 2005. Tinjauan Geografis Terhadap Upaya Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Air Terjun Ponot Di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purabalingga. Skripsi. Semarang: FIS Universitas Negeri Semarang Wahab, Sahat. 1990. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: Pradnya Pratama

Yoeti, Oka A. 2006. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Aksara

.2008. Ekonomi Pariwisata Industri Informasi dan Implementasi. Jakarta: Kompas


Dokumen yang terkait

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

21 119 124

ANALISIS SEBARAN TINGKAT BAHAYA LONGSOR DAN FREKUENSI KEJADIAN LONGSOR PADA PERMUKIMAN DI KECAMATAN AEK SONGSONGAN KABUPATEN ASAHAN.

1 4 21

POTENSI OBYEK WISATA AIR TERJUN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KECAMATAN KARE Potensi obyek wisata air terjun dalam rangka pengembangan pariwisata di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.

4 5 14

PENDAHULUAN Potensi obyek wisata air terjun dalam rangka pengembangan pariwisata di Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.

1 5 28

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 14

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 1

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 2 24

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 1 27

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 2

Pengembangan Potensi Air Terjun Ponot Di Kabupaten Asahan (Studi deskriptif daya tarik wisata air terjun Ponot di Desa Tangga, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan)

0 0 9