PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG.
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Skripsi: 502/Skripsi/SI/FIP_UPI/04.2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Pada Departemen Psikologi
Oleh: Suci Rama Yanzi
1001600
DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(3)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Oleh: Suci Rama Yanzi
NIM. 1001600
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Pada Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan
© Suci Rama Yanzi
Universitas Pendidikan Indonesia April 2015
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
(4)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERSETUJUAN
Suci Rama Yanzi 1001600
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I,
Dra. SW. Indrawati, M.Pd., Psi NIP. 19501010 198002 2 001
Pembimbing II,
Helli Ihsan, S.Ag., M.Si NIP.19750912 200604 1 002
Mengetahui,
Ketua Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
(6)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP.19750912 200604 1 002
(7)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI INI TELAH DIUJIKAN PADA:
Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015 Pukul : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Kantor Departemen Psikologi UPI
Para penguji terdiri dari: Penguji I
Helli Ihsan, S.Ag., M.Si. NIP. 19750912 200604 1 002
Penguji II
Anastasia Wulandari, M.Psi NIP. 19780208 200604 2 002
Penguji III
Gemala Nurendah, S.Pd., M.A NIP. 19830202 201010 2 002
Tanggungjawab yuridis ada pada: Peneliti
(8)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIM. 1001600
(9)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
SUCI RAMA YANZI (1001600). PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG. Bandung: UPI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses pengambilan keputusan menunda memiliki anak pada pasangan yang bekerja. Penelitian ini dilakukan pada sepasang suami dan istri yang sama-sama bekerja.Penggalian informasi diperoleh melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan metode studi kasus. Penelitian ini menggunakan teori proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Irving L. Jarnis dan Leon Mann (1977). Pengambilan keputusan merupakan hasil dari cara pemecahan masalah melalui proses peninjauan, pertimbangan dan evaluasi dari pemilihan alternatif untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keadaan ekonomi yang tidak stabil membuat pasangan ini memutuskan untuk menunda memiliki anak.Keadaan ekonomi yang tidak stabil membuat kedua subjek lebih berfokus pada pekerjaan masing-masing demi memperoleh keadaan ekonomi yang lebih baik lagi. Kedua subjek berharap dimasa depan keadaan ekonomi bukan lagi menjadi penghalang bagi mereka untuk memiliki anak.
(10)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
SUCI RAMA YANZI (1001600).DECISION TO POSTPONE HAVING CHILDREN BY COUPLES WHO WORK IN BANDUNG. Bandung: UPI.
This study aims to investigate the decision-making process to postpone having children in couples who work. This study was conducted on a couple who are both working. The information was obtained throughqualitative approach using in-depth interview technique with a case study method. This study uses the theory of decision-making process proposed by Irving L. Jarnis and Leon Mann (1977). Decision-making is the result of the problem solving process by review, consideration and evaluation of alternative selection to obtain the desired results. These results indicate that the unstable economic situation made the couple decide to postpone having children. Unstable economic circumstances make the subject focus more on each other's work in order to obtain a better economic situation. Both subjects hope that in the future, the economic situation is no longer a barrier for them to have children.
(11)
[Type text]
vii
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Penelitian ... 4
C. Pertanyaan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengambilan Keputusan ... 6
B. Anak dan Pernikahan ... 11
C. Wanita Bekerja ... 13
D. Beban Kerja ... 14
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 16
B. Subjek Penelitian ... 16
C. Instrumen Penelitian... 17
D. Teknik Pengumpulan Data ... 17
(12)
[Type text]
viii
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Teknik Keabsahan Data ... 18 G. Prosedur Penelitian... 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup Subjek ... 22 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 25 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA ... 46
(13)
[Type text]
ix
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Lampiran 1
Verbatim Subjek 1-Wawancara 1 ... 51
Verbatim Subjek 1-Wawancara 2 ... 57
Verbatim Subjek 1-Wawancara 3 ... 60
Verbatim Subjek 2-Wawancara 1 ... 63
Verbatim Subjek 2-Wawancara 2 ... 67
Verbatim Subjek 2-Wawancara 3 ... 70
Verbatim Triangulasi Sumber ... 73
Coding Hasil Wawancara ... 75
Reduksi Verbatim Wawancara ... 101
Display Data Subjek 1 ... 129
Display Data Subjek 2 ... 136
Daftar Lampiran 2 Surat Pernyataan Subjek 1 ... 143
Surat Pernyataan Subjek 2 ... 144
Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 145
Kartu Bimbingan Skripsi ... 146
(14)
[Type text]
x
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Model Pengambilan Keputusan Simon ... 8 Bagan 1.2 Prosesn Pengambilan Keputusan Menunda Meniliki Anak Pada Subjek SN dan Subjek FB ... 44
(15)
[Type text]
xi
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
(16)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam budaya Indonesia, rumah tangga tidak lengkap tanpa kehadiran anak.Bahkan, pada suku atau ras tertentu, memiliki anak berjenis kelamin pria itu “wajib”.Ini jauh berbeda dengan masyarakat Barat, terutama Eropa.Bagi mereka, memiliki anak merupakan tantangan dan tanggung jawab yang sangat besar.Ketika mereka merasa tidak siap, mereka lebih memilih tidak memiliki keturunan atau paling tidak menundanya. Di Indonesia, menurut Elly Nagasaputra (2013), akhir-akhir ini cukup banyak pasangan suami-istri yang memutuskan menunda atau mempunyai anak. Alasannya beragam, dari soal biaya hidup yang mahal, dan ada orang yang memiliki standar hidup tinggi. (Kompas 2013)
Kehadiran anak dalam rumah tangga biasanya mempunyai dua penilaian utama, yakni pendukung rumah tangga dan penghambat rumah tangga. Anak sering dinilai dari aspek ekonomi, berupa barang konsumsi yang dapat berfungsi sebagai aspek produksi dan jaminan untuk hari tua (Meyer, 1981). Penilaian terhadap anak tidak hanya mempunyai kaitan dengan aspek ekonomi saja, tetapi juga aspek sosial dan psikologis. Kehadiran seorang anak merupakan sarana dalam memperkokoh hubungan antara suami istri dalam rumah tangga, kebanggaan orang tua, sebagai generasi penerus maupun penghargaan oleh masyarakat. Secara psikologis seorang istri akan merasa tenteram apabila dapat memberikan anak kepada suaminya. Pada ahirnya, kehadiran anak merupakan pendukung terbentuknya ikatan suami istri dalam rumah tangga/family formation(Arnold & Fawcett, 1975).
Saat ini banyak pasangan usia subur yang telah menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan setelah pernikahan. Selain pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga, stabilitas rumah tangga,
(17)
2
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maupun kesehatan repoduksi ibu, serta pengaturan waktu terhadap kelahiran anak pertama merupakan indikator penting untuk memperkirakan ukuran rumah tangga (family size) dan karakteristik rumah tangga lainnya (Handayani, 2010). Secara lebih luas, beberapa faktor, sepertifaktorusia (usia pasangan suami istri, usia pernikahan), faktor kesehatan, faktor sosial ekonomi (pendidikan, aktivitas kerja dan status ekonomi rumah tangga) maupun faktor kebudayaan masyarakat, pada akhirnya turut berpengaruh terhadap aktivitas penundaan kelahiran anak pertama.
Studi terhadap aktivitas penundaan kelahiran anak pertama (timing of first childbirth) telah dilakukan Rao & Balakrishnan (1989).Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa aktivitas penundaan kelahiran anak pertama jarang ditemui pada wanita berpendidikan rendah, wanita berstatus ekonomi miskin, wanita dengan pemakaian alat/cara kontrasepsi tidak efektif serta wanita yang tidak aktif dalam pasar kerja. Berdasarkan hasil penelitian terhadap wanita di negara maju, yang dilakukan oleh Peter McDonald(2008), ditemukan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan wanita, akan mempertinggi statusnya di masyarakat maupun aktivitas dalam pasar kerja. Peningkatan status wanita tersebut akan mengubah pandangan terhadap kehadiran anak, baginya anak cenderung akan mengganggu waktu kerja serta menghambat peningkatan karier. Pada kondisi ini, wanita yang memiliki pekerjaandengan jabatan tinggi lebih beranggapan bahwa kehadiran anak hanya akan menjadikan waktu yang seharusnya untuk bekerja, harus diselingi dengan pengasuhan anak.
Selain faktor pendidikan dan ekonomi, faktor budaya juga dapat mempengaruhi terhadap penundaan kelahiran anak pertama.Penelitian yang dilakukan oleh Feng dan Quanhe di China pada tahun 1996 menjelaskan bahwa China memiliki tradisi menunda kelahiran anak sejak 2-3 tahun setelah pernikahan, pasangan sumai-istri dilarang untuk berhubungan seksual dilingkungan keluarganya, sampai mereka dianggap bahwa mereka benar-benar telah siap untuk membina keluarga mereka nanti. Hal ini mereka artikan bahwa pernikahan adalah sarana untuk membentuk keluarga dalam
(18)
3
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masyarakat, bukan untuk memuaskan hubungan individu semata (Feng & Quanhe, 1996: 313)
Hasil penelitian mengenai penundaan memiliki anakyang dilakukan Unsriana (2014) padawanita jepang, menunjukan bahwa wanita Jepang memiliki pandangan bahwa mereka harus merasa aman dalam hal ekonomi terlebih dahulu sebelum memikirkan untuk memiliki anak. Dengan demikian perempuan Jepangingin memiliki masa depan yang terjamin bahkan sebelum berpikir tentang memiliki anak. Hal ini diperkuat oleh fakta berdasarkan angket dari Shikoku Keizai Rengoukai pada bulan Agustus 2010 terhadap 1000 orang respondes berusia 20-40 tahun. Dari hasil angket terdapat 64.1% keberatan menjadi istri tradisional yang hanya mengurusi keluarga.
Penelitian lainyang dilakukan Handayani & Salim (2011), pada wanita Jepang menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan wanita Jepang menunda memiliki anak adalah dampak terhadap karier dan upah/gaji pada wanita yang telah memiliki anak. Wanita yang telah menikah dan memiliki anak, yang beristirahat dari pekerjaannya, kemudian memutuskan kembali lagi memasuki dunia bekerja, biasanya akan mendapat posisi pekerjaan yang lebih rendah dari pada posisi pekerjaannya sebelum menikah. Selain itu juga, kebanyakan dari para wanita yang berhenti dari pekerjaanya saat menikah, tidak akan memperoleh jenis pekerjaan yang sama dengan pekerjaan yang telah dia tinggalkan sebelumnya.
Menurut data terakhir yang dikumpulkan oleh Pew Research Center tahun 2008, jumlah perempuan yang tidak memiliki anak kandung di Amerika Serikat meningkat sangat pesat.Pada tahun 1976 perempuan yang tidak memiliki anak berkisar antara 580.000. Saat ini meningkat menjadi sekitar 80 persen atau 1,9 juta orang berusia 40-44 tahun yang tidak memiliki anak. Sebagian alasan mengapa terjadi peningkatan wanita yang tidak memiliki anak adalah adanya aktivitas menunda memiliki anak. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasi riset, bahwa terdapat peningkatan kesempatan berkarier, dan perkembangan pilihan alat KB dan efektivitasnya (Kompas, 2010).
(19)
4
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengenai perihal penundaan memiliki anak, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan mewawancarai Ny. S berusia 23 tahun yang sudah menjalani 2 tahun usia pernikahannya dan ia bersama suami memutuskan untuk menunda memiliki anak pertama. Hal tersebut disebabkan karena ia bersama suaminya ingin fokus pada karir mereka dan ingin mapan dalam ekonomi terlebih dahulu , dimana saat ini Ny. S berprofesi sebagai perawat, sedangkan suaminya berprofesi sebagai teknisi. (Yanzi, 3 November 2014)
Adanya perbedaan keputusan suami dan istri dalam rumah tangga terdapat perbedaan peran tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sunaryo dan Zuriah (2004), peran istri pada pengambilan keputusan lebih banyak menentukan dalam urusan keluarga, terutama dalam urusan rumah tangga seperti berbelanja, menyiapkan makanan, menentukan jenis menu makanan, merebus air, memandikan anak, mengasuh, menyuapi anak, menemani anak belajar, mengurus sekolah anak, mencuci, menyeterika.Sedangkan suami lebih banyak menentukan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan pendapatan, pemilikan kekayaan keluarga, penentuan kegiatan di luar rumah dan penyaluran aspirasi. Menurut pendapat Peter dan Olson (2000) pengambilan keputusan dalam rumah tangga yaitu bagaimana anggota keluarga yang ada dalam rumah tangga berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain ketika membuat pilihan. Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan, belum terdapat penelitian yang mengkaji mengenai pengambilan keputusan menunda memiliki anak di Indonesia, oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang pengambilan keputusan menunda memiliki anak pada pasangan yang bekerja. Berdasarkan beberapa fakta, penelitian dan teori diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang “Pengambilan Keputusan Menunda
Memiliki Anak pada Pasangan yang Bekerja”.
B. FOKUS PENELITIAN
Banyak pasangan memilih untuk menunda memiliki anak karena ingin mapan dalam hal ekonomi, mereka memilih fokus dalam berkarir untuk
(20)
5
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencapai kestabilan ekonomi dalam rumah tangga. Bahkan, beberapa dari wanita yang berpikiran modern menganggap bahwa kehadiran anak cenderung akan mengganggu waktu bekerja, serta menghambat peningkatan karir.Hal ini lah yang menjadi fokus penelitian, yaitu pengambilan keputusan menunda memiliki anak pada pasangan yang bekerja.
C. PERTANYAAN PENELITIAN
Dari latar belakang di atas pertanyaan yang dapat dirumuskan yaitu bagaimana gambaran proses pengambilan keputusan menunda memiliki anak pada pasangan yang bekerja
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran proses pengambilan keputusan menunda memiliki anak pada pasangan suami istri yang bekerja.
A. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :
1. Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran dan mengembangkan teori mengenai pengambilan keputusan pada pasangan yang menunda meniliki anak. 2. Dari segi praktis, Penelitian ini memberikan masukan dan sumber acuan
bagi pembaca atau penelitian lain untuk menjadi pembanding terhadap masalah-masalah terkait topik serupa. Serta bagi para pasangan yang menunda memiliki anak penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan dan membuat langkah-langkah pengambilan keputusan.
(21)
16
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007). Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.Studi kasus adalah suatu model penelitian yang menekankan pada eksplorasi dari suatu sistem yang berbatas pada satu kasus atau beberapa kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam yang melibatkan beragamsumber informasi yang kaya akan konteks (Creswell, 1998). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus karena pada penelitian ini secara khusus menjelaskan dan memahami bagaimana subjek dan mengapa subjek menunda memiliki anak, serta belum banyak terdapatnya fenomena mengenai menunda memiliki anak membuat peneliti ingin mengetahui secara lebih mendetail mengenai kasus menunda memiliki anak pada subjek yang diteliti.
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek yang akan dipilih untuk penelitian ini adalah dengan cara
purposive sampling. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel
didasarkan ciri dan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya ( N o t o a t m o d j o , 2 0 1 0 ) .Dalam penentuan sampel sebagai berikut; dengan memiliki ketentuan dimana subjek adalah pasangan yang bekerja serta memiliki rencana atau program menunda memiliki anak.
(22)
17
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Menurut Moleong (2007) instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat perekam sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Selain itu instrumen penelitian juga dibantu oleh kisi-kisi wawancara sebagai pedoman untuk melakukan wawancara berdasarkan proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Irving L. Jarnis dan Leon Mann (1977), dimana terdiri dari lima proses pengambilan keputusan, yakni:
1. Apprasing the Challenge (Menimbang atau menilai tantangan) 2. Surveying Alternatives (Meninjau alternatif pilihan dari tantangan)
3. Weighing Alternatives (Menimbang alternatif pilihan dari
tantangan)
4. Deliberating about Commitment (Melakukan rundingan atas
pilihan tersebut)
5. Adhering despite Negative Feedback (Tetap teguh terhadap
komitmennya meskipun mendapat tanggapan yang negatif)
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara yang mendalam (in depth interview), dengan pertanyaan semi terstruktur yang bisa bertanya secara terbuka untuk mendapatkan informasi secara lengkap dan mendalam (Bungin, 2003).Wawancara dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaitan dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang diteliti. Sebelum proses kualitatif dilakukan peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mengembangkan fokus penelitian, menyediakan panduan wawancara dan menghubungi informan. Alat wawancara yang digunakan yaitu, buku catatan, dan recorder.
(23)
18
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan berpatokan pada Creswell (2013), teknik analisis penelitian kualitatif pada studi kasus antara lain:
a. Mengorganisir informasi
b. Membaca seluruh informasi dan memberikan kode
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa
kategori
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus.
f. Menyajikan data secara naratif
F. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan maksudmeningkatkan kepercayaan data sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Moleong, 2007). Cara yang akan digunakan peneliti untuk menguji kebsahan data adalah dengan metode triangulasi data. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber, Menurut Moleong (2007) triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikategorisasikan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini untuk menguji kredibilitas data, peneliti memperoleh informasi dari kakak perempuan SN, dimana informan tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan SN dan FB, serta mengetahui kehidupan sehari-hari SN dan FB.
(24)
19
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. PROSEDUR PENELITIAN
1. Tahap Persiapan
a. Pencarian tema penelitian yang diminati b. Melakukan studi literatur
c. Melakukan kaji ulang terhadap penelitian sebalumnya d. Membuat proposal penelitian
e. Membuat kriteria subjek yang diinginkan f. Menghubungi subjek yang bersangkutan 2. Tahap Pelaksanaan
a. Bertemu dengan subjek penelitian untuk menerangkan maksud dan tujuan penelitian, membuat kesepakatan dengan surat persetujuan dan membangun kepercayaan bahwa segala informasiyang diberikan dijamin kerahasiaannya.
b. Membuat kesepakatan waktu untuk wawancara c. Melakukan wawancara
3. Tahap Pengolahan Data a. Mereduksi data
b. Menyajikan data dalam bentuk uraian singkat serta membuat perbandingan, kemudian membuat kesimpulan
(25)
20
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN PERTANYAAN
Berikut adalah gambaran pertanyaan untuk pedoman wawancara berdasarkan proses pengambilan keputusan yang dikemukakan olehIrving L. Jarnis dan Leon Mann (1977)
Variabel Item Sub Item Gambaran Pertanyaan
Pengambilan Keputusan
Menimbang atau menilai tantangan
Kriteria untuk pertimbangan dan menilai kondisi ekonomi subjek saat ini
Keadaan ekonomi subjek saat ini Dampak dari keadaan ekonomi saat ini Harapan individu dari keadaan saat ini Meninjau alternatif
pilihan
Tinjauan responden terhadap mengatasi masalah ekonomi
Rencana yang akan dilakukan subjek setelah menelaah keadaan ekonomi saat ini
Alternatif-alternatif yang menjadi pilihan subjek dalam menindak lanjuti rencana yang akan dibuat
Sumber informasi mengenai alternatif yang sibjek pilih Alternatif pengganti jika pilihan yang tersedia tidak dapat dilakukan
Harapan individu dari alternatif yang sudah dipilih Menimbang alternatif
pilihan secara nyata
Mengevaluasi terhadap tindakan yang akan dilakukan
Penilaian subjek terhadap alternatif yang dipilih Sikap individu atas alternatif yang telah dipilih
(26)
21
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesempatan dan terhadap alternatif-alternatif lainnya
Melakukan rundingan atas pilihan tersebut
Responden mulai berunding tentang menunda memiliki anak
Individu-individu (orang-orang disekitar lingkungan) yang diberitahu oleh subjek tentang rencana menunda memiliki anak
Cara subjek menyampaikan informasi kepada individu tersebut
Respon yang diberikan individu ketika subjek memberitahukan informasi tersebut
Keputusan subjek terhadap komitmen setelah mendapatkan respon dari orang-orang sekitar Responden telah teguh
terhadap komitmennya meskipun mendapati tanggapan negatif
Membuat keputusan dan
bersedia menanggung resikonya
Keputusan akhir subjek setelah mengevaluasi dan berdiskusi dengan orang-orang sekitar
Pendapat subjek tentang keputusan yang telah dipilih Dampak negatif atas keputusan yang telah dipilih menurut subjek
Cara subjek mengatasi dampak negatif tersebut Komitmen subjek setelah mendapatkan dampak atau tanggapan negatif
(27)
45
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dalam proses pengambilan keputusan menunda memiliki anak, subjek SN dan subjek FB sama-sama menilai bahwa ekonomi yang tidak stabil menjadi tantangan dalam kehidupan rumah tangga mereka, sehingga demi dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang mereka miliki SN dan FB sama-sama ingin lebih berfokus terhadap pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Selain itu SN dan FB juga sepakat untuk menunda memiliki anak terlebih dahulu agar mereka benar-benar dapat lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Untuk dapat memperbaiki permasalahan ekonomi yang mereka miliki, keputusan menunda memiliki anak ini merupakan keputusan yang terbaik yang dapat dilakukan oleh mereka, hal ini didasari dengan SN dan FB yang mulai dapat sedikit demi sedikit memperbaiki keadaan ekonomi yang mereka miliki saat ini. Dalam program penundaan memiliki anak ini SN dan FB sama-sama mendapatkan dukungan dari kedua orangtua dan keluarga mereka sehingga hal tersebut membuat mereka lebih yakin untuk memutuskan menunda memiliki anak.Dari keputusan yang telah SN dan FB ambil, mereka berharap keadaan ekonomi yang mereka inginkan dapat tercapai dan mereka juga berharap masalah ekonomi bukan lagi menjadi penghalang begi mereka untuk memiliki anak dikemudian hari.
B. Saran
Disarankan bagi peneliti selanjutnya, jika ingin melanjutkan penelitian ini, agar melakukan penelitian pada subjek yang memiliki latar belakang yang lebih kompleks, seperti pada pasangan yang memiliki perbedaan karakteristik agar menunjukan perbedaan hasil pada proses pengambilan keputusan dengan penelitian sebelumnya. Selain itu untuk peneliti selanjutnya, diharapkan
(28)
46
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan penelitian kuantitatif untuk melihat jumlah pasangan atau individu yang memiliki alasan yang sama dalam menunda memiliki anak.
(1)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan berpatokan pada Creswell (2013), teknik analisis penelitian kualitatif pada studi kasus antara lain:
a. Mengorganisir informasi
b. Membaca seluruh informasi dan memberikan kode
c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa
kategori
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus.
f. Menyajikan data secara naratif
F. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan maksudmeningkatkan kepercayaan data sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Moleong, 2007). Cara yang akan digunakan peneliti untuk menguji kebsahan data adalah dengan metode triangulasi data. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber, Menurut Moleong (2007) triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikategorisasikan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini untuk menguji kredibilitas data, peneliti memperoleh informasi dari kakak perempuan SN, dimana informan tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan SN dan FB, serta mengetahui kehidupan sehari-hari SN dan FB.
(2)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. PROSEDUR PENELITIAN
1. Tahap Persiapan
a. Pencarian tema penelitian yang diminati b. Melakukan studi literatur
c. Melakukan kaji ulang terhadap penelitian sebalumnya d. Membuat proposal penelitian
e. Membuat kriteria subjek yang diinginkan f. Menghubungi subjek yang bersangkutan 2. Tahap Pelaksanaan
a. Bertemu dengan subjek penelitian untuk menerangkan maksud dan tujuan penelitian, membuat kesepakatan dengan surat persetujuan dan membangun kepercayaan bahwa segala informasiyang diberikan dijamin kerahasiaannya.
b. Membuat kesepakatan waktu untuk wawancara c. Melakukan wawancara
3. Tahap Pengolahan Data a. Mereduksi data
b. Menyajikan data dalam bentuk uraian singkat serta membuat perbandingan, kemudian membuat kesimpulan
(3)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN PERTANYAAN
Berikut adalah gambaran pertanyaan untuk pedoman wawancara berdasarkan proses pengambilan keputusan yang dikemukakan olehIrving L. Jarnis dan Leon Mann (1977)
Variabel Item Sub Item Gambaran Pertanyaan
Pengambilan Keputusan
Menimbang atau menilai tantangan
Kriteria untuk pertimbangan dan menilai kondisi ekonomi subjek saat ini
Keadaan ekonomi subjek saat ini Dampak dari keadaan ekonomi saat ini Harapan individu dari keadaan saat ini Meninjau alternatif
pilihan
Tinjauan responden terhadap mengatasi masalah ekonomi
Rencana yang akan dilakukan subjek setelah menelaah keadaan ekonomi saat ini
Alternatif-alternatif yang menjadi pilihan subjek dalam menindak lanjuti rencana yang akan dibuat
Sumber informasi mengenai alternatif yang sibjek pilih Alternatif pengganti jika pilihan yang tersedia tidak dapat dilakukan
Harapan individu dari alternatif yang sudah dipilih Menimbang alternatif
pilihan secara nyata
Mengevaluasi terhadap tindakan yang akan dilakukan
Penilaian subjek terhadap alternatif yang dipilih Sikap individu atas alternatif yang telah dipilih
(4)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesempatan dan terhadap alternatif-alternatif lainnya
Melakukan rundingan atas pilihan tersebut
Responden mulai berunding tentang menunda memiliki anak
Individu-individu (orang-orang disekitar lingkungan) yang diberitahu oleh subjek tentang rencana menunda memiliki anak
Cara subjek menyampaikan informasi kepada individu tersebut
Respon yang diberikan individu ketika subjek memberitahukan informasi tersebut
Keputusan subjek terhadap komitmen setelah mendapatkan respon dari orang-orang sekitar Responden telah teguh
terhadap komitmennya meskipun mendapati tanggapan negatif
Membuat keputusan dan
bersedia menanggung resikonya
Keputusan akhir subjek setelah mengevaluasi dan berdiskusi dengan orang-orang sekitar
Pendapat subjek tentang keputusan yang telah dipilih Dampak negatif atas keputusan yang telah dipilih menurut subjek
Cara subjek mengatasi dampak negatif tersebut Komitmen subjek setelah mendapatkan dampak atau tanggapan negatif
(5)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam proses pengambilan keputusan menunda memiliki anak, subjek SN dan subjek FB sama-sama menilai bahwa ekonomi yang tidak stabil menjadi tantangan dalam kehidupan rumah tangga mereka, sehingga demi dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang mereka miliki SN dan FB sama-sama ingin lebih berfokus terhadap pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Selain itu SN dan FB juga sepakat untuk menunda memiliki anak terlebih dahulu agar mereka benar-benar dapat lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Untuk dapat memperbaiki permasalahan ekonomi yang mereka miliki, keputusan menunda memiliki anak ini merupakan keputusan yang terbaik yang dapat dilakukan oleh mereka, hal ini didasari dengan SN dan FB yang mulai dapat sedikit demi sedikit memperbaiki keadaan ekonomi yang mereka miliki saat ini. Dalam program penundaan memiliki anak ini SN dan FB sama-sama mendapatkan dukungan dari kedua orangtua dan keluarga mereka sehingga hal tersebut membuat mereka lebih yakin untuk memutuskan menunda memiliki anak.Dari keputusan yang telah SN dan FB ambil, mereka berharap keadaan ekonomi yang mereka inginkan dapat tercapai dan mereka juga berharap masalah ekonomi bukan lagi menjadi penghalang begi mereka untuk memiliki anak dikemudian hari.
B. Saran
Disarankan bagi peneliti selanjutnya, jika ingin melanjutkan penelitian ini, agar melakukan penelitian pada subjek yang memiliki latar belakang yang lebih kompleks, seperti pada pasangan yang memiliki perbedaan karakteristik agar menunjukan perbedaan hasil pada proses pengambilan keputusan dengan penelitian sebelumnya. Selain itu untuk peneliti selanjutnya, diharapkan
(6)
Suci Rama Yanzi, 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENUNDA MEMILIKI ANAK PADA PASANGAN YANG BEKERJA DI BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan penelitian kuantitatif untuk melihat jumlah pasangan atau individu yang memiliki alasan yang sama dalam menunda memiliki anak.