STUDI KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI DAN SWASTA DI KOTA KUPANG.

(1)

STUDI KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI DAN

SWASTA DI KOTA KUPANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Administrasi Pendidikan

Oleh:

NOVTRYANANDA MARYANTI STEFANI GHUNU 1101112

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

SWASTA DI KOTA KUPANG

Oleh:

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

STUDI KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI DAN SWASTA DI

KOTA KUPANG

Oleh:

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu (1101112)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Prof. Dr. H. Djaman Satori, MA NIP. 19500802107303 1 002

Pembimbing II

Drs. Sururi, M.Pd NIP. 19701109199801 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Aceng Muhtaram Mirfani, M.Pd NIP. 19570616 198601 1 001


(4)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kinerja Guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang”. Masalah yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah mengenai perbandingan kinerja kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang dalam meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini dilakukan di 10 SMA Negeri dan 13 SMA Swasta di Kota Kupang dengan responden penelitian guru-guru SMA tersebut. Peneliti mendapatkan data terkait kinerja kepala sekolah yang menjelaskan bahwa beberapa kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru belum maksimal dilaksanakan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran mengenai kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri di Kota Kupang. Mengetahui gambaran mengenai kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Swasta di Kota Kupang. Memperoleh gambaran apakah ada perbandingan antara kinerja kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta dalam meningkatkan kinerja guru di Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deksriptif dan pendekatan kuantitatif, serta didukung dengan studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, yang menjadi populasi adalah guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota dengan sampel sebanyak 164 responden untuk SMA Negeri dan 92 responden untuk SMA Swasta. Analisis perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi

22.0 for Windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Weight Means Score (WMS), gambaran umum variabel X1 (kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri di Kota Kupang) berada pada kategori sangat baik dengan total rata-rata 3,36 sedangkan gambaran umum variabel X2 (kinerja kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru SMA Swasta di Kota Kupang) berada pada kategori sangat baik dengan skor 3,62. Hal ini menunjukan bahwa kinerja kepala sekolah SMA Swasta dalam meningkatkan kinerja guru lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja kepala sekolah SMA Negeri dalam meningkatkan kinerja guru. Tetapi perbandingan kedua variabel itu tidak signifikan karena hanya memiliki selisih 0,26. Dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta dalam meningkatkan kinerja guru di Kota Kupang. Peneliti memberikan rekomendasi agar kepala sekolah SMA di Kota Kupang lebih meningkatkan kompetensi-kompetensinya agar kinerja yang dihasilkan lebih baik. Dan agar kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang dapat bersaing secara sehat dalam menarik minat calon peserta didik, caranya dengan mengadakan inovas-inovasi baru demi meningkatkan mutu sekolah.


(5)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

COMPARATIVE STUDY OF SCHOOL PRINCIPALS’ PERFORMANCE ON

IMPROVING TEACHERS’ PERFORMANCE IN PUBLIC SENIOR HIGH

SCHOOLS AND PRIVATE HIGH SCHOOLS IN KUPANG

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu

Abstract

This research entitled “Comparative Study of School Principals’ Performance on Improving Teachers’ Performance in Public Senior High Schools and Private High Schools in Kupang”.

The problem that the researcher carried out in this study is the comparison of school

principals’ performance in public Senior High Schools and private Senior High Schools in Kupang on improving school teachers’ performance.This research was conducted in 10

public High Schools and 13 private High Schools in Kupang and used the teachers of the

schools as the respondents. The researcher obtained data of school principals’ performance which illustrate that some competences of school principals to improve school teachers’

performance has not fully implemented. Thus, the researcher was interested to further investigate the problems. The goals of this research are 1) to discover an overview of school

principals’ performance on improving teachers’ performance in public Senior High Schools

in Kupang; 2) to discover an overview of school principals’ performance on improving

teachers’ performance in private Senior High Schools in Kupang; and 3) to obtain an

overview whether or not there are differences on the performance of public Senior High School principals and private Senior High School principals.This research was doneby using descriptive method with quantitative approach, and supported by literature study.Data collection technique used in this research was questionnaire and the populations of the research were school teachers at public and private Senior High Schools in Kupang with number sample of 164 respondents from public Senior High Schools and 92 respondents from private Senior High Schools. Calculation analysis of this research was done by using Microsoft Excel 2007 and SPSS V.22.0 for Windows. Based on the calculation using Weight

Means Score (WMS) formula, the variable X1 overview (school principals’ performance on improving teachers’ performance in public Senior High Schools in Kupang) is on the good

category with the average score of 3.36, meanwhile the variable X2 (school principals’

performance on improving teachers’ performance in private Senior High Schools in Kupang)

is on the very good level with the averagescore of 3.62. The result shows that school

principals’ performance in private Senior High School is higher thant the performance of school principals in public Senior High School. However, the comparison of both variables is not significant because the differences is only 0.26. It can be concluded that there is no significant differences between performance of high school principals at public Senior High Schools and private Senior High Schools in Kupang. The researcher recommends the Senior High School principals in Kupang to improve their competences so the output performance will be better, and also school principals in both public and private High Schools in Kupang


(6)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG


(7)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori ... 10

1. Kinerja... 10

2. Kinerja Kepala Sekolah ... 12

a. Kepala Sekolah sebagai Educator ... 13

b. Kepala Sekolah sebagai Manager ... 18

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator ... 21

d. Kepala Sekolah sebagai Supervisor ... 24

e. Kepala Sekolah sebagai Leader ... 24

f. Kepala Sekolah sebagai Innovator... 26

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator ... 27

3. Kinerja Guru ... 28

a. Kompetensi Pedagogik... 30


(8)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peranan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru ... 37

5. Perbedaan Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta ... 41

a. Dari Segi Kepemilikan ... 41

b. Dari Segi Iuran SPP (Sumbangan Penunjang Pendidikan) ... 41

c. Dari Segi Staff Pengajar... 41

d. Dari Segi Pendanaan ... 42

e. Dari Segi Tujuan Pendirian ... 42

B. Peneliti Terdahulu ... 42

C. Kerangka Berpikir ... 45

D. Asumsi ... 47

E. Hipotesis ... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian... 49

1. Lokasi Penelitian ... 49

2. Populasi Penelitian ... 50

3. Sampel Penelitian ... 52

B. Desain Penelitian ... 54

C. Partisipan ... 55

D. Metode Penelitian ... 55

E. Definisi Operasional... 56

1. Studi Komparatif ... 56

2. Kinerja Kepala Sekolah ... 56

3. Kinerja Guru ... 56

4. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru ... 57

F. Instrumen Penelitian ... 57

G. Proses Pengembangan Instrumen ... 61

1. Uji Validitas ... 61

2. Uji Reliabilitas... 64


(9)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perhitungan Kecendrungan Umum Skor Responden... 69

4. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku... 70

5. Uji Normalitas Data... 72

6. Uji Hipotesis Komparasi ... 74

a. Uji Homogenesis Varian ... 74

b. Penggunaan t-test... 75

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengolahan Data... 77

1. Pengumpulan Data ... 77

2. Seleksi Data ... 78

3. Klasifikasi Data ... 80

B. Penyajian Hasil Pengolahan Data... 83

1. Mengukur Kecendrungan Umum Skor Responden ... 83

a. Hasil Kecenderungan Umum Skor Responden Variabel X1 ... 84

b. Hasil Kecenderungan Umum Skor Responden Variabel X2 ... 89

c. Hasil Perbedaan Kecenderungan Umum Variabel X1 dan X2... 95

2. Mengubah Data Mentah menjadi Data Baku... 97

3. Uji Normalitas ... 99

4. Uji Hipotesis Komparasi ... 100

a. Uji Homogenits Varians... 101

b. Uji Hipotesis Melalui Uji T atau T-Test... 101

C. Pembahasan ... 102

1. Gambaran Umum Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Kupang... 103

a. Kompetensi Supervisi ... 103

b. Kompetensi Manajerial ... 104

c. Kompetensi Kewirausahaan... 105

2. Gambaran Umum Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Swasta di Kota Kupang ... 106


(10)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kompetensi Kewirausahaan... 108

3. Komparasi Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang ... 108

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 111

1. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Kupang ... 111

2. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Swasta di Kota Kupang ... 112

3. Perbedaan Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang ... 112

B. Implikasi ... 113

C. Rekomendasi ... 113

1. Bagi Sekolah ... 113

2. Bagi Dinas Pendidikan Kota Kupang ... 114

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 114

DAFTAR RUJUKAN ... 115 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 44

Tabel 3.1 Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang ... 51

Tabel 3.2 Populasi Guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang ... 53

Tabel 3.3 Sampel Penelitian SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang ... 55

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 60

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru ... 65

Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas ... 68

Tabel 3.7 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 71

Tabel 4.1 Jumlah Angket yang Tersebar ... 79

Tabel 4.2 Jumlah Angket yang Dapat Diolah ... 80

Tabel 4.3 Pemberian Bobot Skor Alternatif Jawaban ... 82

Tabel 4.4 Skor Mentah Variabel X1 ... 83

Tabel 4.5 Skor Mentah Variabel X2 ... 84

Tabel 4.6 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 85

Tabel 4.7 Deskripsi Kecenderungan Skor Variabel X1... 86

Tabel 4.8 Deskripsi Kecenderungan Skor Variabel X2... 92

Tabel 4.9 Perbedaan Kecenderungan Umum Variabel X1 dan X2 ... 97

Tabel 4.10 Skor Baku Variabel X1... 98

Tabel 4.11 Skor Baku Variabel X2...100

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Variabel X1 ... 101


(12)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.1 Bagan Tugas Guru ... 37

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ... 47

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 57

Gambar 4.1 Grafik Perbedaan Variabel X1 dan X2 ... 98


(13)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran I Administrasi Penelitian... 118

Lampiran II ... 161

a. Kisi-Kisi Instrumen ... 162

b. Instrumen Penelitian ... 165

Lampiran III... 169

a. Data Mentah Uji Validitas dan Reabilitas ... 170

b. Uji Validitas... 172

c. Uji Reabilitas ... 178

Lampiran IV ... 181

a. Data Mentah Variabel X1 ... 182

b. Data Mentah Variabel X2 ... 190

c. Weight Means Score (WMS) ... 195

d. Mengubah Data Mentah Menjadi Data Baku ... 200

e. Uji Normalitas ... 219

f. Uji Hipotesis ... 221

Lampiran V... 231

a. Tabel Distribusi T... 232

b. Tabel Product Moment... 234

c. Tabel Chi Kuadrat ... 236

d. Tabel Distribusi F... 238


(14)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Proses pendidikan senantiasa menjadi bagian yang penting dalam pencapaian kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Maka dari itu indikator suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya, dan indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya.

Sekolah merupakan wadah berlangsungnya proses pendidikan yang melibatkan sejumlah sumber daya yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya yang dimaksud meliputi sumber daya manusia yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, staf, peserta didik atau siswa dan orang tua siswa. Kartono (1971, hlm.3) menjelaskan, “Unsur yang terpenting dalam organisasi apapun adalah manusia sebagai sumber dari segala kegiatan ekonomi, dari manusialah tergantung apakah roda organisasi akan berjalan atau tidak”.

Komponen penting untuk mencapai tujuan organisasi yang dalam konteks ini berupa sekolah adalah kepala sekolah. Wahjodumidjo yang di kutip oleh Abdullah Munir (2010, hlm.6) mengatakan bahwa,

Pengertian kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.

Oleh sebab itu perilaku kepala sekolah dalam kinerjanya sebagai pemimpin sekolah, harus diarakan guna mencapai tujuan pendidikan. Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada sekolah dalam mengembankan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam


(15)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai aspek manajerialnya, agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang di emban oleh sekolah tersebut. Paradigma tersebut memberikan kewenangan luas kepada kepala sekolah dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pendidikan di sekolah. Kepala sekolah disini harus siap menerima kewenangan tersebut dengan berbagai konsekuensinya. Selain itu, percepatan perkembangan pengetahuan teknologi, dan seni yang merambah ke sekolah-sekolah dapat membuat kompleks kehidupan kepala sekolah. Kepala sekolah sekarang tidak dapat lagi menerima suatu perubahan sebagaimana adanya, tetapi kepala sekolah harus berpikir bagaimana caranya membuat perubahan di sekolah.

Supriadi yang dikutip oleh E. Mulyasa (2013, hlm.100) mengungkapkan

bahwa: “Erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek

kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya, dan menurunnya

perilaku nakal peserta didik.” Oleh sebab itu kepala sekolah bertanggung jawab

atas manajemen pendidikan secara mikro, yang dapat dikatakan berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah. Sebagaimana yang diungkapkan dalam Pasal 12

ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala sekolah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana”. Hal-hal yang dipaparkan di atas menjadi lebih penting dan sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.

Selain kepala sekolah, guru merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan penting terhadap keberhasilan penyelengaraan dan mutu pendidikan.. Hal tersebut di latar belakangi oleh kedudukan guru sebagai tokoh sentral dalam pendidikan yang dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya.


(16)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru juga sangat menentukan tingkat keberhasilan proses pendidikan, karena guru berperan sebagai pelaku dan penyelenggara proses pendidikan, sehingga guru harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada setiap anak didiknya. Guru memiliki tugas yang besar dalam membentuk dan mencetak peserta didiknya sehingga dapat menjadi manusia yang utuh.

Pada umumnya guru di sekolah mengemban tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sesuai yang ditulis dalam Peraturan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 dinyatakan bahwa:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru memilki tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap keberhasilan siswa, karena itu guru dituntut untuk meningkatkan kinerjanya. Kata kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti prestasi kerja nyata yang dicapai seseorang. Siagian (2002, hlm.327) berpendapat bahwa: "Kinerja merupakan suatu pencapaian pekerjaan tertentu yang akhirnya secara

langsung dapat tercermin dari keluaran yang dihasilkan.”

Pendapat Sergiovanni et.al (1987, hlm.100) menyatakan bahwa:

Kinerja guru erat kaitannya dengan peningkatan pemberdayaan guru tersebut dimana guru harus dapat mengkritisi kurikulum secara mandiri, dapat mengelola kelas dan bahan ajarnya serta dapat meningkatkan cara mengajarnya secara efisien.

Kinerja guru harus terus ditingkatkan. Guru punya komitmen untuk terus dan terus belajar, tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu pengetahuan, akan tetap tertinggal akan akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana diintegrasikan dengan komponen sekolah, baik itu kepala sekolah, ilkim sekolah, guru, karyawan maupun peserta didik.


(17)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kinerja guru dapat dikatakan berhasil atau tidak salah satunya dapat dilihat dari prestasi peserta didiknya. Di negara Indonesia sendiri, Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu alat pengukur prestasi belajar peserta didik baik itu di daerah perkotaan maupun perdesaan. IYAA.com (2012) mengemukakan bahwa:

Jumlah ketidaklulusan siswa SMA/MA di NTT pada tahun 2012 mencapai 5,50 persen atau tertinggi dari 33 provinsi di Indonesia. Sementara jumlah ketidaklulusan paling sedikit diraih Provinsi Jawa Timur dengan 0,07 persen. NTT kembali menempati urutan teratas ketidaklulusan dengan total 5,50 persen. Jumlah peserta UN SMA/MA tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 36.228 orang, namun yang tidak lulus mencapai 1.994 orang. Sehingga diprosentasikan menjadi 5.50 persen dan merupakan angka ketidaklulusan tertinggi dari semua provinsi di Indonesia. Angka ini jauh di bawah rata-rata nasional 0.50 persen.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan penyetor terbanyak siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) di Indonesia. Sebanyak 36.338 siswa mengikuti UN SMA/MA pada tahun ajaran 2011/2012 , namun hanya 1.994 siswa yang berhasil lulus. Dan presesntase ketidak lususan UN di NTT mencapai 5.50 persen yang sangat jauh dibawah rata-rata nasional yaitu 0.50 persen.

Sementara itu, di Kota Kupang menunjukan fenomena yang sama. Berdasarkan data dari pra-riset yang peneliti lakukan, menunjukan bahwa siswa yang tidak lulus UN kebanyakan merupakan siswa SMA Negeri, sedangkan angka kelulusan SMA Swasta lebih tinggi. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa lebih banyak jumlah siswa SMA Negeri yang tidak lulus dibandingkan jumlah siswa SMA Swasta, menyebabkan banyak orang tua lebih berhati-hati memilih sekolah mana yang akan dipilih bagi anaknya. Di kota Kupang sendiri terdapat beberapa SMA Swasta yang terkenal dengan output yang baik dengan jumlah calon peserta didik yang melimpah.

Fenomena di lapangan juga menunjukan terdapat beberapa guru SMA Negeri di Kota Kupang yang belum dapat membuat rancangan program pembelajaran


(18)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(RPP) dengan baik. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 1 ayat (1), yang berisi tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup: perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Tanpa mengenyampingkan standar proses yang lain, perencanaan program kegiatan pembelajaran adalah tahap yang mempunyai hubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan guru dapat terlihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan pembelajaran, yaitu dengan mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembuatan RPP merupakan salah satu aspek dasar dalam mengukur kinerja guru.

Pada tahun 2014 SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang berusaha keras melakukan pembaharuan dalam sistem pendidikannya, sehingga menghasilkan angka kelulusan yang hampir 100%. Angka kelulusan tersebut merupakan bukti adanya peningkatan kinerja guru yang di pacu oleh kinerja kepala sekolah dan berdampak pada kelulusan siswa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Kota Kupang terdapat 2 SMA Swasta dan 4 SMA Negeri yang dapat dikategorikan favorit. Peneliti pun mengadakan wawancara terhadap kepala sekolah salah satu SMA Swasta dan Negeri favorit.

Kepala sekolah SMAN 4 Kupang memaparkan bahwa alat ukur dalam penilaian kinerja kepala sekolah dilakukan oleh pengawas sekolah. Aspek-aspek yang dinilai adalah persiapan proses kegiatan belajar mengajar (KBM), persiapan program semester dan program tahunan. Selain itu kepala sekolah selalu mengadakan rapat pada hari senin untuk mengevaluasi kinerja guru dan melihat rancangan pembelajaran. Selain itu, penyelenggaraan supervisi di SMAN 4 Kupang mempunyai tim-tim tersendiri, dimana seorang guru senior dan pengawas harus mensupervisi guru-guru sesuai dengan ilmu yang mereka kuasasi sehingga


(19)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil supervisi tersebut mengandung unsur saran yang berguna bagi guru yang telah disupervisi. Hasil supervisi harus dilaporkan kepada kepala sekolah.

Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala SMAK Giovanni menyatakan bahwa alat ukur kinerja kepala sekolah dapat dilihat di program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang; hasil ujian nasional; jumlah siswa dalam kenaikan kelas, lomba-lomba baik lomba akademik yang diselenggarakan se-kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional maupun lomba non-akademik diantaranya jurnalistik, pengembangan sastra, olahraga, dan kesenian; presentase siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi; prestasi alumni; program-program inovasi baik guru maupun siswa; dan kepercayaan pemerintah untuk melaksanakan program-program baru. Proses supervisi yang berlangsung pada sekolah ini dilakukan oleh yayasan, dinas/pengawas, guru (kotak saran, pertemuan secara pribadi, dan rapat), dan siswa yang dapat ditulis di kotak saran. Kepala sekolah pun melaksanakan supervisi klinik setiap hari, sedangakan supervisi KBM dilaksanakan bersama pengawas 1 semester 1 kali untuk setiap guru.

Dari wawancara yang dilakukan terhadap kedua kepala sekolah tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan dalam kinerja kepala sekolah di SMA Negeri dan SMA Swasta. Kepala sekolah SMA Swasta lebih melihat peluang dimana dapat mencapai inovasi-inovasi terbaru demi menambah nilai jual pada sekolah tersebut. Menurut hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap salah satu pengawas SMA Negeri dan Swasta, bahwa tidak semua SMA Swasta mempunyai kepala sekolah yang berkinerja baik, begitu pula dengan SMA Negeri. Hanya SMA favorit saja yang menomorsatukan kinerja kepala sekolah dan kinerja guru.

Oleh karena itu, peneliti ingin melihat kinerja kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang dalam meningkatkan kinerja guru. Selain itu untuk melihat penyebab dari perbedaan jumlah peminat serta kelulusan peserta didik di


(20)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMA Swasta dan SMA Negeri, maka peneliti ingin melakukan studi komparasi kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang.

Berdasarkan pemikiran dan uraian tersebut, maka penulis menganggap masalah ini menarik untuk diteliti, sehingga penulis mengangkatnya dalam sebuah penelitian yang berjudul: Studi Komparasi Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian merupakan pokok yang menjadi inti dalam penelitian dan suatu usaha merumuskan pokok-pokok dan batas-batas permasalahan yang di jadikan fokus dalam sebuah penelitian. Menurut Mohammad Ali (1922:36) memaparkan “Rumusan masalah pada hakekatnya adalah generalisasi deskripsi ruag lingkup masalah penelitian dalam pembatasan

dimensi dan analisis variabel yang tercakup di dalamnya”.

Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja guru di SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang. Agar memberikan kejelasan arah pembahasan dan ruang lingkup penelitian, peneliti secara rinci merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja kepala sekolah SMA Negeri dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri di Kota Kupang?

2. Bagaimana kinerja kepala sekolah SMA Swasta dalam meningkatskan kinerja guru SMA Swasta di Kota Kupang?

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pegangan atau pedoman bagi peneliti untuk melaksanakan penelitiannya. Sehunbungan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto (1989, hlm.41) mengemukakan, “Tujuan penelitian yaitu rumusan


(21)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kalimat yang menunjukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian yang dilakukan selesai.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah diperolehnya gambaran tentang kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kepala sekolah SMA Negeri dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri di Kota Kupang. b. Untuk memperoleh gambaran tentang kinerja kepala sekolah SMA

Swasta dalam meningkatkan kinerja guru SMA Swasta di Kota Kupang.

c. Untuk mengetahui adakah perbedaan antara kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang sudah di paparkan di atas, maka manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Melalui hasil penelitian ini diharapkan memperkaya kajian ilmu dari disiplin ilmu Administrasi Pendidikan dan lebih memperbanyak ragam penelitian untuk dijadikan referensi sebagai karya ilmiah.

2. Melalui hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan yang positif dan bermanfaat bagi sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

3. Memberikan kontribusi dalam penambahan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti sehingga dapat mengembangkan pola pikir serta pengalaman untuk menggarap ilmu Administrasi Pendidikan.


(22)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi yang ada pada pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2014 yang di dalamnya terdiri dari BAB I yang berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari penulisan skripsi ini. Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

BAB II berisi tentang kajian pustaka atau landasan teoritis yang memiliki peran penting dalam penulisan skripsi. Kajian pustaka ini memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji melalui pengaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

BAB III berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang bersidat prosedural. Isi dari BAB III terdiri dari metode penelitian ini adalah desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.

Bab IV berisi tentang penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang menjelaskan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian.

BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedangkan saran merupakan masukan-masukan penulis untuk pihak sekolah dan dinas pendidikan Kota Kupang mengenai kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru,

Dan pada bagian akhir skripsi ini penulis menyajikan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang digunakan penulis dan sumber lain yang mendukung penulisan skripsi ini.


(23)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG


(24)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan dilakukannya penelitian. Dalam hal ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta se-Kota Kupang.

Berikut merupakan data SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang.

Tabel 3.1

Daftar SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang

No Nama Sekolah Status

1. SMA NEGERI 1 KUPANG Negeri

2. SMA NEGERI 2 KUPANG Negeri

3. SMA NEGERI 3 KUPANG Negeri

4. SMA NEGERI 4 KUPANG Negeri

5. SMA NEGERI 5 KUPANG Negeri

6. SMA NEGERI 6 KUPANG Negeri

7. SMA NEGERI 7 KUPANG Negeri

8. SMA NEGERI 8 KUPANG Negeri

9. SMA NEGERI 10 KUPANG Negeri

10. SMA NEGERI 11 KUPANG Negeri

11. SMA MUHAMMADIYAH

KUPANG

Swasta

12. SMA PGRI KUPANG Swasta

13. SMAK ST. KAUROLUS

KUPANG


(25)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Status

14. SMA KRISTEN 1 KUPANG Swasta

15. SMA KRSTEN TUNAS

BANGSA KUPANG

Swasta

16. SMA BERINGIN KUPANG Swasta

17. SMA KRISTEN MERCUSUAR

KUPANG

Swasta

18. SMA SEMINARI STU. RAFAEL KUPANG

Swasta

19. SMA NCIPS KUPANG Swasta

20. SMA ST. PETER KUPANG Swasta

21. SMAK GIOVANNI KUPANG Swasta

22. SMA TELADAN Swasta

23. SMA SINAR PANCASILA

KUPANG

Swasta

2. Populasi Penelitian

Sugiyono (2002, hlm.57) mengemukakan bahwa

Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dengan kata lain populasi dapat diartikan dengan sekumpulan objek yang merupakan faktor penunjang dalam sebuah penelitian. Objek tersebut berupa berbagai macam sumber yaitu manusia, organisasi, atau lembaga. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini Guru Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta di Kota Kupang.

Tabel 3.2


(26)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Status Populasi

1. SMA NEGERI 1 KUPANG Negeri 112

2. SMA NEGERI 2 KUPANG Negeri 89

3. SMA NEGERI 3 KUPANG Negeri 95

4. SMA NEGERI 4 KUPANG Negeri 73

5. SMA NEGERI 5 KUPANG Negeri 64

6. SMA NEGERI 6 KUPANG Negeri 53

7. SMA NEGERI 7 KUPANG Negeri 47

8. SMA NEGERI 8 KUPANG Negeri 44

9. SMA NEGERI 10 KUPANG

Negeri 54

10. SMA NEGERI 11 KUPANG

Negeri 24

11. SMA MUHAMMADIYAH

KUPANG

Swasta 40

12. SMA PGRI KUPANG Swasta 20

13. SMAK ST. KAUROLUS KUPANG

Swasta 20

14. SMA KRISTEN 1 KUPANG

Swasta 38

15. SMA KRISTEN TUNAS BANGSA KUPANG

Swasta 15

16. SMA BERINGIN KUPANG

Swasta 22

17. SMA KRISTEN

MERCUSUAR KUPANG

Swasta 33

18. SMA SEMINARI STU. RAFAEL KUPANG

Swasta 31

19. SMA NCIPS KUPANG Swasta 22

20. SMA ST. PETER KUPANG


(27)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Status Populasi

21. SMAK GIOVANNI KUPANG

Swasta 62

22. SMA TELADAN Swasta 16

23. SMA SINAR PANCASILA KUPANG

Swasta 16

Jumlah 1012

3. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan sebagain dari populasi yang diambil sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh populasi secara representatif. Berkenaan dengan pernyataan tersebut, Suharsimi Arikunto (2006, hlm.131) menyatakan:

Sampel adalah sebagan atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita infin menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

Populasi dalam penelitian ini sudah diketahui sehingga teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik simple random sampling yang berarti mengambil sampel dari populasi secara acak tanpa memperlihatkan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari jumlah populasi guru di tiap sekolahnya. Berikut ini merupakan keterangan jumlah populasi guru di setiap SMA Negeri dan SMA Swasta beserta jumlah sampelnya.

Tabel 3.3

Sampel Penelitian SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang

No Nama Sekolah Status Sampel


(28)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Status Sampel

2. SMA NEGERI 2 KUPANG Negeri 22

3. SMA NEGERI 3 KUPANG Negeri 24

4. SMA NEGERI 4 KUPANG Negeri 18

5. SMA NEGERI 5 KUPANG Negeri 16

6. SMA NEGERI 6 KUPANG Negeri 13

7. SMA NEGERI 7 KUPANG Negeri 12

8. SMA NEGERI 8 KUPANG Negeri 11

9. SMA NEGERI 10 KUPANG Negeri 14

10. SMA NEGERI 11 KUPANG Negeri 6

11. SMA MUHAMMADIYAH

KUPANG

Swasta 10

12. SMA PGRI KUPANG Swasta 5

13. SMAK ST. KAUROLUS

KUPANG

Swasta 5

14. SMA KRISTEN 1 KUPANG Swasta 10

15. SMA KRSTEN TUNAS

BANGSA KUPANG

Swasta 4

16. SMA BERINGIN KUPANG Swasta 6

17. SMA KRISTEN

MERCUSUAR KUPANG

Swasta 8

18. SMA SEMINARI STU. RAFAEL KUPANG

Swasta 8

19. SMA NCIPS KUPANG Swasta 6

20. SMA ST. PETER KUPANG Swasta 6

21. SMAK GIOVANNI

KUPANG


(29)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Status Sampel

22. SMA TELADAN KUPANG Swasta 4

23. SMA SINAR PANCASILA

KUPANG

Swasta 4

Jumlah 330

B. Desain Penelitian

Moh. Nazir (2003, hlm.28) mengatakan bahwa “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution yang dikutip ulang

oleh Rista Nurita (2014, hlm.52), „Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu‟. Dapat dikatakan bahwa suatu penelitian harus mempunyai prosedur dan sistematika yang jelas agar mencapai tujuan atau sasaran yang tepat.

Adapun desain penelitian yang dikemukakan oleh Iqbal Hasan (2009, hlm.16) menyatakan bahwa prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap perencanaan penelitian. Merupakan tahap dimana sebuah penelitian dipersiapkan. Pada tahap ini semua hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dipersiapkan atau diadakan, seperti pemilihan judul, perumusan, masalah, dan hipotesis;

2. Tahap pelaksanaan penelitian. Merupakan tahap dimana sebuah penelitian sedang dilaksanakan atau diadakan. Pada tahap ini, proses pengumpulan data atau informasi, analisis data dan penarikan kesimpulan dilakukan; dan


(30)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahap penulisan laporan penelitian yaitu tahap dimana sebuah penelitian telah selesai dilaksanakan. Pada tahap ini, hasil dari sebuah penelitian dibuat dalam bentuk laporan.

Menurut pendapat para ahli diatas, peneliti mencoba menggambarkan desain penelitian pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Partisipan

Partisipan pada penelitian ini guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kita Kupang. Dasar pertimbangan pemilihan guru-guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang sebagai partisipan karena penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam penelitian secara ilmiah untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Winarno Surakhmad yang dikutip ulang oleh Suciati (2014, hlm.59) menyatakan bahwa:


(31)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan misalnya untuk mengkaji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertetu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan dengan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu metode yang memfokuskan penelitiannya kepada masalah yang aktual serta memberikan pemahaman yang berarti sehingga menimbulkan pemikiran-pemikiran yang kritis. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur variabel-variabel yang ada dalam penelitian (Variabel X1 dan Variabel X2) untuk kemudian dicari perbedaan antara variabel-variabel tersebut.

E. Definisi Operasional 1. Studi Komparatif

Aswarni Sudjud yang dikutip oleh Arikunto (2002, hlm.236) memaparkan:

Studi komparatif adalah studi yang menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu idea tau suatu proses kerja.

Studi komparatif dalam penelitian ini yaitu berusaha untuk menemukan perbedaan kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang.

2. Kinerja Kepala Sekolah

Kinerja kepala sekolah dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil kerja dalam memimpin sekolah. Dan dalam menilai kinerja kepala sekolah dilihat dari aspek kinerjanya dalam pelaksanaan belajar mengajar. Sejalan dengan yang dinyatakan oleh Euis Karwati dan Donni J. Priansa (2013, hlm.45), bahwa:


(32)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kinerja kepala sekolah adalah kerja yang dicapai, berupa prestasi yang diperlihatkan dalam bentuk kemampuan kerja guna melaksanakan kewajiban atau tugas pekerjaan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya pada waktu tertentu, berdasarkan prosedur dan aturan yang berlaku untuk kepentingan pencapaian tujuan yang ditetapkan.

3. Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Karena kinerja guru dalam penelitian ini adalah proses dimana guru menunjukan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Kinerja guru terdiri dari mengkritisi kurikulum secara mandiri, mengelola kelas dan pembelajarannya, juga dapat meningkatkan cara mengajarnya. Guru berkomunikasi langsung dengan peserta didik yang merupakan output dari sekolah yang dapat dijadikan bahan evaluasi mutu pendidikan.

Hal ini juga disampaikan oleh Supardi (2013, hlm.39) memaparkan, Kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktifitas pembelajaran.

4. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru

Dalam penelitian ini, kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru berarti hasil kerja kepala sekolah yang dilandasi oleh kompetensi-kompetensi dasar seperti kompetensi-kompetensi supervisi, kompetensi-kompetensi manajerial dan kompetensi kewirausahaan yang membantu atau mendorong guru meningkatkan kemampuan dalam kegiatan belajar mengajar.

F. Instrumen Penelitan

Instrumen penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian karena keberhasilan suatu penelitian dilihat dari instrumennya. Sugyono (2013, hlm.148) menyatakan bahwa, “Istrumen penelitian adalah suatu alat yang


(33)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang diperlukan untuk menjawab penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian terdapat dalam instrumen penelitian.

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menyusun instrumen dalam penelitian ini:

1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X1 (kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri Kota Kupang) dan X2 (kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Swasta Kota Kupang).

2. Menetapkan indikator dari variabel tersebut dan mengidentifikasi sub indikatornya.

3. Menyusun kisi-kisi instrumen yang terdiri dari indikator dan sub indikator yang dianggap penting dan berkaitan dengan tiap variabel. 4. Membuat daftar pertanyaan dari sertiap variabel dengan disertai

alternatif jawabannya dan petunjuk pengisian jawaban agar tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab.

5. Daftar pertanyaan/pernyataan disusun dengan mengunakan skala Likert dengan alternatif jawaban pilihan ganda. Masing-masing item memiliki 4 kemungkinan jawaban dan setiap jawaban diberi bobot penilaian.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitan

Variabel Aspek Indikator No Item

Kinerja Kepala Sekolah.

1. Kompetensi supervisi.

a. Kepala Sekolah merencanakan program supervisi akademik dalam rangka

peningkatan


(34)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Aspek Indikator No Item

profesionalisme guru.

b. Kepala Sekolah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

3,4,5,6,7,8

c. Kepala Sekolah menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

9,10

2. Kompetensi manajerial.

a. Kepala Sekolah menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan.


(35)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Aspek Indikator No Item

b. Kepala Sekolah mengelola pendidik secara optimal.

13,14

c. Kepala Sekolah mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka

pendayagunaan secara optimal.

15,16,17

d. Kepala sekolah mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah tujuan pendidikan.

18,19,20

3. Kompetensi kewirausahaan.

a. Kepala Sekolah menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

21,22


(36)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Aspek Indikator No Item

memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin

sekolah. c. Kepala sekolah

pantang menyerah dan selalu

mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.

25,26

G. Proses Pengembangan Instrumen

Ukuran memadai atau tidaknya instrument pengumpulan data dapat dilihat dari dua syarat yaitu syarat validitas yang berarti kesahihhan dan syarat reabilitas atau keajegan. Dalam tahap ini dilakukan uji coba instrumen terhadap sejumlah subyek yang bukan merupakan sampel penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan subyek yang akan dijadikan sampel penelitian. Lalu dilakukan analisis statistik dengan tujuan menguji validitas dan reabilitasnya. Angket dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dan angket dapat dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.


(37)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu intsrumen. Dalam uji validitas ini digunakan uji t-test terhadap skor kelompok tinggi dan skor kelompok rendah, yaitu 27 % dari masing-masing kelompok, sama hal nya dengan yang di ungkapkan oleh Sugiyono dan dikutip ulang oleh Jantes (2014, hlm.62)

Untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan ahli maka selanjutnya dinyatakan dan dianalisa dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang membedakan jawaban tinggi denan jawaban rendah. Jumlah kelompok yang tinggi diambil 27% dan kelompok rendah 27% dari sampel uji coba.

Untuk koefisien validitas digunakan rumus korelasi product moment yang menggunakan Pearson. Rumus pengujian validitas adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan:

: koefisien korelasi n : jumlah responden

∑ : jumlah perkalian X dan Y ∑ : jumlah skor item

∑ : jumlah skor total (seluruh item) ∑ : jumlah skor-skor X yang dikuadratkan ∑ : jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm.377):


(38)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

t : Nilai

r : koefisien korelasi hasil n : jumlah responden

Hasil dari nilai dikonsultasikan dengan distribusi (tabel) untuk = 0,05 dan dk= 30-2=28, dengan uji satu pihak, maka diperoleh = 1,701

Jika:

> berarti valid < berarti tidak valid

Berikut ini merupakan hasil uji validitas yang dilakukan kepada 30 responden.

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas

Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru No Item Koefisien

Korelasi

Harga

Harga

Keterangan

1 0,539 3,386 1,701 Valid

2 0,539 3,386 1,701 Valid

3 0,510 3,648 1,701 Valid


(39)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Item Koefisien

Korelasi

Harga

Harga

Keterangan

5 0,604 4,010 1,701 Valid

6 0,759 6,168 1,701 Valid

7 0,510 3,138 1,701 Valid

8 0,629 4,281 1,701 Valid

9 0,793 6,889 1,701 Valid

10 0,850 16,209 1,701 Valid

11 0,750 9,072 1,701 Valid

12 0,850 16,209 1,701 Valid

13 0,363 2,062 1,701 Valid

14 0,627 4,259 1,701 Valid

15 0,801 11,825 1,701 Valid

16 0,801 11,825 1,701 Valid

17 0,633 5,588 1,701 Valid

18 0,596 3,928 1,701 Valid

19 0,746 5,927 1,701 Valid

20 0,679 6,665 1,701 Valid

21 0,718 5,458 1,701 Valid

22 0,801 11,825 1,701 Valid

23 0,793 6,889 1,701 Valid

24 0,510 3,648 1,701 Valid

25 0,511 3,659 1,701 Valid

26 0,672 6,484 1,701 Valid


(40)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian reabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap sebuah instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan memiliki kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian tersebut menunjukan hasil yang tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah reabilitas instrumen berhubungan dengan masalah ketepatan hasil. Toni Wijaya (2009, hlm.109) memaparkan

Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila digunakan dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek tidak berubah.

Metode yang digunakan dalam mengukur reablitas instrument penelitian ini yaitu metode Alpha Riduwan (2007, hlm.115) dengan rumus:

( ) ∑ Keterangan:

r11 = Nilai reabilitas.

∑S1 = Jumlah varians skor tiap-tiap item. S1 = Varians total.

k = Jumlah item.

Adapun langkah-langkah mencari nilai reabilitas dengan menggunakan metode Alpha:

a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus


(41)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Si = Varians skor tiap-tiap item.

∑Xi = Jumlah kuadrat item Xi.

(∑Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan. N = Jumlah responden.

b. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus

∑Si = S1+ S2 + S3……Sn Keterangan:

∑Si = Jumlah varians semua item. S1, S2, S3 = Varians item ke-1,2,3……..n

c. Menghitung varians total dengan rumus:

Keterangan:

St = Varians total.

∑Xt = Jumlah kuadrat X total.

(∑Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan. N = Jumlah responden.

d. Masukan nilai Alpha dengan rumus: ( ) ∑


(42)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian bandingkan rhitung dengan rtabel, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut:

Jika r11> r tabel berarti reliabel, dan Jika r11 < r tabel berarti tidak reliabel.

Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Nilai reliabilitas yang didapatkan dari hasil perhitungan uji reliabilitas (r11). Hasil dari nilai reliabilitas ( ) dikonsultasikan dengan nilai tabel r product moment dengan dk= N-1= 30-1=29, signifikasi 5% maka diperoleh = 0,367.

Tabel 3.6 Hasil Uji Realibilitas

Variabel Kesimpulan

Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan

Kinerja Guru

0,944 0,367 Reliabel

>

H. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap metodelogi penelitian, bahasan mengenai teknik pengumpulan data merupakan bahasan yang sangat penting. M.Burhan Bungin (2005, hlm.123) menyatakan bahwa

Teknik atau metode pengumpulan data adalah bagian instrument pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Kesalahan penggunaan teknik atau metode pengumpulan data berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan.


(43)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian kuantitatif dikenal beberapa teknik atau metode, antara lain metode angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode angket/kuisioner. M.Burhan Bungin (2005, hlm.123) memaparkan

bahwa, “Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang

disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti”.

Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan yang berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas berisikan identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi angket. Metode angket terdiri dari 4 bentuk yaitu: angket langsung tertutup, angket langsung terbuka, angket tak langsung tertutup, dan angket tak langsung tebuka. Peneliti disini menggunakan bentuk angket langsung tertutup. Sejalan dengan pendapat M. Burhan Bungin (2005, hlm.123) yang mengatakan bahwa

Angket langsung tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut.

Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Seleksi data adalah salah satu prosedur yang dilalui dengan tujuan mengetahui sejauh mana data tersebut memenuhi persyaratan untuk diolah atau tidak. Dalam tahap ini, peneliti menyeleksi seluruh angket yang terkumpul dari responden dan memeriksa dari keutuhan angket yaitu dilihat


(44)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari segi pengisian dan kelengkapan jawaban responden. Langkah-langkah dalam seleksi data yaitu:

a. Memeriksa jumlah angket yang disebar dengan jumlah angket yang terkumpul.

b. Memeriksa apakah seluruh item pertanyaan telah dijawab sesuai dengan ketentuan.

c. Memeriksa apakah data yang sudah terkumpul tersebut layak untuk diolah.

2. Klasifikasi Data

Tahap klasifikasi data merupakan suatu usaha menggolongkan, mengelompokan dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah ditentukan dan dibuat oleh peneliti. Klasifikasi data ini bertujuan untuk memudahkan pengujian hipotesis.

Pengklasifikasian data pada penelitian ini beradasarkan variabel penelitian yakni X1 (kinerja kepala sekolah SMA Negeri di Kota Kupang) dan X2 (kinerja kepala sekolah SMA Swasta di Kota Kupang). Selain membedakan kinerja kepala sekolah di SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang , peneliti juga akan membedakan kinerja kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang menurut 3 kompetensi kepala sekolah yaitu kompetensi supervisi, kompetensi manajerial dan kompetensi kewirausahaan.

Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai pada kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data selanjutnya.


(45)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perhitungan Kecendrungan Umum Skor Responden berdasarkan Perhitungan Rata-Rata (Weighted Means Score)

Tujuan perhitungan dengan teknik ini adalah untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditentukan. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Pemberian bobot nilai terhadap masing-masing alternatif jawaban dari hal-hal yang ditanyakan dengan menggunakan skala likert yang nilai nya 1 sampai 4.

b. Menghitung frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih.

c. Mencari jumlah niai jawaban yang dipilih responden pada tiap pertanyaan, yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

d. Menghitung nilai rata-rata ( ) untuk setiap butir pertanyaan dalam kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

= Nilai rata-rata yang dicari

= Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif jawaban)

= Jumlah responden

e. Mencocokan rata-rata dengan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS yang terdapat dalam tabel berikut.


(46)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

Variabel

3,01 – 4,00 Selalu Sangat Baik

2,01 – 3,00 Sering Baik

1,01 – 2,00 Kadang-kadang Cukup

0,01 – 1,00 Tidak Pernah Rendah

4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Dalam pengolahan data di perlukan skor yang sudah baku, untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus sebagai berikut (Akdon dan Hadi, 2005, hlm.86)

Keterangan :

= Rata – rata skor mentah = NilaI skor baku yang dicari = Skor mentah

= Simpangan baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan besarnya rentang skor (R) dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011, hlm 35) :


(47)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Rentang = Skor tertinggi = Skor terendah

b. Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011, hlm.35) :

c. Menentukan panjangnya kelas interval dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2011, hlm.36) :

Keterangan:

= Kelas interval = Rentang = Kelas

d. Membuat tabel distribusi frekuensi.

e. Mencari rata-rata data kelompok dengan menggunakan rumus berikut (Sugiyono, 2011, hlm.36):

Keterangan:

= Rata-rata untuk data kelompok ∑ = Jumlah data/sampel

= Produk perkalian antara antara tiap interval data dengan kelas ( )

f. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus berikut (Sugiyono, 2011, hlm.58) :

√∑


(48)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Simpangan baku ∑ = Jumlah data sampel

= Rata-rata = Jumlah sampel

5. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Hasil pengujian normalitas ini akan berpengaruh pada teknik statistik yang digunakan. Maka dari itu uji normalitas data dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Untuk data yang berdistribusi normal teknik statistik yang digunakan yaitu teknik parametik, sedangkan untuk penyebaran data yang berdistribusi tidak normal menggunakan teknik non-parametik.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka untuk mengetahui dan menentukan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat (Riduwan, 2007, hlm.132):

Keterangan:

= Chi Kuadrat yang dicari = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langlah yang garus ditempuh dalam perhitungan normalitas data dengan chi kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti mean, simpangan baku, dan chi kuadrat.

b. Mencari kelas interval, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5 dan batas atas skor kanan interval ditambah 0,5).


(1)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Swasta di Kota Kupang.

Hasil penelitian dan perhitungan data dengan menggunakan WMS menunjukan bahwa kinerja kepala sekolah SMA Swasta di Kota Kupang masuk ke dalam kategori sangat baik. Rata-rata kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Swasta di Kota Kupang lebih tinggi dibandingkan rata-rata kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri di Kota Kupang. Dimana semua aspek kompetensi kinerja kepala sekolah SMA Swasta berada dalam kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Swasta di Kota Kupang sangat baik.

3. Perbedaan Kinerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang.

Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah “Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru

SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang”. Dalam penelitian ini digunakan

analisis komparasi t-test atau uji “t” dan menggunakan rumus pooled varian dikarenakan kedua data memiliki distribusi normal, jumlah sampel yang berbeda, dan varian yang homogen.

Setelah melaksanakan uji hipotesis diperoleh hasil bahwa hipotesis yang peneliti ajukan ditolak. Hal ini dikarenakan thitung < ttabel, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan atara kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang.

Hasil perhitungan WMS menunjukan perbedaan kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru antara SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang pada ke tiga aspek kompetensi nya, yaitu aspek kompetensi supervisi, aspek kompetensi manajerial, dan aspek kompetensi kewirausahaan. Perbedaan tersebut hanyalah perbedaan kecil dari setiap aspek dengan nilai


(2)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rata-rata yang berselisih kecil dan secara statistik menunjukan perbedaan perbedaan yang tidak signifikan.

B. Implikasi

Pada penelitian ini ditemukan bahwa kinerja kepkala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang pada kenyataannya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Kinerja kepala sekolah ini dapat diukur melalui persepsi guru terhadap kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru tersebut dalam kegiatan sehari-hari.

Selain itu dengan ditemukan adanya perbedaan yang tidak signifikan antara kinerja kepala sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang menunjukan bahwa kinerja kepala sekolah SMA di Kota Kupang sudah merata dan dapat berdampak juga pada kinerja guru yang baik. Selain itu diharapkan juga agar pada saat pemilihan kepala sekolah, calon kepala sekolah harus memiliki kompetensi-komptentensi dasar yang dapat menunjang kinerja guru dan meningkatkan mutu sekolah tersebut.

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang, peneliti bermaksud untuk memberikan rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga dalam hal ini sekolah maupun bagi peneliti selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

a. Diharapkan kepala sekolah tetap meningkatkan kinerjanya, karena kinerja kepala sekolah merupakan tolak ukur atau acuan yang sangat berdampak pada kinerja guru yang nanti pun akan berdampak pada output peserta didik. Dengan demikian mutu pendidikan di Kota Kupang dapat bersaing dengan kota-kota besar di Indonesia.

b. SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Kupang bersaing secara sehat dalam menarik minat calon peserta didik. Dan diharapkan agar adanya


(3)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inovasi-inovasi baru khusunya pada SMA Swasta di Kota Kupang sehingga calon peserta didik tidak hanya memandang SMA Negeri saja, melainkan dapat tertarik juga untuk masuk ke SMA Swasta. 2. Bagi Dinas Pendidikan Kota Kupang

a. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan Swasta di Kota Kupang, diharapkan Dinas Pendidikan Kota Kupang dapat mengadakan pembinaan secara adil dan bijaksana pada SMA Negeri dan Swaswa di Kota Kupang. b. Dinas Pendidikan Kota Kupang juga diharapkan untuk memberikan

apresiasi terhadap kepala sekolah SMA Swasta yang telah melakukan kinerjanya lebih baik dibandingkan SMA Negeri, walaupun finansial/gaji yang diterima kepala sekolah SMA Swasta lebih sedikit dibandingkan SMA Negeri.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Adapun saran untuk peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, diharapkan agar dapat meneliti latar belakang kinerja kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru SMA Negeri dan Swasta yang tidak menunjukan perbedaan secara signifikan. Padahal gaji yang diterima oleh kepala sekolah SMA Negeri lebih tinggi dibandingkan kepala sekolah SMA Swasta. Dan lebih jelas lagi jika dilakukan penelitian dengan metode kualitatif.


(4)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR RUJUKAN

Achmad, S.Roeky. 2000. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Akdon, dan Hadi, S. (2005). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi danManajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Amstrong, Michael. 1998. Performance Management. London: IPD House Camp Road.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

As’ad, Muhammad. 1999. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.

Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia. (2005). Peran Strategis Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: Alqaprint Jatinangor.

Bungin, M. Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Fathurrohman, P. & Suryana, A. (2012). Guru Profesional. Bandung: PT Refika Aditama

Hamalik, Oemar. (2003). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

IYAA.com. (2012). 2.531 Siswa NTT Tak Lulus UN. [Online]. Tersedia di: IYAA.com - 2.531 Siswa NTT Tak Lulus UN.htm.Diakses 10 Oktober 2014. Jantes. 2014. Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sarana

Prasana terhadap Produktivitas Sekolah. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Karwati, Euis dan Priansa, Donni J. (2013). Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta.


(5)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2013). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda.

Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Novitasari, Melly P. 2014. Pengaruh Manajemen Prakterk Kerja Industri (Prakerin) tehadap Mutu Praktek Kerja di SMK Bina Warga Bandung. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurita, Rista. (2014). Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofoloio dan PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Prawerosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Lembaga Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE.

Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.

Renovtri, Deni D. (2014). Perbedaan Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. [Online]. Tersedia di: http://inpressamata.blogspot.com/2014/01/perbedaan-sekolah-negeri-dan-swasta.html#sthash.zgyGb5dy.dpuf. Diakses 10 Juni 2015.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung. Alfabeta.

Riduwan, dan Sunarto. (2010). Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Santika, Riska D. 2011. Studi Komparatif tentang Kompetensi Guru yang Telah Tersertifikasi dan yang Belum Tersertifikasi terhadap Kinerja Mengajar Guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Lembang. Skripsi, UniversitasPendidikan Indonesia.

Suciati. 2011. Studi Komparatif Perilaku Supervisi Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung dengan Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.


(6)

Novtryananda Maryanti Stefani Ghunu , 2015

STUD I KOMPARASI KINERJA KEPALA SEKOLAH D ALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMA NEGERI D AN SWASTA D I KOTA KUPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Usman, Husaini, dkk. (2011). Buku Kerja Kepala Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan PSDMP dan PMP Kementerian Pendidikan Nasional.

Uzer, Moh Usman. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wahyudin, Otong. 2010. Pengaruh Kinerja Manajemen Kepala Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Mutu Layanan Pembelajaran. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Wijaya, Toni. 2009. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.