ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERDASARKAN FORMULA CAMEL.

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERDASARKAN FORMULA CAMEL

( Studi Kasus Pada Bank OCBC NISP Tahun 2007-2014 )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh: Nurul Istiqomah

1105761

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERDASARKAN FORMULA CAMEL

( Studi Kasus Pada Bank OCBC NISP Tahun 2007-2014 )

oleh Nurul Istiqomah

NIM. 1105761

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nurul Istiqomah

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERDASARKAN FORMULA CAMEL

( Studi Kasus Pada Bank OCBC NISP Tahun 2007-2014 ) Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing 1

Dr.H. Ahim Surachim, M.Pd., M.Si. NIP. 195802131988101001

Pembimbing 2

Dra. Heraeini Tanuatmodjo, M.M. NIP. 196201111989032001 Mengetahui,

Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Disman, M.S NIP. 195902091984121001

Ketua ProgramStudi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 196904041999031001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Nurul Istiqomah NIM. 1105761


(4)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Nurul Istiqomah (1105761), Analisis Kinerja Keuangan Setelah Merger (Suatu Kasus Pada Laporan Keuangan PT. Bank OCBC NISP Periode 2011-2014), di bawah bimbingan Dr.H Ahim Surachim, M.Pd.,M.Si dan Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM.

Persaingan merupakan tantangan yang tidak bisa dihindarkan di segala bidang, termasuk didunia perbankan. Tujuan persaingan tersebut yaitu untuk mendapatkan profit. Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus memperbaiki kinerja keuangannya. Menjelang krisis moneter kondisi perbankan Indonesia sudah menghadapi banyak masalah. Masalah- masalah tersebut dapat terlihat dari kinerja keuangan perusahaan yang menurun dari tahun ketahun. Masalah penurunan kinerja keuangan pernah dialami juga oleh salah satu bank yaitu PT. Bank OCBC NISP pada tahun 2011-2014 mengalami penurunan yang sangat drastis. Oleh karena itu, perlu dilakukan merger untuk meningkatkan kinerja sebuah bank, dan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh informasi tentang gambaran kinerja keuangan pada PT.OCBC NISP setelah merger. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan PT.Bank OCBC NISP periode2011-2014, jenis penelitian ini adalah times series design dengan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan rasio CAMEL yaitu Capita Adquacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) masing- masing cenderung mengalami peningkatan, meskipun masih ada yang berada di bawah standar ketentuan BI seperti pada ROA, dan LDR yang dalam ketentuan standar BI yaitu ROA 1,5%, dan LDR 85% -110% meski mengalami kenaikan tetapi masih dikatakan belum mencapai standar.

Kata Kunci : Merger, Kine rja Keuanagn, CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, LDR.


(5)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Nurul Istiqomah (1105761), Financial Performance Analysis After Merger (A Case On Financial Report of PT. Bank OCBC NISP period 2011 to 2014), under the guidance of Dr.H Ahim Surachim, M.Pd., M.Si and Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM.

Competition is a challenge that can not be avoided in all fields, including banking field. The competition goal is to make a profit. To improve profitability, the company must improve its financial performance. To face the monetary crisis Indonesia banking conditions has been facing many problems. These problems can be seen from the company's financial performance declined from every year. Financial performance declination problems ever experienced by one of the banks, PT. Bank OCBC NISP in 2011-2014 decreased drastically. Therefore, the merger needs to be done to improve the performance of a bank, and can produce a better performance.

This study aimed to obtain information about the financial performance PT.OCBC NISP after merger. The object of this research is financial reports of PT.Bank OCBC NISP period 2011-2014, kind of the research is times series design with descriptive research method.

The results showed that the financial performance as measured by ratio of CAMEL is Capita Adquacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) Operating Expenses / Operating Income (ROA) and Loan to Deposit Ratio (LDR) each tends to increase, although still under BI standard provisions such as the ROA, and LDR in the BI standard provisions that ROA 1.5%, and LDR 85% -110% despite a said the rise but still not up to standard.


(6)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: Mergers, Financial performance, CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, LDR.


(7)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan……….. ……… 9

2.1.2 Kinerja Keuangan dalam Kajian Perbankan……… 10

2.1.3 Pengertian Penilaian Kinerja ... 12

2.1.4 Pengertian Laporan Keuangan ... 14

2.1.5 Tujuan Laporan Keuangan ………. 15

2.1.6 Analisis Rasio Keuangan……….. ………….. 16

2.1.2 Konsep Merger... 18

2.1.2.1 Pengertian Merger... ... 18

2.1.2.2 Proses Merger Pada Perbankan... 19

2.1.2.3 Motif Melakukan Merger... 20

2.1.2.4 Keunggulan dan Kelemahan Merger... 22

2.1.2.5 Faktor-Faktor Kegagalan Merger... 22

2.1.2.6 Faktor-Faktor Keberhasilan Merger... 23

2.1.3 Formula CAMEL Sebagai Alat Analisis kinerja Keuangan... 24

2.1.3.1 Definisi CAMEL... 26

2.1.3.2Aspek CAMEL... 27

2.1.3.8 Indikator CAMEL... 31

2.1.4 Orisinalitas Penelitian... 35

2.2 Kerangka Pemikiran... 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 47

3.1 Objek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 47

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 47

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix


(8)

vii Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.3Jenis dan Sumber data ... 50

3.2.4 Populasi dan Sampel... 51

3.2.4.1 Populasi ... 51

3.2.4.2 Sampel ... 51

3.2.4.3 Teknik Sampling... 52

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 53

3.2.6 Teknik Analisis Data ... 53

3.2.6.1 Analisis Data Deskriptif ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 56

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 56

4.2 Kinerja Keuangan PT.Bank OCBC NISP Setelah Merger... 58

4.2.1 Gambaran CAR (Capital Adequacy Ratio) Setelah Merger... 58

4.2.2 Gambaran NPL (Non Performing Loan) Setelah Merger... 61

4.2.3 Gambaran ROA (Return on Asset) Setelah Merger... 63

4.2.4 Gambaran ROE (Return on Equity) Setelah Merger.…………. 65

4.2.5 Gambaran BOPO (Beban Operasional/Pendapatan Operasional) Setelah Merger... 66 4.2.6 Gambaran LDR (Loan on Deposit Ratio) Setelah Merger... 69

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 72

4.3.1 CAR (Capital Adequacy Ratio)... 72

4.3.2 NPL (Non Performing Loan)... 73

4.3.3 ROA (Return on Asset) ... 74

4.3.4 ROE (Return on Equity).……….. 74

4.3.5 BOPO (Beban Operasional/Pendapatan Operasional)... 75

4.3.6 LDR (Loan on Deposit Ratio)... 76

4.4 Temuan Hasil Penelitian... 76

4.4.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Teoritis... 76

4.4.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Empiris... 78

4.5 Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis... 79 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 83

5.1 Kesimpulan... 83

5.2 Saran………. 84


(9)

x Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Tabel Hal

1.1 Kinerja Keuangan Bank sebelum Merger... 2

1.2 Total Asset Bank yang melakukan Merger ... 5

2.1 Definisi Bank... 12

2.2 Penelitian Terdahulu... 36

3.1 Operasionalisasi Variabel... 48

3.2 Jenis dan Sumber Data... 51

4.1 Perhitungan Modal Bank... 58

4.2 Perhitungan ATMR... 59

4.3 Perhitungan CAR... 59

4.4 Perhitungan NPL... 61

4.5 Perhitungan ROA... 63

4.6 Perhitungan ROE... 65

4.7 Perhitungan BOPO... 67


(10)

ix Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR No

Gambar

Nama Gambar Hal

1.1 Kinerja Keuanagan Sebelum Merger... 3

2.1 Kerangka Pemikiran ... 64

4.1 Grafik Perkembangan CAR... 60

4.2 Grafik Perkembangan NPL... 62

4.3 Grafik Perkembangan ROA... 64

4.4 Grafik Perkembangan ROE... 66

4.5 Grafik Perkembangan BOPO... 68


(11)

x Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Cara Perhitungan Rasio Keuangan Bank OCBC NISP Lampiran 2 : Laporan Keuangan Bank OCBC NISP TAHUN 2011-2014 Lampiran 3 : Rekapitulasi Bimbingan Skripsi


(12)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan industri perbankan dalam memasuki era globalisasi, era pasar bebas dan persaingan usaha yang semakin luas, menuntut perusahaan harus berpikir keras dalam mempertahankan dan mengembangkan strategi perusahaan, agar perusahaan dapat bertahan dalam mengembangkan eks istensi dan memperbaiki kinerjanya. Berbagai Strategi dapat ditempuh oleh industri perbankan agar dapat mempertahankan eksistensi dan menjaga kesehatan bank, salah satunya dengan melakukan Merger. Merger berkembang dari era 1970-an hingga saat ini sebagai salah satu kebijakan untuk menangani krisis perekonomian dunia yang didukung oleh faktor-faktor seperti: menyatunya sistem perekonomian regional dan perekonomian dunia, adanya ekspansi perusahaan-perusahaan di berbagai negara. Merger tidak hanya muncul di perbankan negara- negara berkembang atau yang sedang mengalami krisis tetapi juga bermunculan di negara-negara maju seperti di Amerika Serikat, Jerman maupun Jepang dengan tujuan ingin memperoleh keuntungan. Di Indonesia, merger diberlakukan demi diharapkan membentuk core banks dengan daya saing yang kuat dan mampu menggerakkan perekonomian nasional.

Persaingan yang terjadi merupakan tantangan yang tidak bisa dihindarkan di segala bidang, termasuk di dunia perbankan. Suatu perusahaan memiliki cara yang paling tepat untuk mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan dalam memiliki tujuan untuk mendapatkan profit. Untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus memperbaiki kinerja keuangan perusahaan tersebut. kinerja keuangan merupakan gambaran prestasi perusahaan dalam bidang keuangan yang terdapat pada laporan keuangan. Kinerja keungan merupakan salah satu ind ikator penting untuk mengetahui kondisi keuangan bank. Oleh karena itu, pengukuran kinerja keuangan bank perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk memantau kinerja keuangan bank, sebagai evaluasi kerja bank dan salah satu acuan untuk menentukan kebijakan untuk periode selanjutnya.


(13)

2

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan dapat diketahui kinerja suatu bank. Kinerja merupakan salah satu alat pengontrol kelangsungan hidup suatu perusahaan. Kemudian dari hasil analisis terhadap kinerja suatu bank, hasilnya dapat dikategorikan apakah bank kinerjanya baik atau buruk.

Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu bank, dilakukan analisis laporan keuangan dengan menggunakan aspek yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu CAMEL Capital (Permodalan), Assets Quality (Kualitas Aktiva Produktif), Management (Manajemen), Earning (Rentabilitas), dan Likuidity (Likuiditas). Aspek dari CAMEL berupa rasio-rasio yang terdapat pada laporan keuangan. Rasio tersebut merupakan indikator keuangan yang dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu kinerja yang telah dicapai bank untuk suatu periode tertentu. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:40) yang menyatakan bahwa dalam menentukan penilaian kondisi suatu bank dapat dilakukan dengan menggunakan analisis CAMEL.

PT.Bank OCBC NISP (merger dengan Bank OCBC Indonesia) merupaka n salah satu bank yang mengikuti program pemerintahan dalam rangka penyehatan perbankan melalui merger dengan indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank dengan menggunakan ketentuan dari Banik Indonesia (BI). Standar CAR adalah 8%, standar NPL 5%, standar ROA 1,5%, dan standar LDR 85% - 110%. Berdasarkan laporan keuangan publikasi kinerja keuangan periode 2007-2010 sebelum melakukan merger, PT. Bank OCBC NISP mengala mi penurunan kinerja keuangan, seperti terlihat pada Tabel 1.1.

TABEL 1.1

KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM MERGER PERIODE 2007 – 2010

Bank OCBC NISP CAR (%) NPL (%) ROA (%) ROE (%) BOPO (%) LDR (%)

2007 6,73% 19,29% 1,37% 1,34 57,35% 54,76% 2008 7,22% 20,29% 0,47% 0,10 76,06% 44,16%


(14)

3

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2010 7,80% 30,18% -1,60% 1,26 90,50% 34,98 %

Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2007-2010

Untuk lebih jelas mengenai kecenderungannya, dapat dilihat pada grafik berikut ini :

-20 0 20 40 60 80 100

2007 2008 2009 2010

CAR NPL ROA ROE BOPO LDR

GAMBAR 1.1

KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM MERGER PERIODE 2007 – 2010

Dapat dilihat pada Tabel 1.1 dari kinerja keuangan pada Bank OCBC NISP pada tahun 2010 ROA mengalami penurunan yaitu sebesar -1,60%. Jumlah rasio tersebut masih jauh dari standard yang ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu 1,5%. Modal Bank OCBC NISP mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2010 modal yang diperoleh bank adalah sebesar 7,80% sedangakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 8%. Oleh karena itu bank memutuskan untuk melakukan penggabungan usaha.

Keputusan untuk menggabungkan usaha diambil karena suatu alasan yang sangat kuat. Setiap perusahaan tentu mempunyai maksud tertentu yang ingin dicapainya. Alasan yang biasa digunakan untuk melakukan penggabungan adalah karena masalah kesehatan, masalah permodalan, masalah manajemen, masalah teknologi dan administrasi atau ingin menguasai pasar. Alasan PT.Bank OCBC


(15)

4

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NISP melakukan merger adalah sesuai dengan yang diungkapkan oleh Presiden Direktur Bank NISP, Pramukti Surdaudaja sebagai berikut:

Ada tiga alasan utama Bank OCBC NISP melakukan merger. Pertama, keinginan untuk menjadikan bank OCBC NISP salah satu bank nasional yang masuk dalam lima besar di Indonesia. Kedua, mengakomodasi agenda-agenda bank Indonesia dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API)untuk menangani masalah kesehatan,permodalan, dan manajemen. Ketiga, mengantisipasi regionalitasi dan globalisasi dunia perbankan.

Dari pernyataan diatas dapat dinyatakan bahwa strategi merger diperlukan, terutama untuk meningkatkan daya saing, memperoleh pangsa pasar yang lebih besar, mempertahankan ekstitensi, memperluas portofolio untuk mengurangi risiko bisnis, untuk memasuki pasar, dan memanfaatkan skala ekonomi. Merger akan semakin marak mengingat persaingan yang ketat, ekspansi bank besar dan tekanan dari Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan yang berencana mempercepat konsolidasi perbankan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Bansal (2010) dengan jurnalnya yang berjudul “the impact of mergers and acquisitions on corporate performance in India” mengenai pentingnya merger bagi sektor perbankan, diperoleh hasil penelitian banyak kasus merger telah mampu menghasilkan sinergi finansial pada jangka panjang, dan biasanya hal tersebut dalam bentuk cash flow yang lebih tinggi. Kenaikan cash flow atas suatu merger dan akuisisi umumnya tidak berasal dari perolehan posisi monopoli dan pengurangan investasi, namun berasal dari penggunaan asset yang lebih produktif dalam menghasilkan pendapatan. Adapun penelitian yang dilakukan Setiawan (2012:255) mengenai pentingnya untuk memperoleh penambahan nilai kinerja keuangannya. Sehingga berdasarkan penelitian mengenai masalah merger dan pentingnya melakukan merger perlu dilihat hasil setelah merger dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kesehatan suatu perusahaan.

Dilihat dari perspektif keuangan perusahaan dan manajemen strategi maka Kinerja keuangan sangat diperhatikan dalam meningkatkan kesehatan suatu perusahaan. Kinerja keuangan dapat dilihat dari data keuangan yang


(16)

5

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipublikasikan. Pada tanggal 12 November 2014, Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan Bank Indonesia mencatat empat bank yang melakukan merger pada periode 2014 dengan Total Asset yang telah diperoleh, terlihat pada Tabel 1.3.

TABEL 1.2

TOTAL ASET BANK YANG MELAKUKAN M ERGER PERIODE 2014

No. Nama Bank Total Aset

1. PT Bank DBS Indonesia 32,662,721

2. PT Bank Mizuho Indonesia 22,580,463

3. PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 22,260,460

4. PT Bank OCBC NISP 16,136,756

Sumber :http://www.bi.go.id

Pada Tabel 1.2 di atas, terlihat bahwa total Aset Bank OCBC NISP terendah sebesar 16,136,756. Bank OCBC NISP merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Bank OCBC NISP kemudian berkembang menjadi bank yang solid dan handal, terutama melayani segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Bank OCBC NISP resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967, bank devisa pada tahun 1990 dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Bank OCBC NISP pada saat itu menjadi salah satu bank di Indonesia yang melanjutkan penyaluran kreditnya segera setelah krisis. Bank OCBC NISP telah menetapkan program yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi dan jaringan kantor. Program ini yang kemudian memicu kepindahan kantor pusat ke OCBC NISP Tower di pusat Jakarta, yang memungkinkan Bank OCBC NISP memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia. Bank OCBC NISP saat ini memiliki lebih dari 6.000 karyawan yang memiliki motivasi tinggi untuk melayani nasabah di 380 kantor yang meliputi 76 kota di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya saham OCBC di Bank NISP dan ditandai dengan berubahnya nama perusahaan dari PT Bank NISP Tbk menjadi PT Bank OCBC NISP Tbk, OCBC telah menjadi pemegang saham pengendali di


(17)

6

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kedua bank tersebut, yaitu PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank OCBC Indonesia. Oleh karena itu, PT Bank OCBC Indonesia meleburkan diri (merger) ke dalam PT Bank OCBC NISP Tbk yang efektif pada 1 Januari 2011.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, bahwa dalam mengukur kinerja dibutuhkan suatu indikator dalam pengukuran kinerja bank yaitu CAMEL dan strategi dalam memperbaiki kinerja keuangan suatu bank adalah dengan melakukan merger dilihat dari laporan keuangan bank. Oleh karena itu yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan bank setelah melakukan merger rendah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, Merger merupakan strategi yang ditempuh oleh industri perbankan dalam mempertahankan eksistensi dan menjaga kesehatan bank. Formula Capital Adequacy, Asset Quality, Management, Earning Ability, dan Liquidity Sufficiency (CAMEL) dapat dipilih untuk menganalisis kinerja keuangan. (Kasmir :2010).

Mengingat peran Merger yang sangat penting bagi roda perekonomian, maka perlu dilihat dari perspektif keuangan perusahaan dan manajemen strateginya kinerja keuangan sangat diperhatikan dalam meningkatkan kesehatan suatu perusahaan. Analisis kesehatan bank dan kinerja keuangan bank dapat dinilai dari lima aspek faktor, diantaranya kecukupan modal, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas,dan likuiditas, atau yang biasa dikenal dengan Capital Adequacy, Asset Quality, Management, Earning Ability, dan Liquidity Sufficiency (CAMEL). (Kasmir :2010)

Terjadinya permasalahan merger disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya kualitas SDM perbankan yang masih rendah, persaingan yang semakin luas, banyak jumlah bank sehingga margin keuntungan yang rendah, kesehatan dan kinerja keuangan yang menurun. Dalam penelitian Dita Awalia Afriani (2012) yang menganalisis kinerja keuangan bank sebelum dan setelah merger pada Bank Devisa Nasional yang dimerger oleh Lembaga Keuangan


(18)

7

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asing. Terdapat penurunan NIM antara sebelum dan setelah merger. Rasio NIM setelah Merger menurun. Namun penelitian yang dilakukan Eko Adi Widyanto (2012) pada Bank Mega Syariah terdapat perbedaan yang menunjukan hasil tingkat kinerja keuangan yang turun naik. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Bansal (2010) dengan jurnalnya yang berjudul “the impact of mergers and acquisitions on corporate performance in India” mengenai pentingnya merger bagi sektor perbankan, didapat hasil penelitian banyak kasus merger telah mampu menghasilkan sinergi finansial pada jangka panjang, dan meningkatkan cash flow yang lebih tinggi. Oleh karena itu cara mengukur kinerja merger menguntungkan atau tidak adalah dengan membandingkan laporan keuangan bank sebelum merger dengan laporan keuangan bank setelah merger dengan cara melihat dari segi tingkat kesehatan bank tersebut.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka masalah penelitian ini diidentifikasikan ke dalam tema sentral sebagai berikut:

Perbankan merupakan salah satu perusahaan yang sering melakukan me rger. Dari hasil penggabungan te rsebut (me rger) diharapkan akan menghasilkan sebuah bank yang dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi te rutama dalam penggunaan asset dan modal maupun dalam pemanfaatan sumber daya manusia sehingga diharapkan dapat lebih efisien dalam menjalankan bisnis perbankan di Indonesia

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah ini adalah bagaimana kinerja keuangan Bank OCBC NISP yang diukur dengan menggunakan formula CAMEL.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan Bank OCBC NISP yang diukur berdasarkan formula CAMEL.


(19)

8

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegunaan penelitian dikelompokkan pada kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yaitu :

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan referensi terhadap ilmu perbankan dan ilmu manajemen keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan, merger dan metode CAMEL. Selain itu, berguna juga sebagai tambahan wawasan peneliti lain yang akan mengkaji lebih dalam mengenai ilmu manajemen keuangan dan perbankan.

2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan pemikiran dan peningkatan pengetahuan penulis mengenai analisis arus kas khususnya kinerja keuangan bank dan merupakan media pembanding antara teori yang telah diperoleh dari literatur dan perkuliahan dengan aplikasi pada bank tempat diadakan penelitian.

b. Bagi obyek yang diteliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan manajemen untuk dijadikan bahan masukan untuk kemajuan bank tersebut terutama dalam penelitian posisi keuangan bank dengan menggunakan analisis laporan keuangan.

c. Bagi pihak lain

Menambah wawasan dan referensi yang tertarik dengan konsep sistem pengendalian manajemen sehingga dapat dijadikan bahan kajian dalam penelitian sejenis.


(20)

9

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(21)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bank OCBC NISP dengan objek penelitian adalah penggunaan CAMEL dalam mengukur kinerja keuangan Bank OCBC NISP setelah merger tahun 2011-2014. Adapun data terkait yang menunjang penelitian dapat dilihat dalam laporan keuangan bank yang diperoleh dari situs Bank Indonesia maupun Bank OCBC NISPBerdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai Analisis Kinerja Keuangan Bank OCBC NISP.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013:24) “Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Sofyan Siregar (2013:07) mengemukakan bahwa: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau penghubungan dengan variabel yang lain.”

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu menganalisis kinerja keuangan setelah merger, dan desain penelitian yang digunakan adalah time series design. Menurut Sugiyono (2013:113) “Time series design adalah desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan, yang tidak menentu dan tidak konsisten. Se hingga pengamatan dilakukan berdasarkan time series (urutan waktu) yaitu periode 2011-2014.

Implementasi dari jenis penelitian ini adalah dapat diperoleh gambaran mengenai detil-detil spesifik dari sebuah situasi, lingkungan social, atau hubungan”, sehingga melalui metode penelitian secara deskriptif dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran atau deskripsi tentang variabel penelitian.


(22)

48

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode deskriptif dalam penelitian ini meliputi perhitungan nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, dan standar diviasi.

3.2.2 Opersionalisasi Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan objek penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Suharsimi Arikunto (2009:96), mengatakan bahwa "Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian". Sedangkan menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2009:38) “Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.”

Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan setelah merger. Secara spesifik, kinerja keuangan difokuskan pada kinerja keuangan perusahaan yang melakukan merger. Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel

Sub-Variabel Konsep Indikator Skala

Kinerja Keuangan

Setelah Merger

CAMEL Capital

Adequacy Ratio: rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang

mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain)

(Sushendra K.M dan Parvesh K.A (2013:39)


(23)

49

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel

Sub-Variabel Konsep Indikator Skala

Asset Quality: Penilaian kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas asset dengan

membandingkan antara kredit tidak lancar dengan kredit yang diberikan. (Almilia dan Herdiningtyas, 2010:76) Management: Menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank

dibandingkan dengan

pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. (Iswatun Khasanah, 2010:25) Earning: Menunjukan aspek yanvg digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meningkatkan


(24)

50

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keuntungan. (Kasmir, 2010:44)

Variabel

Sub-Variabel Konsep Indikator Skala

Liquidity: Kemampuan bank dalam membayar kembali

penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

(Taswan, 2010:167).

LDR = Aktiva Produktif x 100% Pendapatan dari bunga bersih

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data dan Berbagai Referensi Buku

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis data kuantitatif.”Sumber data penelitian dapat diperoleh secara langsung (data primer), maupun secara tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian. Menurut Sugiyono (2009:137):

Sumber data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, da n sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yang diperoleh melalui berbagai sumber, yaitu melalui situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data


(25)

51

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dokumenter) yang dipublikasikan. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel 3.2 berikut.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis Data Sumber Data

1 Sejarah berdirinya Bank OCBC NISP

Sekunder Website Bank OCBC NISP

2. Laporan keuangan Bank OCBC NISP pepriode 2011-2014

Sekunder Website Bank OCBC NISP

3. Laporan kinerja Keuangan Bank OCBC NISP periode 2011-2014

Sekunder Website Bank OCBC NISP

3.2.4 Populasi dan Unit Analisis

Sebuah penelitian selalu berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Menurut Riduwan (2012:8) Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti.

Populasi bukan hanya sekedar orang, atau sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek, tetapi juga karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut. Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah laporan keuangan Bank OCBC NISP. Dalam pelitian ini yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan Bank OCBC NISP Tahun 2011-2014.


(26)

52

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2013:375) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”. Menurut Jogiyanto (2014:109) teknik pengumpulan data tergantung dari strategi dan sumber datanya. Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2013:376) “Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data ke pada pengumpul, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Menurut Sugiyono (2013:376) “Jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi dan wawncara.

Menurut Sugiyono (2013:396) “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Di dalam melaksanakan studi dokumentasi ini, peneliti menyelidiki arsip-arsip tertulis seperti laporan keuangan perusahaan maupun dokumen lain dalam perusahaan dan dengan melakukan wawancara agar memperoleh hasil yang relevan dengan kepentingan penelitian.

3.2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan salah satu kegiatan penelitian berupa proses penyusunan dan pengelolaan data guna menafsir data yang telah diperoleh dari laporan.Menurut Bogdan dalam Sugiyo no (2012:427) menyatakan bahwa analisi data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut. Menurut Sugiyono (2012:206) mengemukakan


(27)

53

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul”. Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data tersebut. Menurut Sugiyono (2012:244) menyatakan bahwa, “Analysis of any kind involve a way of thingking. It refers to the systematic examination of something to determine its parts, the relation

among parts, and the relationship to the whole”

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa analisis data adalah proses mencari, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, memilih mana yang penting dan angka yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Rancangan analisis data ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang akurat dan mempermudah proses selanjutnya dalam pelaksanaan penelitian. Setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan pengolahan dengan cara menyusun data dan disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan interpretasi sehingga data tersebut menjadi lebih berarti. Analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif.

3.2.6.1Analisis Data Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012:207) “Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu objek penelitian melalui data sampel atau populasi”. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan variable penelitian dengan menggunakan alat analisis CAMEL (Capital Adequacy, Asset Quality, Management, Earning Ability, dan Liquidity Sufficiency) tentang kinerja keuangan OCBC NISP setelah merger.


(28)

54

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CAMEL merupakan alat analisis yang digunakan untuk penilaian tingkat kesehatan suatu bank yang mencakup penilaian terhadap faktor- faktor CAMEL yang terdiri dari

1. Aspek Permodalan (Capital)

Besarnya nilai CAR dapat dihitung melalui rumus:

(Sushendra K.M dan Parvesh K.A (2013:39) 2. Aspek Kualitas Asset (Asset Quality)

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(Almilia dan Herdiningtyas, 2010:76) 3. Aspek Kualitas Manajemen (Management)

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(Iswatun Khasanah, 2010:25) 4. Aspek Rentabilitas Bank (Earnings)

Penilaian kuantitatif terhadap earnings dapat diukur meliputi :

(Kasmir, 2010:44) 5. Aspek Likuiditas (Liquidity)

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(Taswan, 2010:167).


(29)

55

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(30)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan berdasarkan kepada uraian teori-teori dan analisis kinerja keuangan menggunakan formula CAMEL pada PT Bank OCBC NISP mengenai kinerja keuangan setelah merger yang didukung dengan sumber-sumber relevan yang ada, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Bank OCBC NISP setelah merger unntuk tahun 2011 dan 2012 rasio CAR dan LDR secara umum berada dalam kondisi sehat. Selanjutnya rasio CAR dan LDR pada tahun 2013 dan 2014 mengalami peningkatan kinerja yang lebih baik Sedangkan ROA dan ROE menunjukkan kinerja yang buruk akibat nilai yang diperoleh negatif serta rasio BOPO berada dalam kondisi tidak sehat akibat tingginya rasio BOPO yang diperoleh. Kinerja Keuangan PT. Bank OCBC NISP setelah merger selama empat tahun terakhir menunjukkan kinerja bank yang semakin membaik. Kinerja yang dilihat dari rasio ROA, ROE, BOPO, CAR, NPL, dan LDR masing-masing cenderung mengalami peningkatan, meskipun masih ada yang berada di bawah standar ketentuan BI seperti pada ROA, dan LDR yang dalam ketentuan standar BI yaitu ROA 1,5%, dan LDR 85% -110% meski mengalami kenaikan tetapi masih dikatakan belum mencapai standard.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis kinerja keuangan PT. Bank OCBC NISP setelah merger, penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan terkait beberapa hal yang belum teratasi dalam upaya untuk meningkatkan kinerja keuangan PT. Bank OCBC NISP.

1. Kegiatan bank untuk menurunkan rasio NPL yakni dengan melakukan verifikasi dalam memutuskan pemberian kredit kepada debitur berdasarkan


(31)

84

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pedoman kebijakan perkreditan yang mengatur mengenai kebijakan penyaluran kredit hingga administrasi perkreditan, termasuk kebijakan penelaah atas kualitas kredit, kecukupan tahapan yang baku dimana proposal kredit. Disamping itu, manajemne Bank termasuk direksi, harus senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan debitur, baik dengan pemilik maupun dengan pihak manajemen.

2. Kegiatan bank untuk meningkatkan Rasio yakni mengelola aktivanya dengan baik. Hal ini dapat tercapai apabila pihak bank memegang prinsip kehatihatian dan memperhatikan kualitas dari aktiva produktif seiring dengan penempatan dana pada aktiva produktif yang semakin berkualitas sehingga laba yang diperoleh meningkat karena banyak pinjaman modal baik dalam bentuk kredit, surat berharga ataupun penempatan pada bank lain dikembalikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3. Kegiatan bank untuk meningkatkan rasio ROE yakni dengan meningkatkan pendapatan melalui perbaikan strategi dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada masyarakat sehingga laba yang diperoleh maksimal dengan tetap menjaga keseimbangan prinsip kehati-hatian dalam mengembangkan bisnisnya. Dengan meningkatkan rasio ROE akan menarik investor untuk menanamkan dananya sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal dari luar untuk melakukan kegiatan operasionalnya.

4. Kegiatan Bank untuk menurunkan rasio BOPO yakni dengam meningkatkan pendapatan yang berasal dari pendapatan bungan, pendapatan operasional lainnya dan menekan beban-beban yang dikeluarkan misalnya beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja dan tunjangan maupun beban lain-lain agar menghasilkan laba yang maksimal,

5. PT. Bank OCBC NISP perlu memperbaiki manajemennya untuk mengoptimalkan seluruh potensi bank yang ada, sehingga menjadi bahan masukan khususnya di bidang keuangan dalam pengambilan keputusan bagi


(32)

84

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan di masa yang akan datang terutama dalam memperoleh laba yang lebih untuk mencapai standar yang ditentukan. Kemudian PT. Bank OCBC NISP sebaiknya menggunakan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan penggunaan kualitas asset produktif dengan jumlah kredit yang disalurkan untuk lebih ditingkatkan, sehingga perolehan laba yang diperoleh meningkat dan berpengaruh baik bagi profitabilitas bank.


(33)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abhijit,R. (2010).Visiting Faculty, International Management Institue.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Bina Aksara

Bansal, (2010). The Impact of Megers and Acquistions on Corporate Performance in India Commercial Banking in India. Mumbay : National Stock Exchange of India Ltd.

Darmawi, H. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

David,G. (2012). The Effectiveness Of Capital Adequacy Measures In Predicting Bank Distress. Journal Deutsche Bundesbank and University of Auckland. Dendawijaya, L. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dita, A.(2012). Analisis Kinerja Keuangan Bank Sebelum dan Setelah Merger Studi Kasus Pada Bank Devisa Nasional yang dimerger oleh Lembaga Keuangan Asing.

Donald, D.(2012). Mergers, Acquisitions, and Other Restructuring Activities. San Diego : Elsevier Inc.

Eko, A.(2012), Analisis Tingkat Kesehatan dan Kinerja Keuangan Sebelum dan Setelah Merger menggunakan Metode CAMEL.

Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. (2012). Fundamentals of Financial Managemen, Concise Seventh Edition. Canada : Nelson Education. Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta.

Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan.Lampulo: ALFABETA Harahap,S. (2010). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.

Iswi, H.SH, MH., Ir. R. Serfianto, D.P. (2011). Merger, Konsolidasi & Pemisahan Perusahaan. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Jeffrey , P.(2008). 28 Kiat Meningkatkan Kinerja Bisnis. Jakarta : PT. Alex Media Joni,E.(2005). Regulatory Driven dalam Imlementasi Prinsip-prinsip Good


(34)

86

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kasmir, (2010). Dasar-dasar perbankan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir, (2011). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada.

Kusrini. (2010). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi Offset Lawrence,J.(2009). Does Merger Structure Matter?

Lay, A.(2010).Efektifitas Regulasi Merger dan Akuisisi Dalam Kerangka Persaingan Usaha. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan.

Lesmana dan Surjanto. (2004) Finansial Performance Analyzing ( Pedoman Menilai Kinerja Keuangan untuk Perusahaan Tbk, Yayasan, BUMN. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Lukman,D. MM. (2009), Manajemen Perbankan.J akarta : Ghalia Indonesia. Moin, A. (2010). Merger, Akuisisi, dan Divestasi.Yogyakarta: EKONISIA. Mulyadi.(2007). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Liberty.

Munawir. (2002). Analisis Kinerja Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Munawir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Muneer ali S dan Hajan Jamali. (2010). Performance Evaluation of Banking Sector in Pakistan: An Application of Bankometer. International Journal of Business and Management, 5(9): 81-86

N.T. Somashekar. (2009). Banking. New Delhi : New Age International Limited, Publishers.

Prasad K. V. N., Ravinder G., Maheshwara Reddy. 2011. A Camel Model Analysis Of Public & Private Sector Banks In India. Journal On Banking Financial Services & Insurance Research. Volume 1, Issue 5, August, 2011 Raja Grafindo Persada.

Prasetyo, B. (2004). Analisis Kinerja Keuangan Manufaktur Sebelum dan Sesudah Melakukan Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Skripsi pada Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.


(35)

87

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan & Sunarto, H. (2012). Pengantar Statistika untuk Penelitian :Pendidikan, social, komunikasi, ekonomi dan bisnis. Bandung : CV.Alfabeta

Ridwan Nurazi & Michael Evans. (2005). An Indonesian Study of the Use of CAMEL(S) Ratios as Predictors of Bank Failure. Journal of Economic and Social Policy. Vol.10. 1 Juli 2005.

Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suad,H. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Subagyo, et al. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta. STIE YKPN.

Sugiyon. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sushendra Kumar Misra and Parvesh Kumar Aspal. (2013). A Camel Model Analysis of State Bank Group. World Journal of Social Sciences. Vol. 3. No. 4. July 2013 Issue. Pp. 36 – 55

Sushendra Kumar Misra and Parvesh Kumar Aspal. 2013. A Camel Model Analysis of State Bank Group. World Journal of Social Sciences. Vol. 3. No. 4. July 2013 Issue. Pp. 36 – 55


(36)

88

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber lainnya:

http://www.bi.go.id Laporan Keuangan Publikasi Bank http://Emeraldinsight.com/, Jurnal

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

www.sahamok.com

www.cimbniaga.com www.ocbcnisp.com

Indonesian Capital Market Directory

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tongkat Ksehatan Bank


(1)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pedoman kebijakan perkreditan yang mengatur mengenai kebijakan penyaluran kredit hingga administrasi perkreditan, termasuk kebijakan penelaah atas kualitas kredit, kecukupan tahapan yang baku dimana proposal kredit. Disamping itu, manajemne Bank termasuk direksi, harus senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan debitur, baik dengan pemilik maupun dengan pihak manajemen.

2. Kegiatan bank untuk meningkatkan Rasio yakni mengelola aktivanya dengan baik. Hal ini dapat tercapai apabila pihak bank memegang prinsip kehatihatian dan memperhatikan kualitas dari aktiva produktif seiring dengan penempatan dana pada aktiva produktif yang semakin berkualitas sehingga laba yang diperoleh meningkat karena banyak pinjaman modal baik dalam bentuk kredit, surat berharga ataupun penempatan pada bank lain dikembalikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

3. Kegiatan bank untuk meningkatkan rasio ROE yakni dengan meningkatkan pendapatan melalui perbaikan strategi dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada masyarakat sehingga laba yang diperoleh maksimal dengan tetap menjaga keseimbangan prinsip kehati-hatian dalam mengembangkan bisnisnya. Dengan meningkatkan rasio ROE akan menarik investor untuk menanamkan dananya sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal dari luar untuk melakukan kegiatan operasionalnya.

4. Kegiatan Bank untuk menurunkan rasio BOPO yakni dengam meningkatkan pendapatan yang berasal dari pendapatan bungan, pendapatan operasional lainnya dan menekan beban-beban yang dikeluarkan misalnya beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja dan tunjangan maupun beban lain-lain agar menghasilkan laba yang maksimal,

5. PT. Bank OCBC NISP perlu memperbaiki manajemennya untuk mengoptimalkan seluruh potensi bank yang ada, sehingga menjadi bahan masukan khususnya di bidang keuangan dalam pengambilan keputusan bagi


(2)

84

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan di masa yang akan datang terutama dalam memperoleh laba yang lebih untuk mencapai standar yang ditentukan. Kemudian PT. Bank OCBC NISP sebaiknya menggunakan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan penggunaan kualitas asset produktif dengan jumlah kredit yang disalurkan untuk lebih ditingkatkan, sehingga perolehan laba yang diperoleh meningkat dan berpengaruh baik bagi profitabilitas bank.


(3)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Bina Aksara

Bansal, (2010). The Impact of Megers and Acquistions on Corporate Performance

in India Commercial Banking in India. Mumbay : National Stock

Exchange of India Ltd.

Darmawi, H. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

David,G. (2012). The Effectiveness Of Capital Adequacy Measures In Predicting

Bank Distress. Journal Deutsche Bundesbank and University of Auckland.

Dendawijaya, L. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dita, A.(2012). Analisis Kinerja Keuangan Bank Sebelum dan Setelah Merger Studi Kasus Pada Bank Devisa Nasional yang dimerger oleh Lembaga Keuangan Asing.

Donald, D.(2012). Mergers, Acquisitions, and Other Restructuring Activities. San Diego : Elsevier Inc.

Eko, A.(2012), Analisis Tingkat Kesehatan dan Kinerja Keuangan Sebelum dan Setelah Merger menggunakan Metode CAMEL.

Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. (2012). Fundamentals of Financial

Managemen, Concise Seventh Edition. Canada : Nelson Education.

Fahmi, I. (2012). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung. Alfabeta. Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan.Lampulo: ALFABETA Harahap,S. (2010). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta.

Iswi, H.SH, MH., Ir. R. Serfianto, D.P. (2011). Merger, Konsolidasi & Pemisahan Perusahaan. Jakarta: Transmedia Pustaka.

Jeffrey , P.(2008). 28 Kiat Meningkatkan Kinerja Bisnis. Jakarta : PT. Alex Media Joni,E.(2005). Regulatory Driven dalam Imlementasi Prinsip-prinsip Good


(4)

86

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kasmir, (2010). Dasar-dasar perbankan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Kasmir, (2011). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada.

Kusrini. (2010). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi Offset Lawrence,J.(2009). Does Merger Structure Matter?

Lay, A.(2010).Efektifitas Regulasi Merger dan Akuisisi Dalam Kerangka

Persaingan Usaha. Jakarta: PT Pustaka Sinar Harapan.

Lesmana dan Surjanto. (2004) Finansial Performance Analyzing ( Pedoman

Menilai Kinerja Keuangan untuk Perusahaan Tbk, Yayasan, BUMN.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Lukman,D. MM. (2009), Manajemen Perbankan.J akarta : Ghalia Indonesia. Moin, A. (2010). Merger, Akuisisi, dan Divestasi.Yogyakarta: EKONISIA. Mulyadi.(2007). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Liberty.

Munawir. (2002). Analisis Kinerja Keuangan. Yogyakarta : Liberty. Munawir. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Muneer ali S dan Hajan Jamali. (2010). Performance Evaluation of Banking

Sector in Pakistan: An Application of Bankometer. International Journal

of Business and Management, 5(9): 81-86

N.T. Somashekar. (2009). Banking. New Delhi : New Age International Limited, Publishers.

Prasad K. V. N., Ravinder G., Maheshwara Reddy. 2011. A Camel Model

Analysis Of Public & Private Sector Banks In India. Journal On Banking

Financial Services & Insurance Research. Volume 1, Issue 5, August, 2011 Raja Grafindo Persada.

Prasetyo, B. (2004). Analisis Kinerja Keuangan Manufaktur Sebelum dan

Sesudah Melakukan Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia. Skripsi

pada Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta: tidak diterbitkan.


(5)

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Riduwan & Sunarto, H. (2012). Pengantar Statistika untuk Penelitian

:Pendidikan, social, komunikasi, ekonomi dan bisnis. Bandung :

CV.Alfabeta

Ridwan Nurazi & Michael Evans. (2005). An Indonesian Study of the Use of

CAMEL(S) Ratios as Predictors of Bank Failure. Journal of Economic and

Social Policy. Vol.10. 1 Juli 2005.

Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suad,H. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Subagyo, et al. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta. STIE YKPN.

Sugiyon. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sushendra Kumar Misra and Parvesh Kumar Aspal. (2013). A Camel Model

Analysis of State Bank Group. World Journal of Social Sciences. Vol. 3.

No. 4. July 2013 Issue. Pp. 36 – 55

Sushendra Kumar Misra and Parvesh Kumar Aspal. 2013. A Camel Model

Analysis of State Bank Group. World Journal of Social Sciences. Vol. 3.

No. 4. July 2013 Issue. Pp. 36 – 55


(6)

88

Nurul Istiqomah, 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SETELAH MERGER BERD ASARKAN FORMULA CAMEL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber lainnya:

http://www.bi.go.id Laporan Keuangan Publikasi Bank

http://Emeraldinsight.com/, Jurnal

www.bi.go.id www.ojk.go.id

www.sahamok.com

www.cimbniaga.com

www.ocbcnisp.com

Indonesian Capital Market Directory

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian