PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV TENTANG PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV TENTANG

PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN

JENIS MAKANANNYA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2013/ 2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Asep Aliarahman

1008670

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV

TENTANG PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN

JENIS MAKANANNYA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2013/ 2014)

Oleh Asep Aliarahman

1008670

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Asep Aliarahman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

LEMBAR PENGESAHAN ASEP ALIARAHMAN

1008670

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV

TENTANG PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2013/ 2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. NIP. 195009081981011001

Pembimbing II

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 195905081984031002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 195905081984031002


(5)

v Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR LAMPIRAN...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...4

D. Manfaat Hasil Penelitian...5

E. Definisi Operasional...5

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka...10

1. Hakekat Belajar, Pembelajaran IPA...10

2. Pendekatan Kontekstual...14

a. Latar Belakang Filosofis Pembelajaran Kontekstual...14

b. Pengertian Pembelajaran Kontekstual...16

c. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual...17

d. Komponen Utama Pendekatan Kontekstual...18

e. Langkah-langkah Penerapan CTL Dalam Pembelajaran...19

f. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Tradisional...21

3. Penerapan Pendekatan CTL dalam Pembelajaran IPA...22

4. Hasil Belajar...24


(6)

vi Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pengertian Hasil Belajar...25

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar...26

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan...26

C. Konsep Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya...27

1. Jenis-jenis Makanan Hewan...27

2. Menggolongkan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya...30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian...34

B. Model Penelitian...34

C. Lokasi dan Subjek Penelitian...36

1. Lokasi Penelitian...36

2. Subjek Penelitian...36

D. Prosedur Penelitian...36

E. Instrumen Penelitian...40

F. Pengolahan Data dan Analisis Data...40

1. Analisis Data Kualitatif...41

2. Analisis Data Kuantitatif...41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tentang Tenaga Pendidik dan Murid...45

1. Jumlah Tenaga Pendidik dan Murid...45

B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas...46

1. Hasil Penelitian Awal...46

2. Hasil Penelitian Tindakan Siklus I...47

a. Perencanaan Pembelajaran...47

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Siklus I...47

c. Hasil Penelitian Tentang Hasil Belajar (observasi)...51

1) Analisis Hasil Observasi...51

2) Hasil Penilaian Sikap dalam Diskusi...57

3) Hasil Tes...58


(7)

vii Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil Penelitian Tindakan Siklus II...65

a. Perencanaan Pembelajaran...65

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tindakan Siklus II...66

c. Hasil Penelitian Tentang Hasil Belajar (observasi)...70

1) Analisis Hasil Observasi...70

2) Hasil Penilaian Sikap dalam Diskusi...76

3) Hasil Tes...78

d. Refleksi Tindakan Pembelajaran...81

C. Pembahasan Hasil Penelitian...84

1. Aktivitas Siswa...84

2. Aktivitas Guru...88

3. Prestasi Belajar Siswa...100

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan...102

B. Rekomendasi...103

DAFTAR PUSTAKA...105

LAMPIRAN-LAMPIRAN...107


(8)

i Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV TENTANG

PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sodong Kecamatan

Cangkuang Kabupaten Bandung) ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya nilai hasil belajar siswa dan kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar serta asumsi siswa bahwa mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang sulit dan banyak materi yang harus dihafalkan. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan di atas, diperlukan pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan kontekstual (CTL). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus terhadap siswa kelas IV SDN Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Data penelitian ini dikumpulkan melalui tes siklus, lembar observasi dan hasil penilaian sikap dalam diskusi. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukan peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 70 dan siklus II peroleh nilai rata-rata 84. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran mencakup tujuh prinsip yaitu: 1). Prinsip kontruktivisme, 2). Prinsip bertanya, 3). Prinsip menemukan, 4). Prinsip masyarakat belajar, 5). Prinsip pemodelan, 6). Refleksi, 7). Penilaian sebenarnya.

Kata Kunci : kontekstual, hasil belajar, pembelajaran

Abstract

The Application of Contextual Teaching and Learning Approach to Improve Students Learning Outcomes In Learning Science of Elementary School. This research is motivated the low value of student learning outcomes and students' lack of activity in the process of learning science in elementary school as well as the student assumption that the IPA as a difficult subject and a lot of material that must be memorized. Therefore to solve the problem above, required the approaches and learning methods that can improve student learning outcomes. The Learning approach used is a contextual teaching and learning. The method of this research was a Classroom Action Research (CAR) which was done in two cycles. The Classroom Action Research of the fourth grade of SDN Sodong, Sub-district of Cangkuang, Bandung Regency. Data was collected by test instrument, a report of observations, and attitude assessment results in the discussion. The result showed that there was an increase of elementary student science achievement score averages of the first cycle 70 to the second cycle 84. The Implementation of contextual teaching and learning approach consisted of seven principles, those were: 1) Constructivism, 2) Questioning, 3) Inquiry, 4) Learning Community, 5) Modeling, 6) Reflection, and 7) Authentic Assessment.


(9)

1 Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah segala upaya yang dilakukan secara terencana oleh pelaku pendidikan dengan melalui kegiatan belajar mengajar yang mempunyai tujuan agar pelaku pembelajar atau peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sebagai bekal dalam menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan tidak menentu. Dengan melalui pendidikan diharapkan dapat mencetak peserta didik yang cerdas, cakap, kreatif,mandiri, berakhlak mulya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, yakni:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan kualitas proses pembelajaran agar potensi siswa dapat tergali melalui kegiatan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik serta peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Oemar Hamalik bahwa pembelajaran itu adalah prosedur dan metode yang ditempuh oleh pengajar untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. (Hamalik,1994:69)

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Muhammad Surya (2003:11) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara


(10)

2

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu pembelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga dalam pembelajaran IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, kosep-konsep dan prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar serta dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA dalam proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan proses pembelajaran di Sekolah Dasar masih menggunakan pola pembelajaran tradisional dimana guru mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyampaian informasi dan dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi, siswa hanya sebagai pendengar. Guru jarang memanfaatkan media sebagai alat untuk menyampaikan materi juga kurang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajarannya. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa pun rendah sehingga siswa mempunyai anggapan bahwa mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran yang sulit dan mempunyai banyak materi yang harus dihafalkan sehingga siswa kurang memiliki kreatifitas dalam pembelajaran IPA. Proses pembelajaran yang bersifat pasif membuat hasil belajar siswa rendah dan siswa merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran IPA.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung pada kelas IV. Guru dalam mengajar di kelas belum mengarahkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa, di mana dalam kegiatan inti guru hanya menjelaskan materi, tanya jawab setelah itu menuliskan materi di papan tulis, siswa disuruh mencatatnya, media dan alat peraga pun sangat minim digunakan. Sehingga siswa merasa jenuh, ngantuk


(11)

3

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa hanya datang, duduk, diam, kemudian mendengarkan penjelasan dari guru, menulis materi dan menghafalnya. Ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa seputar materi, sebagian besar dari mereka terdiam dan tidak memahaminya. Setelah guru selesai menyampaikan materi pelajaran, kemudian peneliti memberikan tes prasiklus dengan materi yang sesuai ketika guru mengajar, yaitu tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya. Terhadap 31 orang siswa kelas IV SD Negeri Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, hasil pembelajaran yang diperoleh masih jauh dari harapan, yaitu dari jumlah 31 siswa, sebanyak 61% siswa mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sementara siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 39%. Dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 68. Adapun rincian kriteria presentase kelulusan siswa.

Tabel 1.1 Data kriteria presentase kelulusan prasiklus.

No Kriteria Jumlah Persentase (%)

1. Lulus 12 39%

2. Tidak lulus 19 61%

Dengan demikian hasil pembelajaran tidak sesuai dengan yang diharapkan. Rendahnya nilai siswa dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu dalam proses pembelajaran aktifitas siswa masih sangat rendah karena pembelajaran masih berpusat pada guru. Dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan metode ceramah saja, tidak menggunakan metode yang membuat siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, tidak menggunakan media pembelajaran atau melakukan eksplorasi di luar kelas. Kemampuan siswa dalam mendeskripsikan pendapatnya baik secara lisan maupun tulisan juga rendah. Sehingga hal ini menyebabkan hasil belajar siswa jauh dari harapan.


(12)

4

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penerapan pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) peneliti anggap paling tepat untuk mengatasi permasalahan di atas, Karena pendekatan pembelajaran kontekstual akan membantu siswa dalam memahami materi dengan baik karena proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual siswa terlibat langsung dalam proses kegiatan pembelajaran yang mana materi yang dipelajari dikaitkan dengan dunia nyata siswa juga siswa dapat mencari sendiri pengetahuannya dan guru hanya membimbing siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti termotivasi untuk mengambil fokus penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Di Kelas IV tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan menerapkan pendekatan kontekstual?

2. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan kontekstual?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya melalui penerapan pendekatan kontekstual. Secara khusus penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran:


(13)

5

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan kontekstual.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa dan pembelajaran, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengalaman pribadi siswa yang dapat memotivasi siswa, sehingga timbul daya keaktifan, kreatifitas, dan minat siswa saat proses pembelajaran, sehingga memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, diharapkan pendekatan kontekstual ini sebagai acuan dan alternatif pendekatan pembelajaran untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA juga untuk pelajaran lainnya. Juga dapat meningkatkan pengembangan pengetahuan dan keterampilan dalam membimbing anak didiknya, karena guru sangat menentukan kualitas pendidikan suatu bangsa dan merupakan pendidik para generasi-generasi penerus bangsa ini.

3. Bagi sekolah, yaitu diharapkan sekolah yang para gurunya memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, tentu saja sekolah tersebut akan memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan kualitas pembelajaran mencerminkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

4. Bagi Peneliti, Sebagai sarana belajar untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.

E. Definisi Operasional

1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Pendekatan Pembelajaran Kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi yang dipelajarinya dikaitkan dengan situasi kehidupan


(14)

6

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyata siswa dan membuat hubungan antara apa yang dipelajari dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan demikian hasil pembelajarannya dirasakan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berlangsung dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan sekedar pendengar yang pasif sebagaimana transfer pengetahuan dari guru kepada siswa

Dengan demikian pendekatan kontekstual menyatakan bahwa pembelajaran di sekolah lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan untuk bisa hidup (life skill) dari apa yang dipelajarinya. Sehingga pembelajaran akan lebih bermakna, sekolah lebih dekat dengan lingkungan masyarakat artinya bukan dekat dari segi fisik, akan tetapi secara fungsional apa yang dipelajari di sekolah senantiasa bersentuhan dengan situasi dan permasalahan kehidupan yang terjadi di lingkungannya baik lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Menurut Ditjen Dikdasmen dalam komalasari (2010:11-13) Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dalam proses pembelajarannya mengembangkan 7 asas/ komponen yaitu:

a. Konstruktivisme

Proses membangun sendiri pengetahuan awal siswa melalui keterlibatan aktif selama dalam proses pembelajaran, kemudian menguji informasi baru tersebut dan membandingkan dengan aturan lama dan memperbaikinya aturan itu apabila tidak sesuai lagi.

b. Menemukan (Inquiri)

Informasi yang diperoleh siswa bukan dari hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil menemukan sendiri melalui kegiatan merumuskan masalah, observasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan data dan mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada teman sekelas atau guru.


(15)

7

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap kegiatan bertanya guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang disampaikan dalam pembelajaran kontekstual.

d. Masyarakat belajar (Learning Community)

Masyarakat belajar yaitu proses pembelajaran dilakukan dengan cara bekerja sama dengan orang lain. Hasil belajar siswa diperoleh melalui sharing antar teman, antar kelompok, antara yang punya pengalaman berbagi pengalaman dengan orang lain.

e. Pemodelan (Modeling)

Dalam proses pembelajaran guru menghadirkan model yang dapat dilihat, dirasa dan ditiru oleh siswa. Pada pendekatan kontekstual guru bukan satu-satunya model. Model dapat didatangkan dari luar, model juga dapat dari siswa yang dianggap mampu, atau para ahli.

f. Refleksi (Reflekction)

Refleksi yaitu perenungan atas kejadian-kejadian, aktivitas, pembelajaran yang telah dilakukannya. Dengan kegiatan refleksi ini guru membantu siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa sebelumnya dengan pengetahuan baru. Sehingga siswa merasa mendapat sesuatu yang berguna dari materi yang dipelajarinya.

g. Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)

Mengumpulkan informasi/ data yang dapat memberikan gambaran dari perkembangan belajar siswa. Kegiatan ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak. Penilaian sebenarnya dapat dilakukan dengan menilai kegiatan siswa, penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa membuat produk-produk teknologi dan seni, laporan, presentasi/ penampilan siswa, demonstrasi dan lain-lain. Penilaian sebenarnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.


(16)

8

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik berupa sikap(afektif), keterampilan(psikomotor) dan pengetahuan(kognitif).

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan kemampuan siswa dari hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan kemampuan siswa dari hasil belajar berupa sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor

Kemampuan siswa dari hasil belajar berupa keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, menghubungkan, mengamati.

Ketiga ranah diatas merupakan objek penilaian hasil belajar. Dari ketiga ranah tersebut ranah kognitiflah yang mendapat perhatian dari peneliti, karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi materi pembelajaran. Menurut Arikunto (2001:63) hasil belajar sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.

3. Pembelajaran IPA

Pembelajaran adalah proses komunikasi transaksional antara guru dengan siswa, juga siswa dengan siswa yang di rancang oleh guru melalui usaha yang


(17)

9

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terencana dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau membangun sendiri pegetahuannya melalui keterlibatan aktif selama proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam belajar IPA peserta didik diarahkan untuk membandingkan hasil prediksi peserta didik dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan demikian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah kegiatan pembelajaran yang mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar dengan melalui pemberian pengalaman langsung kepada siswa.

4. Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Penggolongan hewan berdasarkan jenis makannannya adalah proses,cara, perbuatan mengelompokan jenis binatang menurut segala sesuatu yang dapat dimakannya.


(18)

34 Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu suatu penelitian yang berfokus dalam situasi kelas, dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Kunandar (2012:45) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

B. Model Penelitian

PTK yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc. Taggart menurutnya bahwa penelitian tindakan adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Setiap siklus dilaksanakan dengan tujuan perubahan yang ingin dicapai untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

Pada bagian awal sebelum penelitian dilaksanakan peneliti melakukan obsevasi awal untuk mengidentifikasi masalah sehingga peneliti mengetahui tindakan dan strategi apa yang harus dilakukan secara tepat dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.


(19)

35

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian pada tahap perencanaan yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

Pelaksanaan tindakan adalah apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

Observasi (pengamatan) adalah kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta lembar penilaian proses diskusi siswa yang dilakukan oleh para observer.

Pada tahap refleksi yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart dapat digambarkan sebagai berikut:


(20)

36

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian model spiral dari Kemmis dan Taggart (

www.ishaqmadeamin.com/2012/11/model-ptk-3-model-spiral-dari-kemmis.html)

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan waktu penelitian selama 5 bulan, dari bulan Nopember sampai bulan April. Waktu tersebut dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sodong Cangkuan Kabupaten Bandung pada tahun ajaran 2013-2014.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Sodong tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan jumlah siswa 31 orang, terdiri dari 16 laki-laki dan 15 perempuan. Usia mereka antara sepuluh sampai dengan sebelas tahun.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini merupakan langkah nyata secara operasional akan dilakukan.Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang akan dilakukan. Siklus I dan siklus II dirancang untuk dilaksanakan masing-masing 1 kali pertemuan, dengan alokasi waktu (@3x35 menit), Menurut model Kemmis dan Mc.Taggart masing-masing siklus melalui tahapan yaitu (1) perencanaan (planning), (2) aksi/ tindakan (action), (3) observasi (observation), (4) refleksi (reflection). Proses yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:

Siklus I


(21)

37

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menyusun Rncana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dengan menerapkan pendekatan kontekstual dengan mengembangkan tujuh komponen CTL dalam proses pembelajarannya, yakni: konstruktivisme (Contructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment).

2) Merumuskan metode dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan

3) Mempersiapkan media dan alat peraga yang sesuai dengan pokok bahasan penggolongan hewan berdasarkan jenis makannanya 4) Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes dan LKS

sebagai panduan pembelajaran siswa pada siklus I.

5) Menyusun teknik pengamatan, yaitu berupa format observasi, lebar, lembar pengamatan proses, kamera foto

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dilakukan proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Secara garis besar pelaksanaannya terdiri dari kegiatan awal, proses pembelajaran, evaluasi dan refleksi. Pada setiap tahap kegiatan di atas diantaranya peneliti melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1) Melaksanakan langkah-langkah tindakan sesuai dengan yang sudah direncanakan (RPP)

2) Menerapkan pendekatan kontekstual pada proses pembelajaran, 3) Melaksanakan prosedur pembelajaran yang sesuai dengan

pendekatan kontekstual.

4) Mengkaji data hasil belajar yang diperoleh ketika proses pembelajaran berlangsung.


(22)

38

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Peneliti berdiskusi dengan observer tentang temuan-temuan, masukan dan saran-saran mengenai kejadian atau peristiwa saat pelaksanaan tindakan dilaksanakan.

c. Tahap Pengamatan/ observasi

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Observasi berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Para observer akan mengobservasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung juga mengobservasi siswa dalam diskusi kelompok. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana aktivitas siswa dan guru serta sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh empat orang observer yaitu Bapak Tavip, S.Pd., Bapak Maryata, S.Pd., Bapak Rohana, S.Pd. dan Ibu Lilis, S.Pd. serta satu orang rekan peneliti yang membantu peneliti dalam mendokumentasikan penelitian yaitu Bapak Davit Nurdin, S.Pdi. d. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian data yang diperoleh pada tahap observasi oleh peneliti, observer. Refleksi berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Siklus II ini dilaksanakan berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I. semua temuan-temuan pada siklus I dianalisis kemudian dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.


(23)

39

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Peneliti mengadakan pengamatan terhadap materi pembelajaran yang menjadi bahan pokok dalam penelitian di siklus II

3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

4) Mempersiapkan media dan alat peraga yang sesuai dengan pokok bahasan penggolongan hewan berdasarkan jenis makannanya 6) Menyiapkan instrumen tes siklus II, dan LKS sebagai panduan

siswa dalam proses pembelajaran.

5) Menyusun lembar pengamatan siswa dan guru, yaitu berupa format observasi, lembar pengamatan proses, kamera foto.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I. Diharapkan pada siklus II ini aktivitas siswa dalam proses pembelajaran lebih aktif dan hasil belajar lebih meningkat lagi dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

2) Melaksanakan prosedur pembelajaran dengan mengembangkan tujuh komponen CTL.

3) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

4) Mencatat semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

5) Mengkaji data hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran.

6) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan/ observasi

Kegiatan pengamatan berlangsung secara bersamaan dengan tahap peaksanaan.


(24)

40

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Pada tahap pengamatan/ observasi dilakukan dengan mencatat aktivitas siswa dan aktivitas guru oleh observer melalui lembar observasi. Selain itu observer juga mengamati sikap siswa dalam diskusi dengan lembar observasi sikap siswa dalam diskusi yang sudah dipersiapkan

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan peneliti dan observer diakhir pembelajaran dengan mengumpulkan data hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan/ observasi untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, Hasil belajar dan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya meningkat melalui penerapan pendekatan kontekstual.

E. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang berbentuk tes dan non tes, yaitu lembar obsevasi, lembar penilaian sikap siswa dalam diskusi, dan lembar tes. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah instrumen-instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:

1. Rencana Pelaksaan Pembelajaran 2. Lembar Kerja Siswa

3. Tes

4. Lembar Observasi 5. Kamera Foto


(25)

41

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah teknik observasi, tes tertulis, dan penilaian sikap siswa dalam diskusi.

Hasil belajar dari setiap siklus tersebut dirata-ratakan, dipresentasekan, kemudian dihitung. Dalam arikunto (2013:280-281) bentuk tabel konfersi skor adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Tabel Konfersi Skor

Angka 100 Angka 10 IKIP Huruf Keterangan

80-100 8,0-10,0 8,1-10 A Baik sekali

66-79 6,6-7,9 6,6-8,0 B Baik

56-65 5,6-6,5 5,6-6,5 C Cukup

40-55 4,0-5,5 4,1-5,5 D Kurang

30-39 3,0-3,9 0-4,0 E Gagal

Dalam pelaksanaannya pengolahan data dan analisa data dilakukan sepanjang penelitian, secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian. Tehnik analisis data yang digunakan yaitu analisis data kualitatif dan teknik data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. . Untuk memperoleh data yang aktual dilakukan diskusi antara peneliti dengan observer untuk membanding dan mengecek data penelitian. 2. Analisis Data Kuantitatif


(26)

42

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemajuan siswa selama mengikuti pembelajaran. Data tersebut diperoleh dari hasil tes akhir secara individu dan penilaian sikap dalam diskusi yang diberi skor. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) apabila telah mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 68, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dari seluruh siswa ≥ 80% memperoleh nilai minimal 68 (Depdikbud dalam Trianto, 2010: 241) yang

penulis kutip Senin, 25 Agustus 2014 dari

http://blognyaalul.blogspot.com/2011/03/kriteria-ketuntasan-individu-dan.html.

Data-data yang diperoleh selanjutnya dihitung melalui data kuantitatif yaitu dengan dengan perhitungan sebagai berikut:

1.Rumus menghitung hasil belajar siswa, jumlah soal 10, bila jawaban benar diberi nilai satu, jika jawaban salah diberi nilai nol.

Skor maksimal: soal x skor jawaban benar 10 x 1 = 10

Nilai Akhir = Jumlah Skor yang diperoleh X 100 Jumlah Skor Maksimal

2. Perhitungan rata-rata kelas dengan rumus:

X = �(nilai seluruh siswa ) N (banyak siswa )

Keterangan: X = nilai rata-rata kelas

∑n = total nilai yang diperoleh siswa N = banyak siswa

3. Sedangkan untuk menghitung nilai sikap siswa dalam diskusi kelompok dengan format sebagai berikut:

Tabel .3.2 Format Penlaian Sikap dalam Diskusi

No Kel. Nama Aspek yang dinilai Jumlah


(27)

43

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 1 2 3 4 5 6

2 7 8 9 10

Keterangan : 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik Jumlah skor maksimal = 12

Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

Tabel 3.3 Rubrik penilaian Sikap No Aspek yang

dinilai Skor Rubrik

1 Perhatian 1

Siswa tidak memperhatikan selama kegiatan pembelajaran, banyak ngobrol dengan temannya, terlihat tidak fokus

2

Siswa sedikit memperhatikan saat kegiatan pembelajaran, sedikit ngobrol dengan temannya, terlihat kurang fokus

3

Siswa betul-betul memperhatikan pada saat pembelajaran dimulai sampai akhir pembelajaran, tidak ngobrol serta fokus

2 Kerjasama

1 Siswa bekerja sama dalam kelompok hanya sekedarnya saja

2 Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok tetapi kurang aktif


(28)

44

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Siswa mampu bekerja sama dan berperan aktif

3 Keberanian

1 Siswa berani mengemukakan pendapat karena disuruh

2 Siswa mampu mengemukakan pendapat karena tugas

3 Siswa berani mengemukakan pendapat dan berinisiatif sendiri.

4 Keaktifan 1

Siswa bertanya jawab dengan guru atau teman 1 kali, dan ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan,

melakukan observasi namun sedikit mengemukakan gagasan atau ide

2

Siswa bertanya jawab dengan guru atau teman 2 kali, dan cukup baik menjawab pertanyaan, melakukan observasi dan mengemukakan gagasan atau ide

3

Siswa bertanya jawab dengan guru atau teman lebih dari 3 kali, dan menjawab pertanyaan dengan baik, melakukan observasi dan banyak mengemukakan gagasan atau ide

4. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa yang sudah mencapai nilai KKM dengan menggunakan rumus:

TB = �≥ 68

N x 100 Keterangan

TB = Ketuntasan Belajar

n

≥ 68 = banyak siswa yang memiliki nilai lebih besar dari atau sama dengan 68

N

= Banyak siswa 100% = bilangan tetap


(29)

102 Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Pada penelitian ini diperoleh beberapa simpulan, dimana simpulan diperoleh dari hasil penelitian dan analisis serta berdasarkan rumusan masalah yang disusun pada pembelajaran IPA tentang konsep penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN Sodong. Simpulan pada penelitian ini hanya berlaku di SD Negeri Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah diuraikan secara rinci dalam Bab IV, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam proses kegiatan pembelajarannya mengembangkan tujuh komponen pendekatan kontekstual, yakni konstruktivisme (Contructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (reflection) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment). Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual diantaranya dengan menggali pengetahuan awal siswa, memfasilitasi siswa untuk menemukan sendiri pengalaman belajarnya, kemudian menunjukan sesuatu yang dapat ditiru dan tentunya mempunyai kaitan dengan materi yang di pelajari, mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan, merumuskan hipotesis dan pembuktian hipotesis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengamatan dan diskusi bersama kelompoknya kemudian melakukan kegiatan refleksi dengan menyimpulkan materi dan selanjutnya siswa mengerjakan post tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.


(30)

103

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya, menunjukan peningkatan yang signifikan, hal itu terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai ketuntasan 65% atau 20 orang,dengan nilai rata-rata 70. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II, ketuntasannya mencapai 97% atau 30 orang, dengan nili rata-rata 84. Dan nilai rata-rata siswa hasil penilaian sikap dalam diskusi kelompok pun terlihat ada peningkatan setiap siklusnya yaitu dari 74 pada siklus I meningkat menjadi 88 pada siklus II.

A. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, dalam rangka perbaikan tindakan pembelajaran, serta meningkatkan berbagai aspek pembelajaran, baik dalam proses maupun hasil pembelajaran. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan hasil tersebut, maka beberapa saran yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Hendaknya guru mempertimbangkan berbagai hal ketika akan mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran IPA. Salah satunya adalah mempertimbangkan perkembangan berpikir peserta didik, sebagai acuan dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Selain itu, perlu dipertimbangkan kebahasaan dalam penyusunan tes hasil belajar siswa sehingga dapat membantu siswa dalam memahami soal uraian atau soal aplikatif terhadap konsep yang diajarkan. Dalam pelaksanaannya, selain prestasi belajar sebaiknya pembelajaran ditekankan pula pada aktivitas siswa dalam memperoleh pengetahuan. Dalam hal ini hendaknya guru menjadikan pendekatan kontekstual sebagai alternatif pendekatan


(31)

104

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA juga untuk pelajaran lainnya. Diharapkan dengan pendekatan ini dapat meningkatkan pengembangan pengetahuan dan keterampilan dalam membimbing anak didiknya, karena guru sangat menentukan kualitas pendidikan suatu bangsa dan merupakan pendidik para generasi-generasi penerus bangsa ini. 2. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan hasil belajar yang diharapkan, sekolah diharapkan dapat membantu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan ada penelitian yang lebih lanjut dengan penerapan pendekatan kontekstual untuk memperbaiki cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa serta memperdalam pengembangan pendekatan kontekstual tersebut yang lebih bervariasi sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa yang di harapkan.


(32)

105 Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. (2011). (Contextual Teaching and Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Budiawan, Taviv. (2010). Penerapan Pendekatan Ekologi untuk Meningkatkan Kemampuan Eksplorasi pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas $ Sekolah Dasar Negeri Sodong. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Darmawan, D. Dkk.(2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS

Hermawan, Ruswandi. Dkk. (2007). Model Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Hernawan. A.H, Asra, dan L. Dewi. (2009). Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Iskandar (1997). Model-model Pembelajaran IPA Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Bandung : UPI PRESS.

Komalasari. Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Refika Aditama.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Masnur. Muslich. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Muntaha. Kurnia, (2013). Penerapan Metode Ekspositori untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Mahluk Hidup. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Ratnasih. Eli, (2013). Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Bagian Daun dan Fungsinya Melalui Pendekatan Kontekstual. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Sri. Y. Margaretha, E. Hendri, dan A. Sujana. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS.

Sutardi. D, dan E. Sudirjo. (2009). Pembaharuan dalam PBM di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.


(33)

106

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widodo. A, S. Wuryastuti. S, dan Margaretha. (2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winata Putra, dkk. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wiriatmaja, Rochayati, (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

http://alief-hamsa.blogspot.com/2009/10/kontruksi-berarti-membangun-dalam.html http://www.biosanjaya.com/2013/03/pendekatan-kontekstual-atau-ctl-dalam-menulis/ http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html http://dnoeng.wordpress.com/2011/07/17/teori-pembelajaran-ipa/

http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengertian-faktor-dan-indikator-hasil.html http://rahmanboyanese.wordpress.com/2012/04/04/pengertian-hasil-belajar/

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html

http://smp2sampang.wordpress.com/kelembagaan/langkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan-mctaggart/


(1)

44

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Siswa mampu bekerja sama dan berperan aktif

3 Keberanian

1 Siswa berani mengemukakan pendapat karena disuruh

2 Siswa mampu mengemukakan pendapat karena tugas

3 Siswa berani mengemukakan pendapat dan berinisiatif sendiri.

4 Keaktifan 1

Siswa bertanya jawab dengan guru atau teman 1 kali, dan ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan,

melakukan observasi namun sedikit mengemukakan gagasan atau ide

2

Siswa bertanya jawab dengan guru atau teman 2 kali, dan cukup baik menjawab pertanyaan, melakukan observasi dan mengemukakan gagasan atau ide

3

Siswa bertanya jawab dengan guru atau teman lebih dari 3 kali, dan menjawab pertanyaan dengan baik, melakukan observasi dan banyak mengemukakan gagasan atau ide

4. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa yang sudah mencapai nilai KKM dengan menggunakan rumus:

TB = �≥ 68

N x 100 Keterangan

TB = Ketuntasan Belajar

n

≥ 68 = banyak siswa yang memiliki nilai lebih besar dari atau sama dengan 68

N = Banyak siswa

100% = bilangan tetap


(2)

102

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pada penelitian ini diperoleh beberapa simpulan, dimana simpulan diperoleh dari hasil penelitian dan analisis serta berdasarkan rumusan masalah yang disusun pada pembelajaran IPA tentang konsep penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya dengan menerapkan pendekatan kontekstual di kelas IV SDN Sodong. Simpulan pada penelitian ini hanya berlaku di SD Negeri Sodong Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah diuraikan secara rinci dalam Bab IV, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam proses kegiatan pembelajarannya mengembangkan tujuh komponen pendekatan kontekstual, yakni konstruktivisme (Contructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (reflection) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment). Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual diantaranya dengan menggali pengetahuan awal siswa, memfasilitasi siswa untuk menemukan sendiri pengalaman belajarnya, kemudian menunjukan sesuatu yang dapat ditiru dan tentunya mempunyai kaitan dengan materi yang di pelajari, mengarahkan siswa untuk melakukan pengamatan, merumuskan hipotesis dan pembuktian hipotesis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengamatan dan diskusi bersama kelompoknya kemudian melakukan kegiatan refleksi dengan menyimpulkan materi dan selanjutnya siswa mengerjakan post tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.


(3)

103

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya, menunjukan peningkatan yang signifikan, hal itu terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar pada tiap siklus. Hasil belajar siswa pada siklus I mencapai ketuntasan 65% atau 20 orang,dengan nilai rata-rata 70. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh pada siklus II, ketuntasannya mencapai 97% atau 30 orang, dengan nili rata-rata 84. Dan nilai rata-rata siswa hasil penilaian sikap dalam diskusi kelompok pun terlihat ada peningkatan setiap siklusnya yaitu dari 74 pada siklus I meningkat menjadi 88 pada siklus II.

A. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, dalam rangka perbaikan tindakan pembelajaran, serta meningkatkan berbagai aspek pembelajaran, baik dalam proses maupun hasil pembelajaran. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan hasil tersebut, maka beberapa saran yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Hendaknya guru mempertimbangkan berbagai hal ketika akan mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran IPA. Salah satunya adalah mempertimbangkan perkembangan berpikir peserta didik, sebagai acuan dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Selain itu, perlu dipertimbangkan kebahasaan dalam penyusunan tes hasil belajar siswa sehingga dapat membantu siswa dalam memahami soal uraian atau soal aplikatif terhadap konsep yang diajarkan. Dalam pelaksanaannya, selain prestasi belajar sebaiknya pembelajaran ditekankan pula pada aktivitas siswa dalam memperoleh pengetahuan. Dalam hal ini hendaknya guru menjadikan pendekatan kontekstual sebagai alternatif pendekatan


(4)

104

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA juga untuk pelajaran lainnya. Diharapkan dengan pendekatan ini dapat meningkatkan pengembangan pengetahuan dan keterampilan dalam membimbing anak didiknya, karena guru sangat menentukan kualitas pendidikan suatu bangsa dan merupakan pendidik para generasi-generasi penerus bangsa ini. 2. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan hasil belajar yang diharapkan, sekolah diharapkan dapat membantu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan ada penelitian yang lebih lanjut dengan penerapan pendekatan kontekstual untuk memperbaiki cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa serta memperdalam pengembangan pendekatan kontekstual tersebut yang lebih bervariasi sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa yang di harapkan.


(5)

105

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. (2011). (Contextual Teaching and Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa

Arikunto, Suharsimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Budiawan, Taviv. (2010). Penerapan Pendekatan Ekologi untuk Meningkatkan Kemampuan Eksplorasi pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas $ Sekolah Dasar Negeri Sodong. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Darmawan, D. Dkk.(2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS

Hermawan, Ruswandi. Dkk. (2007). Model Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Hernawan. A.H, Asra, dan L. Dewi. (2009). Belajar Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Iskandar (1997). Model-model Pembelajaran IPA Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Bandung : UPI PRESS.

Komalasari. Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung : PT Refika Aditama.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Masnur. Muslich. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Muntaha. Kurnia, (2013). Penerapan Metode Ekspositori untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Mahluk Hidup. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Ratnasih. Eli, (2013). Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Konsep Bagian Daun dan Fungsinya Melalui Pendekatan Kontekstual. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Sri. Y. Margaretha, E. Hendri, dan A. Sujana. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS.

Sutardi. D, dan E. Sudirjo. (2009). Pembaharuan dalam PBM di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.


(6)

106

Asep Aliarahman, 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pemebelajaran IPA di Kelas tentang Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widodo. A, S. Wuryastuti. S, dan Margaretha. (2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winata Putra, dkk. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wiriatmaja, Rochayati, (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

http://alief-hamsa.blogspot.com/2009/10/kontruksi-berarti-membangun-dalam.html http://www.biosanjaya.com/2013/03/pendekatan-kontekstual-atau-ctl-dalam-menulis/ http://dedi26.blogspot.com/2013/04/pengertian-pembelajaran-menurut-para.html http://dnoeng.wordpress.com/2011/07/17/teori-pembelajaran-ipa/

http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/pengertian-faktor-dan-indikator-hasil.html http://rahmanboyanese.wordpress.com/2012/04/04/pengertian-hasil-belajar/

http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html

http://smp2sampang.wordpress.com/kelembagaan/langkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan-mctaggart/


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA Upaya Meningkatkan Keberanian Bertanya Dan Hasil Belajar IPA Materipenggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Metode Index Card Match Bag

0 4 15

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN Upaya Meningkatkan Keberanian Bertanya Dan Hasil Belajar IPA Materipenggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Dengan Metode Index Card Match Bagi Siswa Kela

0 1 13

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PUCANGAN 03 KARTASURA PADA PELAJARAN IPA MATERI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PUCANGAN 03 KARTASURA PADA PELAJARAN IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA MENGGUNAKAN

0 0 17

Penerapan pendekatan kontekstual Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran ipa materi tumbuhan dan bagiannya.

0 2 39

PENGGUNAAN MEDIA FILM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD : Penelitian Tindakan Kelas di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Ganjil Kecamatan Jalancagak Kabupaten Su

0 2 42

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA MATERI JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V.

0 0 51

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 DUKUHWIDARA.

0 0 51

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD SISWA KELAS IV SDN MOJOKERTO

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) AL-WASHLIYAH PERBUTULAN KEC. SUMBER

0 0 20