Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Abuan - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bbuan.
PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE TAHUN 2016
DESA
: ABUAN
KECAMATAN
: KINTAMANI
KABUPATEN
: BANGLI
NI KETUT DINA AMBARA YANI
1306305062
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
(2)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan di Desa Abuan. Program Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program dari program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
Bapak Ir. Nyoman Ardika, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini.
Bapak Nyoman Sucitra selaku Perbekel Desa Abuan atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung.
Bapak I Kadek Purwanta sebagai Kelian Banjar Dinas Abuan atas informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis.
Bapak I Ketut Sandiasa dan keluarga sebagai Keluarga Dampingan penulis yang telah bersedia menerima dibimbing dan diberikan arahan.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas segala perhatian dan bantuannya, penulis sampaikan terimakasih.
Abuan, Agustus 2016
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar…….………. ii
Daftar Isi……… iii
Lembar Pengesahan………... iv
BAB I……… 1
BAB II………...……… 5
BAB III……….……… 7
BAB IV……….……… 11
BAB V………...……… 13
(4)
(5)
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Dan salah satu program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan keluarga.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Melalui kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut.
Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.Pada KKN PPM periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yaitu Keluarga I Ketut Sandiasa yang tergolong sebagai keluarga kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa Abuan, I Nyoman Sucitra. I Ketut Sandiasa dalam kartu keluarga yang diperoleh penulis, merupakan sebagai kepala keluarga yang menanggung seorang istri yaitu Wayan Karmini dengan satu orang putra yaitu Wayan Ega Praditya dan satu orang putri yaitu Kadek Alika Febriani.
(6)
Berikut adalah data keluarga dari Ketut Sandiasa
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Ketut Sandiasa Menikah 32 tahun SMP Buruh
Pencari pasir hitam
Kepala Keluarga
2 Ni Wayan Karmini Menikah 28 tahun SMA Buruh pencari Pasir Hitam
Istri
3 I Wayan Ega Praditya
Belum Menikah
10 tahun SD - Anak pertama 4 Ni Kadek Alika Belum
Menikah
5 tahun Belum sekolah
- Anak kedua 5 Nyoman Linggut Menikah 68 tahun Tidak
sekolah
- Bapak
6 Wayan Nistri Menikah 65 tahun Tidak sekolah
- Ibu
Ketut Sandiasa merupakan kepala keluarga yang memiliki tanggungan orang tua yaitu bapak dan ibu selain itu seorang istri dan dua orang anak, pekerjaannya pun tidak tetap yang hanya mengandalkan menjadi buruh pencari tanah hitam. Ketut Sandiasa juga masih memiliki orang tua yaitu Nyoman linggut dan Wayan Nistri serta serorang kakak laki – laki yang bernama Wayan Lonto, kedua orang tua Ketut Sandiasa ini dalam tanggungannya. I Ketut Sandiasa dan keluarga, tinggal dirumah yang sangat sederhana dengan luas pekarangan 10 are, yang terdiri dari 5 are sebagai pekarangan rumah dan 5 are sisanya sebagai kebun. Pekarangan rumah 5 are tersebut terdiri dari Merajan, Bale dangin yang sekaligus sebagai kamar tidur dari orang tua dari Ketut Sandiasa, bale daje namun sudah tidak layak digunakan, dan bale dauh yang merupakan kamar keluarga Ketut Sandiasa dan berdamipngan dengan dapur dari orang tua Ketut Sandiasa serta sebelah selatan merupakan dapur dari keluarga Ketut Sandiasa, sedangkan untuk jamban Keluarga Ketut Sandiasa masih belum mampu membuatnya, jadi ketika ingin mandi atau buang air mereka biasanya di belakang pekarangan rumahnya.
(7)
I Ketut sandiasa sendiri dalam kesehariannya juga bekerja sebagai buruh pencari pasir. Karena pekerjaan Ketut Sandiasa yang tidak tetap, maka sang istri yaitu Wayan Karmini juga membantu keperluan rumah tangga dengan bekerja sebagai buruh pencari tanah hitam disekitar desa Abuan yang digunakan untuk membuat tugu. Pekerjaan Wayan Karmini pun pendapatannya tidak tetap, karena panggilan untuk mengambil tanah tidak setiap hari.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan Ketut Sandiasa, digolongkan keluarga yang yang kurang mampu menurut arahan dari kepala desa Abuan yaitu I Nyoman Sucitra. I Ketut Sandiasa hanya mengandalkan pendapatan hasil dari menjadi buruh pancari pasir hitam. Upah yang diterima dalam sekali melakukan pekerjaanya itu sebesar Rp 50.000,- dan lama waktu bekerjanya mulai dari jam 7 pagi sampai dengan 12 siang namun tidak setiap hari mendapatkan pekerjaan sebagai buruh pencari pasir hitam. Setelah bekerja mencari pasir hitam I Ketut Sandiasa juga memliki peliharaan babi dan sapi. Babi yang masih kecil dibeli dengan harga Rp. 600.000 kemudian dipeliharadalam 6 bulan tersebut dapat dijual hingga harga Rp. 5.000.000,-.Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi lainnya Ketut Sandiasa juga dibantu oleh sang istri ikut membantu memenuhi keperluan dapur dengan bekerja juga sebagai buruh pencari pasir hitam. Selain itu istri dari Ketut Sandiasa ini juga bekerja sampingan di ladang bersama neneknya di belakang rumah yang menghasilkan jeruk, labu, dan labu siam. Hasil ladang yang dihasilkan biasanya hanya untuk memenuhi kebtuhan sehari – hari untuk banten maupun untuk kebutuhan sehari - hari.Penghasilan yang di dapat dalam sebulan kurang lebih Rp. 2.000.000,-.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1Kebutuhanse hari - hari
Pengeluaran I Ketut Sandiasa dalam sehari rata –rata Rp. 50.000,- dengan rincian pengeluaran untuk biaya sekolah, biaya makan dalam sehari.
1.2.2.2Listrikdan Air
Untuk biaya listrik pada keluarga I Ketut Sandiasa menghabiskan sekitar Rp 60.000,-. Untuk biaya air yang biasanya diperuntukkan sebagai kebutuhan MCK dan memasak.
1.2.2.3Pendidikan
Tanggungan sekolahnya hanya untuk anak pertamanya saja yaitu Wayan Ega Praditya masih tingkat Sekolah Dasar. Untuk pengeluaran tiap bulan untuk keperluan alat sekolah sebesar Rp.
(8)
50.000,-. Ega sendiri disekolahnya setiap hari senin dibiasakan menabung sebesar Rp. 20.000,- per minggu, hasil tabungannya tersebut akan digunakan untuk mengganti seragam pada awal tahun ajaran baru nanti. Untuk anak kedua yaitu Kadek Alika Febriani masih belum memasuki bangku sekolah jadi untuk biaya sekolah masih belum ada.
1.2.2.4Kesehatan
Kesehatan, Ketut Sandiasa dan keluarga masih belum terdapat masalah penyakit yang serius, karena usia Ketut Sandiasa dan keluarga masih sendiri masih tergolong muda dan produktif. Namun keluhan sakit yang sering dirasakan adalah kelelahan karena bekerja terlalu payah. Namun Kesehatan orang tua dari Ketut Sandiasa yaitu bapak dari Ketut Sandiasa mengidap penyakit gagal ginjal, yang setiap hari sabtu harus ke rumah sakit untuk cuci darah. Sedangkan ibu dari Ketut Sandiasa sering mengalami kelelahan dan kesemutan di daerah tangan.
1.2.2.5Rohani
Pengeluarandalam hal rohani Ketut Sandiasa untuk keperluan banten pada saat terdapat hari raya diurus yaitu Wayan Karmini. Alat – alat yang digunakan untuk banten sebagian besar mencari di ladang.Wayan Karmini setiap hari raya menghabiskan alat – alat untuk upacara sebanyak kurang lebih Rp. 50.000 dalam sebulan.
1.2.2.6 Sosial
Pengeluaran social keluarga Ketut Sandiasa terdiri dari kegiatan keagamaaan. Setiap terdapat upacara keagaman dia mengeluarkan sebesar Rp 25.000,-
(9)
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dihadapi oleh Ketut Sandiasa yang dapat dilihat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya :
Jalan menuju tempat KK Dampingan sangat sulit dilalui oleh kendaraan, karena masih belum di aspal dan cukup berbahaya ketika hujan.
Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan belum baik Keadaan beberapa bagian rumah tidak layak pakai
Belum memiliki jamban yang layak
Tidak memiliki usaha yang menghasilkan pendapatan secara pasti Harga air yang digunakan untuk keperluan berkebun cenderung mahal
Dari beragammasalah yang diterangkan, permasalahan tersebut dapat digolongkan ke dalam beberapa kategori yaitu:
Ekonomi Infrasruktur Kesehatan 2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan infrastruktur dan perkonomian diantaranya :
Kondisi rumah yang layak pakai terbatas.
Keadaan perekonomian masih belum stabil, karena penghasilan belum tetap Kondisi keberihan lingkungan belum baik
Kesehatan keluarga yang belum baik 2.2.1 Kondisi rumah yang layak pakai terbatas
Kondisi rumah yang masih layak pakai hanya satu bangunan rumah yang langsung menjadi kamar tidur, sedangkan dapurnya masih dalam bangunan semi permanen. Fasilitas dapur masih tergolong sederhana dan penataan perabotan kurang tertata. Bangunan yang tidak layak pakai
(10)
sebelumnya merupakan tempat tidur dari orang tua I Ketut Sandiasa, namun karena sudah dimakan usia, dan belum mampu untuk merenovasi, sehingga sekarang terbengkalai dan menjadi tempat ayam bertengger.
2.2.2 Keadaan perekonomian yang belum mempunyai penghasilan tetap setiap bulannya Keadaan perekonomian belum stabil, karena pekerjaan mereka peroleh belum tetap. Pekerjaan yang didapat sebagai buruh pencari tanah pasir tidak setiap hari beliau dapatkan. Buruh pencari tanah hitam tersebut bekerja ketika mandor mendapatkan order dari pembeli pasir hitam. Ketut Sandiasa sendiri juga memiliki peliharaan babi namun hasil yang didapatkan dalam jangka panjang. Sehingga apabila teradapat kebutuhan mendesak, hasil dari menjadi peternak babi tidak bisa diandalkan.
2.2.3 Kondisi kebersihan lingkungan belum baik
Kondisi kebersihan lingkungan seperti dapur dan keadaan untuk kondisi jamban yang tidak layak. Kondisi lingkungan dapur tidak terjaga kebersihannya karena tempat mencuci alat – alat masak masih diluar ruangan dan air untuk mencuci terbatas, karena daerah desa Abuan sumber mata air sangat jauh jadi untuk keperluan air mereka membeli air atau menggunakan air hujan untuk MCK, dan memasak.
2.2.4 Kesehatan keluarga yang belum baik
Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Ketut Sandiasa masih belum baik seluruhnya. Salah satu dari keluarga yang dibawah tanggungan yaitu Bapak dari Ketut Sandiasa yaitu Nyoman Linggut sendiri mengalami penyakit kronis yaitu gagal ginjal. Nyoman Linggut sendiri harus cuci darah setiap semingu sekali yaitu hari sabtu. Selain itu ibu dari I Ketut Sandiasa yaitu Wayan nistri sering merasa kelelahan karena usia dan bekerja terlalu lelah.
(11)
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya diupayakan memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari penulis selaku mahasiswa pendamping keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Ketut Sandiasa diantaranya Program Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang.
3.1.1 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Penyuluhan ini dilakukan untuk membagi informasi kepada I Ketut Sandiasa dan keluarga bahwa kebersihan pada makanan, dan alat – alat memasak dijaga kebersihannya. Kondisi dapur keluarga I Ketut Sandiasa seharusnya didukung kondisi alat kebersihan yang lebih baru. Serta tempat untuk membersihkan alat – alat memasaknya ditaruh di tempat yang lebih besih. Karena untuk jangka panjangnya kebersihan alat – alat makan dan lingkungan sekitar dapur akan berdampak pada kesehatan keluarga I Ketut Sandiasa.
3.1.2 Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang
Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga Ketut Sandiasa. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan dapat membantu. Seperti identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka kebutuhan keluarga yang sangat diperlukan adalah kebutuhan akan sandang karena untuk alat – alat dapur yang digunakan sudah tergolong lusuh dan tidak terawat. Selain itu diberikan juga kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, kopi, mie, dan roti.
3.1.3 Pemberian Penyuluhan Kesehatan sekaligus Membuat Tabungan untuk Kesehatan Program penyuluhan untuk menjaga kesehatan agar tetap menjaga pola makan agar sesuai kebutuhan gizi setiap hari. Programuntuk membuat tabungan untuk kesehatan ini dibuat untuk menyiapkan dana untuk persiapan perawatan Nyoman linggut untuk berobat setiap minggunya. Selain itu tabungan kesehatan ini penting untuk keperluan mendadak apabila terjadi masalah kesehatan yang mendadak.
(12)
Jadwal Kegiatan
No Hari/tanggal JenisKegiatan
1. Rabu, 27Juli 2016
Pembagian KK dampingan oleh Kepala Desa Abuan sekaligus mengunjungi dan berkenalan dengan keluarga Ketut Sandiasa. (2 jam)
2 Jumat, 29 Juli 2016
Meminta biodata kepala keluarga serta anggota keluarga dampingan berupa diskusi ringan. (2 jam)
3 Sabtu, 30 Juli 2016
Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi I Ketut Sandiasa dan keluarga. (3 jam)
4 Minggu, 31 Juli 2016
Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi Ketut Sandiasa dan keluarga. Sekaligus mengajarkan anak kedua belajar mewarnai. (3 jam)
5 Senin, 1 Agustus 2016
Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi I Ketut Sandiasa dan keluarga. Sekaligus mengajarkan anak pertama belajar membaca. (3 jam)
6 Selasa, 2 Agustus 2016
Memberikan bantuan berupa bahan makanan, dan alat – alat untuk kebersihan dapur(3 jam)
7 Rabu, 3 Agustus 2016
Mengidentifikasi masalah ekonomi yang di hadapi berupa diskusi dan membantu mencari makan untuk ternak (3 jam)
8 Kamis, 4 Agustus 2016
Mengidentifikasi masalah sanitasi berupa diskusi ringan dan sekaligus mencari sayur untuk makanan ternak (3 jam)
9 Jumat, 5 Agustus 2016
Mengidentifikasi masalah sosial yang mungkin dihadapi keluarga Ketut Sandiasa berupa diskusi ringan (2 jam)
10 Sabtu, 6 Agustus 2016
Berdiskusi ringan untuk memberikan solusi masalah ekonomi berupa masukan untuk mendirikan usaha berjualan makanan ternak (3 jam)
(13)
11 Minggu, 7 Agustus 2016
Mengindentifikasi masalah kesehatan yang mungkin dihadapi berupa diskusi ringan bersama keluarga I Ketut Sandiasa
12 Senin, 8 Agustus 2016
Memberikan penyuluhan kesehatan yaitu tentang menjaga pola makan yang cukup dan bergizi (3 jam)
13 Selasa, 9 Agustus 2016
Membantu anak pertama Ketut Sandiasa mengerjakan tugas sekolah (2 jam)
14 Rabu, 10 Agustus 2016
Mengidentifikasi masalah sesuai dengan kuisioner survey mawas diri (3 jam)
15 Kamis, 11 Agustus 2016
Membantu Wayan Nistri mencari makanan ternak untuk dijual(3 jam)
16 Jumat, 12 Agustus 2016
Wayan Karmini menyiapkan alat – alat untuk persiapan banten piodalan tumpek (3 jam)
17 Sabtu, 13 Agustus 2016
Membantu anak pertama mengerjakan tugas sekolah Membantu (3 jam)
18 Minggu, 14 Agustus 2016
Berbincang dan mendekatkan diri kepada Keluarga Ketut Sandiasa agar menjaga kesehatan (3 jam)
19 Senin, 15 Agustus 2016
Berbincang untuk memberikan saran untuk kebersihan lingkungan (4 jam)
20 Selasa, 16 Agustus 2016
Memberikan bantuan sembako untuk kebutuhan setiap hari(3 jam)
(14)
21 Rabu, 17 Agustus 2016
Memberikan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat disertai dengan diskusi ringan bersama keluarga Ketut Sandiasa (3 jam)
22 Kamis, 18 Agustus 2016
Berbincang – bincang dan membantu Nenek yaitu Nyoman Nistri untuk mencari labu (3 jam)
23 Jumat, 19 Agustus 2016
Berdiskusi mengenai solusi yang telah diberikan bermanfaat secara berkelanjutan (4 jam)
24 Sabtu, 20 Agustus 2016
Melengkapi profil yang belum lengkap dan data yang diperlukan, serta membantu untuk mencari makanan untuk ternak (4 jam)
25 Minggu, 22 Agustus 2016
Memberikan bantuan alat tulis dan buku untuk keperluan sekolah Wayan Ega Praditya (4 jam)
26 Senin, 23 Agustus 2016
Memberikan masukan terhadap Nyoman linggut tentang menjaga pola makanan agar tetap sehat (4 jam)
27 Selasa, 24 Agustus 2016
Berdiskusi dengan keluarga mengenai tabungan adalah hal yang peting untuk menjaga kebutuhan masa depan (4 jam)
28 Rabu, 25 Agustus 2016
Perpisahan dengan keluarga dampingan sekaligus memberikan kebutuhan sandang (4 jam)
(15)
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan
Lokasi kegiatan KK Dampingan sesuai dengan rumah dari KK dampingan dan tempat yang telah ditentukan. Rumah KK Dampingan tersebut berada di rumah di keluarga Ketut Sandiasa yaitu Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, dan Kabupaten Bangli. Kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Abuan. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan diskusi ringan dan obrolan – obrolan santai bersama keluarga I Ketut Sandiasa untuk suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan kendala dalam keluarga dan menerima solusi yang ditawarkan.
Kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 28 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 3,5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 98 jam.
4.2. Hasil
Program yang sudah dilaksanakan kepada KK Dampingan adalah program yang diprioritaskan. Dari program yang telah dilakukan hasilnya masih belum dapat dirasakan secara langsung, karena memerlukan waktu. Hasil yang dapat dilaporkan sekarang adalah program yang telah dilakukan kepada KK Dampingan diterima dengan baik, dan mendapat perhatian baik oleh keluarga Ketut Sandiasa.
4.3. Kendala
Kendala yang penulis temukan selama melakukan KK dampingan dengan keluarga Ketut Sandiasa adalah kesulitan untuk bertemu keluarga I Ketut Sandiasa. Ketut Sandiasa adalah seorang
(16)
pekerja pencari tanah hitam, kemudian bekerja sambilan di tempat lain, sehingga berada dirumah lebih sering pada saat malam hari. Selain itu juga I Ketut Sandiasa meiliki keluarga yang harus di “Aben” sehingga intensitas untuk bertemu sedikit, karena harus ngayah untuk kegiatan pengabenan tersebut. Solusinya adalah ketika Keluarga I Ketut Sandiasa sudah selesai dengan keperluan untuk pengabenan, baru bisa bertemu dengan seluruh keluarga Ketut Sandiasa. Pada saat kunjungan lebih sering bertemu dengan orang tua dari Ketut Sandiasa, sehingga solusinya materi yang disampaikan harus dengan pendekatan diskusi ringan dan gampang dimengerti dan lebih mudah untuk memberikan masukan untuk menjaga pola makan sehat harus dengan telaten.
(17)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga Dampingan yang penulis dampingi adalah keluarga Ketut Sandiasa. Masalah yang penulis dapat identifikasi dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan dan kondisi bangunan terdapat yang belum layak. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak tetap dan terkadang apabila terdapat kebutuhan mendadak tidak dapat mencukupi kehidupan sehari - hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga dan memberikan masukan untuk melanjutkan untuk usaha berjualan makanan ternak dari pohon ubi. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah penyakit yang diderita oleh bapak I Ketut Sandiasa yaitu Nyoman Linggut mengalami penyakit gagal ginjal. Solusi yang ditawarkan adalah menjaga pola makan tetap sehat dan menjaga kebersihan makanan. Masalah Kondisi bangunan terbatasnya bangunan yang layak adalah terdapat kamar dari orang tua dari I Ketut Sandiasa sudah tidak layak huni, sehingga kamar tidur pindah ke dapur. Penulis menyarankan kamar tidur dan dapur orang tua Ketut Sandiasa dipisahkan sedangkan dapur untuk orang tua Ketut Sandiasa menjadi satu bersama Ketut Sandiasa agar kebersihan kamar untuk tidur dari orang tua Ketut Sandiasa lebih terjaga.
5.2 Saran
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis di KK Dampingan keluarga Ketut Sandiasa, maka saran yang dapat penulis berikan, antara lain :
Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.
(18)
Diharapkan kepada keluarga Ketut Sandiasa untuk lebih menyadari pentingnya serta pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sesuai waktu yang diperlukan.
Keluarga Ketut Sandiasa diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi yang diberikan demi kelangsungan hidup yang lebih baik.
(19)
Lampiran
Kondisi rumah keluarga Ketut Sandiasa
(20)
(21)
(22)
(1)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga Dampingan yang penulis dampingi adalah keluarga Ketut Sandiasa. Masalah yang penulis dapat identifikasi dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan dan kondisi bangunan terdapat yang belum layak. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak tetap dan terkadang apabila terdapat kebutuhan mendadak tidak dapat mencukupi kehidupan sehari - hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga dan memberikan masukan untuk melanjutkan untuk usaha berjualan makanan ternak dari pohon ubi. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah penyakit yang diderita oleh bapak I Ketut Sandiasa yaitu Nyoman Linggut mengalami penyakit gagal ginjal. Solusi yang ditawarkan adalah menjaga pola makan tetap sehat dan menjaga kebersihan makanan. Masalah Kondisi bangunan terbatasnya bangunan yang layak adalah terdapat kamar dari orang tua dari I Ketut Sandiasa sudah tidak layak huni, sehingga kamar tidur pindah ke dapur. Penulis menyarankan kamar tidur dan dapur orang tua Ketut Sandiasa dipisahkan sedangkan dapur untuk orang tua Ketut Sandiasa menjadi satu bersama Ketut Sandiasa agar kebersihan kamar untuk tidur dari orang tua Ketut Sandiasa lebih terjaga.
(2)
Diharapkan kepada keluarga Ketut Sandiasa untuk lebih menyadari pentingnya serta pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sesuai waktu yang diperlukan.
Keluarga Ketut Sandiasa diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi yang diberikan demi kelangsungan hidup yang lebih baik.
(3)
Lampiran
Kondisi rumah keluarga Ketut Sandiasa
(4)
(5)
(6)