OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Tayangan Talkshow Mel’s Update Episode 04 Maret 2013 DI ANTV).

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN
TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV
(Studi Deskr iptif Opini Masyar akat Di Sur abaya Tentang
Tayangan Talkshow Mel’s Update Episode 04 Maret 2013 DI ANTV)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fisip UPN ”Veteran”
J awa Timur

Disusun Oleh :
M. Machrus
NPM : 0643310413

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2013


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN
TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV
(Studi Deskr iptif Opini Masyar akat Di Sur abaya Tentang Tayangan
Talkshow Mel’s Update Episode 04 Mar et 2013 DI ANTV)

Oleh
M. Machrus
0643310413
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 20 J uni 2013
Menyetujui
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua


Dra. Sumardjijati, Msi
NIP. 1962032319930920011

Dra. Sumardjijati, Msi
NIP. 1962032319930920011
2. Sekretaris

Ir. H. Didek Tranggono, MSi
NIP. 19581225199001101
3. Anggota

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed
NPT. 3730 5990 1701
Mengetahui
WS Dekan

Dra. Sumardjijati, Msi
NIP. 1962032319930920011


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah
melimpahkan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini atas bantuan dari beberapa
pihak. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan menyampikan
ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu guna mendukung
kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan terimakasih
kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.


2.

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Juwito, S. Sos., MSi., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

4.

Dra. Sumardjijati, Msi, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu guna membantu, memberi masukan dan saran kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Semua dosen dan staff dosen Universitas Pembangunan Nasioanal ”Veteran”
Jawa Timur.

6.

Orang tuaku tercinta yang berada di alam sana yang telah memotivasi peneliti
dalam penyelesaian skripsi ini.

7.

Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, penulis ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari
penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat

dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa
yang akan datang.`

Surabaya, Mei 2013

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii
ABSTRAKSI ................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 8
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8
BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Definsi Media Massa ................................................................ 10
2.2. Peran Media Massa ................................................................... 11
2.3. Media Televisi .......................................................................... 13
2.4. Karakteristik Media Televisi ..................................................... 15
2.5. Dampak Media Televisi ............................................................ 16
2.6. Format Acara Televisi ............................................................... 17
2.7. Pengertian Talk Show ................................................................ 18
2.8. Jenis Talk Show ........................................................................ 19
2.9. Penonton Televisis sebagai Khalayak Massa ............................. 20
2.10.Opini ........................................................................................ 21

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


2.11.Teori S-O-R .............................................................................. 23
2.12.Kerangka Berpikir ..................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................... 29
3.1.1. Program Talk Show ......................................................... 31
3.1.2. Pengukuran Variabel ....................................................... 32
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ........................ 33
3.2.1. Populasi ......................................................................... 33
3.2.2. Sampel ........................................................................... 34
3.2.3. Teknik Penarikan Sampel ............................................... 34
3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38
3.4. Metode Analisis Data................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 40
4.2.Penyajian Data dan Analisis Data ............................................... 41
4.2.1. Identitas Responden ....................................................... 41
4.2.2. Informasi Tentang Media ............................................... 44
4.2.3. Opini Responden ............................................................ 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan ................................................................................. 76
5.2.Saran .......................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

Jumlah Sampel Untuk Keseluruhan Surabaya ............................ 36

Tabel 4.1

Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 42

Tabel 4.2


Responden Berdasarkan Usia ..................................................... 42

Tabel 4.3

Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................ 43

Tabel 4.4

Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................ 44

Tabel 4.5

Frekuensi Menonton Tayangan Selama Sebulan ........................ 45

Tabel 4.6

Durasi Menonton Tayangan Dari Awal Sampai Akhir .............. 45

Tabel 4.7


Kesesuaian Topik Dengan Nama Program ................................ 47

Tabel 4.8

Realitas Masalah Yang Diangkat ............................................... 48

Tabel 4.9

Kesesuaian Topik Dengan Isi Acara .......................................... 49

Tabel 4.10

Kesesuaian Dengan Segmentasi Khalayak Pemirsanya .............. 50

Tabel 4.11

Berita-Berita Update Yang Diangkat ......................................... 51

Tabel 4.12

Pengkategorian Topik Mel’s Update .......................................... 53

Tabel 4.13

Kesesuaian Narasumber Yang Diundang Dengan Tema Yang
Diangkat .................................................................................... 54

Tabel 4.14

Pakaian Sopan Yang Digunakan Narasumber ............................ 55

Tabel 4.15

Tingkah Laku Baik Narasumber Selama Acara .......................... 56

Tabel 4.16

Pilihan Kata Yang BaikNarasumber Yang Diundang Dalam
Menjawab Pertanyaan Pembawa Acara ..................................... 57

Tabel 4.17

Cara Berbicara Yang Baik Narasumber Yang Diundang Dalam
Menjawab Pertanyaan Pembawa Acara ..................................... 58

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.18

Interaksi Baik Narasumber Yang Diundang Dengan Pembawa
Acara ......................................................................................... 60

Tabel 4.19

Narasumber Yang Diundang Me miliki Kompetensi Di
Bidangnya ................................................................................. 61

Tabel 4.20

Pengkategorian Narasumber Mel’s Update ................................ 63

Tabel 4.21

Pembawa Acara Mampu Membawakan Acara Sesuai Dengan
Tema Yang Diangkat ................................................................. 64

Tabel 4.22

Pembawa

Acara

Berpakaian

Dengan

Sopan

Dalam

Membawakan Acara .................................................................. 65
.Tabel 4.23 Pembawa Acara Bertingkah Laku Baik Selama Acara Mel’s
Update ....................................................................................... 66
Tabel 4.24

Pembawa Acara Memiliki Pilihan Kata Yang Baik Dalam
Membawakan Acara .................................................................. 67

Tabel 4.25

Pembawa Acara Memiliki Cara Berbicara Yang Baik Dalam
Membawakan Acara .................................................................. 68

Tabel 4.26

Pembawa Acara Mampu Berinteraksi Baik Dengan Dengan
Narasumber Yang Diundang Dan Pemirsa ................................. 70

Tabel 4.27

Pembawa Acara Memiliki Kompetensi Di Bidangnya ............... 71

Tabel 4.28

Pengkategorian Presenter Mel’s Update ..................................... 73

Tabel 4.29

Opini Responden Terhadap Tayangan Mel’s Update di ANTV .. 73

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.

Model Teori S-O-R .................................................................. 26

Gambar 2.2.

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Opini Masyarakat
Terhadap Tayangan Mel’s Update di Antv ............................... 28

Gambar 3.1

Bagan Penentuan Wilayah Multistage Cluster Random
Sampling ................................................................................. 36

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner

Lampiran 2

Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran 3

Deskripsi Jawaban Responden

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

M. Machrus, 0643310413 OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN
TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV (Studi Deskriptif Opini
Masyarakat Di Surabaya Tentang Tayangan Talkshow Mel’s Update
Episode 04 Maret 2013 Di ANTV)
Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia adalah
kebutuhan akan informasi.Saat ini banyak bermunculan acara talk show. Pada
akhir tahun 2012 terdapat salah satu talk show di ANTV yang sedang digemari
yakni Mel’s Update. Mel’s Update merupakan salah satu program light talkshow
di ANTV yang membahas issue-issue terkini, baik dari angle beritanya maupun
issue terkait, yang dikemas dengan tema yang menarik dan tetap berhubungan.
kontroversi terjadi saat episode tanggal 04 Maret 2013 dengan bintang tamu Ikang
Fauzi dan istrinya Marisa Haque dimana Mel’s Update mendapatkan teguran yang
kedua dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada tanggal 24 April 2013. Tujuan
dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui opini masyarakat tentang tayangan
Talk Show Mel’s Update episode 04 Maret 2013 di ANTV.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berusia
lebih dari 17 tahun dan teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
multistage cluster random sampling. yaitu pengambilan sampel jika anggota
populasi yang diteliti atau sumber data sangat luas. Pengumpulan data untuk
penelitian disini menggunakan dua pendekatan yaitu data primer dan data
sekunder. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi
Dari hasil pengujian didapatkan hasil sebagian besar masyrakat Surabaya
memberikan opini yang mengarahkan jawaban ke arah positif karena karena
responden merasa bahwa responden merasa topik yang diangkat oleh Mel’s
Update sesuai dengan isi acara yang disajikan, selalu menghadirkan berita-berita
update, narasumber memang bertingkah laku baik, narasumber duduk dengan
sopan dan memperlihatkan gesture yang baik, narasumber dalam memberikan
jawaban pembawa acara menggunakan kata yang sopan dan tidak menyinggung
orang lain, pembawa acara Mel’s Update Melanie Richardo merupakan pembawa
acara yang kompeten dibidangnya sehingga mampu menyesuaikan dengan topik
yang ada dan pembawa acara sangat pandai dalam berinteraksi dengan
narasumber.
Keyword : Opini, Talk Show, Mel’s Update

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia
adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang
terjadi didunia atau disekelilingnya, manusia sangat membutuhkan kehadiran
media untuk memenuhi kebutuhannya. Maka hadirlah sarana komunikasi yang
lebih dikenal sebagai media massa, Perkembangan media massa akhir ini sangat
pesat. Media massa menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk
informasi kepada masyarakat. Munculnya kesadaran tentang arti dan nilai dari
informasi membuat masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari informasi yang
disajikan oleh media massa. (Sobur, 2006:162).
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Masing-masing media massa
mempunyai tampilan isi yang berbeda - beda, hal ini di maksudkan untuk menarik
minat masyarakat untuk mengkonsumsi. Pada dasarnya masyarakat tentu
menginginkan informasi yang lebih mudah, lebih cepat, faktual, aktual, dan sesuai
kebutuhan. Hal ini mengakibatkan media massa berlomba-lomba dalam
menyajikan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya. Beraneka
ragam media yang bermunculan, memungkinkan lebih adanya keleluasaan untuk
memilih mana yang paling cocok untuk dijadikan media penyampaian informasi

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

maupun berita (Bungin, 2006 : 40). Berita sendiri adalah sebuah laporan yang
berisi opini yang sangat penting dan berkaitan mengenai suatu fakta yang
mengandung minat bagi sejumlah besar penduduk (Effendy, 1993:67).
Salah satu media massa yang paling banyak digunakan masyrakat saat ini
adalah televisi. Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di
depan pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol
dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman,
televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu.
(Morrisan, 2004:1).
Media televisi pada hakekatnya adalah movie atau motion picture in the
home, yang membuat pemirsanya tidak perlu keluar rumah untuk menontonnya.
Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki televisi dan
keunggulan yang lain adalah televisi tersaji dalam bentuk audio visual, dengan
kata lain televisi adalah perpaduan antara radio dan film, ini menjadi daya tarik
kuat televisi. Selain mempunyai unsur kata-kata sound effect, juga mempunyai
unsur visual berupa gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang
mendalam pada pemirsa. Sehingga seolah-olah khalayak berada di tempat
peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi itu (Effendy, 2000:177).
Media massa, khususnya televisi saat ini telah mengalami perkembangan
pesat di berbagai negara. Era siaran televisi diawali oleh stasiun pemerintah, yaitu
Televisi Republik Indonesia (TVRI), secara tidak langsung telah mendorong

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

munculnya televisi swasta. Diawali oleh Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
dan Surya Citra Televisi (SCTV), ANTV, Lativi, METRO-TV, TRANS TV,
Global TV dan Trans 7 saat ini mulai tumbuh dan berkembang, baik yang
nasional maupun yang lokal (Kuswandi, 1996:37). Ada juga stasiun televisi lokal
di beberapa daerah, misalnya Riau TV, JTV, Batu TV dan masih banyak lagi.
Perkembangan tersebut sangat membantu masuknya arus informasi bagi
masyarakat.
Di Indonesia keberhasilan talk show TV ditandai dengan munculnya acara
“Perspektif” yang digawangi Wimar Witoelar pada awal tahun 90-an di SCTV.
Acara ini menandai sejarah TV di Indonesia karena keberhasilan Bung Wimar
yang mengusung kebebasan berbicara di depan publik, padahal masa itu dikenal
sebagai masa Orde Baru di mana campur tangan pemerintah akan memasung
siapa pun yang berani berbicara terbuka tentang kebobrokan pemerintahan
Soeharto. Tetapi, justru di sinilah kelebihan “Perspektif”. Bung Wimar ternyata
dapat melenggang sendiri mengupas berbagai topik dari bermacam-macam
narasumber (Naratama, 2004). “Trend talk show kemudian beralih ke acara yang
lebih banyak memasukkan unsur hiburan” Lusia, (2004:27). “Agaknya,
masyarakat

memang

lebih

menyukai

perbincangan

yang

ringan-ringan,

menghibur, dan tidak sampai membuat kening berkerut, dibandingkan dengan
yang menawarkan informasi”. Lusia, (2006:123). Sebelum Empat Mata muncul,
talk show yang “merajai” televisi kita adalah Om Farhan. Acara ini berhasil
menyita perhatian pemirsa dan sempat menduduki rating pertama untuk kategori

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

tayangan televisi.
Pada akhir tahun 2012 terdapat salah satu talk show di ANTV yang sedang
digemari yakni Mel’s Update. Mel’s Update merupakan salah satu program light
talkshow di ANTV yang membahas issue-issue terkini, baik dari angle beritanya
maupun issue terkait, yang dikemas dengan tema yang menarik dan tetap
berhubungan. Program ini dipandu oleh Melaney Ricardo sebagai host dan Indra
Bekti sebagai co host setiap hari Senin-Selasa pukul 20.30-21.30 WIB.
Menurut pengamatan peneliti, acara “Mel’s Update” ini sebenarnya
hampir sama dengan acara program talkshow yang lainnya yang ditayangkan di
beberapa stasiun televisi yang dipandu oleh pembawa acara. Namun kontroversi
terjadi saat episode tanggal 04 Maret 2013 dengan bintang tamu Ikang Fauzi dan
istrinya Marisa Haque dikarenakan cohost Indera Bekti menyuruh Ikang Fauzi
dan istrinya Marisa Haque untuk berciuman bibir di depan umum, pasangan
bintang tamu Ikang Fauzi dan istrinya Marisa Haque pun melakukannya. Akibat
adegan tersebut Mel’s Update mendapatkan teguran yang kedua dari Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) pada tanggal 24 April 2013. Jenis pelanggaran ini
dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan terhadap anak dan
remaja, norma kesopanan, pelarangan dan pembatasan adegan seksual, dan
penggolongan program siaran.
Menurut Komisioner KPI Pusat, Nina Mutmainnah, tindakan penayangan
adegan tersebut telah melanggar beberapa pasal yaitu sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Pedoman Perilaku Penyiaran Indonesia tahun 2012 Pasal 9 yang berbunyi
“Lembaga penyiaran wajib memperhatikan dan menghormati hak privasi
dan pribadi dari narasumber”
Pedoman Perilaku Penyiaran Indonesia tahun 2012 Pasal 14 yang berbunyi
lembaga penyiaran wajib memberikan perlindungan dan pemberdayaan
kepada anak dengan menyiarkan program siaran pada waktu yang tepat
sesuai dengan penggolongan program siaran.
Pedoman Perilaku Penyiaran Indonesia tahun 2012Pasal 16 yang berbunyi
Lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan pelarangan dan/atau
pembatasan program siaran bermuatan seksual.
Pedoman Perilaku Penyiaran Indonesia tahun 2012Pasal 21 ayat 1 yang
berbunyi Lembaga penyiaran wajib tunduk pada ketentuan penggolongan program
siaran berdasarkan usia dan tingkat kedewasaan khalayak di setiap acara
serta Standar Program Siaran Pasal 9 yang berbunyi ) Program siaran
wajib memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung
oleh keberagaman khalayak baik terkait agama, suku, budaya, usia,
dan/atau latar belakang ekonomi
Standar Program Siaran pasal 15 ayat (1),
Standar Program Siaran pasal 18 huruf k, yang berbunyi Program siaran
yang memuat adegan seksual mengesankan ciuman bibir dilarang
dan Standar Program Siaran pasal 37 ayat (4) huruf a dan f. Program
siaran klasifikasi R dilarang menampilkan muatan yang mendorong remaja
belajar tentang perilaku yang tidak pantas dan/atau membenarkan perilaku
yang tidak pantas tersebut sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan
sehari-hari dan adegan seksual sebagaimana dimaksudkan pada Pasal 18.
Sebelumnya tayangan Mel’s Update pada tanggal 09 Januari 2013 juga
mendapatkan teguran pertama dari KPI berkaitan dengan cerita bohong yang
diungkapkan oleh Narasumber, Teguran KPI dilayangkan pada tayangan “Mel’s
Update” 01 Januari 2013 berkaitan dengan tampilan perbincangan mengenai cerita
bohong seorang ibu (Nikita Mirzani) di hadapan anaknya tentang alasan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

disampaikannya kepada anaknya tersebut saat ia harus menjalani proses hukum.
Si ibu mengungkapkannya atas pertanyaan pembawa acara (host).
Berikut petikan pembicaraan saat host mengomentari jawaban dari anak
Nikita Mirzani:
..."Makan apa biasanya? Makan hati atau makan teman?Sekarang sudah
nggak zaman makan hati;(tapi) makan teman, makan pacar orang, atau
makan laki orang". Pada segmen selanjutnya masih di depan anak Nikita
Mirzani ditayangkan pembicaraan yang tidak pantas: "Kalau nikah untuk
cari keturunan, bukan cari keenakan. Kalau mau cari anak sama
perempuan, mau cari enak sama laki-laki". Selanjutnya terdapat
perkataan dari host saat akan mengundang narasumber lainnya, yaitu:
"Sama seksinya, sama tatonya, sama gilanya"....selanjutnya dijawab oleh
Nikita Mirzani dengan "Cuma ukurannya aja yang beda."

Menurut Komisioner juga Koordinator bidang Isi Siaran KPI Pusat, Nina
Mutmainnah, jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas
perlindungan anak, norma kesopanan, dan ketentuan mengenai anak
sebagai narasumber. “Tindakan tersebut telah melanggar Pedoman
perilaku penyiaran (p3) pasal 9, pasal 14 ayat (2) , pedoman perilaku
penyiaran (p3)pasal 29 huruf b, standar program siaran (sps) pasal 9. dan
standar program siaran (sps) pasal 15 ayat (1)

Berdasarkan teguran KPI diatas menunjukan saat ini banyak pelanggaran
terhadap etika penyiaran. Pemerhati media Gatot Marsono mengatakan
pelanggaran etika banyak dilakukan terutama oleh para host atau presenter baik
kontent siaran maupun etika dalam penyampaian siaran. Pelanggaran etika
penyiaran bahkan terjadi secara masif. Tidak ada sangsi jelas yang ditimpakan
pada media penyiaran yang melakukan pelanggaran karena institusi pengawas
penyiaran yakni Komisi Penyiaran Indonesia KPI lemah, hal tersebut berdampak
pada

publik

yang

tidak

mendapat

tayangan

yang

mencerahkan

(http://rrijogja.co.id/nasional/sosial/1921-kpi-lemah-media-penyiaran-tv-banyak-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

langgar-etika).
Disisi lain dengan adanya program talkshow “ Mel’s Update” tersebut
masyarakat dapat semakin dekat dengan kehidupan para selebritis mengenai
kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh selebritis yang kerapkali masyarakat
tidak mengetahuinya. Kedekatan masyarakat terhadap selebritis inilah yang
disebut dengan proximity. Apabila suatu tayangan telah memiliki nilai tersendiri
bagi pemirsanya opini pemirsa dapat menjadi suatu tolak ukur berhasil atau
tidaknya tayangan tersebut . Sunarjo, (1997:95). Mengingat segmen dari tayangan
ini adalah bebas, maka akan sangat menarik apabila mengetahui opini masyarakat
terhadap acara Mel’s Update
Opini sendiri merupakan penjelasan dari pertimbangan seseorang tentang
sesuatu hal, kejadian atau pikiran yang telah diterima sebagai pikiran umum.
Opini itu bersifat relatif, maksudnya dapat benar dan dapat pula tidak benar akan
tetapi kebanyakan orang dianggap sebagai kebenaran, oleh karena itu orang
menyebut dengan berbagai istilah antara lain pendapat umum, anggapan umum,
anggapan orang ramai (Sunarjo, 1997:31). Opini dari masyarakat sendiri
dikelompokkan menjadi tiga yakni opini positif, opini netral dan opini negatif
(Effendy, 2002:61).
Subjek dalam penelitian ini adalah para pemirsa yang berusia diatas 17
tahun keatas. Dipilihnya pemirsa yang berusia diatas 17 tahun keatas sebagai
responden karena dianggap pada usia tersebut para pemirsa bisa bersifat lebih
bijak lagi menanggapi suatu permasalahan yang ada disekitarnya. Dipilihnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Surabaya karena pers di Surabaya memiliki sejarah yang panjang sehingga
teradapat tempat bersejarah bagi pers nasional di Surabaya dan Indonesia yaitu
monument pers perjuangan Surabaya.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini mengambil judul "opini
masyarakat tentang tayangan talk show mel’s update di ANTV (studi deskriptif opini
masyarakat di Surabaya tentang tayangan talkshow mel’s update episode 04 Maret
2013 DI ANTV)"
1.2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitan
ini adalah "Bagaimanakah opini masyarakat tentang tayangan Talk Show Mel’s
Update episode 04 Maret 2013 di ANTV?"
1.3. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas diatas maka tujuan penelitian dalam
penelitian ini adalah "Untuk mengetahui opini masyarakat tentang tayangan Talk
Show Mel’s Update episode 04 Maret 2013 di ANTV?"
1.4. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian ini dapat
menjadi bahan informasi atau masukan yang bermanfaat antara lain :
1. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak
stasiun TV dalam mengembangkan dan meningkatkan program acara televisi
khususnya acara talk show di Televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya komunikasi massa yang berkaitan dengan opini masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Definisi Media Massa
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media massa
modern, dengan kata lain komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana
komunikator secara profesional menggunakan media massa dalam menyebarkan
pesannya untuk mempengaruhi khalayak banyak. Komunikasi massa menyiarkan
informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan yang beragam pada jumlah
banyak dengan menggunakan media (Effendi, 2003:79-80).
Media massa merupakan sumber kekuatan sebagai alat kontrol manajemen
dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti
kekuatan atau sumber daya yang lain. Media merupakan lokasi (atau forum) yang
semakin berperan untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat,
baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Media seringkali berperan
sebagai wahana pengembangan kebudayaan bukan saja dalam pengertian
pengembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga dalam pengertian
pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Media telah
menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran
dan citra realitas sosial tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif.
Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan
berita dan hiburan (Mc. Quail, 2002:3).

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak maupun elektronik
merupakan media massa yang banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai
lapisan sosial, terutama di masyarakat kota. Keberadaan media massa seperti
halnya pers, radio, televisi, film, dan lain-lain, tidak terlepas kaitannya dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat menjadi
jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan yang melintasi
jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat (Sugiharti, 2000:3).
Media komunikasi massa bersifat tidak langsung dan oleh karenanya
perencanaan, pengolahan, dan penyampaian pesan baik itu bersifat informasi,
edukasi, persuasi, dan hiburan kepada khalayak dibuat sedemikian rupa sehingga
mencapai sasaran yang dikehendaki. Komunikasi massa bersifat satu arah (one
way traffic). Begitu pesan disebarkan komunikator, tidak diketahuinya apakah
pesan

itu

diterima,

dimengerti,

atau

dilakukan

oleh

komunikan

(Effendi, 2003:314).
Media massa yang digunakan sebagai sumber berita tentang manfaat khusus
dalam

penelitian

ini

yaitu

media

elektronik

berupa

televisi

yang

menginformasikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan opini
masyarakat.
2.2.Peran Media Massa
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu
sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa.
Dalam menjalankan paradigmanya, peran media massa adalah (Bungin, 2006:85) :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

1. Sebagai institusi pencerahan, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media
massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas,
terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat yang maju.
2. Selain itu media massa juga menjadi media informasi, yaitu media yang setiap
saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang
terbuka, jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat, maka
masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi, masyarakat
yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat akan menjadi
masyarakat informatif, masyarakat yang dapat menyampaikan informasi
dengan jujur kepada media massa. Selain itu, informasi yang banyak dimiliki
oleh masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunia yang
dapat berpartisipasi dengan berbagai kemampuannya.
3. Terakhir media massa sebagai media hiburan. Sebagai agent of change, media
massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi
corong kebudayaan, katalisator perkembangan kebudayaan. Sebagai agent of
change yang dimaksud adalah juga mendorong agar perkembangan budaya itu
bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah. Dengan demikian
media masa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya
yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.
Dalam penelitian ini, media massa yang digunakan adalah media
elektronik berperan sebagai media edukasi dan media informasi bagi masyarakat
sebagai khalayak. Artinya media massa berperan sebagai media yang setiap saat
mendidik masyarakat khususnya para pemirsa supaya lebih cerdas dan terbuka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

pikirannya akan berbagai informasi seperti halnya informasi tentang macammacam kursus
2.3.Media Televisi
Televisi adalah salah satu media massa yang merupakan paduan radio
(broadcast) dan film (moving picture). Televisi terdiri dari istilah "tele" yang
berarti jauh dan "vision" yan berarti penglihatan. Segi "jauh" dihasilkan dengan
prinsip radio, sedangkan segi "penglihatan" oleh gambar (Effendy, 2000:174).
Menurut Effendy (2000:175) televisi memiliki daya tarik yang sangat kuat
melebihi media massa lainnya. Kalau radio memiliki daya tarik yang kuat karena
unsure-unsur vokal, musik dan efek suara maka televisi selain memiliki ketiga
unsur-unsur itu juga memiliki unsur visual berupa gambar hidup yang
menimbulkan kesan mendalam bagi penonton. Daya tarik ini melebihi bioskop
karena dapat dinikmati di rumah dengan santai, aman dan nyaman. Selain itu
televisi menimbulkan dampak yang kuat bagi pemirsanya, selain adanya tekanan
pada sekaligus kedua indra yakni penglihatan dan pendengaran, televisi juga
mampu menciptakan kelenyuran bagi pekerja-pekerja kreatif, yaitu dengan adanya
kombinasi gerak, kecantikan, suara, drama dan humor, untuk tujuan komersial,
televisi dipandang sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan
misinya. Televisi mempunyai kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang
sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi dapat
menjangkau khalayak sasaran yang tidak terjangkau oleh media massa lainnya
misalnya media cetak dan film.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Menurut Sastro (1992:23) menyatakan bahwa dari beberapa media
massa yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir
kehadirannya. Meskipun demikian televisi dinilai sebagai media massa yang
paling efektif saat ini dan banyak menarik simpatik kalangan masyarakat luas
karena perkembangan teknologinya begitu cepat. Hal ini disebabkan oleh sifat
audio visualnya yang tidak lain penayangannya mempunyai jangkauan yang
relatif tidak terbatas dengan modal audio visual yang dimiliki siaran televisi
sangat komunikatif dalam memberikan pesannya karena itulah televisi sangat
bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap, perilaku dan sekaligus perubahan
pola berpikir, pengaruh televisi lebih kuat dibandingkan dengan radio dan surat
kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio visual televisi yang menyentuh segisegi kejiwaan.
Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi
persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya
didepan televisi sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan. Pada
intinya televisi telah menjadi cerminan budaya tontonan pemirsa dalam era
informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat. Dimana pada saat ini
kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan sebanyak-banyaknya oleh pemirsa.
Oleh karena itu kehadiran televisi menembus ruang dan jarak geografis pemirsa.
Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media
tersebut menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Daya tarik media
televisi sedemikian besar sehingga pola dan kehidupan manusia sebelum muncul
televisi, berubah total sama sekali. Pada intinya media televisi telah menjadi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

cerminan budaya tontonan bagi pemirsa dalam era informasi dan komunikasi
yang semakin berkembang pesat. Kehadiran televisi menembus ruang dan jarak
geografis pemirsa . (Winarso, 2005 : 18).
Berkaitan dengan komunikasi massa, proses komunikasi menggunakan
media massa (televisi) disebut komunikasi massa. Komunikasi massa pada
dasarnya merupakan penggunaan saluran (media) yang mempunyai proses
melibatkan beberapa komponen. Dua komponen yang berinteraksi (sumber dan
penerima) terlibat, pesan yang diberi kode oleh sumber (encoded), disalurkan
melalui sebuah saluran dan diberi kode oleh penerima (decoded), tanggapan yang
diamati penerima merupakan umpan balik yang memungkinkan interaksi
berlanjut antara sumber dan penerima.(Winarso, 2005 : 18).
2.4.Karakteristik Media Televisi
Menurut Effendi (2000 : 176-177), televisi memiliki sifat sebagai berikut
1. Langsung
Televisi bersifat langsung, sehingga suatu pesan yang akan disampaikan
kepada penonton tidak mengalami proses berbelit-belit seperti halnya dengan
menggunakan bahan tercetak. Suatu berita dapat disampaikan kepada publik
dengan cepat, bahkan saat peristiwa tersebut sedang berlangsung.
2. Tidak Mengenal J arak
Televisi tidak mengenal jarak dan rintangan. Peristiwa disuatu kota di
negara yang satu dapat ditonton dengan baik dinegara lain, tanpa mengenal
rintangan berupa laut, ataupun jurang. Kehadiran televisi dapat menembus ruang
dan jarak geografis pemirsa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3. Memiliki daya tarik yang kuat
Televisi memiliki daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata,
musik, dan sound effect. Tetapi selain ketiga unsur tersebut, televisi juga memiliki
unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan kesan yang mendalam pada
penonton. Daya tarik ini selain melebihi media radio, juga melebihi film bioskop,
sebab segalanya dapat dinikmati dirumah.
Untuk tujuan komersial, televisi dipandang sebagai media yang efektif
untuk menyampaikan misinya. Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Karena televisi dapat menjangkau
khalayak sasaran yang tidak terjangkau oleh media massa yang lainnya, misalnya
media cetak dan film. Pada intinya, munculnya televisi sebagai salah satu media
komunikasi manusia, memberikan satu fenomena sosial dalam kehidupan manusia
dalam tinjauan interaksi dan harmoni sosial.
2.5.Dampak Media Televisi
Menurut Kuswandi (1996 : 98), ada tiga dampak yang ditimbulkan dari
acara televisi terhadap pemirsa yaitu:
1.

Dampak kognitif, yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap
dan memahami acara

yang ditayangkan televisi yang

melahirkan

pengetahuan bagi pemirsa. Contoh: acara kuis
2.

Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada tragedi aktual yang
ditayangkan televisi. Contoh: model pakaian, model rambut hingga istilah
dan gaya bertutur sang bintang secara verbal

3.

Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang
telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sehari- hari. Contoh: sinetron di televise
2.6.Format Acara Televisi
Format acara telivisi menurut Naratama (2004 p.64) dibagi menjadi
drama, nondrama dan berita seperti yang tampak pada gambar dibawa ini:

1. Fiksi (Drama)
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi
kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang.
Format yang digunakan merupakan intepretasi kisah kehidupan yang diwujudkan
dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan
menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi
khayalan para kreatornya
2. Nonfiksi (Nondrama)
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan
imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menjadi dunia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

khayalan. Nondrama bukanlah suatu runtutan certita fiksi dari setiap pelakunya.
Untuk itu format-format program acara nondrama merupakan sebuah runtutan
pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan
aksi, gaya dan musik
3. Berita dan Olahraga
Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atau
kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyrakat sehari-hari.
Format ini memerlukan nilai-nilai faktual yang disajikan dengan ketepatan dan
kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independent.
2.7.Pengertian Talk Show
Program Talk Show menurut Darmanto (1998:100) adalah perbincangan
dengan tukar menukar pendapat dimana pemimpin acara dapat mengatur dan
bertindak mengambil peranan aktif tanpa menarik kesimpulan, terkadang acaranya
diselingi hiburan oleh peserta atau pemimpin acara itu sendiri.
Pengertian talk show menurut Madsuki (2004:79) mendefinisikan sebagai
kombinasi antara seni bicara dan seni wawancara. Setiap orang pasti pandai
berbicara, setiap broadcaster tentunya adalah pembicara yang handal. Akan tetapi
tidak semua broadcaster pandai berwawancara apalagi menggabungkan
ketrampilan berbicara dan berwawancara apalagi menggabungkan ketrampilan
berbicara dengan berwawancara.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa talk
show merupakan acara perbincangan yang menghadirkan narasumber ke dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

studio serta melibatkan peran serta dari para pendengar sehingga terjadi interaksi
antara pembawa acara juga antara pendengar dan narasumber
2.8.J enis Talk Show
Berikut adalah jenis-jenis program Talk Show menurut Wibowo (2007)
1. Program Uraian Pendek Atau Pernyataan (The Talk Program)
Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul seorang
presenter menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter itu muncul di tengah
suatu program feature diantaranya sajian acara musik, dan di awal suatu acara
sebagai pembukaan atau dalam suatu acara serita yang menarik yang
disajikan secara khusus. Uraian yang disajikan oleh seorang presenter
biasanya sangat pendek
2. Program Vox-pop Suara Masyarakat
Vox-pop kependekan dari Vox Populli dalam istilah Indonesia sebagai ”
Suara Masyarakat” artinya suatu program yang mengetengahkan pendapat
umum suatu masalah.
3. Program Wawancara (Interview)
Dalam hal ini terdapat dua macam wawancara, yaitu wawancara di luar studio
dan wawancara di dalam studio. Cara memproduksi program luar studio tidak
jauh berbeda dengan cara memproduksi vox-pop. Namun wawancara studio
memiliki beberapa persiapan dan cara memproduksi program yang beberapa
persiapan dan cara memproduksi yang berbeda.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.9.Masyarakat/Pemirsa sebagai Khalayak Massa
Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton dan pemirsa
sebagai media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan,
khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang
besar, bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan
dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat
berubah dengan cepat . Penonton televisi adalah massa dan memiliki perbedaan
jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta memiliki kerangka acuan dan
lapangan pengalaman yang berbeda (Mc.Quail, 1994:201).
Berdasarkan

pengelompokkan

tersebut,

maka

sejumlah

acara

diperuntukan untuk kelompok tertentu sebagai sasaran (target group), disamping
khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau khalayak sasaran (target audience).
Contoh acara untuk khalayak sasaran adalah warta berita, sandiwara, film seri,
musik dan lain-lain. Sedangkan untuk kelompok sasaran adalah acara untuk anakanak, remaja, mahasiswa, ABRI, pemeluk agama Islam, dan lain-lain (Effendy,
2000 : 20).
Televisi sebagai media yang dapat dilihat (visible) dan dapat didengar
(Audible) yang membedakan dengan media elektronik lain seperti radio, televisi
mempunyai sifat-sifat langsung, simultan, intim, dan nyata. Keunggulan inilah
yang menyebabkan televisi mempunyai kapasitas lebih sebagai media komunikasi
massa yang berfungsi untuk memberikan hiburan, pendidikan dan informasi
kepada masyarakat (Mulyana, 1997:169).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.10. Opini
Opini adalah tanggapan aktif terhadap rangsangan, tanggapan yang disusun
melalui interpretasi personal yang diturunkan dan turut membentuk citra. Setiap
opini merefleksikan organisasi yang kompleks yang terdiri tas tiga komponen kepercayaan, nilai, dan pengharapan. (Rahmat, 2006:10). Menurut Kasali
(2003,19) Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun pasif. Opini dapat
dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditaksirkan secara
jelas, ataupun melalui pilihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak secara
langsung dapat diartikan (konotatif). Opini dapat pula dinyatakan melalui
perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang
dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui
referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.
Opini menggabungkan kepercayaan, nilai dan pengharapan, biasanya
tanggapan terhadap suatu objek tersendiri. Tanggapan demikian umumnya bukan
reaksi acak terhadap segala sesuatu yang diperhitungkan, melainkan tertanam
dalam sistem koheren kepercayaan, nilai, dan pengharapan yang pantas.
(Rahmat, 2006:16).
Asal mula opini tentang kebanyakan masalah terletak dalam perselisihan
atau perbantahan yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi isu yang akan
menangkap

perhatian

banyak

orang.

Opini

adalah

cara

individu

menginterpretasikan informasi yang diperoleh berdasarkan pada pemahaman
individu itu sendiri sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan, individu menyadari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

adanya kehadiran suatu stimulus, namun individu itu menginterpretasikan
stimulus tersebut, dalam definisi ini mengandung makna yaitu :
1. Opini itu tergantung pada sensasi-sensasi yang didasarkan pada informasi
sensori dasar. Yang dimaksud dengan informasi dasar adalah informasi yang
sesungguhnya terjadi sampai pada alat indera kita. Untuk membuat sesuatu
agar lebih bermakna diperlukan adanya keterlibatan aktif dan aktifitas indrawi
yang berhubungan pengamatan interpretasi.
2. Sensori-sensori itu membutuhkan interpretasi agar persepsi dapat terjadi.
Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar (2001 : 171), pada dasarnya opini atau cara pandang atau opini manusia
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Opini terhadap objek
Opini tiap orang dalam menilai suatu objek atau lingkungan fisik tidak
selalu sama. Terkadang dalam mengopinikan lingkungan fisik, seseorang dapat
melakukan kekeliruan, sebab terkadang indera seseorang menipu diri orang
tersebut, hal tersebut disebabkan karena
a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, seperti keadaan cuaca yang
membuat orang melihat fatamorgana, pembiasan cahaya seperti dalam peristiwa
ketika seseorang melihat bahwa tongkat yang dimasukkan ke dalam air terlihat
bengkok padahal sebenarnya tongkat tersebut lurus. Hal inilah yang disebut
dengan ilusi.
b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan orang lain.
c. Budaya yang berbeda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

d. Suasana psikologis yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi seseorang
dengan orang lain dalam mempersepsi suatu objek
2. Opini terhadap manusia atau persepsi sosial
Opini sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan
kejadian-kejadian yang dialami seseorang dalam lingkungan orang tersebut.
Menurut Brehm dan Kassin opini sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi
dalam upaya manusia memahami orang lain. Opini sosial merupakan sumber
penting dalam pola interaksi antar manusia, karena opini sosial seseorang
menentukan hubungan seseorang dengan orang lain.
Opini sendiri tidak memiliki tingkatan atau strata namun mempunyai arah
(Effendy, 1990) yakni antara

Dokumen yang terkait

TANGGAPAN MAHASISWA TENTANG PROGRAM TAYANGAN SINEMA DI ANTV

0 18 1

Sikap Masyarakat Gresik Terhadap Tayangan Jodha Akbar di ANTV.

0 0 8

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN “YUK KEEP SMILE” DI TRANS TV(Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan “Yuk Keep Smile” Di Trans TV).

2 3 90

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN MATA LELAKI DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Mata Lelaki Di Trans 7).

0 2 80

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar).

0 1 81

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN BERITA KRIMINALITAS PADA TAYANGAN “PATROLI” DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Berita Kriminalitas Pada Tayangan Patroli di Indosiar) SKRIPSI

0 0 18

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN TALKSHOW MEL’S UPDATE DI ANTV (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Di Surabaya Tentang Tayangan Talkshow Mel’s Update Episode 04 Maret 2013 DI ANTV)

0 0 20

OPINI MASYARAKAT TENTANG TAYANGAN MATA LELAKI DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Tentang Tayangan Mata Lelaki Di Trans 7)

0 0 18

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN “YUK KEEP SMILE” DI TRANS TV(Studi Deskriptif Kuantitatif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan “Yuk Keep Smile” Di Trans TV)

0 0 17

OPINI MASYARAKAT SURABAYA MENGENAI PROGRAM ACARA “PESBUKERS” DI ANTV SKRIPSI

0 0 21