ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR EKONOMI MONETER TERHADAP LIKUIDITAS DI BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI KOTA SURABAYA.

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR EKONOMI MONETER
TERHADAP LIKUIDITAS DI BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI
KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
ROBBY RICKO DWIYANA
0811010029/ FE/ IE

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PENYALURAN
KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM
DI SURABAYA

Yang diajukan

ROBBY RICKO DWIYANA
0811010029
Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Prof. Dr. Syamsul Huda SE. MT
NIP. 19590828199031001

Tanggal : …………………….

Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan


Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PENYALURAN
KREDIT PERBANKAN PADA BANK UMUM
DI SURABAYA
Yang diajukan
ROBBY RICKO DWIYANA
0811010029
Disetujui untuk Ujian Skripsi oleh

Pembimbing Utama

Prof. Dr. Syamsul Huda SE. MT
NIP. 195908281990031001


Tanggal : …………………….
Mengetahui

Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Dr s. Ec. Rachman Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul:
“ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR EKONOMI MONETER
TERHADAP LIKUIDITAS DI BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI
KOTA SURABAYA”.

Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan maksud untuk melengkapi
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada
jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “Vetran” jawa
Timur.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta pengarahan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Prof. Dr. Syamsul Huda.
SE. MT selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing Utama yang mana telah
memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis dan ikhlas memberikan waktu dan
pemikiran selama berlangsungnya masa bimbingan tugas akhir ini.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Atas terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan

banyak bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi
ini.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta staf karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah dengan
ikhlas memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa perkuliahan
dan pelayanan akademik bagi peneliti.
5. Terucap khusus hormatku kepada kedua orang tuaku yang senantiasa
memberikan do’a restu dan dorongan baik moril maupun materiil yang tak
terhingga.
6. Terimakasih kepada para teman-teman saya angkatan 08 khususnya Dwi
Swasty Senja, Dyta Ayu, Bimbi Ayu, Angga Sulistiawan, dan Ardik
Kristiawan, yang telah memberi suport dan dukungan kepada saya yang telah
mengerjakan skripsi hingga selesai.

ii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
demikian skripsi ini diusahakan sesuai dengan kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan serta bagi pembaca untuk penelitian
selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surabaya,September 2012

Robby Ricko Dwiyana

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI


Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………

i

DAFTAR ISI ……………………………………………………...

iv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………….

viii

DAFTAR TABEL ………………………………………………..

x

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….


xi

ABSTRAKSI ………………………………………………………

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ………………………………………

1

1.2

Rumusan Masalah …………………………………..

4


1.3

Tujuan Penelitian ……………………………………

4

1.4

Manfaat Penelitian …………………………………..

4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1

Hasil Penelitian Terdahulu …………………………

6

2.2


Landasan Teori ……………………………………..

10

Bank ………………………………………………..

10

2.2.1

2.2.1.1

Pengertian Bank ……………………………

10

2.2.1.2

Fungsi Bank ………..………………………


11

2.2.1.3

Jenis-jenis Bank ….…………………………

12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
iv
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.4
2.2.2

Total Aktiva Bank ………………………….

16

Kesehatan Bank ……………………………………

16

2.2.2.1

Pengertian Kesehatan Bank ………………...

16

2.2.2.2

Aturan Kesehatan Bank …………………….

16

Pengertian Bank Umum ………………………........

18

2.2.3

2.2.3.1

Fungsi dan Tugas Pokok Bank Umum ………

19

2.2.3.2

Likuiditas Bank Umum …..…………………..

19

Pengertian Bank Syariah .…………………………….

22

2.2.4

2.2.4.1

Likuiditas Bank Syariah ……………………..

23

2.2.4.2

Instrumen Likuiditas Bank Syariah …………..

26

Inflasi …………………………………………………

31

2.2.5

2.2.5.1

Pengertian Inflasi ……………………………

31

2.2.5.2

Klasifikasi Inflasi ……..……………………..

32

2.2.5.3

Akibat Inflasi ………………………………..

35

2.2.5.4

Cara Pengendalian Inflasi …………………...

36

Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia ……………. .

37

2.2.6

2.2.6.1

Pengertian Suku Bunga SBI ………………....

38

2.2.6.2

Peran Sertifikat Bank Indonesia ……………...

39

2.2.6.3

Pengertian Suku Bunga ……………………….

40

2.2.6.4

Pengertian Suku Bunga Bank Indonesia ……...

41

Jumlah Uang Beredar ……………………………..…..

42

2.2.7

2.2.7.1

Pengertian Uang Beredar ………………….….

42

2.2.7.2

Fungsi Uang …………………………………..

43

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
v
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.7.3

Pengertian Jumlah Uang Beredar ……………..

44

2.2.7.4

Pentingnya Jumlah Uang Beredar …………….

47

Kurs Valuta Asing …………………………………….

47

2.2.8

2.2.8.1

Sistem Kurs Valuta Asing ……………………

48

2.2.8.2

Pasar Valuta Asing ……………………………

52

2.2.8.3

Penawaran dan Permintaan Valuta Asing …….

52

2.2.8.4

Loan to Deposit Ratio (LDR) …………………

53

2.3

Kerangka Pikir ………...………………………………

53

2.4

Hipotesis ……………………………………………….

57

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ……….

58

3.2

Teknik Penentuan Data …………………………..……

59

3.3

Jenis dan Sumber Data …………………………………

60

3.3.1

Jenis Data ……………………………………..

60

3.3.2

Sumber data …………………………………..

60

3.4

Teknik Pengumpulan Data …..………………………..

60

3.5

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ……………………

61

3.5.1

Teknis Analisis ……………………………….

61

3.5.2

Uji Hipotesis …………………………………

62

3.6

Uji Asumsi Klasik …………………………………….

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
4.1.1

Deskripsi Obyek Peneliian ……………………………

69

Gambaran Umum Perbankan Nasional ……….

69

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
vi
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.2
4.2
4.2.1

Perbankan Syariah …………………………….

71

Deskripsi Hasil Penelitian …………………………….

73

Perkembangan Likuiditas Bank Umum dan
Likuiditas Bank Syariah ……………………….

74

4.2.2

Perkembangan Inflasi ………………………….

75

4.2.3

Perkembangan Suku Bunga Bank Indonesia ….

75

4.2.4

Perkembangan Jumlah Uang Yang Beredar …...

76

4.2.5

Perkembangan Kurs Valuta Asing ……………..

77

4.3

Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik (BLUE /
Best Linier Unbiased Estimator) ……………………….

78

4.3.1

Analisis dan Pengujian Hipotesis ………………

82

4.3.2

Pembahasan …………………………………..

101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan …………………………………………….

103

5.2

Saran …………………………………………………...

105

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
vii
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR EKONOMI MONETER
TERHADAP LIKUIDITAS DI BANK UMUM DAN BANK SYARIAH DI
KOTA SURABAYA

Oleh :
Robby Ricko Dwiyana

ABSTRAKSI
Keberadaan bank (konvensional dan syariah) secara umum memiliki
fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Namun, pengaruh kondisi perekonomian di
Indonesia baik variabel ekonomi makro maupun variabel moneter yang
perkembangannya dapat dikendalikan oleh bank sentral juga memiliki
andil dalam penyerapan dana masyarakat yang dilakukan oleh perbankan.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur dan Bank
Indonesia cabang Surabaya selama 10 tahun mulai 2002 – 2011 . Data yang
dianalisis menggunakan model Regresi Linier berganda yaitu suatu analisis
untuk mengetahui masing-masing dari variabel bebas (X) yang terdiri dari
variabel Inflasi, Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, dan Kurs Valas
terhadap variabel terikat (Y) yaitu Likuiditas Bank Umum (Y1) dan
Likuiditas Bank Syariah (Y2).
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis secara simultan
variabel bebas, yaitu Inflasi (X1), Suku Bunga SBI (X2), Jumlah Uang
Beredar (X3), Kurs Valas (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya Likuiditas Bank Umum (Y1) dan Likuiidtas Bank Syariah (Y2).
Untuk pengujian hipotesis secara parsial, berdasarkan hasil analisis
variabel yang berpengaruh secara signifikan adalah Jumlah Uang Beredar
terhadap Likuiidtas Bank umum. Sedangkan yang berpengaruh secara
dominan terhadap Likuiditas pada Bank syariah adalah Kurs Valas (X4).
Kata Kunci : Inflasi, Suku Bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, Kurs Valas

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang
dalam mewujudkan cita-cita nasional berusaha untuk mempertahankan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi
nasional merupakan usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa
yang sering kali diukur dengan fungsi rendahnya pendapatan riil perkapita
untuk mencapai ekonomi yang diharapkan, tidak terlepas dari modal
pinjaman yang salah satunya dilakukan melalui pemberian kredit oleh
lembaga perbankan. Sebab dalam penyelenggaraan suatu usaha, modal
merupakan salah satu faktor yang penting dan sangat menentukan
pertumbuhan usaha.
Peran strategis tersebut diatas disebabkan oleh fungsi utama bank
sebagai penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat secara efektif dan
efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi dan stabilitas
nasional kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Dalam upaya menunjang kesinambungan serta peningkatan
pelaksanaan pembangunan lembaga perbankan telah menunjukkan
perkembangan yang pesat seiring dengan kemajuan jasa perbankan yang
tangguh dan sehat.

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Mengakhiri tahun 1970 dan memasuki awal tahun 1980 Indonesia
mengalami kondisi dimana kinerja sektor perbankan mengalami
kebanjiran likuiditas yang berasal dari sektor anggaran pemerintah akibat
tingginya harga minyak bumi, pada saat itu berlaku kebijaksanaan
penggunaan kredit (Credit Eceling) tapi setiap lembaga perbankan dan
penentuan ekonomi bunga kredit serta suku bunga deposito. Pada masa itu
dana mentah (Cheap Fund) membawa pengaruh besar dalam manajamen
perbankan di Indonesia. Banyaknya dana sektor pertanian pada waktu itu
mengakibatkan lembaga perbankan relative enggan melakukan pengerahan
dana dari masyarakat. (Anonim, 1996:42)
Likuiditas bank merupakan faktor yang sangat penting untuk
mengetahui kemampuan suatu bank untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya atau yang sudah jatuh tempo. Jika bank tidak bisa menjaga
likuiditasnya maka akan berdampak pada citra bank itu sendiri sehingga
manajamen bank harus lebih detail dan lebih optimal agar tidak terjadi
masalah dalam likuiditas, maka perlu dilakukan pengawasan dan
pengaturan terhadap lembaga perbankan dalam upaya untuk mewujudkan
dunia perbankan yang sehat. Maka dari itu untuk mengukur tingkat
likuiditas seperti menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan cash
ratio.
Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas
dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan
syariah juga diatur dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 dimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Peran bank syariah dalam
memacu pertumbuhan perekonomian daerah semakin strategis dalam
rangka mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang.
Dukungan terhadap pengembangan perbankan syariah juga diperlihatkan
dengan adanya “dual banking system”, dimana bank konvensional
diperkenankan untuk membuka unit usaha syariah. (Rivai, 2006:2)
Keberadaan bank (konvensional dan syariah) secara umum
memiliki fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Namun karakteristik dari kedua tipe
bank (konvensional dan syariah) dapat mempengaruhi perilaku calon
nasabah dalam menentukan preferensi mereka terhadap pemilihan antara
kedua tipe bank tersebut. Selain itu, pengaruh kondisi perekonomian di
Indonesia baik variabel ekonomi makro maupun variabel moneter yang
perkembangannya dapat dikendalikan oleh bank sentral juga memiliki
andil dalam penyerapan dana masyarakat yang dilakukan oleh perbankan.
(Iswardono, 2004 : 155)
Berdasarkan

uraian

tersebut

diatas,

maka

peneliti

ingin

menganalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap likuiditas
bank umum dan bank syariah di kota Surabaya, oleh karena itu masih
perlu kiranya diadakan penelitian beberapa faktor yang mempengaruhi
likuiditas bank umum dan bank syariah di kota Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.2.

Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah dibahas diatas, dapat diangkat
rumusan masalah yang lebih jelas sebagai berikut:
1. Apakah Inflasi, Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
Jumlah Uang Beredar, dan Kurs Valuta asing memiliki pengaruh
signifikan terhadap Likuiditas bank umum dan bank syariah di kota
Surabaya?
2. Faktor manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap likuiditas
bank umum dan bank syariah di kota Surabaya?

1.3.

Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) Jumlah Uang Beredar dan Kurs Valuta Asing
terhadap likuiditas bank umum dan bank syariah di kota Surabaya.
2. Untuk mengetahui faktor manakah yang merupakan faktor dominan
terhadap likuiditas bank umum dan bank syariah di kota Surabaya.

1.4.

Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian
yang telah diuraikan diatas, maka manfaat yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan penerapan sebagian kemampuan teoritis
yang diperoleh di bangku kuliah dan literatur, serta manambahkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

pengetahuan tentang keadaan perbankan beserta permasalahannya,
juga dapat mengetahui sistem perbankan secara realitas.
b. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan pertimbangan atau menambah wawasan, terutama
untuk yang berminat melakukan penelitian yang berkaitan dengan
materi penelitian ini. Penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai salah
satu bahan untuk memperoleh informasi atau gambaran mengenai
beberapa faktor yang mempengaruhi likuiditas bank umum dan bank
syariah di kota Surabaya.
c. Untuk Akademik
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan studi oleh
para mahasiswa dalam mempelajari inflasi, tingkat suku bunga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), jumlah uang beredar dan kurs valuta
asing yang mempengaruhi likuiditas bank umum dan bank syariah di
kota Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu
Bagian

ini

berdasarkan

hasil

penelitian

terdahulu

yang

berhubungan dengan masalah perbankan dan pernah di sampaikan oleh
beberapa peneliti terdahulu diantaranya adalah sebagai berikut :
1.

(Wahyuningsih, 2002 : 9) dengan judul penelitian “Analisis faktorfaktor yang Berpengaruh terhadap Penghimpunan Dana Tabungan
oleh Perbankan di Surabaya” dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan, bahwa penghimpunan dana tabungan oleh perbankan di
Surabaya secara simultan dipengaruhi oleh pendapatan masyarakat
(X1), dan tingkat bunga (X2), dan tingkat inflasi (X3). Sedangkan
secara parsial hanya pendapatan masyarakat saja yang berpengaruh
terhadap tabungan masyarakat (Y), hal ini ditunjukkan dengan
perhitungan thitung = -1,6027 < ttabel = 2,306 untuk tingkat bunga.

2.

(Nugroho, 1995 : x) dengan judul penelitian “Beberapa faktor Yang
Mempengaruhi Likuiditaskas Bank umum Dalam Wilayah Jawa
Timur” berdasarkan hasil dari penelitian bahwa secara simultan
diperoleh hasil penelitian yaitu Fhitung (161,989) > Ftabel (9,01) ini
menunjukkan bahwa call money (X1), dana masyarakat (X2), dan
Kredit Likuiditas Bank Indonesia (X3) sangat berpengaruh terhadap
likuiditas bank umum di Jawa Timur. Secara parsial maka faktor call

6
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

money (X1) tidak berpengaruh pada tingkat likuiditas bank umum di
Jawa Timur. Dana masyarakat (X2) berpengaruh negatif terhadap
likuiditas bank umum di Jawa Timur ditunjukkan dengan –thitung (3,903) < -ttabel = (-3,182). Kredit likuiditas Bank Indonesia (X3)
berpengaruh negatif terhadap likuiditas bank umum di Jawa Timur
dengan –t hitung (-4,262) < -ttabel (3,182)
3.

(Kumala, 1997 : XI) dengan judul penelitian “Beberapa faktor Yang
Mempengaruhi Likuiditas Bank-Bank Umum Di Indonesia” Kredit
Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) sebagai X1. Dana Interbank (call
money) X2 dan likuiditas berdasarkan uji F, secara bersama-sama
dengan nilai Fhitung (6,851) > Ftabel (4,423) variabel kredit likuiditas
Bank Indonesia. Call money, dan dana pihak tiga mempunyai
pengaruh yang positif terhadap likuiditas bank-bank umum nasional.
Berdasarkan uji parsial didapatkan bahwa variabel Kredit Likuiditas
Bank Indonesia (KLBI) sebagai (X1) berpengaruh positif terhadap
kenaikan likuiditas (Y) dengan thitung 1,723 > ttabel 1,32 variabel bebas
call money (X2) berpengaruh positif terhadap likuiditas bank umum
nasional (Y) dengan nilai thitung 3,56 > ttabel 1,32 dan variabel dan
pihak ketiga (X1) berpengaruh positif terhadap likuiditas bank (Y)
thitung 2,58 > ttabel 1,32.

4.

(Haron dan Ahmad, 2000) dengan judul penelitian “Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Tingkat Tabungan Pada Bank Syariah”. Selain
bertujuan untuk melihat hubungan yang terjadi antara simpanan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

ada di bank syariah dan tingkat keuntungannya, juga untuk meneliti
apakah tingkat bunga bank konvensional mempunyai hubungan
langsung dengan simpanan yang ada di bank syariah. Peneliti ini
menggunakan Adaptive Expectation

Model.

Kesimpulan dari

penelitian ini adalah bahwa hubungan antara tingkat bagi hasil di
bank syariah dengan total jumlah simpanannya adalah positif, karena
dengan terjadinya peningkatan pada tingkat keuntungan di bank
syariah akan mendorong peningkatan total simpanannya. Hubungan
antara tingkat suku bunga di bank konvensional dengan simpanan di
bank syariah adalah hubungan negatif, artinya bila terjadi kenaikan
pada suku bunga, maka simpanan di bank syariah akan menurun.
Kesimpilan akhir dari penelitian tersebut adalah bahwa motivasi
mencari untung adalah faktor utama yang mendorong nasabah untuk
menabung di bank syariah.
5.

(Rudy, 2004 : 135) dengan judul “Beberapa faktor Yang
Mempengaruhi Penghimpunan Dana Masyarakat pada Bank Syariah
di Indonesia”. Dari hasil penelitian yang dilakukan secara simultan
(uji F) diperoleh bahwa Tingkat Bagi Hasil (X1), Tingkat suku bunga
(X2) dan Jumlah Kantor Bank (X3) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Jumlah Dana Yang Dihimpun Bank Syariah Di Indonesia
(Y) dengan Fhitung = 60,790 > Ftabel = 3,29. Sedangkan hasil analisis
secara parsial Tingkat Bagi Hasil berpengaruh positif terhadap Jumlah
Dana Yang

Dihimpun Bank

Syariah Di Indonesia dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

thitung=2,131. Untuk tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap
Jumlah Dana Yang Dihimpun Bank Syariah Di Indonesiadengan
Thitung = -0,887 < Ttabel = 2,131. Sedangkan Jumlah Kantor bank
berpengaruh positif terhadap Jumlah Dana Yang Dihimpun Bank
Syariah Di Indonesia dengan Thitung = 2,235 > Ttabel = 2,131
6.

(Irbid dan Zar ka, Penelitian 2001) dengan judul penelitian “Faktorfaktor Yang Mendorong Nasabah Memilih Bank Syariah”. Hasil
penelitian tersebut mendukung bahwa motivasi nasabah dalam
memilih

bank

syariah

cenderung

didasarkan

kepada

motif

keuntungan, bukan kepada motif keagamaan. Dengan kata lain,
nasabah lebih mengutamakan economic rationale dalam keputusan
memilih bank syariah dibandingkan dengan lembaga perbankan nonsyariah atau bank konvensional.
Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, maka terdapat perbedaan
dan persamaan dengan penelitian yang di lakukan. Perbedaannya adalah
terletak pada variabel-variabel yang digunakan antara lain : pendapatan
perkapita, suku bunga, dan inflasi yang akan dilihat pengaruhnya terhadap
tabungan dan deposito berjangka pada bank umum, dan pendapatan
masyarakat yang dilihat pengaruhnya terhadap volume pada bank syariah.
Sedangkan variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini melihat dari
inflasi, suku bunga SBI, jumlah uang beredar, dan kurs valuta asing.
Dimana variabel-variabel tersebut digunakan untuk meneliti bagaimana
pengaruhnya terhadap likuiditas pada Bank Umum dan Bank Syariah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.2

Landasan Teori

2.2.1 Bank
2.2.1.1

Pengertian Bank
Pengertian Bank pada awal dikenalnya adalah meja tempat
menukar

uang.

Lalu

pengertian

berkembang

menjadi

tempat

penyimpanan uang dan seterusnya. Namun semakin moderennya
perkembangan dunia perbankan, maka pengertian bank pun berubah
pula. “Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa-jasa bank lainnya”. (Kasmir,2004 : 8)
“Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai
lembaga

perantara

keuangan

(financial

intermediaries),

yang

menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana (idle fund / surplus
unit) kepada pihak membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit
unit) pada waktu yang ditentukan”. (Dendawijaya, 2003 : 25)
Menurut Undang-Undang Nomer 10 Tahun 1998, definisi bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat banyak.
Jadi pengertian bank adalah lembaga keuangan yang bertugas
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana itu kembali ke

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit serta kegiatan jasa-jasa
keuangan lainnya.
2.2.1.2

Fungsi Bank
Bank yang bertindak sebagai lembaga keuangan memiliki fungsi
sebagai penghubung antara pihak yang dengan pihak yang membutuhkan
dana. Tetapi pada dasarnya bank memiliki tiga fungsi sebagai berikut :
1.

Menghimpun dana (founding) dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau
berinvestasi bagi masyarakat. Bank memberikan surat atau
selembar kertas dalam bentuk:
a. Giro (Demand Deposito)
b. Deposito berjangka (time Deposito)
c. Tabungan (saving Deposit)

2.

Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank
memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat. Dengan kata
lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkan.

3.

Memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti pengiriman
uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari
dalam kota (kliring), penagihan surat-surat berharga yang berasal
dari luar negri (inkaso), Letter of Credit (LC), Safe Deposit Box,
Bank Garansi, Bank Notes, Trevellers Cheque dan jasa lain.
Dengan penjelasan tersebut

dapat

dikatakan

bahwa

bank

mempunyai fungsi yang sangat luas dalam suatu perekonomian negara,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

karena bank merupakan alat untuk menjaga kestabilan moneter dan
keuangan. Bank mempunyai fungsi utama dalam menghimpun dana dan
menyalurkan dana kepada masyarakat, dalam hal ini bank berperan juga
dalam menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. (Kasmir,2004:9)
2.2.1.3 J enis-J enis Bank
Di Indonesia saat ini terdapat berbagai jenis perbankan seperti yang
diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Penggolongan jenis-jenis
perbankan dapat dilihat dari segi fungsi, segi kepemilikannya status dan
cara menentukan harga.
Adapun jenis perbankan dewasa ini jika ditinjau dari berbagai segi,
antara lain : (Kasmir, 2004 : 18)
1.

Dilihat dari fungsinya
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan No.7 Tahun
1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang No.10
Tahun 1998 maka jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri
dari: (Kasmir, 2004 : 18-20)

a.

Bank Umum
Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatan memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

b.

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank yang melakukan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan syariah yang
dalam kegiatan BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Artinya, jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR
jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank
umum.

2.

Dilihat dari kepemilikan
Jenis Bank berdasarkan kepemilikan ini dapat dilihat dari
akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang
bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah:
(Kasmir, 2004 : 20-22)

a.

Bank Milik Pemerintah (BUMN)
Bank yang akte pendirian maupun modal bank ini sepenuhnya
dimiliki oleh pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan
bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.
Contoh : BNI 46, BRI, Bank Mandiri

b.

Bank Milik Swasta Nasional
Bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
swasta nasional. Akte pendirian bank ini juga dimiliki oleh pihak
swasta nasional.
Contoh : BCA, Bank Danamon, Bank Mega, Muamalat, Bank
Permata, Bank Niaga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

c.

Bank Milik Koperasi
Bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh perusahaan
yang berbadan hukum koperasi.
Contoh : Bank Bukopin.

d.

Bank Milik Asing
Bank yang kepemilikan sahamnya 100% oleh pihak asing (luar
negri) di Indonesia.

e.

Bank Milik Campuran
Bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional.
Contoh : Inter Pasific Bank, Mitsubishi Buana Bank

3.

Dilihat dari status
Jenis ini dari segi kemampuannya untuk melayani
masyarakat, terbagi menjadi : (Kasmir, 2004 : 22-23)

a.

Bank Devisa
Bank yang dapat melakukan transaksi keluar negri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
Contoh : Transfer ke luar negri, Traveller Chaque, Pembukaan dan
pembayaran Letter of Credit.

b.

Bank Non Devisa
Bank ini mempunyai fungsi yang berkebalikan dengan bank
devisa. Bank ini melakukan transfer masih dalam batas-batas
negara (dalam negri)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

4.

Dilihat dari segi cara menentukan harga
Di Indonesia mulanya hanya satu kelompok, namun
hadirnya bank syariah sejak tahun 1990 jenis bank dilihat dari segi
atau caranya dalam menentukan harga, terbagi dalam 2 kelompok :
(Kasmir, 2004 : 23-25)

a.

Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada
para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menggunakan dua metode yaitu :



Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti
giro,

tabungan

maupun

deposito.

Kredit

juga

ditentukan

berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini
dikenal dengan istilah spread based.


Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional
menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal atau persentase tertentu. Sistem pengenaan bunga ini
dikenal dengan istilah fee based.

b.

Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain
untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan
perbankan lainnya. Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank
lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga sesuai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dengan syariah Islam. Sumber penentuan harga atau pelaksanaan
kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah Al-Quran
dan Sunah Rasul. Bank berdasarkan prinsip syariah mengharamkan
penggunaan harga produknya dengan harga bunga tertentu. Bagi
bank yang berdasarkan prinsip syariah bunga adalah riba.
2.2.1.4 Total Aktiva Bank
Asset atau aktiva menggambarkan pola pengalokasian dana.
(Dendawijaya, 2003 : 110) Total aktiva bank umum adalah jumlah
semua aktiva yang dimiliki oleh bank umum pemerintah dan bank umum
swasta nasional. (Boediono, 2011 : 119)
2.2.2 Kesehatan Bank
2.2.2.1 Pengertian Kesehatan Bank
Kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu
bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan
mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara
yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang
kesehatan bank diatas merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena
kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melakuan
seluruh kegiatan usaha perbankannya. (Sri, dkk, 2000 : 22)
2.2.2.2 Aturan Kesehatan bank
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan, pembinaan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

pengawasan bank dilakukan oeh Bank Indonesia. UU tersebut lebih lanjut
menetapkan bahwa : (Sri, dkk, 2000 : 22-23)
a.

Bank wajib memelihara tingkat kesehatan Bank sesuai dengan ketentuan
kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha
bank, dan wajib bank melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip
kehati-hatian.

b.

Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-cara
yang tidak bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya
kepada bank.

c.

Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia, segala keterangan,
dan penjelasan mengenai usahanya menurut cara yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.

d.

Bank wajib menyampaikan kepada bank Indonesia neraca dan
perhitungan laba/rugi tahunan serta penjelasannya, serta laporan berkala
lainnya, dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Neraca serta perhitungan laba/rugi tahunan tersebut wajib terlebih dahulu
di audit oleh akuntan publik.

e.

Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba/rugi dalam
waktu dan bentuk yang di tetapkan oleh Bank Indonesia.
Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan
kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

kehati-hatian atau prudential banking dalam dunia perbankan, maka Bank
Indonesia merasa perlu menerapkan aturan tentang kesehatan bank.
Dengan adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan diharapkan
selalu dalam kondisi sehat, sehinga bank tidak akan merugikan
masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi
dan berhubungan dengan masyarakat diharapkan hanya bank-bank yang
betul-betul sehat. Auran tentang kesehatan bank yang diterapkan oleh
Bank Indonesia mencakup berbagai aspek dalam kegiatan bank, mulai
dari penghimpunan dana, sampai dengan penggunaan dan penyaluran
dana.
2.2.3

Pengertian Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran, di mana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Sebagai mana
halnya fungsi dan tugas perbankan Indonesia. (Hasibun, 2002 : 36)
Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya

memberikan

jasa

dalam

lalu

lintas

pembayaran.

(Siamat,2004 : 88)
Bank umum dalam usahanya bertindak sebagai pengumpul dana
dalan bentuk simpanan, baik giro tabungan maupun deposito. Bank
umum ini dapat diselenggrakan atau dimiliki pemerintah swasta nasional,
koperasi atau asing. (Dendawijaya, 2003 : 89)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Berdasarkan rumusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bank
umum adalah bank yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. (Iswardono, 2004 : 121)
2.2.3.1.

Fungsi dan Tugas Pokok Bank Umum

Fungsi dan Tugas Pokok Bank Umum adalah :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau bentuk
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan utang.
4. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.
6. Melakukan

kegiatan

penitipan

untuk

kepentingan

pihak

lain

berdasarkan suatu kontrak.
(Hasibun, 2002 : 36)
2.2.3.2. Likuiditas Bank Umum
Dalam perbankan sering timbul pertentangan antara kepentingan
likuiditas dan profitabilitas. Untuk mempertahankan likuiditas tinggi,
bank harus menggunakan dana yang seharusnya bisa dipinjamkan untuk
memperbesar cadangan primer. Dengan demikian, kesempatan untung
akan berkurang. Pengelolaan likuiditas bank umum bisa dilakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

dengan

dua pendekatan yaitu

asset

management

dan

liability

management.
1. Asset Management (Pengelolaan Kekayaan)
Alokasi dana atau kekayaan untuk berbagai alternatif investasi.
Ada beberapa pendekatan yaitu : The pool offunds, The Asset-allocation,
dan Commercial loan theory.
a. The pool offunds
Adalah dengan mengumpulkan semua sumber kekayaan menjadi
satu dan diperlakukan sebagai sumber dana tunggal tanpa
membedakan sumber dananya. Dana lalu dialokasikan ke berbagai
bentuk kekayaan dengan kriteria tertentu. Bentuk alokasi dana
tersebut adalah cadangan primer, cadangan sekunder, pinjaman,
kekayaan lain-lain, dan investasi jangka panjang.
b. The Asset-allocation
Dana dikumpulkan menjadi satu tetapi masing masing sumber dana
dipertimbangkan sifat-sitatnya, tidak menjadi satu sumber dana
tunggal. Alokasi dana ini berkaitan dengan sifat masing-masing
sumber dana, untuk sumber dana yang tingkat perputarannya tinggi
maka likuiditasnya juga tinggi. Prioritas pertama adalah untuk
kekayaan tetap yang digunakan untuk kegiatan operasional seperti
gedung, peralatan, dan sebagainya. Kedua, cadangan primernya
untuk kebutuhan likuiditas. Ketiga, dana untuk cadangan sekunder
(surat-surat berharga jangka pendek). Cadangan sekunder ini untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

memenuhi kebutuhan likuditas apabila terjadi penarikan dana dan
permintaan kredit yang tidak diperkirakan sebelumnya. Prioritas
keempat adalah kredit pinjaman merupakan sumber pendapatan bank
yang utama. Kelima, melakukan diversifikasi investasi pada saham.
obligasi, surat berharga jangka panjang.
c. Commercial loan theory
Adalah pada pinjaman jangka pendek dan yang bersifat selfliquidating. Seorang pengusaha meminjam dana dari bank untuk
menghasilkan barang yang bisa dijual dan dari kelebihan penjualan
tersebut

pengusaha

mampu

mengembalikan

pinjaman

bank.

Perkembangan jaman menuntut bank untuk bisa melayani kebutuhan
nasabah yang membutuhkan pinjaman jangka pendek dan juga
pinjaman jangka panjang. Jika hanya memberi pinjaman jangka
pendek maka akan kehilangan banyak nasabah yang membutuhkan
pinjaman jangka panjang.
2. Liability Management (Pengelolaan Utang)
Suatu proses dimana bank mengembangkan sumber-sumber dana
yang non tradisional melalui pinjaman di pasar uang atau menerbitkan
instrumen utang untuk memenuhi permintaan kredit. Perkembangan
pasar dana dan Euro Dollar memudahkan penerapan filosofi manajemen
bank ini. Teori ini menegaskan bahwa likuiditas sekarang ini bukanlah
masalah yang berat. Dana mudah diperoleh dengan cara menaikkan
tingkat bunga sertifikat deposito yang ditawarkan. Bank-bank sekarang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

menyadari bahwa permintaan kredit bisa dipenuhi dengan cara membeli
likuiditas di pasar uang. Bank tidak lagi tergantung pada sumber dana
tradisional (giro, deposito, atau tabungan). Pemenuhan likuditas bisa
melalui sumber-sumber non tradisional seperti pinjaman antarbank,
penjualan sertifikat deposito, dan penerbitan surat berharga di pasar
uang.
2.2.4 Pengertian Bank Syariah
Istilah yang digunakan untuk sebutan bank Islam adalah Bank
Syariah. Secara akademik istilah Islam dan syariah memang mempunyai
pengertian yang berbeda. Namun, secara teknis untuk penyebutan Bank
Islam dan Bank Syariah mempunyai pengertian yang sama.
Menurut ensiklopedia Islam, Bank Islam adalah lembaga keuangan
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaannya disesuaikan
dengan prinsip-prinsip Syariah Islam. (Sumitro, 2002 : 5)
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan fungsi sebagai
intermediasinya berdasarkan prinsi-prinsip kinerja bank syariah Islam.
(Manurung, 2004 : 223)
Berdasarkan rumusan tersebut, Bank Islam berarti Bank yang tata
cara pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam
yang mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
(Sumitro, 2002 : 5)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.4.1 Likuiditas Bank Syariah
Baik bank konvensional maupun bank syariah wajib mengelola
likuiditasnya, karena pengelolaan likuditas tersebut diperlukan untuk
memenuhi kewajiban bank terutama kewajiban jangka pendek. Namun
demikian terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan likuiditas dalam
Bank dengan berbasis syariah (bank Islam) apabila dibandingkan dengan
bank konvensional, mengingat bank dengan berbasis syariah, produkproduknya masih dibilang baru, seiring dengan usia berkembangnya bank
syariah. Didalam memelihara likuiditas maka faktor ekstern harus
diperhatikan dan diantisipasi. Harus disadari bahwa perbankan syariah
adalah industri yang masih dalam tahap permulaan sehingga belum
mampu menjadi pemimpin dalam industri perbankan khususnya di
Indonesia. Berdasarkan kenyataan tersebut maka di dalam issue likuiditas
ini disamping bersaing dengan sesama bank syariah persaingan juga terjadi
dengan bank konvensional yang sudah mapan. Untuk mengantisipasi dan
mengatasi masalah likuiditas dikaitkan dengan upaya pengembangan bank
syariah, tuntutan deposan, profesionalitas, tingkat profitabilitas dan
kepatuhan terhadap sistem syariah, bank syariah harus melakukan hal-hal
berikut ini:
1. Menggiatkan pendidikan dan sosialisasi bank Islam khususnya
menjelaskan tentang aspek-aspek ekonomi dan sistem nilai keislaman
kepada masyarakat. Diharapkan dengan cara ini akan memberikan
dampak positif berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

a. Deposan/investor baru akan datang mendeposit dananya ke bank
Islam.
b. Peningkatan

dana

baru

yang

masuk

akan

meningkatkan

kemampuan ekspansi bisnis Bank Islam dan suatu saat diharapkan
mampu mewarnai industri perbankan.
c. Deposan tidak terpengaruh dengan Return tinggi yang tidak halal
yang ditawarkan oleh lembaga keuangan konvensional.
2.

Memperkuat

koordinasi,

komunikasi

dan

pengertian

dengan

deposan/investor dan partner bisnis. Terkait dengan pendekatan
syariah terhadap risiko likuiditas, proses mobilisasi dana dan proses
penyaluran dana menyangkut tiga komponen penting yaitu :
a. Tingkah laku masyarakat karena operasional bank syariah
didasarkan pada amanah dan berbagi risiko dengan patner bisnis.
b. Harmonisasi asset dan liability.
c. Pengukuran dan monitoring dana.
3.

Mengidentifikasi berapa banyak deposan rational yang dimiliki bank.
Salah satu cara untuk mengidentifikasi rational deposan adalah dengan
mengamati berapa banyak dari mereka yang menarik dananya dan
memindahkan ke bank konvensional ketika tingkat suku bunga dari
bank konvensional lebih tinggi dari return yang dihasilkan oleh bank
Islam.

4.

Membentuk satuan tugas atau team khusus untuk memonitor,
mengevaluasi dan mendeteksi kemungkinan terjadinya kesulitan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

likuiditas yang akan menimpa bank. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah meneliti aliran dana untuk mengantisipasi mismatch
asset – likuiditas, menetapkan kebijakan internal mengenai ukuran
default dari partner bisnis, mendesain strategi menghadapi masalah
likuiditas sekaligus struktur birokrasi pengambilan keputusan didalam
memenuhi kebutuhan likuiditas yang mendesak.
5.

Menyiapkan kas dan cadangan likuiditas untuk kondisi tertentu. Bank
membutuhkan likuiditas untuk transaksi reguler maupun irreguler.
Transaksi reguler adalah operasional sehari-hari, sementara transaksi
irreguler terdiri dari 2 hal :
a. Irreguler tetapi dapat diprediksi diantaranya adalah kewajiban
menyediakan dana untuk kebutuhan keuangan untuk operasional
pemerintah yang biasanya sangat besar.
b. Irreguler dan tidak dapat diprediksi diantaranya adalah penarikan
yang tiba-tiba oleh deposan dalam jumlah besar yang disebabakan
keadaan tertentu.
Kondisi perekonomian, dinamika perbankan konvensional dan

keberpihakan

masyarakat

Islam

terhadap

bank

syariah

sangat

mempengaruhi strategi pengelolaan likuiditas bank syariah, manajemen
likuiditas di bank syariah atau unit usaha syariah merupakan bagian asset
dan liability management yang secara umum bertujuan untuk menjaga
likuiditas bank syariah agar kegiatan operasional tetap berjalan dan
kepercayaan masyarakat terjaga.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.4.2 Instrumen Likuiditas Bank Syariah
Guna mendukung kelancaran lalu lintas pembayaran antar bank dan
pelaksanaan kegiatan Pasar Uang antar Bank Syariah (PUAS), bank-bank
syariah perlu membuka giro pada Bank Indonesia. Seluruh kantor pusat
bank umum baik bank umum konvensional maupun syariah yang berstatus
devisa maupun non-devisa diwajibkan untuk membuka satu rekening giro
dalam valuta rupiah d kantor pusat Bank Indonesia atau kantor Bank
Indonesia setempat. Khusus bagi bank devisa diwajibkan pula untuk
membuka satu rekening giro dalam valuta dolar Amerika Serikat di kantor
pusat Bank Indonesia.
Dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian, kantor pusat bank
wajib menjaga posisi giro pada bank Indonesia pada suatu jumlah tertentu
sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Giro Wajib Minimun
(GWM). Pelanggran atas ketentuan GWM dikenakan snksi sesuai dengan
ketentuan yang diatur oleh Bank Indonesia.
Untuk mendukung kelancaran lalu lintas pembayaran antar bank
serta pelaksanaan kegiatan PUAS, transaksi pembayarannya dilakukan
melalui mekanisme kliring dengan membebankan rekening giro pada Bank
Indonesia. Apabila dalam pelaksanaan kliring saldo bank menjadi kurang
dari GWM maka bank atau kantor cabangnya dikenakan sanksi kewajiban
membayar dan apabila saldo menjadi negatif maka bank yang
bersangkutan termasuk cabangnya akan dikenakan sanksi pengganti
sebagai peserta kliring ditambah sanksi kewajiban membayar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

Dalam

menjalankan

kegiatan

operasionalnya

bank

dapat

mengalami kelebihan atau kekurangan likuiditas. Dalam hal terjadi
kelebihan likuiditas, bank melakukan penempatan kelebihan likuiditas
sehingga dapat memperoleh keuntungan. Sedangkan bila mengalami
kekurangan

likuiditas

bank

memerlukan

sarana

untuk

menutupi

kekurangan likuiditas baik yang disebabkan oleh kalah kliring maupun
untuk menambah likuiditas dalam rangka kegiatan pembiayaan sehingga
kegiatan operasional bank dapat dapat berjalan dengan baik.
Ada instrumen-instrumen likuiditas yang dapat dijalankan bank
syariah dalam rangka memenuhi kewajiban likuidtasnya yaitu :
1. Giro Wajib Minimum (GWM)
Salah satu pendekatan yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk
mendukung stabilitas moneter dan sektor keuangan adalah melalui
penerapan kewajiban memelihara giro wajib minimum. Penerapan
kebijakan giro wajib minimum perlu disesuaikan dari waktu ke waktu
sesuai dengan kondisi likuiditas perbankan serta dengan memperhatikan
peran bank dalam pelaksanaan fungsi intermedias