BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH TABUNGAN MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI J UMLAH TABUNGAN
MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA

SKRIPSI

Oleh :
ELIDA DWI WULANDARI
0911010038

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI J UMLAH TABUNGAN
MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA


SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Ekonomi Pembangunan

Oleh :
ELIDA DWI WULANDARI
0911010038

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI J UMLAH TABUNGAN
MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA
Disusun Oleh :
ELIDA DWI WULANDARI
0911010038 / FE / IE
Telah dipertahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
J ur usan Ilmu Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 31 Mei 2013
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua

Drs. Ec. Wiwin Pr iana, MT


Prof. Dr . Syamsul Huda, SE, MT

NIP. 196008101990031001

NIP. 195908281990031001
Sekertar is

Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP
NIP. 196111201987032001
Anggota

Drs. Ec. Wiwin Priana, MT
NIP. 196008101990031001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI
BAB I

:

i

........................................................................................ iv
PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1

Latar belakang ............................................................................ 1


1.2

Perumusan Masalah ................................................................... 4

1.3

Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

1.4

Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II

:

KAJ IAN PUSTAKA ........................................................... 7

2.1


Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 7

2.2

Landasan Teori ........................................................................... 9
2.2.1

Pengertian Bank .............................................................. 9

2.2.1.1 Peranan Perbankan .......................................................... 13
2.2.12

Kewajiban Bank .............................................................. 15

2.2.1.3 Tugas dan Fugsi Bank ..................................................... 16
2.2.1.4 Jenis dan Macam Bank .................................................... 20
2.2.1.5 Resiko Usaha Bank ......................................................... 25
2.2.1.6 Sumber Dana Bank.......................................................... 27
2.2.2


Pengertian Tabungan Masyarakat .................................... 32

2.2.2.1 Alat Penarikan Tabungan ................................................ 33
2.2.2.2 Jenis-Jenis Tabungan ....................................................... 34
2.2.2.3 Motivasi Untuk Menabung ............................................. 36
2.2.3

Teori Suku Bunga ........................................................... 37

2.2.3.1 Hubungan Suku Bunga dengan Jumlah Tabungan ......... 39

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4

Pengertian Inflasi ............................................................ 40

2.2.4.1 Penggolongan Inflasi ....................................................... 41

2.2.4.2 Efek Akibat Inflasi .......................................................... 45
2.2.4.3 Cara Mencegah Inflasi ..................................................... 45
2.2.4.4 Pengaruh Inflasi .............................................................. 46
2.2.4.5 Hubungan Inflasi dengan Tabungan Masyarakat.............. 47
2.2.5

Pengertian Jumlah Kantor Bank ...................................... 48

2.2.5.1 Jenis-Jenis Kantor Bank .................................................. 49
2.2.5.2 Hubungan Jumlah Kantor Bank dengan Tabungan
Masyarakat ...................................................................... 50
2.3

Kerangka Pikir ............................................................................ 51

2.4

Hipotesis ...................................................................................... 54

BAB III :


METODE PENELITIAN..................................................... 55

3.1

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................ 55

3.2

Teknik Penentuan Sampel .......................................................... 56

3.3

Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 57

3.4

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis .............................................. 58

3.5


3.4.1

Teknik Analisis ............................................................... 58

3.4.2

Uji Hipotesis ................................................................... 59

Uji Asumsi Klasik (BLUE) ........................................................ 63

BAB IV :
4.1

4.2

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 67

Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................ 67
4.1.1


Letak Geografis dan Luas Wilayah Kota Surabaya .......... 67

4.1.2

Gambaran Umum Kota Surabaya .................................... 68

Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 69

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3

4.4
BAB V

4.2.1

Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat.................. 70

4.2.2

Perkembangan Tingkat Suku Bunga ................................ 72

4.2.3

Perkembangan Tingkat Inflasi ......................................... 72

4.2.4

Perkembangan Jumlah Kantor Bank ................................ 74

Analisis dan Uji Hipotesis ........................................................... 75
4.3.1

Uji Asumsi Klasik ........................................................... 75

4.3.2

Analisis dan Pengujian Hipotesis ..................................... 80

4.3.3

Uji Hipotesis Secara Simultan ......................................... 81

4.3.4

Uji Hipotesis Secara Parsial............................................. 83

Pembahasan ................................................................................ 89
:

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 92

5.1

Kesimpulan ................................................................................. 94

5.2

Saran

........................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. xi

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI J UMLAH TABUNGAN
MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA” dengan
lancar.
Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus ditempuh mahasiswa
Jurusan Ilmu Ekonomi Study Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur guna memperoleh gelar di jenjang
pendidikan Sarjana (Strata-1).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa ada
bantuan, bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Drs. Ec. Wiwin
Priana, MT Selaku Dosen Pembimbing yang dengan kesabaran telah mengarahkan
dari awal untuk memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat
tersusun dan terselesaikan dengan baik.
Atas terselesaikanya skripsi ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya :

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, Mp., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM., selaku Dekan

Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, MS., selaku Wakil Dekan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP., selaku Ka progdi Fakultas Ekonomi
Jurusan Ilmu Ekonomi Study Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak dan ibu Dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Pimpinan dan Staf Tata usaha Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
7. Ayah dan Ibu serta kakak saya tercinta yang memberi dukungan baik secara
moral dan materil serta doa sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
8. Kepada Wahyu Pramana tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih yang telah
membantu dan memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-teman Jurusan Ilmu Ekonomi Study Pembangunan angkatan Tahun 2009
terima kasih dukungan dan doanya.
10. Seluruh pihak yang telah membantu atas terselesainya penyusunan skripsi ini
yang penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
semua pihak tersebut diatas. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tidak
ada yang sempurna, sehingga penulis menghargai kritik dan saran yang membangun
jika ada kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi referensi pendidikan kita semua.

Surabaya, April 2013

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI J UMLAH TABUNGAN
MASYARAKAT PADA BANK-BANK UMUM DI KOTA SURABAYA
Oleh :
Elida Dwi Wulandar i
Abstraksi
Tabungan Masyarakat pada Bank Umum merupakan perkembangan dan
kemajuan bank dalam membangun pelayanan sejalan dengan pertumbuhan dan
berkembangnya ekonomi masyarakat. Peran perbankan perlu ditingkatkan sesuai
fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Tingkat Suku Bunga
(X1), Tingkat Inflasi (X2) dan Jumlah Kantor Bank (X3) terhadap Jumlah Tabungan
Masyarakat pada Bank Umum di Kota Surabaya (Y). Data yang dipergunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder berkala (time series) yang diambil
dalam kurun waktu 13 tahun yaitu mulai tahun 1999 samapai dengan tahun 2011.
Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS). Untuk
menganalisis data menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS (Statistic
Program For Social Science) versi 13.00 dan analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linier berganda dan uji hipotesis yang digunakan adalah
uji-t dan uji-F statistik.
Hasil uji hipotesis secara simultan variabel bebas (X) Tingkat Suku Bunga,
Tingkat Inflasi dan Jumlah Kantor Bank berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat Jumlah Tabungan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di Kota Surabaya (Y).
Secara parsial variabel bebas Tingkat Suku Bunga (X1), Tingkat Inflasi (X2) tidak
berpengaruh nyata negatif terhadap Jumlah Tabungan Masyarakat pada Bank-Bank
Umum di Kota Surabaya (Y) sedangkan untuk variabel Jumlah Kantor Bank (X3)
berpengaruh nyata dan positif terhadap Jumlah Tabungan Masyarakat pada BankBank Umum di Kota Surabaya (Y).

Kata Kunci : Jumlah Tabungan Masyarakat, Tingkat Suku Bunga, Tingkat
Inflasi, Jumlah Kantor Bank

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Di negara-negara maju seperti di negara Jepang, Amerika, Jerman,
serta di negara-negara sedang berkembang, khususnya di Negara kita
Indonesia. Sektor perbankan sangat besar mempengaruhi kegiatan ekonomi
suatu negara dimanapun berada, baik di negara maju maupun negara sedang
berkembang. Hampir semua faktor yang berhubungan dengan berbagai
kegiatan sistem keuangan selalu menggunakan jasa bank. Oleh karena itu,
kemajuan suatu bank di suatu Negara dapat pula dijadikan tolak ukur
kemajuan Negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu Negara maka
semakin besar pula peranan perbankan dalam mengedalikan Negara tersebut.
Artinya keberadaan dunia perbankan semakin di butuhkan pemerintah dan
masyarakatnya.
Dunia perbankan sangat penting bagi kemajuan ekonomi, sehingga
ada anggapan bahwa bank merupakan “Nyawa“ untuk menggerakan roda
perekonomian suatu Negara. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi
bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya hal penciptaan
uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang usaha, dan
tempat mengamankan uang, serta tempat melakukan investasi dan jasa
keuangan lainya. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
maksudnya dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau
berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang
biasanya

adalah untuk keamanan uang dan untuk melakukan investasi

dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpananya. Sedangkan
menyalurkan dana kepada masyarakat, maksudnya adalah bank memberikan
pinjaman (kredit) kepada masyarakat yang mengajukan permohonan, dengan
kata lain bank menyediakan dana bagi masyarakat yang membutuhkanya
(Kasmir, 2003: 1-3).
Tabungan merupakan simpanan yang paling populer dikalangan
masyarakat umum. Sesuai dengan perkembangan zaman dewasa ini, kegiatan
menabung sudah beralih dari rumah kepada lembaga keuangan seperti bank.
Menabung di bank bukan saja menghindarkan dari resiko kehilangan atau
kerusakan, akan tetapi juga memperoleh penghasilan dari bunga. Dengan
demikian jumlah uang akan bertambah dari waktu ke waktu sekalipun tidak
ditambah. Pengertian tabungan itu sendiri menurut Undang-Undang
perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikanya hanya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu dengan yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek dan alat lainya yang dipersamakan dengan itu
(Kasmir, 2003: 83).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima oleh
masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi. Sebagian kegiatan
dari pendapatan tersebut, akan disisikan oleh penerima pendapatan sebagai
tabungan. Penabungan ini dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk
membiayai pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pensiun,
untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak-anak pada masa mereka dewasa
yang akan datang. Dalam analisis ekonomi terdapat dua pandangan yang
berbeda tentang faktor penting yang menentukan jumlah tabungan dalam
masyarakat. Pandangan tradisional, yaitu pandangan ahli-ahli ekonomi yang
digolongkan sebagai ahli ekonomi klasik, berkeyakinan bahwa jumlah
tabungan yang dilakukan masyarakat ditentukan oleh tingkat bunga. Semakin
tinggi tingkat bunga, semakin besar jumlah tabungan yang akan dilakukan
masyarakat. Sedangkan menurut pandangan modern. Yaitu pandangan setelah
klasik, jumlah tabungan tergantung kepada pendapatan nasional. Pada tingkat
pendapatan nasional yang rendah tabungan adalah negative, yaitu konsumsi
masyarakat lebih tinggi dari pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan
nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat. (Sukirno, 2003: 385).
Untuk meningkatkan suatu dana dalam negeri sebagai sumber dana
untuk pembangunan, perlu diupayakan melalui pengarahan dana dari
masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan dan perbankan, dengan cara
memberikan kebebasan dalam hal memberikan tingkat bunga, sehingga
dengan demikian lebih banyak menarik masyarakat dalam menempatkan
dananya di dunia perbanakan. Demikian pula dibidang pasar modal,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

dilaksanakan penyempurnaan yang berkaitan dengan perdagangan efek dan
memberikan fasilitas pajak bagi masyarakat pembeli obligasi. Tindakan
tersebut dimaksudkan, agar bank-bank lebih dalam mengerahkan dana dari
masyarakat,

sehingga

pembangunan

ekonomi

dapat

dibiayai

tanpa

menimbulkan pengaruh inflator. (Harijanto, 2000: 38).
Kesimpulan diatas bahwa fungsi utama mencari nasabah dan
menghimpun dana sangatlah menentukan pertumbuhan suatu bank. Sebab
dana yang berhasil dihimpun sangatlah menentukan pertumbuhan suatu bank.
Dana yang berhasil dihimpun tentunya akan menentukan volume dana yang
dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam bentuk penanaman dana.
Peranan dana masyarakat dalam bentuk tabungan ini, menarik minat penulis
untuk melakukan sebuah penelitian secara lebih mendalam mengenai faktorfaktor apa saja yang dapat mempengaruhi besar kecilnya suatu jumlah
tabungan masyarakat pada bank-bank umum, khusunya di Kota Surabaya.
Dengan

mengambil sebuah

judul “Beberapa

Faktor

Yang

Mempengaruhi J umlah Tabungan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum
Di Kota Surabaya”.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian diatas latar belakang yang ada, maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan yang dibahas didalam penelitian ini sebagai
berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.

Apakah terdapat pengaruh mengenai tingkat suku bunga, tingkat inflasi,
dan jumlah kantor bank terhadap jumlah tabungan masyarakat pada bank
umum di Kota Surabaya ?

2. Manakah dari tiga variabel-variabel diatas yang paling dominan
pengaruhnya terhadap jumlah tabungan masyarakat di Kota Surabaya ?

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga, tingkat inflasi, dan
jumlah kantor bank terhadap penghimpunan jumlah tabungan masyarakat
pada bank umum di Kota Surabaya.
2. Untuk mengetahui manakah dari tiga variabel-variabel di atas yang paling
dominan pengaruhnya terhadap jumlah tabungan masyarakat di Kota
Surabaya.

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan, antara lain :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
wawasan mengenai tabungan masyarakat di Kota Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2. Sebagai informasi dan masukan bagi pihak-pihak yang berwenang sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan perbankan yang
berkaitan dengan tabungan masyarakat.
3. Sebagai peneliti diharapkan dapat memberikan suatu tambahan informasi
pengetahuan, serta memberikan masukan-masukan kepada seluruh
mahasiswa UPN “VETERAN” Jawa Timur, khususnya pada mahasiswa
fakultas ekonomi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan serta pengkajian dalam penelitian ini pernah
dilakukan, antara lain oleh :
1. Suyanti (2002)
Dengan judul penelitian “ Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi
J umlah Tabungan Masyarakat Pada Bank-Bank Umum Di Kota
Surabaya.” Dimana variabel terikat (Y) yaitu jumlah tabungan
masyarakat dan dengan variabel bebas (X1) tingkat suku bunga tabungan,
(X2) jumlah kantor bank, (X3) pendapatan perkapita, (X4) inflasi. Dari
hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa koefisien determinasi
sebesar 0.983. Hasil ini berarti bahwa variabel bebas mampu menerangkan
variabel terikat (Y) yaitu sebesar 98.30 % dan sisanya sebesar 1.7 %
diterangkan variabel lain, kemudian dari hasil penelitian dengan
menggunakan uji F, diketahui bahwa variabel bebas yaitu (X1) inflasi
berpengaruh secara simultan dan secara parsial pendapatan pendapatan
perkapita terhadap variabel terikat (Y) yaitu tabungan masyarakat. Dan
setelah diuji secara parsial menunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh
terhadap jumlah tabungan masyarakat pada bank umum di Kota Surabaya.

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2. Irawan (2005)
Dalam penelitian yng berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penghimpunan Dana Tabungan Pada Bank Umum Pemeritahan Di
Surabaya“. Secara simultan menunjukan bahwa adanya suatu hubungan
yang nyata antara variabel bebas yaitu pendapatan perkapia (X1), tingkat
inflasi (X2), dan jumlah penduduk (X3) terhadap penghimpunan dana
tabungan pada bank umum pemerintahan di Kota Surabaya. Sedangkan
secara parsial, variabel pendapatan perkapita (X1) berpengaruh secara
nyata terhadap penghimpunan dana tabungan pada bank umum
pemerintahan di kota Surabaya (Y), variabel tingkat inflasi (X2) tidak
berpengaruh secara nyata terhadap penghimpunan dana tabungan pada
bank umum di kota Surabaya (Y) dan variabel jumlah penduduk (X3)
berpengaruh secara nyata terhadap penghimpunan dana tabungan pada
bank umum pemerintah di kota Surabaya (Y).
3. Citra (2008)
Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Beberapa Faktor Yang
Mempengaruhi J umlah Tabungan Masyarakat Pada Bank Umum Di
Kota Surabaya”. Melalui penelitian Regresi I . Berpengaruh secara
simultan bahwa pendapatan perkapita, tingkat inflasi, jumlah kantor bank
umum berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan masyarakat
sebagai variabel terikat. Secara parsial pendapatan perkapita (X1)
berpengaruh signifikan dan berhubungan positif terhadap jumlah tabungan
masyarakat (Y). Secara parsial tingkat inflasi (X2) tidak berpengaruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

signifikan terhadap jumlah tabungan masyarakat (Y). Secara parsial
jumlah kantor bank umum (X3) berpengaruh signifikan dan berhubungan
positif terhadap jumlah tabungan (Y). Variabel bebas yang dominan
mempengaruhi variabel pendapatan perkapita

(X1), karena variabel

Koefisien Determinasi Parsial yang paling besar dibandingkan variabel
bebas lainya.
Penelitian yang dilakukan peneliti pada kesempatan kali ini
berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaanya terletak pada
variabel yang dilakukan digunakan adalah Tingkat Suku Bunga (X1),
Tingkat Inflasi (X2), Jumlah Kantor Bank (X3), sedangkan variabel Y
adalah Jumlah Tabungan Masyarakat dan dilakukan pada tahun dan tempat
yang berbeda.

2.2

Landasan Teori
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa teori
yang digunakan untuk mendukung penjelasan-penjelasan serta untuk
mendukung analisis-analisis pembahasan yang akan dilakukan.

2.2.1 Pengertian Bank
Pengertian bank yang terdapat pada pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998
tentang perubahan UU NO 7 Tahun 1992 tentang perbankan yakni bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau dalam bentuk-bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

rakyat banyak. Berikut ini di kemukakan beberapa definisi bank dari berbagai
sumber lain:
1. “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak” (Martono, 2002:20).
2. “Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa-jasa dalam lalulintas dan peredaran uang” (Simorangkir, 2002:
10).
3. “Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang bertujuan memberikan
kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperoleh
dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru
berupa uang giral” (Martono, 2002: 20).
4. “Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
perantara keuangan (financial intermediares), yang menyalurkan dana
dari pihak yang berlebihan dana (idlle fund/surplus unit) kepada pihak
yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu
tertentu” (Dendawijaya, 2001: 25).
Dari berbagai penjelasan mengenai definisi diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan definisi bank sebagai berikut: Bank merupakan suatu lembaga
keuangan yang berperan dalam menyediakan jasa-jasa penghimpunan dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat serta sekaligus

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

berperan penting dalam pembangunan negara melalui moblisasi dan alokasi
dana pembangunan.
Mendengar kata bank sebenarnya tidak asing lagi bagi kita, terutama
orang-orang yang hidup didaerah perkotaan, bahkan didaerah pedesaan
sekalipun saat ini kata bank bukan merupakan kata asing dan aneh. Menyebut
kata bank setiap orang selalu mengaitkanya dengan uang. Hal ini tidak salah,
karena bank memang merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang
bergerak di bidang keuangan. Sebagai lembaga keuangan bank menyediakan
berbagai jasa keuangan. Dalam Negara-negara maju bank bahkan sudah
merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali bertransaksi atau
melakukan transaksi. (Kasmir, 2003 : 11).
Di Indonesia, bank merupakan lembaga keuangan atau badan usaha
yang mendapat kepercayaan masyarakat dalam menyimpan atau menaruh
dana-dananya. Dana yg dimaksud dapat berupa tabungan, giro, deposito
maupun sertifikat deposito. Dengan demikian maka masalah mengenai
perbankan yang kita kenal sekarang ini adalah merupakan rangkaian serta
sambungan dari masalah perbankan yang telah beratus-ratus tahun yang lalu,
dimana bank itu telah ada. (Harijanto, 2001 : 11).
Untuk lebih ringkasnya, secara garis besar kegiatan bank sebagai
lembaga keuangan dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Gambar 1
Pemasaran Bank

Bank

Menyalurkan dana

Menghimpun Dana

Jasa-jasa lainnya

Sumber : Kasmir, 2004, Pemasaran Bank, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta. Hal 10
Keterangan gambar :
a. Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank akan
memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam berbagai jenis sesuai
keinginan nasabah. Sebelum kredit diberikan atau tidak, penilaian ini
dilakukan agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat
dikembalikanya pinjaman yang disalurkan bank dengan berbagai sebab
jenis kredit yang biasa diberikan hampir semua bank adalah kredit
investasi, kredit modal kerja dan kredit perdagangan.
b. Menghimpun dana (Funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan,
dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi
bagi masyarakat. Tujuan utama masyarakat menyimpan uang biasanya
adalah untuk keamanan uangnya. Kemudian untuk melakukan
investasi dengan harapan memperoleh bunga dari hasil simpananya.
Tujuan lainya adalah untuk memudahkan melakukan transaksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

pembayaran. Untuk memenuhi tujuan diatas, baik untuk mengamankan
uang maupun untuk melakukan investasi, bank menyediakan sarana
yang disebut tabungan.
c. Memberikan jasa-jasa bank lainya seperti pengiriman uang (transfer),
penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing),
penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar
negeri (inkaso), letter of credit, safe deposit box, bank garansi, bank
notes travelers cheque dan jasa lainya. Jasa-jasa bank lainya ini
merupakan dana.

2.2.1.1 Peranan Perbankan.
Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank
mempunyai peranan yang penting baik aktivitas perekonomian. Peranan
strategis bank dan lembaga keuangan bukan bank tersebut sebagai wahana
yang mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif
dan efisien kearah peningkatan taraf hidup. Bank dan lembaga keuangan
bukan

bank

merupakan

lembaga

perantara

keuangan

(financial

intermediaries) sebagai prasarana pendukung yang amat fital untuk
menunjang kelancaran perekonomian.
Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peranan penting
dalam sistem keuangan, peranan tersebut adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

a) Pengalihan asset (assets transmutation)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan pinjaman
kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang
telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik
dana yaitu surplus yang jangka waktunya dapat diatur sesuai keinginan
pemilik dana dalam hal ini bank dan lembaga keuangan bukan bank telah
berperan sebagai pengalih asset dari surplus (lenders) kepada unit defisit
(borrowers).
b) Transaksi (transaction)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai
kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan
jasa. Produk-produk yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan
bukan bank (giro, tabungan, deposito, saham, dan sebagainya). Merupakan
pengganti dari uang dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
c) Likuiditas (liquidity)
Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk
produk-produk berupa giro, tabungan, deposito, dan sebagainya. Produkproduk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas yang
berbeda-beda untuk kepentingan likuiditas pemilik dana, mereka dapat
menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentinganya.
d) Efisiensi (Eficiency)
Bank dan lembaga keuangan bukan bank, dapat menurunkan biaya
transaksi dan jangkauan pelayanan. Peranan bank dan lembaga keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

bukan bank sebagai broker (brokorae) adalah mempertemukan pemilik dan
pengguna modal. Lembaga keuangan memperlancar dan mempertemukan
pihak-pihak yang saling membutuhkan. Adanya informasi yang tidak
simetri antara peminjam dan investor menimbulkan masalah insentif.
Peranan lembaga keuangan menjadi penting untuk memecahkan masalah
ini. Indonesia dengan pasar yang belum efisien, dan adanya informasi
yang tidak sempurna mengalami ekonomi biaya tinggi. Ekonomi biaya
tinggi akan menyebabkan Indonesia tidak dapat berpaling dalam pasar
global.

2.2.1.2 Kewajiban Bank
Beberapa aturan sudah ditetapkan langsung dari pemerintahan
maupun melalui Bank Indonesia terutama mengenai perbankan, berdasarkan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bank memiliki
beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Setiap

bank

diwajibkan

memelihara

kepentingan

likuiditas

dan

solvabilitas dengan perbandingan tertentu menurut ketentuan umum yang
ditetapkan Bank Indonesia.
2. Bank wajib memberikan kepada Bank Indonesia segala keterangan dan
bahan mengenai usahanya menurut cara yang ditentukan oleh Bank
Indonesia.
3. Setiap bank wajib atas permintaan Bank Indonesia atas petugas yang
ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk memberikan kesempatan bagi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

pemeriksaan buku dan berkas-berkas yang padanya guna penyelidikan
dan kebenaran dan bahan-bahan yang telah di berikanya itu dan
seterusnya untuk memberikan segala bantuan dalam pelaksanaan
pemeriksaan buku dan berkas-berkas tersebut. (Kasmir, 2003 : 20).

2.2.1.3 Tugas dan Fungsi Bank
Bank memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting bagi
pembangunan Indonesia, karena selama ini sumber dana yang digunakan
dalam pembangunan berasal dari perbankan, beberapa tugas dan fungsi
perbankan dalam masyarakat adalah :
1. Penciptaan Uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat
pembayaran lewat mekanisme pemindah bukuan (kliring). Kemampuan
bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya
dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi
atau menjumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi
kemampuan bank untuk menciptakan uang giral.
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah
mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan
karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat
dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran,
pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas
pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem
pembayaran elektronik.
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat.
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana
simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito
berjangka, sertifkat deposito, tabungan dan atau bentuk lainya yang dapat
dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana
jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainya.
Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau
memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang / jasa maupun
transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang
berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya
dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang
beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian
transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

pihak-pihak yang melkukan transaksi internasional dapat ditangani dengan
lebih mudah, cepat dan murah.
5. Penyimpanan Barang – Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah salah satu jasa yang
paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat
menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan,
uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank
umum disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi
yang semakin pesat memyebabkan bank memperluas jasa pelayanaan
dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
6. Pemberian Jasa – Jasa Lainya
Di Indonesia pemberian jasa – jasa lainya oleh bank umum juga
semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik,
telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui ATM,
membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini
amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak
yang menggunakanya.
Adapun secara spesifik bank dapat berfungsi sebagai Agent of Trust,
Agent of Development dan Agent of Services, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

1. Agent Of Trust,
Yaitu lembaga yang landasanya kepercayaan. Dasar utama
kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpun
dana dan penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dananya di
Bank apabila dilandasi rasa kepercayaan. Dalam fungsi ini akan dibangun
kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan
kepercayaan ini akan terus berlanjut ke pihak debitur. Kepercayaan ini
penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa
diuntungkan untuk baik dari segi penyimpanan dana, penampung dana
maupun penerima peyaluran dana tersebut.
2. Agent Of Development .
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan
ekonomi. Kegiatan penghimpunan dana dan penyalur dana sangat
diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sector rill. Kegiatan
Bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan tidak dapat
dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi.
Distribusi dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan
perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent Of Services
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan
ekonomi. Disamping melakukan penghimpunan dana penyalur dana, bank

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.
Jasa yang ditawarkan bank kini erat kaitanya dengan kegiatan
perekonomian masyarakat umum.
Dari tugas dan fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran
yang menyeluruh atau secara komperehensif dan lengkap mengenai fungsi
bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai
lembaga perantara keuangan, bank juga mempunyai tugas dan fungsi untuk
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.

2.2.1.4 J enis dan Macam Bank.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 terhadap berbagai
macam bank, namun hanya membagi dalam dua jenis, yaitu dilihat dari
fungsinya, dan dari segi kepemilikannya.
1. Dilihat dari segi fungsinya :
a) Bank Umum (Comersial Bank)
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvesional dan atau berdasarkan prinsip syariah dalam
kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran yang
pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk
giro, deposito dan usahanya terutama memberikan kredit jangka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

pendek. Sifat yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada, begitu pula dengan
wilayah operasionalnya dapat dilakukan diseluruh wilayah.
b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank

Perkreditan

Rakyat

(BPR)

adalah

bank

yang

memaksimalkan kegiatan usaha secara konvesional. Dalam kegiatanya
BPR tidak memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank BPR
menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, giro dan lainya yang dapat disamakan dengan itu. Artinya
jasa-jasa yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan
dengan kegiatan atau jasa bank umum. (Kasmir, 2004 : 19)

2. Dilihat dari segi kepemilikannya :
A. Bank-Bank Milik Negara terdiri dari :
1. Bank sentral atau Bank Indonesia yang didirikan dengan Undang –
Undang No. 13 tahun 1968.
2. Bank Umum Milik Negara :
Contoh :
-

Bank Negara Indonesia (BNI)

-

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

-

Bank Tabungan Negara (BTN)

-

Bank Mandiri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

B. Bank milik Pemerintah Daerah :
Adalah bank – bank pembangunan daerah yang berada di
setiap propinsi, diatur dalam Undang – Undang NO. 13 / 1962. Bank
ini biasanya mempunyai cabang di setiap kabupaten atau kotamadya
di wilayah Propinsi yang bersangkutan.
Contoh :
-

BPD Jawa Timur

-

BPD Jawa Tengah

-

BPD Jawa Barat

C. Bank Umum Milik Swasta dapat dibagi menjadi :
1. Bank Milik Swasta Nasional,
Adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki Warga Negara
Indonesia dan atau badan hukum yang peserta dan pimpinannnya
terdiri atas Warga Negara Indonesia.
Contoh :
-

Bank Danamon

-

Bank Lippo

-

Bank Mega

-

Bank Niaga

2. Bank Milik Swasta Asing,
Adalah bank yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Warga
Negara Asing dan badan hukum yang peserta dan pimpinannya
terdiri atas Warga Negara Asing.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Contoh :
-

Bank Thailand

-

Bank India

-

Bank Central Asia (BCA)

-

City Bank

D. Bank Milik Campuran
Adalah bank yang sahamnya dimiliki oleh dua belah pihak
yaitu dari dalam negeri dan dari luar negeri. Artinya, kepemilikan
saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak asing
swasta nasional.
Contoh:
-

Bank Finonesia

-

Bank Merincrop

-

Bank Sakura Swadarma

-

Ing Bank

-

Inter Pasifik Bank

E. Bank Milik Koperasi
Yaitu bank yang kepemiikan saham-sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
Contoh :
- Bank jenis ini adalah Bank Umum Koperasi Indonesia (Bank
Bukopin).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

3. Dilihat dari segi status :
Ditinjau dari segi kemampuan dalam melayani masyarakat maka
bank umum dibagi kedalam 2 macam. Pembagian jenis ini disebut juga
pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Status bank
yang dimaksud adalah :
A. Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,
dll.
B. Bank Non Devisa
Merupakan

bank

yang

belum

mempunyai

izin

untuk

melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat
melakukan transaksi seperti halnya bank devisa.

4. Dilihat dari segi Cara Menentukan Harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau cara menentukan harga baik
jual maupun harga beli terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
A. Bank yang berdasarkan prinsip Konvesional
1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk disimpan seperti
giro, tabungan, maupun deposito.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2. Untuk jasa-jasa bank lainya pihak bank ibarat menggunakan
atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau
presentase tertentu.
B. Bank yang berdasarkan prinsip Syariah
Adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara
bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan
usaha atau kegiatan perbankan lainya.
Dalam menentukan harga bagi pihak yang berdasarkan prinsip
Syariah adalah sebagai berikut :
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah)
3. Prinsip

jual

beli

barang

dengan

memperoleh

keuntungan

(Murababah)
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(Ijarah)
5. Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
oleh pihak lain (Ijara wa iqtina). (Kasmir, 2004 : 39)

2.2.1.5 Resiko Usaha Bank.
Resiko usaha bank atau business risk bank merupakan tingkat
ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau diharapkan akan
diterima. Semakin tidak pasti hasil yang diperoleh suatu bank, semakin besar
pula kemungkinan resiko yang dihadapi investor dan semakin tinggi pula

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

premi resiko atau bunga yang diinginkan oleh investor. Resiko usaha yang
dapat dihadapi oleh bank antara lain, sebagai berikut :
1. Resiko Kredit (Default Risk)
Merupakan suatu resiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah
mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta
bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Resiko penawaran dalam sekuritas (Investment Risk)
Merupakan suatu resiko dalam sekuritas berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya kerugian akibat adanya suatu penurunan nilai pokok dari
portofolio surat-surat berharga, misalnya : obligasi dan surat-surat
berharga lainya yang dimiliki bank. Oleh karena itu, dalam situasi tingkat
bunga yang berfluktuasi, bank akan menghadapi kemungkinan resiko
perubahan harga pasar atas porto folio sekuritasnya. Aspek lain yang
berkaitan dengan aspek ini adalah keadaan strktur pasar dimana sekuritas
tersebut diperdagangkan.
3. Resiko Liquditas (Liquidity Risk)
Resiko yang mungkin dihadapi oleh bank umum memenuhi kebutuhan
liquiditasnya dalam rangka untuk memenuhi permintaan kredit dalam
rangka untuk memenuhi permintaan kredit dan semua penarikan dana oleh
penabung pada suatu waktu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

4. Resiko Operasional (Operational Risk)
Adalah

ketidakpastian

mengenai

kegiatan

usaha

bank,

seperti

kemungkinan terjadinya kegagalan atau jasa-jasa dan produk-produk baru
yang diperkenalkan.
5. Resiko Penyelewengan (Fraund Risk)
Adalah berkaitan dengan kerugian-kerugian yang dapat terjadi akibat
ketidak jujuran, penipuan, moral, dan perilaku yang kurang baik dari
penjabat, karyawan, dan nasabah bank.
6. Resiko Fidusi (Fiduciary Risk)
Adalah apabila bank dalam usahanya memberikan jasa dengan bertindak
sebagai wali amanat baik untuk individu maupun untuk badan usaha.
Titipan atau simpanan yang diberikan kepada bank harus benar-benar
dikelola dengan baik, bila bank mengalami kegagalan melaksanakan tugas
tersebut dianggap merupakan resiko kerugian sebagai wali amanat.
(Siamat, 1993 : 19).

2.2.1.6 Sumber Dana Bank
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa
penghimpunan dana yang (sementara) tidak dipergunakan untuk kemudian
menyalurkan kembali dana tersebut ke dalam masyarakat untuk jangka waktu
tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya untuk menghimpun dana
dalam bentuk simpanan (deposito) sangat menentukan pertumbuhan suatu
bank.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

Dalam menghimpun dana tersebut sudah tentu bank harus mengenal
sumber-sumber dana yang terdapat di dalam berbagai lapisan masyarakat
dengan bentuk yang berbeda-beda. Adapun sumber-sumber dana bank
tersebut dapat dibedakan menjadi :
1) Dana yang bersumber dari bank itu sndiri .
Adalah dana yang berbentuk modal setoran yang berasal dari
pemegang saham dan cadangan-cadangan , serta keuntungan bank yang
belum dibagikan kepada para pemegang saham.
Dana yang berasal dari bank sendiri terdiri dari beberapa bagian,
yaitu :
1. Modal yang disetorkan.
Adalah jumlah uang yang disetorkan secara efektif oleh
pemegang saham pada waktu bank berdiri. Pada umumnya modal
setoran pertama dari pemilik bank digunakan bank untuk menarik
minat masyarakat.
2. Cadangan – cadangan
Adalah

sebagaian dari laba bank yang di sisihkan dalam

bentuk cadangan modal lainya yang digunakan untuk menutupi
timbulnya resiko-resiko dikemudian hari.
3. Laba yang ditahan
Adalah sejumlah uang yang mestinya milik para pemegang
saham, tapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan
dimasukkan kembali ke dalam modal kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

2) Dana yang berasal dari masyarakat luas.
Adalah merupakan sumber dana yang besar dan merupakan sumber
dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran
keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana
masyarakat luas, dapat dilakukan dalam bentuk :
1. Simpanan Giro (Demand Deposit).
Adalah simpanan pihak ketiga pada pihak bank yang
penarikanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
surat perintah, pembayaran atau pemindah bukuan, simpanan itu
dilakukan dengan kesepakatan atau perjanjian antara pihak nasabah
dengan bank, antara bank dan nasabah sangat terikat.
2. Tabungan (Saving Deposit)
Adalah

sebagaian

pendapatan

masyarakat

yang

tidak

dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga.
3. Deposito Berjangka (Time Deposit)
Adalah simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang
penarikanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian
antara penyimpan den