Persepsi siswa tentang kemampuan manajemen waktu belajar : studi deskripsi pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU
BELAJAR
( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Belajar)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Laurentia Dian Arvita
NIM: 081114009

Oleh:

Priscilla Van Rossum
NIM: 081114038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU
BELAJAR
( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Belajar)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Laurentia Dian Arvita
NIM: 081114009

Oleh:
Priscilla Van Rossum
NIM: 081114038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI
PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU
BELAJAR
( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Belajar)

Oleh:
Priscilla Van Rossum
NIM: 081114038

Telah disetujui oleh:


Pembimbing

Tanggal: 10 Juli 2013

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Most importantly for my live are :
Pray, Surrender, Faithfull, and Do The Best

Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Yang selalu menopang dan menguatkanku
Kedua orangtua ku: Robert Van Rossum & Nining Tri Sumarmi,
yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat serta kasih
sayang.
Adikku Piniel Dwi Aprianus
Yang senantiasa memberikan kasih Sayang dan doanya
Kekasihku Antonius Satrio Pinandito, yang selalu memberi kasih
sayang dan motivasi.

.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Juli 2013
Penulis

Priscilla Van Rossum


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: Priscilla Van Rossum
: 081114038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:
PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU
BELAJAR
( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Belajar), beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 11 Juli 2013
Yang menyatakan

Priscilla Van Rossum

vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU
BELAJAR
( Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Belajar)
Priscilla Van Rossum, 2013
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) seberapa tinggi
persepsi siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013 tentang kemampuan manajemen waktu belajar, (2) butir-butir
instrumen kemampuan manajemen waktu belajar yang terindikasi rendah, guna
pengusulan topik-topik bimbingan yang pada siswa SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta 2012/2013.
Instrumen penelitian yang dipakai adalah Skala Persepsi Kemampuan

Manajemen Waktu Belajar dengan jumlah item 50. Validitas instrumen diperiksa
dengan pendekatan pertimbangan pakar dan dilanjutkan dengan analisis korelasi
Pearson Product Moment guna pemeriksaan konsistensi internal item. Reliabilitas
instrumen diperiksa dengan menggunakan pendekatan teknik belah dua gasalgenap (split-half). Dengan teknik Pearson Product Moment, dan hasilnya
dikoreksi dengan formula Spearman-Brown. Hasil perhitungan reliabilitas 0,798,
kemudian dikonsultasikan ke kriteria Guilford dan disimpulkan masuk dalam
kategori tinggi. Subyek penelitian adalah para siswa kelas VIII SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 sebanyak 152 siswa yang terdiri
dari empat kelas yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII E, VIII F.
Hasil penelitian adalah (1) persepsi siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur
1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap kemampuan manajemen waktu
belajar menunjukkan sebagian siswa memiliki persepsi yang positif (48,68%)
tentang kemampuan manajemen waktu belajar dan sebagian lagi negatif (51,31%).
(2) terdapat tujuh butir butir item instrumen kemampuan manajemen waktu
belajar yang terindikasi rendah, dari tujuh item tersebut disusun topik-topik
bimbingan belajar yang implikatif yaitu: Daftar Sukses Saya, Berfikir Tentang
Hasil, Menciptakan Visi Bagi Diri Sendiri, Prioritasku, Peta Konsep, Temukan
AGB “Apa Gunanya Bagiku?”, BUTAKACAU “Bu-Buang, Ta-Tambahkan, KaKurangi, C-Cari alternatif lain, A-Adaptasikan, U-Urutkan kembali”.

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
STUDENTS’ PERCEPTIONS ABOUT TIME MANAGEMENT ABILITY
IN STUDYING
(A Descriptive Study on the Eighth Grade Students at SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta in 2012/2013 Academic Year and its Implications for the
Suggested Topics of Studying Guidance)
by Priscilla Van Rossum
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
There are two objectives of this study. First, it is to know the level of students’
perception on time management ability in studying of the eighth grade students at
SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in 2012/2013 academic year. Second, it is to
find the instrument points in time management ability in learning which are
indicated low in order to suggest the topics of studying guidance for the eighth
grade students at SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in 2012/2013 academic year.
The research instrument used is perception scale of students’ ability to manage
time in studying which consists of 50 items. The validity of the instrument is
verified by expert judgment approach and continued with Pearson product
moment correlation analysis in order to check the internal consistency of the
items. The reliability of the instrument was examined by using two split technique
approaches of odd-even (split-half). After using Pearson product moment
technique, the results are corrected by Spearman-Brown formula. The reliability
calculation result of 0.798 is then consulted to Guilford criteria and is concluded
in high category. The subject in this study is the eighth grade students at SMP
Pangudi Luhur I Yogyakarta in 2012/2013 academic year which consists of 152
students from four classes, namely class VIII A, VIII B, VIII E, VII F.
The results show that: First, the perception of the eighth grade students at
SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta in 2012/2013 academic year towards time
management ability in studying indicates that some students have positive
perceptions (48.68%) towards time management ability in studying and some
others have negative perception (51, 31%). Second, There were seven items of
instrument on time managemnet skills of learning that indicated low, the topics of
implied learning guidance are composed based on those items, namely: The List of
My Success, Thinking About Results, Creating a Vision For Yourself, My priority,
Concept Map, Find AGB "Apa Gunanya Bagiku?", BUTAKACAU " Bu-Buang,
Ta-Tambahkan, Ka-Kurangi, C-Cari alternatif lain, A-Adaptasikan, U-Urutkan
kembali".

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi
penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih secara
tulus kepada:
1.

Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Rm. Pankras Olak, SS. CC. S.Ag., M.A., selaku dosen yang pernah
membimbing.

3.

Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi, meluangkan
waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi.

4.

Bapak dan Ibu dosen di program studi Bimbingan dan Konseling yang telah
mendampingi dan membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan
yang telah diberikan.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5.

Br. Valentinus Naryo FIC, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian.

6.

V. Indiastuti S.Pd., selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan
dan membantu peneliti untuk melaksanakan uji coba kuesioner dan
pengumpulan data.

7.

N. Tatik H, S.Pd., selaku staf BK SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang
telah memberikan jam masuk kelas kepada peneliti untuk melaksanakan uji
coba kuesioner dan penelitian.

8.

Siswa kelas VIII SMP Pangudi luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia
meluangkan

waktu

dan

kesediaannya

sebagai

responden

dalam

melaksanakan uji coba dan penelitian.
9.

Kedua orangtuaku Robert Van Rossum dan Nining Tri Sumarmi yang
dengan setia memberikan kasih sayang, semangat, nasehat dan doa hingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Adikku tersayang Pniel Dwi Aprianus yang selalu mendoakan serta
memberi dukungan dan semangat.
11. Kekasihku Antonius Satrio Pinandito yang selalu menyanyangi serta
perhatian, ada di saat suka maupun duka, selalu siap menemani dan selalu
memberikan dukungan dan semangat.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Sahabatku Indri Momo yang sesalu siap menjadi ojek dan menemani saat
senang maupun sedih, sahabat yang selalu mendoakan kelulusan serta selalu
memberi semangat.
13. Sahabat-sahabatku: Moshe, Judith, Cella, Chandraningtyas, Elis, Dita, Oky,
Yunita, Moyo, Tius, Chandra Wahyu, Teo, Yusak, yang selalu memberikan
semangat dan bantuan dalam pembuatan skripsi.
14. Sahabat-sahabatku di Asterik Holiks: Kak Yuyun, Maria, Dwi, Kak Fara,
Kak Mei, yang selalu mengingatkan untuk mengerjakan skripsi.
15. Sahabatku alumni Xaverius : Silvi, Indri, Ayu, Elen, Yover, Pande, yang
tidak pernah bosan mendengar keluh kesah peneliti.
16. Sahabat-sahabatku mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2008 yang selalu
memberikan semangat dan perhatian.
17. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang
Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta, 11 Juli 2013

Priscilla Van Rossum

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xIv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 5
2. Manfaat Praktis ...................................................................................... 5
E. Definisi Oprasional ..................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Persepsi ....................................................................................................... 8
1. Pengertian Persepsi ................................................................................ 8
2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi.......................................... 9
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi...........................................11
4. Hubungan Antara Persepsi dengan Kegiatan Belajar ..............................12
B. Manajemen Waktu .......................................................................................13
1. Pengertian Manajemen Waktu ................................................................13
2. Pengelolaan Manajemen Waktu .............................................................15
3. Aspek-Aspek Manajemen Waktu ..........................................................16
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Pengelolaan Manajemen Waktu belajar ..................................................17
C. Remaja .........................................................................................................23
1. Ciri-Ciri Masa Remaja ...........................................................................24
2. Tugas Perkembangan Remaja .................................................................25
D. Pengertian Bimbingan ..................................................................................26
BAB III MERODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................28
B. Subjek Penelitian .........................................................................................28
1. Populasi .................................................................................................28
C. Instrumen Penelitian ....................................................................................30
1. Skala Persepsi Siswa Tentang Manajemen Waktu Belajar ......................30
D. Uji Coba Penelitian ......................................................................................32
1. Validitas Instrumen ................................................................................32
2. Reliabilitas Kuesioner ............................................................................36
E. Prosedur Pengumpulan Data dan Teknik Analisis data .................................37
1. Tahap Persiapan dan Pelaksanaan...........................................................37
2. Teknik Analisis Data ..............................................................................38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................40
1. Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu Belajar ...........40
2. Analisis Butir-Butir Instrumen yang Terindikasi Rendah ........................42
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................46
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan ...................................................................54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................59
B. Saran ...........................................................................................................60
1. Guru Pembimbing ..................................................................................60
2. Siswa ....................................................................................................60
3. Peneliti Lain ...........................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................61
LAMPIRAN ..........................................................................................................63
xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 :

Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013

Tabel 2 :

Kisi-kisi Skala Persepsi Siswa Tentang Kemampaun Menejemen
Waktu Belajar Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 Setelah Uji Coba

Tabel 3 :

Jumlah Item-Item yang Valid dan yang Tidak Valid

Tabel 4 :

Item-Item yang Tidak Valid Setelah Uji Coba Penelitian

Tabel 5 :

Kriteria Guilford

Tabel 6 :

Kategori Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu
Belajar Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013

Tabel 7 :

Tingkat Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu
Belajar Kelas VIII SMP Pangudi Luhur I Tahun Ajaran 2012/2013

Tabel 8 :

Perhitungan Rata-Rata Skor Butir-Butir Instrumen Skala Persepsi
Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu Belajar Kelas VIII
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Tabel 9 :

Tujuh Butir Instrumen yang Memiliki Skor Rendah

Tabel 10:

Usulan Topik-Topik Bimbingan Berdasarkaan Butir Kemampuan

:

Manajemen Waktu Belajar yang Terindikasi Rendah

Tabel 11:

Usulan Topik Bimbingan untuk Mengembangkan Kemampuan
Manajamen Waktu Belajar Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013

Grafik 1:

Tingkat Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta

Tahun

Ajaran

2012/2013

Tentang

Kemampuan

Manajemen Waktu Belajar
Grafik 2:

Hasil Rata-Rata Perhitungan Skor Butir-Butir Instrumen Skala
Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu Belajar
Kelas

VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran

2012/2013

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:

Skala Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu
Belajar Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 (Uji Coba)

Lampiran 2:

Data Uji Coba

Lampiran 3:

Hasil Validitas Instrumen

Lampiran 4:

Skala Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu
Belajar Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013 (Final)

Lampiran 5:

Data Perhitungan Reliabilitas

Lampiran 6:

Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 7:

Surat Uji Coba dan Penelitian

Lampiran 8:

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pengelolaan waktu merupakan faktor yang paling penting dalam
kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya pengelolaan waktu yang baik, seseorang
akan sulit membuat prioritas dalam melakukan sesuatu. Kemampuan
pengelolaan waktu membantu seseorang untuk mencapai tujuan atau target
yang ingin dicapainya.
Pengelolaan waktu sangat diperlukan oleh semua orang termasuk
siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Padatnya jadwal kegiatan yang
dimiliki siswa terkadang membuat siswa mengalami kesulitan untuk mengatur
jadwal pribadinya. Kesibukan siswa dengan aktivitas selain kegiatan akademik
membuat siswa SMP sering mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan
antara kegiatan akademik dan non-akademik. Kondisi ini membuat siswa
terkadang lupa dengan tugas pokok yaitu belajar. Hal ini kemungkinan di
sebabkan karena remaja masih kurang mampu mengelola waktunya dengan
baik.
Kurangnya kemampuan mengelola waktu dengan baik berdampak
pada terbuangnya waktu. Kebiasaan membuang-buang waktu mengakibatkan
seseorang kehilangan waktu yang sangat berharga. Kehilangan waktu yang
sangat berharga sangatlah disanyangkan dan dapat menimbulkan penyesalan,

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

kerena waktu tidak akan berputar balik. Maka sejak dini siswa perlu belajar
mengenal prioritas dan apa yang penting baginya sehingga siswa dapat
mengelola waktunya dengan bijak.
Siswa perlu belajar mengatur waktu dengan baik dan membuat skala
prioritas serta memiliki rencana atau jadwal pribadi setiap harinya. Karena
siswa SMP masih dalam rentang usia remaja maka konsep waktu yang
dimiliki kemungkinan masih berubah-ubah sesuai dengan suasana hati. Hal ini
kemungkinan terjadi karena siswa SMP masih berada pada usia remaja yang
ditandai ciri antara lain perubahan fisik, masa peralihan/transisi dari anak-anak
menuju dewasa, masa perubahan dalam sikap dan perilaku.
Siswa SMP memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi dikarenakan
masa remaja juga dicirikan dengan masa mencari jati diri. Salah satu karakter
remaja mencari jati diri adalah selalu ingin mencoba hal-hal baru dalam
hidupnya. Melihat karakteristik remaja tersebut tidak jarang membuat banyak
remaja menggunakan waktunya dengan kurang bijak. Akibatnya remaja
kurang mampu memilih kegiatannya: mana kegiatan yang penting, mendasar,
pokok, dan mana kegiatan-kegiatan yang kurang penting, mendesak dan tidak
mendasar bagi perkembangan dirinya. Akhirnya, kebiasaan-kebiasaan ini jika
dibiarkan terus-menerus tanpa disadari dapat mengakibatkan siswa tersebut
kehilangan kesempatan yang baik bagi perkembangannya dan menyebabkan
hidup tidak efektif. Akibat dari hidup yang tidak efektif adalah timbulnya
kendala-kendala yang harus dihadapi oleh remaja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Kesulitan mengatur waktu dapat membuat siswa mengalami hambatan.
Hambatan yang dialami misalnya dalam bidang akademik. Siswa yang kurang
dapat mengatur waktu belajarnya dengan baik akan kesulitan saat ujian, baik
pada ujian tengah semester maupun ujian semester. Siswa seperti ini mungkin
mendapat nilai buruk bukan karena tidak pintar, tetapi karena kurang mampu
mengelola waktu belajarnya dengan baik. Waktu yang tersedia baginya belum
dapat dimanfaatkan dengan bijaksana sehingga memberi dampak yang kurang
baik.
Karena proses belajar berawal dari proses berpikir, maka siswa perlu
memiliki persepsi yang positif terhadap manajemen waktu belajar. Persepsi
yang positif terhadap manajemen waktu belajar membantu siswa untuk
memilah kegiatan yang bermanfaat bagi hidupnya guna mencapai tujuan yang
diinginkan.
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Peneliti
ingin meneliti di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta bermula dari pengalaman
peneliti saat melakukan bimbingan klasikal dengan topik “Manajemen Waktu”
di SMP tersebut. Setelah melakukan bimbingan ternyata masih banyak siswa
yang belum memiliki jadwal pribadi terutama belajar. Melihat tuntutan untuk
lulus setiap tahun semakin tinggi, bila siswa tidak memiliki pandangan yang
baik tentang pentingnya kemampuan manajemen waktu belajar apakah siswa
mampu untuk mencapai target nilai yang ditentukan.
Peneliti tertarik untuk melihat pengelolaan waktu belajar siswa VIII
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Oleh sebab itu, untuk melihat sejauhmana

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

kemampuan siswa dalam memanajemen waktu belajar dan elemen-elemen
mana dalam manajemen waktu belajar yang perlu ditingkatkan. Penelitian ini
berjudul “Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Waktu Belajar
(Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013 dalam Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Belajar)”

B. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi persepsi siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 tentang kemampuan manajemen
waktu belajar?
2. Mengetahui butir-butir instrumen kemampuan manajemen waktu
belajar yang terindikasi rendah, guna pengusulan topik-topik
bimbingan yang implikatif dalam penyusunan topik-topik bimbingan
belajar pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mendeskripsikan seberapa tinggi persepsi siswa kelas VIII SMP
Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 tentang
kemampuan manajemen waktu belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

2. Mengidentifikasi butir-butir instrumen kemampuan manajemen waktu
belajar yang terindikasi rendah, guna pengusulan topik-topik
bimbingan yang implikatif dalam penyusunan topik-topik bimbingan
belajar pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012/2013.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat disumbangkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini menjadi informasi yang memperkuat teori tentang
pentingnya

persepsi

positif,

khususnya

tentang

kemampuan

manajemen waktu belajar, untuk mendorong siswa mencapai sukses
akademik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru
Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program
Bimbingan Konseling, khususnya pada topik-topik bimbingan
yang berkaitan dengan manajemen waktu belajar.
b. Bagi siswa
Siswa semakin sadar untuk berefleksi sampai sejauh
mana siswa memiliki kemampuan manajemen waktu belajar.
Dengan demikian, siswa dapat memperoleh bantuan-bantuan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan manajemen
waktu belajar yang baik. Memberikan pengetahuan tentang
bagaimana mengelola waktu belajar dengan baik. Memberikan
sumbangan pengetahuan tentang pentingnya memiliki skala
prioritas

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Memberikan

pengetahuan tentang perlunya memiliki jadwal pribadi yang
berdasarkan skala prioritas. Bila dasar dalam membuat
manajemen waktu dapat dilakukan, siswa dapat menggunakan
waktunya dengan efektif dan efisien sehingga tidak ada banyak
waktu yang terbuang dengan percuma.
c. Bagi peneliti lain
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau
sumber inspirasi bagi peneliti lain yang berminat dalam bidang
manajemen waktu belajar.
d. Bagi peneliti
Membantu

mengetahui

seberapa

besar

manfaat

manajemen waktu belajar bagi siswa. Selain itu, juga sebagai
syarat untuk memeperoleh gelar S1.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

E. Definisi Oprasional
Berikut ini dijelaskan batasan istilah pokok yang digunakan dengan
tujuan untuk memperjelas maksud penelitian.
1. Persepsi
Persepsi merupakan penginterpretasian siswa kelas VIII SMP Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 terhadap stimulus.
Persepsi dapat dikemukakan melaui perasaan, kemampuan berfikir,
dan pengalaman-pengalaman yang berbeda-beda.
2. Manjemen Waktu Belajar
Manajemen waktu belajar pada penelitian ini menunjuk pada
kemampuan siswa untuk mengelola waktu yang dimiliki, sehingga
waktu yang dimiliki benar-benar efektif digunakan untuk kegiatan
belajar. Maka, agar waktu yang dimiliki efektif, perlu adanya
pembagian kegiatan yang harus dilakukan, penting dilakukan, dan
menyenangkan untuk dilakukan.
3. Persepsi Manajemen Waktu Belajar
Persepsi manajemen waktu belajar pada peneitian ini menunjuk pada
kemampuan siswa untuk mengolah rangsang atau stimulus yaitu
mengelola waktu yang dimiliki, sehingga waktu yang dimiliki benarbenar efektif digunakan untuk kegiatan belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas kajian teoretis yang melandasi kerangka konseptual
penelitian ini. Kerangka konseptual penelitian ini meliputi: konsep persepsi,
konsep kemampuan manajemen waktu, konsep remaja SMP.
A. Persepsi
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula dia berhubungan dengan
lingkungan di sekitarnya. Mulai saat itu pula individu secara langsung
menerima stimulus dari luar dirinya, dan hal ini berkaitan dengan persepsi.
1. Pengertian Persepsi
Menurut Budiono (2005), persepsi adalah proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Menurut Matlin dan
Solso (Suharman 2005:2), persepsi adalah suatu proses penggunaan
pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk
mendeteksi atau memperoleh menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang
diterima oleh alat indra seperti mata, telinga, dan hidung.
Covey (2001:31) menyatakan kata lain untuk persepsi adalah
paradigma yang artinya cara orang memandang sesuatu, pandangan atau
keyakinan terhadap sesuatu.

Davidof (1988:138) menyatakan bahwa

persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, maupun penciuman.

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

Alat indra tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengan
dunia luarnya (Walgito, 2010).
Pemahaman yang hampir sama dengan ahli lain, Moskowitz dan
Orgel (dalam Walgito, 2010) menyatakan bahwa

persepsi merupakan

proses yang integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang
diterimanya. Dengan demikian, persepsi merupakan penginterpretasian
terhadap stimulus yang diindra sehingga merupakan sesuatu yang berarti.
Persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu,
maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi
(Walgito,

2010).

Persepsi

dapat

dikemukakan

melalui

perasaan,

kemampuan berfikir, dan pengalaman-pengalaman individu yang berbedabeda. Dengan demikian, dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil persepsi
mungkin akan berbeda pada individu yang satu dengan individu yang lain,
karena persepsi itu bersifat individual. Pada kenyataannya, persepsi di
lakukan oleh semua orang tidak terkecuali remaja.
2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi
Menurut

Walgito

(2010),

dalam

persepsi

individu

a ka n

mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus yang diterimanya,
sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu yang
bersangkutan. Agar persepsi dapat di lakukan, ada beberapa faktor yang
berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi yaitu :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersepsi dan juga dapat datang dari dalam diri individu yang
yang langsung mengenai syaraf penerima atau reseptor. Objek
yang dapat dipersepsi sangatlah banyak, maka objek persepsi
diklasifikasikan menjadi dua yaitu objek nonmanusia (nonsocial
perception) dan objek manusia (person perception).
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus. Di samping itu juga, harus ada syaraf sensoris sebagai
alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c. Perhatian
Perhatian

merupakan

syarat

psikologis

dalam

individu

mengadakan persepsi, yang merupakan langkah persiapan, yaitu
adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. Perhatian
merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan
objek.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Irwanto (1988) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
persepsi antara lain:
a. Perhatian yang selektif
Setiap saat manusia akan menerima banyak rangsang dari
lingkungannya.

Meskipun

demikian

manusia

tidak

harus

menanggapi semua rangsang yang diterimanya. Manusia hanya
perlu memusatkan perhatiannya rangsang-rangsang tertentu saja.
Contohnya, saat mengerjakan tugas harus diiringi dengan musik,
maka perhatian hanya akan terpusat pada tugas dan musik. Apabila
ada seseorang yang memanggil maka kemungkinan kita tidak
mendengarkan panggilan tersebut.
b. Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang paling mudah ditangkap adalah rangsang yang
bergerak, paling kontras dengan latar belakangnya dan yang
intensitas rangsangnya paling kuat dibandingkan dengan rangsang
yang diam dan kecil. Contohnya, saat ingin membuat ringkasan
belajar kita mendapat telepon berulang kali dari teman. Telepon
yang berulang-ulang memberikan intensitas yang lebih besar
dibandingkan membuat catatan ringkasan.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Manusia akan lebih menaruh perhatian pada rangsang yang
dianggap bernilai bagi dirinya dibandingkan dengan rangsang yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

kurang bernilai bagi dirinya. Contoh, orangtua menjanjikan hadiah
apabila mendapat peringkat 5 kelas. Hadiah merupakan rangsang
yang dapat dianggap bernilai sehingga untuk mencapai hadiah
tersebut akan diusahan untuk memperoleh peringkat 5 kelas.
d. Pengalaman terdahulu
Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang
mempersepsikan dunianya. Pengalaman memiliki pengaruh yang
besar karena mamiliki hubungan dengan rangsang yang pernah
dimiliki sebelumnya. Contoh, pada semester ganjil seorang siswa
mendapat peringkat 3 kelas, saat itu orangtuanya memberikan
hadiah berupa gitar. Gitar merupakan hadiah yang menjadi
stimulus atau resistor apabila pada semester genap dia kembali
mendapat peringkat kelas maka kemungkinan akan diberi hadiah
lain.
4. Hubungan Antara Persepsi dengan Kegiatan Belajar
Moskowitz dan Orgel (dalam Walgito 2010), menyatakan bahwa
persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu, terhadap
stimulus yang diterimanya. Dengan demikian, persepsi merupakan
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterimanya
sehingga merupakan sesuatu yang berarti. Karena persepsi merupakan
aktivitas yang integrated dalam diri individu,

maka persepsi dapat

dikemukakan melalui perasaan, kemampuan berfikir, dan pengalamanpengalaman individu yang berbeda.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Pada kegiatan belajar, tedapat proses belajar untuk mencapai
tujuan yang di inginkan.

Menurut Irwanto (1988) belajar dikatakan

sebagai sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah
mampu, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Belajar memiliki
hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan berpikir. Belajar merupakan
suatu proses perubahan perilaku, sedangkan berpikir merupakan proses
mental. Berpikir merupakan suatu representasi simbolik dari suatu objek,
peristiwa, ide atau hubungan-hubungan antara hal-hal tersebut. Berpikir
merupakan cara untuk membentuk konsep.
Hubungan persepsi dengan kegiatan belajar apabila dilihat dari
keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses
penginterpretasian yang melibatkan berpikir di dalamnya. Konsep atau
pengertian-pengertian yang diperoleh melalu proses berpikir dapat
mengakibatkan perubahan perilaku yang relatif permanen, maka proses
berpikir tersebut menimbulkan proses belajar.

B. Manajemen Waktu
1. Pengertian Manajemen Waktu
Waktu adalah suatu komoditas yang paling bernilai, sebab waktu
tidak dapat diperbarui. Waktu tidak dapat dicirikan dari menit, jam
ataupun hari. Waktu hanya dapat dilihat dalam peristiwa, kejadiankejadian berbagai pengalaman.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

Ada dua fakta yang memaksa kita menjadi lebih sadar akan
keputusan pribadi dan dorongan dari luar yang membentuk waktu dari
hidup kita. Pertama, hidup manusia sekarang semakin lama semakin
sibuk. Kedua, ada banyak tuntutan yang di hadapi, maka di butuhkan
tanggung jawab yang besar untuk melaksanakannya.
Spillane (2003) menyatakan bahwa kedewasaan seseorang sangat
berkaitan dengan kemampuan mengelola waktu, baik waktu kerja maupun
waktu luang, secara baik. Maka, pengelolaan waktu yang berdasarkan
pengertian psikologis dan rohani merupakan unsur yang peting dalam
spiritualitas orang pada masa kini.
Lebih lanjut Spillane (2003) menjelaskan bahwa, pengelolaan
waktu adalah keahlian khusus untuk mengontrol berbagai peristiwa.
Manajemen adalah keahlian khusus atau kepandaiaan untuk mengontrol.
Menurut Covey (1999) fungsi manajemen antara lain meliputi
aktifitas merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing),
memimpin (leading) dan mengendalikan (controlling). Proses manajemen
yaitu serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang sedang terjadi yang
dialami

sewaktu

merencanakan,

mengorganisasi,

memimpin

da n

mengendalikan.
Menurut Haynes (2010), manajemen waktu seperti halnya
manajemen sumber daya lain mengandalkan analisis dan perencanaan.
Guna memahami dan mendapatkan prinsip manajemen waktu, yang harus
diketahui bukan hanya cara menggunakan waktu, tetapi juga masalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

dalam mengunakan waktu secara efektif. Dengan demikian, kemampuan
untuk membuat prioritas dapat mempemudah untuk

meningkatkan

efektivitas dan efisiensi waktu.
Menurut Taylor (1990:9) apa yang sesungguhnya penting bagi kita,
itulah yang merupakan pengertian dari manajemen waktu secara
keseluruhan. Manajemen waktu untuk pencapaian dari sasaran-sasaran
utama kehidupan sebagai hasil dari menyisihkan kegiatan-kegiatan tidak
berarti yang sering kali justru banyak memakan waktu.
2. Pengelolaan Manajemen Waktu
Poin penting dalam pengelolaan manajemen waktu adalah
memandang waktu sebagai ukuran dari kehidupan, mengetahui apa yang
ingin dicapai dalam kehidupan, dan apa yang benar-benar penting bagi
kehidupan. Pentingnya mamaknai tiga hal tersebut membuat manajemen
waktu penting bagi remaja. Pentinggya manajemen waktu bagi remaja
membuat perlunya pemahaman akan konsep time power.
Time power terdiri dari tiga konsep yaitu pengelolaan waktu,
keserasian, dan konsentasi. Pengelolaan waktu berfungsi mengontrol
berbagai peristiwa. Keseimbangan merupakan harmoni dan kecocokan
antara peristiwa yang terjadi. Konsentrasi kekuasaan adalah kemampuan
yang berfokus pada pencapaian prioritas. Maka hal pertama yang paling
penting adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Suatu tujuan yang
diberi nilai-nilai tertentu dinamakan prioritas (Spillane, 2003).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Titik awal untuk memperbaiki penggunaan waktu ialah dengan
menentukan sejauh mana seseorang dapat mengendalikan waktu yang
tersedia baginya. Sesungguhnya setiap orang memegang kendali atas
waktu yang dimilikinya tapi terkadang kurang disadari. Maka dalam
pengelolan waktu perlu adanya penentuan prioritas. Menentukan prioritas
penggunaan waktu dapat melalui dua langkah dengan mendaftarkan tugas
yang harus dilakukan atau dengan menentukan prioritas tugas yang
tercantum dalam daftar (Haynes, 2010:19).
3. Aspek-Aspek Manajemen Waktu
Menurut Haynes (2010), aspek-aspek manajemen waktu dibagi
menjadi tiga yang dikenal dengan metode ABC.
a. A artinya prioritas yang “ harus dilakukan” Inilah tugas yang
penting. Tugas ini bersifat mendesak atau memiliki kepentingan
yang tinggi.
b. B artinya prioritas yang “sebaiknya dilakukan”. Artinya, tugas
yang tercangkup di sini memiliki tingkat kepentingan yang
menengah. Penting namun tidak mendesak atau tidak saat itu juga
harus dikerjakan.
c. C prioritas yang “menyenangkan bila dilakukan”. Katagori ini
memiliki tingkat kepentingan paling rendah. Meskipun kegiatan
pada

tingkat

ini

menyenangkan

pelaksanaannya dapat ditunda.

atau

menarik

namun

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

Pembagian prioritas tersebut bersifat fleksibel, tergantung pada
kepentingan setiap orang. Prioritas juga berubah seiring berjalannya
waktu. Kriteria dalam penentuan prioritas di buat dengan membuat
pertimbangan, relativitas, dan taming.
4. Pengelolaan Manajemen Waktu Belajar
Pengelolaan manajemen waktu belajar yang tepat sangat
diperlukan, maka perlu adanya kebiasaan manusia yang efektif, membuat
pedoman-pedoman

dalam

belajar,

membuat program

peningkatan

kemampuan manajemen waktu berdasarkan kuadran waktu, dan membuat
jadwal kegiatan.
a. Kebiasaan Manusia yang Efektif
Horance Mann (dalam covey, 1994) menyatakan bahwa
kebiasaan adalah seperti kabel. Kita menenun seuntai demi seuntai
setiap hari dan segera saja kebiasaan itu tidak dapat diputuskan.
Kebiasaan dapat dipelajari dan dapat juga diubah. Namun, diperlukan
suatu proses dan komitmen yang kuat untuk berubah.
Kebiasaan

sebagai

titik

pertemuan

dari

pengetahuan,

keterampilan, dan keinginan. Pengetahuan adalah apa yang harus
dilakukan dan mengapa harus dilakukan. Keterampilan adalah
bagaimana melakukannya. Keinginan adalah motivasi, keinginan
untuk melakukan. Tiga hal ini merupakan prinsip dan pola perilaku
yang dihayati dalam membentuk kebiasaan yang efektif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Keefektifan

terletak

pada

keseimbangan

produksi

18

atau

kemampuan produksi hasil yang diinginkan. Keefektifan yang
sebenarnya adalah suatu fungsi dari dua hal yaitu apa yang dihasilkan
dan aset yang menghasilkan. Aset yang menghasilkan adalah apa yang
kita miliki dan yang dihasilkan adalah konsekuensi dari aset yang kita
miliki.
Seperti pada pemaparan di atas bahwa masa remaja adalah
masa yang bermasalah maka remaja perlu memperhatikan kegiatan dan
keefektifan dari apa yang mereka lakukan. Maka remaja perlu belajar
membiasakan mengatur waktu yang dimilikinya. Dengan demikian,
remaja menjadi semakin paham apa yang penting baginya dan apa
yang tidak penting baginya. Maka, kegiantan yang dilakukan betulbetul kegiatan yang dipilih dengan selektif.
b. Membuat Pedoman-Pedoman dalam Manajemen Waktu Belajar
Usaha yang dapat dilakukan agar waktu yang dimiliki
merupakan waktu yang efektif, yaitu: memiliki keteraturan dalam
belajar; memiliki disiplin belajar; dan konsentrasi. Menurut Sardiman
(1986), dalam banyak hal belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
1) Keteraturan dalam Belajar
Bekerja

secara

teratur

membuat

seseorang

a ka n

memperoleh hasil yang baik (Gie, 1979: 49). Pelajaran tidak
mungkin dimasukkan ke dalam otak dalam waktu yang singkat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

betapapun kerasnya seseorang belajar sehingga, tidak akan
dikuasai dengan baik. Namun, apabila belajar dilakukan dengan
teratur maka pelajaran akan mudah dimengerti dan dikuasai.
2) Disiplin Belajar
Berdisiplin

selain

akan

membuat

remaja

memiliki

kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan
pembentukan watak yang baik. Sebab cara belajar yang baik
bukanlah bakat sejak lahir namun dari hasil yang selalu diulangulang sehingga, memberikan hasil yang memuaskan.
3) Konsentrasi
Konsetrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal
dengan mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan
(Gie, 1979: 53). Konsentrasi memiliki peranan penting dalam
mencapai hasil belajar yang baik. Kemampuan konsentrasi yang
lemah membuat sulitnya remaja memfokuskan apa yang harus
dilakukan terlebih dahulu sehingga, banyak waktu dan tenaga yang
terbuang sia-sia.
c. Program Peningkatan Kemampuan Manajemen Waktu.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen waktu baelajar menurut (Ross, Collin &
Malcolm J. Nicholl, 2009) dan (Covey, 1999) , yaitu :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

1) Membuat daftar untuk dikerjakan dan mengatur waktu.
Menurut Ross, Collin & Malcolm J. Nicholl (2009: 117120) Sebuah daftar akan memenuhi dua hal. Pertama memusatkan
pikiran pada hal yang perlu dikerjakan. Kedua memberikan rasa
puas saat memeriksa tugas yang telah di selesaikan. Selain itu
perlunya membuat kategori A, B dan C. A adalah “wajib
dilakukan”, B adalah “seharusnya dilakukan”, C adalah “lebih baik
dilakukan”. Kegiatan kedua adalah mengatur waktu. Mengatur
waktu dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri
sendiri, apakah itu penting namun tidak urgen atau urgen namun
tidak penting.
2) Mendahulukan yang Utama
Menurut Covey (1999), pengeloaan waktu sangatlah
berpengaruh pada kehidupan. Dari paparan teori di atas maka harus
adanya penetapan tujuan atau prioritas yang paling penting. untuk
membantu seseorang mengatur waktunya maka di butuhkan
kuadran waktu yang berisikan kegiatan yang harus dilakukan yaitu
kegiatan yang penting, tidak penting dan mendesak.
(a) Kuadran Waktu
(1) Kuadran 1 :
Kuadran 1 berisi aktivitas yang mendesak dan
penting. Selalu ada kegiatan yang tidak dapat kita
kendalikan dan harus dilakukan. Misal mengerjakan tugas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

yang hampir mendekati batas waktu penyelesaian yang
sudah ditetapkan. Banyak kegiatan kuadran 1 yang
merepotkan karena kita sering menunda-nunda. Misal
menunda-nunda belajar sehingga semalaman belajar saat
ada ujian. Bila terlalu banyak menggunakan waktu di
kuadran 1 , maka kita akan merasa tertekan. Akibat terlalu
banyak menghabiskan waktu untuk kuadran 1

yang

timbul adalah perasaan tertekan, cemas, letih, dan prestasi
yang setengah-setengah.
(2) Kuadran 2 :
Kuadran 2 berisi hal-hal yang penting, tapi tidak
mendesak. Misal olah raga dan mengerjakan tugas-tugas
tepat pada waktunya. Kuadran 2 adalah kuadran yang
ideal. Akibat dari hidup dalam kuadran 2 adalah
pengendalian diri yang baik, dapat menyeimbangkan yang
baik dan buruk, dan biasanya diikuti dengan prestasi
belajar yang baik.
(3) Kuadran 3 :
Kuadran 3 berisi kegiatan mendesak , tetapi tidak
penting. Kegiatan selalu menyenangkan orang lain dan
mengikuti keinginan orang lain. Terlihat penting, tetapi
sebenarnya kadang tidak penting. Misal, telepon dari
teman terlihat mendesak tapi terkadang topik pembicaraan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

tidak penting. Penting bagi orang lain tapi kadang tidak
penting bagi kita. Kita ingin mengatakan tidak tapi takut
menyakiti hati orang lain. Akibat terlalu banyak waktu di
kuadran 3 adalah selalu berkata “ya”, kurang disiplin, dan
selalu merasa menjadi korban.
(4) Kuadran 4 :
Kuadran 4 berisi kegiatan yang tidak mendesak
dan tidak penting. Kegiatan banyak membuang waktu siasia. Misal menonton tv, tidur, shoping. Mengerjakan halhal yang sepele dan hanya melakukan kegiatan yang
menyenangkan dirinya saja. Akibat terlalu banyak waktu
untuk kuadran 4 adalah kurang bertanggung jawab, sering
merasa bersalah, dan bergantung pada orang lain.
(b) Pembuatan Jadwal kegiatan Pribadi
Membuat jadwal kegiatan pribadi membatu remaja
dalam memilih kegiatan mana yang harus dikerjakan dan mana
yang harus dihindari. Dengan adanya daftar kegiatan remaja
menjadi lebih fokus dengan apa yang penting bagi dirinya.
Menurut Spillane (2003), selain penggunaan kuadran
waktu digunakan pula rencana pribadi untuk mengatur waktu.
Berikut tiga tahap dalam membuat rencana pribadi yaitu:
(1) Tentukan kegiatan-kegiatan utama / menentukan prioritas.
Hal-hal yang harus dikerjakan dan diselesaikan tersebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

merupakan kegiatan-kegiatan utama. Misal sebagai pelajar
ambilah satu atau dua hal terpenting yang ingin dilakukan.
(2) Tentukan waktu untuk kegiatan-kegiatan utama.
(3) Tentukan waktu untuk kegiatan-kegiatan lain yang tidak
masuk dalam daftar penting.
Membuat jadwal kegiatan pribadi tidaklah cukup
apabila tanpa mentaati jadwal