Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang

PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN GURU DALAM
MENGELOLA KELAS DAN HUBUNGANNY A DEN GAN
PREST ASl BELAJAR SISW A KE LAS I
MTsN 3 PONDOK PINANG

SKRIPSI
Diajukan Kepacla Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Penclic!ikan

"•

Oleh:

Siti Maemunah
101011020601

JURUSAN PENDIDIKAN AG AMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAI-1 DAN KEGURUAN
UIN SY ARIF I-IIDA YATULLAI-1 JAKARTA
1426 H/2005 M


PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN GURU DALAM
MENGELOLA KELAS DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I MTsN 3
PONDOK PINANG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk
Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Siti Maemunah
101011020601

Di Bawah Bimbingan

>= セM]

Drs. H. Mu'arif SAM. MPd
NIP.150 258 856


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
1426 HJ 2005 M

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN GURU
DALAM

MENGELOLA

KELAS

DAN

HUBUNGANNYA

DENGAN


PREST ASI BELAJAR SISWA KELAS I MTsN 3 PONDOK PINANG" telah
diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat mutlak untuk memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (SI)
pada Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 27 Oktober 2005
Sidang Munaqasah,
PudekI/

Dekani

Seketaris Merangkap Anggota

Ketua Merangkap Anggota

セQ@

· • r. H. A. ahrurozi MA
NIP. 150 202 343

Anggota
Penguji I

Dn. :z:fS.bri
NIP. 150 033 454

Drs. H. Mu'arif SAI\-1, MP
NIP. 150 258 856

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wataa'ala,
Tuhan semesta alam yang telah menciptakan rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi. Salawat dan salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga salawatnya akan
tercurah kepada kita semua di akhirat kelak.
Skripsi yang berjudul "Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru
dalam Mengelola Kelas dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas
I MTsN 3 Pondok Pinang" ini merupakan salah satu tugas yang hams diselesaikan
oleh penulis dalam rangka mencapai gelar Sarjana pendidikan Program Strata Satu

(S 1) Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan

.
pada waktunya berkat bantuan dari berbagai pihak baik berupa dorongan, nasehat dan
saran-saran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
l. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Abdul Fatah Wibisono, Ketua Juruasan Pendidikan Agama Islam UIN
SyarifHidayatullah Jakarta.

1

3. Akhmad Sodik, M.Ag., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam VIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dra. Hj. Sunarti dan Husnawati Husein, M.Ag., Dosen Penasehat Akademik
yang telah meluangkan waktu dan memberikan dorongan dalam penyusunan
skripsi ini.

5. Drs. H. Mua'rif SAM, M.Pd., Dosen pembmbing Skripsi yang senantiasa
dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti bagi
penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan VIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan VIN SyarifHidayatullah Jakarta.
8. Abi (Acu Samsu) dan Umiku (Supi) tercinta, yang telah memberikan
dukungan moral, spiritual maupun finansial yang sangat berati, semenjak dari
kandungan hingga terselesaikannya skripsi ini. Juga tak lupa kakanda
tersayang (Dede Sumiyati, Yayat Supriyatna, Rusminah danSulaeman) dan
ponakanku tercinta (Anna Swasti Suri, Rani Andika Suri, Mutiara Anjani,
Mustika Maula Alza dan M. Firmansyah) yang telah memberikan semangat
kepada penulis.

ii

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... .

DAFTAR ISi ......................................................................................................... iv
DAFTARTABEL ................................................................................................. vii
BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................. ... ................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...... ..... ............................................................. 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................. 6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN,PENGAJUAN
IDPOTESIS
A. Prestasi Belaj ar . .. ... ... ... .. ... ... .. ... ... .. ... .. .. ... .. ... .. .. .. ... .. ... .. .. ... .. ... .. ... ... 1O
1. Pengertian Prestasi Belajar ......................................................... 10
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................. 14
B. Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas


1. Persepsi Siswa ............................................................................ 21
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas ............................... 23

IV

3. Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dalam
4. Mengelola Kelas ........................................................................ 28
C. Kerangka Berfikir .. .. .. ... ... .. .. ...... ..... .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 33
D. Pengajuan Hipotesis ....................................................................... 36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ............................................................................. 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 37
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 37
D. Metode Penelitian ........................................................................... 38

E. Variabel Penelitian .......................................................................... 38
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 39

G. Analisa Data .. .. ... .. ... .. .... ... .. .. ... .. ... .. ... .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. ... .. ... ... .. ... .. .. .. 40

BAB IV

HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTsN 3 Pondok Pinang .................................... 45
B. Deskrifsi Data ............. .................................. ..... .. .. ......... ... ............. 52
C. Uji Hipotesis Antara Persepsi Siswa tentang Kemampuan
.

Guru dalam Mengelola Kelas dengan Prestasi Belajar .................. 61.
D. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 66

v

BAB V

PENUTUP
A. Kesirnpulan ....................................................................................


71

B. Saran ............................................................................................... 72
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi

DAFTAR TABEL

I.

Kisi-kisi Instrumen Variabel X

2.

Angka Indeks Korelasi "r" Product Moment

3.


Prestasi Akademik dan Non Akademik

4.

Daftar Keadaan Guru dan Karyawan MTsN 3 Pondok Pinang

5.

Keadaan Siswa/i MTsN 3 Pondok Pinang

6.

Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas dengan
pイ・セエ。ウゥ@

7.

Belajar (Variabel X dan Variabel Y)

Deskrifsi Data Persepsi Siswa tentang Kemampuan guru dalam Mengelola
Ke las

8.

Nilai Rata-rata Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dalam Mengelola
Kelas.

VI

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan yang menjadi salah satu
bidang yang sangat strategis dalam membina manusia dan pembangunan
kebudayaan bangsa. Pembangunan kebudayaan berfungsi membangun kualitas
sumber daya insani dan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang
hendak dicapai dalam ruang lingkup_ nasional dan internasional untuk masa
kini dan masa yang akan datang.

Hampir

semua

orang

dikenai

pendidikan

dan

melaksanakan

pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dari kehidupan manusia.
Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala mereka
sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya.
Begitu pula di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik
oleh guru dan dosen. Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Tidak
ada makhluk lain yang membutuhkan pendidikan. 1
Fungsi pendidikan yang kurang tepat dengan menggunakan sistem
yang usang mengakibatkan rendahnya kualitas out put yang dihasilkan. Hal itu

1
Made Pidarta, Landasan Kependidikan ; Stimulus I/mu Pendidikan Bercorak Indonesia,
(Jakarta : Rineka Cipta, 1997), Cet. Ke- I, h. I

2

juga disebabkan fasilitas clan perlengkapan sekolah yang masih kurang, alat
pelajaran jauh dari cukup, mutu guru belum memadai serta sistem komunikasi

clan administrasi yang belum lancar. 2
Sebagai seorang pendidik, guru hendaknya tidak hanya menyampaikan
materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang tertuang di dalam kurikulum, tetapi
juga harus berusaha menciptakan dan mempertahankan suasana kelas yang
efektif dan efisisen. Pengelolaan kelas adalah menyediakan kondisi yang
kondusif untuk berlangsungnya proses belajar mengajar. Dengan kata lain,
seorang guru harus selalu menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa
untuk secara sadar berperan serta terlibat dalam proses pendidikan yang
diciptakan oleh guru. Upaya menciptakan ini dikenal dengan "Pengelolaan
Kelas". Kemampuan memberikan pelajaran kepada siswa tanpa disertai

kemampuan mengelola kelas akan kurang memberikan hasil yang berarti bagi
kelancaran proses belajar mengajar.
Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar
mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa
menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang
baik itu tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan pada kondisi tertentu
ada gangguan yang tidak dikehendaki datang dengan tiba-tiba di Iuar

2

A. Muri Yusuf, Pengantar I/mu Pendidikan, (Balai Aksara Yudistira, 1986), Cet.
Ke-2, h. 46

3

kemampuan guru adalah kendala spontanitas suasana kelas biasanya terganggu
yang ditandai dengan pecahnya konsentrasi anak didik. Setelah peristiwa itu,
tugas guru adalah bagaimana supaya anak didik kembali belajar dengan
memperhatikan tugas belajar yang diberikan oleh guru. 3
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agar
terjadi interaksi belajar mengajar yang mampu membangkitkan siswa untuk
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya
memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang baik.
Salah satu kemampuan yang sangat penting adalah kemampuan mengatur
kelas.
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua ha! yang dapat
menentukan berhasil tidaknya sustu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan
kelas dan pengajaran itu sendiri. Kedua hai itu saling tergantung. Keberhasilan
pengajaran, dalam arti tercapainya tujuan-tujuan instruksional, sangat
bergantung pada kemampuan mengatur kelas. Kelas yang baik dapat
menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakan
titik awal keberhasilan pengajaran.
Siswa dapat belajar dengan baik apabila berada dalam suasana yang
wajar, tanpa tekanan, dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Mereka
Conny Semiawan, dkk, Pendekatan Ketempilan Proses; Bagaimana mセョァ。ォエゥヲ@
Siswa Dalam Be/ajar, (Jakarta : PT. Grasindo, 1992), h. 63
3

4

memerlukan bimbingan dan bantuan untuk memahami bahan pengajaran
dalam berbagai kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar, siswa memerlukan
sesuatu yang memungkinkan dia berkomunikasi, baik dengan guru, dengan
temannya maupun dengan lingkungan sekitarnya. Kebutuhan akan bimbingan,
bantuan dan perhatian dari guru berbeda bagi setiap individu siswa.

4

Di dalam pengelolaan kelas, kelas dipandang sebagai organisasi, guru
yang memimpin kelas dipandang sebagai manager atau mengelola dan para
siswa adalah warganya yang laziin disebut sebagai bahan mentah yang akan
diolah. Di dalam kelas para siswa diorganisir mulai dari pengaturan tempat
duduk sampai kepada kegiatan kelasnya dan dilambangkan dengan struktur
organisasi kelas sehingga nampak suasana 5 K, yaitu : Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan.
Suasana kelas yang kondusif akan mampu mengantarkan siswa pada
prestasi akademik dan non akademik, maupun kelasnya secara keseluruhan.
Sebuah kelas belajar disebut kondusif jika memiliki ciri-ciri : tenang, dinamis,
tertib, suasana saling menghargai, saling mendorong, kreativitas tinggi,
persaudaraan yang kuat, saling berinteraksi dengan baik dan bersaing sehat
untuk kemajuan. 5

4

Ibid

5

Http/ www. Pikiran Rakyat. Com/ Cetak/ 0504/ 17/ 0311/ htm

5

MTsN 3 Pondok Pinang adalah salah satu sekolah/madrasah lanjutan
pertama yang ada di Jakarta Selatan. Seperti lembaga lain, MTsN 3 Pondok
Pinang melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang
maksimal, sehingga menghasilkan lulusan (anak didik) yang berkualitas, baik
dibidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) maupun IMTAQnya
(Imam dan Taqwa).
Para guru MTsN 3 Pondok Pinang dalam menyampaikan materi
pelajaran dan menyikapi hambatan-hambatan yang merintanginya tidak akan
sama, tergantung pada kecakapan guru tersebut. Banyak yang timbul
disebabkan karena ketidakmampuan guru-guru dalam mengelola kelas dan
mengatasi hambatan, seperti bersikap otoriter, bersikap dingin, bersikap masa
bodoh, bersikap monoton dan lainnya. Contohnya adalah menangani anak
yang malas belajar. 6
Sehubungan dengan ha! tersebut di atas, penulis tertarik untuk
mengangkat judul skripsi "Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru
dalam Mengelola Kelas dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas I MTsN 3 Pondok Pinang".

6

Hasil Wawancara dengan Guru Bidang Studi Al-Qur'an Hadits MTsN 3 Pondok Pinang

6

B. Identiflkasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka timbul berbagai
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola
kelas?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar?
3. Bagaimanakah upaya meningkatkan prestasi belajar?
4. Apakah

pengelolaan

kelas

merupakan

faktor

terpenting

dalam

meningkatkan prestasi belajar?
5. Apakah pengelolaan kelas dapat menciptakan kondisi kelas yang mantap
dan kondusif?
6. Adakah hubungan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar?
7. Pengelolaan kelas yang bagaimanakah yang dapat diterima oleh siswa?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, masalah
dibatasi pada :

7

1. Persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah penataan murid di dalam kelas,
penataan ruang kelas dan alat pelajaran dan disiplin kelas.
2. Prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar Aqidah Akhlak, AlQur' an Hadits, Fiqih dan SKI dengan melihat nilai rata-rata pada buku
raport siswa semester genap.
3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas I MTsN 3 Pondok Pinang.
Berdasarkan dari pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola
kelas.
2. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan guru
dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa

D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis diharapkan :
1. Mampu meningkatkan prestasi belajar siswa pada khususnya dan
pengelolaan kelas bagi guru pada umurnnya.
2. Bisa menjadi bahan masukan bagi guru bahwa keberhasilan belajar an.ak
bukan saja dipengaruhi oleh kondisi anak dan orang tua saja, tetapi faktor

8

guru juga mempengaruhi salah satunya berkaitan dengan kemampuan guru
dalam mengelola kelas.
3. Bagi sekolah, sebagai feed back dalam meningkatkan kemampuan guru
dalam mengelola kelas dan sebagai masukan untuk perbaikan dalam
mengembangkan proses belajar mengajar.

E. Sistematika Penulisan
Bab I

Pendahuluan, yang meliputi : latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.

Bab II

Landasan Teori, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis.
Prestasi Belajar meliputi : Pengertian prestasi belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Persepsi siswa tentang
kemampuan guru dalam mengelola kelas meliputi : pengertian
persepsi, kemampuan guru dalam mengelola kelas dan persepsi
siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola kelas.

Bab III

Metodologi Penelitian, meliputi : tujuan penelitian, waktu dan
tempat penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data dan analisa data.

Bab III

Metodologi Penelitian, meliputi : tujuan penelitian, waktu dan tempat
penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, variabel penelitian,
teknik pengumpulan data dan analisa data.

Bab IV

Hasil Penelitian, meliputi : Gambaran umum MTsN 3 Pondok
Pinang, deskrifsi data, uji hipotesis antara persepsi siswa tentang
kemampuan guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar dan
pembahasan hasil penelitian.

BabV

Penutup, meliputi : kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian.

BABII

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Prestasi Belajar
1.1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi Belajar terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Kata
prestasi itu sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu "Prestasi" yang
mengandung pengertian "Apa yang diciptakan, hasil yang menyenangkan yang
diperoleh denganjalan keuletan". 7
Nana Sudjana mengemukakan pendapatnya tentang belajar, babwa
"Belajar adalab proses yang ditandai dengan adanya perubaban dimana

-

perubaban tersebut ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubaban
pengetabuan, pemabaman, sikap dan tingkab laku kecakapan dan kemampuan,
daya kreasi, daya penerimaan dan lain-lain yang ada pada individu".'
H.M Arifin mengemukakan babwa "Belajar adalab kegiatan anak didik
menerirna, menanggapi dan menganalisa baban-baban yang disajikan oleh

7

S.F. Habeys, Kamus Popu/er, (Jakarta: Centre, 1987), Cet. Ke-2, h. 29 ,

8

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru
Aglesindo, 1988), Cet. Ke-4, h. 28

10

11

guru yang berakhir pada kemarnpuan anak menguasai bahan pelajaran yang

disajikan itu".' Seclangkan S. Nasution MA mengemukakan bahwa belajar itu
hanya menarnbah clan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan. 10
M. Surya clan Rochman Natawidjaya menjelaskan tentang pengertian
belajar sebagai berikut : "Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
memperoleh perubahan tingkah laku untuk memperoleh pola-pola respon yang
diperlukan dalarn interaksi dengan lingkungan secara efisien". 11
Diungkapkan pula oleh Muhibbin Syah dalarn bukunya Psikologi
Belajar bahwa : "Belajar adalah kegiatan yang berproses clan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalarn penyelenggaraan sikap jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialarni siswa baik
baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga
sendiri. 12

9

H.M Arifin, Hubungan Timbal Batik Pendidikan Agama dilingkungan dan
Keluarga, (Jakarta : Bulan Bintang, 1978), h. 172
10

S. Nasution MA., Asas-Asas Kuriku/um, dalrun Dra. Roestiyah NK., Didaktik
Metodik, (Jakarta : Bina Aksara, 1986), Cet. Ke-2, h. 8
11

Moh. Surya dan Rocbman Natawidjaya, Pengantar Bimbingan dan Pel1)'Uluhan,
(Jakarta: Depdikbud, 1986), h. 13
12

Mubibbin Syah, Med., Psiko/ogi Be/ajar, (Jakarta : PT. Logos Wabana Ilmu,
1999), h. 60

12

Begitu juga Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa : "Belajar adalah
setiap perubahan yang bersifat relatif, menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman". 13
Dari definisi di atas dapat penulis ambil beberapa ha! yang pokok dari
pengertian tentang belajar, antara Jain :
a. Belajar yang baik adalah kalau terjadi perubahan tingkah laku yang
tadinya tidak ada menjadi ada dan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu,
seperti yang dikemukakan oleh Roestiyah bahwa seseorang mengalami
proses belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dalam
menguasai ilmu pendidikan.
b. Perubahan akan terjadi dalam belajar berdasarkan Jatihan dan pengalaman,
dimana perubahan sebagai akibat pertumbuhan fisik tidak akan tennasuk
disini.
c. Perubahan yang terjadi dalam belajar berlangsung dalam waktu yang
cukup lama (berproses) sehingga perubahan itu relatif mantap yang
merupakan akhir dari suatu periode yang cukup panjang dan mungkin
dalam beberapa hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Untuk memperoleh batasan mengenai prestasi belajar penulis
memandang

13

h. 80

perlu untuk mengemukakan berbagai pengertian dari prestasi

Ngalim Purwanto, Psilwlogi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1990),

13

belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa prestasi belajar adalah
"Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan
oleh guru"."
Mengenai prestasi belajar, Sumardi Suryabrata membaginya ke dalam
dua bagian, pertama, hasil belajar siswa adalah penguasaan kecakapan yang
diusahakan secara sengaja dalam suatu waktu dan satuan bahan tertentu.
Kedua, hasil belajar adalah perbedaan antara kecakapan pada awal dan akhir

proses belajar mengajar." Di sekolah hasil belajar siswa dinyatakan dalam
angka-angka (nilai) dalam semua mata pelajaran yang diberikan. Jadi bentuk
angka (nilai) ini merupakan lambang untuk prestasi atau hasil belajar siswa.
Suharsimi Arikunto dalam "Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan",
menyatakan bahwa :"Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses
belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat
diamati dan diukur" . 16

14

Depdikbud, Kamus Besar BahasqJndonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), Cet.

Ke-7,h.9
15

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan; cYogyakarta: Rake Press, 1975), Cet.
Ke-2, h. 354
16

1993), h. 13

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bina Aksara,

14

Menurut W.S. Winkel, prestasi belajar adalah "Bukti keberhasilan
belajar yang dapat dicapai oleh individu yang belajar"

17

Sedangkan Nana

Sudjana memberikan pengertian bahwa prestasi belajar atau hasil belajar
adalah

"Kemampuan-kemampuan yang dimiliki

setelah ia menerima

pendalaman belajar."
S. Nasution menyatakan bahwa "Hasil belajar adalah perubahan berupa
pengetahuan kebiasaan, kecakapan, sikap, pengertian, penguasaan dan
penghargaan pada diri siswa". 1•
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar atau hasil belajar adalah suatu perubahan pada diri siswa setelah
mengalami proses belajar. Hasil belajar merupakan suatu indikasi dari
keberhasilan mencapai suatu tujuan pembelajaran, untuk mengetahui seberapa
pencapaian siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan kepadanya.
.
Prestasi belajar dapat berupa penguasaan, pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Contohnya perubahan dari psikomotor, afektif dan kognitif.

1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

17

WS Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1991), h. 36

18

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar baru, 1992),

19

S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Bandung: Jemarrs, 1982), h. 125

h.22

15

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar. Beberapa
faktor tersebut dapat dilukiskan dalam bentuk skema akan tampak sebagai
berikut :20
Guru, metode kurikulum, sarana

I

Proses belajar
mengajar

Siswa baru
masuk

r

Siswa yang
berhasil


Lingkungan alam, sosial dan
budaya
Skema

di

atas

menggambarkan

babwa proses

atau

kegiatan

pembelajaran mensyaratkan adanya:
I. Siswa

Faktor diri siswa sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan
belajar. Faktor ini adalab bakat, minat, kemampuan dan motivasi untuk
belajar.
2. Kurikulum
Kurikulum berupa baban atau materi pelajaran yang dipelajari.

20

Choiruddin Hadhiri Suprapto, Jaian Pin/as Menjadi Binlang Pe/ajar, (Bandung :
Mujahid, 2003), h. 23-24

16

3. Guru
Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa
agar mencapai hasil yang optimal.

4. Metode
Penggunaan metode mengajar oleh guru adalah cara siswa belajar
juga sangat berpengaruh.

5. Sarana Prasarana
Yang termasuk dalarn sarana prasarana adalah buku pelajaran, alat
praktek, ruang belajar, perpustakaan dan Jain-lain.

6. Lingkungan
Lingkungan belajar berupa lingkungan alarn (musim, suhu udara,
dan lain-lain), lingkungan sosial (keadaan masyarakat, pergaulan, dan lainlain), lingkungan budaya (kebiasaan lingkungan terhadap sikap siswa
belajar, dan lain-lain).
Menurut Thursan Hakim dalarn "Belajar Secara Efektif' bahwa secara
garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal. 21

21

II

Thursan Hakim, Belajae Secara Efektif, (Jakarta: Puspaswara, 200I), Cet. Ke-2, h.

17

1. Faktor Internal

Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu
itu sendiri. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis. Faktor fisiologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar
meliputi segala ha! yang berkaitan dengan unsur panca indera yaitu indera
penglihatan, pendengaran, penciuman dan peraba.
Faktor psikologis ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

a). Inteligensia
Adalah tingkat kecerdasan dasar seseorang yang berpengaruh besar
terhadap

keberhasilan

belajar

seseorang.

Seseorang

mempunyai

inteligensia dibawah normal akan sulit diharapkan untuk mencapai prestasi
yang tinggi dalam proses belajar.
Inteligensi merupakan keterampilan untuk memecahkan masalah,
juga merupakan kemampuan untuk belajar dari pengalaman. 22

b).Kemauan
Kemauan

dapat

dikatakan

sebagai

faktor

utama

penentu

keberhasilan belajar seseorang. Lebih dari itu dapat dikatakan kemauan
merupakan motor penggerak utama yang menentukan keberhasilan
seseorang dalam setiap kehidupannya. Hal ini disebutkan kemauan itu
22

Kartini Kartono, Patologi Sosial 3 : Gangguan-Gangguan Kejiwaan, (Jakarta :
Rajawali, 1986), Cet. Ke-I, h. 105

18

berpengaruh langsung terhadap berbagai faktor lain, seperti

daya

konsentrasi, perhatian dan kerajinan.

c). Bakat
Merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan
belajar seseorang dalam suatu bidang tertentu. Misalnya, belajar main
piano, apabila dia mempunyai bakat musik, akan lebih mudah dan cepat
pandai dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat itu. 23

d). Daya Ingat
Daya ingat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar seseorang, karena itu daya ingat dapat didefinisikan
sebagai daya jiwa untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan
kembali suatu kesan. Kemampuan mengingat ini dipengaruhi oleh daya
jiwa yang lain diantaranya kemauan dan daya konsentrasi.

e). Daya Konsentrasi
Merupakan

suatu kemampuan

untuk

memfokuskan fikiran,

perasaan, kemauan, dan segenap panca indra kesatu objek di dalam satu
aktifitas tertentu dengan disertai usaha untuk tidak mempedulikan objekobjek lain yang tidak ada hubungannya dengan aktifitas itu.

23

M. Dalyono, Psiko/ogi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), h. 56

19

2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu.
Faktor eksternal meliputi, faktor keluarga, sekolah dan lingkungan
masyarakat.

a). Faktor Lingkungan Ke/uarga
Keluarga adalah ayah, ibu dan anak-anak serta famili yang menjadi
penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua,
besar kecilnya pengahasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan
orang tua, rukun atau tidaknya orang tua, akrab tidaknya hubungan orang
tua dengan anak-anak, tenang tidaknya situasi dalam rumah semua itu turut

mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Di samping itu, faktor
keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Besar
kecilnya tempat tinggal, ada atau tidak peralatan atau media belajar seperti
papan tulis, peta, ada atau tidaknya kamar atau meja belajar dan
sebagainya,

semuanya

itu

turut

menentukan

keberhasilan

belajar

seseorang. 24
b). Faktor Lingkungan Sekolah

Selain faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga
merupakan salah satu faktor yang
24

Ibid, h. 59

menunjang keberhasilan belajar

20

seseorang. Satu ha! yang paling mutlak harus ada di sekolah untuk
menunjang keberhasilan belajar adalah adanya tata tertib dan disiplin serta
kondisi lingkungan yang kondusif, selain itu juga ditunjang peralatan
belajar yang cukup lengkap demi berlangsungnya proses belajar.
c). Faktor Lingkungan Masyarakat

Selain dua faktor di atas, faktor lingkungan masyarakat juga tidak
kalah pentingnya di dalam menunjang keberhasilan belajar siswa. Jika kita
perhatikan dengan seksama lingkungan masyarakat di sekitar kita, ada
Iingkungan atau tempat tertentu yang dapat menunjang kebehasilan be)aj ar
dan ada pula tempat atau lingkungan yang menghambat keberhasilan
belajar.
Selain ketiga faktor di atas, faktor lingkungan sekitar juga sangat
penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan,
bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan
sebagainya. Misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat akan
mengganggu belajar. Keadaan lalu Iintas yang membisingkan, suara hiruk
pikuk orang di sekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang telalu panas,
semuanya ini kan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebalilmya tempat
yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar. "·

25

h.60

Anwar Bey Hasibuan, Psikologi Pendidikan,(Medan: Pustaka Widyasarana, l994),

21

2. Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas
2.1. Persepsi Siswa

Persepsi berasal dari bahasa inggris yaitu "Perseption", yang berarti
pengamatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi sesuatu. 26 Menurut
Sarlito

Wirawan

Sarwono,

kemampuan

untuk

membedakan,

mengelompokkan, memfokuskan objek-objek disebut kemampuan untuk
mengorganisasikan pengamatan atau disebut persepsi. 27 Pada hakekatnya
persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam
memahami informasi tentang lingkungann:ya,

baik lewat penglihatan,

pandangan, penerimaan dan penghayatan perasaan.
Menurut Alisuf Sabri, mendefinisikan persepsi atau pengamatan
sebagai aktifitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsanganrangsangan yang sampai kepadanya melalui alat-alat indranya, dengan
セN@

kemampuan inilah kemungkinan manusia atau individu mengenali lingkungan
hidupnya.'' Manusia dapat mengenali lingkungan fisik yang nyata, baik dalam
dirinya sendiri maupun diluar dirinya dengan menggunakan organ-organ

26

Jhon M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta : PT.
Gramedia, 1990), h. 242
27

S. Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psiko/ogi, (Jakarta : Bulan Bintang, 1992),
Cet. Ke-6, h. 39
28

M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan, (Jakarta : Pedoman Ilmu
Jaya, 1993), Cet. Ke-I, h. 45

22

indranya. Pengenalan untuk mengenal lingkungan fisik ini diawali dengan
proses. Karenanya menurut Slameto persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. 29
Sedangkan

menurut

Bimo

Walgito,

persepsi

adalah

"Proses

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan aktifitas yang integrated dalam individu.' 0
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah "
Pengamatan yang dilakukan manusia dengan alat-alat indranya, seperti indra
penglihatan, pendengaran, peraba dan penciuman, kemudian dimasukkan dan
diproses di dalam otak sehingga individu dapat mengenali objek-objek dan
fakta-fakta objektif tentang suatu objek atau benda.
Jadi, persepsi siswa adalah pengamatan/ tanggapan siswa terhadap
kemampuan guru dalam mengelola kelas melalui alat-alat inderanya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak berdiri sendiri akan
tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam dan dari

29

Slameto, Be/ajar dan FakJor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,
1995), Cet. Ke-3, h. 102
30

Bimo Walgito, Psikologi Sosia/, (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), Cet. Ke- 1, h. 54

23

luar dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap objek
yang sama dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya :
Menurut Bimo Walgito adalah :
a. Stimulus yang cukup kuat, stimulus harus melalui lambang kejelasan akan
banyak berpengaruh terhadap persepsi.
b. Fisiologis dan Psikologis, jika sistem fisiologis terganggu ha! ini akan
berpengaruh dalam persepsi seseorang sedangkan segi psikologis yang
mencakup pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan sebagainya,
juga akan berpengaruh bagi seseorang dalam mempersepsi.
c. Lingkungan, situasi yang melatarbelakangi stimulus mempengaruhi
persepsi. 31
Sedangkan menurut Singgih, faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi adalah :
a. Motif, adalah faktor internal yang dapat merangsang perhatian, adanya
motif dapat menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan
sesuatu dan sebaliknya.
b. Kesedian dan harapan, ha! ini akan menentukan pesan mana yang akan
dipilih untuk diterima selanjutnya sebagaimana pesan yang dipilih itu akan
ditata dan diinterpretasi.
c. Intensitas Rangsang, kuat lemahnya rangsang yang diterima akan sangat
berpengaruh bagi individu.
d. Pengulangan, suatu rangsang yang muncul atau terjadi secara berulangulang akan menarik perhatian sebelum mencapai titik jenuh.32
2.2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas

Sebagai seorang pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan belajar siswa. Itulah sebabnya, guru harus

31

32

Ibid

Singgih Dirgagunansa, Pengantar Psikologi, (Jakarta : Mutiara Sumber Widya,
1993), Cet. Ke-4, h. I 07

24

mengembangkan clan meningkatkan kemampuannya dalam mengelola kelas
karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa ditentukan oleh peranan
dan kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif clan akan lebih mampu mengelola kelasnya
sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.
Seorang guru juga hendaknya mampu berperan sebagai orang tua
kedua selama berada di sekolah. Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa
pendapat, yaitu : 33
1. Prey Katz menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahab11t
yang dapat memberikan nasihat-nasihat, motivator sebagai pemberi
inspirdSi clan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan
tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
2. Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai
(employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subbordinate)
terhadap atasannya, sebagai kolega dalam hubunganya dengan teman
sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai
pengatur disiplin, evaluator clan pengganti orang tua.
3. James W. Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara
lain : menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencana dan
mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi
kegiatan siswa.
4. Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia, mengungkapkan bahwa
peranan guru, tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan
sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap
Dari beberapa pendapat di atas maka secara rinci peranan guru dalam
mengelola kelas, secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut :"

33
34

Sardiman, RM., Op.cit, h. 143-144
Ibid, h. 144-146

25

a). lnformator
Sebagai pelaksana cara mengaJar informatif, laboratorium, studi
lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

b). Organisator
Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus,
workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain.

Komponen-komponen yang

berkaitan dengan pengelolaan kelas atau kegiatan belajar mengajar, semua
diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektifitas dan
efisiensi dalam belajar pada diri siswa.

c). Motivator
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka
meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru
harus dapat merangsang dan memberikan dengan sistem reinforcement untuk
mendinarnisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktifitas) dan daya
cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinarnika di dalam proses belajar
mengajar. Dalam semboyan pendidikan di Taman Siswa sudah lama dikenal
dengan istilah "Ing madya mangun karsa". Peranan guru sebagai motivator
ini sangat penting dalam interaksi belajar mengajar, karena menyangkut esensi
pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut
performance dalam arti personalisasi dan sosialisasi diri.

26

d). Pemimpi11
Sebagai pemimpin, seorang guru harus berperan bukan saja pada saat
pelajaran berlangsung tetapi juga sebelum dan sesudah pelajaran berlangsung.
Karena guru adalah pemimpin dan penanggungjawab utama di kelasnya, maka
hal-hal yang terjadi di kelas dan yang berkaitan dengan siswa secara langsung
atau tidak langsung menjadi tanggung jawab guru tersebut. Sehubungan
dengan itu guru harus banyak tahu tentang latar belakang siswa-siswanya, baik
dari segi sosial ekonomi maupun budaya. Selain itu, guru sebagai pemimpin
kelas harus mengadakan hubungan dengan sekolah atau madrasah, termasuk
dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di lingkungannya. Oleh karena itu, ·
hal-hal yang menyangkut tata usaha dan administrasi kelas termasuk juga
dalam lingkup peran guru sebagai pemimpin.

e). Inisiator
Guru dalam ha! ini mempunyai peran yang penting dalam memberikan
ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya. Jadi termasuk pula
dalam lingkup semboyan: Ing ngarso sung tu/odo".
j). Trasmitter

Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar
kebijaksanaan pendidikan dan mampu mempergunakan pengetahuan tentang
teori belajar mengajar dan teori perkembangan sehingga kemungkinan untuk

27

menciptakan situasi belajar mengajar yang menimbulkan kegiatan-kegiatan
belajar pada siswa akan mudah dilaksanakan dan sekaligus memudahkan
pencapaian tujuan yang diharapkan."
g). Fasilitator
Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu memberikan fasilitas atau
kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalkan saja dengan menciptakan
suasana kelas atau kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan
perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung
secara efektif. Hal ini bergayut dengan semboyan ."Tut Wuri Handayani".

h). Mediator
Sebagai

mediator

guru

hendaknya

memiliki

pengetahuan dan

pemahaman yang cukup tentang media pendidikan merupakan alat komunikasi
untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media
pendidikan merupakandasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi
dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah. 36

i). Evaluator

" Drs. M. Uzer Usman, Op.cit, h. I 0
36

Ibid, h. 11

28

Ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru mempunyai
aktivitas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun
tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya
berhasil atau tidak. Tetapi kalau diamati secara agak mendalam evaluasievaluasi yang dilakukan guru itu sering hanya merupakan evaluasi ekstinsik
dan sama sekali belum menyentuh evaluasi yang intrinsik. Untuk ini guru
harus hati-hati dalam menjatuhkan nilai atau kriteria keberhasilan. Dalam ha!
ini tidak cukup hanya dilihat dari bisa atau tidaknya mengerjakan mata
pelajaran yang diujikan, tetapi masih perlu ada pertimbangan-pertimbangan
yang sangat unik dan kompleks, terutama yang menyangkut prilaku dan values
yang ada pada masing-masing mata pelajaran.
Dari beberapa pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
peran guru dalam mengelola kelas atau kegiatan belajar mengajar sangat
penting guna pencapaian tujuan pengajaran untuk memperoleh hasil yang
optimal.

2.3. Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dalam Mengelola Kelas
Untuk mengetahui hakekat persepsi siswa tentang kemampuan guru
dalam mengelola kelas, terlebih dahulu mencari pengertian tentang mengelola
kelas atau lebih dikenal dengan pengelolaan kelas.

29

Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas.
Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah "Keio/a", yang artinya
mengendalikan, menyelenggarakan, menjalankan, mengurus dan sebagainya.
Kata "kelola" ditambah awal "pe" dan akhir "an". Istilah Iain dari kata
pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan
tenaga orang lain. 37
Menurut Winarno Haniseno "Pengelolaan adalah subtantifa dari
mengelola, sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari
penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan sampai
dengan pengawasan dan penilaian". 38
Menurut Suharsimi Arikunto, pengelolaan adalah penyelenggaraan atau
pengurusan agar sesuatu yang di kelola dapat berjalan dengan lancar, efektif
dan efisien."
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
adalah suatu penyelenggaraan atau pelaksanaan dimana suatu kegiatan dapat
berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.

37

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-I, h. 411
38

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Ke/as dan Siswa, (Jakarta: Rajawali Press, 1996),

h.8
39

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Ke/as dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif,
(Jakarta: Prima Karya, 1987), h. 8

30

Selanjutnya Suharsimi Arikunto, mengemukakan pengertian kelas
secara umum, yaitu sekelompok siswa, yang pada waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama. 40
Sedangkan Hadari Nawawi, mengemukakan pengertian kelas dapat >
dipandang dari dua sudut, yakni :"
I. Kelas dalam arti sempit yakni ruangan yang dibatasi oleh empat dinding,
tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis
karena

sekedar menunjuk penge"lompokan siswa menurut エゥョァォ。セ@

perkembangannya yang antara lain didasarkan pada batas umur kronologis
masing-masing.
2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan
bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisir
menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatankegiatan mengajar mengajar yang kreatifuntuk mencapai suatu tujuan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kelas adalah suatu
ruangan atau tempat dimana guru dan murid bersama-sama melakukan
kegiatan belajar mengajar.
40

41

!bid, h. 17

H. Hadari Nawawi, Organisasi Sekolah dan Penge/olaan Ke/as, (Jakarta: CV. H.
Masagung, 1989), Cet. Ke-3, h. 116

31

Setelah dipaparkan tentang pengertian pengelolaan dan kelas, maka
dapat dikemukakan bahwa pengertian pengelolaan kelas adalah sebagai
berikut:
1. Pengelolaan kelas adalah "menyediakan kondisi yang kondusif untuk

berlangsungnya proses be/ajar mengajar". 42
2. Pengelolaan kelas adalah "keterampilan guru untuk menciptakan dan

memeli/1ara kondisi be/ajar yang optimal dan mengemba/ikannya bi/a
terjadi gangguan da/am proses be/ajar mengajar". 43
3. Pengelolaan kelas adalah "suatu usall a yang di/akukan o/elt penanggung

jawab kegiatan be/ajar mengajar atau yang membimtu dengan maksud
agar dicapai kondisi yang optimal seltingga dapat terlaksana kegiatan
be/ajar seperti yang diltarapkan ". 44
4. Pengelolaan kelas adalah "sa/alt satu tugas guru yang tidak pernalt
ditinggalkan "."

42

Sardiman RM., lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada , 2003), Cet. Ke- I 0, h. 169
43

M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesiona/, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
1996), h. 97
44

Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Ke/as dan Sis.wa Sebuah Pendekatan Eva/uatif,
(Jakarta: Rajawali Pers, 1988), Cet. Ke-2, h 67-68
45

Syaiful Djarnarah dan Aswan Zain, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-2, h. 195

32

5.

Pengelolaan kelas adalah "keterampi/an guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi be/ajar yang optimal dan mengembalikannya bi/a
terjadi gangguan dalam proses be/ajar mengajar". 46
6.

Pengelolaan kelas adalah "kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan

mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses be/ajar". 47
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
kelas adalah suatu kegiatan dimana guru dituntut untuk mampu menciptakan
dan meningkatkan kondisi belaj ar yang efektif, sehingga kegiatan proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan optimal sesuai dengan tujuan Y8!1g
ingin dicapai.
Jadi, persepsi siswa tentang kemampuan guru dalam mengelola
kelas adalah penilaian siswa terhadap kemampuan mengajar guru dimana guru
dituntut untuk mampu menciptakan dan meningkatkan kondisi belajar y_ang
efektif, sehingga kegiatan pr.oses belajar mengajar dapat berjalan dengan
optimal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yang diukur berdasarkan
penataan murid di dalam kelas, penataan ruang kelas dan alat pelajaran dan
disiplin kelas.

46

47

Ibid, h. 194

Ahmad Rohani HM, M.Pd. , Penge/o/aan Pengajaran, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2004), Cet. Ke-2, h. 123

33

B. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan bahwa prestasi belajar
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Faktor Internal dan Faktor
Eksternal.
Pertama, bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam.

Faktor dari dalam meliputi : jasmani (fisiologis) dan rohani (Psikologis).
Kedua, faktor dari Iuar (eksternal) terdiri faktor lingkungan keluarga, faktor

Iingkungan masyarakat, dan faktor lingkungan sekolah.
Pengelolaan kelas yang dilaksanakan
oleh guru
merupakan
oleh guru
r
-· . - .
-·· . ,
merupakan upaya
menciptakan
suasana (kondisi) kelas yang efektif dan efisien
.
.,

"

untuk mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin.
Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya ditentukan oleh ha!ha! yang berhubungan langsung dengan pengajaran. Jadi guru tidak hanya
dituntut kemampuannya untuk mengajar tetapi juga mengatur dan mengelola
kelas. Di dalam manajemen kelas, kelas dipandang sebagai organisasi, guru
yang mernimpin dipandang sebagai manajer dan murid-murid dianggap
sebagai anggota organisasi kelas. Sebagai seorang manajer, guru dituntuk
untuk menjalankan fimgsinya sebagai perencana, organisator, motivator,
pembimbing dan pengawas.

34

Di dalam kelas murid-murid diorganisir ke dalam struktur dan kegiatan
kelas sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, taraf perkembangan dan
sebagainya.

Memang pengelolaan kelas yang baik adalah jika guru

mengikutsertakan seluruh siswa dalam segala aktifitas kelas sehingga menjadi
kesatuan yang utuh. Dengan pengelolaan kelas guru akan tahu minat dan
kebutuhan masing-masing siswa. Jika suatu saat ada siswa yang membutuhkan
bantuannya ia pun bisa segera membantu dengan tepat.
Tugas utama seorang guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas
agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk itu, guru seyogyanya
memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang baik.
Pengaruh komponen guru terhadap interaksi belajar mengajar tergantung pada
kualitas

karakteristik

akademik

maupun

karakteristik

sosialnya juga

motivasinya, keuletannya dan daylj. kreativitasnya untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan bagi siswanya. Tinggi rendahnya kemampuan
gurun dalam aspek-aspek tersebut pada gilirannya akan mempengaruhi prestasi
belajar siswa.
Prestasi belajar dapat dilihat dari tes hasil belajar berupa keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan bakat individu yang diperoleh di
sekolah biasanya dicerminkan dari prestasi dalam bentuk nilai-nilai tertentu.

35

Dalam hal ini aclalah nilai raport dari pelajaran Aqidah Akhlah, Fiqh, AlQur'an Haclits dan SKI.
Dalam uraian di atas dapat digambarkan skema berfikir penelitian
dengan terlihat jelas adanya hubungan antara kemampuan guru dalam
mengelola kelas dengan prestasi belajar, yaitu :
Skema Berfikir Penelitian Hubungan Antara Kemampuan Guru dalam
Mengelola Kelas dengan Prestasi Belajar
I

Faktor dari dalam

I

Faktor dari luar

.

I

I

••
Pengelolaan kelas
yangbaik

Pengelolaan
I+kelas

..

Prestasi Belajar

Pengelolaan kelas
yang rendah/buruk

I.

I

Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu fah.'ior dari dalam
(Internal) dan faktor dari Juar (Eksternal). Keduanya mempunyai peran yang
sangatt penting dalam menentukan keberhasilan belajar anak. Pengelolaan
kelas yang baik akan menciptakan suasana/ kondisi kelas yang efektif dan ..
efisien sedangkan pengelolaan kelas yang bwuk/ rendah tidak · akan

36

menciptakan kelas yang efek.tif clan efisien sehingga kegiatan belajar mengajar
tidak. berjalan dengan optimal.
Dengan demikian diduga terdapat hubungan antara pengelolaan kelas
dengan prestasi belajar siswa. Semakin baik pengelolaan kelas dilaksanakan
semakin baik pula prestasi belajar siswa clan juga sebaliknya semakin buruk
atau rendah pengelolaan kelas semakin buruk pula prestasi belajar siswa.

2. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan .kerangka berfik:ir di atas, maka dapat diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut :
Ha

Ada hubungan yang signifikan antara pengelo

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa tentang kineja guru dengan prestasi belajar siswa : survai di SMP Negeri I Bojongpicung-Cianjur

0 8 84

Pengaruh self-regulated learning terhadap prestasi belajar matematika siswa MtsN 3 Pondok Pinang

9 43 96

Persepsi siswa tentang kondisi kelas dan hubungannya dengan minat belajar siswa : studi kasus di MTsN 8 Jakarta

10 104 61

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN INTENSITAS KOMUNIKASI GURU DENGAN SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Dan Intensitas Komunikasi Guru Dengan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ips Siswa Kelas Viii Smp Muh

0 4 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP PRESTASI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP AL ISLAM I

0 0 22

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMAMPUAN AWAL SISWA DALAM BELAJAR TERHADAP Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemampuan Awal Siswa Dalam Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Di S

0 1 15

HUBUNGAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD DI KECAMATAN WANAREJA.

0 0 97

Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru dalam Pengelolaan Kelas dengan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII MTsN. 1 Kec. Bontotiro Kab. Bulukumba - Repositori UIN Alauddin Makassar

1 1 85

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 188