BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan merupakan aset yang paling berharga yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk menjalankan segala aktivitas dalam kehidupan. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik merupakan hak setiap masyarakat Indonesia.

  Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan di suatu negara dapat dinilai dengan beberapa indikator. Indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas, mortalitas dan status gizi. Indikator mortalitas digambarkan dari Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Bila AKI, AKABA dan AKB di suatu negara rendah maka pelayanan kesehatan sudah baik di negara tersebut dan sebaliknya bila AKI, AKABA dan AKB tinggi maka pelayan an kesehatan belum baik (Depkes RI, 2007).

  Kondisi mortalitas di Indonesia menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup dan AKABA sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan menurut SDKI tahun 2012 menyebutkan bahwa AKI di Indonesia sebasar 359 per 100.000 kelahiran hidup, AKB sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup AKN sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012).

  Untuk menunjang keberhasilan upaya-upaya kesehatan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam peningkatan derajat kesehatan adalah didirikannya puskesmas. Berdasarkan Permenkes RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

  Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas adalah upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Sekurang-kurangnya ada enam jenis pelayanan kesehatan masyarakat tingkat dasar yang harus dilaksanakan yaitu upaya promosi kesehatan; pelayanan kesehatan ibu dan anak dan pelayanan keluarga berencana; perbaikan gizi; kesehatan lingkungan; pemberantasan penyakit menular dan pelayanan pengobatan dasar. Upaya promosi kesehatan masyarakat yang bersifat peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif) masih kurang. Upaya pemberdayaan kesehatan masyarakat belum terselenggara secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Depkes, 2004).

  Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu program wajib di puskesmas. Perhatian khusus harus diberikan terhadap kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan balita. Hal ini karena ibu, bayi dan balita termasuk dalam penduduk yang rentan terhadap penyakit. Selain itu, Angka Kematian Ibu (AKI), Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan suatu negara.

  Kegiatan pokok Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang meliputi pelayanan antenatal, pelayanan pertolongan persalinan, deteksi dini ibu hamil beresiko, penanganan komplikasi kebidanan, pelayanan kesehatan neonatal dan ibu nifas (Depkes RI, 2004).

  Salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap kematian ibu dan anak adalah kualitas pelayanan kesehatan ibu pada berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan tenaga kesehatan dapat dilihat dari kinerja sumber daya manusianya. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sumber daya manusia yang mampu menyesuaikan keterampilan dan keahliannya sesuai dengan tuntutan perubahan dan perkembangan zaman. Karena sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan atau keahlian yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang terjadi tersebut akan mampu untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas (Ilyas, 1999).

  Keberhasilan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari hasil cakupan pelayanan ibu hamil kunjungan ke 1 (K1), kunjungan ke 4 (K4) dan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Cakupan K1 di Indonesia tahun 2013 sebesar 95,25%, K4 sebesar 86,85% dan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 90,88% (Profil Kesehatan Indonesia, 2013).

  Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sebesar 85,78% dan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 88,78%. Di Kota Binjai cakupan kunjungan ibu hamil K4 tahun 2012 sebesar 76,55% dan persalinan ditolong tenaga kesehatan sebesar 81,37% (Profil Dinkes Sumut, 2013). Angka tersebut masih belum memenuhi target Millennium Development

  Goals

  (MDG’s) tahun 2015 yang mana cakupan K4 95% dan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 90% (Depkes RI, 2008).

  Dilihat dari cakupan kunjungan ibu hamil K4 setiap puskesmas di Kota Binjai tahun 2012 hampir semua puskemas di kota Binjai tidak memenuhi target.

  Target Indonesia Sehat untuk cakupan kunjungan ibu hamil K4 yaitu sebesar 95% dan cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan yaitu sebesar 90%, dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil dan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Menurut Puskesmas Kota Binjai Tahun 2012

  

Puskesmas K1 K4 Persalinan

ditolong Nakes

  1. 63,3 % 56,2 % 100 % Binjai Estate

  2. 94,7 % 78,5 % 99,9 % Rambung

  3. 83,7 % 81,1 % 99,9 % Binjai Kota

  4. 86,7 % 79,6 % 100 % Tanah Tinggi

  5. Kebun Lada 97,9 % 96,4 % 100 % 6. 95,0 % 85,0 % 100 %

  Jati Makmur 7. 47,1 % 60,1 % 99,9 %

  Bandar Senembah 8. 58,6 % 56,1% 100,1 %

  H.A.H Hasan

  JUMLAH (Kab/ 81,3 % 76,5 % 100 % Kota) Sumber: Profil Dinas Kesehatan Binjai Tahun 2013

  Target MDG’s tahun 2015 terhadap AKI di Indonesia 102 per 100.000 kelahiran hidup, bila dibandingkan dengan jumlah AKI berdasarkan laporan dari Profil Kesehatan Binjai tahun 2013, AKI maternal yang dilaporkan hanya 95/100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 16/1000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pada MDG’s. Kinerja adalah penampilan hasil kerja personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personil, penampilan hasil kerja tidak terbatas kepada personil yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi meliputi keseluruhan jajaran personil dalam organisasi (Ilyas, 2001). Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang ditulis oleh Gibson (1987), ada tiga faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu faktor individu (kemampuan, latar belakang, demografi), faktor psikologi (persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi) dan faktor organisasi yang merupakan faktor eksternal.

  Begitu juga halnya dengan kinerja petugas KIA yang ada di Puskesmas Kota Binjai. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja petugas KIA tersebut, baik faktor internal (faktor individu) maupun faktor eksternal yang berasal dari organisasi maupun masyarakat. Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, diasumsikan faktor- faktor eksternal yang menyebabkan kinerja belum optimal antara lain kurangnya rasa tanggung jawab petugas KIA terhadap tugas yang diberikan, kegiatan- kegiatan pelatihan yang masih terbatas, tidak adanya insentif bagi petugas KIA yang bekerja dengan baik, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM), serta masih terbatasnya sarana, prasarana dan dana untuk mendukung pelaksanaan program KIA tersebut. Hal ini diasumsikan sebagai penyebab motivasi kerja petugas KIA rendah.

  Menurut Mangkunegara (2000) motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan kondisi pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kinerja), motivasi tersebut terbentuk dari sikap seseorang menghadapi situasi kerja. Motivasi ini terkait dengan sikap mental sebagai kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal, serta memahami tujuan utama dan target kerja yang dicapai.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adiono (2002), tentang Analisis Kepemimpinan yang Mendorong Iklim Kerja dan Motivasi Kerja Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah Sakit Se-Kota Palu, didapatkan hasil adanya hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja tenaga perawat.

  Menurut Beratha (2013) tentang hubungan karakteristik, motivasi dan dana BOK dengan kinerja petugas KIA puskesmas di Kabupaten Gianyar yaitu didapatkan bahwa variabel yang berhubungan secara bermakna dengan kinerja petugas adalah pelatihan, motivasi dan dana BOK, sedangkan variabel umur, lama kerja dan pendidikan tidak berhubungan dengan kinerja petugas.

  Dari gambaran permasalahan tersebut diatas menunjukan bahwa antara keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan petugas KIA untuk bekerja lebih baik menurut persepsinya, berbeda dengan kenyataan yang sebenarnya, sehingga secara tidak langsung ikut mempengaruhi motivasi kerjanya.

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Motivasi kerja Terhadap kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2015”.

  1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana hubungan motivasi kerja terhadap kinerja petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2015

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan motivasi kerja terhadap kinerja petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2015.

  1.4 Manfaat Penelitian 1.

  Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja dari pelaksana program Kesehatan Ibu dan Anak khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kota Binjai Tahun 2015.

  2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

0 0 13

BAB II DESKRIPSI PROYEK - Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

0 1 47

BAB I PENDAHULUAN - Redesain Permukiman Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Etil Ester Sebagai Biodiesel Dari Crude Palm Oil Menggunakan Katalis Choline Hydroxide

0 0 9

1. Usia BapakIbu saat ini Tahun 2. Jenis Kelamin BapakIbu Laki-laki Perempuan 3. Sudah berapa lama BapakIbu bekerja sebagai Guru di Di Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir sejak pengangkatan pertama: Tahun 4. Pendidikan Terakhir BapakIbu DIIISarjana Mu

0 0 29

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penelitian Terdahulu Iskandar (2012), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi - Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Dan Tunjangan Profesi Guru Terhadap Kinerja Guru Di Dinas Pendidikan Kabupaten Toba

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Dan Tunjangan Profesi Guru Terhadap Kinerja Guru Di Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Samosir

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Proses Transesterifikasi Minyak Sawit Menggunakan Novozyme® 435 Untuk Menghasilkan Biodiesel Sawit

0 7 11

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PETUGAS KIA DI PUSKESMAS KOTA BINJAI TAHUN 2015

0 1 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja - Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas KIA di Puskesmas Kota Binjai Tahun 2015

0 0 25