Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Manajemen Mutu Berbasis Web Menggunakan Framework Laravel: Studi Kasus PT Pura Barutama Unit PM 5/6/9

  

Sistem Informasi Manajemen Mutu Berbasis Web

menggunakan Framework Laravel

(Studi Kasus: PT Pura Barutama Unit PM 5/6/9)

Artikel Ilmiah

  

Peneliti:

Nobsianus Rigenes Sampe Asang (672014075)

Indrastanti Ratna Widiasari, M.T.

  

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

  

November 2017

  1. Pendahuluan

  PT Pura Barutama merupakan salah satu perusahaan ternama di industri percetakan Indonesia. Pura memiliki lebih dari 8.500 pegawai dan terdiri dari 25 Unit perusahaan. Salah satu unit usaha yang ada di PT Pura Barutama adalah Unit Paper Mill 5/6/9. Unit PM 5/6/9 merupakan divisi yang berfokus dalam pengolahan dan pembuatan berbagai macam produk kertas [1]. Perusahaan yang besar membutuhkan sebuah sistem untuk memastikan bahwa setiap proses bisnis yang berjalan di perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Dalam ruang lingkup perusahaan dibutuhkan sebuah standar yang diharapkan mampu memberikan dampak positif terhadap kinerja seluruh orang yang terlibat di dalamnya. Proses manajemen mutu yang berlangsung di PT Pura Barutama unit PM 5/6/9 dijalankan dan didokumentasikan dalam media kertas tanpa adanya sebuah sistem informasi. Pengolahan data dan dokumen yang diolah dalam media kertas rentan terhadap berbagai masalah seperti hilangnya dokumen maupun penggunaan kertas yang berlebihan dan kurang efisien.

  Laravel adalah framework website berbasis MVC yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan syntax yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu [2]. Fitur atau kelebihan yang ditawarkan oleh

  

framework Laravel diantaranya, syntax yang ekspresif dan sederhana, dukungan MVC

  • – dan composer, Eloquent ORM, route, library, serta keamanan yang lebih baik. Fitur fitur yang terdapat pada framework Laravel mendukung pengembangan web baik secara tim maupun individu serta lebih menghemat waktu dan biaya dengan menghindari pengulangan pekerjaan yang tidak perlu dibandingkan dengan membangun web menggunakan PHP native [3].

  Berdasarkan latar belakang yang ada maka dilakukan perancangan dan implementasi sebuah sistem informasi manajemen mutu berbasis web menggunakan

  

framework Laravel. Penggunaan framework Laravel didasarkan pada fitur route dan

dukungan MVC yang dianggap mampu mempermudah proses pengembangan aplikasi.

  Pembuatan sistem informasi manajemen mutu di PT Pura Barutama unit PM 5/6/9 diharapkan mampu mempermudah proses monitoring terhadap pelaksanaan standar atau mutu yang ingin dicapai.

  2. Kajian Pustaka

  Pada penelitian terdahulu, Mifta [4] mengembangkan sebuah sistem informasi tugas akhir berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel dan JavaScript serta AJAX untuk menunjang operasional tugas akhir pada Jurusan Kimia FMIPA UGM. Sistem ini mempunyai kemampuan melayani pendaftaran tugas akhir, pendaftaran seminar tugas akhir, pendaftaran ujian skripsi dan pembuatan laporan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil pengujian Sistem Informasi Tugas Akhir oleh pihak yang terkait, sistem ini telah sesuai dengan kasus yang ada pada Jurusan Kimia FMIPA UGM dan dapat memenuhi kebutuhan serta menghasilkan informasi yang diperlukan [4].

  Pada penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini, Maryawan [5] menganggap bahwa kebutuhan akan sistem informasi manajemen saat ini adalah mutlak, karena kebutuhan akan informasi yang didapat secara cepat dan tepat dibutuhkan oleh manusia. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web merupakan solusi agar kegiatan administrasi lebih efektif dan efisien dalam hal pembuatan jadual kuliah dan distribusi data, berita, informasi dari dan untuk civitas akademika Fakultas Teknik sehingga produktivitas karyawan akan meningkat berdampak pada pelayanan prima yang diberikan kepada pengguna [5].

  Pada penelitian sebelumnya yang membahas tentang pembuatan sistem informasi manajemen di laboratorium Biomedik Universitas Brawijaya, Yudanto [6] melihat tingkat kebutuhan yang tinggi akan manajemen berbagai layanan di laboratorium biomedik yang terus berkembang serta kebutuhan untuk inventaris data, monitoring stok bahan dan peralatan, maka perlu dibangun ulang sistem informasi manajemen laboratorium yang dapat memfasilitasi semua kebutuhan laboratorium dengan tetap memberikan kemudahan dan keluwesan untuk pengembangan pada waktu-waktu mendatang. Teknologi yang digunakan pada penelitian ini adalah framework laravel 5 yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan server apache sebagai server lokal. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi manajemen yang dapat melakukan proses inventaris data, monitoring stok bahan dan peralatan serta telah memenuhi proses bisnis dan kebutuhan fungsional laboratorium yang telah diuji dengan menggunakan metode pengujian perangkat lunak [6].

  Berdasarkan penelitian

  • – penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan sistem informasi manajeman mutu dan framework Laravel, maka dilakukan penelitian yang membahas perancangan sistem informasi manajemen mutu berbasis web di PT Pura Barutama unit PM 5/6/9 menggunakan framework Laravel. Penggunaan framework Laravel versi 5.3 pada penelitian ini dipilih sebagai inovasi dari penelitian
  • – penelitian sebelumnya. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan aplikasi yang meningkatkan proses bisnis dan manajemen mutu di unit PM 5/6/9 milik PT Pura Barutama.

  Manajemen mutu adalah gabungan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Definisi lainnya mengatakan bahwa manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Manajemen mutu merupakan sistem manajemen yang berfokus pada pada orang/karyawan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen mutu merupakan gabungan dari semua fungsi manajemen yang dibangun berdasarkan konsep kualitas dan berorientasi pada kepuasan pelanggan [7].

  Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis di bawah lisensi MIT, dibangun dengan konsep MVC (model view controller). Laravel adalah pengembangan

  

website berbasis MVP yang ditulis dalam PHP yang dirancang untuk meningkatkan

  kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi dengan menyediakan syntax yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu [2].

  Tahapan penelitian berdasarkan model Prototyping terbagi atas tiga bagian seperti yang terlihat pada Gambar 1.

  

Gambar 1 Prototyping Model

  Tahap pertama dimulai dengan mendengarkan pelanggan, pada tahap ini yang dilakukan adalah analisa kebutuhan pengguna dan mengidentifikasi kebutuhan sistem. Pengguna aplikasi terbagi atas tiga, yakni user, admin, dan super admin. Analisis kebutuhan user diantaranya, melihat informasi tentang sasaran atau target yang ingin dicapai unit PM 5/6/9, melihat informasi tentang capaian unit PM 5/6/9, melihat dan mengakses berkas yang terkait dengan manajemen mutu unit PM 5/6/9. Analisis kebutuhan admin diantaranya, mengelola informasi tentang sasaran mutu di unit PM

  5/6/9, mengelola informasi tentang capaian mutu di unit PM 5/6/9, mengelola berkas yang terkait dengan manajemen mutu di unit PM 5/6/9. Sedangkan analisis kebutuhan

  

super admin diantaranya, mengelola informasi tentang sasaran mutu di unit PM 5/6/9,

  mengelola informasi tentang capaian mutu di unit PM 5/6/9, mengelola berkas yang terkait dengan manajemen mutu di unit PM 5/6/9, mengelola informasi tentang data pengguna. Analisis kebutuhan server diantaranya, menyediakan database untuk menyimpan data

  • – data yang diperlukian sistem, mengirimkan data yang dibutuhkan

  

client . Analisis kebutuhan client diantaranya, menjalankan proses di dalam aplikasi dan

menerima data yang telah dikirim dari server.

  Tahapan kemudian dilanjutkan dengan membuat prototype, pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dengan menggunakan perancangan UML (Unified

  

Modelling Language ) mengenai sistem yang akan dibangun, perancangan user

interface , perancangan tabel yang dibutuhkan sistem, dilanjutkan dengan pembuatan

prototype aplikasi.

  Tahapan berikutnya adalah memberikan hasil prototype untuk diuji oleh user, pada tahap ini dilakukan uji coba aplikasi ke pengguna menggunakan prototype yang sebelumnya telah dibangun. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mendapatkan evaluasi dari client mengenai kesesuaian prototype dengan keinginan client sebelumnya. Jika hasil evaluasi belum sesuai dengan keinginan pengguna, maka dilakukan kembali ke tahap awal yaitu pengumpulan informasi tentang kebutuhan pengguna. Proses selanjutnya adalah membangun ulang prototype sesuai dengan evaluasi yang diperoleh dari client sebelumnya. Langkah ini akan terus dilakukan sampai keinginan atau kriteria yang diharapkan oleh client telah tercapai. Prototype yang telah diterima akan dilanjutkan dan dijadikan dasar untuk membangun aplikasi yang sebenarnya. Tiga tahapan prototype seperti yang terlihat pada Gambar 1 akan terus dilakukan secara bertahap sampai user benar

  • – benar merasa bahwa prototype yang dibangun telah memenuhi apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh user tersebut.

  Perancangan aplikasi ini dibangun berdasarkan metode MVC yang didukung oleh

  

framework Laravel. Metode MVC sendiri merupakan metode yang memisahkan

Model , View, dan Controller pada aplikasi. Model berhubungan dengan basis data,

View berhubungan dengan tampilan ke pengguna, dan Controller menghubungkan

  antara Model dan View. Penggunaan framework Laravel pada penelitian ini ditujukan untuk mempermudah proses develop dengan pertimbangan bahwa framework ini mendukung metode MVC dan dukungan fitur

  • – fitur lain yang dapat mengurangi pengulangan kode program yang tidak perlu dan membuat susunan kode program lebih terstruktur.

  

Gambar 2 Use Case Diagram

  Gambar 2 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem informasi manajemen mutu terdapat 3 jenis aktor yang berperan dalam sistem. Aktor pertama yaitu super admin yang akan digunakan oleh supervisor IT di unit PM 5/6/9, dapat mengelola data admin, mengelola data sasaran mutu, mengelola data capaian mutu, mengelola berkas, melihat data kritik dan saran, serta menghapus data kritik dan saran. Aktor kedua yaitu admin yang akan digunakan oleh pimpinan tiap departemen di unit PM 5/6/9, dapat mengelola data sasaran mutu, mengelola data capaian mutu, mengelola berkas, melihat data kritik dan saran, serta menghapus data kritik dan saran. Sedangkan, aktor ketiga user yang akan digunakan oleh karyawan

  • – karyawan tiap departemen di unit PM 5/6/9, hanya dapat melihat sasaran mutu, melihat capaian mutu, melihat atau mengakses berkas, dan memberikan kritik atau saran. Proses pengolahan data terdiri lihat data, tambah data, ubah data, dan hapus data.

  Rancangan class diagram pada sistem yang sedang dibangun dapat dilihat pada Gambar 3. Class diagram terdiri dari beberapa package yaitu model, view dan

  

controller . Model berfungsi untuk menangani semua fungsi yang berhubungan dengan

database . View merupakan tampilan pada aplikasi yang dibangun. Controller

  merupakan bagian yang mengontrol model dan view. Pembuatan class diagram ini didasarkan pada metode MVC yang didukung oleh framework Laravel.

  G a mb a r

  a ss Diag ram

  Activity diagram memberikan visualisasi mengenai aliran tindakan dalam

  sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case yang terdapat pada use case diagram.

  

Gambar 4 Activity Diagram Tambah Capaian

  Gambar 4 menggambarkan aktivitas admin ketika melakukan fungsi tambah capaian departemen. Pertama admin masuk menu capaian departemen, kemudian memilih tambah capaian departemen, maka sistem akan menampilkan form input capaian departemen, setelah itu sistem akan menampilkan daftar sasaran yang memiliki status ”belum tercapai” yang diambil dari database. Selanjutnya admin memilih sasaran departemen yang telah dicapai kemudian mengisi field yang tersisa dari form tambah capaian departemen. Jika seluruh field yang diperlukan pada form telah terisi,

  

admin kemudian menekan tombol insert. Sistem mengirimkan request ke database dan

  akan menyimpan data capaian baru yang telah diterima, kemudian sistem

  database

  akan mengubah field status pada data sasaran departemen yang dipilih sebelumnya menjadi ”tercapai”. Sistem kemudian memberikan konfirmasi kepada admin bahwa data sasaran baru telah berhasil ditambahkan.

  Gambar 5 menunjukkan sequence diagram admin dalam proses edit sasaran departemen. Admin memilih data sasaran yang ingin diedit dengan mengirimkan

  

request ke User Interface HalamanKelolaSasaran dan Controller KelolaSasaran lalu

  meneruskan ke Model DataSasaran dan database, lalu mengembalikan request done untuk dapat menampilkan data sasaran ke admin. Admin kemudian mengganti data yang telah ditampilkan pada form edit sasaran kemudian mengirimkan request ke User

  HalamanKelolaSasaran yang diteruskan ke Controller KelolaSasaran lalu ke

  Interface

model DataSasaran dan database, lalu mengembalikan request done kepada admin

  bahwa sasaran telah berhasil diedit.

  

Gambar 5 Sequence Diagram Edit Sasaran

  Setelah proses perancangan sistem telah selesai dilakukan, sistem kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk aplikasi web. Sistem memiliki 4 fitur utama, yakni pengolahan data sasaran, pengolahan data capaian, pengolahan data berkas, dan pengolahan data saran.

  

Gambar 6 Tampilan Halaman Capaian

  Gambar 6 merupakan tampilan halaman capaian. Informasi yang terdapat pada halaman ini meliputi daftar capaian, data sasaran mutu, dan tanggal capaian. Terdapat fitur pencarian berdasarkan departemen untuk mempermudah user dalam mencari capaian. Tombol detail digunakan untuk melihat detail capaian departemen.

  

Gambar 7 Tampilan Halaman Kelola Capaian

  Gambar 7 memperlihatkan tampilan halaman kelola capaian. Pada halaman ini terdapat empat fungsi utama, yaitu melihat data capaian, menambah data capaian, edit data capaian, dan hapus data capaian. Gambar 8 menunjukkan tampilan form input data capaian baru. Field yang perlu diisi pada form input capaian antara lain, field sasaran,

  field tanggal capaian, field capaian, dan field evaluasi.

  

Gambar 8 Tampilan Form Input Capaian

  Kode Program 1 merupakan kode program untuk menambah data capaian mutu. Fungsi pertama yaitu fungsi inputCapaian untuk menampilkan form input

  • >select(DB::raw('id, sasaran, value'))
  • >where('status', 'Belum tercapai')
  • >get(); return view('admin.inputCapaian', compact('sasaran', 'page')); } public function insertCapaian(Request $request){ $capaian = new Capaian; $capaian->id_sasaran = $request['id_sasaran']; $capaian->capaian = $request['capaian']; $capaian->tanggal = $request['tanggalcapaian'];

  11

  $capaian->evaluasi = $request['evaluasi']; Carbon::now()->format('Y-m-d H:i:s'); $capaian->save(); DB::table('sasaran_departemen')

  22 public function inputCapaian(){ $page = "capaian"; $sasaran = DB::table('sasaran_departemen')

  21

  20

  19

  18

  17

  16

  15

  14

  13

  12

  10

  09

  08

  07

  06

  05

  04

  03

  02

  01

  Kode Program 1 Fungsi Tambah Data Capaian

  yang diperlukan dan menekan tombol tambah, sistem akan menjalankan fungsi kedua, yaitu fungsi insertCapaian. Fungsi insertCapaian menangkap parameter request yang berisi data sasaran yang kemudian akan disimpan dalam database. Penulisan baris kode untuk fungsi input dan insert menggunakan framework Laravel seperti pada Kode Program 1 dinilai oleh pihak pengembang aplikasi lebih singkat dan menghemat waktu dibandingkan menggunakan native PHP.

  

admin mengisi field sasaran dan field departemen. Setelah admin mengisi seluruh field

  capaian seperti yang terlihat pada gambar 8, serta mengambil data sasaran dengan status ”belum tercapai” dan data departemen dari database untuk digunakan oleh

  • >where('id', $request['id_sasaran'])
  • >update(['status' => 'Tercapai']); return redirect('/capaian'); }

  

Gambar 9 Tampilan Halaman Detail Capaian Gambar 9 merupakan halaman detail capaian. Informasi yang terdapat pada halaman capaian diantaranya data departemen, data sasaran, tanggal sasaran, tanggal capaian, target sasaran, capaian, dan evaluasi. Data departemen merupakan departemen yang terkait dengan capaian yang sedang dilihat, data sasaran adalah sasaran yang ingin dicapai oleh departemen, data tanggal sasaran adalah waktu yang diharapkan agar suatu sasaran tercapai, data tanggal capaian adalah waktu suatu sasaran berhasil tercapai, data target merupakan target nilai sasaran yang ingin dicapai, data capaian adalah nilai sasaran yang berhasil dicapai, dan data evaluasi adalah keterangan tambahan atau evaluasi mengenai data capaian yang sedang dilihat.

  

Gambar 10 Tampilan Awal Halaman Berkas

  Gambar 10 merupakan tampilan awal halaman berkas. Pada halaman ini user dapat memilih jenis berkas yang ingin diakses, diantaranya berkas ISO 9001, berkas

  ISO 14001, dan berkas OHSAS 18001. Setelah memilih salah satu jenis berkas, user akan diarahkan kepada daftar berkas yang dapat diunduh, seperti yang terlihat pada Gambar 11 user dapat mengunduh berkas yang dipilih menggunakan tombol download .

  • >select(DB::raw('original_filename, filename, mime, jenis, created_at'))
  • >where('jenis', 'iso9001')
  • >paginate(10); return view('iso9001', compact('entries', 'page')); } public function iso14001(){ $page = "fileentry"; $entries = DB::table('fileentries')
  • >select(DB::raw('original_filename, filename, mime, jenis, created_at'))
  • >where('jenis', 'iso14001')
  • >paginate(10); return view('iso14001', compact('entries','page')); } public function ohsas18001(){ $page = "fileentry"; $entries = DB::table('fileentries')
  • >select(DB::raw('original_filename, filename, mime, jenis, created_at'))
  • >where('jenis', 'ohsas18001')
  • >paginate(10); return view('ohsas18001', compact('entries', 'page')); }

  16

  29 public function iso9001(){ $page = "fileentry"; $entries = DB::table('fileentries')

  28

  27

  26

  25

  24

  23

  22

  21

  20

  19

  18

  17

  15

  

Gambar 11 Tampilan Halaman Daftar Berkas

Kode Program 2 Lihat Daftar Berkas

  14

  13

  12

  11

  10

  09

  08

  07

  06

  05

  04

  03

  02

  01

  Kode Program 2 merupakan kode program untuk menampilkan daftar berkas yang terdiri dari tiga fungsi. Fungsi pertama digunakan untuk mengambil daftar berkas yang memiliki jenis berkas ISO 9001, fungsi kedua untuk mengambil jenis berkas ISO 14001, dan fungsi ketiga untuk mengambil jenis berkas OHSAS 18001.

  Pengujian aplikasi dilakukan untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi pada aplikasi yang telah dibuat. Pengujian aplikasi dilakukan untuk memastikan sistem yang dibuat dapat berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi sistem informasi manajemen ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.

  Mencari capaian dari departemen HR Menampilkan daftar capaian dari departemen HR

  Gagal menambah saran Gagal menambah saran

  Valid Mengisi form tambah saran dengan salah atau kosong

  Mengisi form tambah saran dengan benar Berhasil menambah saran Berhasil menambah saran

  Valid Tambah saran

  Browser mengunduh berkas yang dipilih

  Browser mengunduh berkas yang dipilih

  Memilih tombol unduh pada salah satu berkas

  Valid Unduh berkas

  Memilih jenis berkas ISO 9001 Menampilkan daftar berkas dengan jenis berkas ISO 9001 Menampilkan daftar berkas dengan jenis berkas ISO 9001

  Valid Lihat daftar berkas

  Valid Lihat capaian detail Memilih tombol detail Menampilkan detail capaian Menampilkan detail capaian

  Menampilkan daftar capaian dari departemen HR

  Cari capaian berdasarkan departemen

  Pengujian aplha merupakan pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat aplikasi atau pihak developer. Pengujian aplikasi pada tahap ini menggunakan metode

  Menampilkan daftar capaian Valid

  Memilih menu capaian Menampilkan daftar capaian

  Valid Lihat daftar capaian

  Menampilkan daftar sasaran dari departemen Marketing

  Mencari sasaran dari departemen Marketing Menampilkan daftar sasaran dari departemen Marketing

  Valid Cari sasaran berdasarkan departemen

  Menampilkan daftar sasaran Menampilkan daftar sasaran

  Lihat daftar sasaran Memilih menu sasaran

  Output Sistem Kesimpulan

  Output yang diharapkan

  

Tabel 1 Pengujian Aplikasi Web dari Segi User

Fungsi yang diuji Kondisi / Input

  yaitu pengujian fungsionalitas tanpa memperhatikan alur eksekusi program, namun memperhatikan apakah setiap fungsi berjalan sesuai yang diharapkan. Pengujian aplikasi web dari segi user dapat dilihat pada Tabel 1 dan dari segi admin pada Tabel 2.

  blackbox,

  Valid

  

Tabel 2 Pengujian Aplikasi Web dari Segi Admin

Fungsi Output yang Kondisi / Input Output Sistem Kesimpulan yang diuji diharapkan

  Mengisi username dan password Berhasil login Berhasil login Valid dengan benar

  Login Mengisi username dan password Gagal login Gagal login Valid dengan salah atau kosong

  Lihat daftar Memilih menu Menampilkan daftar Menampilkan daftar Valid admin kelola admin admin admin

  Mengisi form Berhasil tambah Berhasil tambah tambah admin

  Valid admin admin dengan benar Tambah Mengisi form admin tambah admin Gagal tambah admin Gagal tambah admin Valid dengan salah atau kosong

  Mengisi form edit dengan Berhasil edit admin Berhasil edit admin admin

  Valid benar Edit admin

  Mengisi form edit admin dengan Gagal edit admin Gagal edit admin Valid salah atau kosong Hapus Menekan tombol

  Berhasil hapus admin Berhasil hapus admin Valid hapus admin

  Lihat daftar Memilih menu Menampilkan daftar Menampilkan daftar Valid sasaran kelola sasaran sasaran sasaran Mengisi form

  Berhasil tambah Berhasil tambah tambah sasaran Valid sasaran sasaran dengan benar

  Tambah Mengisi form sasaran tambah sasaran

  Gagal tambah sasaran Gagal tambah sasaran Valid dengan salah atau kosong Mengisi form edit

  Edit sasaran sasaran dengan Berhasil edit sasaran Berhasil edit sasaran Valid benar Mengisi form edit sasaran dengan Gagal edit sasaran Gagal edit sasaran Valid salah atau kosong Hapus Menekan tombol

  Berhasil hapus sasaran Berhasil hapus sasaran Valid sasaran hapus Lihat daftar Memilih menu Menampilkan daftar Menampilkan daftar

  Valid capaian kelola capaian capaian capaian Mengisi form

  Tambah Berhasil tambah Berhasil tambah tambah capaian Valid capaian capaian capaian dengan benar

  Mengisi form tambah capaian Gagal tambah capaian Gagal tambah capaian Valid dengan salah atau kosong Mengisi form edit capaian dengan Berhasil edit capaian Berhasil edit capaian Valid Edit benar capaian Mengisi form edit capaian dengan Gagal edit capaian Gagal edit capaian Valid salah atau kosong Hapus Menekan tombol

  Berhasil hapus capaian Berhasil hapus capaian Valid capaian hapus Lihat daftar Memilih menu Menampilkan daftar Menampilkan daftar

  Valid berkas kelola berkas berkas berkas Mengisi form

  Berhasil tambah Berhasil tambah tambah berkas Valid berkas berkas dengan benar

  Tambah Mengisi form berkas tambah berkas

  Gagal tambah berkas Gagal tambah berkas Valid dengan salah atau kosong Hapus Menekan tombol

  Berhasil hapus berkas Berhasil hapus berkas Valid berkas hapus Lihat daftar Memilih menu Menampilkan daftar Menampilkan daftar

  Valid saran kelola saran saran saran Lihat detail Menekan tombol Menampilkan detail Menampilkan detail

  Valid saran detail saran saran Hapus Menekan tombol

  Berhasil hapus saran Berhasil hapus saran Valid saran hapus

  Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa aplikasi ini sudah berjalan secara baik dan sesuai yang diharapkan.

  Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan demo aplikasi. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai keinginan user. Pengujian dilakukan dengan cara mewawancarai dua orang responden yaitu supervisor dan karyawan bagian IT unit PM 5/6/9 milik PT Pura Barutama. Proses wawancara dilakukan sambil menjalankan demo aplikasi sistem informasi manajemen yang telah dibuat. Pertanyaan yang diajukan pada pengujian aplikasi meliputi tentang tampilan aplikasi, kesesuaian fitur aplikasi, kemudahan dalam menggunakan aplikasi, lama waktu proses saat aplikasi berjalan, dan manfaat aplikasi dalam membantu proses manajemen di unit PM 5/6/9. Kedua responden menjawab pertanyaan yang diajukan dengan respon setuju bahwa sistem telah berjalan sesuai dengan harapan.

  Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data diantaranya, responden merasa aplikasi yang telah dibuat dapat mempermudah proses manajemen yang berjalan di unit PM 5/6/9 khususnya pada departemen IT, aplikasi yang dibangun mudah digunakan, dan aplikasi berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan user.

  5. Simpulan

  Sistem informasi manajemen mutu unit PM 5/6/9 dibangun menggunakan

  

framework Laravel dengan metode MVC (Model View Controller) dan bantuan

  Bootstrap dalam membangun desain tampilan. Fitur

  • – fitur yang disediakan oleh

  

framework Laravel dianggap oleh pihak developer mempermudah dan menghemat

  waktu pengerjaan, seperti penulisan baris kode yang lebih singkat untuk beberapa fungsi yang terdapat pada penelitian ini dibandingkan dengan penulisan kode menggunakan native PHP. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian sistem, diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang telah dibangun mudah digunakan dan membantu proses bisnis dan manajemen mutu yang berjalan di PT Pura unit PM 5/6/9. Saran untuk pengembangan aplikasi ke depan adalah aplikasi ini dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan fungsi audit dan buat laporan.

  6. Daftar Pustaka

  [1] Pura Group. Tanpa Tahun. Tentang Kami, http://id.puragroup.com. Diakses tanggal 20 April 2017. [2] IdCloudHost.com, 2016, Pengertian dan Keunggulan Framework Laravel, https://idcloudhost.com/pengertian-dan-keunggulan-framework-Laravel.

  Diakses tanggal 20 April 2017. [3] Awaludin, Rahmat, 2015, 7 Alasan Menggunakan Framework Laravel dibandingkan Native PHP, https://medium.com/laravel-indonesia/7-alasan- menggunakan-framework-laravel-dibandingkan-native-php-89462abd806. Diakses tanggal 19 Juni 2017. [4] Addina, Mifta, 2013, Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web Pada

  Jurusan Kimia Universitas Gadjah Mada. Electronic Theses & Dissertations, http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=Penelit ianDetail&act=view&typ=html&buku_id=61944. Diakses tanggal 19 Juni 2017.

  [5] Maryawan, I., Sumadi, S., & Suntoro, I., 2013, Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web, Jurnal Manajemen Mutu Pendidikan, 1(3), jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JMMP/article/view/3972. Diakses tanggal 19 Juni 2017

  [6] Yudanto, A., Tolle, H., & Brata, A., 2017, Rancang Bangun Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 1(8):628-634, http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j- ptiik/article/view/182. Diakses tanggal 19 Juni 2017.

  [7] Pendidikanekonomi.com, Tanpa Tahun, Pengertian Manajemen Mutu, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/07/pengertian-manajemen- mutu.html. Diakses 20 April 2017.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Diagnosa Penyakit Kanker Kolorektal Menggunakan Algoritma Iterative Dichotomiser 3 (ID3)

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mentor untuk Kegiatan Mentoring pada Fakultas Teknologi Informasi UKSW Menggunakan Fuzzy Multi-Atribute Decision Making-Simple Additive Weighting

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Data Mahasiswa Menggunakan Algoritma K-Means Clustering sebagai Dasar Pelaksanaan Promosi: Studi Kasus Biro Promosi FTI UKSW

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Keanggotaan dan Kegiatan GMKI Berbasis Web

0 2 26

2.1.1 Hakikat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2.1.1.1. Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Nege

0 0 10

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Nege

0 0 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Menggunakan Model Problem Based Learning Berbantuan Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014

0 1 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Modul Klaim Stolen Kendaraan Bermotor Menggunakan Platform Pega System di PT. Asuransi Sinarmas

0 1 26