PENGELOLAAN LIMBAH B3 FITRIANA DWIYANTI

PENGELOLAHAN
LIMBAH
B3
OLEH :
KELOMPOK III
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016

PENGERTIAN LIMBAH B3
Setiap materi yang karena
konsentrasi,sifat dan atau
jumlahnya mengandung B3(bahan
berbahaya beracun) dan
membahayakan manusia, mahluk
hidup dan lingkungan, apapun jenis
sisa bahannya.

CONTOH LIMBAH B3


Sumber Limbah B3
Terdiri atas:
SUMBER SPESIFIK
Berasal
dari sisa
proses
suatu
industri
atau
kegiatan
yang
secara spesifik dapat
ditentukan
berdasarkan
kajian
ilmiah.

SUMBER TIDAK SPESIFIK
Berasal
bukan

dari
proses utamanya, tetapi
berasal dari kegiatan
pemeliharaan
alat,
pencucian, pencegahan
korosi, pelarut kerak,
pengemasan, dan lainlain.

Karakteristik Limbah B3

a) Mudah meledak (explosive) ;
b) Pengoksidasi (oxidizing);
c) Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable);
d) Sangat mudahh terbakar ( highly flammable);
e) Mudah terbakar; (flammable)
f) Amat sangat beracun (extremely toxic);
g) Sangat beracun (highly toxic);
h) Beracun (moderately toxic);
i) Berbahaya (harmful);

j) Korosif (corrosive);
k) Bersifat mengiritasi (irritant);
l) Berbahaya bagi lingkungan ( dangerous to the environment)
m)Karsinogenik/dapat menyebankan kanker (carcinogenic);
n) Teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan janin
(teratogenic)
o) Mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi  (mutagenic).

Pengelolaan Limbah B3
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengelolaan limbah B3 meliputi kegiatan:
a) Pengumpulan
b)Pengangkutan
c) Pemanfatan
d)Pengolahan
e) Penimbunan
Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) tidak dapat
begitu saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan,
karena mengandung bahan yang dapat membahayakan
manusia dan makhluk hidup lain.

Limbah B3 perlu diolah, baik secara kimia, fisika maupun
biologi sehingga menjadi tidak berbahaya atau berkurang
daya racunnya.

METODE PENANGANAN SECARA
KIMIA,FISIKA DAN BIOLOGI
Proses pengolahan limbah B3 secara kimia
atau fisik yang umumnya dilakukan adalah
stabilisasi/solidifikasi.
Stabilisasi/solidifikasi
adalah
proses
pengubahan bentuk fisik dan sifat kimia dengan
menambah bahan peningkat atau senyawa
pereaksi tertentu untuk memperkecil atau
membatasi
pelarutan,
pergerakan
atau
penyebaran daya racun limbah sebelum limbah

tersebut dibuang.

Sedangkan proses pengolahan limbah B3 secara
biologi yang telah cukup berkembang saat ini
dikenal
dengan
istilah
bioremediasi
dan
viktoremediasi. Bioremediasi adalah penggunaan
bakteri
dan
mikroorganisme
lain
untuk
mendegradasi/ mengurai limbah B3,sedangkan
Vitoremediasi adalah penggunaan tumbuhan untuk
mengabsorbsi dan mengakumulasi bahan-bahan
beracun dari tanah


Metode Pembuangan
Limbah B3
a)Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep well
injection).
b)Kolam
penyimpanan
impoundments).
c)Landfill untuk
landfills).

limbah

(surface
B3

(secure

SUMUR DALAM/ SUMUR INJEKSI
(DEEP WELL INJECTION).
Dengan cara memompakan limbah

tersebut melalui pipa kelapisan batuan
yang dalam, di bawah lapisan-lapisan
air tanah dangkal maupun air tanah
dalam. Secara teori, limbah B3 ini akan
terperangkap dilapisan itu sehingga
tidak akan mencemari tanah maupun
air.

KOLAM PENYIMPANAN
(SURFACE IMPOUNDMENTS).
Limbah B3 cair dapat ditampung pada
kolam-kolam yang memang dibuat untuk
limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi
lapisan pelindung yang dapat mencegah
perembesan limbah. Ketika air limbah
menguap,
senyawa
B3
akan
terkosentrasi dan mengendap di dasar.


LANDFILL UNTUK LIMBAH
B3 (SECURE LANDFILLS).
Limbah B3 ditempatkan dalam drum
atau tong-tong, kemudian dikubur dalam
landfill yang didesain khusus untuk
mencegah pencemaran limbah B3.
Landffill ini harus dilengkapi peralatan
monitoring
yang
lengkap
untuk
mengontrol kondisi limbah B3 dan harus
selalu dipantau.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MEKANIK BRIKET LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON DENGAN VARIASI TEKANAN

32 323 106

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN DEBIT LIMBAH KERTAS PADA INDUSTRI DI PT. EKA MAS FORTUNA MENGGUNAKAN READWIN® 2000

0 52 1

PENGGUNAAN LIMBAH MARMER SEBAGAI FILLER TERHADAP ABSORBSI, KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON

5 83 14

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

STUDI POTENSI TOLERANSI ISOLAT FUNGI LIMBAH COMBERAN TERHADAP DETERGEN, SABUN MANDI DAN SABUN COLEK KAWASAN PADAT HUNI DI KOTA MALANG

1 30 1

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

POLA PENGELOLAAN ISU PT. KPC (KALTIM PRIMA COAL) Studi pada Public Relations PT. KPC Sangatta, Kalimantan Timur

2 50 43

EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MELALUI ANALISIS SWOT (Studi Pengelolaan Limbah Padat Di Kabupaten Jember) An Evaluation on Management of Solid Waste, Based on the Results of SWOT analysis ( A Study on the Management of Solid Waste at Jember Regency)

4 28 1

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52