BAB I V (1) docx
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang mempelajari
keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat
aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut
untuk mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai
alat untuk berkomunikasi.
Aktifitas
siswa
dalam
berbicara
dengan
menggunakan
Bahasa
Indonesia selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti minimnya penguasaan kosa kata, malu untuk mengemukakan
pendapat, adanya rasa takut salah, adanya pengaruh bahasa ibu yang sangat dominan
dalam kehidupan sehari-hari, atau kurang tepatnya guru dalam menentukan metode
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kurangnya
keaktifan
dan
partisipasi
siswa
tersebut
sangat
berpengaruh
terhadap keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
III di SDN Jambu.
Berkaitan dengan upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SDN JAMBU, maka penelitian ini akan
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dengan
kajian dan refleksi melalui penelitian tindakan kelas, diharapkan hasil penelitian ini
akan memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kualitas keterampilan
berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN JAMBU.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan masalah pokok dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together
dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada pelajaran Bahasa indonesia
siswa kelas III di SDN JAMBU?
C. Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, diperlukan model pembelajaran agar proses belajar siswa menjadi titik
perhatian utama.
2
Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Model pembelajaran
Numbered Head Together digunakan untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan
sosial agar siswa agar lebih aktif berbicara.
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan PTK ini untuk :
a. Untuk menningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia
di kelas III SDN Jambu.
b. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran
Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Numbered Head
Together di kelas III SDN Jambu.
2. PTK ini bermanfaat bagi :
a. Siswa,
sebab
Penelitian
ini
bermanfaat
untuk
meningkatkan
keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas
III SDN JAMBU.
b. Guru, sebab hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas III.
c. Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat
kebijakan tentang peningkatan kualitas keterampilan berbicara dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN JAMBU.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
a. Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak
belajar responnya menjadi menurun. Sedangkan menurut Gagne belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10).
Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha
( berlatih dsb ) supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109 )
b. Pengertian Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan
strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c. Langkah-langkah
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang
lain
Kesimpulan
d. Hasil Belajar
Kagen dalam Ibrahim (2000 : 28) Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
4
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan
yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.
e. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah :
Untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Menurut Tarigan (1990 :
2-3 ) mengemukakan adanya delapan prinsip hakikat bahasa, yaitu :
1.
Bahasa adalah suatu sistem,
2.
Bahasa adalah vokal,
3.
Bahasa tersusun dari lambang-lambang arbitrari,
4.
Setiap bahasa bersifat unik,
5.
Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan,
6.
Bahasa ialah alat komunikasi,
7.
Bahasa berhubungan erat dengan tempatnya berada, dan
8.
Bahasa itu berubah-ubah.
f. Hipotesis
Dengan menggunakan model pembelajaran numbered head together
dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III di SDN JAMBU
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah kelas III ( Tiga ) SDN Jambu, Kp. Jambu RT 02/
RW 04 Desa Pasir Jambu Kec. Sukaraja berjumlah 39 siswa tahun pelajaran
2015-2016.
2. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di ) SDN Jambu pemilihan tempat ini berdasarkan
waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 20 Oktober sampai 24 November
2015. Alasan penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut diantaranya:
a.
Karena peneliti merupakan guru kelas III di sekolah tersebut
b.
Adanya bantuan dan dukungan dari pembimbing, kepala sekolah,
guru-guru, dan siswa-siswa kelas III.
c.
Peneliti telah mendapatkan gambaran cara perbaikan tentang bidang
studi Bahasa Indonesia.
B. Deskripsi Per Siklus
1. Perencanaan
Untuk pelaksanaan dibagi kedalam dua siklus, untuk setiap mata pelajaran
dapat di lihat tabel.
Tabel. Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No
Hari/Tanggal
Kela
s
1.
Senin, 20 Oktober 2015
III
2.
Jumat, 29 Oktober 2015
III
3.
Selasa, 24 November 2015
III
Bidang Studi
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Siklus
Prasiklus
I
II
2. Pelaksanaan Pengamatan
Langkah-langkah yang ditempuh selama perbaiakan pembelajaran
bidang studi Bahasa Indonesia yaitu:
1)
Menganalisis kurikulum ( KTSP ) silabus dan buku paket yang
sesuai / relevan.
2)
Merangcang rencana perbaikan pembelajaran.
3)
Merancang tindakan kelas.
6
4)
Menyiapkan alat peraga berupa gambar lingkungan sehat dan tidak
sehat.
5)
Mencari teman sejawat yang dapat membantu observasi penelitian.
b. Tahap Penelitian
1)
Melakukan proses pembelajaran.
2)
Melakukan refleksi.
3)
Melakukan evaluasi.
c. Jumlah Siklus
Siklus yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Indonesia terdiri dari 2 siklus yaitu:
Pelaksanaan Pembelajaran
Pra Siklus
Bidang Studi
: Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
:
Mengungkapkan
pikiran,
perasaan,
pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita
dan memberikan tanggapan/ saran.
Kelas / Semester
: III / I
Hari / Tanggal
: Senin, 20 Oktober 2015
Tempat
: SDN Jambu
Pra Siklus
Berdasakan
pengamatan,
ditemukan
beberapa
masalah
dalam
pembelajaran berlangsung, antara lain :
1. Peserta didik terlihat pasif ketika pembelajaran berlangsung.
2. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa.
Faktor penyebab siswa mengalami beberapa masalah yaitu :
1.
Kurangnya motivasi guru terhadap siswa untuk bertanya maupun
menjawab pertanyaan.
2.
Guru memberikan pertanyaan tidak merata.
Dari faktor-faktor penyebab di atas maka peneliti harus mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk perbaikan di siklus I.
Siklus I
Bidang Studi
: Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
: Mengungkapkan pikiran, perasaan,
pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita
dan memberikan tanggapan/ saran.
Kelas / Semester
: III / I
Hari / Tanggal
: Jumat, 23 Oktober 2015
Tempat
: SDN Jambu
7
Tahap Pelaksanaan
Siklus I
A.
Rencana Tindakan
Langkah-langkah:
a)
Guru mengadakan perbaikan skenario pembelajaran setelah di
diskusikan dengan teman sejawat dan supervisor.
b)
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan lisan yang
berkaitan dengan materi ajar.
c)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran supaya siswa terfokus pada
materi pelajaran.
d)
Guru menyiapkan alat peraga gambar lingkungan sehat dan tidak
sehat.
e)
Guru memberikan motivasi dan kesempatan pada siswa untuk
bertanya.
f)
Guru mengadakan evaluasi.
B.
Pelaksanaan
Pelaksanaa perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 23 Oktober 2015dengan terfokus perbaikan pada media gambar
lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipergunakan guru.
C.
Refleksi
Berdasakan pengamatan pada siklus I, ternyata ada peningkatan hasil
belajar dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada prasiklus. antara lain :
1. Peserta didik mulai terlihat aktif ketika pembelajaran berlangsung.
Faktor penyebab siswa mengalami beberapa masalah yaitu :
1. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa untuk bertanya maupun
menjawab pertanyaan.
Siklus II
A.
Rencana Tindakan
Langkah-langkah:
a)
Mengoptimalkan alat peraga gambar lingkungan sehat dan tidak
sehat.
b)
Membimbing siswa untuk membahas soal.
c)
Mengadakan evaluasi.
8
B.
Pelaksanaan Tindakan
Dilaksanakan pada hari selasa tanggal Selasa, 24 November 2015
dengan fokus perbaikan dengan model pembelajaran Numbered Head
Together.
C.
Pengamatan
Dilakukan dengan bantuan teman sejawat dengan mengisi lembar
observasi.
D.
Refleksi
Diakhir siklus ke II diperoleh data yang sangat baik dari hasil tes
antara lain :
1. Peserta didik terlihat aktif ketika pembelajaran berlangsung.
2. Interaksi antara guru dengan siswa mulai terlihat.
3. Keadaan kelas menjadi kondusif.
4. Memperoleh keberhasilan lebih dari 75 %.
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Pra Siklus
1. Data Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III yang
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan Rencana Pembelajaran ( RP ), Rencana
Perbaikan Pembelajaran 1 ( RPP 1 ), dan Rencana Perbaikan Pembelajaran 2
( RPP 2 ). Dalam satu kali pertemuan masing-masing 35 menit.
Hasil evaluasi selama siklus PTK baik itu siklus I maupun siklus II dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Jambu dapat dilihat pada tabel 1.1
Table 1.1 Hasil Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia selama siklus PTK
Nilai Pembelajaran
Jumlah
Nilai
RataRata
80
210
70
60
75
190
63,33
65
80
85
230
76,66
Amelia Sukanti
65
80
85
230
76,66
5.
Anggun Dwi S.S
65
80
85
230
76,66
6.
Anisa Aulia
65
75
85
225
75
7.
Aryani Fitriyana
65
80
85
230
76,66
8.
Dahlia Citra
65
80
85
230
76,66
9.
Erlangga Satria P.M
50
60
75
185
61,66
10.
Farhan Maulana
50
65
70
185
61,66
11.
Fauzia Handayani
65
70
90
225
75
12.
Hasbi Assidiq
70
80
100
250
83,33
13.
Hendra Oka Saputra
60
85
80
225
75
14.
Hilya Aulia Maharani
65
75
80
220
73,33
15.
Intan Kamilah
60
70
80
210
70
16.
Kristian Guntur .L
55
70
75
200
66,66
17.
Marsya Agustini
55
65
75
195
65
No
Nama Siswa
1.
RP
RPP 1
RPP 2
Ahmad Alfa Sukri
60
70
2.
Achmad Rizal
55
3.
Ahmada Afroj Atabik
4.
10
18.
Maya Astriani
70
80
100
250
83,33
19.
Muhamad Egi .M
55
70
75
200
66,66
20.
Muhamad Rizki .A
60
65
70
195
65
21.
Muhamad Zidan .M
55
65
70
190
63,33
22.
Muhammad Fadhil
70
75
85
230
76,66
23.
Muhammad Iqbal .F
50
70
70
190
63,33
24.
Muhammad Rizky .S
50
70
75
195
65
25.
Nurzahra Tussita
65
75
80
220
73,33
26.
Oktaria Ramadhani
65
85
90
240
80
27.
Pasha Ramadhan
70
80
95
245
81,66
28.
Pitriani Ramadhani
70
80
90
240
80
29.
Reyza Oktavian
65
70
80
215
71,66
30.
Raden Erza Auliani
70
85
90
245
81,66
31.
Rifqah Salva Fuad
65
75
80
220
73,33
32.
Rizky Ardhian Ishak
60
70
75
205
68,33
33.
Sastra Gunawan
50
65
70
185
61,66
34.
Siska Alawi
70
80
100
250
83,33
35.
Siti Handini
60
75
90
225
75
36.
Siti Robi'ahtul .A
60
70
90
220
73,33
37.
TB. Agus Erlangga
60
70
90
220
73,33
70
85
100
255
85
250
83,33
38.
39.
Tiara Khairunisa
Vita Cahya Ramdini
Jumlah Nilai
70
85
95
2415
2890
3250
Rata-Rata Nilai
61,92
74,10
83,33
Persentase
61%
74%
83%
Grafik Hasil belajar siswa pada bidang studi Bahasa Indonesia
11
100
90
82.3
80
68.5
70
60
52.7
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
50
40
30
20
10
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang mempelajari
keterampilan berbahasa yang terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat
aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut
untuk mampu menggunakan Bahasa Indonesia sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai
alat untuk berkomunikasi.
Aktifitas
siswa
dalam
berbicara
dengan
menggunakan
Bahasa
Indonesia selama kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti minimnya penguasaan kosa kata, malu untuk mengemukakan
pendapat, adanya rasa takut salah, adanya pengaruh bahasa ibu yang sangat dominan
dalam kehidupan sehari-hari, atau kurang tepatnya guru dalam menentukan metode
pendekatan yang digunakan dalam kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kurangnya
keaktifan
dan
partisipasi
siswa
tersebut
sangat
berpengaruh
terhadap keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
III di SDN Jambu.
Berkaitan dengan upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di SDN JAMBU, maka penelitian ini akan
dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dengan
kajian dan refleksi melalui penelitian tindakan kelas, diharapkan hasil penelitian ini
akan memberikan kontribusi langsung pada peningkatan kualitas keterampilan
berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN JAMBU.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan masalah pokok dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together
dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada pelajaran Bahasa indonesia
siswa kelas III di SDN JAMBU?
C. Pemecahan Masalah
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, diperlukan model pembelajaran agar proses belajar siswa menjadi titik
perhatian utama.
2
Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Model pembelajaran
Numbered Head Together digunakan untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan
sosial agar siswa agar lebih aktif berbicara.
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan PTK ini untuk :
a. Untuk menningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia
di kelas III SDN Jambu.
b. Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam pelajaran
Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran Numbered Head
Together di kelas III SDN Jambu.
2. PTK ini bermanfaat bagi :
a. Siswa,
sebab
Penelitian
ini
bermanfaat
untuk
meningkatkan
keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas
III SDN JAMBU.
b. Guru, sebab hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas III.
c. Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat
kebijakan tentang peningkatan kualitas keterampilan berbicara dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN JAMBU.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
a. Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak
belajar responnya menjadi menurun. Sedangkan menurut Gagne belajar
adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru ( Dimyati, 2002-10).
Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha
( berlatih dsb ) supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109 )
b. Pengertian Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan
strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
c. Langkah-langkah
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor
Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang
lain
Kesimpulan
d. Hasil Belajar
Kagen dalam Ibrahim (2000 : 28) Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
4
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan
yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.
e. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah :
Untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Menurut Tarigan (1990 :
2-3 ) mengemukakan adanya delapan prinsip hakikat bahasa, yaitu :
1.
Bahasa adalah suatu sistem,
2.
Bahasa adalah vokal,
3.
Bahasa tersusun dari lambang-lambang arbitrari,
4.
Setiap bahasa bersifat unik,
5.
Bahasa dibangun dari kebiasaan-kebiasaan,
6.
Bahasa ialah alat komunikasi,
7.
Bahasa berhubungan erat dengan tempatnya berada, dan
8.
Bahasa itu berubah-ubah.
f. Hipotesis
Dengan menggunakan model pembelajaran numbered head together
dapat meningkatkan
keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas III di SDN JAMBU
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah kelas III ( Tiga ) SDN Jambu, Kp. Jambu RT 02/
RW 04 Desa Pasir Jambu Kec. Sukaraja berjumlah 39 siswa tahun pelajaran
2015-2016.
2. Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di ) SDN Jambu pemilihan tempat ini berdasarkan
waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 20 Oktober sampai 24 November
2015. Alasan penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut diantaranya:
a.
Karena peneliti merupakan guru kelas III di sekolah tersebut
b.
Adanya bantuan dan dukungan dari pembimbing, kepala sekolah,
guru-guru, dan siswa-siswa kelas III.
c.
Peneliti telah mendapatkan gambaran cara perbaikan tentang bidang
studi Bahasa Indonesia.
B. Deskripsi Per Siklus
1. Perencanaan
Untuk pelaksanaan dibagi kedalam dua siklus, untuk setiap mata pelajaran
dapat di lihat tabel.
Tabel. Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No
Hari/Tanggal
Kela
s
1.
Senin, 20 Oktober 2015
III
2.
Jumat, 29 Oktober 2015
III
3.
Selasa, 24 November 2015
III
Bidang Studi
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Indonesia
Siklus
Prasiklus
I
II
2. Pelaksanaan Pengamatan
Langkah-langkah yang ditempuh selama perbaiakan pembelajaran
bidang studi Bahasa Indonesia yaitu:
1)
Menganalisis kurikulum ( KTSP ) silabus dan buku paket yang
sesuai / relevan.
2)
Merangcang rencana perbaikan pembelajaran.
3)
Merancang tindakan kelas.
6
4)
Menyiapkan alat peraga berupa gambar lingkungan sehat dan tidak
sehat.
5)
Mencari teman sejawat yang dapat membantu observasi penelitian.
b. Tahap Penelitian
1)
Melakukan proses pembelajaran.
2)
Melakukan refleksi.
3)
Melakukan evaluasi.
c. Jumlah Siklus
Siklus yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran
Bahasa Indonesia terdiri dari 2 siklus yaitu:
Pelaksanaan Pembelajaran
Pra Siklus
Bidang Studi
: Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
:
Mengungkapkan
pikiran,
perasaan,
pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita
dan memberikan tanggapan/ saran.
Kelas / Semester
: III / I
Hari / Tanggal
: Senin, 20 Oktober 2015
Tempat
: SDN Jambu
Pra Siklus
Berdasakan
pengamatan,
ditemukan
beberapa
masalah
dalam
pembelajaran berlangsung, antara lain :
1. Peserta didik terlihat pasif ketika pembelajaran berlangsung.
2. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa.
Faktor penyebab siswa mengalami beberapa masalah yaitu :
1.
Kurangnya motivasi guru terhadap siswa untuk bertanya maupun
menjawab pertanyaan.
2.
Guru memberikan pertanyaan tidak merata.
Dari faktor-faktor penyebab di atas maka peneliti harus mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk perbaikan di siklus I.
Siklus I
Bidang Studi
: Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
: Mengungkapkan pikiran, perasaan,
pengalaman, dan petunjuk dengan bercerita
dan memberikan tanggapan/ saran.
Kelas / Semester
: III / I
Hari / Tanggal
: Jumat, 23 Oktober 2015
Tempat
: SDN Jambu
7
Tahap Pelaksanaan
Siklus I
A.
Rencana Tindakan
Langkah-langkah:
a)
Guru mengadakan perbaikan skenario pembelajaran setelah di
diskusikan dengan teman sejawat dan supervisor.
b)
Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan lisan yang
berkaitan dengan materi ajar.
c)
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran supaya siswa terfokus pada
materi pelajaran.
d)
Guru menyiapkan alat peraga gambar lingkungan sehat dan tidak
sehat.
e)
Guru memberikan motivasi dan kesempatan pada siswa untuk
bertanya.
f)
Guru mengadakan evaluasi.
B.
Pelaksanaan
Pelaksanaa perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 23 Oktober 2015dengan terfokus perbaikan pada media gambar
lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipergunakan guru.
C.
Refleksi
Berdasakan pengamatan pada siklus I, ternyata ada peningkatan hasil
belajar dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada prasiklus. antara lain :
1. Peserta didik mulai terlihat aktif ketika pembelajaran berlangsung.
Faktor penyebab siswa mengalami beberapa masalah yaitu :
1. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa untuk bertanya maupun
menjawab pertanyaan.
Siklus II
A.
Rencana Tindakan
Langkah-langkah:
a)
Mengoptimalkan alat peraga gambar lingkungan sehat dan tidak
sehat.
b)
Membimbing siswa untuk membahas soal.
c)
Mengadakan evaluasi.
8
B.
Pelaksanaan Tindakan
Dilaksanakan pada hari selasa tanggal Selasa, 24 November 2015
dengan fokus perbaikan dengan model pembelajaran Numbered Head
Together.
C.
Pengamatan
Dilakukan dengan bantuan teman sejawat dengan mengisi lembar
observasi.
D.
Refleksi
Diakhir siklus ke II diperoleh data yang sangat baik dari hasil tes
antara lain :
1. Peserta didik terlihat aktif ketika pembelajaran berlangsung.
2. Interaksi antara guru dengan siswa mulai terlihat.
3. Keadaan kelas menjadi kondusif.
4. Memperoleh keberhasilan lebih dari 75 %.
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Pra Siklus
1. Data Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas III yang
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan Rencana Pembelajaran ( RP ), Rencana
Perbaikan Pembelajaran 1 ( RPP 1 ), dan Rencana Perbaikan Pembelajaran 2
( RPP 2 ). Dalam satu kali pertemuan masing-masing 35 menit.
Hasil evaluasi selama siklus PTK baik itu siklus I maupun siklus II dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Jambu dapat dilihat pada tabel 1.1
Table 1.1 Hasil Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia selama siklus PTK
Nilai Pembelajaran
Jumlah
Nilai
RataRata
80
210
70
60
75
190
63,33
65
80
85
230
76,66
Amelia Sukanti
65
80
85
230
76,66
5.
Anggun Dwi S.S
65
80
85
230
76,66
6.
Anisa Aulia
65
75
85
225
75
7.
Aryani Fitriyana
65
80
85
230
76,66
8.
Dahlia Citra
65
80
85
230
76,66
9.
Erlangga Satria P.M
50
60
75
185
61,66
10.
Farhan Maulana
50
65
70
185
61,66
11.
Fauzia Handayani
65
70
90
225
75
12.
Hasbi Assidiq
70
80
100
250
83,33
13.
Hendra Oka Saputra
60
85
80
225
75
14.
Hilya Aulia Maharani
65
75
80
220
73,33
15.
Intan Kamilah
60
70
80
210
70
16.
Kristian Guntur .L
55
70
75
200
66,66
17.
Marsya Agustini
55
65
75
195
65
No
Nama Siswa
1.
RP
RPP 1
RPP 2
Ahmad Alfa Sukri
60
70
2.
Achmad Rizal
55
3.
Ahmada Afroj Atabik
4.
10
18.
Maya Astriani
70
80
100
250
83,33
19.
Muhamad Egi .M
55
70
75
200
66,66
20.
Muhamad Rizki .A
60
65
70
195
65
21.
Muhamad Zidan .M
55
65
70
190
63,33
22.
Muhammad Fadhil
70
75
85
230
76,66
23.
Muhammad Iqbal .F
50
70
70
190
63,33
24.
Muhammad Rizky .S
50
70
75
195
65
25.
Nurzahra Tussita
65
75
80
220
73,33
26.
Oktaria Ramadhani
65
85
90
240
80
27.
Pasha Ramadhan
70
80
95
245
81,66
28.
Pitriani Ramadhani
70
80
90
240
80
29.
Reyza Oktavian
65
70
80
215
71,66
30.
Raden Erza Auliani
70
85
90
245
81,66
31.
Rifqah Salva Fuad
65
75
80
220
73,33
32.
Rizky Ardhian Ishak
60
70
75
205
68,33
33.
Sastra Gunawan
50
65
70
185
61,66
34.
Siska Alawi
70
80
100
250
83,33
35.
Siti Handini
60
75
90
225
75
36.
Siti Robi'ahtul .A
60
70
90
220
73,33
37.
TB. Agus Erlangga
60
70
90
220
73,33
70
85
100
255
85
250
83,33
38.
39.
Tiara Khairunisa
Vita Cahya Ramdini
Jumlah Nilai
70
85
95
2415
2890
3250
Rata-Rata Nilai
61,92
74,10
83,33
Persentase
61%
74%
83%
Grafik Hasil belajar siswa pada bidang studi Bahasa Indonesia
11
100
90
82.3
80
68.5
70
60
52.7
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
50
40
30
20
10
0