Perkembangan Interior Tradisional Bali

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Arsitektur Tradisional

ARSITEKTUR TRADISIONAL

BALI










• Merupakan perwujudan ruang untuk
menampung aktivitas kehidupan manusia
dengan pengulangan bentuk dari generasi
ke generasi berikutnya.

• Proses penurunan tradisi dan perwujudan
ruang tersebut hanya sedikit sekali
mengalami perubahan, yang dilatar
belakangi oleh norma-norma agama dan
dilandasi adat setempat

Oleh : Eka Kurniawan A.P, ST

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Dasar Konsep Ruang

Pola Tata Ruang Tradisional

Keseimbangan kosmologis (Tri Hita Karana)
Hirarki tata nilai (Tri Angga)
Orientasi kosmologis (Sanga Mandala)
Konsep ruang terbuka (Natah)
Proporsi dan skala

Kronologis dan prosesi pembangunan
Kejujuran struktur (clarity of structure)
Kejujuran pemakaian material (truth of
material)

• Pola tata ruang Bali dilandasi oleh falsafah Tri
Hita Karana.
• Konsep itu merupakan implikasi agama Hindu
dengan kehidupan masyarakat.
• Agama Hindu mengajarkan keselarsan antara
bhuana agung (makro kosmos) dengan bhuana
alit (mikro kosmos), atau manusia
mengharmoniskan diri dengan lingkungan.
• Keseimbangan diatur melalui unsur2 Panca
Mahabhuta: apah, teja, bayu, akhasa dan
pertiwi (cairan, sinar, angin, udara, zat padat)

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA


Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Manusia (bhuana alit) sebagai isi dari alam
semesta (bhuana agung), senantiasa dalam
keadaan harmonis dan selaras seperti manik
(bayi) dalam cucupu (rahim ibu).
• Rahim sebagai tempat hidup dan berkembang
bagi janin, demikian dengan alam semesta
sebagai tempat hidup manusia.
• Konsep ini dikenal dengan istilah manik ring
cucupu.
cucupu.
• Dengan demikian tiap lingkungan buatan
harus memenuhi konsep tri hita karana.

Tri Hita Karana

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA


• Tri
= tiga
• Hita
= kemakmuran, baik, gembira
• Karana = sebab, sumber
Tri hita karana
tiga unsur penyebab kebahagiaan dan
kesejahteraan.
Tiga sumber kebahagiaan tercipta dengan
memperhatikan keharmonisan hubungan antara
manusia dengan Pencipta, manusia dengan
Desain Interior - Akademi Teknik
manusia serta manusia
dengan
alam.
PIKA

1


Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

3 unsur dalam kehidupan manusia yang
seimbang sebagai refleksi tri hita karana,
meliputi :
• Atma
(roh/jiwa)
• Prana / khaya
(tenaga)

• Seperti keseimbangan dalam diri manusia,
dalam pemukiman tradisional Bali konsep
keseimbangan Tri Hita Karana
diterjemahkan sbb :
– Atma : parhyangan
– Prana : pawongan
– Angga : palemahan

• Angga
(jasad/ fisik)

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Parhyangan
• Sebagai perwujudan unsur
Atma / jiwa.
• Merupakan hal-hal yang
mengatur hubungan yang
berkaitan dengan Ketuhanan
dan dilandasi oleh kepercayaan
dan agama Hindu dalam
memuja Hyang Widhi, sebagai
pencipta semesta semesta dan
sebagai asal dan tujuan
manusia.
• Dalam permukiman, jiwa /
parhyangan adalah pura desa.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA


Pawongan
• Sebagai perwujudan
unsur prana / tenaga.
• Merupakan hal-hal yang
mengatur hubungan
manusia dengan
manusia dalam
kehidupan
bermasyarakat sehingga
terjadi kebaikan dan
kerukunan.
• Dalam permukiman,
prana/pawongan adalah
warga desa.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik

PIKA

Palemahan

Tri Angga dan Tri Loka

• Sebagai perwujudan
unsur angga / jasad.
• Merupakan wilayah
teritori dimana manusia
hidup dengan
lingkungannya.
• Dalam permukiman,
jasad / palemahan
adalah wilayah desa.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Tri Angga, merupakan susunan jasad/

angga yang memberikan konsep ruang
yang mengatur keseimbangan manusia
dengan alam.
• Tri angga menekankan tiga unsur fisik,
yaitu :
– Utama angga (kepala)
– Madya angga (badan)
– Nista angga (kaki)

• Konsep Tri Angga berada dalam
- Akademi Teknik
bhuana alit. Desain InteriorPIKA

2

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Tri Loka

Bhuana Agung


• Merupakan konsep Tri Angga dalam
bhuana agung.
• Tri Loka sering disebut Tri Mandala
– Swah Loka (sorga)
– Bhuah Loka (angkasa)
– Bhur Loka (bumi)

• Konsep tata nilai secara vertikal, maka
nilai Utama berada pada posisi teratas,
nilai Madya pada posisi tengah, dan nilai
Nista pada posisi terbawah.

Bhuana Alit

Tri Loka – Tri Mandala

Tri Angga

Alam atas (swah loka),

Utama Mandala

Kepala
Utama angga

Alam tengah (bhuah
loka), Madya Madala

Badan
Madya angga

Alam bawah (bhur loka),
Nista Mandala

Kaki
Nista angga

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Tri Angga dalam Susunan Kosmos

Penduduk

Unsur

Utama
Angga

Madya
Angga

Nista
Angga

Semesta

Swah Loka

Bhuah Loka

Bhur Loka

Wilayah

Gunung

Dataran

Laut

Perumahan

Kahyangan Tiga Permukiman

Bangunan

Atap

Kolom & dinding Lantai

Manusia

Kepala

Badan

Waktu

Masa depan
Masa kini
watamana
nagat Teknik
Desain Interior - Akademi

Setra

Kaki
Masa lalu
atita

• Kebudayaan Bali awal merupakan kebudayaan
sederhana dari benda alam sekitar. Penduduk
Bali awal disebut penduduk Bali Mula.
• Kemudian masuk imigran dari India, disebut Bali
Aga yang mengembangkan susunan harmonis
untuk menjaga keseimbangan manusia dan
lingkungan.
• Pada masa Bali Aga terdapat arsitek terkenal
(Undagi) bernama Kebo Iwa, yang
memperkenalkan konsep Bale Agung, sungai
sebagai potensiDesain
dan
asap sebagai sandi perang.
Interior - Akademi Teknik

PIKA

PIKA

Penduduk

Penduduk

• Pada abad 14, Bali dikuasai Majapahit dan
masuklah orang Majapahit ke Bali yang disebut
Bali Arya.
• Pada masa ini dikenal Undagi besar yakni
Dahyang Nirartha atau Pedanda Sakti
Wawurauh, yang mengenalkan konsep
Padmasana.
• Arsitektur dikembangkan undagi sebagai
arsitektur tradisional dengan tidak menokohkan
seseorang.
• Orang Bali Mula dan Bali Aga tinggal di
pegunungan. Sedangkan Bali Arya tinggal di
kota kerajaan.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Struktur sosial penduduk mengelompokkan
masyarakat dalam 4 kasta : Brahmana, Ksatriya,
Weisya dan Sudra.
• Catur warna fungsi sosial di Bali : Brahmana,
fungsi sosial rohaniawan; Ksatriya, fungsi sosial
pemerintahan; Weisya, fungsi sosial
perekonomian; Sudra, fungsi sosial pelayan dan
tenaga.
• Pada masa kini, kasta sudah tidak relevan lagi di
Bali.
• Kesalah pahaman antara kasta dan catur warna
di Bali disebabkan politik adu domba oleh
kolonial Belanda.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

3

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Penduduk
• Masyarakat Bali mengakui
perbedaan, yang terjadi karena
faktor desa (tempat), kala (waktu)
dan patra (keadaan)
• Selain perbedaan, ada pula nilai
toleransi / persamaan yang
berdasar konsep tat twam asi, yang
menyatakan bahwa orang lain
adalah sama dengan dirinya.
• Sikap toleransi diperkuat dengan
konsep Tri Kaya Parisadha yaitu
berpikir, berkata dan bertindak yang
baik dan benar.

Undagi
• Undagi adalah sebutan bagi arsitek
tradisional Bali.
• Seorang undagi tidak hanya
membekali dirinya dengan ilmu
rancang bangun, namun juga harus
mempelajari serta memahami seni,
budaya, adat dan agama.
• Hal tersebut wajib dikuasai oleh
seorang undagi agar dalam proses
perancangan dan penciptaan karya
bangunan selaras dan sejalan
dengan konsep Tri Hita Karana.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Kepercayaan
• Dalam karya arsitektur, persiapan, proses
konstruksi dan mantra-mantra dengan menyebut
nama Bhagawan Wisma Krama sebagai Dewa
Undagi.
• Dalam perkembangan selanjutnya setelah Bali
dikuasai kolonial Belanda, arsitektur tradisional
menerima pengaruh asing yang disesuaikan
dengan arsitektur tradisional. Contoh : tercipta
ragam hias baru seperti patra Cina, patra
Olanda, patra Mesir, dsb.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Orientasi
• Selain memberikan nilai secara vertikal,
Tri Angga juga memiliki nilai Hulu-Teben.
• Konsep Hulu-Teben mempunyai beberapa
orientasi :
– Orientasi dengan konsep sumbu ritual,
Kangin-Kauh
– Orientasi dengan konsep sumbu bumi, KajaKelod
– Orientasi dengan Konsep Akasa Pertiwi, atas
bawah
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Agama dan ilmu pengetahuan merupakan
sistem yang harmonis.
• Sistem religi berpedoman pada panca srada
sebagai pokok kepercayaan dan panca yadnya
sebagai pokok upacara.
• Panca Srada :






Brahma
Atman
Samsara
Karmaphala
Moksha

(percaya Hyang Widhi)
(percaya roh kehidupan)
(percaya kelahiran kembali)
(percaya hukum sebab akibat)
(percaya kehidupan abadi di nirwana)
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Orientasi Sumbu Ritual, Kangin-Kauh
– Kangin (matahari terbit)-luan, utama
– Kauh (matahari tenggelam)-teben, nista

• Orientasi Sumbu Bumi, Kaja-Kelod
– Kaja (arah gunung)-luan, utama
– Kelod (arah laut)-teben, nista

• Orientasi Akasa Pertiwi
– Alam atas – Akasa
– Alam bawah – Pertiwi
– Konsep Akasa Pertiwi diterapkan pada ruang
kosong (open space) disebut natah.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

4

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Orientasi

Sanga Mandala / Nawa Sanga
• Lahir dari sembilan
manisfestasi Hyang
Widhi, yaitu Dewata
Nawa Sanga yang
menyebar di delapan
arah mata angin dan
satu di tengah sebagai
penjaga
keseimbangan
semesta.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Sanga Mandala / Nawa Sanga

Sanga Mandala / Nawa Sanga

• Nawa Sanga adalah konsep 9 mata angin
yang menjadi pedoman bagi kehidupan
keseharian masyarakat Bali.
• Nawa Sanga merupakan gabungan
konsep sumbu bumi arah utara-selatan
(Kaja-Kelod) dan konsep sumbu ritual
timur– barat (Kangin-Kauh)

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Sanga Mandala / Nawa Sanga

Bangunan Rumah Tinggal

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Ditinjau dari nama, rumah tempat tinggal sesuai
dengan tingkat kasta yang menempatinya.
• Pola ruang hampir sama, hanya fungsi yang
berbeda.
• Geria sebagai tempat tinggal kasta Brahmana.
• Puri sebagai tempat tinggal kasta Ksatriya yang
memegang pemerintahan.
• Jero sebagai tempat tinggal kasta Ksatriya yang
tidak memegang pemerintahan langsung.
• Umah sebagai tempat tinggal kasta Weisya dan
kasta Sudra.
• Kubu / pakubon sebagai rumah tinggal di luar
- Akademi Teknik
pemukiman. Desain InteriorPIKA

5

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Geria
• Merupakan rumah tempat tinggal untuk
kasta Brahmana.
• Sesuai dengan peran Brahmana selaku
pengemban bidang spiritual, maka geria
berfungsi sebagai aktivitas ritual.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Puri
• Merupakan rumah tempat tinggal untuk
kasta Ksatriya yang memegang
pemerintahan.
• Umumnya menempati bagian kaja angin di
sudut perempatan di pusat desa.
• Sesuai dengan peran Brahmana selaku
pelaksana pemerintahan, maka puri
berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Jero
• Merupakan rumah tempat tinggal untuk
kasta Ksatriya yang tidak memegang
pemerintahan secara langsung.
• Fungsi dan pola hampir sama dengan
puri, hanya lebih sederhana.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Umah
• Merupakan rumah tempat tinggal untuk
kasta Weisya maupun Sudra.
• Merupakan jenis rumah yang paling
banyak ditemui.
• Umah menojol pada fungsinya
menampung aktifitas kehidupan
pedagang, petani dan nelayan.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

6

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Kubu / Pakubon
• Merupakan rumah tempat tinggal di luar
pemukiman yang bersifat sementara.
• Terletak di ladang, perkebunan.
• Pola ruang sama dengan umah.
• Berfungsi yang sementara, dihuni selama
musim tanam sampai panen.
• Arsitektur dan konstruksi sangat sederhana.
Tiang dari cabang pohon yang ditancapkan,
lantai dari urugan tanah, dinding dari anyaman
bambu atau daun kelapa.

Tipe Bangunan
• Tipe bangunan tradisional Bali
disesuaikan dengan tingkat golongan
utama, madia dan sederhana.
• Tipe terkecil untuk bangunan perumahan
adalah sakepat (bangunan bertiang
empat).
• Tipe selanjutnya bertiang enam, delapan,
sembilan dan bertiang dua belas.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Bangunan Sakepat

Bangunan Sakenem

• Merupakan
bangunan
sederhana, dengan
luas sekitar 3 m x
2,5 m.
• Bertiang empat
dengan denah segi
empat.

• Merupakan bangunan
golongan sederhana
maupun madia.
• Bentuk sakenem segi
empat, dengan
panjang sekitar tiga
kali lebar.
• Konstruksi bangunan
terdiri dari enam tiang
berjajar tiga tiga pada
sisi panjang.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Bangunan Sakutus

Bangunan Tiang Sanga

• Merupakan bangunan
golongan madia.
• Bentuk sakutus segi
empat panjang
• Konstruksi bangunan
terdiri dari delapan
tiang berjajar empat
empat pada sisi
panjang.
• Fungsi untuk tempat
tidur/ bale meten.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Merupakan
bangunan
golongan utama.
• Bentuk tiang sanga
segi empat.
Konstruksi
bangunan terdiri
dari sembilan
tiang.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

7

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Bangunan Sakarolas
• Merupakan bangunan
golongan utama.
• Konstruksi bangunan
terdiri dari 12 tiang.
• Fungsi bangunan
sakarolas untuk
sumanggen atau
kegiatan adat dan
serbaguna.

Kori / Angkul angkul
• Kori, merupakan
pintu masuk
pekarangan
dengan atap.
• Dibeberapa tempat
disebut bintang
aring atau angkulangkul.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Penyengkar

Susunan Ruang menurut Fungsi

• Merupakan batas pekarangan pada
keempat sisi.
• Bisa berupa pagar hidup atau tembok.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Bale Paon/ perapen, tempat memasak/ dapur.
• Jineng/lumbung, tempat menyimpan padi.
• Bale Dauh, tempat segala aktivitas. Melayani
berbagai kebutuhan dan berkumpul.
• Bale Dangin, tempat upacara perayaan
kelahiran dan kematian.
• Bale Meten, sebagai tempat tidur.
• Sanggah, untuk pemujaan. Didalamnya
terdapat padmasana.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Bale Meten
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

8

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Jineng

Bale Dangin
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Padmāsana

Ragam Hias

• Padmāsana adalah sebuah
tempat untuk bersembahyang
dan menaruh sajian bagi umat
Hindu Bali.
• Terdiri dari dua kata yaitu :
padma artinya bunga teratai dan
asana artinya sikap duduk.
• Padmāsana juga merupakan
sebuah posisi duduk dalam
yoga.
• Bunga teratai dipilih sebagai simbol untuk
menggambarkan kesucian dan keagungan Hyang Widhi.

• Arsitektur tradisional Bali merupakan
perwujudan keindahan manusia dan
alamnya, yang kemudian terwujud dalam
bentuk2 bangunan dengan ragam
hiasnya.
• Benda-benda alam yang diterjemahkan ke
dalam bentuk-bentuk ragam hias,
tumbuhan, binatang dan kepercayaan.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Panca Mahabhuta

A. FLORA

• Dalam pengertian tradisional Bali, bumi
terbentuk dalam lima unsur :
– Apah
– Teja
– Bhayu
– Akhasa
– Pertiwi

(air, zat cair)
(sinar)
(angin)
(udara)
(tanah bebatuan, zat padat)

• Unsur2 tersebut melatar belakangi
perwujudan bentuk2 hiasan.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

• Bentuknya mendekati keadaan
sebenarnya ditampilkan sebagai latar
belakang hiasan bidang dalam bentuk
pahatan maupun relief.
• Berbagai macam flora ditampilkan sebagai
hiasan simbolis atau bentuk pendekatan.
• Ragam hias flora dinamakan sesuai jenis
dan keadaannya.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

9

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

1. Keketusan
• Merupakan motif tumbuhan yang dibuat
dengan lengkungan-lengkungan serta
bunga-bunga besar dan daun-daun yang
lebar
• Biasanya ditempatkan pada bidang-bidang
yang luas.
• Keketusan ini ada bermacam-macam
seperti keketusan wangsa, keketusan
bunga tuwung, keketusan bun-bun dan
lain-lain.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

2. Kekarangan
• Suatu pahatan dengan motif suatu
karangan/ rancangan yang berusaha
menyerupai bentuk-bentuk flora.
• Hiasan ini biasanya dipahatkan pada
sudut sebelah atas, disebut karang
simbar, dan ditempatkan pada sendi tiang
tugek disebut karang suring.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang Bunga
• Suatu hiasan
benrbentuk bunga
dengan hiasan kelopak
dan seberkas daun
• Biasa digunakan untuk
hiasan sudut atau
penojolan bidangbidang.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Keketusan Wangga
• Melukiskan bungabunga besar yang mekar
atau kucup dengan daun
melengkung lebar.
• Terdapat batang besulur
di sela bawah bunga dan
daun.
• Umumnya diletakkan
pada bidang luas
dengan cat perada
emas.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang Simbar
• Suatu hiasan rancangan yang mendekati
atau serupa dengan tumbuhan simbar
menjangan.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

3. Pepatran
• Pepatran adalah ukiran / relief
• Mewujudkan gubangan keindahan dalam
suatu pola / patra.
• Ragam hias patra merupakan bentuk pola
berulang .
• Masing-masing patra memiliki identitas
yang kuat untuk penampilannya sehingga
mudah dikenali.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

10

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Patra Sari
• Menyerupai flora dari jenis
berbatang jalar melingkar
berulang dengan sari
bunga sebagai tanda.
• Patra sari dapat digunakan
pada bidang lebar maupun
sempit.
• Tidak dapat divariasi
karena lingkar batang jalar,
daun sari kelopak dan daun
bunga.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Punggel
• Menyerupai flora dengan lengkung daun
muda pohon paku.
• Merupakan patra yang paling sering
digunakan.
• Dapat juga divariasi sebagai hiasan lidah
naga, ekor singa dan hiasan pelengkap.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Ganggong
• Menyerupai flora ganggang air yang dipola
berulang dan berderet memanjang.

Patra Bun bunan
• Menyerupai flora dari jenis berbatang jalar.
• Dipola berulang antara daun dan bunga di
rangkai batang jalar.

Patra Pidpid
• Melukiskan flora dari jenis daun bertulang
tengah dengan bentuk daun simetris.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Samblung
• Menyerupai flora jalar dengan daun lebar
dengan ujung melengkung.

Patra Pae
• Merupakan bentuk tumbuhan sejenis kapu
kapu yang dipola berulang & memanjang.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Sulur
• Menyerupai flora batang sulur dengan pola
bentuk tiga jalur batang jalar teranyam
berulang.

Patra Batun Timun
• Bentuk dasar biji mentimun yang dipola
diagonal berulang, dan sela-selanya dihias
bentuk patra mas-masan setengah bidang.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

11

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Patra Mas Masan

Patra Mote Motean
Patra Olanda
Patra Api Apian

Patra Tali Ilut
Patra Cina
Patra Kakul Kakulan

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

B. FAUNA

Patra Mesir

• Merupakan ragam hias dengan
pendekatan bentuk ekspresionis.
• Hiasan fauna pada penempatannya
disertai hiasan flora.
• Bentuk fauna yang digunakan biasanya
kera, garuda, naga, singa, kuda, sapi.
• Beberapa fauna dengan corak magic
dilengkapi huruf huruf simbol mantra.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

1. Kekarangan
• Penampilan ekspresionis, meninggalkan
bentuk sebenarnya sebagai wujud
ekspresi desainer.
• Karena proses turun temurun, perwujudan
ekspresionis menjadi kesepakatan.
• Kekarangan mengambil bentuk binatang
gajah atau asti, burung dan binatang
khayal primitif lain.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang Boma
• Berbentuk kepala raksasa yang dilukiskan
dari leher ke atas lengkap dengan hiasan
dan mahkota.
• Karang Boma dihiasi patra bun-bunan
atau patra punggel.
• Diletakkan sebagai hiasan di atas lubang
pintu Kori Agung.
• Karang Boma berfungsi sebagai lambang
penjaga pintu dan menyambut tamu yang
masuk.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

12

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Karang Boma

Karang Boma

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang Sae

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang Sae

• Berbentuk kepala kelelawar raksasa.
• Bertanduk dan memiliki gigi runcing.
• Karang sae umumnya dilengkapi dengan
tangan seperti karang boma.
• Dilengkapi hiasan floral patra punggel dan
patra bun-bunan.
• Letak diatas pintu kori atau pintu rumah
tinggal.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang Asti /Karang Gajah

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Karang
Asti

• Berbentuk kepala
gajah.
• Berbelalai dan
memiliki taring
gading serta bermata
bulat..
• Dilengkapi hiasan
floral patra punggel.
• Letak di bebaturan
bagian bawah.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

13

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

Karang Goak

Karang Tapel

• Berbentuk kepala
burung dengan paruh.
• Bertaring dan memiliki
gigi runcing.
• Karang goakmemiliki
sayap.
• Dilengkapi hiasan floral
patra punggel.
• Letak di bagian
atas.
Desain Interior - Akademi Teknik

• Serupa dengan
Karang Boma
• Bentuk lebih kecil
dan hanya
memiliki bibir atas.
• Ada beberapa
karang tapel yang
memiliki lidah
terjulur.

PIKA

2. Pepatran

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Penyu

Patra Naga

• Merupakan ukiran relief pada bidangbidang datar.
• Dihiasi pula dengan patra flora.
• Patra dasar fauna antara lain : Patra
Penyu/kura2, Patra Naga, Patra Garuda,
Patra Singa, Patra Kera.
• Makna simbolis: Naga simbol stabilitas
gerak dinamika kehidupan, garuda simbol
kesetiaan keyakinan, singa simbol
kekuasaan.
Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Singa

Patra Kera

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

Patra Garuda

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

14

Desain Interior - Akademi Teknik PIKA

TUGAS
Buat ornamen ragam
hias Bali. Ragam hias
berupa patra
memanjang dan patra
pada bidang lebar.
Ukuran patra
memanjang : 3 x 10 cm
Ukuran patra bidang
lebar : 10 x 10 cm
Lengkapi dasar
pemikiran dan
aplikasi/letak patra
yang Anda buat.

Desain Interior - Akademi Teknik
PIKA

15