Persiapan dan Pengembangan Sekolah Model

  PENGEMBANGAN

SEKOLAH MODEL DAN

PENGIMBASAN

DIAGRAM ALUR PENGEMBANGAN SEKOLAH

  

MODEL

SATUAN DITJEN

DINAS LPMP

  PENDIDIKAN N Mulai Modul- modul Sosialisasi & koordinasi Pedoma

  Pengusulan Pelatihan n &

  Calon Fasilitator Juklak Penetapan

  Sasaran dg Sekolah Pemda (pengawas

  Pemda Persiapan mendapa & bidang

  TOT t Pelatihan dikdasmen) ikut fasilitator SPMI u/ blockgra sebagai peserta

  Sekolah nt Model

  

Pemda

Supervisi (pengawas) ikut Monitoring &

  Pendampinga

Evaluasi n oleh sebagai observer Implementasi

fasilitator

  SPMI Laporan Monev Pengembang an

  Laporan monev Pemda menjadi sasaran diseminasi Diseminasi

  Laporan Selesai Hasil

  Pengembangan

DIAGRAM ALIR PENGEMBANGAN MODEL

  

DINAS

PENDIDIKAN

(Tim TPMPD)

SEKOLAH

  IMBAS

  

PENGIMBASAN

Pedoma n &

DITJEN DIKDASMEN LPMP

MODEL SEKOLAH

  Juklak Penetapan sekolah Imbas bersama dengan Pemda Modul- modul

  Implementasi SPMI Mulai

Pengusulan

  

Calon

Pendampinga n

  Monev Implemetasi SPMI

  Laporan Pengembanga n Dokume n laporan

  Mengikuti Pendampinga n di Sekolah Model

  SOP Sekolah Model Sosialisasi & koordinasi

  Selesai Monev

  

JADUAL

Bulan N Kegiatan o

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 8 9 10 11 12 Sosialisasi dan

  1                         koordinasi

  Pengusulan calon

  2                         sekolah

  3 Penetapan sekolah                         Penyiapan dan

  4 seleksi fasilitator                         daerah

  5 Pelatihan SPMI                        

  6 Implementasi SPMI                        

  7 Pendampingan SPMI                        

  8 Pengimbasan                         Monitoring dan

  9                         Evaluasi

  10 Diseminasi                        

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL Sosialisasi dan Koordinasi TUJUAN

  • memberitahukan kepada pemerintah daerah terkait penerapan penjaminan mutu pendidikan dengan mengembangkan sekolah model dan pola pengimbasannya

  LUARAN • Pernyataan dukungan dari pemerintah daerah.

  • Kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah dan LPMP untuk

    menjalankan pengembangan sekolah model dan pengimbasan dalam

    rangka penjaminan mutu pendidikan di daerahnya.
  • Komitmen penyediaan anggaran peningkatan mutu pendidikan oleh pemerintah daerah.
  • Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan daerah yang independen untuk membantu pemerintah daerah dalam menjamin mutu pendidikan pada daerah masing-masing (provinsi/kabupaten/kota).
  • Rekomendasi fasilitator daerah untuk diperbantukan dalam menerapkan sekolah model dan pengimbasannya.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL Sosialisasi dan Koordinasi STRATEGI MEKANISME

  2. Melalui media informasi dan teknologi : poster infografs pengembangan sekolah model dan pola pengimbasannya pada website. Poster ini juga dapat dicetak dan diberikan kepada pemerintah daerah untuk diperbanyak dan disebarkan kepada sekolah.

  1. Mengundang perwakilan pemerintah daerah (dinas pendidikan provinsi, kabupaten dan kota) . Materi kegiatan sosialisasi dan koordinasi meliputi:

  • Pemahaman umum sistem penjaminan mutu pendidikan
  • • Peran pemerintah daerah dalam penjaminan mutu pendidikan

  • Pemahaman dan pelaksanaan sistem penjaminan mutu di sekolah (SPMI)
  • Pengenalan konsep sekolah model dan pengimbasannya Waktu : ± 2 hari Metode : ceramah interaktif dalam bentuk rapat koordinasi.

3. Melakukan pendekatan personal dengan pejabat tertinggi

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL Pengusulan Calon Sekolah Model dan Sekolah Imbas

  • Pemerintah kabupaten/kota mengusulkan calon sekolah, dimana komposisi antara jumlah SD dan SMP diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota.
  • Pemerintah provinsi mengusulkan calon sekolah, dimana komposisi antara jumlah SMA dan SMK diserahkan kepada pemerintah provinsi.
  • Sekolah-sekolah imbas memiliki akses (terutama transportasi) untuk berkomunikasi, kerjasama dan koordinasi dengan sekolah model mereka.
  • Sekolah-sekolah imbas pada jenjang SD, SMP dan SMA dapat ditentukan berdasarkan jarak terdekat, sedangkan pada jenjang SMK dapat dipertimbangkan pula berdasarkan paket kejuruan yang dimiliki.

  Indikator Kriteria Sekolah Model Kriteria Sekolah Imbas

SD SMP SMA SMK SD SMP SMA SMK

  

Akreditasi A / B dan belum memenuhi SNP ≤ B dan belum memenuhi SNP

Kurikulum Mulai/sudah menerapkan kurikulum nasional

  Mulai/sudah menerapkan kurikulum nasional (diutamakan)

  Lokasi 16 sekolah per kabupaten/kota (tidak boleh berada dalam gugus/ kluster yang sama) dalam gugus/kluster yg sama dengan sekolah model

  Jumlah rombel Min. 12 rombel

  Min. 9 rombel - Komitmen sekolah

  Wajib

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL Penetapan Sekolah Model dan Pengimbasan

  • Pengusulan ditindaklanjuti oleh LPMP dengan dibantu oleh tim dari pemerintah daerah.
  • Proses tindaklanjut oleh LPMP berupa verifkasi dan validasi: kunjungan sekolah, pencocokan dokumen sekolah dengan data pokok pendidikan, survey petugas LPMP ke sekolah untuk mengukur kondisi awal sekolah, Focus Group Discussion dengan seluruh komponen dari calon sekolah untuk mengetahui komitmen dan kesungguhan mereka.
  • Hasil verifkasi dan validasi LPMP dilaporkan kepada pemerintah daerah.
  • Pemerintah daerah dapat mengusulkan daftar baru jika terdapat sekolah yang tidak dapat memenuhi proses verifkasi dan validasi yang kemudian akan ditindaklanjuti kembali oleh LPMP.
  • Pemerintah daerah dapat mengusulkan sekolah model di luar kuota yang diberikan oleh LPMP dengan kesepakatan bahwa sekolah di luar kuota akan didukung dan dibiayai oleh pemerintah daerah sendiri dan dibina oleh fasilitator daerah.
  • LPMP memfasilitasi dengan melatih fasilitator daerah yang diusulkan

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL Kriteria Calon: Indikator

  Penyiapan dan Seleksi Fasilitator Daerah

  Kriteria Pendidikan Minimal S2 Usia Minimal 35 tahun Bidang ilmu

  • Ilmu kependidikan
  • Manajemen/ekonomi/teknik /statistik

  Pengalaman kerja di bidang pendidikan/penjamin an mutu

  • Minimal 5 tahun
  • Diutamakan widyaiswara/tenaga fungsional lainnya di LPMP/dosen/pengawas/mantan kepala sekolah berprestasi

  Keterampilan minimal

  • Pemahaman SNP
  • Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
  • Menguasai TIK
  • Menguasai pembelajaran integratif

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN

  SEKOLAH MODEL Proses Seleksi & Penetapan Fasilitator Daerah Berkas diajukan kepada

  Proses Seleksi dilakukan untuk menjamin

  Dirjen Dikdasmen oleh LPMP/Pemda

  fasilitator yang akan berperan dalam pelaksanaan pelatihan memiliki kapasitas yang kompetensi yang terstandar

  Pengajua LPMP n Berkas Pemerintah Daerah

  Pengumum Pelatihan Selek

  Pengumum an

  Seleksi an Calon

  Fasilitator si Fasilitator

  Adm Fasilitator

  Daerah FasDa Daerah

  1. Evaluasi dilakukan

  1. LPMP membuat surat

  1. Pelatihan

  1. Hasil tes dalam

  1. Kepala LPMP

oleh LPMP pengesahan calon dilaksanaka pelatihan melaporkan

  2. Hasil evaluasi fasda dengan n oleh LPMP dievaluasi oleh daftar fasda disampaikan tembusan ke Ditjen

  2. Pelatihan FasNas di LPMP kepada Dirjen kepada Kepala Dikdasmen yang diikuti

  2. Tim FasNas Dikdasmen LPMP untuk

2. LPMP oleh calon melaporkan

  2. Kepala LPMP mendapat mengumumkan fasilitator Daftar FasDa mengumumkan

pengesahan dan secara tertulis daerah tidak kepada Kepala daftar Fasda

ditembuskan kepada calon otomatis LPMP untuk kepada Dirjen fasilitator daerah meluluskan ditetapkan Dikdasmen

  3. LPMP mengundang calon Calon Fada untuk fasilitator mengikuti pelatihan sebagai

fasilitator

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL

  Pelatihan Fasilitator Daerah TUJUAN: memberikan keterampilan memfasilitasi kepada calon fasilitator daerah sehingga mampu melaksanakan fasilitasi pada pelatihan penjaminan mutu untuk sekolah.

  INDIKATOR KEBERHASILAN: • peserta memahami dan dapat menjelaskan SPMI.

  • peserta memahami mekanisme pelaksanaan siklus dalam SPMI.
  • • peserta dapat berperan sebagai fasilitator dalam rangkaian

    kegiatan pengembangan sekolah model.

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL Pelatihan Fasilitator Daerah Mekanisme

  Paska Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

  1. Pengembangan

  1. Persiapan pelaksanaan

  1. Penetapan mekanisme atau

  2. Pelatihan fasilitator fasilitator strategi pelatihan daerah

  2. Pengumuman

  • Penetapan

  3. Pelatihan yang diikuti daftar fasilitator waktu, jadwal oleh calon fasilitator

  3. Menyusun dan tempat daerah tidak otomatis laporan pelatihan meluluskan calon pelaksanaan

  • Jumlah peserta fasilitator sebagai kegiatan
  • Peralatan fasilitator daerah.

  Waktu 5 hari

  • Biaya

  Batch 1 region/kelompok

  2. Penyiapan materi dan bahan pelatihan

  Jumlah 15 peserta/kelas Peserta

  3. Penyiapan fasilitator nasional atau

  Mekanisme 25% paparan + 75% diskusi/praktik

  narasumber

  Evaluasi Pra test – Post test

  pelatihan

  Peralatan Projector, fip chart, laptop, dll

  4. Penetapan daftar peserta berdasarkan

B. PERSIAPAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

  MODEL Pelatihan Fasilitator Daerah Susunan Acara Hari Sesi Materi

  Metode Hari 1 Sesi 1 Sistem Penjaminan Mutu Paparan dan Diskusi

  Pendidikan Sesi 2 Standar Nasional Pendidikan Paparan dan Diskusi

  Hari 2 Sesi 3 Mekanisme Pengembangan Paparan dan Diskusi

  SPMI Sesi 4 Pemetaan Mutu Paparan dan Praktek

  Hari 3 Sesi 5 Perencanaan Pemenuhan Mutu Paparan dan Praktek

  Sesi 6 Implementasi Pemenuhan Mutu Paparan dan Praktek Penguatan bagaimana menjalankan pengelolaan sekolah yang ideal serta bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah

  Hari 4 Sesi 7 Implementasi Pemenuhan Mutu Paparan dan Praktek

  Penguatan tentang bagaimana mengimplementasikan pembelajaran sekolah yang ideal serta bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran

  Sesi 8 Monitoring dan evaluasi Paparan dan Praktek

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA

  PENGIMBASAN Pelatihan SPMI Untuk Sekolah Model Waktu 4 hari dengan total durasi waktu ± 32 jam Lokasi Ruang pertemuan dengan ketentuan berikut.

  Memiliki kapasitas untuk ± 45 orang Tata ruang berupa meja melingkar untuk setiap sekolah. Mudah diakses oleh peserta pelatihan Batch 1 region/kelompok

  Jumlah 5 – 6 sekolah/kelas, setiap sekolah @ 6 orang, yang terdiri dari Peserta

  1. Kepala sekolah

  2. Guru kelas atau mata pelajaran, dimana: Setiap tingkat kelas pada jenjang SD diwakili oleh satu orang.

  • Setiap mata pelajaran pada SMP diwakili oleh satu orang. • Setiap mata pelajaran wajib A, B dan peminatan pada jenjang SMA
  • diwakilkan, jumlah guru diatur sedemikian rupa sehingga ketentuan tersebut dapat terpenuhi. Setiap mata pelajaran wajib A, B dan paket kejuruan pada jenjang • SMK di setiap sekolah diwakilkan, jumlah guru diatur sedemikian rupa sehingga ketentuan tersebut dapat dipenuhi.

  3. Tenaga kependidikan

  4. Perwakilan komite sekolah

  5. Pengawas sekolah Evaluasi Pra test – Post test Peralatan fipchart, kertas plano dan meta plan, spidol, modul pelatihan

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA

  PENGIMBASAN

Kebijakan

  Kepala

Pemerintah

  Implementasi Sekolah

  

(Kurikulum, SNP,

Sekol

  SPMI ah

lainnya)

  Guru Tata

Visi-Misi,

  Usaha

Kebijakan sekolah

Dokumen perencanaan,

  

Pemetaan

Dokumen Evaluasi pengembangan

  

Mutu

Diri Sekolah sekolah dan rencana aksi

  Penyusuna Penetapan n Rencana Standar Pemenuha Mutu n

  Laporan hasil

  

Evaluasi/ Pelaksanaa

  Output: evaluasi:

  Audit n Rencana Capaian Kualitas

  • Pemenuhan 8 SNP

  

Pelaksanaa Pemenuha

sekolah sesuai 8 SNP

  • Implementasi dari

  n Rencana n rencana aksi

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA

  PENGIMBASAN Pendampingan Tahap 1 : Pengembangan Manajemen Sesi 1

  Waktu : Minggu I Bulan ke-6

  a) Sosialisasi SPMI dari Kepala Sekolah dan Peserta: Pengawas kepada pemangku kepentingan  Komite Sekolah sekolah

   Tokoh Masyarakat

  b) Pelaksanaan evaluasi diri sekolah untuk  Pengawas Sekolah memetakan kondisi mutu sekolah  Kepala Sekolah c) Penyusunan perencanaan program peningkatan  Guru

mutu sekolah hingga mendapatkan pemangku  Perwakilan sekolah imbas

kepentinngan di luar sekolah yang akan  

dilibatkan dan pembagian peran masing-masing. Waktu : Minggu I Bulan ke-6

d) Bedah, penyusunan dan perbaikan dokumen (sebelum tahun ajaran sekolah seperti RKS, RKAS, RPS, Dokumen 1 baru) e) Pembentukan unit penjaminan mutu sekolah.  

  f) Penyusunan instrumen monitoring dan evaluasi kebijakan, pelaksanaan dan keterlibatan pemangku kepentingan dalam program peningkatan mutu

  Sesi 2 Waktu: Minggu III Bulan ke-6

  a) Evaluasi dokumen sekolah (tindak lanjut sesi 1) Peserta: dan penyempurnaan Dokumen 1  Pengawas Sekolah

  b) Penyempurnaan sistem monitoring dan  Kepala Sekolah instrumennya  Guru

  c) Pembahasan pengelolaan keuangan  Perwakilan sekolah imbas

  d) Pembahasan pengelolaan sarana-prasarana  

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA

  PENGIMBASAN Pendampingan Tahap 2: Pengembangan Pembelajaran

a) Pengembangan pembelajaran Peserta:

   Pengembangan rencana pembelajaran  Pengawas Sekolah dan ekstra kurikuler berdasarkan SWOT,  Kepala Sekolah isu lokal, nasional dan global (sosial,  Guru ekonomi dan lingkungan)  Perwakilan sekolah imbas

   Pengembangan strategi pembelajaran   praktik proses pembelajaran Waktu : Mulai minggu II Bulan 7  Mekanisme monitoring proses (dua minggu sebelum hari pembelajaran pertama pembelajaran efektif

  b) Pengembangan kompetensi guru dimulai)    

  

Sekolah dapat mengundang fasilitator secara mandiri untuk mendapatkan pendampingan

secara berkala dan intensif

C. PELAKSANAAN SEKOLAH MODEL DAN POLA

  PENGIMBASAN Pengimbasan

  • Perwakilan sekolah imbas diundang untuk ikut mendapatkan pendampingan di sekolah model
  • Perwakilan sekolah imbas mengikuti seluruh kegiatan pendampingan yang berlangsung di sekolah model.
  • Pengaturan jadwal dapat disesuaikan dan dikoordinasikan secara internal antara fasilitator, sekolah model dan sekolah imbas
  • Anggota tim penjaminan mutu sekolah model diharapkan mampu memfasilitasi sekolah imbas dalam mengimplementasikan SPMI seperti yang diterapkan pada sekolah model.

D. MONITORING DAN EVALUASI TUJUAN:

  • dilakukan 2 kali yaitu satu bulan dan tiga bulan setelah pelaksanaan pelatihan.
  • bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sekolah sesuai dengan maksud, tujuan dengan hasil yang akan dicapai.

  Tahap 1:  

  a) Monitoring dan evaluasi implementasi Peserta:

   Pengawas Sekolah

  pengelolaan manajemen sekolah

   Kepala Sekolah model berdasarkan perencanaan.  Guru

  b)Monitoring dan evaluasi peningkatan

   Komite Sekolah

  kualitas pembelajaran sekolah model

   Perwakilan Orangtua/

   

  Masyarakat

  Tahap 2:

   

  a) Monitoring dan evaluasi kemandirian Peserta:

   Pengawas Sekolah

  sekolah model dalam menjalankan

   Kepala Sekolah

  siklus SPMI

   Guru

  b) Monitoring dan evaluasi mekanisme pelaksanaan sekolah model.   c) Monitoring dan evaluasi dari kinerja   sekolah model terhadap sekolah imbas

D. MONITORING DAN EVALUASI

  • Setiap semester pelaksanaan sekolah model, LPMP melakukan kegiatan diseminasi hasil pelaksanaan sekolah model dan pengimbasannya.
  • Kerangka acuan kegiatan kegiatan diseminasi adalah sebagai berikut:
  • Waktu : Akhir semester
  • Peserta :

  a. Sekolah model, seluruh komponen sekolah hadir untuk mendiseminasikan hasil pencapaian sekolah model.

  b. Sekolah imbas, undangan ditujukan kepada pengawas sekolah, kepala sekolah dan perwakilan guru.

  

c. Sekolah lain, untuk mempromosikan dan menyebarluaskan

bagaimana praktik penjaminan mutu internal di sekolah.

  d. Dinas pendidikan, untuk menunjukkan bagaimana hasil pelaksanaan model dan memotivasi pemerintah daerah agar

menduplikasi program sekolah model secara massif dan

mandiri.

  

e. Pemangku kepentingan lainnya untuk menjaring kerjasama

dan dukungan kepada sekolah dalam pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan.