PUT Prada Arnoldus Samuel Dimara IN

  PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A PUTUSAN

  Nomor : 128-K/PM.III-19/AD/X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama secara In Absensia telah menjatuhkan putusan dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : ARNOLDUS SAMUEL DIMARA Pangkat/NRP : Prada/31080247571288 Jabatan : Ta Yonif 756/WMS Kesatuan : Yonif 756/WMS Tempat tanggal lahir : Jayapura, 12 Desember 1988 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Alamat tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS Wamena.

  Terdakwa tidak ditahan : PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA, tersebut di atas

  Membaca : Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan dari Pomdam

  XVII/Cenderawasih Nomor : BP-42/A-38/VI/2012 tanggal 5 Juni 2012. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Brigif-20/IJK Selaku PAPERA Nomor : Kep/78/VI/2012 tanggal 27 Juni 2012.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/127/IX/2012 tanggal 17 September 2012.

  3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/289/PM.III-19/AD/X/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.

  4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : Tap/289/PM.III-19/AD/X/2012 tanggal 18 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.

  5. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/127/IX/ 2012 tanggal 17 September 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh para Saksi yang dibacakan dipersidangan dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

   “ Desersi Dalam Waktu Damai ”

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. Oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : a. Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

  Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer TNI AD.

  b. Menetapkan alat bukti berupa Surat: - 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi a.n.

  Terdakwa. Mohon agar Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  c. Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

  Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal sembilan bulan Maret tahun dua ribu dua belas sampai dengan tanggal dua puluh satu bulan April tahun dua ribu dua belas atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu dua belas bertempat di Kesatuan Yonif 756/WMS Wamena Papua atau tempat-tempat lain, yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana : “ Mi l i ter yang karena sal ahnya atau dengan sengaja mel akukan keti dakhadi ran tanpa i ji n dal am waktu da mai l ebi h l ama dari ti ga pul uh hari ” Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang masuk melalui pendidikan Secata tahun 2008 di Rindam XVII/Cenderawasih dan pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, Terdakwa masih berdinas aktif dengan Jabatan Ta Yonif 756/WMS dengan pangkat terakhir Prada NRP 31080247571288.

  2. Bahwa menurut keterangan Sertu Cahyo Aji Jatmiko (Saksi I) dan Pratu Neo Fahleo Susmanto (Saksi II), Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 09 Maret 2012 dan sampai dengan saat para Saksi diperiksa sekarang ini, Terdakwa belum kembali.

  3. Bahwa pada awal bulan Oktober 2011 Terdakwa meninggalkan Kesatuan selama 2 (dua) hari kemudian dari pihak Kesatuan mencari keberadaan Terdakwa dan Terdakwa diketemukan dirumah keluarganya tepatnya di Jl. Irian belakang rumah makan siang malam, setelah sesampainya di Kesatuan Terdakwa diberikan sanksi kurungan selama 2 (dua) hari, setelah keluar dari sel Terdakwa tinggal bersama Danki (Lettu Inf. Albert F Hutagalung), namun beberapa bulan kemudian Terdakwa melakukan Desersi lagi sejak tanggal 09 Maret 2012 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa sekarang ini, Terdakwa belum kembali sehingga dari pihak Kesatuan melakukan pencarian terhadap Terdakwa melalui keluarganya, melalui orang terdekatnya, melalui Surat dan Via telepon namun hasilnya nihil.

  4. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut karena sebelumnya Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan tetapi Terdakwa belum menjalaninya karena Terdakwa melakukan tindak pidana Desersi lagi terhitung mulai tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan sekarang.

  5. Bahwa dengan demikian, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin yang sah dari Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan saat dibuatkan Berita Acara tidak diketemukan Terdakwa oleh Sub Denpom XVII/B pada tanggal

  21 April 2012 atau selama 44 (empat puluh empat) hari atau lebih dari 30 (tiga puluh) hari secara beturut-turut dan sampai dengan sekarang belum kembali ke Kesatuan.

  6. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Negara Kesatuan Ripublik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, serta Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau melaksanakan tugas Operasi Militer. Berpendapat, bahwa perbuatan tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan Pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. Menimbang : Bahwa berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP-05/A-05/IV/2012/XVII/B tanggal 18 April 2012 Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan tanpa ijin sejak tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan sekarang.

  • Panggilan ke-1 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/596/X/2012 pada tanggal 23 Oktober 2012.
  • Panggilan ke-2 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/736/XII/2012 pada tanggal 5 Desember 2012.
  • Panggilan ke-3 menghadap persidangan Pengadilan Militer Nomor : B/48/I/2013 pada tanggal 4 Januari 2013.

  Menimbang : Bahwa guna terselesainya perkara dengan cepat dan demi tetap terjaganya disiplin prajurit maka dengan memedomani ketentuan Pasal 143 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997, Majelis Hakim menyatakan dalam memeriksa dan memutuskan perkara Terdakwa A.n. Arnoldus Samuel Dimara Prada NRP 31080247571288 dilakukan tanpa hadirnya Terdakwa (secara In Absensia).

  Menimbang : Bahwa berdasarkan Surat Keterangan dari Dan Yonif 756/WMS Nomor : B/99/II/2013 tanggal 8 Pebruari 2013 yang menyatakan bahwa Terakwa An. Arnoldus Samuel Dimara Prada NRP 31080247571288 dikeluarkan sampai dengan sekarang belum kembali ke Kesatuan.

  Menimbang : Bahwa para Saksi setelah dipanggil berdasarkan ketentuan undang- undang, namun sampai waktu yang ditentukan para Saksi tersebut tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari Kesatuannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada Pasal 155 ayat (2) Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan disertai dengan Berita Acara pengambilan sumpah dibacakan sebagai.

  Saksi- I : Nama lengkap : CAHYO AJI JATMIKO, Pangkat / NRP : Sertu / 21060120460385, Jabatan : Ba Sintel, Kesatuan : Yonif 756/WMS, Tempat dan tgl lahir : Magelang, 01 Maret 1985, Jenis kelamin : Laki- laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS Wamena.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2009 di Mako Yonif 756/WMS, Wamena, pada saat Saksi menjabat sebagai Danru SMS Kompi Bantuan dalam hubungan antara atasan dengan bawahan dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 09 Maret 2012 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa sekarang ini, Terdakwa belum kembali.

  3. Bahwa Saksi mengetahui pada tanggal 12 Desember 2011 Terdakwa mendapat panggilan dari Otmil III-19 Jayapura untuk menghadiri sidang di Jayapura dalam kasus Desersi yang dilakukan oleh Terdakwa, namun Terdakwa tidak hadir dalam sidang tersebut, kemudian Terdakwa mendapat panggilan sidang ke-2 (dua) yang dilaksanakan di Wamena, namun Terdakwa tidak hadir lagi, selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2012 Terdakwa mendapat panggilan ke-3 (tiga) yang dilaksanakan di Jayapura dan Terdakwa hadir dalam persidangan tersebut, kemudian Terdakwa dijatuhi hukuman selama 8 (delapan) bulan penjara, setelah menunggu proses masuk ke RTM Terdakwa tinggal di perwakilan Yonif 756/WMS yang ada di Jayapura. Pada tanggal 08 Maret 2012 Terdakwa meminta ijin kepada anggota perwakilan untuk membeli makan selanjutnya Terdakwa tidak kembali lagi ke perwakilan Yonif 756/WMS yang ada di Jayapura, kemudian dilakukan pencarian oleh anggota perwakilan Yonif 756/WMS namun sampai dengan sekarang Terdakwa belum diketemukan, sehingga dari pihak Kesatuan menyatakan bahwa Terdakwa dinyatakan Desersi lagi terhitung mulai tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan sekarang.

  4. Bahwa Saksi tidak mengetahui secara pasti alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, namun sebelumnya Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan tatapi Terdakwa tidak menjalaninya karena Terdakwa melakukan tindak pidana Desersi lagi terhitung mulai tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan sekarang.

  5. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah tersebut, karena Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya, baik secara tertulis maupun secara lisan.

  6. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah, Negara Kesatuan Ripublik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, dan Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau melaksanakan tugas Operasi Militer.

  Saksi- II : Nama lengkap : NEO FAHLEO SUSMANTO, Pangkat / NRP : Pratu / 31050832850185, Jabatan : Ta Operator Ru Rad Kipan E, Kesatuan : Yonif 756/WMS, Tempat dan tgl lahir : Tulungagung, 01 Januari 1985, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 756/WMS Wamena.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2009 di Mako Yonif 756/WMS, Wamena, dalam hubungan antara atasan dengan bawahan dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

  2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 09 Maret 2012 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa sekarang ini, Terdakwa belum kembali.

  3. Bahwa Saksi mengetahui pada awal bulan Oktober 2011 Terdakwa meninggalkan Kesatuan selama 2 (dua) hari kemudian dari pihak Kesatuan mencari keberadaan Terdakwa dan Terdakwa diketemukan dirumah keluarganya tepatnya di JL. Irian belakang rumah makan siang malam, setelah sampainya di Kesatuan Terdakwa diberikan sanksi kurungan selama 2 (dua) hari, setelah keluar dari sel Terdakwa tinggal bersama Danki (Lettu Inf. Albert F Hutagalung), namun beberapa bulan kemudian Terdakwa melakukan Desersi lagi sejak tanggal 09 Maret 2012 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa sekarang ini, Terdakwa belum kembali, sehingga dari pihak Kesatuan melakukan pencarian terhadap Terdakwa melalui keluarganya, melalui orang terdekatnya, melaui Surat dan Via telepon namun hasilnya nihil.

  4. Bahwa Saksi tidak mengetahui keberadaan dan kegiatan Terdakwa selama Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah tersebut, karena Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya, baik secara tertulis maupun secara lisan.

  5. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah, Negara Kesatuan Ripublik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, dan Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau melaksanakan tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan tanpa alasan yang sah menurut undang-undang :

  1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Pomdam

  XVII/Cenderawasih Nomor : BP-42/A-38/VI/2012 tanggal 5 Juni 2012, tidak dilengkapi dengan keterangan Terdakwa namun telah dilengkapi dengan Berita Acara tidak diketemukannya meninggalkan dinas dari Kesatuan terhitung mulai tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan dibuatnya Berita Acara tidak diketemukannya Terdakwa oleh penyidik Sub Denpom XVII/B pada tanggal 21 April 2012, dan Kesatuan Yonif 756/WMS telah melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat ini belum diketemukan keberadaannya.

  2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) pasal 141 (10) jo pasal 143 No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu surat panggilan dan Berita Acara tidak diketemukan Tersangka menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan kepersidangan dan diputus In Absensia (tanpa hadir Terdakwa. Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi a.n.

  Terdakwa. Adalah alat bukti yang menunjukan ketidakhadiran Terdakwa ditempat yang diwajibkan baginya sehingga menjadi perkara ini, barang bukti berupa surat tersebut kesemuanya ternyata berhubungan dan bersesuian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang masuk melalui pendidikan Secata tahun 2008 di Rindam

  XVII/Cenderawasih dan pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, Terdakwa masih berdinas aktif dengan Jabatan Ta Yonif 756/WMS dengan pangkat terakhir Prada NRP 31080247571288.

  2. Bahwa benar menurut keterangan Sertu Cahyo Aji Jatmiko (Saksi I) dan Pratu Neo Fahleo Susmanto (Saksi II), Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 09 Maret 2012 dan sampai dengan saat Saksi diperiksa sekarang ini, Terdakwa belum kembali.

  3. Bahwa benar pada awal bulan Oktober 2011 Terdakwa meninggalkan Kesatuan selama 2 (dua) hari kemudian dari pihak Kesatuan mencari keberadaan Terdakwa dan Terdakwa diketemukan dirumah keluarganya tepatnya di JL. Irian belakang rumah makan siang malam, setelah sampainya di Kesatuan Terdakwa diberikan sanksi kurungan selama 2 (dua) hari, setelah keluar dari sel Terdakwa tinggal bersama Danki (Lettu Inf. Albert F Hutagalung), namun beberapa bulan kemudian Terdakwa melakukan Desersi lagi sejak tanggal 09 Maret 2012 belum kembali, sehingga dari pihak Kesatuan melakukan pencarian terhadap Terdakwa melalui keluarganya, melalui orang terdekatnya, melaui Surat dan Via telepon namun hasilnya nihil.

  4. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, karena sebelumnya Terdakwa pernah melakukan tindak pidana Desersi dengan pidana penjara selama 8 (delapan) bulan tatapi Terdakwa belum menjalaninya karena Terdakwa melakukan tindak pidana Desersi lagi terhitung mulai tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan sekarang.

  5. Bahwa benar dengan demikian, Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin yang sah dari Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 09 Maret 2012 sampai dengan saat dibuatkan Berita Acara Tidak Diketemukan Terdakwa oleh Sub Denpomdam XVII/B pada tanggal 21 April 2012 atau selama 44 (empat puluh empat) hari atau lebih dari 30 (tiga puluh) hari secara beturut-turut dan sampai dengan sekarang belum kembali ke Kesatuan.

  6. Bahwa benar selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Negara Kesatuan Ripublik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, dan Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan atau melaksanakan tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

  Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa oleh karena itu tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Unsur ke 1 : “Militer.” Unsur ke 2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin.” Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai.” Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari.”

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: Unsur ke 1 : “Militer.”

  Menurut pasal 46 ayat (1) ke-1 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka

  Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI AD, TNI AL, TNI AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

  Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini masih berdinas aktif di Yonif 756/WMS dengan pangkat terakhir Prada NRP 31080247571288.

  2. Bahwa benar dalam melaksanakan tugas-tugasnya Terdakwa selalu mengenakan pakaian seragam dan atribut-atribut TNI AD lengkap dengan pangkat Prada.

  3. Bahwa benar Terdakwa tidak hadir di persidangan namun demikian hingga saat ini belum ada suatu peraturan perundangan yang mengatur maupun menghendaki lain tentang status Terdakwa sebagai Prajurit TNI AD atau Militer sehingga dengan demikian segala ketentuan perundangan yang berlaku bagi Prajurit TNI berlaku pula bagi Terdakwa.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ Militer ” telah terpenuhi. Unsur ke 2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin.”

  Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan.Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

  Yang dimaksud tanpa ijin adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat / kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa telah tidak masuk dinas atau meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang secara berturut-turut sejak tanggal 09 Maret 2012.

  2. Bahwa benar selama meninggalkan Kesatuan Tersebut, keberadaan dan kegiatan Terdakwa tidak diketahui karena Terdakwa juga tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke Kesatuan, baik secara tertulis maupun secara lisan.

  3. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, dari Kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa, namun Terdakwa tidak diketemukan, dan sampai dengan saat ini Terdakwa belum kembali ke kesatuan.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi. Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai.” Yang dimaksud dengan “Waktu damai” adalah lawan kata dari waktu perang.

  Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas/Operasi Militer atau keadan-keadan lain yang diatur dalam

  Pasal 58 KUHPM. Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa telah tidak masuk dinas atau meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang secara berturut-turut sejak tanggal 09 Maret 2012.

  2. Bahwa benar sejak tanggal 09 Maret 2012 sampai saat sidang ini dilaksanakan, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk tugas Operasi Militer dan Negara Republik Indonesia dalam keadaan damai.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi. Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari.”

  Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa. Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tiga puluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari tiga puluh hari.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa tidak masuk dinas atau meninggalkan Kesatuan Yonif 756/WMS tanpa ijin Danyonif 756/WMS atau atasan lain yang berwenang secara berturut-turut sejak tanggal

  09 Maret 2012 sampai dengan saat persidangan perkara yang bersangkutan ini diputus pada hari Jum’at tanggal 22 Pebruari 2013, selama kurang lebih 352 (tiga ratus lima puluh dua) hari.

  2. Bahwa benar kurun waktu 352 (tiga ratus lima puluh dua) hari adalah lebih lama dari tiga puluh hari. Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi. Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari” Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM. Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :.

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah dari atasan yang berwenang pada hakikatnya merupakan cara bagi Terdakwa untuk melarikan diri dari pelaksanaan tugas baik untuk selamanya maupun untuk sementara waktu.

  2. Bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa merupakan perbuatan yang tidak boleh terjadi di dalam kehidupan seorang prajurit TNI karena dapat merusak sendi-sendi disiplin di lingkungan prajurit.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut dapat menyebabkan terbengkalainya tugas yang harus dilakukan Terdakwa yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gagalnya pencapaian tugas pokok Satuan.

  Menimbang : Bahwa mengenai layak atau tidaknya seorang Terdakwa berada dalam dinas Militer, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  1. Bahwa ketika Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah, saat itu Terdakwa berpangkat Prajurit Dua dan menjabat sebagai Ta Yonif 756/WMS hal ini menunjukkan Terdakwa adalah seorang anggota Militer aktif.

  2. Bahwa sebagai seorang anggota Militer seharusnya Terdakwa memiliki loyalitas, disiplin dan dedikasi yang baik, akan tetapi dalam kenyataannya Terdakwa justru melakukan perbuatan yang dapat menggoyahkan disiplin di kesatuannya karena dikhawatirkan akan ditiru oleh prajurit lainnya, bila kepada Terdakwa tidak diambil tindakan tegas.

  3. Bahwa pada saat perkara ini disidangkan Terdakwa belum kembali ke kesatuannya sehingga menunjukkan pada diri Terdakwa tidak ada keinginan lagi untuk mengabdikan diri di lingkungan TNI. Dari pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat Terdakwa dipandang tidak layak lagi dan tidak pantas untuk dipertahankan dalam dinas Militer. Oleh karenanya harus dipecat.

  Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum,kepentingan umum dan kepentingan Militer :

  1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat.

  2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

  3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit. Sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakikatnya perbuatan Terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurut TNI dilarang keras, meninggalkan Kesatuan tanpa ijin.

  Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila. Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan : - Nihil.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Bahwa Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi- sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

  2. Bahwa Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin di Satuannya.

  3. Hingga saat ini tidak ada upaya Terdakwa untuk kembali ke Kesatuan.

  4. Terdakwa sebelumnya pernah melakukan desersi dan telah dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 8 (delapan) bulan penjara, tetapi belum dilaksanakan eksekusi Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang : Bahwa hingga saat persidangan dilaksanakan Terdakwa tidak hadir hal ini menunjukkan jika Terdakwa sudah tidak ingin lagi mengikatkan diri dalam dinas kemiliteran untuk itu Majelis Hakim perlu memisahkan Terdakwa dari kehidupan Militer dengan cara memberhentikan tidak dengan hormat dari dinas Militer.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat : - 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi a.n.

  Terdakwa Oleh karena barang bukti ini merupakan keterangan ketidakhadiran Terdakwa yang erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa, maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

  2. Pasal 26 ayat (1) KUHPM.

  3. Pasal 143 UU Nomor 31 Tahun 1997 , serta ketentuan perundang- undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : ARNOLDUS SAMUEL DIMARA, Prada NRP 31080247571288, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai”

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

  Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

  3. Menetapkan barang bukti berupa surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi a.n. Terdakwa .

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  5. Memerintahkan agar Terdakwa segera ditahan bila tertangkap.

  Demikian diputuskan pada hari Jum’at tanggal 22 Pebruari 2013 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ASEP RIDWAN HASYIM, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P sebagai Hakim Ketua serta serta WING EKO JOEDHA. H, SH Mayor Sus NRP 524432 dan AKHMAD JAILANIE, SH Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer YULI WIBOWO, SH Mayor Laut (KH) NRP 13123/P dan Panitera HERMIZAL, SH Lettu Chk NRP 21950302060972 serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

  HAKIM KETUA ASEP RIDWAN HASYIM, SH

  MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II WING EKO JOEDHA. H, SH AKHMAD JAILANIE, SH MAYOR SUS NRP 524432 KAPTEN CHK NRP 517644 PANITERA

  HERMIZAL, SH LETTU CHK NRP 21950302060972