PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA PUTUSAN Nomor : PUT 88 - K PM III - 19 AD V 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  PENGADILAN MILITER III - 19 J A Y A P U R A

P U T U S A N

Nomor : PUT / 88 - K / PM III - 19 / AD / V / 2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama pada hari Selasa tanggal 8 Juni 2010 telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama lengkap : WAGAGU WENDA MABEL Pangkat / Nrp : Praka / 31990259940877 Jabatan : Ta Mudi Kesatuan : -Dulu Yon Bakang - 3 / Rat

  • Sekarang Bekangdam XVII / Cenderawasih Tempat tanggal lahir : Wamena, 18 Agustus 1977 Jenis kelamin : Laki - laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Katholik Tempat tinggal : -Dulu Asrama Yon Bekang - 3 / Rat Jl. Tanah Tinggi Barat No. 5 Jakarta Pusat.
  • Sekarang Asrama Bekangdam

  XVII Cenderawasih Jl. Angkasa Indah Rt. 02 Rw. 02 Kel. Angkasa Indah Jayapura Papua.

  Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

  PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA Tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Penyidikan dalam perkara ini.

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII / Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep / 594-19 / VIII / 2009 tanggal 24 Agustus 2009.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 161 / X / 2009 tanggal 13 Oktober 2009.

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 161 / X / 2009 tanggal 13 Oktober 2009 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Penganiayaan ringan“.

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut

  pasal 352 ayat (1) KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang berlaku. Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

  Pidana : Penjara 2 (dua) bulan dan 15 (lima belas) hari.

  Barang bukti :

  Surat-surat : 1 (satu) lembar Vitsum Et Repertum

  yang dikeluarkan Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 atas nama Theresia Chaterina yang ditanda tangani oleh Dr.

  Hafifulsyah.

  Mohon tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah) .

  2. Permohonan yang diajukan oleh Terdakwa di persidangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi sehingga oleh karenanya Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya kepada Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa tidak di danpingi oleh PH dan akan di hadapi sendiri.

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti tersebut dibawah ini yaitu pada hari Rabu tanggal delapan belas bulan Juni tahun dua ribu delapan atau waktu lain setidak- tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu delapan bertempat di halaman rumah sdri. Theresia Caterina (saksi-1) di Jl. Kalibaru Timur III No. 71 Rt. 09 / 08 Kel. Bugur Kec. Senen Jakarta Pusat atau tempat lain setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wewenang hokum Pengadilan Militer III-19 jayapura untuk memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa

  

tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk

menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian” dengan

  cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD melalui

  pendidikan Secata PK tahun 1999 / 2000 di Rindam dan XVII / Cenderawasih dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdik Bekang Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yon Bekang-3 / Rat hingga saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat terakhir Praka Nrp. 31990259940877 dan pada tahun 2008 dimutasikan ke Bekangdam XVII / Cenderawasih.

  b. Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2008 sekira pukul

  20.30 Wib di halaman rumah sdri. Theresia Caterina (saksi-1) di di Jl. Kalibaru Timur III No. 71 Rt. 09 / 08 Kel. Bugur Kec. Senen Jakarta Pusat, saksi-1 sedang mengerjakan sepling sabun Lux dibantu sdr. Agung Setiawan (saksi-2) tiba-tiba Terdakwa datang dengan membawa sample sabun warna merah yang pada saat itu saksi-1 belum mau menerima karena sabun Lux yang Terdakwa bawa masih banyak stoknya, saksi-1 mau menerima sample sabun Lux yang dibawa Terdakwa besok setelah stok yang lama dibawa truk.

  c. Bahwa setelah mendengar penolakan dari saksi-1 Terdakwa tetap memaksa meletakan sabun Lux tersebut di halaman rumah saksi-1 yang akhirnya saksi-1 kesal dan mengatakan “ini orang-orang pada dablek tidak

  

mendengarkan orang” mendengar kata-kata saksi-1 Terdakwa

  marah dan langsung menampar muka saksi-1 satu kali dan selanjutnya dipisahkan oleh saksi-2 dan saksi-3 yang berada di rumah saksi-1.

  d. Bahwa setelah melakukan pemukulan terhadap saksi-1, Terdakwa langsung pergi ke Kompi karena Terdakwa takut emosi lagi dengan makian orang tua saksi-1.

  e. Bahwa selanjutnya pada besok sorenya Terdakwa mendatangi orang tua saksi-1 untuk minta maaf atas kejadian yang Terdakwa lakukan, tetapi dari pihak orang tua saksi-1 tidak mau memaafkan.

  f. Bahwa akibat pemukulan yang Terdakwa lakukan saksi-1 mengalami nyeri tekan pada daerah sekeliling mata kanan dan kiri, akibat kekerasan benda tumpul yang tidak menimbulkan penyakit / halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian hal ini diperkuat dengan Visum Et Repertum dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Magunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008.

  

BERPENDAPAT : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa

  tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : Pasal 352 ayat (1) KUHP. Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tidak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa dalam persidangan ini Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

  Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di Persidangan ini tidak dapat hadir tetapi keterangannya sudah diambil dibawah sumpah, maka untuk itu keterangannya dibacakan oleh Oditur Militer sebagai berikut :

  

Saksi-I : Nama lengkap : Theresia Caterina, Pekerjaan : Pelajar, Tempat

  tanggal lahir : Jakarta, 20 Januari 1991, Jenis kelamin : Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Jl. Kali Baru Timur III No.71 RT 09/08 Kel. Bungur Kec. Senin Jakarta Pusat.

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi-I sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa Praka Wagagu Wenda Mabel Nrp. 31990259940877 dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2008 sekira pukul

  20.30 Wib pada saat Terdakwa mengirim sample sabun LUX pada saat itu Saksi belum menerima stok sabun yang baru karena dirumah masih sangat banyak stok sabun karena keesokan harinya Saksi baru akan menerima setelah stok yang lama sudah diangkut truk, ternyata Terdakwa tidak terima dan memaksa meletakkannya di depan rumah Saksi dengan menggunakan gerobak yang akhirnya Saksi kesal mengatakan

  ”ini orang-orang pada dablek tidak mendengarkan omongan orang” dan mendengar kata-kata dari saksi tersebut

  membuat Terdakwa marah dan menampar muka Saksi satu kali selanjutnya dipisahin oleh Sdr. Agung, Sdr. Rio dan Sdr. Matsuda dan setelah itu Terdakwa langsung pergi.

  3. Bahwa setelah melakukan pemukulan terhadap Saksi, Terdakwa pernah datang bersama Danki dan Bintara Piket bernama Sersan Rundi menemui orang tua Saksi meminta maaf dan meminta permasalahan tersebut dicabut tetapi Saksi tidak melayani nanti saja setelah pemeriksaan di Pom saja.

  4. Bahwa akibat dari pemukulan tersebut kepala Saksi merasa pusing dan muka Saksi agak bengkak memerah sampai muka Saksi dikompres oleh ibu saksi.

  Atas keterangan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi-II : Nama lengkap : Agung Setiawan, Tempat tanggal lahir :

  Jakarta, 1 September 1986, Pekerjaan : Karyawan, Jenis

  Islam, Tempat tinggal : Jl. Baladewa Kiri Rt. 011 No.1 Tanah Tinggi Jakarta Pusat. Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi-II sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa Praka Wagagu Wenda Mabel Nrp. 31990259940877 dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 18 Juni 2008 sekira pukul 19.30 di halaman rumah Saksi-I Theresia Caterina, Saksi sedang mengerjakan contoh sabun Lux yang berwarna merah kemudian datang Terdakwa dengan membawa contoh sabun Lux yang berwarna Orange, karena stok sabun Lux yang berwarna merah masih banyak untuk sementara waktu Saksi-I belum menerima contoh sabun Lux warna orange tetapi Terdakwa merasa keberatan dan memaksa dengan meletakkan contoh sabun Lux tersebut dihalaman rumah Saksi-I, akihrnya Saksi-I kesal dan mengatakan, ”ini orang tidak

  mendengarkan omongan orang pada dablek banget”

  mendengar perkataan Saksi-I tersebut kemudian Terdakwa menjadi emosi dan secara spontan menampar wajah Saksi-I sehingga terjadi keributan karena Saksi-I tidak terima atas tindakan Terdakwa tersebut.

  3. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa, Saksi- I mengalami memar / bengkak pada bagian pipinya.

  Atas keterangan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi-III : Nama lengkap : Masudah, Tempat tanggal lahir : Jakarta, 18

  Nopember 1986, Pekerjaan : Swasta, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonangrat Rt. 09 / Rw. 10 Tanah Tinggi Jakarta Pusat.

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi-III kenal dengan Terdakwa Praka Wagagu Wenda Mabel Nrp. 31990259940877 dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 18 Juni sekira pukul 19.30 Wib Saksi melihat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-I Theresia Caterina dengan menggunakan tangan kiri sebanyak 1 (satu) kali.

  3. Bahwa penyebab Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-I, karena Terdakwa bermaksud menyerahkan contoh sabun Lux warna orange namun Saksi-I belum membutuhkan contoh sabun warna orange namun Terdakwa memaksa dan meletakkan contoh sabun tersebut di depan rumah saksi-I yang menyebabkan Saksi- I marah dan memaki Terdakwa sehingga membuat Terdakwa emosi dan langsung memukul Saksi-I.

  4. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan Terdakwa, Saksi- I mengalami memar / bengkak pada bagian pipinya.

  Atas keterangan tersebut Terdakwa membenarkan

  

Saksi-IV : Nama lengkap : Arif Wicaksono, Pangkat / Nrp : Praka /

  31970553650875, Jabatan : Ta Mudi Ki C, Kesatuan : Yon Bekang-3 / Rat, Tempat tanggal lahir : Kediri, 1 Agustus 1975, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Jl. Tanah Tinggi Barat No. 5 Jakarta Pusat.

  Pada Pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi-IV kenal dengan Terdakwa Praka Wagagu Wenda Mabel Nrp. 31990259940877 sejak tahun 1999 karena satu kesatuan dan tidak ada hubungan keluarga / famili.

  2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 18 Juni 2008 sekira pukul

  19.30 Wib di rumah Saksi-I, Saksi-IV melihat Terdakwa menampar Saksi-I dengan menggunakan punggung tangan sebelah kiri.

  3. Bahwa Saksi-IV tidak mengetahui permasalahan antara Saksi-I dengan Terdakwa kebetulan saja Saksi-IV berada di rumah Saksi-I saat itu karena situasi pada saat itu ribut kedua orang tua Saksi-I memaki-maki Terdakwa dengan omongan kotor dan situasi pada saat itu memanas, kemudian Saksi menarik Terdakwa dan menyuruh masuk asrama meredakan emosi dari pihak keluarga Saksi-I.

  4. Bahwa akibat dari tamparan yang dilakukan oleh Terdakwa kepada Saksi-I, Saksi-I hanya menangis saja dan tidak mengakibatkan apa-apa.

  Atas keterangan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokonya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK tahun 1999 / 2000 di Rindam dan XVII / Cenderawasih dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdik Bekang Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yon Bekang-3 / Rat hingga saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat terakhir Praka Nrp. 31990259940877 dan pada tahun 2008 dimutasikan ke Bekangdam XVII / Cenderawasih.

  2. Bahwa Tedakwa tidak kenal dengan Saksi-I Theresia Chaterina, Terdakwa hanya mengetahui Saksi-I tinggal di depan penjagaan Markas Yon Bekang-3 / Rat dan Terdakwa juga mengenal bapak Saksi-I karena sering ngobrol.

  3. Bahwa pada tanggal 18 Juni 2008 sekira pukul 20.30 Wib di depan rumah Saksi-I, Terdakwa telah menampar Saksi-I dengan menggunakan punggung tangan sebanyak 1 (satu) kali yang mengakibatkan Saksi-I menangis.

  4. Bahwa Terdakwa menampar Saksi-I karena Terdakwa tersinggung atas perkataan Saksi-I yang mengatakan “ini

  orang pada dablek tidak mendengarkan omongan orang”,

  Kompi karena takut Terdakwa emosi lagi atas makian orang tua Saksi-I yang mengatakan Tentara monyet, tentara babi dan kata-kata kotor lainnya dan besok sorenya Terdakwa menemui orang tua Saksi-I untuk minta maaf atas kejadian yang Terdakwa lakukan, tetapi dari pihak orang tua Saksi-I tidak mau memaafkan.

  Menimbang : Bahwa Barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan berupa :

  Surat-surat : 1 (satu) lembar Vitsum Et Repertum yang

  dikeluarkan Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Iniversitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 atas nama Theresia Chaterina yang ditanda tangani oleh Dr. Hafifulsyah.

  Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Anggota TNI AD melalui pendidikan Secata PK tahun 1999 2000 di Rindam dan

  XVII / Cenderawasih dilanjutkan pendidikan kejuruan di Pusdik Bekang Bandung, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada kemudian ditugaskan di Yon Bekang-3 / Rat hingga saat melakukan perbuatan yang menjadikan perkara ini dengan pangkat terakhir Praka Nrp. 31990259940877 dan pada tahun 2008 dimutasikan ke Bekangdam XVII / Cenderawasih.

  2. Bahwa benar pada hari Rabu malam Kamis tanggal 18 Juni 2008 sekira pukul 20.30 di halaman rumah Saksi-I di Jl. Kali Baru Timur III No. 71 RT. 09 / 08 Kel. Bungur Kec. Senen Jakarta Pusat, Saksi-I sedang mengerjakan sepling sabun Lux dibantu Saksi-II tiba-tiba Terdakwa datang dengan membawa sampel sabun warna merah yang pada saat itu Saksi-I belum mau menerima karena sabun Lux yang Terdakwa bawa masih banyak stoknya, Saksi-I mau menerima sampel sabun Lux yang dibawa Terdakwa besok setelah stok yang lama dibawa truk.

  3. Bahwa benar setelah mendengar penolakan dari Saksi-I Terdakwa tetap memaksa meletakkan sabun Lux tersebut dihalaman rumah Saksi-I yang akhirnya Saksi-I kesal mengatakan ”Ini orang-orang pada dablek tidak

  mendengarkan orang”, mendengar kata-kata Saksi-I

  Terdakwa marah dan langsung menampar muka Saksi-I satu kali dan selanjutnya dipisahkan oleh Saksi-II dan Saksi-III yang berada dirumah Saksi-I saat itu.

  4. Bahwa benar setelah melakukan pemukulan terhadap Saksi-I, Terdakwa langsung pergi ke Kompi karena Terdakwa takut emosi lagi mendengar makian orang tua Saksi-I yang mengeluarkan makian dengan kata-kata Tentara monyet, tentara babi dan kata-kata kotor lainnya.

  5. Bahwa benar selanjutnya pada besok sorenya Terdakwa mendatangi orang tua Saksi-I untuk minta maaf atas kejadian yang Terdakwa lakukan terhadap saksi-I, tetapi dari pihak orang tua Saksi-I tidak mau memaafkan.

  6. Bahwa benar akibat pemukulan yang Terdakwa lakukan Saksi-I, Saksi-I mengalami nyeri tekan pada daerah sekeliling mata kanan dan kiri, akibat kekerasan benda tumpul yang tidak menimbulkan penyakit / halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian hal ini diperkuat dengan Visum Rt Revertum dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 an. Theresia Chatarina (Saksi- I).

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  1. Unsur kesatu : Dengan sengaja

  2. Unsur kedua : Menimbulkan rasa sakit

  3. Unsur ketiga : Yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan

  Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut :

  1. Unsur Kesatu : Dengan sengaja

  Unsur ini merupakan salah satu bentuk kesalahan - dari si pelaku / Terdakwa. Menurut MVT yang dimaksud dengan kesengajaan - adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya, artinya jika seseorang melakukan suatu tindakan dengan sengaja maka orang tersebut harus menghendaki dan menginsyafi tindakannya tersebut dan atau akibatnya.

  Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dipersidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta- fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar setelah mendengar penolakan dari Saksi-I Terdakwa tetap memaksa meletakkan sabun Lux tersebut dihalaman rumah Saksi-I yang akhirnya Saksi-I kesal mengatakan ”Ini orang-orang pada dablek tidak

  mendengarkan orang”, mendengar kata-kata Saksi-I

  Terdakwa marah dan langsung menampar muka Saksi-I satu kali.

  2. Bahwa benar Terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi-I tersebut dilakukan dengan sadar dan secara spontan / Replek karena Terdakwa tersinggung dengan ucapan yang saksi-I katakan pada Terdakwa.

  3. Bahwa benar Terdakwa menyadari kalau Terdakwa tidak punya hak untuk melakukan pemukulan kepada saksi-I maupun orang lain.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke kesatu “Dengan sengaja” telah terpenuhi.

2. Unsur kedua : Menimbulkan rasa sakit

  Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain itu - merupakan tujuan atau kehendak dari si Pelaku / Terdakwa. Kehendak atau tujuan itu harus disimpulkan dari sifat perbuatan yaitu perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain / diri orang lain.

  Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dipersidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta- fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar akibat pemukulan yang Terdakwa lakukan Saksi-I, Saksi-I mengalami nyeri tekan pada daerah sekeliling mata kanan dan kiri.

  2. Bahwa benar berdasarkan Visum Rt Revertum dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 an. Theresia Chatarina (Saksi-I) mengalami nyeri tekan pada daerah sekeliling mata kanan dan kiri akibat benturan benda tumpul.

  3. Bahwa benar akibat dari pemukulan tersebut kepala Saksi-i merasa pusing dan muka Saksi-i agak bengkak memerah sampai muka Saksi-i dikompres oleh ibu saksi-I.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke kedua

3. Unsur ketiga : Yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan

  Bahwa akibat perbuatan pelaku tersebut pada orang - lain yang menimbulkan rasa sakit tidak menghalangi untuk menjalankan mencari nafkah / pencaharian.

  Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dipersidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta- fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar akibat pemukulan yang Terdakwa lakukan Saksi-I, Saksi-I mengalami nyeri tekan pada daerah sekeliling mata kanan dan kiri, akibat kekerasan benda tumpul yang tidak menimbulkan penyakit / halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian hal ini diperkuat dengan Visum Rt Revertum dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 an. Theresia Chatarina (Saksi- I).

  2. Bahwa benar setelah kejadian pemukulan oleh Terdakwa terhadap Saksi-I, Saksi-I masih bisa melakukan kegiatannya sehari-hari seperti biasa tanpa halangan ataupun hambatan dari akibat pemukulan Terdakwa tersebut.

  Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke ketiga “Yang tidak

  menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan” telah terpenuhi.

  Menimbang : Didalam persidangan tidak diketemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf atas perbuatan yang dilakukan Terdakwa, oleh karena itu perbuatan Terdakwa harus dipertanggung jawabkan sebagai Subjek hukum pidana oleh karena itu Terdakwa harus di hukum.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan”

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut pasal : 352 Ayat (1) KUHP.

  Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat, hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Sifat dari perbuatan Terdakwa karena Terdakwa tidak dapat menahan emosi dan maunya main hakim sendiri serta mudah tersinggung sehingga secara spontan melakukan pemukulan terhadap saksi-I

  2. Perbuatan Terdakwa seharusnya tidak pantas dilakukan apalagi Terdakwa adalah anggota TNI yang seharusnya melindungi rakyat dan bukan sebaliknya menyakiti rakyat, apalagi perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan kepada seorang wanita yang usianya jauh dibawah Terdakwa dimana seharusnya Terdakwa harus melindunginya.

  3. Akibat dari perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Saksi-I mengalami nyeri tekan pada daerah sekeliling mata kanan dan kiri, akibat kekerasan benda tumpul yang tidak menimbulkan penyakit / halangan dalam menjalankan pekerjaan.

  Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

  Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

  Hal-hal yang meringankan :

  1. Bahwa Terdakwa berterus terang dalam persidangan sehingga memperlancar jalannya pemeriksaan.

  2. Bahwa Terdakwa mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi.

  3. Bahwa Terdakwa pernah berusaha minta maaf kepada orang tua saksi-I dan juga saksi-I dengan mendatangi rumah saksi-I walaupun permintaan maaf Terdakwa tersebut tidak diterima oleh saksi-I maupun orang tua saksi-I.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa merusak sendi-sendi kehidupan Prajurit.

  2. Perbuatan Terdakwa merusak pembinaan disiplin di satuan.

  3. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan 8 wajib TNI dan Sapta Marga. Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

  Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat-surat : 1 (satu) lembar Vitsum Et Repertum yang

  dikeluarkan Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Iniversitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 atas nama Theresia Chaterina yang ditanda tangani oleh Dr. Hafifulsyah. oleh karena barang bukti berupa surat tersebut berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa.

  Mengingat : Pasal 352 ayat (1) KUHP serta ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

  

M E N G A D I L I

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : WAGAGU WENDA MABEL, Praka / 31990259940877 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

  Penganiayaan ringan

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 1 (satu) bulan dan 15 (lima belas) hari.

  3. Menetapkan barang bukti berupa :

  Surat-surat:

  1 (satu) lembar Visum Et Repertum yang dikeluarkan Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia rumah sakit dr. Cipto Mangunkusumo Nomor : 0667 / TU.FK / VI / 2008 tanggal 2 September 2008 atas nama Theresia Charterina yang ditandatangani oleh dr. Hafifulsyah.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

  Demikianlah diputuskan pada hari Selasa tanggal 8 Juni 2010 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ADIL KARO-KARO, SH Letkol Chk NRP. 1910000581260 sebagai Hakim Ketua, serta MOCH. AFANDI, SH Letkol Chk NRP. 1910014600763 dan SUWIGYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota

  II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer JEM C. H. MANIBUY, SH Kapten Chk NRP. 11020013830776, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671, dihadapan umum dan Terdakwa.

  HAKIM KETUA ADIL KARO KARO. SH LETKOL CHK. NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II MOCH AFANDI. SH SUWIGNYO HERI PRASETYO. SH LETKOL CHK. NRP. 1910014600763 MAYOR CHK. NRP. 1910014940863 P A N I T E R A MUHAMMAD SALEH. SH KAPTEN CHK. NRP. 11010001540671