Partisipasi Kerja Konsumsi Pariwisata Ru
PARTISIPASI KERJA, KONSUMSI
PARIWISATA RUMAH TANGGA, DAN
PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA
(STUDI DI KAB. SEMARANG &
PROVINSI JAWA TENGAH )
SRI SUBANTI(1)
MULYANTO(2)
NUGHTOH A KURDI
ARIF RAHMAN HAKIM
2015
(1)PUSPARI (2) PIPW
LPPM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Latar Belakang
2
Sektor pariwisata patut dipertimbangkan sebagai alternatif
andalan dalam rangka pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Pengembangan sektor pariwisata tidak hanya berhenti pada
identifikasi destinasi wisata potensial sebagai penyangga daerah
tujuan wisata utama melainkan determinan konsumsi pariwisata
rumah tangga dan partisipasi kerja sektor pariwisata,
Karena ketika sektor pariwisata dikembangkan seyogyanya
sumber daya dapat disediakan dari perekonomian lokal (ex.
tenaga kerja, bahan baku, dsb)
Disatu sisi, kemajuan sektor pariwisata dapat dimanfaatkan
untuk memajukan seluruh sektor perekonomian dalam bentuk
agenda bersama penanggulangan kemiskinan dan penciptaan
lapangan kerja
Tujuan Penelitian
Mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata baik di
kabupaten Semarang maupun provinsi Jawa
Tengah
Mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi keputusan individu bekerja pada
sektor pariwisata baik di kabupaten Semarang
maupun provinsi Jawa Tengah
Melakukan simulasi pengembangan kebijakan
sektor pariwisata khususnya di provinsi Jawa
Tengah
3
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat memberikan justifikasi
pentingnya sektor pariwisata sebagai salah
satu andalan pembangunan ekonomi baik di
kabupaten semarang maupun provinsi jawa
tengah
Hasil penelitian dapat memberikan alternatif
kebijakan bagi pemerintah daerah dalam
mengembangkan sektor pariwisata untuk
mendorong
pembangunan
ekonomi
berkelanjutan.
4
Metode Penelitian
5
Konsumsi Pariwisata
Sumber Data :
Susenas Kor dan Modul 2008
Susenas Kor dan Modul 2011
Tahapan
Konstruksi variabel
Membangun data set
Menggabung data set
Estimasi konsumsi pariwisata menurut sosial
ekonomi
Konsumsi pariwisata merupakan kategori konsumsi
non makan sebulan lalu. Kategori konsumsi
pariwisata termasuk tempat pangkas rambut, salon
kecantikan, penjahit, klub kesehatan, dan
sebagainya; penginapan selama perjalanan atau
penginapan untuk sekolah; transportasi publik baik
lokal maupun jarak jauh i.e bus dan kereta api; emas
dan arloji; telepon seluler; buku i.e buku sekolah,
koran dan majalah, mainan, dan penunjang hobi
lainnya; dan TV kabel, hewan peliharaan, ongkos
berobat ke dokter hewan, olahraga, klub, bioskop,
dan konser
6
Konsumsi Pariwisata : Model dan
Deskripsi Variabel
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Partisipasi Kerja
Sektor Pariwisata
7
Variabel
Variabel Terikat
probtourism
individu bekerja disektor pariwisata atau tidak; 1 =
bekerja sektor pariwisata dan 0 = tidak bekerja sektor
pariwisata
Variabel Bebas (Karakteristik individu)
jenis kelamin individu
jenkel
usia individu
usia
usia individu kuadrat
usia^2
status pernikahan; 1 = menikah dan 0 = tidak menikah
statusnikah
lamasekolah
sekolah tertinggi yang ditamatkan
statuskrt
status individu sebagai kepala rumah tangga; 1 = kepala
rumah tangga dan 0 = bukan kepala rumah tangga
Variabel Bebas (Kondisi Ekonomi)
pendapatanrtkapita total pendapatan rumah tangga dibagi jumlah anggota
rumah tangga
asetrumah
kepemilikan aset rumah; 1 = memiliki rumah dan 0 =
tidak memiliki rumah
rata2lamasekolahrt jumlah lama sekolah dari sekolah tertinggi yang
ditamatkan setiap individu dalam rumah tangga dibagi
jumlah anggota rumah tangga
Variabel Bebas (Kondisi Sosial Demografi)
jmlart
jumlah anggota rumah tangga
statusiburtkerja
status ibu dalam rumah tangga bekerja atau tidak; 1 =
bekerja dan 0 = tidak bekerja
jmlanakdbwh15
jumlah anak dalam rumah tangga yang berusia dibawah
15 tahun
desakota
lokasi tinggal baik desa maupun kota; 1= kota dan 0 =
desa
Sumber Data :
Susenas Kor dan Modul 2008
Susenas Kor dan Modul 2011
Tahapan
Konstruksi variabel
Membangun data set
Menggabung data set
Estimasi partisipasi kerja sektor
pariwisata
Model empiris partisipasi kerja
sektor pariwisata sebagai berikut
=
0+
1
+
+
+
+
5
8
10
12
+
2
2
Deskripsi
+ 3
+ 6
+
+
13
^2 +
+
11
9
4
+
+
7
15
Metode Penelitian
Skenario Kebijakan
8
Pengembangan
Pariwisata
Sistem
Neraca
Ekonomi
Provinsi
Tengah Tahun 2005
Sosial
Jawa
Tahapan
Penerimaan
Menyusun matriks A, I, I-A,
dan invers (I-A)
Melakukan simulasi dan
analisa dampak terhadap
pengembangan
sektor
pariwisata terhadap :
Neraca Endogen
Sumber Data :
Faktor
Produks
i
1
Institusi
2
Kegiata
n
Produks
i
3
Neraca
Eksogen
faktor produksi,
institusi khususnya rumah
tangga baik yang tinggal
didesa maupun kota
Jumlah
4
Pengeluaran
Neraca Endogen
Neraca
Faktor
Institusi
Kegiatan
Eksogen
Produksi
Produksi
1
2
3
4
0
0
T13
X1
Distribusi
Pendapat
an
Nilai
Eksogen
Tambah
Faktor
Prod.
T21
T22
0
X2
Pendapat
Transfer
Pendapat
an
antar
an
Institusi
Institusi
Institusi
dari Fakt
dari
Prod.
Eksogen
0
L1
Pengeluar
an
Eksogen
Fakt
Produksi
5
Y1
Jumlah
Pengelua
ran
Faktor
Prod.
T32
Perminta
an Akhir
Domestik
L2
Tabungan
Y2
Jumlah
Pengelua
ran
Institusi
T33
Transaksi
Antar
Kegiatan
Produksi
(I-O)
L3
Impor dan
Pajak Tak
Langsung
Y3
Jumlah
Pengeluar
an
Kegiatan
Prod.
X3
Ekspor
dan
Investasi
R
Transaksi
antar
Eskogen
Jumlah
Pengelua
ran
Eksogen
Total
5
Y1
Jumlah
Pendapat
an Fakt
Prod.
Y2
Jumlah
Pendapat
an
Institusi
Y3
Jumlah
Output
Kegiatan
Produksi
Jumlah
Pendapat
an
Eksogen
9
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
Konsumsi Makan dan Non Makan menurut Rumah Tangga
di Provinsi Jawa Tengah (Rupiah)
Hasil & Pembahasan
Hasil & Pembahasan
11
Konsumsi Pariwisata Rumah Tangga menurut Desa dan
Kota di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang
Konsumsi Pariwisata Rumah Tangga di Provinsi Jawa Tengah
Jenis
constourism
Obs
2,667
Jenis
constourism
Mean
97,246
Kota
Std.Dev Min
303,135 1,200
Max
11,200,000
Obs
4,040
Mean
48,965
Desa
Std.Dev
146,209
Min
Max
649 6,520,890
Konsumsi Pariwisata Rumah Tangga di Kabupaten Semarang
Obs
60
Mean
265,506
Kota
Std.Dev
531,599
Min
7,014
Max
3,069,110
Obs
129
Mean
90,535
Desa
Std.Dev Min
167,770 1,600
Max
1,210,200
Hasil &
Pembahasan
12
Variabel
Independen
Variabel Dependen : konspariwisata (Model 1)
jenkel
usia
usia^2
statusnikah
lamasekolah
pendapatanrtkapita
rata2lamasekolahrt
jmlart
jmlanakdbwh15
desakota
asetrumah
krt_tourism
krt_agr
krt_ind
krt_serv
krt_servbr
Number of obs
F - Stat
Prob > F
R-squared
Keterangan
Konsumsi Pariwisata
(Model 1)
Jawa Tengah
Coef.
Std. Err.
-53321.96 19281.38
-5246.23 1092.56
55.28
12.69
44061.60 18207.61
4827.03 2191.42
0.087
0.04
9050.50 3600.94
17178.53 5263.28
-5046.32 3940.20
19316.18 8663.21
16750.02 12129.90
-20736.68 9974.51
3308
76.660
0.000
0.131
Sign.
***
***
***
**
**
**
***
***
**
**
Kab Semarang
Coef.
Std. Err.
-96156.01 98797.48
-4823.70 7969.56
29.85
95.86
164721.40 73041.96
-4903.65 5481.43
0.44
0.08
-1803.48 10211.93
61874.55 17229.31
-46360.39 32147.17
-5615.28 34971.89
-36914.08 97904.84
6707.56 60713.60
* = sign. Alpha 10%
** = sign. Alpha 5%
*** = sign. Alpha 1%
105
14.490
0.000
0.597
Sign.
**
***
***
Jawa Tengah, faktor yang mempengaruhi
konsumsi pariwisata adalah
jenkel => hubungan (-)
usia => hubungan (-)
usia^2 => hubungan (+)
status nikah => hubungan (+)
lama sekolah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah art => hubungan (+)
jumlah art => hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) => hubungan
(-)
aset rumah => hubungan (+)
krt_tourism => hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah adalah
status nikah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
Hasil &
Pembahasan
13
Variabel
Independen
jenkel
usia
Variabel Dependen : konspariwisata (Model 2)
usia^2
statusnikah
lamasekolah
pendapatanrtkapita
rata2lamasekolahrt
jmlart
jmlanakdbwh15
desakota
asetrumah
krt_tourism
krt_agr
krt_ind
krt_serv
krt_servbr
Number of obs
F - Stat
Prob > F
R-squared
Keterangan
Konsumsi Pariwisata
(Model 2)
Jawa Tengah
Coef.
Std. Err. Sign.
-43763.11 21404.73 **
787.47 2502.82
-10.97
28.31
41127.43 18617.76 **
5163.06 2271.08 **
0.086
0.04 **
8764.60 3502.91 ***
16410.95 5482.47 ***
-5796.51 3830.06
20215.94 8692.83 **
16232.72 12032.97
-131318.50 64815.69 **
-142408.90 66664.25 **
-130735.60 62640.49 **
3308
76.440
0.000
0.133
Kab Semarang
Coef.
Std. Err. Sign.
-100434.90 102586.30
57.15 20170.79
-33.90
168440.10
-3665.96
0.46
-1969.24
65406.49
-45301.89
-1138.50
-30215.14
215.26
70790.22 **
7228.83
0.07 ***
9450.15
18666.41 ***
33270.61
34536.39
90957.98
-74945.00 452182.10
-155771.30 441143.10
-107514.80 451169.70
* = sign. Alpha 10%
** = sign. Alpha 5%
*** = sign. Alpha 1%
105
12.680
0.000
0.608
Jawa Tengah, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah
jenkel => hubungan (-)
status nikah => hubungan (+)
lama sekolah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah art => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) => hubungan
(-)
krt_agr => hubungan (-)
krt_ind => hubungan (-)
krt_serv => hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah adalah
status nikah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
Hasil &
Pembahasan
14
Variabel
Independen
jenkel
usia
Variabel Dependen : konspariwisata (Model 3)
usia^2
statusnikah
lamasekolah
pendapatanrtkapita
rata2lamasekolahrt
jmlart
jmlanakdbwh15
desakota
asetrumah
krt_tourism
krt_agr
krt_ind
krt_serv
krt_servbr
Number of obs
F -Stat
Prob > F
R-squared
Keterangan
Konsumsi Pariwisata
(Model 3)
Jawa Tengah
Kab Semarang
Coef.
Std. Err. Sign.
Coef.
Std. Err. Sign.
-44730.00 21525.39 **
-106948.30 103696.60
700.97 2497.33
984.96 21654.04
-10.18
28.24
41509.40 18693.24 **
5089.72 2269.87 **
0.086
0.04 **
8810.09 3513.25 ***
16400.62
-5737.12
20273.32
16066.74
-147305.10
-128261.40
-139353.70
5485.70
3840.09
8703.42
12006.87
64250.02
64578.72
66396.99
***
**
**
**
**
-44.92
173583.00
-3325.77
0.46
-2154.02
232.12
74422.21 **
7644.42
0.07 ***
9651.76
65284.15 18796.83 ***
-45914.44 33580.48
-1334.17 34755.83
-29088.51 91198.22
-97294.63 441545.60
-92667.90 481689.50
-174614.20 471594.00
-126924.50 62425.96 **
-127678.80 485280.60
3308
105
73.520
12.150
0.000
0.000
0.133
0.608
* = sign. Alpha 10%
** = sign. Alpha 5%
*** = sign. Alpha 1%
Jawa Tengah, faktor yang mempengaruhi
konsumsi pariwisata adalah
jenkel => hubungan (-)
status nikah => hubungan (+)
lama sekolah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah art => hubungan (+)
jumlah art => hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) => hubungan
(+)
krt_tourism => hubungan (-)
krt_agr => hubungan (-)
krt_ind => hubungan (-)
krt_servbr => hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah adalah
status nikah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
Hasil &
Pembahasan
15
Partisipasi Kerja
Sektor Pariwisata
Variabel Dependen : Probtourism
Variabel
Jawa Tengah
Kab. Semarang
Coef.
Sign. Coef. Std. Err. Sign.
Std.
Err.
jenkel
0.171 0.262
-17.178 2258.364
usia
0.034 0.056
-0.298
0.241
usia^2
-0.001 0.001
0.004
0.003
-0.775 0.300 ***
-3.467
2.063 *
statusnikah
lamasekolah
-0.132 0.043 ***
-0.371
0.276
statuskrt
0.340 0.387
1.416
2.479
pendapatanrtkapita
0.000 0.000
0.000
0.000
rata2lamasekolahrt
0.095 0.057 *
0.149
0.315
jmlart
-0.009 0.074
-0.227
0.445
statusiburtkerja
0.715 0.468
20.610 2258.367
jmlanakdbwh15
0.060 0.125
0.445
0.670
desakota
-0.844 0.204 ***
0.291
0.991
asetrumah
-0.341 0.238
-1.272
1.185
konstanta
-2.301 1.139 **
22.772 2258.371
Number of obs
6802
234
LR chi2(13)
57.000
15.070
Prob > chi2
0.000
0.303
Pseudo R2
0.044
0.240
Jawa Tengah, faktor yang
mempengaruhi probabilitas
individu bekerja di sektor
pariwisata adalah
status nikah => hubungan (-)
lama sekolah => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah =>
hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) =>
hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor
yang mempengaruhi
probabilitas individu bekerja di
sektor pariwisata adalah
status nikah => hubungan (-)
Hasil & Pembahasan
16
Variabel Dependen : Probtourism
Jawa Tengah
Kab. Semarang
Variabel
Sign.
Odd.
Std.
Odd.
Std. Err. Sign.
Ratio
Err.
Ratio
0.311
0.000
0.000
jenkel
1.186
0.058
0.743
0.179
usia
1.035
usia^2
0.999
0.001
1.004
0.003
0.138 ***
0.031
0.064 *
statusnikah
0.461
lamasekolah
0.877
0.038 ***
0.690
0.190
statuskrt
1.405
0.544
4.121
10.216
pendapatanrtkapita 1.000
0.000
1.000
0.000
rata2lamasekolahrt 1.100
0.062 *
1.160
0.365
jmlart
0.074
0.797
0.354
0.991
statusiburtkerja
0.956
8.93E+08 2.02E+12
2.045
jmlanakdbwh15
0.133
1.560
1.046
1.062
desakota
0.088 ***
1.338
1.327
0.430
0.711
asetrumah
0.170
0.280
0.332
Number of obs
234
6802
LR chi2(13)
15.070
57.000
0.000
Prob > chi2
0.303
0.044
Pseudo R2
0.240
Partisipasi Kerja
Sektor Pariwisata
Jawa Tengah
Status nikah, peluang individu dengan
status menikah untuk bekerja di sektor
pariwisata sebesar 0.461 kali lebih kecil
dibandingkan individu yang tidak
menikah.
Lama sekolah, semakin lama seorang
individu bersekolah atau dengan kata
lain setiap tambahan setahun bersekolah
maka peluang individu untuk bekerja di
sektor pariwisata sebesar 0.877 kali
lebih kecil.
Rata-rata lama sekolah art, semakin
tinggi rata-rata sekolah anggota rumah
tangga maka peluang individu untuk
bekerja di sektor pariwisata 1.1 kali lebih
besar
Desakota, peluang individu yang tinggal
di kota untuk bekerja di sektor
pariwisata sebesar 0.43 kali lebih kecil
dibandingkan yang tinggal didesa.
Kabupaten Semarang
Status nikah, peluang individu dengan status menikah
untuk bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.031 kali
lebih kecil dibandingkan individu yang tidak menikah.
Hasil & Pembahasan
17
Marginal Effect After Logit | y = Pr(tourism) (predict)
Partisipasi Kerja Sektor
Pariwisata
0.0158
0.0006
Jawa Tengah
Kab. Semarang
Di
Jawa
Tengah,
probabilitas
rata-rata
X
dy/dx Sign.
X
dy/dx Sign.
individu bekerja di sektor
0.003
1.354 -0.011
1.436
jenkel
pariwisata adalah sebesar
0.001
37.193 0.000
36.496
usia
1,5%. Nilai ini lebih tinggi
usia^2
0.000
1521.690 0.000
1464.150
dibandingkan
di
Kabupaten
Semarang
statusnikah
-0.015 **
0.744 -0.009 *
0.778
sebesar 0.06%.
lamasekolah
-0.002 ***
8.433 0.000
8.923
Bagi individu yang tinggal
statuskrt
0.005
0.486 0.001
0.449
dikota maka probabilitas
193555.000 0.000
246962.000
pendapatanrtkapita 0.000
rata-rata individu bekerja
rata2lamasekolahrt 0.001 **
6.726 0.000
7.103
pada sektor pariwisata di
Jawa Tengah sebesar 0.02
jmlart
0.000
4.265 0.000
4.150
persen. Nilai ini lebih
statusiburtkerja
0.014
0.201 1.000
0.265
rendah dibandingkan di
jmlanakdbwh15
0.001
0.875 0.000
0.688
Kabupaten
Semarang
desakota
-0.013 ***
1.505 0.000
1.577
sebesar 0.06%.
asetrumah
-0.006
0.873 -0.001
0.838
Variabel
Hasil dan Pembahasan
18
Angka Pengganda Sektor Pariwisata terhadap Faktor Produksi
Persentase
Nilai
0.100
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
0.080
0.060
0.040
0.098
0.043
Tenaga
Kerja
Modal
0.020
0.000
80.00
60.00
40.00
69.31
30.69
Tenaga Kerja
Modal
20.00
0.00
Sumber : SNSE Jawa Tengah 2005, Diolah
Pengganda sektor pariwisata terhadap faktor produksi sebesar 0.141
dimana :
• 0.043 adalah pengganda terhadap faktor produksi modal;
• 0.098 adalah angka pengganda terhadap tenaga kerja.
Dampak terhadap faktor produksi tenaga kerja lebih besar
dibandingkan faktor produksi modal.
Hasil dan Pembahasan
19
Angka Pengganda Sektor Pariwisata terhadap Institusi Rumah Tangga Di Desa
Persentase
Nilai
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
1.500
1.000
0.500
1.292
1.074
RT - Miskin
Desa
RT - Tidak
Miskin Desa
0.000
60.00
40.00
20.00
54.60
45.40
RT - Miskin
Desa
RT - Tidak
Miskin Desa
0.00
Sumber : SNSE Jawa Tengah 2005, Diolah
Pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga di desa sebesar 5.244
dimana :
• 1.292 adalah pengganda terhadap rumah tangga miskin desa;
• 1.074 adalah angka pengganda terhadap rumah tangga tidak miskin desa.
Dampak terhadap rumah tangga miskin di desa lebih besar dibandingkan
rumah tangga tidak miskin di desa.
Hasil dan Pembahasan
20
Angka Pengganda Sektor Pariwisata terhadap Institusi Rumah Tangga Di Kota
Persentase
Nilai
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
4.000
3.000
2.000
1.000
3.109
2.134
RT - Miskin
Kota
RT - Tidak
Miskin Kota
0.000
60.00
40.00
20.00
59.30
40.70
RT - Miskin
Kota
RT - Tidak
Miskin Kota
0.00
Sumber : SNSE Jawa Tengah 2005, Diolah
Pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga di kota sebesar 5.244 dimana :
• 2.134 adalah pengganda terhadap rumah tangga miskin kota;
• 3.109 adalah angka pengganda terhadap rumah tangga tidak miskin kota.
Dampak terhadap rumah tangga tidak miskin di kota lebih besar dibandingkan
rumah tangga miskin di kota.
Kesimpulan
Pertama, Jawa Tengah, konsumsi pariwisata secara rata-rata lebih tinggi
rumah tangga yang tinggal di perkotaan dibandingkan pedesaan. Ratarata nilai konsumsi pariwisata rumah tangga yang tinggal di perkotaan
sebesar Rp 97,246 sedangkan di pedesaan sebesar Rp 48,965.
Kedua, Kabupaten Semarang, rata-rata nilai konsumsi pariwisata rumah
tangga yang tinggal di perkotaan sebesar Rp 265,506 sedangkan di
pedesaan sebesar Rp 90,535.
Ketiga, determinan konsumsi pariwisata di Jawa Tengah dipengaruhi oleh
jenis kelamin, status nikah, lama sekolah, pendapatan rt per kapita, ratarata lama sekolah anggota rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga,
lokasi desa kota, dan status pekerjaan kepala rumah tangga.
Keempat, determinan konsumsi pariwisata di Kabupaten Semarang
dipengaruhi oleh status nikah, pendapatan rt per kapita, dan rata-rata
lama sekolah anggota rumah tangga.
Kesimpulan
Kelima, determinan partisipasi kerja di Provinsi Jawa Tengah dipengaruhi
oleh status nikah, rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga, dan lokasi
desa kota.
Keenam, determinan partisipasi
dipengaruhi oleh status nikah.
kerja di Kabupaten Jawa Tengah
Ketujuh, angka pengganda sektor pariwisata terhadap faktor produksi pada
tahun 2005 adalah 0.141 dimana 0.043 adalah pengganda terhadap faktor
produksi modal, dan 0.098 adalah angka pengganda terhadap tenaga kerja.
Kedelapan, angka pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga yang
tinggal didesa pada tahun 2005 adalah 2.366 dimana 1.292 adalah pengganda
terhadap rumah tangga miskin di desa dan 1.074 adalah angka pengganda
terhadap rumah tangga miskin di kota.
Kesembilan, angka pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga
pada tahun 2005 adalah 5.244 dimana 2.134 adalah pengganda terhadap
rumah tangga miskin di kota dan 3.109 adalah angka pengganda terhadap
rumah tangga miskin di kota.
Rekomendasi
Pertama, Pengembangan sektor pariwisata dapat
mendorong penanggulangan kemiskinan khususnya
mereduksi rumah tangga miskin yang tinggal didesa juga
rumah tangga miskin yang tinggal di kota.
Kedua, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah
Daerah dapat membuat agenda bersama terkait pariwisata
sebagai sektor yang pro poor dan pro job.
Ketiga, Pemerintah Daerah bekerjasama dengan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat bersama-sama
membangun sekolah pariwisata yang setara diploma atau
sarjana di setiap kabupaten / kota untuk memenuhi
kebutuhan terhadap tenaga pariwisata yang handal dan
profesional ke depan.
TERIMA KASIH
2015
https://independent.academia.edu/ArifRahmanHakim
PARIWISATA RUMAH TANGGA, DAN
PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA
(STUDI DI KAB. SEMARANG &
PROVINSI JAWA TENGAH )
SRI SUBANTI(1)
MULYANTO(2)
NUGHTOH A KURDI
ARIF RAHMAN HAKIM
2015
(1)PUSPARI (2) PIPW
LPPM UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Latar Belakang
2
Sektor pariwisata patut dipertimbangkan sebagai alternatif
andalan dalam rangka pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Pengembangan sektor pariwisata tidak hanya berhenti pada
identifikasi destinasi wisata potensial sebagai penyangga daerah
tujuan wisata utama melainkan determinan konsumsi pariwisata
rumah tangga dan partisipasi kerja sektor pariwisata,
Karena ketika sektor pariwisata dikembangkan seyogyanya
sumber daya dapat disediakan dari perekonomian lokal (ex.
tenaga kerja, bahan baku, dsb)
Disatu sisi, kemajuan sektor pariwisata dapat dimanfaatkan
untuk memajukan seluruh sektor perekonomian dalam bentuk
agenda bersama penanggulangan kemiskinan dan penciptaan
lapangan kerja
Tujuan Penelitian
Mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata baik di
kabupaten Semarang maupun provinsi Jawa
Tengah
Mengetahui
faktor-faktor
apa
saja
yang
mempengaruhi keputusan individu bekerja pada
sektor pariwisata baik di kabupaten Semarang
maupun provinsi Jawa Tengah
Melakukan simulasi pengembangan kebijakan
sektor pariwisata khususnya di provinsi Jawa
Tengah
3
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat memberikan justifikasi
pentingnya sektor pariwisata sebagai salah
satu andalan pembangunan ekonomi baik di
kabupaten semarang maupun provinsi jawa
tengah
Hasil penelitian dapat memberikan alternatif
kebijakan bagi pemerintah daerah dalam
mengembangkan sektor pariwisata untuk
mendorong
pembangunan
ekonomi
berkelanjutan.
4
Metode Penelitian
5
Konsumsi Pariwisata
Sumber Data :
Susenas Kor dan Modul 2008
Susenas Kor dan Modul 2011
Tahapan
Konstruksi variabel
Membangun data set
Menggabung data set
Estimasi konsumsi pariwisata menurut sosial
ekonomi
Konsumsi pariwisata merupakan kategori konsumsi
non makan sebulan lalu. Kategori konsumsi
pariwisata termasuk tempat pangkas rambut, salon
kecantikan, penjahit, klub kesehatan, dan
sebagainya; penginapan selama perjalanan atau
penginapan untuk sekolah; transportasi publik baik
lokal maupun jarak jauh i.e bus dan kereta api; emas
dan arloji; telepon seluler; buku i.e buku sekolah,
koran dan majalah, mainan, dan penunjang hobi
lainnya; dan TV kabel, hewan peliharaan, ongkos
berobat ke dokter hewan, olahraga, klub, bioskop,
dan konser
6
Konsumsi Pariwisata : Model dan
Deskripsi Variabel
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Partisipasi Kerja
Sektor Pariwisata
7
Variabel
Variabel Terikat
probtourism
individu bekerja disektor pariwisata atau tidak; 1 =
bekerja sektor pariwisata dan 0 = tidak bekerja sektor
pariwisata
Variabel Bebas (Karakteristik individu)
jenis kelamin individu
jenkel
usia individu
usia
usia individu kuadrat
usia^2
status pernikahan; 1 = menikah dan 0 = tidak menikah
statusnikah
lamasekolah
sekolah tertinggi yang ditamatkan
statuskrt
status individu sebagai kepala rumah tangga; 1 = kepala
rumah tangga dan 0 = bukan kepala rumah tangga
Variabel Bebas (Kondisi Ekonomi)
pendapatanrtkapita total pendapatan rumah tangga dibagi jumlah anggota
rumah tangga
asetrumah
kepemilikan aset rumah; 1 = memiliki rumah dan 0 =
tidak memiliki rumah
rata2lamasekolahrt jumlah lama sekolah dari sekolah tertinggi yang
ditamatkan setiap individu dalam rumah tangga dibagi
jumlah anggota rumah tangga
Variabel Bebas (Kondisi Sosial Demografi)
jmlart
jumlah anggota rumah tangga
statusiburtkerja
status ibu dalam rumah tangga bekerja atau tidak; 1 =
bekerja dan 0 = tidak bekerja
jmlanakdbwh15
jumlah anak dalam rumah tangga yang berusia dibawah
15 tahun
desakota
lokasi tinggal baik desa maupun kota; 1= kota dan 0 =
desa
Sumber Data :
Susenas Kor dan Modul 2008
Susenas Kor dan Modul 2011
Tahapan
Konstruksi variabel
Membangun data set
Menggabung data set
Estimasi partisipasi kerja sektor
pariwisata
Model empiris partisipasi kerja
sektor pariwisata sebagai berikut
=
0+
1
+
+
+
+
5
8
10
12
+
2
2
Deskripsi
+ 3
+ 6
+
+
13
^2 +
+
11
9
4
+
+
7
15
Metode Penelitian
Skenario Kebijakan
8
Pengembangan
Pariwisata
Sistem
Neraca
Ekonomi
Provinsi
Tengah Tahun 2005
Sosial
Jawa
Tahapan
Penerimaan
Menyusun matriks A, I, I-A,
dan invers (I-A)
Melakukan simulasi dan
analisa dampak terhadap
pengembangan
sektor
pariwisata terhadap :
Neraca Endogen
Sumber Data :
Faktor
Produks
i
1
Institusi
2
Kegiata
n
Produks
i
3
Neraca
Eksogen
faktor produksi,
institusi khususnya rumah
tangga baik yang tinggal
didesa maupun kota
Jumlah
4
Pengeluaran
Neraca Endogen
Neraca
Faktor
Institusi
Kegiatan
Eksogen
Produksi
Produksi
1
2
3
4
0
0
T13
X1
Distribusi
Pendapat
an
Nilai
Eksogen
Tambah
Faktor
Prod.
T21
T22
0
X2
Pendapat
Transfer
Pendapat
an
antar
an
Institusi
Institusi
Institusi
dari Fakt
dari
Prod.
Eksogen
0
L1
Pengeluar
an
Eksogen
Fakt
Produksi
5
Y1
Jumlah
Pengelua
ran
Faktor
Prod.
T32
Perminta
an Akhir
Domestik
L2
Tabungan
Y2
Jumlah
Pengelua
ran
Institusi
T33
Transaksi
Antar
Kegiatan
Produksi
(I-O)
L3
Impor dan
Pajak Tak
Langsung
Y3
Jumlah
Pengeluar
an
Kegiatan
Prod.
X3
Ekspor
dan
Investasi
R
Transaksi
antar
Eskogen
Jumlah
Pengelua
ran
Eksogen
Total
5
Y1
Jumlah
Pendapat
an Fakt
Prod.
Y2
Jumlah
Pendapat
an
Institusi
Y3
Jumlah
Output
Kegiatan
Produksi
Jumlah
Pendapat
an
Eksogen
9
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
Konsumsi Makan dan Non Makan menurut Rumah Tangga
di Provinsi Jawa Tengah (Rupiah)
Hasil & Pembahasan
Hasil & Pembahasan
11
Konsumsi Pariwisata Rumah Tangga menurut Desa dan
Kota di Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang
Konsumsi Pariwisata Rumah Tangga di Provinsi Jawa Tengah
Jenis
constourism
Obs
2,667
Jenis
constourism
Mean
97,246
Kota
Std.Dev Min
303,135 1,200
Max
11,200,000
Obs
4,040
Mean
48,965
Desa
Std.Dev
146,209
Min
Max
649 6,520,890
Konsumsi Pariwisata Rumah Tangga di Kabupaten Semarang
Obs
60
Mean
265,506
Kota
Std.Dev
531,599
Min
7,014
Max
3,069,110
Obs
129
Mean
90,535
Desa
Std.Dev Min
167,770 1,600
Max
1,210,200
Hasil &
Pembahasan
12
Variabel
Independen
Variabel Dependen : konspariwisata (Model 1)
jenkel
usia
usia^2
statusnikah
lamasekolah
pendapatanrtkapita
rata2lamasekolahrt
jmlart
jmlanakdbwh15
desakota
asetrumah
krt_tourism
krt_agr
krt_ind
krt_serv
krt_servbr
Number of obs
F - Stat
Prob > F
R-squared
Keterangan
Konsumsi Pariwisata
(Model 1)
Jawa Tengah
Coef.
Std. Err.
-53321.96 19281.38
-5246.23 1092.56
55.28
12.69
44061.60 18207.61
4827.03 2191.42
0.087
0.04
9050.50 3600.94
17178.53 5263.28
-5046.32 3940.20
19316.18 8663.21
16750.02 12129.90
-20736.68 9974.51
3308
76.660
0.000
0.131
Sign.
***
***
***
**
**
**
***
***
**
**
Kab Semarang
Coef.
Std. Err.
-96156.01 98797.48
-4823.70 7969.56
29.85
95.86
164721.40 73041.96
-4903.65 5481.43
0.44
0.08
-1803.48 10211.93
61874.55 17229.31
-46360.39 32147.17
-5615.28 34971.89
-36914.08 97904.84
6707.56 60713.60
* = sign. Alpha 10%
** = sign. Alpha 5%
*** = sign. Alpha 1%
105
14.490
0.000
0.597
Sign.
**
***
***
Jawa Tengah, faktor yang mempengaruhi
konsumsi pariwisata adalah
jenkel => hubungan (-)
usia => hubungan (-)
usia^2 => hubungan (+)
status nikah => hubungan (+)
lama sekolah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah art => hubungan (+)
jumlah art => hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) => hubungan
(-)
aset rumah => hubungan (+)
krt_tourism => hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah adalah
status nikah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
Hasil &
Pembahasan
13
Variabel
Independen
jenkel
usia
Variabel Dependen : konspariwisata (Model 2)
usia^2
statusnikah
lamasekolah
pendapatanrtkapita
rata2lamasekolahrt
jmlart
jmlanakdbwh15
desakota
asetrumah
krt_tourism
krt_agr
krt_ind
krt_serv
krt_servbr
Number of obs
F - Stat
Prob > F
R-squared
Keterangan
Konsumsi Pariwisata
(Model 2)
Jawa Tengah
Coef.
Std. Err. Sign.
-43763.11 21404.73 **
787.47 2502.82
-10.97
28.31
41127.43 18617.76 **
5163.06 2271.08 **
0.086
0.04 **
8764.60 3502.91 ***
16410.95 5482.47 ***
-5796.51 3830.06
20215.94 8692.83 **
16232.72 12032.97
-131318.50 64815.69 **
-142408.90 66664.25 **
-130735.60 62640.49 **
3308
76.440
0.000
0.133
Kab Semarang
Coef.
Std. Err. Sign.
-100434.90 102586.30
57.15 20170.79
-33.90
168440.10
-3665.96
0.46
-1969.24
65406.49
-45301.89
-1138.50
-30215.14
215.26
70790.22 **
7228.83
0.07 ***
9450.15
18666.41 ***
33270.61
34536.39
90957.98
-74945.00 452182.10
-155771.30 441143.10
-107514.80 451169.70
* = sign. Alpha 10%
** = sign. Alpha 5%
*** = sign. Alpha 1%
105
12.680
0.000
0.608
Jawa Tengah, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah
jenkel => hubungan (-)
status nikah => hubungan (+)
lama sekolah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah art => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) => hubungan
(-)
krt_agr => hubungan (-)
krt_ind => hubungan (-)
krt_serv => hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah adalah
status nikah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
Hasil &
Pembahasan
14
Variabel
Independen
jenkel
usia
Variabel Dependen : konspariwisata (Model 3)
usia^2
statusnikah
lamasekolah
pendapatanrtkapita
rata2lamasekolahrt
jmlart
jmlanakdbwh15
desakota
asetrumah
krt_tourism
krt_agr
krt_ind
krt_serv
krt_servbr
Number of obs
F -Stat
Prob > F
R-squared
Keterangan
Konsumsi Pariwisata
(Model 3)
Jawa Tengah
Kab Semarang
Coef.
Std. Err. Sign.
Coef.
Std. Err. Sign.
-44730.00 21525.39 **
-106948.30 103696.60
700.97 2497.33
984.96 21654.04
-10.18
28.24
41509.40 18693.24 **
5089.72 2269.87 **
0.086
0.04 **
8810.09 3513.25 ***
16400.62
-5737.12
20273.32
16066.74
-147305.10
-128261.40
-139353.70
5485.70
3840.09
8703.42
12006.87
64250.02
64578.72
66396.99
***
**
**
**
**
-44.92
173583.00
-3325.77
0.46
-2154.02
232.12
74422.21 **
7644.42
0.07 ***
9651.76
65284.15 18796.83 ***
-45914.44 33580.48
-1334.17 34755.83
-29088.51 91198.22
-97294.63 441545.60
-92667.90 481689.50
-174614.20 471594.00
-126924.50 62425.96 **
-127678.80 485280.60
3308
105
73.520
12.150
0.000
0.000
0.133
0.608
* = sign. Alpha 10%
** = sign. Alpha 5%
*** = sign. Alpha 1%
Jawa Tengah, faktor yang mempengaruhi
konsumsi pariwisata adalah
jenkel => hubungan (-)
status nikah => hubungan (+)
lama sekolah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah art => hubungan (+)
jumlah art => hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) => hubungan
(+)
krt_tourism => hubungan (-)
krt_agr => hubungan (-)
krt_ind => hubungan (-)
krt_servbr => hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor yang
mempengaruhi konsumsi pariwisata
adalah adalah
status nikah => hubungan (+)
pendapatanrtperkapita => hubungan
(+)
jumlah art => hubungan (+)
Hasil &
Pembahasan
15
Partisipasi Kerja
Sektor Pariwisata
Variabel Dependen : Probtourism
Variabel
Jawa Tengah
Kab. Semarang
Coef.
Sign. Coef. Std. Err. Sign.
Std.
Err.
jenkel
0.171 0.262
-17.178 2258.364
usia
0.034 0.056
-0.298
0.241
usia^2
-0.001 0.001
0.004
0.003
-0.775 0.300 ***
-3.467
2.063 *
statusnikah
lamasekolah
-0.132 0.043 ***
-0.371
0.276
statuskrt
0.340 0.387
1.416
2.479
pendapatanrtkapita
0.000 0.000
0.000
0.000
rata2lamasekolahrt
0.095 0.057 *
0.149
0.315
jmlart
-0.009 0.074
-0.227
0.445
statusiburtkerja
0.715 0.468
20.610 2258.367
jmlanakdbwh15
0.060 0.125
0.445
0.670
desakota
-0.844 0.204 ***
0.291
0.991
asetrumah
-0.341 0.238
-1.272
1.185
konstanta
-2.301 1.139 **
22.772 2258.371
Number of obs
6802
234
LR chi2(13)
57.000
15.070
Prob > chi2
0.000
0.303
Pseudo R2
0.044
0.240
Jawa Tengah, faktor yang
mempengaruhi probabilitas
individu bekerja di sektor
pariwisata adalah
status nikah => hubungan (-)
lama sekolah => hubungan
(+)
rata2 lama sekolah =>
hubungan (+)
lokasi tinggal (desakota) =>
hubungan (-)
Kabupaten Semarang, faktor
yang mempengaruhi
probabilitas individu bekerja di
sektor pariwisata adalah
status nikah => hubungan (-)
Hasil & Pembahasan
16
Variabel Dependen : Probtourism
Jawa Tengah
Kab. Semarang
Variabel
Sign.
Odd.
Std.
Odd.
Std. Err. Sign.
Ratio
Err.
Ratio
0.311
0.000
0.000
jenkel
1.186
0.058
0.743
0.179
usia
1.035
usia^2
0.999
0.001
1.004
0.003
0.138 ***
0.031
0.064 *
statusnikah
0.461
lamasekolah
0.877
0.038 ***
0.690
0.190
statuskrt
1.405
0.544
4.121
10.216
pendapatanrtkapita 1.000
0.000
1.000
0.000
rata2lamasekolahrt 1.100
0.062 *
1.160
0.365
jmlart
0.074
0.797
0.354
0.991
statusiburtkerja
0.956
8.93E+08 2.02E+12
2.045
jmlanakdbwh15
0.133
1.560
1.046
1.062
desakota
0.088 ***
1.338
1.327
0.430
0.711
asetrumah
0.170
0.280
0.332
Number of obs
234
6802
LR chi2(13)
15.070
57.000
0.000
Prob > chi2
0.303
0.044
Pseudo R2
0.240
Partisipasi Kerja
Sektor Pariwisata
Jawa Tengah
Status nikah, peluang individu dengan
status menikah untuk bekerja di sektor
pariwisata sebesar 0.461 kali lebih kecil
dibandingkan individu yang tidak
menikah.
Lama sekolah, semakin lama seorang
individu bersekolah atau dengan kata
lain setiap tambahan setahun bersekolah
maka peluang individu untuk bekerja di
sektor pariwisata sebesar 0.877 kali
lebih kecil.
Rata-rata lama sekolah art, semakin
tinggi rata-rata sekolah anggota rumah
tangga maka peluang individu untuk
bekerja di sektor pariwisata 1.1 kali lebih
besar
Desakota, peluang individu yang tinggal
di kota untuk bekerja di sektor
pariwisata sebesar 0.43 kali lebih kecil
dibandingkan yang tinggal didesa.
Kabupaten Semarang
Status nikah, peluang individu dengan status menikah
untuk bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.031 kali
lebih kecil dibandingkan individu yang tidak menikah.
Hasil & Pembahasan
17
Marginal Effect After Logit | y = Pr(tourism) (predict)
Partisipasi Kerja Sektor
Pariwisata
0.0158
0.0006
Jawa Tengah
Kab. Semarang
Di
Jawa
Tengah,
probabilitas
rata-rata
X
dy/dx Sign.
X
dy/dx Sign.
individu bekerja di sektor
0.003
1.354 -0.011
1.436
jenkel
pariwisata adalah sebesar
0.001
37.193 0.000
36.496
usia
1,5%. Nilai ini lebih tinggi
usia^2
0.000
1521.690 0.000
1464.150
dibandingkan
di
Kabupaten
Semarang
statusnikah
-0.015 **
0.744 -0.009 *
0.778
sebesar 0.06%.
lamasekolah
-0.002 ***
8.433 0.000
8.923
Bagi individu yang tinggal
statuskrt
0.005
0.486 0.001
0.449
dikota maka probabilitas
193555.000 0.000
246962.000
pendapatanrtkapita 0.000
rata-rata individu bekerja
rata2lamasekolahrt 0.001 **
6.726 0.000
7.103
pada sektor pariwisata di
Jawa Tengah sebesar 0.02
jmlart
0.000
4.265 0.000
4.150
persen. Nilai ini lebih
statusiburtkerja
0.014
0.201 1.000
0.265
rendah dibandingkan di
jmlanakdbwh15
0.001
0.875 0.000
0.688
Kabupaten
Semarang
desakota
-0.013 ***
1.505 0.000
1.577
sebesar 0.06%.
asetrumah
-0.006
0.873 -0.001
0.838
Variabel
Hasil dan Pembahasan
18
Angka Pengganda Sektor Pariwisata terhadap Faktor Produksi
Persentase
Nilai
0.100
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
0.080
0.060
0.040
0.098
0.043
Tenaga
Kerja
Modal
0.020
0.000
80.00
60.00
40.00
69.31
30.69
Tenaga Kerja
Modal
20.00
0.00
Sumber : SNSE Jawa Tengah 2005, Diolah
Pengganda sektor pariwisata terhadap faktor produksi sebesar 0.141
dimana :
• 0.043 adalah pengganda terhadap faktor produksi modal;
• 0.098 adalah angka pengganda terhadap tenaga kerja.
Dampak terhadap faktor produksi tenaga kerja lebih besar
dibandingkan faktor produksi modal.
Hasil dan Pembahasan
19
Angka Pengganda Sektor Pariwisata terhadap Institusi Rumah Tangga Di Desa
Persentase
Nilai
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
1.500
1.000
0.500
1.292
1.074
RT - Miskin
Desa
RT - Tidak
Miskin Desa
0.000
60.00
40.00
20.00
54.60
45.40
RT - Miskin
Desa
RT - Tidak
Miskin Desa
0.00
Sumber : SNSE Jawa Tengah 2005, Diolah
Pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga di desa sebesar 5.244
dimana :
• 1.292 adalah pengganda terhadap rumah tangga miskin desa;
• 1.074 adalah angka pengganda terhadap rumah tangga tidak miskin desa.
Dampak terhadap rumah tangga miskin di desa lebih besar dibandingkan
rumah tangga tidak miskin di desa.
Hasil dan Pembahasan
20
Angka Pengganda Sektor Pariwisata terhadap Institusi Rumah Tangga Di Kota
Persentase
Nilai
Skenario Kebijakan
Pengembangan Pariwisata
4.000
3.000
2.000
1.000
3.109
2.134
RT - Miskin
Kota
RT - Tidak
Miskin Kota
0.000
60.00
40.00
20.00
59.30
40.70
RT - Miskin
Kota
RT - Tidak
Miskin Kota
0.00
Sumber : SNSE Jawa Tengah 2005, Diolah
Pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga di kota sebesar 5.244 dimana :
• 2.134 adalah pengganda terhadap rumah tangga miskin kota;
• 3.109 adalah angka pengganda terhadap rumah tangga tidak miskin kota.
Dampak terhadap rumah tangga tidak miskin di kota lebih besar dibandingkan
rumah tangga miskin di kota.
Kesimpulan
Pertama, Jawa Tengah, konsumsi pariwisata secara rata-rata lebih tinggi
rumah tangga yang tinggal di perkotaan dibandingkan pedesaan. Ratarata nilai konsumsi pariwisata rumah tangga yang tinggal di perkotaan
sebesar Rp 97,246 sedangkan di pedesaan sebesar Rp 48,965.
Kedua, Kabupaten Semarang, rata-rata nilai konsumsi pariwisata rumah
tangga yang tinggal di perkotaan sebesar Rp 265,506 sedangkan di
pedesaan sebesar Rp 90,535.
Ketiga, determinan konsumsi pariwisata di Jawa Tengah dipengaruhi oleh
jenis kelamin, status nikah, lama sekolah, pendapatan rt per kapita, ratarata lama sekolah anggota rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga,
lokasi desa kota, dan status pekerjaan kepala rumah tangga.
Keempat, determinan konsumsi pariwisata di Kabupaten Semarang
dipengaruhi oleh status nikah, pendapatan rt per kapita, dan rata-rata
lama sekolah anggota rumah tangga.
Kesimpulan
Kelima, determinan partisipasi kerja di Provinsi Jawa Tengah dipengaruhi
oleh status nikah, rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga, dan lokasi
desa kota.
Keenam, determinan partisipasi
dipengaruhi oleh status nikah.
kerja di Kabupaten Jawa Tengah
Ketujuh, angka pengganda sektor pariwisata terhadap faktor produksi pada
tahun 2005 adalah 0.141 dimana 0.043 adalah pengganda terhadap faktor
produksi modal, dan 0.098 adalah angka pengganda terhadap tenaga kerja.
Kedelapan, angka pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga yang
tinggal didesa pada tahun 2005 adalah 2.366 dimana 1.292 adalah pengganda
terhadap rumah tangga miskin di desa dan 1.074 adalah angka pengganda
terhadap rumah tangga miskin di kota.
Kesembilan, angka pengganda sektor pariwisata terhadap rumah tangga
pada tahun 2005 adalah 5.244 dimana 2.134 adalah pengganda terhadap
rumah tangga miskin di kota dan 3.109 adalah angka pengganda terhadap
rumah tangga miskin di kota.
Rekomendasi
Pertama, Pengembangan sektor pariwisata dapat
mendorong penanggulangan kemiskinan khususnya
mereduksi rumah tangga miskin yang tinggal didesa juga
rumah tangga miskin yang tinggal di kota.
Kedua, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah
Daerah dapat membuat agenda bersama terkait pariwisata
sebagai sektor yang pro poor dan pro job.
Ketiga, Pemerintah Daerah bekerjasama dengan
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat bersama-sama
membangun sekolah pariwisata yang setara diploma atau
sarjana di setiap kabupaten / kota untuk memenuhi
kebutuhan terhadap tenaga pariwisata yang handal dan
profesional ke depan.
TERIMA KASIH
2015
https://independent.academia.edu/ArifRahmanHakim