Perencanaan Pembangunan sistem informasi (1)

Perencanaan Pembangunan

Diktat Kuliah

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Karya Ilmiah Untuk Menambah Kepustakaan :
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Maulana Yusuf Banten

Disusun Oleh :

A. Machron Chairulfalah
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
(STIA) MAULANA YUSUF BANTEN
SERANG
2008
\

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kita panjatkan kehadhirat Alloh Rob yang menciptakan
seluruh alam raya beserta isinya, atas segala kenikmatan yang tidak terkira kita semua dapatkan
dalam menempuh perjalanan hidup ini.

Diktat Kuliah Perencanaan Pembangunan ini dipersiapkan sebagai buku pedoman bagi
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Maulana Yusuf Banten, dalam menempuh
mata kuliah Perencanaan Pembangunan.
Setiap manusia dimana pun pasti ada titik kelemahan dan kekurangan, bigitu juga
dalam penyusunan diktat ini pasti banyak sekali kekurangannya. Apalagi dalam penyusunan
diktat kulaih ini bermula dari persiapan perkuliahan dan handout mahasiswa. Mohon maaf yang
paling dalam kepada rekan-rekan sejawat dimana pun berada yang merasa terkutip di tulisannya
didalam diktat kuliah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan sekali kritik dan saran dari
berbagai pihak untuk perbaikan diktat ini di masa yang akan datang.
Semoga diktat ini mencapai tujuan yang diharapkan yaitu bermanfaat bagi penulis
sendiri maupun bagi masyarakat.
Serang, Maret 2008
Penulis,
A. Machron Chairulfalah
BAB I

PENDAHULUAN
A. Esensi Dan Ruang Lingkup Materi Perencanaan Pembangunan
Materi Kuliah ini membahas mengenai dasar Teori dan Strategi yang dijadikan kerangka
berbikir (frame of thinking) dalam memahami Perencanaan Pembangunan, baik dari segi urgensi,

proses, fungsi, sistem maupun kelembagaannya. Selanjutnya dibahas pula mengenai modelmodel, konsep-konsep pembangunan dan perencanaan pembangunan dalam berbagai perspektif
yang akan dijadikan basis dalam menganalisis proses Perencanaan Pembangunan.
Adapun Ruang Lingkup Materi Perencanaan Pembangunan meliputi :
I. Pendahuluan
a) Esensi dan Ruang Lingkup Materi Perencanaan Pembangunan
b) Landasan Filosofis Perencanaan Pembangunan Dan Kaitannya Dengan Administrasi
Negara
II. Pengertian Dasar, Teori Dan Strategi
a) Pengertian Tentang Teori Dan Strategi
b) Hubungan dan relevansi Teori dengan Strategi Pembangunan
III. Pengertian Perencanaan
a) Arti Perencanaan Sebagai Proses, Metoda, Sistem
b) Berbagai fungsi dan jenis perencanaan
c) Beberapa alternatif strategi pembangunan
IV. Konsep Pembangunan (Arti Dan Model)
a) Pendefinisian pembangunan

b) Berbagai pemahaman tentang konsep pembangunan
c) Model-model pembangunan dan pergeserannya.
V. Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan Pembangunan

a) Alasan-alasan terjadinya perubahan dari Perencanaan Ekonomi ke Perencanaan
Pembangunan
b) Proses perencanaan pembangunan
c) Unsur-unsur pokok dalam perencanaan pembengunan
VI. Keperluan Dan Pentingnya Perencanaan Pembangunan
a) Alasan-alasan perlunya Perencanaan Pembangunan berbagai negara
b) Keterlibatan Pemerintah / negara dalam Perencanaan Pembangunan
VII. Ciri-ciri Dan Tujuan Perencanaan Pembangunan
a) Ciri-ciri Perencanaan Pembangunan
b) Tujuan Perencanan Pembangunan
c) Kelemahan Perencanaan Pembangunan di Negara Berkembang
VIII. Teknik-teknik Perencanaan Dan Evaluasi
a) Beberapa Teknik pembuatan/penyusunan sebuah Perencanaan
b) Pengambilan keputusan sebagai hasil penyusunan sampai evaluasi perencanaan
IX. Perencanaan Dan Pelaksanaan
a) Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi program

b) Kendala yang dihadapi dalam implementasi
X. Perencanaan Dan Pembiayaan Pembangunan
a) Kaitan perencanaan dan Anggaran Biaya

b) Prosedur usulan DUK dan DIK
c) Pengawasan dan monitoring
XI. Administrasi Pembangunan
a) Pengertian Administrasi Pembangunan dalam menunjang Perencanaan Pembangunan
b) Perlunya reformasi Pembangunan Administrasi
XII. Organisasi Perencanaan Pembangunan
a) Peran dan fungsi Organisasi Perencanaan pembangunan
b) Hubungan antar lembaga instansi terkait
XIII. Mekanisme Perencanaan Pembangunan
a) Model Bottom Up dan Top Down Planning
b) Integrasi kedua model tersebut
XIV. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan
a) Arti dan perlunya partisipasi masyarakat
b) Pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program
B. Landasan Filosofis Perencanaan Pembangunan Dan Kitannya Dengan Administrasi Negara

Filosofi menurut R.A. Supriyono dalam buku Manajemen Strategi Dan Kebijakan
Bisnis, adalah seperangkat keyakinan pokok yang menentukan parameter-parameter untuk bisnis
dan mendorong semangat bagi para karyawannya (1998 : 41).
Dalam pembahasan disini landasan filosofi dalam perencanaan pembangunan yang

dimaksud adalah bentuk nilai-nilai yang menjadi dasar dibenarkan mengadakan perencanaan
pembangunan pada administrasi negara suatu negara.
Manusia sebagai mahluk sosial selalu hidup bersama, berkelompok, karena manusia
secara inhaerent menyadari dalam dirinya terdapat berbagai keterbatasan kemampuan. Berbagai
keterbatasan tersebut tidak memungkinkan seseorang untuk memenuhi semua kebutuhannya
dengan memuaskan apabila bekerja sendiri-sendiri, itulah diperlukan kerjasama dalam suatu
tatanan masyarakat. Pada masyarakat yang lebih kompleks dalam bentuk negara maka
pengaturan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan akibat berbagai keterbatasan tersebut diatur oleh
negara dan pemerintahannya supaya terjadi keteraturan dan keharmonisan masyarakat. Gerald F.
Coiden membayangkan dunia ini merupakan arena “binatang jalang” seandainya tidak ada halhal yang bersifat publik, yang sebenarnya dimaksudkan untuk melindungi keselamatan dan
kenyamanan individu dari segala macam ancaman. Pendapat Gerald F. Coiden ini sesuai dengan
tujuan Negara Modern saat ini bukan saja sebagai penjaga malam tetapi sekaligus sebagai
pembentuk negara kesejahteraan (making walfare state).
Pengaturan negara dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya merupakan tugas dan
kewajiban negara. Menurut R. Kranenburg yang dikutip Mirriam Budihardjo dalam buku
Dasar-dasar Ilmu Politik, bahwa : “negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan
oleh sekelompok manusia yang disebut negara. ..... negara sebagai organisasi kekuasaan itu
karena manusia hidup dalam wadah negara dan memerlukan negara karena kebutuhan manusia
sangat beranekaragam, cita-cita yang beranekaragam, dan kemampuan manusia mempunyai
keterbatasan, maka kekuasaan merupakan sarana untuk memudahkan terwujudkan kehendak

masyarakat atau negara”.
Pernyataan R. Kranenburg tersebut tugas negara secara politis dalam memenuhi
kebutuhan rakyatnya dan untuk merealisasikan diperlukan administrasi negara. Seperti

dikemukakan oleh Dimock & Dimock (Marshall Edward Dimock & dan isterinya Gladys
Ogden Dimock) dalam Ilmu Administrasi Negara menyatakan bahwa administrasi negara juga
merupakan bagian dari ilmu politik yang mempelajari penentuan kebijaksanaan negara dalam
suatu proses yang dimulai dengan pemilihan dan berlangsung melalui partai-partai politik,
badan-badan perwakilan rakyat, hingga pada badan administrasi sendiri. Seperti halnya dengan
ilmu politik, administrasi negara adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dikehendaki
rakyat melalui pemeintah dan cara mereka memperolehnya.
Pendapat senada dikemukakan juga oleh Dwight Waldo dalam bukunya Introduction to
The Study of Public Administration bahwa politik yang menetapkan tujuan dan administrasi yang
merealisasikan /melaksanakan tujuan tersebut.
Dari kedua pendapat tadi dapat disimpulakan bahwa negara dalam perspektif politik
berusaha meujudkan pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui perencanaan pembangunan dan
administrasi negara yang merealisasikan atau melaksanakannya.
Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Miftah Thoha dalam buku Dimensi-dimensi
Prima Administrasi Negara menyatakan bahwa : “pilar fundamental dari administrasi negara
adalah kebijakan publik”. Seperti kita ketahui bahwa salah satu bentuk dari kebijakan publik

yang paling tertinggi di negara (RI) adalah GBHN yang didalamnya terdapat Perencanaan
Pembangunan.
Dari

pendapat

tersebut

maka

administrasi

negara

bukan

saja

merealisasikan/melaksanakan tujuan negara tetapi juga berusaha merumuskan apa-apa saja yang
akan dicapai dalam menuju tujuan negara tersebut melalui perencanaan pembangunan.

Maka segala bentuk kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan umum itulah yang
menjadi cakupan Administrasi Negara. Administrasi Negara amat erat hubungannya dengan soal
pemberian jasa dan barang yang bersifat publik.
Dalam hal Administrasi Negara berkaitan dengan pelaksanaan hukum dan pemberian
pelayanan umum. Ini merupakan fungsi dasar yang harus dilaksanakan/dilakukan secara efektif,
efesien, dan selaras denagn cita rasa rakyat serta sesuai dengan keinginan dan kebutuhan rakyat,

yang akhirnya kondisi tersebut tadi Administrasi Negara merupakan “titik temu” antara hasrat
dan harapan rakyat dengan pemerintah.
Dengan demikian Administrasi Negara adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang
dikehendaki rakyat melalui pemerintah dan cara mereka memperolehnya. Sesuai dengan
pendapat Dimock & Dimock bahwa hal-hal yang mendapat perhatian utama dalam studi
Administrasi Negara adalah mengenai apa yang dilakukan pemerintah dan bagaimana
melakukannya.
Fungsi Administrasi Negara di negara-negara yang sedang membangun sangat dominan,
karena keberhasilan atau kegagalan suatu program pembangunan dilimpahkan pada kemampuan
sistem Administrasi Negara yang ditetapkan Negara tersebut. Hal ini jika dikaitkan dengan
pendapat Leonardo D. White bahwa Administrasi Negara terdiri dari semua operasi yang
bertujuan untuk melaksanakan Public Policy atau kebijaksanaan publik.
Kemampuan administrasi negara mencapai hasil maksimal program pembangunan

untuk memenuhi tuntutan masyarakatnya sangat tergantung membuat dan merealisasikan
kebijaksanaan umum (public policy), yaitu ada 4 tahap :
1). Formulasi Kebijakan
Pelaksanaan dengan persoalan bagaimana masalah-masalah public memperoleh perhatian
para pembuat kebijakan, bagaimana asal-usul kebijakan dirumuskan untuk menanggapi
masalah-masalah tertentu dipilih untuk dirumuskan/diformulasikan dari tuntutan kebijakan
(policy Demand) dengan keputusan kebijakan (policy decision)
2). Implementasi Kebijakan
Yaitu aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan suatu kebijakan secara efektif.
Pelaksanaan aneka ragam program yang dimaksudkan dalam kebijakan adalah aspek proses
kebijakan.
3). Evaluasi Kebijakan

Bertujuan untuk mengukur efektivitas dan dampak kebijakan dengan alat-alat antara lain
performance Budgeting (anggaran disusun bedasarkan kegiatan), program budgeting
(anggaran disusun berdasarkan program) dan performance auditing.
4). Terminasi Kebijakan
Yaitu proses penyelesaian kebijakan pemerintah manakala kebijakan mulai tiada. Ini
saatnya langkah mengoreksi kebijakan menyimpang atau tidak, berhasil atau tidak, dan
apakah perlu diambil kebijakan baru sebagai tindak lanjutnya.

Bagi bangsa yang sedang membangun kegiatan negara adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan keadalian sosial bagi seluruh rakyat, maka sarana untuk itu adalah tidak lain
Administrasi Negara. Tetapi Administrasi Negara disini bukan pengertian administrasi negara
sebagai alat atau sarana dalam pengertian fisik – mati (hanya sebagai teknik, prosedur, dan
mekanik) melainkan sebagai alat atau sarana dalam pengertian organisme yang dinamik. Maka
disini studi Administrasi Negara di Negara yang sedang membangun tidak saja menyajikan soal
teknik dan prosedur melainkan menunjukan bagaimana mengorganisasikan dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk memakmurkan kehidupan
masyarakatnya.
Pembangunan adalah seatu proses untuk mengubah suatu kondisi untuk mencapai suatu
kondisi yang lebih baik. Maka tentu saja pembangunan akan mengakibatkan berbagai perubahan.
Administrasi negara mempunyai konsekuensi selain administrasi negara harus
menyelenggarakan pembangunan, juga administrasi negara harus malakukan penyelesaian
terhadap kasus-kasus atau permasalahan yang timbul dalam proses pembangunan.
Konsekuesi ini mendorong studi administrasi negara untuk meningkatkan
kemampuannya dalam membuat determinasi public policy yang lebih berdaya guna dan berhasil
guna agar kegiatan pemerintahan dapat diselenggarakan secara produktif, praktis, dan menempuh
cara-cara yang bijaksana.

Administrasi negara mengambil bagian aktif dalam keseluruhan proses pemerintahan

bukan hanya berkenaan dengan proses kebijakan tetapi juga berkepentingan terhadap adanya
korps aparatur pemerintahan yang berkemampuan tinggi.
Peranan studi Administrasi Negara melekat dalam pentingnya Administrasi Negara yaitu
:
1. Peranan Administrasi Negara sebagai Stabilisator masyarakat.
2. Peranan Administrasi Negara dalam perubahan sosial
3. Peranan Administrasi Negara sebagai kunci masyarakat modern.
Pembangunan pasti akan menimbulkan akses akibat perubahan yang kadang-kadang
amat fundamental yaitu adanya nilai yang hilang tetapi nilai yang baru belum ditemukan. Maka
kewajiban administrator publik menumbuhkan konformitas terhadap sistem nilai dengan jalan :
1. Melestarikan nilai-nilai dasar yang telah menjadi konsensus nasional.
2. Menegakan segala aturan dan ketentuan kepada setiap anggota masyarakat.
3. Melakukan tindakan preventif terhadap kecenderungan untuk melawan standar perilaku yang
telah dilakukan.

BAB II
PENGERTIAN DASAR, TEORI DAN
STRATEGI
A. Berbagai Pengertian Dasar
1. Perencanaan (Umum) adalah suatu, tindakan dan kegiatan yang rasional berdasarkan
informasi, penilaian dan perhitungan-perhitungan bagi sumber-sumber yang tersedia dan
membutuhkan adanya kewenangan (kompetensi) agar tercapainya tujuan dan sasaran yang
diinginkan (organisasi secara ekonomis, produktif, efektif dan effisien.
2. Perencanaan Pembangunan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang rasional
berdasarkan informasi, penilaian dan perhitungan-perhitungan bagi sumber-sumber yang
tersedia dan membutuhkan dana kewenangan (kompetensi), sehingga terwujudnya
perubahan-perubahan yang mendukung berbagai aspek kehidupan dan penghidupan
masyarakat sesuai dengan tujuannya (pembangunan).
3. Perencanaan strategis menurut John M. Bryson & Miftahudin adalah sekumpulan konsep,
prosedur dan alat-alat (sumber-sumber yang tersedia) sebagai upaya yang konkrit dan disiplin
untuk membuat satu keputusan dan tindakan dalam melaksanakan perencanaan yang efektif
dan effisien
4. Visi menurut R.A. Supriyono adalah pandangan atau wawasan luas manajemen mengenai
kondisi (lingkup, skala dan ukuran) yang ingin dicapai oleh organisasi di masa depan.

5. Misi menurut R.A. Supriyono adalah pernyataan pokok mengenai alasan eksistensi organisasi
dan peta umum arah dan pola organisasi di masa depan. Misi menentukan : (1) bagaimana
kehendak organisasi berinteraksi dengan lingkungannya, dan (2) bagaimana kehendak
organisasi untuk mencapai visi tertentu.
6. Proses menurut J.F. Stoner adalah suatu cara untuk melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan : Rasional; Transparan; Akurat; dan Tepat = Hasil.
7. Sistem menurut Bintoro Tjokroamidjojo adalah suatu hal yang menyeluruh atau suatu
totalitas yang terpadu dan saling berhubungan, saling terkait, saling interaksi dan saling
ketergantungan satu dengan lainnya.
8. Mekanisme adalah struktur bagi gerakan atau proses dari unsur-unsur yang saling kaitmengkait dan tunjang-menunjang dan atau mengisi secara terpadu untuk mencapai tujuan
dan sasaran.
9. Prosedur adalah :
a. suatu pola dalam melaksanakan fungsi dan tugas dengan efektif dan effisien
b. suatu urutan kerja tahap-pertahap agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan
effisien.
10. Strategi adalah suatu pendekatan secara umum dalam memecahkan masalah berorganisasi.
11. Tata kerja adalah suatu urutan cara-cara melaksanakan pekerjaan dengan mempertimbangkan
fasilitas yang tersedia.
12. Paradigma menurut Golossory adalah cara pandang yang fundamental yang melandasi nilainilai tertentu dan berisikan teori, konsep, metodologi dan cara pendekatan yang dapat
dipergunakan para teoritis dan praktisi dalam menanggapi permasalahan baik dalam kaitan
pengembangan ilmu maupun dalam upaya pemecahan permasalahan bagi kemajuan hidup
dan kehidupan kemanusiaan.

13. Komitmen adalah dukungan yang merupakan partisipasi aktif (dari pejabat/pimpinan) dan
keterlibatannya langsung dalam penyediaan dana, fasilitas dan memberikan penghargaan
serta bertanggung jawab positif.
14. Prinsip/azas adsalah suatu poernyataan yang fundamental atau kebenaran umum yang
merupakan pedoman untuk berpikir dan bertindak guna tercapainya tujuan dan sasaran
dengan efektif dan effisien.
15. Prinsip/azas manajemen menurut Bintoro Tjokroamidjojo :
a. Rasionalitas
b. Ekonomis
c. Produktif
d. Efektif
e. effisien
16. Prinsip/azas organisasi menurut Chester Bernard :
a. Pembagian tugas yang jelas
b. Pendelegasian wewenang
c. Pengawasan yang ketat (span of control)
d. Sentralisasi dan desentralisasi
e. Kesatuan perintah (Unity of Commond)
17. Dedikasi adalah pengabdian berlandaskan Imtaq dan Iptek bagi kemajuan organisasi,
masyarakat, bangsa dan negara

18. Partisipasi adalah kebersamaan dan keterbukaan dalam melaksanakan tugas dengan tetap
memenuhi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing.
19. Prestasi adalah meningkatnya effisiensi dan kinerja organisasi berdasarkan/berlandaskan
kompetensi dan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang terus dikembangkan.
20. Akuntabilitas adalah hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi kualitas
maupun norma-norma hukum.
21. Unsur-unsur manajemen menurut G.R. Terry :
A. ORANG/PEGAWAI
B. UANG/DANA
C. BAHAN-BAHAN
D. MESIN-MESIN
E. METODE
F. PASAR/HUMAS
(6 M)
22. Fungsi-fungsi manajemen menurut G.R. Terry :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Penggerakan
d. Pengawasan
23. Faktor-faktor Kepemimpinan menurut BP.7 Pusat Tahun 1978 :

a. Peranan : Sangat Strategis
b. Unsur : Keteladanan
c. Aspek : Konsisten dan Konsekuen
d. Semangat : Kekeluargaan
e. Sikap : Sebagai Pengasuh
Sebagai Pendorong
Sebagai Penuntun
Sebagai Pembimbing
24. Sistem Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal)/Pengawasan Melekat (Waskat) :
a. Komparatif : Laporan-laporan
b. Verifikatif : Prosedur
c. Inspektif : Pengecekan langsung
d. Investigatif : Penyidikan
25. S W O T :
a. Strengh : Kekuatan
b. Weaknes : Kelemahan
c. Opportunity : Peluang/Kesempatan
d. Threat : Ancaman/Tantangan
B. Pengertian Tentang Teori Dan Strategi

Teori adalah ciri utama setiap ilmu, jika sesuatu tidak memiliki teori tersendiri berarti
tidak layak menyatakan sebagai ilmu.
Teori dipergunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena tertentu secara rasional.
Munculnya teori : Masalah  Identifikasi masalah  Postulat  Hipotesis  Riset 
Analisis  Klonklusi/asumsi  Teori.
Teori selalu berkaitan dengan hukum dan prinsip. Hukum adalah pernyataan yang menyatakan
hubungan sebab akibat antara 2 variabel atau lebih. Prinsip adalah yang berlaku secara umum
bagi sekelompok gejala-gejala tertentu yang mampu menjelaskan kejadian yang terjadi.
Strategi pengertiannya dapat dilihat didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa
strategi adalah :
1. ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa (-bangsa) untuk melaksanakan
kebijaksanaan tertentu di perang dan damai;
2. ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh di perang, dikondisi yang
menguntungkan, ...;
3. rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus;
4. ... strategi nasional : seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan berbagai kekuatan
nasional, baik di masa damai maupun di masa perang, untuk mendukung pencapaian tujuan
yang ditetapkan oleh politik nasional.
Menurut Christensen yang dikutip oleh R.A. Supriyono dalam buku Manajemen
Strategi Dan Kebijakan Bisnis menyatakan bahwa : “pengertian strategi dapat ditinjau dari segi
militer, politik, ekonomi dan perusahaan. Dari segi militer, strategi adalah penempatan satuansatuan atau kekuatan-kekuatan tentara di medan perang untuk mengalahkan musuh. Dari segi
politik, strategi adalah penggunaan sumber-sumber nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Dari segi ekonomi, strategi adalah alokasi sumber-sumber yang sifatnya jarang atau
terbatas”(1998 : 7).
Selanjutnya Christensen menyatakan bahwa : “Strategi adalah pola-pola berbagai
tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut,

dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh
perusahaan,, demikian juga sifat perusahaan abik sekarang maupun di masa yang akan
datang”(1998 : 7).
Sedangkan pengertian strategi dapat dilihat dari pendapat Onong Uchjana Effendi
dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa : “.... strategi
komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan
manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis
harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).
Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku ‘Strategi Komunikasi’ menyatakan
bahwa : Sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang
tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi komunikasi,
berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan
mungkin dihadapi di masa depan, guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini,
berarti dapat ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan
perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat. (1984 :10)
B. Hubungan Dan Relevansi Teori dengan Strategi Pembangunan
Dalam hal strategi dalam bidang apa pun tentu harus didukung dengan teori. Begitu juga
pada strategi pembangunan harus didukung dengan teori, dengan teori merupakan pengetahuan
mendasar pengalaman yang sudah diuji kebenarannya. Karena teori merupakan suatu statement
(pernyataan)

atau

suatu

konklusi

dari

beberapa

statement

yang

menghubungkan

(mengkorelasikan) suatu statement yang satu dengan statement lainnya.
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi dalam
pelaksanaan misi. Kata “program” dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif,
sadar dan rasional yang dimainkan oleh pimpinan dalam perumusan strategi organisasi. Strategi
memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan

memberikan pedoman pamanfaatan sumber-sumber daya organisasi yang digunakan untuk
perencanaan dan pencapaian tujuan.
Strategi dapat juga didefinisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap
lingkungannya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa setiap organisasi
(termasuk organisasi negara/pemerintahan) selalu mempunyai strategi. Walau kadang tidak
pernah secara eksplisit dirumuskan. Strategi dapat menghubungkan sumber daya manusia dan
berbagai sumber lainnya dengan tantangan dan rasio yang harus dihadapi dari lingkungan di luar
organisasi.
Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan perkembangan ilmu (termasuk di
dalamnya terdapat berbagai teori) dan teknologi (termasuk berbagai strategi) dengan
pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu (teori) dan teknologi (strategi) dapat merupakan
sumber yang penting dalam proses perumusan kebijakan dan perumusan perencanaan serta
pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian kebijakan pemerintah/negara memberi perhatian
terhadap prospek masa depan berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi. Perumusan
kebijakan (perencanaan) demikian didasarkan juga atas sumbangan dari disiplin ilmu. Kecuali itu
perkembangan dalam dunia ilmu dan teknologi, dengan lengkapnya berbagai teori dan berbagai
teknik/strategi, juga dapat mempengaruhi kualitas administrasi negara suatu negara tertentu.
Antara lain berbagai teknik-teknik dan pendekatan manajemen yang maju dapat dipergunakan
dalam pelaksanaan administrasi negara. Bahkan berbagai peralatan-peralatan baru dapat
meningkatkan efektivitas dan effisiensi administrasi negara. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Public Administration in the Second United Nations
Development Decade : “Developing countries need to give more attention to the management of
scientifi and technological institutions as well as to the application of science and technology to
public administration”.
Dari pernyataan tersebut di atas maka apabila perkembangan administrasi negara makin
maju berkat perkembangan ilmu dan teknologi, maka administrasi negara dapat membuat dan
merumuskan perencanaan pembangunan yang paling tepat untuk dilaksanakan dan
pelaksanaannya dapat tercapai dengan efektif dan effisien.

Peranan strategi menjadi semakin penting akhir-akhir ini. Para pimpinan menyadari
bahwa perumusan tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jelas dapat memberikan arah dan
pedoman bagi organisasinya, termasuk dalam kontek organisasi negara. Sebagai hasilnya,
organisasi berfungsi lebih baik dan jelas, sehingga memungkinkan pimpinan untuk merumuskan
perencanaan pembangunan, rencana-rencana dan kegiatan-kegiatan yang memberi arah
pencapaian tujuan.
Disamping itu, perkembangan lingkungan terjadi sangat pesat yang menambah
pentingnya strategi, yaitu :
(1) Kenaikan tingkat perubahan teknologi;
(2) pertumbuhan kompleksitas pekerjaan manajerial;
(3) peningkatan kompleksitas lingkungan eksternal; dan
(4) semakin panjangnya tenggang waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil di
waktu yang akan datang.
Kebaikan utama perencanaan strategi adalah dalam memberikan pedoman yang
konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan mempergunakan perencanaan strategi, para
manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan tersebut. Jadi, organisasi mempunyai
sasaran dan pengarahan yang jelas. Disamping itu proses perncanaan strategi, membantu manajer
mengantisipasi masalah-masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum terjadi lebih berat.
Kebaikan penting perencanaan strategi lainnya membantu para manajer dalam
pembuatan keputusan. Analisa hati-hati dari perencanaan strategi memberikan kepada para
manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-keputusan
yang baik.
BAB III

PENGERTIAN PERENCANAAN
A. Arti Perencanaan Sebagai Proses, Metode, Dan Sistem

Menurut Henry Mintzberg dalam buku “The Rise and Fall of Strategic Planning”
menyatakan bahwa planning :
(1) ... is the future thinking
(2) ... is controlling the future
(3) ... is decision making
(4) ... is a formalized procedure to produce an articulate results, in the form of an
integrated system of decisions
Perencanaan adalah kegiatan yang mengupayakan dan menyepakati hari depan yang diinginkan
dalam keterkaitan dengan kelaikan, kemungkinan dan kebolehjadian pencapaiannya
(Perencanaan selalu menyangkut keadaan sekarang yang akan diubah, menjadi keadaan yang
diinginkan).
 Kelaikan (= feasibility) terutama dipengaruhi oleh sumberdaya yang dapat disediakan.
 Kemungkinan (= possibility) terutama dipengaruhi oleh kemampuan manajerial.
 Kebolehjadian (= probability) terutama dipengaruhi oleh unsur-unsur lingkungan eksternal yang
pada ummnya jangkauan manajemen organisasi.
Mendiang PM India Jawaharlal Nehru yang dikutip Michael P. Todaro dalam buku
Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga (Jilid 2) menyatakan bahwa : “Perencanaan itu
merupakan latihan inteligensi untuk menghadapi kenyataan-kenyataan dan situasi menurut apa
adanya, dan mencari jalan untuk mengatasi problema-problemanya” (1983 : 163)
Prajudi Atmosudirdjo menyatakan bahwa : Perencanaan adalah perhitungan dan
penentuan daripada apa yang akan dijalankan didalam rangka mencapai rangka mencapai suatu
prapta (objective) yang tertentu, dimana, bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata caranya.
Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan bahwa : Perencanaan merupakan suatu tindakan, akan
tetapi perencanaan sebagai suatu proses karena perencanaan adalah suatu tindakan pilihan yang
terbaik atau menguntungkan dari berbagai pilihan atau alternatif dalam usaha mencapai tujuan
dan sasaran.

G.R. Terry menyatakan bahwa : Perencanaan adalah tindakan pemilihan fakta dan
usaha serta perbuatan dan pebggunaan asumsi-asumsi mengenai masa yang kan datang. Dalam
hal ini menggambarkan serta menstimulir kegiatan-kegiatan yang diusulkan yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perencanaan mempunyai pengertian :
a) Dalam arti seluas-luasnya, tidak lain adalah proses mempersiapkan secara sistematis kegiatankegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
b) Proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana kegiatan untuk
tujuan tertentu.
c) Usaha yang diorganisir berdasarkan perhitungan-perhitungan untuk memajukan perkembangan
tertentu.
Perencanaan sebagai pedoman dalam upaya kita mencapai proses apa-apa yang akan
diinginkan sebagaimana dikemukakan Mendiang Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln
yang dikutip Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ejonomi Di Dunia Ketiga (Jilid 2)
menyatakan bahwa : “Seandainya kita sudah mengetahui lebih dahulu di mana kita berada, dan
apa yang akan kita tuju, maka kita akan mendapatkan kesimpulan yang lebih baik, tentang apa
yang harus kita lakukan, dan bagaimana cara melakukannya” (1983 : 183).
Proses menurut J.F. Stoner adalah suatu cara untuk melaksanakan dan menyelesaikan
suatu pekerjaan secara : rasiona; transparan; akurat; dan tepat sehingga mendapatkan hasil.
Perencanaan ditinjau dari sudut proses, yaitu proses yang berkesinambungan dari segala
kegiatan untuk mencapai tujuan, dimulai dari proses pemikiran, penentuan, tujuan sampai
pelaksaaan kerja sehingga tujuan tercapai.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik melalui 3 pendekatan (3 Approach terhadap
planning) :
A. Mengetahui sifat-sifat/cirri-ciri suatu perencanaan. Perencanaan yang baik ada 10 ciri :

1. Harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Artinya
dengan perencanaan itu tujuan akan mudah dicapai, bukan malah mempersulit
pencapaiannya.
2. Harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh memehami tujuan organisasi.
3. Harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh mendalami teknik-teknik
perencanaan.
4. Harus disertai oleh suatu perincian yang teliti.
5. tidak boleh terlepas sama sekali dari pemikiran pelaksanaan
6. Rencana harus sederhana, artinya susunan rencana itu sistematis, bahasa yang mudah
dipahami dan ada prioritas yang jelas.
7. Rencana harus luwes, yaitu walau pola dasar rencana itu permanen tapi harus ada
kemungkinan perubahan penyesuaian terhadap suatu kondisi tertentu.
8. Di dalam rencana harus terdapat tempat pengambilan resiko.
9. Rencana harus bersifat praktis/pragmatis, yaitu harus dapat tercapai (attainable).
10. Rencana harus merupakan “forecasting” (peramalan atas keadaan yang mungkin
dihadapi).
B. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian yang harus dijawab dengan
memuaskan :
1. What, apa kegiatan-kegiatan yang harus dijalankan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan.
2. Where, dimana kegiatan-kegiatan tertentu hendak dijalankan
3. When, Kapan rencana itu dilaksanakan

4. How, bagaimana cara melaksankan kegiatan-kegiatan ke arah tercapainya tujuan
5. Who, Siapa hal ini menyangkut pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
6. Why, mengapa, secara filosofis mendahului pertanyaan ke- 5 sebelumnya. Hal ini berarti
menyangkut kriteria akan kapabilitas orang yang akan diberikan tugas dan tanggung
jawab dalam melaksanakan rencana tersebut.
C. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan dengan
menggunakan teknik-teknik ilmiah (scientific techniques of problem-solving), meliputi 7
langkah :
1. Mengetahui sifat hakiki dari masalah yang dihadapi. (Know the nature of the problem).
2. Mengumpulkan data (collect data)
3. Penganalisaan data ( analysis of the data)
4. Penentuan bebrapa alternatif (determination of several alternative)
5. Memilih cara yang kelihatannya terbaik (selection of the seeminingly best wal from among
alternatives)
6. Palaksanaan (Execution)
7. Penilaian hasil yang dicapai (evaluation of result)
B. Berbagai Fungsi Dan Jenis Perencanaan
Perencanaan yang didalam operasionalnya dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1) Perencanaan fisik ( Physical planning ), yaitu yang berhubungan dengan sifat-sifat serta
pengaturan gedung-gedung, alat-alat, sarana (material) dan fasilitas yang lazimnya disebut
perencanaan fisik

2) Perencanaan fungsional ( Fungsional planning ), yaitu yang berhubungan dengan fungsi
tertentu dan atau fungsi-fungsi yang terbatas jumnlahnya, contoh : Perencanaan Pegawai
3) Perencanaan secara luas ( Comprehensive planning ), yaitu yang berhubungan dengan
perencanaan yang menyeluruh dalam arti intern dan ekstern dari berbagai kegiatan
organisasi, perencanaan ini mengintegrasikan dari beberapa kegiatan organisasi, contohnya :
Perencanaan Pemulihan Wilayah Aceh Pasca Tsunami
4) Perencanaan yang dikombinasikan (General combination planning ), yaitu perencanaan yang
meliputi berbagai aspek kegiatan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yang ada pada unit kerja
dalam sesuatu organisasi yang mempunyai tujuan sama, dan demikian juga halnya dengan
antar instansi/organisasi. Contoh : Perencanaan Bidang Pendidikan
Perencanaan organisasi harus aktif, dinamis, berkesinambungan, dan kreatif, agar
manajemen tidak hanya akan bereaksi terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta aktif
dalam memanfaatkan lingkungannya.
Ada dua alasan perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :
(1) “Protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan; dan
(2) “Positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya :
1) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;
2) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama;
3) memungkinkan pimpinan memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas; dan
meminimkan pekerjaan yang tidak pasti;
4) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
5) memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;

6) memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi;
7) menghemat waktu, usaha, dan dana.

BAB IV
KONSEPSI PEMBANGUNAN ( ARTI DAN MODEL )

A. Pendefinisian Pembangunan
Istilah yang netral digunakan untuk pembangunan menurut M. Faisal Khan adalah :
 Modernisasi
 Perubahan
 Pemupukan Modal
 Pertumbuhan Ekonomi
 Kemajuan Pengetahuan Dan Teknologi
 Industrialisasi
 Perubahan Sosial Yang Teratur
 Pembangunan Bangsa
 Penyempurnaan Kesejahteraan Umum
 Demokratisasi
 Inovasi Dan Swakarya

Pembangunan disefinisikan sebagai pertumbuhan dari suatu yang lebih rendah menuju keadaan
yang lebih tinggi atau lebih maju.
Pembangunan juga berarti kemajuan yang berjalan setahap demi setahap dan lambat
laun menuju pada kematangan yang dapat diartikan sebagai proses tanpa berhenti ( never ending
proces ).
Sedangkan Pembangunan Nasional pada dasarnya mempunyai 5 pengertian, yaitu :
1. Kesejahteraan ekonomi, baik makmur maupun keadilan;
2. Modernisasi, proses kearah masyarakat maju;
3. Pembangunan bangsa, proses pengembangan masyarakat primodial dengan pelaksanaan
Wawasan Nusantara;
4. Wawasan lingkungan dalam arti memecahkan masalah lingkungan antara lain : Kebodohan
dan kemiskinan;
5. Pembangunan manusia dalam hal ini kualitas sumber daya manusia.

B. Berbagai Pemahaman Tentang Konsep Pembangunan
Konsep pembangunan pada awalnya tidak akan terlepas dari berbagai teori pertumbuhan
ekonomi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
1) Teori Pembangunan Adam Smith, dikenal dengan ‘Teori Hukum Alam’ yang meyakini
berlakunya doktrin ‘hukum alam’ dalam persoalan ekonomi maka wajar kalau ia
menganjurkan kebijakan ‘pasar bebas’ dalam ekonomi. Kekuatan yang tidak terlihat, yaitu
pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara
otomatis, cenderung untuk memaksimumkan kesejahteraan nasional.
2) Teori Ricardian. David Richardo membangun teorinya tentang saling hubungan antara tiga
kelompok dalam perekonomian, yaitu tuan tanah, kapitalis, dan buruh. Keseluruhan
pendapatan nasional dibagi-bagikan kepada tiga kelompok tersebut masing-masing sebagai
uang sewa, keuntungan, dan upah.

3) Teori Malthus. Thomas Robert Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi
terjadi dengan sendirinya, memerlukan berbagai usaha yang konsisten di fihak rakyat. Jadi
proses pembangunan adalah suatu proses naik-turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada
sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi.
4) Teori Mill. John Stuart Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah,
tenaga kerja, dan modal. Peningkatan kesejahteraan hanya mungkin bila tanah dan modal
mampu meningkatkan produksi lebih capat dibanding angkatan kerja.
5) Teori Marxis. Karl Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal,
yaitu : dalam arti luas memberikan tafsiran sejarah dari sudut ekonomi, dalam art sempit
merinci kekuatan yang mendorong perkembangan kapitalis, dan terakhir menawarkan jalan
alternatif tentang pembangunan ekonomi terencana. Dalam penafsiran sejarah bahwa semua
peristiwa sejarah adalah hasil perjuangan ekonomi yang terus menerus di antara berbagai
kelas dan kelompok dalam masyarakat. Dalam perkembangan kapitalis, karena produksi
tunduk pada perubahan maka bila kekuatan produksi bertentangan dengan struktur kelas
masyarakat akan terjadi ‘revolusi sosial’.
6) Teori Schumpeter. Joseph Alois Schumpeter menyatakan bahwa pembangunan adalah
perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran sirkuler (dari produksi barang,
penawaran, permintaan, laba, tabungan, dan bunga).
7) Teori Keynes, hanya ditujukan pada negara kapitalis maju.
8) Teori Rostow, membedakan adanya lima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu :
(1) masyarakat tradisional;
(2) prasyarat untuk tinggal landas;
(3) tinggal landas;
(4) dewasa / maturity; dan

(5) masa konsumsi massal.
9) Teori Lewis. W. Arthur Lewis membangun teori sistematis ‘Pembangunan ekonomi dengan
penawaran buruh yang tidak terbatas’. Pada negara berkembang tersedia buruh melimpah
dengan upah sekedar cukup untuk hidup (subsisten). Pembangunan ekonomi berlangsung
apabila modal terakumulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus dar sektor ‘subsisten’
ke sektor ‘kapitalis’.
10) Teori Leibenstein. Harvey Leibenstein mengajukan tesis bahwa negara terbelakang dicekam
oleh lingkaran setan kemiskinan yang membuat tetap berada di sekitar tingkat
keseimbangan pendapatan per kapita yang rendah. Jalan keluarnya adalah ‘upaya
minimum kritis’ tertentu yang akan menaikkan perdapatan per kapita pada tingkat dimana
pembangunan yang berkesinambungan dipertahankan.
11) Teori ‘Dorongan Kuat’ (Big Push Theory). Paul N. Rosenstein-Rodan mengemukakan
bahwa untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi negara terbelakang dan
untuk mendorong ekonomi tersebut ke arah kemajuan diperlukan suatu ‘dorongan kuat’
atau suatu program besar menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi.
12) Teori Myrdall. Gunnar Myrdall berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan
suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat keuntungan
semakin banyak dan mereka yang tertinggal di belakang menjadi semakin terhambat.
dampak balik (backwash effects) cenderung membesar dan dampak sebar (spread effects)
cenderung mengecil. Secara kumulatif kecenderungan ini semakin memperbudak
ketimpangan internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di antara negaranegara terbelakang (masih menghadapi ‘lingkaran setan kemiskinan’).
Konsep pembangunan di Negara Republik Indonesia menerapkan berbagai teori-teori
pembangunan yang sudah berhasil diterpakan di negara lain dengan disesuaikan dengan keadaan
sosial budaya masyarakat Indonesia.
Adapun azas dalam pembangunan nasional di Indonesia, meliputi

1. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Manfaat
3. Demokrasi
4. Adil dan makmur
5. Keseimbangan
6. Hukum
7. Kemandirian
8. Kejuangan
9. Iptek
Menurut Imam Nazeni konsep pembangunan ibarat proses komputer yang harus ada
perangkatnya, yaitu :
a) Perangkat Keras :
1. Tenaga kerja/pegawai
2. Dana/keuangan
3. Material/peralatan
4. Basis usaha/organisasi
5. Waktu
b) Perangkat Lunak :
1. Kecerdasan/ilmu

2. Keahlian/keterampilan
3. Peraturan-peraturan
4. Teknologi
5. Informasi
6. Nilai-nilai kepribadian/moral.
Berkaitan dengan konsep pembangunan adalah konsep mengenai kemajuan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan suatu negara. Istilah yang diusung untuk negara-negara yang sedang
membangun oleh Gunar Myrdall disebut negara kurang berkembang/tidak berkembang
(underdeveloped). Meier, Baldwin, & Barbara Ward menggunakan istilah ‘negara miskin’.
Sedang Ny. Hicks lebih senang menggunakan istilah yang lebih terhormat dengan ‘negara
sedang berkembang (the developing countries)’. Sekarang sering muncul istilah baru ‘dunia
ketiga’.
Adapun kriteria untuk negara-negara sedang berkembang menurut Simon Kuznets yang dikutip
M.L. Jhingan dalam buku Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan, yaitu :
- Pertama, berarti kegagalan memanfaatkan secara penuh potensi produktif dengan menggunakan
tingkat pengetahuan teknologi yang ada atau suatu kegagalan yang bersumber pada
perlawanan lembaga-lembaga sosial.
- Kedua, berarti keterbelakangan dalam kinerja (performance) ekonomi dibandingkan dengan
beberapa negara terkemuka pada masanya.
- Ketiga, berarti kemiskinan ekonomi, dalam arti kegagalan untuk menyediakan biaya hidup yang
memadai dan harta benda yang memuaskan sebagian terbesar penduduk.
Selanjutnya M.L. Jhingan sendiri dalam buku Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan telah
mengemukakan kriteria negara terbelakang sebagai berikut :
1) nisbah (rasio) penduduk terhadap wilayah tanah
2) perbandingan output industri terhadap keseluruhan output.
3) rasio yang rendah antara modal terhadap populasi per kapala
4) memiliki sumber alam yang belum tergali
5) rendahnya pendapatan per kapita

Kriteria yang terakhir (ke-5) inilah yang banyak diterima dan digunakan para ahli lainnya.
Konsep pembangunan yang dikembangkan pada masa sekarang adalah agar
negara/pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Ryaas
Rasyid (2002 :171) menyatakan bahwa dalam rangka membangunan kembali citra pemerintahan
sebagai pelayanan yang adil, maka kita kembali menggunakan paradigma pelayanan dan
pemberdayaan. Bila dikaji lebih mendalam bahwa pendapat ini tidak menghilangkan peran
pemerintah sebagai “agent Pembangunan” atau dikatakan bahwa pemerintah sudah tidak lagi
memiliki komitment pembangunan, tetapi mendudukkan tugas pembangunan itu diatas landasan
nilai pelayanan. Artinya bahwa tidak ada lagi kebijakan pembangunan yang mengandung nilai
ketidakadilan dan yang bersifat mematikan kreativitas masyarakat. Kebijakan semacam itu jelas
bertentangan dengan komitmen pelayanan dan pemberdayaan.
C. Model-model Pembangunan Dan Pergeserannya
Model-model pembangunan yang berkembang dalan teori perencanaan pembangunan muncul
dari model pembangunan ekonomi, diantaranya :
1) Model Harrod-Domar, mencoba menelaah persyaratan pertumbuhan mantap (steady growth)
dalam perekonomian. Peranan kuncinya pada investasi di dalam proses pertumbuhan
ekonomi. Watak ganda dari investasi, pertama menciptakan pendapatan (dampak
permintaan), dan kedua memperbesar kapasitas produksi perekonomian negara melalui stok
modal (dampak penawaran). Selama investasi netto tetap berlangsung, pendapatan nyata dan
output akan senantiasa membesar dan tingkat pertumbuhan pendapatan yang diperlukan
(disebut “tingkat pertumbuhan terjamin (warranted rate of grouth) atau tingkat pertumbuhan
penuh”) dapat terus berlangsung.
2) Model Distribusi Menurut Kaldor, merupakan suatu usaha untuk menjadikan rasio tabunganmodal sebagai suatu variabel di dalam proses pertumbuhan. Didasarkan pada “fungsi
tabungan klasik” bahwa tabungan (S=saving) adalah sama dengan rasio antara keuntungan
(P=profit) dan pendapatan nasional (Y=Income nasional) ► S=P/Y
3) Model Akumulasi Modal Joan Robinson, model pertumbuhan ekonomi yang sederhana
berdasarkan ‘aturan main kapasitas’. Dalam model ini “tidak begitu banyak keterkaitan

dengan pergeseran ekuilibirium dalam perekonomian kapitalis, tetapi ditambah dengan
pengkajian sifat-sifat pertumbuhan ekuilibirium (antara pertumbuhan penduduk, kemajuan
teknologi, akumulasi modal dan faktor-faktor kelembagaan)”.
4) Model Pertumbuhan Ekonomi Neo-Klasik Meade, model pertumbuhan eko0nomi neo-klasik
yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana bentuk paling sderhana dari sistem ekonomi
akan berperilaku selama proses pertumbuhan ekuilibirium. Di dalam perekonomian sebagai
output bersih diproduksi tergantung pada empat faktor : (1) Stok modal netto yang tersedia
dalam bentuk mesin; (2) Jumlah tenaga buruh yang tersedia; (3) Tanah dan sumber alam
yang tersedia; dan (4) Keadaan pengetahuan teknik yang terus membaik sepanjang waktu.
5) Model Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang Solow, bahwa dengan koefisien teknik yang
bersifat variabel, rasio modal-buruh akan cenderung menyesuaikan dirinya, dalam perjalanan
waktu, ke arah rasio keseimbangan
6) Model Perubahan Teknikal. Menurut Hicks suatu penemuan dikatakan netral apbila penemuan
itu meningkatkan produktivitas buruh dan modal dalam proporsi yang sama. Perubahan
teknikal dianggap netral jika rasio produk marginal modal terhadap produk marginal buruh
tetap tidak berubah pada rasio modal-buruh yang konstan.
7) Model Pertumbuhan Mantap. Konsep pertumbuhan mantap (steady-state growth) adalah
pasangan dari ekuilibirium jangka panjang. Semua variabel seperti output : penduduk, stok
modal, tabungan, investasi, dan kemajuan teknologi masing-masing tumbuh secara konstan
atau pada laju yang lurus secara eksponensial.
Selanjutnya Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga
telah mengutip publikasi tahun 1951 dari United Nation Departement of Economic Affairs
(Departemen Urusan Ekonomi Perserikatan Bangsa-bangsa) membedakan empat jenis
perencanaan, yang masing-masing telah dipergunakan dalam bentuk yang sama atau berlainan
oleh hampir semua negara sedang berkembang :
 Pertama ... perencanaan yang hanya menyangkut penyusunan program perbelanjaan
pemerintah yang berlaku untuk masa/jangka waktu satu tahun sampai sepuluh tahun.

 Kedua, perencanaan yang kadang-kadang hanya mengenai pelaksanaan target produksi, apakah
bagi perusahaan-perusahaan swasta, ataukah bagi perusahaan-pertusahaan pemerintah,
dengan dasar-dasar masukan/input tenaga kerja, modal atau sumber-sumber lain yang langka,
atau penggunaan/pemakaian dengan dasar luaran/output.
 Ketiga, perencanaan yang bisa dipakai untuk menjelaskan keterangan pelaksanaan target-target
ekonomi secara keseluruhan, menentukan alokasi semua sumber yang langka diantara
berbagai cabang ekonomi.
 Keempat, perencanaan yang kadang-kadang dipergunakan untuk menjelaskan tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang mencoba memaksa perusahaan-perusahaan
swasta untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya.

BAB V
PERENCANAAN EKONOMI KE
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
A. Alasan-alasan Terjadinya Perubahan Dari Perencanaan Ekonomi Ke Perencanaan
Pembangunan
Semenjak negara Republik Indonesia dibentuk dan merdeka serta mendapat pengakuan
internasional, maka upaya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia itu pemerintah melakukan
upaya-upaya pembangunan dengan titik berat (fokusnya) pada pembangunan ekonomi.
Perekonomian yang maju dianggap sebagai tolak ukur untuk kemajuan suatu bangsa/negara. Hal
ini dipengaruhi juga dengan keadaan masyarakat internasional, terutama negara-negara yang
baru merdeka (sedang berkembang) sama-sama mengadakan pembangunan ekonomi.
Michael P. Todaro dalam buku Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga menyatakan
bahwa : “Perencanaan ekonomi bisa diartikan dengan suatu usaha pemerintah yang sungguhsungguh untuk mengkoordinasikan semua keputusan ekonomi dalam jangka panjang dan untuk
mempengaruhi secara langsung dan dalam beberapa hal, bahkan mengendalikan tingkat dan
pertumbuhan variabel ekonomi yang penting dari suatu negara (penghasilan, konsumsi, lapangan

kerja, investasi, tabungan eksport, import dan lain-lain) dalam rangka usaha untuk mencapai
tujuan-tujuan pembangunan”. (1983 : 165).
Pada pelaksanaannya pembangunan yang menitikberatkan bidang ekonomi belum
berhasil memajukan perkembangan masyarakat mencapai kesejahteraan. Hal ini disebabkan
pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh banyak variabel. Diantaranya variabel ‘endogen’ yang
artinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Misalnya kurs nilai mata
uang, kondisi politik, keamanan, industri dan sebagainya. Sedangkan variabel ‘eksogen’ yang
artinya mempengaruhi variabel endogen, misalnya kestabilan politik, kestabilan nilai tukar mata
uang, industri-industri produksinya stabil,import dan eksport berjalan dengan lancar, keamanan
mantap dan sebagainya. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kemauan dan kestabilan politik
serta kemauan untuk berkorban. Variabel yang dapat dipakai oleh perencana dan pengambil
keputusan disebut ‘policy instrument’ atau ‘ policy variabels’.
Pada pengalaman upaya pembangunan ekonomi di negara-negara yang sedang
berkembang yang banyak mengalami kegagalan dikarenakan menemui hambatan-hambatan
berikut :
A) Adanya ciri-ciri negara yang terbelakang, sepereti telah diuraikan dimuka.
B) Lingkaran setan kemiskinan. Menurut R. Nurkse bahwa lingkaran setan pada pokoknya
berasal dari fakta behwa produktivitas total di negara terbelakang sangat rendah sebagai
akibat kekurangan modal, pasar yang tidak sempurna, dan keterbelakangan perekonomian.
Lingkaran tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut : Produktivitas rendah
►Pendapatan rendah ► Permintaan re